• Tidak ada hasil yang ditemukan

jurnal reading.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "jurnal reading.docx"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL JURNAL

Establishing Identity and Cause of Death in Mutilated and Un Identifiable Establishing Identity and Cause of Death in Mutilated and Un Identifiable

Corpses: A Challenging Tas for Medi!o Legal E"pert Corpses: A Challenging Tas for Medi!o Legal E"pert

Diajukan untuk memenuhi syarat menempuh ujian kepanitraan di Bagian Ilmu Diajukan untuk memenuhi syarat menempuh ujian kepanitraan di Bagian Ilmu

Kedokteran Forensik dan Medikolegal Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Disusun oleh: Disusun oleh: A

Aggnneessttiia a TTaanniicc FFK K TTRRIISSAAKKTTII A

Annuuggeerraah h AArriieessttiiaannii FFK K KKII IIsshhaak k AAnnddrreeaass FFK K KKII !!aaiippaahh FFK K ""DDII## M

Muussttiikka a RR FFK K ""DDII##  "adya A

 "adya A$$ahra$$ahra FK "DI#FK "DI# R

Riissdda a %%mmiilliiaa FFK K KKII R

Rii$$kki i RRuudd&&i i ##rraaddeessttaa FFK K ""DDII##

Dosen #engu$i:

Dosen #engu$i: dr% dr% Ratna Rela&ati' Ratna Rela&ati' (p')*(p')*

Residen #e+bi+bing : dr% Marlis Tar+i,i Residen #e+bi+bing : dr% Marlis Tar+i,i

(2)

)ATA

)ATA #EN-#EN-ANTAR ANTAR 

#uji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan 'ang Maha %sa( karena atas #uji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan 'ang Maha %sa( karena atas  )erkat

 )erkat dan dan rahmat rahmat dan dan hidayah"ya hidayah"ya penulis penulis dapat dapat menyelesaikanmenyelesaikan  jounal  jounal reading reading  yang )erjudul

yang )erjudul

**MengungaMengungap p Identitas dan Identitas dan #enyebab )e+atian pada #enyebab )e+atian pada Mayat TeMayat Ter+utilasir+utilasi dan

dan Ta Ta TerTeridentidentifiaifiasi si : : (ebu(ebuahTahTuugas gas MenaMenantanntang g untuuntu  AhlAhli i .uu.uu++ Medis

Medis+ + inini i dadapapat t tetersrselelesesaiaikakan n sese)a)agagai i sasalalah h sasatu tu sysyararat at memenynyelelesesaiaikakann kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mum #usat Dr, kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mum #usat Dr, Kariadi,

Kariadi, Banyak terima Banyak terima kasih penulis kasih penulis sampaikan kepada sampaikan kepada pem)im)ingpem)im)ing dr% Ratna dr% Ratna Re

Relala&a&atiti' ' (p(p')')*%*%  penulis(  penulis( atas atas segenap segenap &aktu( &aktu( tenaga( tenaga( dan dan pikiran pikiran telahtelah di)erikan selama proses pem)uatan

di)erikan selama proses pem)uatan journal reading  journal reading  ini, capan terima kasih juga ini, capan terima kasih juga  penulis

 penulis sampaikan sampaikan kepada kepada pem)im)ing pem)im)ing Residen Residen dr,dr, Marlis Tar+i,iMarlis Tar+i,i dan seluruh dan seluruh rekan-rekan kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit

rekan-rekan kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mummum #usat Dr, Kariadi atas ke)ersamaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini, #usat Dr, Kariadi atas ke)ersamaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini,

Sei

Seirinring g dendengan gan perperkemkem)an)angan gan jamajaman( n( )an)anyayak k sekasekali li perperu)au)ahan han didi  )idang

 )idang pengetahuan pengetahuan medis medis yang yang mengarah mengarah kepada kepada kemajuan kemajuan dan dan per)aikanper)aikan kualitas kesehatan( )anyak data( dan .akta yang signi.ikan perlu diketahui kualitas kesehatan( )anyak data( dan .akta yang signi.ikan perlu diketahui oleh tenaga, ntuk itu melalui re.erat ini penulis menco)a untuk sedikit oleh tenaga, ntuk itu melalui re.erat ini penulis menco)a untuk sedikit menja)arkan mengenai *

menja)arkan mengenai *Mengungap Identitas dan #enyebab )e+atianMengungap Identitas dan #enyebab )e+atian pada Mayat

pada Mayat TeTer+utilasi dan r+utilasi dan Ta Teridentifiasi : Ta Teridentifiasi : (ebuahT(ebuahTugugasas Menantang untu Ahli .uu+ Medis/%

Menantang untu Ahli .uu+ Medis/%  Akhir kata( penulis menyadari  Akhir kata( penulis menyadari  )ah&a

 )ah&a journal reading  journal reading  ini masih jauh dari sempurna( oleh karena itu segala ini masih jauh dari sempurna( oleh karena itu segala kr

krititik ik ddan an sasararan n yyanang g mmemem)a)anngugun n akakan an sasanngagat t didihhararapapkakan n dedemmii  penyempurnaannya,

 penyempurnaannya, Semoga

Semoga journal  journal reading reading  ini dapat mem)eri in.ormasi yang )erguna )agi ini dapat mem)eri in.ormasi yang )erguna )agi  para pem)aca,

 para pem)aca,

!akarta(

(3)

)ATA

)ATA #EN-#EN-ANTAR ANTAR 

#uji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan 'ang Maha %sa( karena atas #uji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan 'ang Maha %sa( karena atas  )erkat

 )erkat dan dan rahmat rahmat dan dan hidayah"ya hidayah"ya penulis penulis dapat dapat menyelesaikanmenyelesaikan  jounal  jounal reading reading  yang )erjudul

yang )erjudul

**MengungaMengungap p Identitas dan Identitas dan #enyebab )e+atian pada #enyebab )e+atian pada Mayat TeMayat Ter+utilasir+utilasi dan

dan Ta Ta TerTeridentidentifiaifiasi si : : (ebu(ebuahTahTuugas gas MenaMenantanntang g untuuntu  AhlAhli i .uu.uu++ Medis

Medis+ + inini i dadapapat t tetersrselelesesaiaikakan n sese)a)agagai i sasalalah h sasatu tu sysyararat at memenynyelelesesaiaikakann kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mum #usat Dr, kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mum #usat Dr, Kariadi,

Kariadi, Banyak terima Banyak terima kasih penulis kasih penulis sampaikan kepada sampaikan kepada pem)im)ingpem)im)ing dr% Ratna dr% Ratna Re

Relala&a&atiti' ' (p(p')')*%*%  penulis(  penulis( atas atas segenap segenap &aktu( &aktu( tenaga( tenaga( dan dan pikiran pikiran telahtelah di)erikan selama proses pem)uatan

di)erikan selama proses pem)uatan journal reading  journal reading  ini, capan terima kasih juga ini, capan terima kasih juga  penulis

 penulis sampaikan sampaikan kepada kepada pem)im)ing pem)im)ing Residen Residen dr,dr, Marlis Tar+i,iMarlis Tar+i,i dan seluruh dan seluruh rekan-rekan kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit

rekan-rekan kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mummum #usat Dr, Kariadi atas ke)ersamaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini, #usat Dr, Kariadi atas ke)ersamaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini,

Sei

Seirinring g dendengan gan perperkemkem)an)angan gan jamajaman( n( )an)anyayak k sekasekali li perperu)au)ahan han didi  )idang

 )idang pengetahuan pengetahuan medis medis yang yang mengarah mengarah kepada kepada kemajuan kemajuan dan dan per)aikanper)aikan kualitas kesehatan( )anyak data( dan .akta yang signi.ikan perlu diketahui kualitas kesehatan( )anyak data( dan .akta yang signi.ikan perlu diketahui oleh tenaga, ntuk itu melalui re.erat ini penulis menco)a untuk sedikit oleh tenaga, ntuk itu melalui re.erat ini penulis menco)a untuk sedikit menja)arkan mengenai *

menja)arkan mengenai *Mengungap Identitas dan #enyebab )e+atianMengungap Identitas dan #enyebab )e+atian pada Mayat

pada Mayat TeTer+utilasi dan r+utilasi dan Ta Teridentifiasi : Ta Teridentifiasi : (ebuahT(ebuahTugugasas Menantang untu Ahli .uu+ Medis/%

Menantang untu Ahli .uu+ Medis/%  Akhir kata( penulis menyadari  Akhir kata( penulis menyadari  )ah&a

 )ah&a journal reading  journal reading  ini masih jauh dari sempurna( oleh karena itu segala ini masih jauh dari sempurna( oleh karena itu segala kr

krititik ik ddan an sasararan n yyanang g mmemem)a)anngugun n akakan an sasanngagat t didihhararapapkakan n dedemmii  penyempurnaannya,

 penyempurnaannya, Semoga

Semoga journal  journal reading reading  ini dapat mem)eri in.ormasi yang )erguna )agi ini dapat mem)eri in.ormasi yang )erguna )agi  para pem)aca,

 para pem)aca,

!akarta(

(4)

  #enulis   #enulis DA*TAR I(I DA*TAR I(I K KAATTA #A #%%""33AA""TTAARR4444444444444444444444444444444444444444444444,,,, 11 D DAAFFTTAAR R IISSII444444444444444444444444444444444444444444444444444444 // B BAAB I B I !!55RR""AA6 6 RR%%AADDII""334444444444444444444444444444444444444444 77 B

BAB AB II II TTI"I"!A!AA" A" ##STSTAAKKA4A4444444444444444444444444444444444444,,,,,, //88 /

/,,1 1 DD%%FFII""IISSI I IIDD%%""TTIIFFIKIKAASSI I FF55RR%%""SSIIK4K44444444444444444444444,,,,,, //88 /,/

/,/ DASAR DASAR 9KM 9KM ID%"TIFIKASI ID%"TIFIKASI F5R%"SIK444444444,,F5R%"SIK444444444,, /

/,,7 7 MM%%""%%""TTKKAA" " 99IIDD# # DDAA" " MMAATTI4I444444444444444444444444444 //88 /

/,,  MM%%TT55DD% % IIDD%%""TTIIFFIIKKAASSI I 444444444444444444,,,, //;; /

/,,,,11 MM%%TT55DD%% SSIIDDIIKK !!AARRII //;; /

/,,,,/ / MM%%TT55DD% % <<IISSAA66444444444444 //22 /

/,,,,7 7 MM%%TT55DD% % ##%%MMII66IIKKAA""4444444444 //== /

/,,,,88, , IIDD%%""TTIIFFIIKKAASSI I MM%%DDIIKK4444444444444444444444 7711 /

/,,,,; ; ##%%MM%%RRIIKKSSAAAA" " 33II33I I 444444444444444444444444444444 77 /

/,,,,2 2 ##%%MM%%RRIIKKSSAAAA" " SS%%RR55665533IIKK444444444444444444444444 77 /

/,,,,= = IDID%"%"TTIFIFIKIKASASI I #5#5TT55"3"3AA" " TTBB949444444444444444444,4,,, 77 /,,>

/,,> ID%"TIFIKASI ID%"TIFIKASI K%RA"3KA K%RA"3KA 7;7; /

/,,,,110 0 IIDD%%""TTIIFFIIKKAASSI I DD""AA44444444444444444444444444444444 7722

B

BAAB B IIIII I ##%%""TT##444444444444444444444444444444444444444444444444,, ;; DA

(5)

?aghmare et al,( ! Forensic Biomed /018( ;:1 ?aghmare et al,( ! Forensic Biomed /018( ;:1 http:@@d,doi,org@10,12/@/0>0-/;>2,10001/0 http:@@d,doi,org@10,12/@/0>0-/;>2,10001/0

Mengun

Mengungap Identitas dan

gap Identitas dan #enyeb

#enyebab

ab )e+at

)e+atian pada

ian pada Mayat

Mayat

Ter+utilasi dan Ta Teridentifiasi : (ebuahTugas Menantang

Ter+utilasi dan Ta Teridentifiasi : (ebuahTugas Menantang

untu Ahli .uu+ Medis%

untu Ahli .uu+ Medis%

#rashant 0

#rashant 0 1a

1agh+are

gh+are

22

3' Chihalar 0-

3' Chihalar 0-

44

 dan Nanandar (D

 dan Nanandar (D

55

1!unior Resident !R-IIIC( Department o. Forensic Medicine and Toicology( 3rant 3ot, 1!unior Resident !R-IIIC( Department o. Forensic Medicine and Toicology( 3rant 3ot, Medical Eollege( Mum)ai( India

Medical Eollege( Mum)ai( India

*6REN(I) 0I6ME)ANI) 

*6REN(I) 0I6ME)ANI) 

Artiel #enelitian

(6)

/#ro.

/#ro.essor essor o. o. ForenForensic sic MedicMedicine( ine( DeparDepartment o. tment o. ForenForensic sic MediciMedicine ne and Toiand Toicologycology(( 3rant 3ot, Medical Eollege( Mum)ai( India

3rant 3ot, Medical Eollege( Mum)ai( India

7#ro.essor and 9ead( Department o. Forensic Medicine and Toicology( 3rant 3ot, 7#ro.essor and 9ead( Department o. Forensic Medicine and Toicology( 3rant 3ot, Medical Eollege( Mum)ai( India,

Medical Eollege( Mum)ai( India,

#endahuluan #endahuluan  #endahuluan  #endahuluan #endahuluan #endahuluan

Identitas adalah suatu jati diri seseorang, Identitas adalah suatu jati diri seseorang, Berda

Berdasarkan sarkan artikel deklarasi artikel deklarasi nieniersalrsal 9ak Asasi Manusia menyatakan( )ah&a 9ak Asasi Manusia menyatakan( )ah&a setiap orang memiliki hak untuk diakui setiap orang memiliki hak untuk diakui se)

se)agaagai i pripri)ad)adi i di di hadhadapan hukum apan hukum 1G1G,, Ide

Identinti.ik.ikasi asi yayang ng dildilakuakukan kan padpada a oraorangng yang masih hidup se)agian )esar menjadi yang masih hidup se)agian )esar menjadi  perhatian

 perhatian dari dari polisi polisi terkait terkait dengan dengan kasuskasus kriminal

kriminal seperti pseperti penjahat enjahat yang yang melarikanmelarikan di

diri ri tetentntarara( a( serserta ta teterdrdakak&a &a serseranangagan(n(  pemerkosaan(

 pemerkosaan( sodomi( sodomi( pem)unuhan(pem)unuhan( identi.ikasi )ayi )aru lahir di rumah sakit( identi.ikasi )ayi )aru lahir di rumah sakit( atau anak-anak yang hilang( dan

atau anak-anak yang hilang( dan kadankadang- g-ka

kadadangng( ( ororanang g dede&as&asa a yayang ng mememimiliklikii g

gaanngggguuaan n mmememoorri i ddaan n kkeehhiillananggaann memori mereka, Identi.ikasi postmortem memori mereka, Identi.ikasi postmortem se

serinring g didilalakukukakan n di di pepengngadadililan an sipsipil(il( d

diilalakkuukkan an oolleh eh orrano angg--ooraranng g yyanangg me

melanlanggggar ar huhukukum sem sepepertrti mei memimililikiki  properti(

 properti( klaim klaim asuransi asuransi atau atau untuk untuk  menda

mendapatkan patkan perpaperpanjanganjangan n pem)aypem)ayaranaran /G

/G, , IdeIdentinti.ik.ikasi asi seseseseoraorang ng yanyang g hidhidupup did

didasarasarkan kan sepsepenuenuhnyhnya a padpada a sidsidik ik jarijari dikenal( tanda lahir atau )e)erapa pri)adi dikenal( tanda lahir atau )e)erapa pri)adi tayangan yang )erkaitan dengan gerakan tayangan yang )erkaitan dengan gerakan Abstra 

Abstra  Tu

Tujuan juan dasdasar ar dardari i otootopsi psi medmedikoikoleglegal al adaladalah ah untuntuk uk menmengungungkagkapp identitas dan penye)a) kematian, 9al ini sangat penting dan memiliki identitas dan penye)a) kematian, 9al ini sangat penting dan memiliki nilai-nil

nilai ai hukhukum um daldalam am kemkematiaatian n tidatidak k &aj&ajarar, , !ena!ena$ah $ah dapdapat at menmenjadjadi i sulsulitit dikenali karena )er)agai alasan termasuk ketika sengaja dimutilasi, Mutilasi dikenali karena )er)agai alasan termasuk ketika sengaja dimutilasi, Mutilasi dimun

dimungkinkgkinkan an karena dekomposikarena dekomposisi( si( peru)peru)ahan( atau ahan( atau insideinsiden n yang terjadiyang terjadi  pada

 pada saat saat kematian kematian seperti: seperti: ke)akaran( ke)akaran( kecelakaan kecelakaan udara( udara( )encana )encana alamalam gemp

gempa a )umiC)umiC( ( )angu)angunan runtuh( kecelakaan kereta api nan runtuh( kecelakaan kereta api atau insiden )uatanatau insiden )uatan manusia seperti ledakan )om atau penem)akan massal dll, Mutilasi jena$ah manusia seperti ledakan )om atau penem)akan massal dll, Mutilasi jena$ah yang sengaja

yang sengaja dilakdilakukan ukan oleh oleh penjapenjahat hat untuuntuk k menymenyem)unyem)unyikan ikan kejahakejahatantan tid

tidak ak jarajarang ng terjterjadiadi, , TuTugas gas menmenjadjadi i le)le)ih ih sulsulit it ketketika ika tu)tu)uh uh )en)enar-ar-)en)enar ar  sudah menjadi tulang )elulang,

sudah menjadi tulang )elulang,  "amun(

 "amun( pemeriksaan pemeriksaan medikolegal medikolegal ilmiah ilmiah yang yang terukur terukur dengandengan kor

korelaelasi si ilmilmiah iah memmem)an)antu tu untuntuk uk menmenemuemukan kan kesikesimpumpulan lan paspasti ti daldalamam men

mengungungkagkap p ideidentintitas tas dan dan penpenye)ye)a) a) kemkematiaatian, n, 9al 9al ini ini akaakan n memmem)an)antutu lem)aga penyelidik dalam mem)erikan keadilan kepada keluarga almarhum, lem)aga penyelidik dalam mem)erikan keadilan kepada keluarga almarhum, Da

Dalam lam pepenenelitlitian ian ilmilmiah iah kakamimi( ( tototal tal 81 81 kakasusus s tetelalah h didipepelajlajari ari di di mamanana mengungkap identitas dan penye)a) kematian adalah se)uah tugas yang mengungkap identitas dan penye)a) kematian adalah se)uah tugas yang men

menantaantang, ng, "am"amunun( ( melamelalui lui pempemerikeriksaan saan .or.orensensik ik menmenyelyeluruuruh h dapdapatat mem)antu untuk mengungkap identitas di se)agian )esar kasus )ersama mem)antu untuk mengungkap identitas di se)agian )esar kasus )ersama dengan penye)a) kematian, #em)elajaran disajikan dengan ini,

dengan penye)a) kematian, #em)elajaran disajikan dengan ini, )ata un!i

)ata un!i: di)akarH tu)uh hangusH tu)uh dimutilasiH tu)uh mem)usukH: di)akarH tu)uh hangusH tu)uh dimutilasiH tu)uh mem)usukH tu)uh digaliH Skeleton tetapH #en

(7)

karakteristik( gerakan atau )entuk dan .itur lain dari gigi( mata dan ram)ut( atau suara /G, Identi.ikasi tradisional dapat  )erdasarkan sidik jari( gigi atau tulang  )ukti, "amun( kematian yang dise)a)kan oleh ke)akaran( ledakan( kecelakaan  pesa&at( dan peristi&a traumatis lainnya( serta sisa-sisa lama pem)usukanC menjadi sulit untuk mengidenti.ikasi  jena$ah melalui metode tradisional terse)ut 7G, Kor)an ke)akaran yang .atal  )iasanya sulit untuk dilakukan  pendeteksian( pemulihan dan  penanganan, Material-material yang ter)akar di tempat kejadian( termasuk   jaringan )iologis( sering menye)a)kan  peru)ahan yang sama atau termodi.ikasi menjadi &arna hitam gelap aki)at proses ke)akaran terse)ut, Tulang khususnya( menjadi )eru)ah &arna( rapuh( dan sangat terpecah )elah G, #elaku sering menggunakan api dengan tujuan untuk  menghancurkan tu)uh( menghancurkan  )ukti yang digunakan dalam identi.ikasi kor)an seperti &ajah atau sidik jariC( dan @ atau menghancurkan )ukti terkait dengan keadaan sekitar kematian G, Ter)akarnya jaringan lunak dapat secara signi.ikan mengham)at analisis para ahli seperti patologi .orensik( oleh karena itu( analisis jena$ah yang ter)akar( umumnya tetap memerlukan atau dianggap )agian dari antropologi .orensik G, Ketika terjadi peru)ahan termal yang minimal(  prosedur normal untuk identi.ikasi dapat diikuti 8G, #enam)ahan data post mortem )erupa .ragmentasi dan hilangnya tulang yang dihasilkan dari teknik pemulihan ini telah menjadi tugas yang sulit untuk proses autopsi dan

analisis la)oratorium dari sisa-sisa  jena$ah yang ter)akar,G,

Ketika melakukan pemeriksaan terhadap jena$ah yang telah ter)akar( termutilasi( mem)usuk atau sisasisa tulang( identi.ikasi dengan cara isual(  )aik sidik jari atau lainnya( tidak 

memungkinkan untuk mem)utuhkan &aktu yang )anyak, Sehingga( dalam kasus terse)ut pertanyaan-pertanyaan  )erikut diminta oleh instansi yang

menyelidikiH

1C Apa jenis kelamin dari sisa-sisa  jena$ah yang didapatJ /C Berapakah usia  jena$ah )erdasarkan sisa-sisa )agian tu)uh yang didapatkanJ 7C Apa penye)a) kematianJ C Apakah mungkin untuk  menentukan identitas spesi.ik indiiduJ ntuk menja&a)pertanyaan-pertanyaan terse)ut( pemeriksaan otopsi lengkap meliputi pemeriksaan D"A dan analisis gigi harus dilakukan,

Tu$uan dan (asaran

1, Tujuan utama studi ini adalah untuk  mengungkap identitas umum seseorang yang )erkaitan dengan usia dan jenis kelamin,

/, ntuk menentukan identitas spesi.ik   jena$ah,

7, ntuk mengetahui penye)a) kematian,

ntuk mem)antu lem)aga  penyelidik kejahatan dan korelasinya

dengan insiden,

ntuk memulihkan sampel )ahan  )ukti dari mayat itu,

0ahan dan Metode

#enelitian ini dilakukan di Departemen Kedokteran Forensik dan Toksikologi( yang terletak di se)uah rumah sakit

(8)

 pera&atan tersier dan #erguruan Tinggi Kedokteran milik #emerintah yang menjadi pusat rujukan tersier untuk  kasus-kasus medikolegal, Di tempat ini sejumlah mayat dikirim untuk    penyelidikan kasus medikolegal post

mortem, #eneliti telah memasukan kasus yang )erjumlah 81 kasus di mana identitas yang ditetapkan sudah tidak  diragukan lagi dan penye)a) kematian adalah tidak pasti, Kasus-kasus ini termasuk )adan yang tidak diketahui dan tidak diklaim seperti( )adan yang digali( di)akar dan hangus( sisa-sisa tulang  )elulang manusia( tu)uh yang dimutilasi(

dan tu)uh yang mem)usuk,

Menentukan identitas diperlukan dalam kasus pidana untuk mengajukan tuntutan terhadap tersangka( dalam pengolahan klaim asuransi ji&a dan untuk   menyerahkan sisa-sisa )agian tu)uh pada kera)at, Dalam ketiadaan identitas yang  jelas( serti.ikat kematian tidak diter)itkan dengan nama indiidu, 9al ini pada gilirannya dapat menciptakan ketidakmampuan untuk memenuhi .ormalitas hukum untuk tujuan administrati. dalam kasus perdata dan  pidana,Setelah menerima tu)uh di kamar 

mayat( in.ormasi yang di)erikan oleh  pihak penyidik ditinjau ulang, #emeriksaan otopsi meliputi(  pemeriksaan pakaian dan )enda asing( ornamen( liontin( kartu( ponsel dll, Foto-.oto diam)il selama otopsi dalam semua kasus, #emeriksaan radiologi dilakukan dalam kasus-kasus yang diusulkan, #emeriksaan luar tu)uh( yang meliputi ealuasi spesi.ik dari mengidenti.ikasi .itur sidik jari dan tato( kelainan( )ekas

luka dll jika dia&etkan, #emeriksaan alat kelamin dan lu)ang dilakukan, #emeriksaan luka dan peru)ahan aki)at  pem)usukan dilakukan, Dalam rangka tu)uh pemeriksaan rinci dari tulang dilakukan, #emeriksaan dalam yang rinci dilakukan dan sampel untuk analisis kimia dia&etkan, #ada mayat perempuan( usapan agina dan du)ur dia&etkan untuk menyingkirkan kemungkinan kejahatan seksual )erdasarkan kehadiran air mani, Sampel dikumpulkan untuk  analisis D"A dan pengelompokan seperti akar ram)ut( tulang( tulang )elakang( gigi dll, 9asilnya )erkorelasi dan dita.sirkan di sini,

Tin$auan #ustaa

#rotokol yang digunakan pada identi.ikasi kor)an-kor)an )encana alam meliputi menemukan dan menandai  )agian-)agian tu)uh kor)an( serta mem)ungkus tu)uh kor)an( melakukan  pemeriksaan sidik jari( patologi .orensik( dan kedokteran gigi .orensik, Tim kedokteran gigi .orensik di)agi menjadi dua yaitu tim pemeriksa gigi dan radiologi gigi, D"A sangat penting dalam mem)antu mengidenti.ikasi sisa-sisa  potongan tu)uh kor)an dan inestigasi tindak kriminal dengan )er)agai alasan, Setiap D"A indiidu adalah materi unik  yang tetap ada dan sukar rusak yang diturunkan sesuai dengan hukum Mendel, 2G

Kor)an ke)akaran umumnya sering menimpa orang tua dan orang muda,  >0L kasus ke)akaran )angunan sering didapatkan jelaga dalam pernapasan yang tergantung dari leel pita suara( &aktu  pertama kali di autopsi( yang

(9)

mem)uktikan kor)an masih dalam keadaan hidup se&aktu terjadi ke)akaran,*Menghirup asap+ merupakan istilah umum untuk proses menghirup  partikel-partikel asap dan gas yang dihasilkan oleh api dari ke)akaran atau  pirolisis dekomposisi oleh suhu yang  panas tanpa oksigen yang cukupC,=G

3igi merupakan salah satu materi yang dapat )ertahan terhadap serangan lingkugan seperti pem)akaran(  perendaman( trauma( mutilasi( dan dekomposisi, Sehingga( hasilnya adalah gigi dapat digunakan se)agai sum)er  materi D"A yang )aik,>G 5dontologi .orensik adalah ca)ang dari .orensik yang mengidenti.ikasi setiap indiidu manusia  )erdasarkan tampilan@ struktur gigi yang

dimiliki,

Secara tradisional( odontologis menggunakan dasar mor.ologi restorasi gigi seperti mahkota gigi( tam)alan gigi ds)C untuk mengidenti.ikasi kor)an,  "amun( )e)erapa )ahan modern yang digunakan dalam restorasi dan  penam)alan mempunyai citra karakteristik radiogra.i yang kurang )aik, Saat ini( proses identi.ikasi dan pencarian kor)an masih dilakukan secara manual( yang )erarti dapat memakan &aktu yang lama dan terkadang tidak relia)el atau kurang )isa diandalkan, Se)uah sistem yang le)ih canggih diharapkan dapat menyelesaikan masalah terse)ut, Sistem Identi.ikasi 3igi Automatis ADISC dapat digunakan oleh lem)aga penegak hukum untuk mencari orang hilang menggunakan data)ase yang )erasal dari -ray gigi,10G

9al terse)ut telah menjadi tantangan untuk dapat melakukan ekstraksi D"A dari tulang yang mungkin telah ter)akar( terendam dalam air( atau terku)ur dalam &aktu yang lama yang dapat mengurangi kualitas dan kuantitas D"A di dalam sampel tulang, #roses degradasi D"A yang ekstrim dan munculnya #ER  inhi)itor dalam lapisan kolagen secara signi.ikan dapat menyulitkan proses identi.ikasi D"A dalam sampel tulang yang telah hangus, Menggunakan teknologi D"A untuk tujuan identi.ikasi adalah se)uah alternati. yang )aik, mumnya( menggunakan marker Short  Tandem Repeat  STRC yang ditandai dengan tingginya polimor.isme, Metode terse)ut dapat melakukan genotip multipel penanda STR menggunakan .louresent yang sensisti. yang secara luas digunakan di .orensic,11G,

#ada tahun 1>>1( Sajantila dkk )erhasil melakukan typing D"A pada /; sampel yang diekstraksi dari 10 kor)an ke)akaran, 11G Dari >8 L kasus yang ada( 1> kor)an adalah laki-laki dengan usia antara /1-80 tahun menyum)ang 8=L total kasus, Kor)an yang teridenti.ikasi dari pakaiannya se)anyak   kasus /1LC( desain tato se)anyak satu kasus 8(/LC,1/G

Eaard melaporkan )ah&a dari 17 kasus hampir /=L kasus teridenti.ikasi dari  )iologi molekuler D"A, Se)anyak /7L teridenti.ikasi melalui pemeriksaan gigi( 2,8L dengan sidik jari( 2,8L yang lain dengan )enda-)enda khusus milik  kor)an( dan ,8L dengan identitas dokumen yang dimiliki kor)an,17G

(10)

Setelah dilakukan autopsi pada kor)an-kor)an yang ada( dan telah dilakukan analisis oleh ahli .orensik( maka o)serasi dan hasil yang didapatkan adalah se)agai )erikut:

)ondisi Tubuh

Dalam penelitian ter)aru( total dari 81 mayat yang tidak diketahui dipelajari untuk ditentukan identitas dan se)a) kematiannya, Dari 81 kasus( 7> kasus 2;(2LC jena$ah ter)akar dan hangus, Kasus tersering luka )akar dalam insiden ke)akaran disengaja, Se)agian )esar  kematian di alam ke)etulan terkait api dan luka )akar yang ante mortem dikon.irmasi pada pemeriksaan otopsi,  "amun dua dari kasus( menunjukkan  )e)erapa luka-luka terkait dengan post

mortem luka )akar,

Tujuh tulang )elulang mayat 17(2LC dan enam kerangka digali oleh polisi( dan di)a&a untuk pemeriksaan postmortem medikolegal, #emeriksaan otopsi dari empat kerangka menunjukkan tulang tengkoraknya retak yang mengungkapkan  )ah&a modus kematian adalah  pem)unuhan,

Dua kerangka menunjukkan patah tulang tungkai yang mengungkapkan )ah&a modus kematian se)agai pem)unuhan oleh )e)erapa luka-luka, Kemudian satu kerangka tercatat tidak ada cedera tulang( maka penye)a) kematian tidak  diketahui,

%mpat mayat 2(=LC ditemukan dalam keadaan termutilasi, Dalam satu kasus hanya ditemukan dua anggota tu)uh )agian )a&ah di )a&ah lututC yang dikirim untuk pemeriksaan post mortem medikolegal, Kasus lain hanya

memiliki lengan kiri yang dikirim untuk   pemeriksaan, Kasus ketiga diperiksa dari

kepala perempuan yang dipenggal dalam keadaan tersisa se)agian tulang )elulang, Kasus terakhir( )agian tu)uh perempuan dipotong melintang lalu di)a&a untuk   pemeriksaan otopsi medikolegal, Tajam  pemotongan diam)il dari tingkat lutut sampai di atas )agian perut untuk )agian tu)uh terse)ut( di maksud untuk  menyem)unyikan identitas kor)an, Satu mayat 1(>LC dalam keadaan dekomposisi dalam )entuk mumi.ikasi, Ta)el 1C

)elo+po Usia

Setelah menganalisa )e)erapa laporan( distri)usi kelompok usia 81 kasus yang ada telah dilakukan, Distri)usi kelompok usia adalah se)agai  )erikut: 1 hari-10 tahun pada / kasus 7(>LC( 11-/0 tahun pada 7 kasus 8(==LC( /1-70 tahun ada1; kasus 71(7=LC( 71-0 tahun ada 11 kasus /1(8LC( 1-80 tahun ada = kasus 18(;=LC( 81-;0 tahun ada 8 kasus >(=LC( le)ih dari ;1 tahun ada / kasus 7(>LC dan pada  kasus 2(=LC usia tidak dapat ditentukan karena mutilasi, Di antara empat kasus( dua kasus dengan alat gerak yang dimutilasi telah dikirim untuk diperiksa 3am)ar 1C, Dari dua kasus terse)ut penentuan usia tidak 

(11)

mungkin dilakukan dari pem)entukan tulang dan peru)ahan dekomposisi( karena hasil yang didapatkan dari da.tar  yang tidak diketahui Ta)el /C,

Jenis )ela+in 8-ender9

#ada pemeriksaan .isik luar dalam tujuh kasus 17(2/LC jenis kelamin ditentukan dari alat kelaminnya, Setelah analisis dari )e)erapa laporan( 7 ;;(2LC dari 81 kasus telah diidenti.ikasi  jenis kelamin laki-laki dan 18 diantaranya adalah jenis kelamin perempuan />(LC, Dalam dua kasus 7(>/LC yaitu kasus lengan kiri yang diperiksa untuk  dilakukan otopsi dan kasus memeriksa  )agian lutut( cara mengidenti.ikasi jenis kelamin dari pemeriksaan luar cukup meragukan, #endapat tentang penentuan  jenis kelamin adalah dengan prosedur 

maserasi dan pemeriksaan kerangka Ta)el 7C,

Metode Identifiasi

Dalam se)agian )esar kasus yang diteliti 7 kasus yaitu ;;(2LC identitas indiidu ditentukan oleh pencocokan D"A dengan alel orangtua,

#enemuan dari gigi seperti gigi yang hilang( gigi )uatan dan trauma atau de.otmitas dari gigi didapatkan sangat mem)antu dalam menentukan identitas dari lima kasus >(=LC, 5rnament dan  )arang pri)adi seperti kalung emas( gelang metalik( kartu identitas dan lain-lain( mem)antu identi.ikasi dari tiga kasus 8(=LC, 6ima jena$ah >(=LC telah diidenti.ikasi oleh keluarga yang  )ersangkutan melalui pakaian kor)an( seperti )louse( kaos( kemeja dan lainnya, Salah satu kasus 1(>LC( identitas didapatkan dari hasil .otogra.i yang telah cocok dengan kor)an yang hilang, #ihak  keluarga telah mengenali tu)uh kor)an, Di kasus yang )er)eda 1(>LC( identitas kor)an dikenali dari tanda tatoo yang ada  pada lengan kor)an tattoo )er)entuk hati  pada lengan atas se)elah kanan dan tattoo  )ertuliskan *om+ pada lengan atas

(12)

se)elah kiriC, #ada dua kasus mutilasi 7(>/LC inestigasi terus dilakukan untuk  menentukan identitas kor)an 3am)ar 7-8C,

#enyebab )e+atian

#enye)a) kematian dari luka  )akar yang luas tercatat dalam 78 kasus

;=(;/LC( kor)an yang ter)anyak ialah  pada kejadian )encana alam, Di sejarah insiden dikenal dan / kasus 7(>/LC yang meninggal aki)at as.iksia karena menghirup gas dalam kejadian ke)akaran, Terdapat enam kasus cedera kepala yang diteliti, %mpat kasus 2,=LC  pada tulang dan dua kasus sisanya 7(>LC cedera kepala dengan post mortem mutilasi dengan luka )akar, Kematian karena )e)erapa luka-luka pada ; kasus 11(2;LC( dan dalam dua kasus 7(>LC tidak ada keterangan, Itu karena tidak ada laporan analisis positi. yang ditemukan  pada salah satu dan yang lainnya

mem)usuk Ta)el  dan 8C,

Modus )e+atian

#em)unuhan( se)agai modus kematian( ditemukan pada 1/ kasus /7(8/LC keluar dari total 81 kasus,

(13)

Dalam 72 kasus 2/(8LC modus kematian adalah kecelakaan, Dalam dua kasus 7(>/LC modus kematian adalah  pasti, Dari 1/ kasus pem)unuhan( = kor)an ;;(;;LC adalah perempuan dan dua laki-laki yang 1;(;LC, Dalam dua kasus 1;(;LC seks tidak ditentukan Ta)el ;C,

#e+bahasan

Dalam penelitian ter)aru( terdapat 81 mayat yang tidak diketahui( tetapi  untuk menentukan identitas adalah tugas yang sulit( yang dipelajari secara rinci, Be)erapa yang akan di)ahas:

Kasus di)akar me&akili se)agian )esar  kasusH yaitu 7> kasus 2;(2L diikuti oleh sisa tulang )elulang yaitu 2 kasus 17(27L, se)agian )esar kasus 7 kasusC adalah kor)an laki-laki yaitu ;;(2L diikuti 18 perempuan />(LC, Kasus yang le)ih dilaporkan dari kelompok usia /1-70 tahun yaitu 1; kasus 71(7=LC( dan 71-0 tahun yaitu 11 kasus /1(8;LC, Temuan ini sesuai dengan Kumar Ajay et al, D"A .ingerprinting adalah metode utama yang digunakan untuk identi.ikasi( ter)ukti le)ih )erman.aat untuk  menentukan identitas yaitu 7 kasus ;;(2LC( diikuti oleh pemeriksaan gigi yaitu 8 kasus >(=LC, Dalam lima kasus >(=LC( kera)at almarhum telah

mengidenti.ikasi tu)uh dengan pakaian mereka, #enye)a) kematian adalah luka  )akar yang luas 78 kasus ;=(;/LC diikuti oleh )e)erapa luka-luka ; kasus 11(2;LC( dan cedera kepala  kasus 2(=LC, Modus kematian adalah kecelakaan 72 kasusH yaitu 2/(2;L( diikuti oleh pem)unuhan 1/ kasus /7,8/L, Dari 1/ kasus pem)unuhan terdiri delapan kor)an ;;(;;LC  perempuan dan dua orang laki-laki 1;(;;LC, mum mengidenti.ikasi .itur  untuk menentukan usia dan jenis kelamin 2 kasus >/(18LC dari 81 kasus, Identi.ikasi itu tidak ditentukan dalam  kasus yaitu 2,=L, "amun( identi.ikasi khusus seperti nama dan alamat diakui hanya  kasus yaitu =;(/2L dan tidak  dalam tujuh kasus 17(2/LC dari 81 kasus Ta)el C,

)esi+pulan

Rinci pemeriksaan medis hukum dan

ealuasi total

81 kasus( identitas spesi.ik ditentukan =;(/2 persen dari kasus dan penye)a) kematian ditemukan pada >;(02 persen dari kasus dengan  )erikut kesimpulan,

Dalam penelitian ini laki-laki dominasi tercatat dikategori kematian yang tidak &ajar,

Kelompok yang paling rentan adalah kelompok usia antara /1 sampai 0 tahun,

Identi.ikasi umum didirikan pada >/(18 persen kasus,

Identi.ikasi !enis kelamin didirikan  pada >;(02 persen kasus,

(14)

8C Analisis D"A mem)antu dalam menemukan identitas di ;;(2 persen kasus,

;C Eara kematian pem)unuhan tercatat di /7(8/ persen

2C !umlah dominan kor)an  pem)unuhan adalah perempuan yaitu

;;(;; persen,

Detil dan menyeluruh otopsi medikolegal termasuk pemeriksaan dari )arang-)arang  pri)adi( pemeriksaan luar( dan  pemeriksaan internal dan didukung oleh  penyelidikan analitis diperlukan dan

sangat mem)antu untuk menentukan identitas dan penye)a) kematian, Sejarah insiden ini sama penting untuk penye)a) kematian dalam tu)uh yang sangat mem)usuk dan atau tulang )elulang, #emeriksaan anatomi tulang dan D"A analisis untuk identitas sangat penting, Metode yang digunakan dalam identi.ikasi adalah penilaian radiologi usia( cedera( asing tu)uh dan data gigi, Analisis kimia dari sampel mungkin ter)ukti mem)antu dalam )e)erapa kasus, Se)uah pendekatan multi .aktorial diperlukan untuk mengungkap identitas dan penye)a) kematian

(15)

BAB II

TI"!AA" #STAKA 4%2 IDENTI*I)A(I MEDI)6LE-AL

Identi.ikasi adalah metode mem)edakan indiidu dengan indiidu lainnya  )erdasarkan ciri-ciri karakteristiknya untuk di)edakan dengan indiidu lain, Identi.ikasi .orensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan mem)antu penyidik untuk  menentukan identitas seseorang, Identi.ikasi personal sering merupakan suatu masalah dalam kasus pidana maupun perdata, Menentukan identitas personal dengan tepat amat  penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan dapat )eraki)at .atal dalam proses  peradilan,

#eran ilmu kedokteran .orensik dalam identi.ikasi terutama pada jena$ah tidak  dikenal( jena$ah yang telah mem)usuk( rusak( hangus ter)akar dan pada kecelakaan massal( )encana alam atau huru-hara yang mengaki)atkan )anyak kor)an mati( serta  potongan tu)uh manusia atau kerangka, Selain itu identi.ikasi .orensik juga )erperan dalam )er)agai kasus lain seperti penculikan anak( )ayi yang tertukar atau diragukan orang tuanya,

Identi.ikasi dapat di)edakan menjadi dua( yaitu : a, Identi.ikasi untuk orang hidup

 ), Identi.ikasi untuk orang yang meninggal,

Kriteria identi.ikasi dapat di)edakan menjadi primer dan sekunder, Kriteria identi.ikasi primer seperti pemeriksaan sidik jari( pemeriksan gigi geligi( serta karakteristik unik dari medik, Kriteria sekunder seperti apakah ditemukan adanya de.ormitas( tanda lahir dan jaringan parut( hasil N-ray( pakaian yang digunakan,

4%4 DA(ARDA(AR IDENTI*I)A(I *6REN(I) 

Dasar hukum dan undang-undang )idang kesehatan yang mengatur identi.ikasi jenasah adalah :

A, Berkaitan dengan ke&aji)an dokter dalam mem)antu peradilan diatur dalam K9# pasal 177 :

1, Dalam hal penyidik untuk mem)antu kepentingan peradilan menangani seorang kor)an )aik luka( keracunan ataupun mati yang di duga karena peristi&a yang

(16)

merupakan tindak pidana( ia )er&enang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya,

/, #ermintaan keterangan ahli se)agaimana dimaksud dalam ayat 1C dilakukan secara tertulis( yang dalam surat itu dise)utkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau  pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan )edah mayat,

7, Mayat yang dikirimkan kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara )aik dengan penuh penghormatan terhadap mayat terse)ut dan di)eri la)el yang memuatkan identitas mayat( dilak dengan di)eri cap  ja)atan yang diilekatkan pada i)u jari kaki atau )agian lain )adan mayat,

B, ndang-undang Kesehatan #asal 2>

1, Selain penyidik peja)at polisi "egara Repu)lik Indonesia juga kepada peja)at  pega&ai negeri sipil tertentu di Departemen Kesehatan di)eri &e&enang khusus se)agai penyidik se)agaimana dimaksud dalam  "o = tahun 1>=1 tentang 9ukum Acara #idana( untuk melakukan penyidikan tindak pidana se)agaimana diatur dalam undang-undang ini,

/, #enyidik se)agaimana dimaksud dalam ayat 1C )er&enang :

a, Melakukan pemeriksaan atas ke)enaran laporan serta keterangan,  ), Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan,

c, Meminta keteragan dan )ahan )ukti dari orang atau )adan usaha, d, Melakukan pemeriksaan atas surat atau dokumen lain,

e, Melakukan pemeriksaan atau penyitaan )ahan atau )arang )ukti, ., Meminta )antuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan,

g, Menghentikan penyidikan apa)ila tidak terdapat cukup )ukti sehu)ungan dengan tindak pidana di )idang kesehatan,

7, Ke&enangan penyidik se)agaimana dimaksud dalam ayat /C dilaksanakan menurut  "o = tahun 1>=1 tentang 9A#

4%5 MENENTU)AN MANU(IA ATAU 0U)AN

9al ini merupakan tugas dokter karena pihak kepolisian dan rakyat )iasanya sering acuh( sehingga pernah terjadi kekeliruan dengan tulang )inatang( terutama dengan tulang-tulang anjung( )a)i( dan kam)ing, #engetahuan mengenai anatomi manusia( )erperan penting untuk mem)edakannya, !ika tulang yang dikirim utuh atau terdapat tulang skeletal akan sangat mudah untuk mem)edakannya( tetapi akan menjadi sangat sulit )ila hanya .ragmen kecil yang dikirim tanpa adanya penampakan yang khas, Fragmen yang tidak mungkin

(17)

diidenti.ikasi secara anatomi dapat diidenti.ikasi dengan cara )e)erapa pemeriksaan antara lain :

a, #emeriksaan histologi mikroskopisC : dilihat dari uumlah dan diameter kanal-kanal 9aers

 ), Test #recipitin serologisC : tes ini sangat peka dan hanya diperlukan sedikit  jaringan untuk pemeriksaan, Tes ini )erdasarkan ikatan Ag-A) yang mem)entuk   presipitat putih a&anC

c, Test Inhi)isi Anti-glo)ulin : cara ini memakai metode indirek, Di dalam jaringan @  )ercak darah yang kering sel O selnya pecah sehingga tidaklah mungkin untuk 

memperhatikan adanya aglutinasi, Antigen O antigennya tidak hilang( tetapi dise)ar keseluruh jaringan @ )ercak terse)ut, Apa)ila antigen )ereaksi dengan anti)odi yang )erla&anan dengan yang antigennya le)ih )anyak maka anti)odinya akan diserap dan tidak ada lagi( sehingga tidak terjadi aglutinasi,

4%;% MET6DE IDENTI*I)A(I

#enentuan identitas personal dapat menggunakan metode identi.ikasi sidik jari( isual( dokumen( pakaian dan perhiasan( gigi( serologi( potongan tu)uh manusia( kerangka dan D"A,

 Metode pemeriksaan sidik jari

Identi.ikasi sidik jari merupakan )agian dari identi.ikasi .orensik, Metode ini mem)andingkan sidik jari jena$ah dengan data sidik jari antemo.tem, Sampai saat ini(  pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling tinggi

ketepatannya untuk menentukan identitas seseorang, Dengan demikian harus dilakukan penanganan yang se)aik-)aiknya terhadap jari tangan jena$ah untuk   pemeriksaan sidik jari( misalnya dengan melakukan pem)ungkusan kedua tangan  jena$ah dengan kantong plastik,

Sidik jari merupakan salah satu identitas manusia yang tidak dapat diganti atau diru)ah, Selain itu juga dari sidik jari pula lah seseorang dapat dikenali, Tidak ada manusia di dunia ini yang mempunyai sidik jari yang sama, ngkapan ini mengungkapkan )ah&a setiap manusia mempunyai sidik jari yang )er)eda-)eda, Sidik jari menjadi kekhasan setiap manusia, Menurut Reinhard 9utagaol Sidik jari se)enarnya Padalah kulit yang mene)al dan menipis mem)entuk suatu punggungan  pada telapak jari yang mem)entuk suatu pola( sidik jari tidak akan hilang sampai

(18)

seorang meninggal dunia dan )usuk( goresan-goresan atau luka )iasanya pada &aktu kulit )erganti akan mem)entuk pola yang sama( namun sidik jari dapat rusak oleh karena kulit tese)ut terkena luka )akar yang parah,

 Dasar .uu+

Dalam )idang kepolisian sidik jari dikenal dengan se)utan laten, Sidik jari merupakan alat )ukti yang sah yaitu se)agai alat )ukti keterangan ahli sesuai dengan #asal 1= ayat 1C )utir )C Kita) ndang-ndang 9ukum Acara #idana @ K9A#( yaitu dalam  )entuk )erita acara yang terdiri dari : Berita acara pengam)ilan sidik jari disertai

rumusan sidik jari( )erita acara pemotretan( dan)erita acara olah TK#,

#enerapan teknologi sidik jari ini tidak hanya pada sistem a)sensi pega&ai  perusahaan( tetapi juga )erkem)ang di )idang kedoteran .orensik( yaitu proses isum et repertum, <isum et repertum merupakan laporan tertulis dokter untuk mem)erikan keterangan demi keperluan peradilan mengenai suatu hal yang ditemukan atau diketahui, Salah satu tahap isum et repertum adalah eri.ikasi sidik jari, <eri.ikasi ini dilakukan untuk mengetahui identi.ikasi seseorang terhadap suatu masalah pidana( contohnya kasus kor)an kecelakaan( kor)an tenggelam( kasus tindak pidana  pem)unuhan( dan lain-lain,

Klasi.ikasi kategori sidik jari merupakan )agian penting dalam sistem  pengidenti.ikasian indiidu di )agian kriminologi atau .orensik, #eman.aatan identi.ikasi sidik jari sudah semakin meluas se)agai )agian dari )iometri, Biometri adalah ca)ang ilmu untuk mengidenti.ikasi indiidu )erdasarkan si.at-si.at .isiknya, Si.at .isik harus )ersi.at unik yaitu dapat )erupa pola garis-garis alur sidik jari( )entuk  geometri tangan( kunci .rekuensi suara( rincian ciri &ajah( pola iris dan retina mata yang umumnya untuk setiap indiidu tidak sama, !adi pola sidik jari merupakan salah satu identi.ikasi perorangan yang )ersi.at unik yang sudah lama digunakan dalam  penyidikan kepolisian( sistem keamanan .orensics and securityC dan sekarang untuk 

kontrol akses dan pemeriksaan kartu ATM,

#roses pengidenti.ikasian dengan metode identi.ikasi sidik jari merupakan modus yang kerapkali digunakan aparat penegak hukum penyidik kepolisianC dalam mengungkap kor)an maupun pelaku tindak pidana, Aparat kepolisian penyidikC  )erlindung pada hukum positi. "egara Repu)lik lndonesia dalam melaksanakan

(19)

tugasnya, #roses identi.ikasi yang dilakukan pihak Kepolisian petugas identi.ikasiC merupakan proses yang diakui dan di)enarkan dalam undang-undang, Dalam kaitannya dengan hukum( identi.ikasi sidik jari merupakan salah satu cara @ modus untuk mengungkap kor)an atau pelaku kejahatan,

#engam)ilan sidik jari se)agai sarana identi.ikasi diatur dalam #asal 8 ayat 1C poin )C dan #asal 2 ayat 1C K9A#, #asal 8 ayat 1C poin )C mengatur )ah&a atas  perintah( penyidik dapat melakukan tindakan )erupa :

1 #enangkapan(larangan meninggalkan tempat(penggeledahan dan penyitaanH

/ #emeriksaan dan penyitaan suratH

7 Mengam)il sidik jari dan memotret orangH

 Mem)a&a dan menghadapkan seorang pada penyidik,

Sedangkan #asal 2 ayat 1C K9A# mengatur )ah&a : /= #enyidik se)agaimana dimaksud dalam #asal ; ayat 1C huru. aC karena ke&aji)annya mempunyai &e&enang :

a Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidanaH  ) MelakukantindakanpertamapadasaatditempatkejadianH

c Menyuruh )erhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangkaH d Melakukan penangkapan( penahanan( penggeledahan dan penyitaanH

e MelakukanpemeriksaandanpenyitaansuratH . Mengam)il sidik jari dan memotret seseorangH

g Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa se)agai tersangka atau saksiH

h Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hu)ungannya dengan pemeriksaan perkaraH i Mengadakan penghentian penyidikanH dan

 j Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang )ertanggung ja&a),

Setelah melalui )anyak perkem)angan dan peru)ahan akhirnya penyidik  identi.ikasi sidik jari tidak lagi mengacu kepada peraturan perundang-undangan atau

(20)

 peraturan kerajaan $aman 9india Belanda tetapi mengacu kepada K9A# dan  peraturan perundang-undangan lain yang telah ditetapkan khususnya #asal 8 ayat 1C

K9A# dan #asal 2 ayat 1C K9A# sesuai dengan hukum positi. Indonesia,

Identitas seseorang yang sering digunakan dan dapat dijamin kepastian hukumnya ada lah dengan mempelajari sidik jari( sidik jari seseorang dise)ut se)agai daktiloskopi, Daktiloskopi adalah ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan  pengenalan kem)ali identitas orang dengan cara mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan telapak kaki, #enyelenggaraan daktiloskopi adalah kegiatan mencari( menemukan( mengam)il( merekam( mempelajari( mengem)angkan( merumuskan( mendokumentasikan( mencari kem)ali dokumen dan mem)uat keterangan sidik jari seseorang, Data sidik jari adalah rekaman jari tangan atau telapak kaki yang terdiri atas kumpulan alur garis-garis halus dengan pola tertentu(  )aik yang sengaja diam)il dengan tinta atau dengan cara lain maupun )ekas yang tertinggal pada permukaan )enda karena terpegang atau tersentuh oleh jari tangan atau telapak kaki, Keterangan sidik jari adalah uraian yang menjelaskan tentang identi.ikasi data sidik jari seseorang yang di)uat oleh peja)at daktiloskopi,

Daktiloskopi dilaksanakan atas dasar prinsip )ah&a sidik jari tidak sama pada setiap orang dan sidik jari tidak )eru)ah seumur hidup( kecuali menderita luka )akar, Fungsi daktiloskopi adalah untuk mem)erikan kepastian dan perlindungan hukum terhadap identitas seseorang,

Metode ldentifiasi (idi Jari

#enggunaan sidik jari untuk menangkap pelaku kejahatan pertama kali diusulkan oleh 9enry Faulds seorang dokter dari SkotlandiaC( dalam suratnya yang dimuat di majalah "a.ure pada 5kto)er 1==0 #engam)ilan sidik jari )ukanlah teknik modern( karena sesungguhnya )angsa Eina kuno sudah memakai sidik jari se)agai alat identi.lkasi, sementara itu( )angsa Ba)ilonia mencetak sidik jari pada tanah liat,

Sidik jari memiliki suatu orientasi dan struktur periodik )erupa kompolisi dari garis-garis gelap dan kulit yang naik ndgesC dan garis-garis terang dari kulit langlurun .urro&sC yang )erliku-liku mem)entuk pola yang )er)eda-)eda, ?alaupun garis-garis alur tangan ter)entuk )er)eda-)eda( tetapi si.at-si.at khusus dari sidik jari yang dise)ut dengan minutiae adalah unik untuk setiap indiidu, Eiri-ciri ini

(21)

mem)entuk pola khusus yang terdiri dari terminasi atau perca)angan dari alur, ntuk  memeriksa apakah dua sidik jari )erasal dari jari yang sama atau )ukan( para ahli mendeteksi minutiae terse)ut menggunakan Sistem Identi.ikasi Sidik !ari 5tomatis yang akan mengam)il dan mem)andingkan ciri-ciri terse)ut untuk menentukan suatu kecocokan, Metode klasik pengenalan sidik jari sekarang ini tidak terlampau sesuai untuk implementasi langsung dalam )entuk algoritma komputer, #em)uatan suatu model sidik jari diperlukan dalam pengem)angan algoritma analisis )aru, Dalam makalah ini dikem)angkan metode numerik )aru untuk pengenalan sidik jari yang  )erdasarkan pada penggam)aran model matematik dari dermatoglyphics dan  pemuatan minutiae( digam)arkan juga rancangan dan penerapan suatu sistem identi.ikasi sidik jari otomatis yang )eroperasi dalam dua tahap( yaitu ekstraksi minutiae dan pencocokan minutiae,

)lasifiasi (idi Jari

Klasi.ikasi sidik jari yang digunakan secara luas adalah sistem 9enry dan ariasi-ariasinya yang diperkenalkan oleh %d&ard 9enry 1=>>C, Metode klasik  identi.ikasi sidik jari yang selama ini digunakan( ternyata kurang sesuai untuk  implementasi langsung dalam )entuk algoritma komputer, 5leh karena itu perlu dikem)angkan model matematika untuk ana.isis sistem identi.ikasi sidik jari otomatis AFIS @ Automatic .ingerprint identi.ication systemsC,

Se)agian )esar sistem untuk identi.ikasi sidik jari didasarkan pada pencocokan minutiae yaitu akhir atau perca)angan garis alur sidik jari, Deteksi dari minutiae secara otomatis merupakan suatu proses kritis( terutama jika citra sidik jari )erkualitas rendah dengan pola garis alur tidak jelas, Aki)at noise dan kurangnya kontras menye)a)kan adanya kon.igurasi titik-titik gam)ar yang menyerupai minutiae palsu menutupi minutiae se)enarnyaC, Maka tujuan dari pemodelan sidik jari ini ada / duaC yaitu( pertama adalah untuk memahami penggam)aran matematika untuk  mem)uat pola sidik jari tiruan( dan kedua dalam mengem)angkan algoritma )aru yang le)ih )aik untuk sistem identi.ikasi sidik jari secara otomatis,

Klasi.ikasi sidik jari adalah mem)agi data pola garis alur sidik jari ke dalam kelompok-kelompok kelas ciri yang menjadi karakteristik sidik jari terse)ut yaitu untuk memercepat proses identi.ikasi, Ada dua jenis kategori sidik jari yaitu kategori

(22)

 )ersi.at umum glo)alC dan kategori yang )ersi.at khusus lokalC yaitu untuk  menggam)arkan ciri-ciri khusus indiidual( seperti jumlah minutiae( jumlah dan  posisi inti coreC( dan jumlah dan posisi delta ,

3AMBAR 1 :Klasi.ikasi Sidik !ari

Karakteristik sidik jari yang )ersi.at glo)al terlihat se)agai pola garis-garis alur dan orientasi dari garis alur terse)ut pada kulit, Sir Francis 3alton 1>=/C mengklasi.ikasi ciri-ciri glo)al sidik jari dalam tiga kategori )entuk:

1, Arches adalah pola garis alur sidik jari )er)entuk ter)uka yang mencakup 8L dari  populasi,

/, 6oops adalah jenis paling umum yaitu kura melingkar meliputi ;0L sampai dengan ;8 L dari populasi,

7, ?horls adalah )er)entuk lingkaran penuh yang mencakup 70L sampai 78L dari  populasi

Kura ter)uka ArchesC di)agi lagi atas arch dan tented arch, Sedangkan loops di)agi dua menjadi kura melingkar condong ke kiri le.t loopC dan melingkar  condong ke kanan right loopC, Eiri-ciri lokal sidik jari ditentukan oleh jumlah dan  posisi garis alur dan )anyaknya perca)angan dari garis-garis alur yang terdiri dari

Inti @ core se)agai titik yang didekatnya terdapat alur-alur yang mem)entuk susunan semi-melingkarC, Inti ini digunakan se)agai titik pusat lingkaran )alik garis alur yang menjadi titik acuan pem)acaan dan pengklasi.ikasian sidik jari,

(23)

3AMBAR / :Karakteristik lokal sidik jari

Delta dide.inisikan se)agai suatu titik yang terdapat pada suatu daerah yang di)atasi oleh tiga sektor yang masing-masing memiliki )entuk hiper)olik, Titik ini merupakan pertemuan curam atau titik diergensi dari pertemuan dua garis alur, Minutiae dide.inisikan se)agai titik-titik terminasi endingC dan titik-titik a&al  perca)angan )i.urca.i)nC dari garis-garis alur yang mem)erikan in.ormasi yang unik 

dari suatu sidik jari, Selain itu dikenal juga jenis garis alur type linesC yaitu dua garis alur paralel yang mengelilingi atau cenderung mengelilingi daerah pola( dan cacah garis alur idge couhtl atau kerapatan densityC yaitu jumlah dari garis-garis alur dalam daerah pola,

3am)ar 2 :%nam Kategori Klasi.ikasi Sidik !ari Berdasarkan Delta Dan Eore Berdasarkan jumlah serta posisi core dan delta dapat dikem)angkan model matematika untuk mensimulasi enam kategori klasi.ikasi sidik jari( yaitu: arch( tented

(24)

arch( right loop( le.t loop( &horl dan T&in 6oop )erdasarkan lumtan dan posisi inti QC dan delta C, 3am)ar 2a memperlihatkan kategori Arc.i yang tidak memiliki delta dan inti, 3am)ar 2) adalah Tented Arc.i dengan satu delta C dan satu inti QCC, 3am)ar 2c adalah Right 6oop dengan satu delta dan satu inti, 3am)ar 2d adalah 6e.t 6oop dengan satu delta dan satu inti, 3am)ar 2e ?horl dengan satu delta dan dua inti, Terakhir 2. adalah T&in 6oop dengan dua inti yang tidak tercitra, 9asil  pengem)angan ini dapat digunakan untuk menyempurnakan proses identi.ikasi sidik   jari secara otomatis

 Metode isual

Metode ini digunakan dapat )erman.aat )ila kondisi jena$ah masih dalam keadaan )aik( jena$ah dapat dengan mudah teridenti.ikasi atau dikenal melalui  penampakan luar )aik )erupa pro.il tu)uh@muka, Metode atau cara isual( dilakukan dengan cara memperlihatkan jena$ah pada orang O orang yang merasa kehilangan anggota keluarga atau temannya, Kelemahan dari metode ini adalah sulit atau tidak  dapat diterapkan terutama )ila mayat telah )usuk( ter)akar( atau mutilasi sehingga cukup sulit untuk jena$ah dikenali &ajah dan )entuk tu)uhnya oleh le)ih dari satu orang, Faktor emosi oleh keluarga juga harus diperhatikan mengingat adanya kemungkinan .aktor emosi yang turut )erperan untuk mem)enarkan atau se)aliknya menyangkal identitas terse)ut,

 #emeriksaan dokumen

Dokumen seperti kartu identitas KT#(SIM( #aspor ds)C yang apa)ila masih melekat atau ke)etulan dijumpai dalam saku pakaian yang dikenakan oleh jena$ah( akan sangat mem)antu untuk mengenali jena$ah terse)ut,

 Metode #emilikan #emeriksaan #akaian Dan #erhiasanC

Metode ini memungkinkan suatu jena$ah untuk dikenali dari pakaian dan perhiasan yang dikenakan jena$ah( yang dapat diketahui merek atau nama pem)uat( ukuran( inisial nama pemilik( )agde( yang semuanya dapat mem)antu identi.ikasi &alaupun telah terjadi pem)usukan pada jena$ah terse)ut, #emeriksaan pakaian disini dicatat  pakaian yang dikenakan( di deskripsikan mulai dari atas ke )a&ah( dari luar ke dalam( yaitu data mengenai jenis pakaian misalnya kemeja lengan panjang( kaos o)long dan se)againyaC( )ahan kaos( katun dan se)gainyaC( &arna( merek( serta nomor dan keterangan lainnya, Se)agai contoh apa)ila ditemukan seorang jena$ah anggota ABRI masalah identi.ikasi jena$ah terse)ut dapat dipermudah dengan adanya seragam yang khas( nama serta "R# yang tertera pada kalung logam yang dipakainya, Bagi kor)an

(25)

yang tidak dikenali( menyimpan pakaian secara keseluruhan atau potongan O   potongan( merupakan tindakan yang tepat agar kor)an masih dapat dikenali &alaupun

tu)uhnya telah diku)ur, #erhiasan seperti anting O anting( kalung( gelang( serta cincin yang ada pada tu)uh kor)an( khususnya )ila perhiasan itu terdapat inisial nama seseorang yang )iasanya terdapat pada )agian dalam dari gelang atau cincin( maka dapat mem)antu pihak dokter atau penyidik didalam menentukan identitas kor)an, Meningat kepentingan terse)ut maka penyimpanan dari perhiasan juga harus dilakukan dengan )aik,

 Identi.ikasi medik 

Eara ini dengan memperhatikan ciri-ciri umum seseorang meliputi tinggi )adan( )erat  )adan( &arna kulit( &arna@tipe ram)ut( &arna pelangi mata( tanda kecacatan yang

menyolok( tanda-tanda khas dan )ekas-)ekas penyakit@operasi,

 #emeriksaan gigi

#emeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi yang dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan manual( sinar ( cetakan gigi serta rahang, 5dontogram memuat data tentang jumlah( )entuk( susunan( tam)alan( protesa gigi dan se)againya, Bentuk gigi dan rahang merupakan ciri khusus dari seseorang( sedemikian khususnya sehingga dapat dikatakan tidak ada gigi atau rahang yang identik pada dua orang yang  )er)eda( )ahkan kem)ar identik sekalipun,

#emeriksaan .orensik dalam kasus dimana usia kronologis seorang indiidu tidak  diketahui karena identitas asli tidak ada ataupun adanya indikasi pemalsuan identitas(  pemeriksaan .orensik diperlukan untuk memprakiraan usia, sia dapat diprakirakan

karena )ertam)ahnya usia seiring dengan meningkatnya tahap pertum)uhan dan  perkem)angan struktur tu)uh )erupa peru)ahan .isik yang konstan sehingga setiap tahap dari proses peru)ahan terse)ut dapat dihu)ungkan dengan usia seorang indiidu,

#rakiraan usia dapat dilakukan pada indiidu hidup maupun mati, #ada indiidu mati( prakiraan usia merupakan )agian dari identi.ikasi kor)an mati pada kasus pem)unuhan( a)orsi janin( ataupun )encana massal, Dalam kasus )encana

(26)

massal( prakiraan usia dapat menjadikan identi.ikasi kor)an le)ih sederhana dengan mengelompokkan usia kor)an, Kasus hukum pidana atau perdata yang memerlukan  prakiraan usia pada indiidu hidup( antara lain kasus pemalsuan usia ketenagakerjaan(  pernikahan( atlet( per&alian anak( keimigrasian atau pemerkosaan, #em)uktian hukum akan usia penting untuk menentukan apakah indiidu terse)ut masih dalam kategori anak atau sudah de&asa( )erkaitan dengan adanya per)edaan proses hukum atau peradilan pada anak dengan orang de&asa, #rakiraan usia juga merupakan  pem)uktikan yang )erharga ketika akta kelahiran tidak ada atau diragukan

keasliannya,

Bagian tu)uh yang umumnya dipakai untuk memprakiraan usia adalah skeletal dan gigi, Kematangan skeletal se)agai media prakiraan usia memiliki keter)atasan karena hanya dapat memprakirakan usia pada rentang usia tertentu dengan simpangan  )aku usia yang )esar, Sedangkan gigi se)agai media prakiraan usia memiliki )e)erapa keunggulan( salah satunya adalah dapat memprakirakan usia pada indiidu usia  prenatal sampai usia de&asa, #rakiraan usia melalui gigi dapat dilakukan dengan

metode pemeriksaan klinis( radiogra.is( histologis( atau )iokimia&i, Tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan dan menganalisis keunggulan( keter)atasan( dan  penerapan )er)agai metode prakiraan usia melalui gigi agar dapat dipilih metode yang  paling sesuai dengan kasus yang terjadi,

Metode prairaan usia +elalui gigi

3igi digunakaan se)agai media yang )erman.aat dalam prakiraan usia karena  )er)agai keunggulannya, 3igi mengalami tahap pertum)uhan dan perkem)angan serta peru)ahan degenerati. yang terjadi pada usia tertentu( sehingga dapat digunakan se)agai indikator prakiraan usia indiidu dari sejak usia intrauterine sampai usia de&asa, Tahap pertum)uhan dan perkem)angan gigi se)agai indikator prakiraan usia le)ih dikendalikan oleh .aktor genetik di)andingkan dengan .aktor lingkungan seperti nutrisi dan sosioekonomi, Sehingga usia dental menunjukkan ariasi yang le)ih sedikit di)andingkan dengan tulang atau )agian tu)uh lain, Selain itu( gigi merupakan struktur tu)uh yang paling keras dan resisten terhadap pengaruh eksternal( serta mengalami peru)ahan )iologis yang paling sedikit sehingga dapat digunakan &alaupun tu)uh telah mengalami dekomposisi( mutilasi( ter)akar( ataupun menjadi

(27)

sisa rangka, 3igi dapat menyediakan in.ormasi mengenai identitas seorang indiidu karena cirinya yang khas,

Terdapat )e)erapa metode digunakan untuk menentukan usia dari gigi yaitu metode .isika( histologis( dan )iokimia&i, #emilihan metode terse)ut )erdasarkan  pertim)angan status indiidu hidup atau matiC( kategori usia( jenis kasus tunggal atau )encana massalC( kondisi gigi dan jaringan pendukung( lokasi kasus( ketersediaan .asilitas dan peralatan penunjang( serta agama dan )udaya yang dianut indiidu terse)ut, Ber)agai metode prakiraan usia )eserta cara pengaplikasiannya,

•   Metode Demirjian

Metode Demirjian merupakan penilaian kualitati. mengenai )entuk dan ukuran se)uah gigi, Metode ini telah luas digunakan sejak tahun 1>27 karena mudah( hanya meli)atkan 2 gigi permanen )a&ah( yaitu gigi insisius 1-/( kaninus( premolar 1-/( dan geraham 1-/, Metode ini dapat menentukan usia antara 7-1; tahun, Tahap mineralisasi menurut metode Demirjian adalah proses kalsi.ikasi )enih gigi tetap dari  )enih gigi tanpa kalsi.ikasi sampai selesainya pem)entukan akar gigi( yaitu :

Tahap A: Kalsi.ikasi titik oklusal( tanpa disertai .usi dari kalsi.ikasi )agian lain Tahap B: Fusi dari titik mineralisasiH kontur permukaan oklusal sudah terlihat Tahap E: Kalsi.ikasi mahkota gigi telah selesai dan dimulai proses disposisi dentin Tahap D: #em)entukan mahkota sudah selesai

Tahap %: #anjang akar gigi le)ih pendek daripada tinggi mahkotanya Tahap F: #anjang akar gigi mele)ihi tinggi mahkota

Tahap 3: #em)entukan akar sudah selesai( tetapi .oramen apikalnya masih ter)uka Tahap 9: Foramen apikal sudah tertutup,

(28)
(29)

Ta)el konersi chart untuk pengukuran usia gigi( dihitung )erdasarkan sistem nilai dari  pem)entukan gigi:

•   Metode Johansson

Metode ini merupakan pemeriksaan secara histologis dengan melihart peru)ahan struktur gigi, Metode !ohansson merupakan modi.ikasi dari metode 3usta.son dengan menggunalan ; kriteria yang sama tetapi )er)eda dalam pem)agian skoring 1( 1,8( /(

(30)

/,8( 7C( lalu dimasukkan dalam .ormula Age < 22'=4 > 8?'2;3A9 > 84'53(9 > 8;'2;3#9 > 85'@23C9 > 8?'?@3R9 > 8'B3TC, Kriteria terse)ut adalah:

• Derajat atrisi AC

• !umlah dentin sekunder SC

• #osisi perlekatan gingia @ paradontosis #C • Derajat resopsi akar RC

• Tranparanasi dentin akar TC • Kete)alan sementum EC

(31)

Analisis penentuan jenis kelamin )isa dilakukan )aik oleh analisis mor.ologi atau dengan analisis molekuler, Analisis mor.ologi dapat dilakukan menggunakan jaringan keras odontometric( ortometrik( dan lain-lainC dari daerah mulut dan paraoral atau jaringan lunak  cetakan )i)ir-Cheiloscopy( pola ruggae palatum- RugoscopyC,

ANALI(I( JARIN-AN )ERA( Metode 6donto+etri 

Dalam metode analisis odontometrik meli)atkan aC Dimensi Mesiodistal MDC dan Dimensi Buccolingual 3igi B6C( )C Indeks Rerata Eaninus@Indeks 3igi MEIC( dan cC #er)edaan Mor.ologi 3igi, Dimor.isme Seksual dapat dilihat dari )entuk dan ukuran gigi, Dimensi Mesiodistal dan Dimensi Buccolingual 3igi adalah metode yang paling sederhana dan dapat diandalkan untuk menganalisis dimor.isme seksual,

Banyak penelitian melaporkan )ah&a dimensi MD gigi pada pria yang le)ih )esar  dari perempuan, Ber)agai teori telah di)erikan untuk menjelaskan dimor.isme seksual Eanninus, Menurut Moss( itu adalah karena le)ih te)alnya enamel pada laki-laki karena  periode amelogenesis yang le)ih panjang di)andingkan perempuan atau karena kromosom ' meny)a)kan proses maturasi laki-laki menjadi le)ih lama, Banyak penulis 3arn et al, Iscan dan KediciC merekomendasikan dimensi B6 se)agai pengukuran dapat diandalkan di)andingkan aria)el lain dalam penentuan jenis kelamin, 3arn et al, dalam penelitian

(32)

mereka melaporkan )ah&a B6 dimensi pada gigi laki-laki le)ih )esar daripada perempuan yang signi.ikan secara statistik,

Se)uah studi se)elumnya telah merekomendasikan )ah&a dimensi MD le)ih )aik  untuk identi.ikasi jenis kelamin daripada dimensi B6, Karena ukuran lengkungan mempengaruhi ukuran gigi( ukuran rahang yang le)ih )esar pada laki-laki dapat )erhu)ungan dengan le)ih )esar dimensi MD gigi di)andingkan dengan perempuan, Meskipun penelitian telah menyimpulkan )ah&a dimensi MD menjadi prediktor yang le)ih )aik untuk penentuan  jenis kelamin daripada dimensi B6( )aik MD ataupun dimensi B6 adalah cara yang handal

dalam menentukan jenis kelamin, Iscan dan Kedici menekankan )ah&a hasil yang le)ih akurat dapat dicapai ketika semua gigi yang tersedia termasuk dalam penentuan jenis kelamin,

Menurut 6ahdesmaki( ada per)edaan yang jelas antara jenis kelamin dalam ukuran mahkota gigi( dimana laki-laki memiliki gigi yang le)ih )esar daripada perempuan, Stroud et  al 1>>C menyatakan per)edaan ukuran gigi antara laki-laki dan perempuan dapat terlihat melalui kete)alan dentin yang diukur dari .oto radiogra. se)agai jarak antara mesial dan distal dentinoenamel junction, #engaruh kromosom ' pada pertum)uhan gigi le)ih )esar  di)anding kromosom N dan ini menye)a)kan seksual dimor.isme yang diamati pada panjang akar gigi dimana laki-laki mempunyai panjang akar yang le)ih panjang daripada perempuan

Indes Rerata Canninus 8Indes -igi9

Indeks Rerata Eanninus )erarti juga dikenal se)agai Indeks 3igi, Indeks 3igi )isa menunjukkan jenis kelamin dan juga sangat tahan terhadap penyakit dan perlukaan  postmortem( Rao et al, menyimpulkan klasi.ikasi MEI yang diturunkan se)agai )erikut:

Eut-o.. point( atau nilai MEI standar( diperoleh Rao et al, adalah 0(/2, !ika nilai MEI dari spesimen tengkorak kurang dari atau sama dengan MEI standar( indiidu dikategorikan se)agai perempuanH nilai yang le)ih dari nilai standar MEI akan dikategorikan se)agai laki-laki, =G

(33)

Metode ortometrik meli)atkan mor.ologi tengkorak dan rahang )a&ah )erdasarka ;  )agian dan dimensi sinus .rontal, ?illiams dan Rogers menemukan jenis kelamin )isa diprediksi dengan )enar di >;L kasus menggunakan .itur yang )er)eda dari tengkorak dan rahang )a&ah, Mor.ologi tengkorak dan rahang )a&ah )erdasarkan enam )agian( yakni mastoid( ridge supraor)ital( ukuran dan arsitektur tengkorak( $ygomatic ekstension( nasal aperture( dan sudut gonial mandi)ula , Dikatakan )ah&a penentuan jenis kelamin hanya menggunakan enam ciri-ciri ini menunjukkan akurasi >L,

Dimensi Sinus Frontalis

Sinus adalah mukosa )erlapis )erisi ruang udara dalam tulang &ajah dan tengkorak, sinus .rontalis terletak antara lamina internal dan eksternal dari tulang .rontal, Sinus .rontalis  )erkem)ang penuh sekitar = tahun dan mencapai ukuran penuh setelah pu)ertas, Sinus .rontalis merupakan parameter penting dalam penentuan jenis kelamin karena menyajikan  per)edaan yang khas dalam )entuk( ukuran( dan simetri,

sman et al, dalam penelitian mereka tentang eolusi dari sinus .rontalis dan  pengukuran .rontal menggunakan  spiral computed tomography scanning   dari >0 pasien menyimpulkan )ah&a pengukuran sinus .rontal )isa mem)antu dalam mem)edakan seks dan menyatakan )ah&a( pengukuran tengkorak )ersama dengan pengukuran sinus .rontal

(34)

meningkatkan keakuratan, Belaldaar et al, menunjukkan nilai rata-rata le)ih )esar dari tinggi( le)ar( dan area sinus .rontal pada pria di)andingkan dengan &anita

.

 #emeriksaan serologik 

#emeriksaan ini )ertujuan untuk menentukan golongan darah yang diam)il )aik dari tu)uh kor)an atau pelaku( maupun )ercak darah yang terdapat di tempat kejadian  perkara, Ada dua tipe orang dalam menentukan golongan darah( yaitu:

− Sekretor : golongan darah dapat ditentukan dari pemeriksaan darah( air mani

dan cairan tu)uh,

−  "on-sekretor : golongan darah hanya dari dapat ditentukan dari pemeriksaan

darah,

#roses pe&arnaan noda darah (mengikuti )e)erapa tahapan yang tujuannya adalah: 1, Apakah sampelnya )enar darah

/, Apakah darahnya dari darah he&an

7, !ika darah manusia( golongan@tipenya apa

, Apakah dapat ditentukan jenis kelamin( umur( rasnya

ntuk mengetahui apakah sampelnya darah atau tidak maka analisis menggunakan pe&arnaan atau uji crystalin, Kemudian tes )en$idin diperkenalkan dan menjadi popular sampai ditemukan )ah&a )ahan terse)ut adalah karsinogenik, Kemudian diganti dengan uji *Kastle-Meyer+( yang digunakan dengan )ahan kimis  phenoiphtalin, Bila )erkontak dengan haemoglo)in phenoilphtalin mem)e)askan

en$im peroksidase yang menye)a)kan terjadinya peru)ahan &arna menjadi &arna  pink terang, ntuk mendeteksi &arna darah yang hilang( *lominol tes+ digunakan( dimana )ahan kimia yang disemprotkan pada karpet atau .urniture akan terlihat sinar   phosphorescent ditempat gelap )ila )ahan terse)ut terkena noda darah, Darah yang mengering pada &aktu yang lama akan cenderung mengkristal( atau dapat di)uat menjadi kristal dengan )e)erapa perlakuan yaitu dengan campuran garam( dimana uji Kristal dinamakan *tes Teichman( tes Takayama dan ?genhaar tes+,

ntuk mem)edakan darah manusia dan darah he&an( ahli .orensik menggunakan anti serum atau uji gel, #resipitat, Standar yang dise)ut presipitin diperoleh dengan menginjeksikan darah manusia pada he&an perco)aan )iasanya kelinciC, Tu)uh he&an terse)ut akan memproduksi anti)ody anti-human( yang kemudian diekstraksi dari serum he&an terse)ut( serum terse)ut akan mem)entuk klot )ila dicampur  dengan darah manusia,

(35)

ntuk melihat golongan atau tipe( ahli .orensik harus mengidenti.ikasi apakah mereka mempunyai sample yang cukup kualitasnya, Bila cukup langsung dilakukan typing dengan menggunakan sistem A(B(5, pemeriksaan golongan darah secara tidak  langsung indirect typingC dilakukan pada pe&arnaan sample darah kering dengan teknik yang sering digunakan yaitu *a)sorption-elution test+, Dikerjakan dengan  penam)ahan anti)ody-antiserum yang cocok kedalam sample yang dianalisis( kemudian dipanaskan untuk memisahkan ikatan antigen-anti)odi( lalu ditam)ahkan  pada sel darah standar yang sudah diketahui golongan darahnyaC dan dilihat

terjadinya koagulasi,

Ahli .orensik menggunakan )e)erapa pe&arnaan dan tes nitrat untuk  memperkirakan umur( jenis kelamin( dan ras, "amun uji ini tidak dapat ditentukan secara pasti( tetapi pada kloting dan kristalisasi dapat mem)antu memperkirakan umur( testosterone dan kromosom tes mengarahkan per)edaan jenis kelamin dan tes genetik yang meli)atkan analisis protein dan en$im yang dapat mem)antu mengidenti.ikasi ras,

 Identi.ikasi potongan tu)uh manusia

#emeriksaan ini )ertujuan untuk menentukan apakah potongan )erasal dari manusia atau )inatang, Bila )erasal dari manusia ditentukan apakah potongan terse)ut )erasal dari satu tu)uh, ntuk memastikan apakah potongan tu)uh )erasal dari manusia dilakukan )e)erapa pemeriksaan seperti pengamatan jaringan secara makroskopik( mikroskopik dan pemeriksaan serologik )erupa reaksi antigen-anti)odi,

 Identi.ikasi D"A

Deoyri)onucleic Acid D"AC adalah asam nukleat yang mem)a&a in.ormasi genetik dari generasi ke generasi selanjutnya, Manusia sendiri memiliki dua jenis D"A yaitu D"A inti sel nukleusC dan D"A mitokondria, Ada )e)erapa per)edaan antara D"A terse)ut( yaitu: D"A nukleus yang dise)ut juga D"A kromosomal(  )er)entuk )enang lurus linearC tidak )erca)ang dan )erasosiasi sangat erat dengan  protein histon( sedangkan D"A mitokondria )er)entuk melingkar sirkularC dan tidak   )erasosiasi dengan protein histon,

Deoyri)onucleic Acid D"AC mitokondria memiliki ciri khas( yaitu hanya me&ariskan si.at-si.at yang )erasal dari i)u( sedangkan D"A nukleus memiliki pola

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Kolb (1992), konflik dapat saja terjadi karena timbulnya perbedaan dalam minat, pola pikir, dan tujuan. Lebih jauh dinyatakan bahwa konflik dapat terjadi karena

Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang obyek yang menjadi fokus penelitian dalam penulisan hukum (skripsi) ini serta untuk menghindari perluasan dan

Penyiaran lslam Wajib Kursus Bahasa Inggri s Berpeluang mendapat beasi swa 31 Achmad Khoirul Faqih 62002t10082 Manajemen Pendidikan Islam Wajib Kursus Bahasa Inggris

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Degradasi Lingkungan terhadap Mata

Tanaman yang memiliki pertumbuhan generatif terbaik terdapat pada perlakuan pemupukan 1.5 g NPK/polybag, karena tanaman tersebut memiliki jumlah bunga dan buah terbanyak,

Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat berbasis produk yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Sumberwudi Karanggeneng Lamongan menggunakan air

Kompensasi yang diterima oleh karyawan Bank BRISyari’ah KCP Cijerah terdiri dari gaji yang memakai sistem waktu secara periodik setiap bulannya, lalu para karyawan

Agnew dan Syder (2008) menyatakan banyak perusahaan telah memiliki peraturan dan regulasi yang lengkap mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, namun masih banyak