• Tidak ada hasil yang ditemukan

terjemahan intermediate accounting IFRS edition bab 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "terjemahan intermediate accounting IFRS edition bab 10"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

CHAPTER  10

ACQUISITION AND 

DISPOSITION OF

PROPERTY, PLANT, AND EQUIPMENT

Perusahaan seperti  Hon Hai Precision (Taiwan), Tata  Steel (India),  dan  Royal Dutch Shell (Inggris dan Belanda) menggunakan aset yang bersifat tahan  lama, yaitu aset tetap. Beberapa aset disebut property, plant, and equipment.  Istilah  lain   yang  umum  digunakan   adalah   plant  assets  dan   aset  tetap.  Kita  menggunakan   istilah­istilah   ini   secara   bergantian.   Property,   plant,   and  equipment didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan  dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk sewa kepada orang lain,  atau untuk tujuan administrasi. Itu diharapkan untuk digunakan selama lebih  dari satu periode. [1] Property, plant, and equipment itu meliputi tanah, struktur  bangunan (kantor, pabrik, gudang), dan peralatan (mesin, furniture, peralatan).  Karakteristik utama dari property, plant, and equipment adalah sebagai berikut. 1. Mereka   diperoleh   untuk   penggunaan   dalam   operasi   dan   tidak   untuk   dijual  

kembali.   Hanya   aset   yang   digunakan   dalam   operasi   bisnis   normal   yang  diklasifikasikan sebagai property, plant, and equipment. Sebagai contoh, sebuah  bangunan  yang sedang tidak digunakan lebih tepat diklasifikasikan terpisah  sebagai   investasi.   Sebagai   tambahan,   property,   plant,   and   equipment   yang  dimiliki   untuk   digunakan   atau   diberikan   diklasifikasikan   terpisah   dan  dilaporkan dalam laporan posisi keuangan. Pengembang lahan atau minority  mengklasifikasikan tanah sebagai persediaan. 

2. Mereka secara alami bersifat jangka panjang dan biasanya disusutkan. Property,  plant, and equipment menghasilkan jasa selama beberapa tahun. Perusahaan  mengalokasikan biaya investasi dalam aset ini ke periode masa depan melalui  beban  penyusutan  periodik. Terkecuali  tanah,  dimana  hanya  disusutkan   jika  penurunan   nilai   material   terjadi,   seperti   kerugian   pada   kesuburan   lahan  pertanian karena rotasi panen yang buruk, kekeringan, atau longsor. 

3. Mereka  memiliki   substansi  fisik.  Property,  plant,   and  equipment  adalah   aset  berwujud   yang   ditandai   oleh   keberadaan   fisik   atau   substansi.   Hal   ini  membedakan mereka dari asset tak berwujud, seperti paten atau goodwill. Tidak  seperti bahan baku, bagaimanapun juga, property, plant, and equipment tidak  secara fisik menjadi bagian dari produk yang dimiliki untuk dijual kembali.  AKUISISI DARI PROPERTY, PLANT, AND EQUIPMENT

Kebanyakan   perusahaan   menggunakan   nilai   historis   sebagai   basis   untuk  penghitungan property, plant, and equipment. Nilai historis mengukur kas atau 

(2)

nilai setara kas dari harga perolehan aset tersebut dan membawanya ke lokasi dan  kondisi yang diperlukan untuk digunakan.

Perusahaan mengakui property, plant, and equipment ketika biaya dari aset  dapat diukur secara nyata dan besar kemungkinan bahwa perusahaan akan

By: Nugraha Corporation

(3)

mendapatkan manfaat ekonomi masa depan. [2] Sebagai contoh, ketika Starbucks  (Amerika) membeli  mesin  pembuat  kopi untuk operasinya, biaya ini dilaporkan  sebagai aset karena itu dapat diukur secara nyata dan manfaat masa mendatang.  Namun,   ketika   Starbucks   melakukan   perbaikan   biasa   pada   mesin   pembuat  kopinya, Starbucks membebankan biaya ini karena periode utama dari manfaat  hanya pada periode berjalan.

Biasanya   perusahaan­perusahaan   melaporkan   biaya­biaya   berikut   sebagai  bagian dari property, plant, and equipment: [3]1

1. Harga   pembelian,   termasuk   bea   impor,   pajak   pembelian   tidak   dapat  dikembalikan, dikurangi potongan penjualan dan rabat. Sebagai contoh british  airways   (GBR)   Menunjukkan   bahwa   pesawat   dinyatakan   sebesar   nilai   wajar  pertimbangan yang diberikan setelah dikurangi kredit manufaktur. 

2. Biaya   terkait   untuk   membawa   aset   tersebut   ke   lokasi   dan   kondisi   yang  diperlukan untuk digunakan dalam cara yang dimaksudkan oleh perusahaan.  Misalnya,   ketika   Skanska   AB   (SWE)   membeli   mesin   berat   dari   Caterpillar  (USA), itu mengkapitalisasikan biaya pembelian, termasuk biaya pengiriman.2  Perusahaan menilai properti, pabrik, dan peralatan pada periode berikutnya  dengan menggunakan metode biaya perolehan atau metode nilai wajar (revaluasi) .  Perusahaan dapat menerapkan biaya atau model nilai wajar untuk semua item  aset, dan peralatan atau untuk satu kelas (banyak) aset, dan peralatan. Sebagai  contoh, perusahaan mungkin menilai tanah (sekelas aset) setelah akuisisi dengan  menggunakan metode nilai wajar dan pada saat yang sama menilai bangunan dan  peralatan (kelas­kelas lain aset) dengan biaya. Kebanyakan perusahaan menggunakan metode­biaya ini lebih murah untuk  digunakan karena biaya appraisal tidak diperlukan. Selain itu, metode nilai wajar  umumnya mengarah ke nilai aset yang lebih tinggi, yang berarti bahwa perusahaan  melaporkan beban penyusutan yang lebih tinggi dan laba bersih lebih

1 Pertimbangan   materialitas   penting   didalam   mempertimbangkan   barang  untuk dikapitalisasikan. Anggap, sebagai contoh, Cathay Company memiliki suku  cadang di tangan untuk melayani kerusakan apapun dalam peralatannya. Kecuali  bila   suku   cadang   baik   secara   terpisah   atau   dalam   kombinasi   adalah   material  dalam   jumlah,   pengeluaran   terkait   pada   suku   cadang   dibebankan   sebagai  pengenaan meskipun mereka memberikan manfaat di masa depan. 

2Perusahaan   juga   mengakui   perkiraan   dari   membongkar,   menghilangkan,   dan  pemulihan  tempat jika perusahaan punya obligasi yang mendatangkan akuisisi  dari   aset.   Sebagai   contoh,   BP   (GBR)   mengindikasikan   bahwa   kewajiban   untuk  menonaktifkan   harga   yang   diakui   saat   perusahaan   punya   obligasi   untuk  membongkar   atau   menghilangkan   fasilitas   atau   item   dari   bangunan   dan  memperbaiki tempat yang dilokasikan. Item yang berhubungan dengan PPE dari  jumlah   ekivalen   untuk   ketentuan   yang   dibuat.   Kita   berdiskusi   pengakuan   dan  pengukuran dari aset itu dan obligasi di Chapter 13. 

By: Nugraha Corporation

(4)

rendah. Bab ini membahas metode biaya, kami menggambarkan metode nilai wajar  dalam bab 11.

Cost of Land

Semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh tanah dan siap untuk  digunakan dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Jadi, ketika Group Auchan  (FRA)  atau   AEON  (JPN)  membeli  tanah  untuk   membangun   sebuah  toko  baru,  biaya tanah biasanya mencakup (1) harga pembelian; (2) penutupan biaya, seperti  hak   atas   tanah,   biaya   pengacara,   dan   pencatatan   biaya;   (3)   biaya   yang   timbul  dalam   mendapatkan   lahan   dalam   kondisi   untuk   digunakan,   seperti   penilaian,  mengisi,   pengeringan,   dan   membuka   tanah;   (4)   asumsi   dari   setiap   hak   gadai,  hipotek, atau sitaan di properti, dan (5 ) setiap prasarana tambahan yang memiliki  kehidupan yang tidak terbatas.

Sebagai   contoh,   saat   AEON   membeli   tanah   untuk   tujuan   membangun  bangunan, yang mempertimbangkan semua harga yang terjadi sampai penggalian  untuk bangunan baru sebagai harga tanah. Penghilangan dari bangunan lama­ pembersihan,  penilaian, dan  pengisian­adalah  harga  tanah  karena  aktivitas  ini  perlu   untuk   mendapat   tanah   dalam   kondisi   untuk   tujuannya.   AEON  memperlakukan   semua   proses   dari   mendapatkan   tanah   siap   untuk   tujuan  penggunaannya,   seperti   menyelamatkan   tanda   terima   dalam   pembongkaran  bangunan lama atau menjual kayu sisa, sebagai pengurang dari harga tanah.

Dalam   beberapa   kasus,   saat   AEON   membeli   tanah,   mungkin   mengambil  obligasi tanah   seperti pajak pengembalian  atau gadai. Dalam beberapa situasi,  harga dari tanah adalah uang yang dibayarkan, ditambah beban. Dengan kata lain,  jika harga pembelian dari tanah adalah ¥50,000,000 tapi AEON mengambil pajak  properti yang akan dibayar ¥5,000,000 dan hak gadai ¥10,000,000 jadi harga tanah  adalah ¥65,000,000

AEON mungkin membuat taksiran untuk peningkatan, seperti pengaspalan,  penerangan   jalan,sistem   drainase.   Itu   akan   dimasukkan   dalam   harga   tanah,  karena itu semua relatif permanen. Itulah , setelah pemasangan, itu dipelihara  oleh   pemerintah   lokal.   Sebagai   tambahan   ,   AEON   seharusnya   membebankan  permanent   improvement  yang   dibuat,   seperti  landscaping,   ke   akun  Land.   Ia  mencatat peningkatan apapun secara terpisah dengan umur terbatas, seperti jalan  untuk mobil pribadi, trotoar, pagar, area parker, sebagai peningkatan Land. Biaya  ini disusutkan dengan perkiraan masa manfaatnya.

Pada umumnya,  Land  adalah bagian dari  Property, Plant, and Equipment.  Bagaimanapun, jika tujuan utama dari perolehan dan penguasaan  Land  adalah  spekulasi,   perusahaan   sewajarnya   mengklasifikasikan  Land  tersebut   sebagai  Investments. Jika real estate menguasai  Land  untuk dijual kembali, maka tanah  diklasifikasikan sebagai Inventory.

Untuk kasus  Land  dikuasai sebagai  Investments, perlakuan akuntansi apa  yang seharusnya diberikan untuk  Taxes,  Insurance, dan biaya langsung lainnya  yang terjadi ketika menguasai Land?Beberapa mempercayai bahwa biaya ini

(5)
(6)

seharusnya   dikapitalisasi.   Alasannya:   ini   bukanlah   pendapatan   umum   dari  Investment  pada saat ini. Perusahaan pada umumnya menggunakan pendekatan  ini   kecuali   ketika  Asset  sekarang   ini   menghasilkan  Revenue,   (seperti  Property  sewaan)

Cost of Buildings

Biaya   gedung   seharusnya   termasuk   semua   pembelanjaan   terkait   secara  langsung   pada   pemerolehan   atau   kontruksi.   Biaya   ini   termasuk   (1)  Materlal,  Labor, and Overhead Costs yang terjadi selama pembangunan, dan (2) Profesional  Fees and Building Permits. Pada umumnya, perusahaan mengontrak pihak lain  untuk membangun gedungnya. Perusahaan menyadari semua biaya yang terjadi ,  dari penggalian sampai penyelesaian, sebagai bagian dari biaya Building. Tapi bagaimanakah akun perusahaan untuk gedung lama pada lokasi baru  yang diusulkan?Apakah biaya pembersihan gedung lama sebagai biaya tanah atau  biaya   gedung   baru?Pemanggilan   kembali   yang   jika   perusahaan   membeli   tanah  dengan adanya gedung lama disana, kemudian biaya perobohan nilai residunya  adalah biaya untuk memperoleh Land siap untuk penggunaan yang dimaksudkan  dan   terkait   pada  Land  dibandingkan   dengan   gedung   baru.   Dengan   kata   lain,  semua biaya untuk memperoleh Asset siap untuk penggunaan yang dimaksudkan  adalah biaya pada asset. Oleh karena itu, setiap biaya yang secara tidak langsung dapat diatribusikan  untuk mendapatkan gedung yang siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya  tidak boleh dikapitalisasi. Sebagai contoh, biaya start­up, seperti biaya promosi  yang berkaitan dengan pembukaan gedung atau kerugian operasional yang timbul  terutama   karena   penjualan   rendah,   tidak   boleh   dikapitalisasi.   Juga,   biaya  administrasi umum (seperti biaya departemen keuangan) tidak boleh dialokasikan  untuk biaya gedung.

Cost of Equipment

"Peralatan"   dalam   akuntansi   termasuk   peralatan   pengiriman,   peralatan  kantor, mesin, perabot dan peralatannya, perabotan, peralatan pabrik, dan aktiva  tetap   serupa.   Biaya  aktiva   tersebut  meliputi  harga  pembelian,  pengiriman  dan  penanganan   yang   terjadi,   asuransi   pada   peralatan   dalam   transit,   biaya   dari  yayasan   khusus   jika   diperlukan,   perakitan   dan   biaya   instalasi,   dan   biaya  pelaksanaan uji coba. Setiap hasil dari penjualan setiap barang yang dihasilkan  ketika membawa peralatan ke lokasi dan kondisi yang digunakan sesuai dengan  tujuannya   (seperti sampel yang  dihasilkan  ketika  alat diuji)  harus  mengurangi  biaya   peralatan.   Biaya   mencakup   semua   pengeluaran   yang   terjadi   untuk  memperoleh peralatan dan mempersiapkan untuk digunakan.

Self­Constructed Assets (Aktiva yang dibangun sendiri)

By: Nugraha Corporation

(7)
(8)

Kadang­kadang  perusahaan  membangun aset mereka sendiri.  Menentukan  biaya mesin tersebut dan aktiva tetap lainnya bisa menjadi masalah. Tanpa harga  pembelian   atau   harga   kontrak,   perusahaan   harus   mengalokasikan   biaya   dan  pengeluaran untuk sampai pada biaya asset yang telah dibangun sendiri. Bahan  dan   tenaga   kerja   langsung   digunakan   dalam   konstruksi   tidak   menimbulkan  masalah. Sebuah perusahaan dapat menelusuri biaya­biaya langsung untuk urutan  kerja dan bahan yang terkait dengan aset tetap yang dibangun.

Tetapi,   penyerahan   dari   biaya   tidak   langsung   perusahaan   produksi  menciptakan   masalahkhusus.Biaya   tidak   langsung   ini,   yang   biasa   disebut  pengeluaran   tambahan   atau   beban,   termasuk   tenaga,   pemanasan,   cahaya,  asuransi,   pajak   property   dari   bangunan   dan   peralatan,tenaga   kerja   supervisor  pabrik, depresiasi dari asset tetap dan perlengkapan.

Perusahaan dapat menangani pengeluaran tambahan dalam satu atau dua cara:

1. Menetapkan   pengeluaran   tambahan   tidak   tetap   ke   biaya   konstruks   iaset.  Argument   utama   untuk   perlakuan   ini   adalah   jika  fixed   in   nature;  ini   tidak  menambah hasil dari salah satu konstruksi dari pemilik gedung atau peralatan.  Pendekatan ini menganggap perusahaan akan mendapat biaya yang sama tanpa  memperhatikan apakahk onstruksi ini asset atau bukan. Oleh karena itu, untuk  mengganti   bagian   dari   biaya   pengeluaran   tambahan   untuk   peralatan   akan  dengan sendirinya berkurang beban sekarang dan sebagai konsekuensinya 

mengurangi pendapatan dari periods ekarang. Tetapi, perusahaan akan 

menetapkan biaya dari asset konstruksi biaya variable pengeluaran tambahan. 2. Menetapkan bagian dari semua pengeluaran tambahan ke proses konstruksi. 

Pendekatan   ini, dikenal juga sebagai pendekatanfull­costing, tetap jika  salah  satu percaya bahwa biaya lempiran ke semua produk dan asset manufaktur 

ataukonstruksi.  Dalam  pendekatan  ini,perusahaan  menetapkan  bagian  dari semua biaya pengeluaran tambahan ke  proses konstruksi,  sebagai produksi normal.  Para    ahli  berkata  bahwa  kegagalan dari  mengalokasikan  biaya

pengeluaran tambahan lebih rendah dari biaya inisial asset dan menghasilkan  alokasi masa depan yang tidak akurat.

Perusahaan   seharusnya   menetapkan   ke   asset  a   pro   rata   portion  dari  pengeluaran   tambahan   tetap   untuk   menentukan   biaya.Perusahaan   memakai  perlakuan   ini   secara   ekstensif   karena   ada   beberapa   percaya   bahwa   ini  menghasilkan   pencocokan   yang   baik   antara   biaya   dengan   pendapatan.   Jumlah  yang tidak normal dari sisa material, tenaga kerja, atau sumber lain seharusnya  tidak dimasukkan ke dalam biaya aset.[4]

Jika   overhead   yang   di   alokasikan   mengakibatkan   pencatatan   biaya  konstruksi melebihi biaya yang merupakan prosedur independen lain yang akan  dikenakan biaya, perusahaan harus mencatat kelebihan overhead sebagai kerugian  periode daripada memanfaatkannya.Hal ini untuk menghindari pemanfaatkan aset melebihi  

fair value.Dalam kondisi  apapun seharusnya perusaahansebuah 

(9)

By: Nugraha Corporation

(10)

Interest Cost During Construction (Biaya Bunga Selama Konstruksi)

Akuntansi   yang   tepat   untuk   biaya   bunga   telah   menjadi   perdebatan   yang  sangat lama(3).Tiga pendekatan telah disarankan untuk menghitung bunga yang  terjadi dalam pembiayaan pembangunan aktiva, dan peralatan:

1. Kapitalisasi tanpa bunga selama masa konstruksi. Pada pendekatan ini, bunga  dianggap   sebagai   biaya   pembiayaan   dan   bukan   biaya   konstruksi.Beberapa  berpendapat   bahwa   jika   sebuah   perusahaan   telah   menggunakan   pendanaan  ekuitas   dan   bukan   hutang,   maka   tidak   akan   dikenakan   biaya   ini.   Argumen  utama terhadap pendekatan ini adalah bahwa penggunaan uang tunai, apa pun  sumbernya, memiliki biaya bunga terkait implisit, yang tidak boleh diabaikan.  2. Biaya konstruksi dengan semua biaya dana yang digunakan, apakah dapat di  identifikasi atau tidak. Metode ini berpendapat bahwa biaya konstruksi harus  mencakup biaya pembiayaan, baik secara tunai, utang, atau equity. Pendukung  teori ini mengatakan bahwa semua biaya yang diperlukan untuk mendapatkan  aktiva siap untuk digunakan, termasuk bunga, adalah bagian dari biaya asset  Bunga,apakah aktual atau diperhitungkan, adalah biaya, seperti halnya tenaga  kerja dan materials. Sebuah kritik utama dari pendekatan ini adalah bahwa  perhitungan biaya modal ekuitas berfifat subjektif dan di luar kerangka sistem  biaya historis.

3. IFRS   menggunakan   istilah   biaya   pinjaman   daripada   beban   bunga.Biaya  pinjaman termasuk beban bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif.  Kita menggunakan istilah beban bunga disini untuk menunjukkan itu adalah  biaya pinjaman.  Hanya mengkapitalisasi biaya bunga yang terjadi selama masa konstruksi.  Pendekatan ini setuju dengan sebagian dasar pemikiran pendekatan kedua­ bahwa  bunga adalah biaya yang sama nilainya dengan biaya bahan baku dan tenaga kerja.  Tetapi pendekatan ini hanya mengkapitalisasi biaya bunga yang timbul melalui  sumber   pembiayaan­utang.   (Artinya,   pendekatan   ini   tidak   membuat   ketetapan  dalam menentukan biaya jika pembiayaan dilakukan melalui sumber pembiayaan­ ekuitas.   Dalam   pendekatan   ini,   perusahaan   yang   menggunakan   sumber  pembiayaan­utang akan memiliki aset dengan biaya yang lebih  tinggi daripada  perusahaan   yang   menggunakan   sumber   pembiayaan­ekuitas.   Beberapa   pihak  menganggap pendekatan ini tidak memuaskan karena mereka percaya bahwa biaya  perolehan   suatu   aset   harusnya   sama   apakah   itu   dibiayai   secara   tunai,   utang,  ataupun ekuitas.

Ilustrasi 10­1 menunjukkan bagaimana suatu perusahaan akan menambah  biaya   bunga   (jika   ada)   terhadap   biaya   aset   berdasarkan   tiga   pendekatan  kapitalisasi.

(11)

Peningkatan biaya aset $ 0 $ ? B y: Tidak mengkapitalisasi Mengkapitali sasi bunga selama

konstruksi semua biaya dari pendanaan

(12)

Mengkapitalisasi biaya aktual yang muncul selama proses konstruksi

IFRS menggunakan pendekatan ketiga­kapitalisasi bunga aktual (dengan  modifikasi). Metode ini mengikuti konsep bahwa biaya historis dalam

perolehan   aset   mencakup   semua   biaya   (termasuk   bunga)   yang   terjadi   untuk  membawa   aset   tersebut   pada   kondisi   dan   lokasi   yang   diperlukan   agar   dapat  digunakan sesuai rencana. Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah bahwa  selama konstruksi, aset tersebut tidak menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu,  perusahaan   harus   menangguhkan   (mengkapitalisasi)   biaya   bunga.   Setelah  pembangunannya   selesai,   aset   tersebut   siap   untuk   digunakan   dan   perusahaan  dapat   memperoleh   pendapatan.   Pada   titik   ini,   perusahaan   harus   melaporkan  bunga  sebagai   beban  dan  menandingkannya dengan  pendapatan  tersebut. Oleh  karena itu perusahaan harus membebankan setiap biaya bunga yang terjadi dalam  pembelian aset yang siap untuk digunakan.

Dalam   mengimplementasikan   pendekatan   umum   ini,   perusahaan  mempertimbangkan tiga hal:

1. Kualifikasi aktiva.  2. Periode kapitalisasi 

3. Jumlah yang akan dikapitalisasi  Qualifying Assets (Kualifikasi Aktiva)

Untuk   dapat   melakukan   kapitalisasi   bunga,   aset   harus   memenuhi   suatu  periode   waktu   yang   cukup   panjang   agar   siap   untuk   digunakan   atau   dijual.  Perusahaan   mengkapitalisasi   biaya   bunga   dimulai   sejak   pengeluaran   pertama  yang   berkaitan   dengan   aset   tersebut.   Kapitalisasi   terus   dilakukan   sampai  perusahaan   secara   substansial   menyiapkan   asset   tersebut   hingga   siap   untuk  digunakan.

Aset   yang   memenuhi   syarat   untuk   melakukan   kapitalisasi   biaya   bunga  mencakup aset dalam konstruksi yang akan digunakan oleh perusahaan itu sendiri  (termasuk bangunan, pabrik, dan mesin besar) dan aset yang dimaksudkan untuk  dijual   atau   disewakan   yang   sedang   dalam   pembangunan   ataupun   yang   dibuat  sebagai proyek diskrit (misalnya kapal atau pengembangan real estate ).

(13)

Contoh aset yang tidak memenuhi syarat untuk kapitalisasi bunga adalah (1)  aset yang sedang digunakan atau siap untuk digunakan, dan (2) aset yang tidak  digunakan oleh perusahaan dalam  kegiatan pemerolehan pendapatan  dan yang  tidak   menjalani   aktivitas   yang   diperlukan   untuk   membuat   mereka   siap   untuk  digunakan. Contoh dari jenis kedua ini mencakup sisa tanah yang belum

(14)

dikembangkan dan aktiva yang tidak digunakan karena usang, kapasitas berlebih,  atau membutuhkan perbaikan.

Siap   untuk   digunakan.   Contoh   dari   jenis   kedua   ini   termasuk   tanah   yang  masih   belum   dikembangkan   dan   aset   yang   tidak   digunakan   karena   usang,  kapasitas berlebih, atau butuh perbaikan

Capitalization Period (Periode Kapitalisasi)

Capitalization   period   adalah   periode   waktu   dimana   perusahaan   harus  mengkapitalisasi bunga. Ini dimulai dengan adanya tiga kondisi: 1. pengeluaran untuk aset sedang terjadi.  2. aktivitas yang dibutuhkan untuk menyiapkan aset untuk tujuan penggunaan  atau penjualan sedang berlangsung.  3. Interest cost sedang terjadi.  kapitalisasi bunga terus terjadi selama tiga kondisi ini ada. Periode kapitalisasi  berakhir   ketika   aset   tersebut   secara   substansial   telah   selesai   dan   siap   untuk  digunakan.

Amount to Capitalize (Jumlah yang harus dikapitalisasi)

Jumlah   bunga   untuk   dikapitalisasi   terbatas   pada   nilai   terendah   antara  interest cost yang terjadi selama periode atau avoidable interest. Avoidable interest  adalah jumlah biaya bunga selama periode sebuah perusahaan secara teoritis bisa  menghindari jika itu tidak membuat pengeluaran untuk aset tersebut. Jika interest  cost aktual untuk periode adalah $ 90.000 dan avoidable interest adalah $ 80.000  perusahaan bermodalkan hanya $ 80.000. Atau, jika interest cost aktual adalah $  80.000 dan avoidable interest adalah $ 90.000, masih mengkapitalisasi hanya $  80.000. Dalam situasi tanpa harus menarik biaya termasuk biaya capital charge  untuk equity.

Untuk   menerapkan   konsep   avoidable   interest,   perusahaan   menentukan  jumlah potensi bunga yang mungkin dikapitalisasi dalam suatu periode akuntansi  dengan   mengalikan   tingkat   bunga   yang   sesuai   dengan   weighted­average  accumulated expenditures untuk kualifikasi aset selama periode berjalan.

Weighted­Average   Accumulated   Expenditure   (WAAE).  Dalam   menghitung  Pengeluaran   Rata   rata   tertimbang   Akumulasi,   sebuah   perusahaan   menimbang  pengeluaran   konstruksi   dengan   jumlah   waktu   (fraksi   tahunan   atau   periode  akuntansi) yang dapat dikenakan biaya bunga atas pengeluaran.

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Hen Ren Company memutuskan untuk  membangun sebuah jembatan, yang diperkirakan menghabiskan waktu 17 bulan  untuk   diselesaikan,   dimulai   pada   2011.   Perusahaan   melakukan   pembayaran  seperti di berikut kepada kontraktor pada 2011 : $240,000 pada tanggal 1 Maret,  $480,000   pada   tanggal   1   Juli,   dan   $360,000   pada   1   November.   Perusahaan  menghitung   pengeluaran   rata   rata   tertimbang   akumulasi   untuk   tahun   yang  berakhir 31 Desember 2011 seperti berikut ini.

(15)
(16)

Pengeluaran Periode Pengeluaran Rata Tanggal Jumlah Kapitalisasi * rata tertimbang Akumulasi

1 Maret $240,000 10/12 $200,000

1 Juli $480,000 6/12 $240,000

1 November $360,000 2/12 $60,000

$1,080,000 $500,000

*bulan antara tanggal pengeluaran dan tanggal berhentinya kapitalisasi bunga atau akhir tahun, mana yang lebih dulu (dalam hal ini 31 Desember).

Untuk menghitung Pengeluaran Rata rata tertimbang Akumulasi, Han Ren menimbang   pengeluaran   dari   jumlah waktu   yang dapat dikenakan biaya bunga atas pengeluaran masing­masing. Untuk pengeluaran pada 1 Maret, Han  Ren   menggabungkan   biaya   bunga   untuk   10   bulan   dengan   pengeluaran.   Untuk  pengeluaran   tanggal  1   Juli,   hanya  dikenakan  biaya  bunga   untuk   6  bulan  saja.  Untuk   pengeluaran   tanggal   1   November,   perusahaan   hanya   mengenakan   biaya  bunga untuk 2 bulan saja.

Untuk   menghitung akumulasi  pengeluaran  rata­rata  tertimbang,  Han  Ren  mengukur pengeluaran dengan jumlah waktu yang dapat dikenakan biaya bunga  atas masing­masing. Untuk pengeluaran 1 Maret, Han Ren menghubungkan 10  bulan biaya bunga dengan pengeluaran. Untuk pengeluaran pada 1 Juli, itu dikenai  biaya   bunga   hanya   6   bulan.   Untuk   pengeluaran   dilakukan   pada   1   November,  perusahaan hanya dikenai 2 bulan biaya bunga.

Interest rate (Tingkat suku bunga). Perusahaan mengikuti prinsip­prinsip dalam  memilih   tingkat   bunga   yang   sesuai   untuk   diterapkan   dengan   pengeluaran  akumulasi rata­rata tertimbang:

1. Untuk bagian akumulasi pengeluaran rata­rata tertimbang yang kurang dari  atau   sama   dengan   jumlah   yang   dipinjam   secara   khusus   untuk   membiayai  pembangunan   aktiva,   gunakan   tingkat   bunga   yang   timbul   atas   pinjaman  khusus. 

2. Untuk bagian akumulasi pengeluaran rata­rata tertimbang yang lebih besar dari  utang   apa   pun   yang   terjadi   secara   khusus   untuk   membiayai   pembangunan  aktiva, gunakan rata­rata tertimbang suku bunga atas semua hutang lainnya  selama periode berjalan. 

Ilustrasi   10­3   menunjukkan   perhitungan   tingkat   kapitalisasi   (suku   bunga  rata­rata tertimbang) untuk utang lebih besar daripada jumlah yang dikeluarkan  secara khusus untuk membiayai pembangunan aktiva tersebut.4 Principal Interest 12%, 2­year note $600.000 $72.000 9%, 10­year bonds $2.000.000 $180.000 7.5%, 20­year bonds $5.000.000 $375.000

(17)
(18)

$7.600.000 $627.000

Capitalization rate =

Contoh Komprehensif Kapitalisasi Bunga

Untuk   menggambarkan   persoalan   yang   terkait   dengan   kapitalisasi   bunga,  asumsikan   bahwa   pada   tanggal   1   November2010,   Shalla   Company   mengontrak  Pfeifer Construction Co. untuk membangun gedung senilai $1,400,000 pada tanah  senilai $100,000 (dibeli dari kontraktor dan termasuk dalam pembeyaran pertama).  Shalla melakukan pembayaran sebagai berikut ke perusahaan konstruksi selama tahun 

2011.

1 Januari 1 Maret 1 Mei 31 Desember Total $210,000 $300,000 $540,000 $450,000 $1,500,00

Pfeier Construction menyelesaikan gedung, siap untuk digunakan pada tanggal 31  Desember   2011.   Shalla   memiliki   hutang   yang   harus   dibayar   pada   tanggal   31  Desember 2011. Specific Construction Debt 1. Wesel dengan masa jatuh tempo 3 tahun dengan bunga 15% diterbitkan untuk  membiayai pembelian tanah dan pembangunan gedung, tertanggal 31 Desember  2010, dengan bunga dibayar tahunan setiap tanggal 31 Desember.  Other Debt

2. Wesel   dengan   masa   jatuh   tempo   5   tahun   dengan   bunga   10%,   tertanggal   31  Desember 2007 diterbitkan, dengan bunga dibayar tahunan setiap tanggal 31  Desember.  3. Obligasi dengan masa jatuh tempo 10 tahun dengan bunga 12% diterbitkan pada  tanggal 31 Desember 2006, dengan bunga dibayar tahunan setiap tanggal 31  Desember.  Shalla menghitung weighted­average accumulated expenditure selama 2011, seperti  yang tercantum dalam ilustrasi 10­4 Mengingat beban bunga yang ada tidak berhubungan dengan specific borrowings,  perusahaan   harus   melakukan   penilaian   kepada   other   debt   untuk   digunakan.  Hanya debt yang memiliki hubungan yang beralasan dengan possible funding dari  qualifying asset lah yang akan dianggap.

By: Nugraha Corporation

(19)

ILUSTRASI 10­4

Penghitungan Akumulasi Pengeluaran Rata­rata Tertimbang Periode

Pengeluaran Kapitalisasi Akumulasi

Pengeluara n

Tanggal Jumlah  X Tahun = Rata­rata

Berjala n Tertimbang 1 Januari 210,000$  12/12 $ 210,000 1 Maret 300,000 10/12 250,000 1 Mei 540,000 8/12 360,000 31 Desember 450,000 0 0 $  1,500,0 $ 820,0 00 00 Catatan bahwa pengeluaran dilakukan pada tanggal 31 Desember, hari terakhir  dari tahun tersebut, tidak menimbulkan bunga. Shalla menghitung bunga avoidabel, seperti ditunjukkan dalam ilustrasi 10­ 5. ILUSTRASI 10­5 Penghitungan Bunga Avoidabel Akumulasi Pengeluaran Rata­rata X   Tarif Bunga = Bunga  Avoidabel Tertimbang $ 750,00 .15 (wesel atas $ 112,50 0 konstruksi) 0 70,00 0 . 110 4 (tarif 7,728 a kapitalisasi)b $ 820,00 $ 120,22 0 8

(20)

aJumlah kelebihan dari akumulasi pengeluaran rata­rata tertimbang terhadap  pinjaman spesifik

Konstruksi.

bPenghitungan tarif kapitalisasi: Pokok Bunga 10%, wesel 5­ $ 550,000 $ 55,000 tahunan 12%, obligasi 10­ 600,000 72,000 tahunan $ 1,150,0 $ 127,00 00 0

By: Nugraha Corporation http://nugraha-corporation.blogspot.com/

(21)

Total $127,000 Tarif = bunga = = 11,04 kapitalisas i Total $1,150,0 % pokok 00 Perusahaan menentukan bunga sebenarnya, yang mempresentasikan jumlah  bunga   maksimum   yang   bisa   dikapitalisasi   selama   2011,   seperti   ditunjukkan   di  dalam ilustrasi 10­6. ILUSTRASI 10­6 Penghitungan bunga sebenarnya Wesel atas $ 750,00 X . 15 = $112,50 konstruksi 0 0 Wesel 5­tahunan $ 550,0 0 X . 10 = 55,00 0 0 Obligasi 10­ $ 600,0 0 X . 12 = 72,000 tahunan 0 Bunga $239,50 sebenarny a 0 Beban bunga yang dikapitalisasi Shalla adalah yang lebih kecil yaitu antara  $120,228 (bunga avoidabel) dan $239,500 (bunga sebenarnya), yaitu $120,228. Shalla mencatat jurnal berikut selama tahun 2011: 1 Januari Tanah 100,000 Gedung (atau Konstruksi   dalam 110,000 Proses) Kas 210,000 1 Maret Gedung 300,000 Kas 300,000 1 Mei Gedung 540,000 Kas 540,000 1 Desember Gedung 450,000 Kas 450,000

(22)

Gedung (Bunga dikapitalisasi) 120,228

Beban Bunga ($239,000 ­ 119,272

$120,228)

Kas ($112,500 +  $55,000 + 239,500

By: Nugraha Corporation

(23)

$72,000) By: Nugrah a Corpor ation http://n ugraha-corpora tion.blo gspot.c om/

(24)

520 Shalla sebaiknya menghapus bunga yang dikapitalisasi sebagai bagian dari  depresiasi terhadap nilai guna aset di dalamnya dan tidak lebih dari term dari  utang. Dia seharusnya mengungkapkan jumlah bunga yang dikapitalisasi selama  periode tersebut dan tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah  bunga yang dikapitalisasi, yang dibagi menjadi bagian untuk beban dan bagian  untuk dikapitalisai.

Pada   31   Desember   2011,   Shalla   mengungkapkan   jumlah   bunga   yang  dikapitalisasi baik itu sebagai bagian dari laporan laba rugi atau di dalam catatan  yang menyertai laporan keuangan. Kami mengilustrasikan bentuk pengungkapan  keduanya, pada ilustrasi 10­7 dan 10­8. ILUSTRASI 10­7 Pelaporan bunga dikapitalisasi dalam laporan laba rugi Pendapatan  dan  beban  lain­ lain Beban bunga $239,500 Dikuangi: Bunga 120,228119,272 dikapitalisasi Pendapatan sebelum pajak XXXX Pajak pendapatan XXX Laba bersih XXXX ILUSTRASI 10­8 Pengungkapan bunga dikapitalisasi di dalam catatan laporan keuangan Catatan 1: Kebijakan Akuntansi. Bunga dikapitalisasi. Selama 2011 total biaya  bunga   $239,500,   sebesar   $120,228   dikapitalisasi   dan   sebesar   $119,272  dibebankan ke beban bunga. Tarif kapitalisasi yang digunakan adalah 11,04%. Isu­isu khusus yang berkaitan dengan Kapitalisasi Bunga Dua isu yang berkaitan dengan kapitalisasi bunga ditujukan pada perhatian  khusus: 1. Pengeluaran/belanja tanah  2. Pendapatan bunga  Pengeluaran perolehan Tanah. Ketika perusahaan membeli tanah dan bermaksud  mengolahnya untuk tujuan tertentu, biaya bunga yang terkait dengan pengeluaran  tersebut dapat dikapitalisasi. Apabila tanah tersebut dibeli dengan tujuan sebagai  lokasi   untuk   bangunan  (seperti   lokasi   pabrik),   biaya  bunga   yang   dikapitalisasi  selama periode pembangunan merupakan bagian dari biaya pabrik, bukan tanah.  Sebaliknya, jika perusahaan mengolah tanah tersebut untuk dijual, biaya bunga  yang  dikapitalisasi selama periode  pembangunan  merupakan  bagian  dari  biaya 

(25)

perolehan tanah. Akan tetapi, perusahaan tidak seharusnya mengkapitalisasi By: Nugraha Corporation

(26)

biaya bunga yang terkait dengan pembelian tanah untuk spekulasi karena aktiva  tersebut telah siap untuk dipergunakan sesuai dengan tujuan perusahaan.  Pendapatan Bunga. Perusahaan seringkali meminjam dana untuk membiayai  pembangunan suatu aktiva. Mereka menginvestasikan kelebihan atas pinjaman  dana pada interest bearing securities untuk sementara waktu hingga mereka  membutuhkan dana untuk membiayai pembangunan. Selama tahap awal  pembangunan, pendapatan bunga, yang diperoleh dapat melebihi biaya bunga yang  timbul atas dana yang dipinjam. Haruskah perusahaan meng­offset pendapatan bunga terhadap biaya bunga  ketika  menentukan   nilai  bunga   untuk   mengkapitalisasinya  sebagai  bagian  dari  biaya   konstruksi   aktiva?   IFRS   mengharuskan   bahwa   pendapatan   bunga   yang  diperoleh   atas   pinjaman   spesifik   (specific   borrowings)   harus   meng­offset   biaya  bunga   yang   dikapitalisasi.   Alasannya   adalah   bahwa   pendapatan   bunga   atas  pinjaman spesifik yang diperoleh secara langsung terkait dengan biaya bunga atas  pinjaman   tersebut.   Contohnya,   asumsikan   bahwa   Shalla   Company   memperoleh  pendapatan bunga $10,000 pada tahun 2011 yang terkait dengan pijaman spesifik  sebesar   $750,000.   Dalam   hal   ini,   Shalla   mengkapitalisasi   biaya   bunga   sebesar  $110,228 ($120,228 ­ $10,000), bukan $120,228. Seperti yang ditunjukkan, Shalla  hanya   menggunakan   pendapatan   bunga   pinjaman   spesifik   untuk   mengurangi  jumlah   yang   dikapitalisasi.   Offsetting   pendapatan   bunga   dari   pinjaman   umum  lainnya tidak tepat karena itu mengarah pada pengurangan bunga dikapitalisasi  yang keliru.

By: Nugraha Corporation

(27)

521  Observasi

Persyaratan   untuk   pengkapitalisasian   bunga   masih   dalam   perdebatan.   Dari  kacamata konseptual, baynak yang meyakini bahwa untuk alas an yang disebutakn  di awal, perusahaan harus mengadopsi salah satu dari no interest cost atau all  interest cost, actual atau diperitungkan.

Apakah yang ada dalam bunga­mu?

Persyaratan   untuk   mengkapitalisasi   interest   dapat   menyebabkan   dampak   yang  signifikan   pada   laporan   keuangan.   Contoh,   saat   pendapatan   dari   perusahaan  bangunan Jim Walter’s Corporation (USA) mennurun dari $ 1.51 sampai ke $ 1.71  untuk   tiap   sahamnya,   perusahaan   kehilangan   11   sen   pada   tiap   saham   karena  kemerosotan   yang   disebabkan   oleh   kapitalisasi   pada   bunga   dalam   proyek  pertambangan batu bara dan beberapa pabrik yang sedang dalam pembangunan.

Bagaimana   para   pemegang   kepentingan   menentukan   dampak   dari  kapitalisasi bunga dalam garis bawah perusahaan?

Mereka   memeriksa   catatan   atas   laporan   keuangan.   Perusahaan   dengan  kapitalisasi   bunga   material   harus   menutup   jumlah   dari   kapitalisasi   bunga  terhadap   biaya   total   bunga.   Contohnya,   Royal   Dutch   Shell   (GBR   and   NLD)  mengkapitalisasi hamper 42% dari keseluruhan total biaya bunga dalam tahun  yang bersangkutan dan menyediakan catatan kaki berikut yg berhubungan dengan  kapitalisasi bunga. Interest Expense Interest Incurred $2,051 Less: Interest  Capitalised (870) Total $ 1,181 (Aplikasi persentase bunga dalam menentukan jumlah dari kapitalisasi tahun 2008  adalah 5.0 %, 2007; 5.0%; 2006;4.0%) Penilaian Property, Plant and Equipment

Seperti   asset   lainnya   perusahaan   harus   mencatat   property,   plant   and  equipment pada harga pasar saat diserahkan atau saat aseet diterima, yang lebih  nyata.   Bagaimanapu,   akuisisi   aseet   terkadang   mengaburkan   harga   pasar.  Contohnya, jika perusahaan membeli tanah dan bangunan bersama dalam satu  harga,   bagaimana   menilainya   secara   terpisah?   Kita   akan   mengetahui   tentang  permasalahan akuntansi seperti ini pada bagian selanjutnya.

Diskon Kas

Saat   perusahaan   membeli   plant   assets   dan   mendapat   diskon   kas   untuk  pembayaran   yang   cepat,   bagaimana   melaporkan   terjadinya   diskon   ini?   Jika  mendapat diskon, maka perusahaan harus menganggap diskon adalah pengurang  dari harga pembelian asset. Tetapi, haruskah perusahaan mengurangi biaya asset  jika tidak mendapatkan diskon pembelian?

(28)

By: Nugraha Corporation

(29)

Ada   dua   sudut   pandang   terhadap   permasalahan   ini.   Yang   pertama  menganggap diskon  (diambil atau tidak) sebagai pengurangan harga pembelian  asset. Rasionalnya, adalah harga yang nyata berlaku untuk sebuah asset adalah  harga   kas   atau   setara   kas   dari   asset   tersebut.   Ditambah,   beberapa   pendapat  menyatakan   bahwa   bentuk   diskon   kas   sangat   menarik,   dimana   kegagalan  perusahaan untuk mendapatkannya menngindikasikan adanya kesalahan dalam  management/ ineffisiensi.

Dengan pendekatan kedua, menyatakan bahwa kegagalan mengambil kas  diskon tidak selalu harus dianggap sebagai kerugian. Bentuknya mungkin tidak  terlalu menguntungkan atau tidak bijaksana untuk perusahaan mengambil diskon  tersebut.   Saat   ini,   terdapat   perusahaan   yang   menggunakan   kedua   metodde  tersebut, meskipun sebagian besar memilih metode yang pertama.

By: Nugraha Corporation

(30)

522

Deffered payment contract

Perusahaan secara teratur membeli plant assets dengan perjanjian kredit jangka  panjang, menggunakan wesel, hipotik, obligasi, atau equipment obligations. Untuk  mencerminkan biaya (cost) secara tepat, perusahaan menghitung aset yang dibeli  dengan   perjanjian   kredit   jangka   panjang   pada   nilai   sekarang   (present   value)  dengan nilai tukar yang sesuai diantara contracting parties pada tanggal transaksi. Contohnya, perusahaan Greathouse membeli aset hari ini dengan ditukar wesel  bayar   $10.000   zero   interest   bearing   untuk   empat   tahun   dimulai   saat   ini.  Perusahaan tidak akan mencatat aset seharga $10.000 tetapi dicatat pada nilai  sekarang   wesel   $10.000   untuk   memperlihatkan   nilai   dari   transaksi   dengan  pertukaran (harga beli dari assets). Dengan asumsi besarnya bunga 9 % sebagai  diskon dari sekali pembayaran sebesar $10.000 pada waktu jatuh tempo, 4 tahun  dari sekarang, Greathouse mencatat asetnya seharga $7084.3 ( $10.000 X 0.70843).  [lihat tabel 6­2 untuk present value dari dari satu jumlah, PV = $10.000(PVF 4,9%)]  Saat interest rate tidak tetap, atau jika nilainya tidak dapat diperkirakan secara  spesifik,   perusahaan   memasukkan   perkiraan   interest   rate.   Tujuannya   adalah  untuk memperkirakan besarnya bunga yang dinegosiasikan oleh pembeli dan juga  pejual   pada   transaksi   serupa.   Saat   memasukkan   interest   rate,   perusahaan  memiliki pertimbangan tersendiri dalam menentukan interest ratenya, besar dan  tanggal jatuh tempo wesel, serta bunga yang berlaku secara umum. Perusahaan  memakai harga tukar perolehan aset (jika dapat digunakan) sebagai dasar dalam  mencatat aset dan mengukur besarnya bunga.

Sebagai   ilustrasi,   Sutter   Company   membeli   robot   spray   painter   untuk   bagian  produksi.   perusahaan   menerbitkan   wesel   bayar   zero   bearing   €   100.000   jangka  waktu   5   tahun   kepada   Wrigleys   Robotics,untuk   peralatan   baru.   Bunga   yang  berlaku umum pada obligasi adalah 10%. Sutter harus membayar cicilan €20.000  setiap tahun selama 5 tahun yang dibayar setiap akhir tahun. Sutter tidak mampu  menghitung fair value dari robot tersebut. karena itu Suter memperkirakan fair  value robot menggunakan fair value (present value) dari wesel. Jurnal pada hari  pemberian dan pembayaran beserta present value dari wesel adalah sebagai berikut Date of purchase Equipment 75.816 Notes payable 75.816 Present value wesel = €20.000 (PVF­OA5,10%) =€20.000( 3.79079; tabel 6.4) =€75.816 End of first year Interest expense 7.582 Notes payable 12.418 Cash 20.000

By: Nugraha Corporation

(31)

Interest  expense  pada  tahun  pertama  berdasarkan  pendekatan­interest  adalah €7.582 (75.816 X10%). Jurnal pada akhir tahun kedua untuk mecatat interest dan  pembayaran prinsipal adalah End of second year Interest expense 6.340 Notes payable 13.660 Cash 20.000 Interest expense pada tahun kedua berdasarkan pendekatan­interest adalah 6.340  (75.816 – 12.418) X 10%) Jika Setter tidak mengimput interest rate untuk deffered payment contract, maka  nilai pencatatan aset lebih besar dari nilai fair value nya. Tambahan, Sutter akan  mencatat interest lebih kecil dari yang seharusnya pada income statement untuk  seluruh periode bersangkutan. Lum­sum Purchase Problem spesial dari penilaian fixed aset meningkat ketika perusahaan membeli  sekelompok aset dengan satu harga Lum­sum. Saat situasi ini terjadi perusahaan

By: Nugraha Corporation

(32)

523 Pembelian Lump­Sum Sebuahmasalahkhusus yang  timbuldalammenilaiaktivatetapketikaperusahaanmembelisekelompokaktivapadah  arga Lump­Sum. Ketikasituasiumuminiterjadi, perusahaanmengalokasikan total  biayaantaraberbagai asset dengan basis nilaiwajarrelatifnya.  Asumsiiniadalahbiaya­biayaakanberbedapadaprpoprsinilaiwajar. Iniadalahprinsip  yang samabahwaperusahaan­ perusahaanmenambahkanuntukmengalokasikansebuahbiaya lump  sumppadaberbagai item yang berbeda. Untukmenghitungnilaiwajar, perusahaanharusmenggunakanteknikpenilaian  yang sesuaidengankeadaan.Dalambeberapakasusteknikpenilaiantunggal (single  valuation) akansesuai. Dalamkasus yang lain ,penilaianganda (multiple valuation)  mungkinsesuaiuntukdigunakan. Untukmenggambarkan,   NoructHomes,Inc.  memutuskanuntukmembelibeberapa asset dariperusahaan heating kecil, Comfort  Heating,dengan $80,000. Comfort Heatingsedangdalam proses likuidasi. Asset yang  terjualadalah Book Value Fair Value Persediaan $ 30,000 $ 25,000 Tanah 20,000 25,000 Bangunan 35,000 50,000 $ 85,000 $ 100000 Norduct Homes mengalokasikan $80,000  hargapembeliandengandasarnilaiwajarreelatif  (asumsiidentifikasikhususdariharga­harga impracticable) dengancaraberikut: Persediaan $25,000/$100,000 x $ 80,000= $ 20,000 Tanah $25,000/$100,000 x $ 80,000= $ 20,000 Bangunan $50,000/$100,000 x $ 80,000= $ 40,000 Penerbitan Saham

Ketika   perusahaan   mendapatkan   peralatan   dengan   cara   menerbitkan  saham,seperti saham biasa,nilai par atau yang ditetapkan dari saham tersebut  tidak bisa secara tepat mengukur biaya perolehan dari peralatan itu.Jika penjualan  saham itu aktif,harga pasar dari saham­daham yang diterbitkan itu

(33)
(34)

adalah biaya wajar dari peralatan yang diakui.Saham merupakan suatu ukuran  yang bagus dari kas ekuivalen harga kini.

Sebagai contoh,Upgrade Living.Co memutuskan untuk membeli tanah yang  berlokasi didekatnya untuk mengembangkan operasi carpet dan lemarinya.Dalam  mengganti   pembayaran   kas   dalam   membeli   tanah   itu,Perusahaan   menerbitkan  5000 lembar saham (nilai par $10) kepada Deedland Company,dimana saham itu  memiliki harga pasar $12 per lembar. Upgrade Living Co. Melakukan pembukuan sebagai berikut: Land (5,000 X $12) 60,000 Share capital­ordinary 50,000 Share premium­ordinary 10,000

Jika   perusahaan   tidak   bisa   menentukan   nilai   wajar   dari   saham   yang  dipertukarkan(berdasarkan   harga   pasar),Perusahaan   harus   mengestimasi   nilai  wajar dari peralatan tersebut.Kemudian menggunakan nilai peralatan itu sebagai  dasar pencatatan aset dan penerbitan saham tersebut.

5pendekatan­pendekatan   dalam   penilaian   yang   dapat   digunakan   adalah  pasar,pendapatan,atau   pendekatan   biaya,atau   kombinasi   dari   pendekatan­ pendekatan   ini.Pendekatan   pasar   menggunakan   harga   yang   nampak   atau  informasi lain yang relevan yang disebabkan oleh transaksi­transaksi pasar yang  melibatkan   aset­aset   yang   dapat   diperbandingkan.Pendekatan   pendapatan  menggunakan   teknik   penilaian   utnuk   menkonversi   nilai   masa   depan  ( contohnya,aliran kas atau pendapatan) untuk jumlah single present value ( tidak  didiskontokan).Pendekatan   kos   berdasarkan   jumlah   yang   dibutuhkan   dalam  mengganti   kapasitas   jasa   dari   aset(kadang   berhubungan   sebagai   current  replacement cost)

By: Nugraha Corporation

(35)

524

Pertukaran Aktiva Non­Moneter

Akuntansi   yang   tepat   untuk   pertukaran   aktiva   non­moneter,   seperti   property  pabrik   dan   peralatan   sangat   controversial.   Beberapa   berpendapat   bahwa  perusahaan   harus   mencatat   pertukaran   berdasarkan   nilai   wajar   aktiva   yang  diserahkan atau yang diterima, dengan pengakuan laba atau rugi. Sementara yang  lain percaya bahwa aktiva harus diperhitungkan berdasarkan nilai tercatat (nilai  buku) aktiva yang diserahkan, dengan tidak mengakui laba atau rugi. Dan yang  lain   masih   mendukung   pendekatan   pengakuan   kerugian   dan   menangguhkan  keuntungan

Pada umumnya, perusahaan mencatat pertukaran aktiva berdasarkan nilai wajar  aktiva  yang diterima atau  diberikan, yang lebih jelas(6).  Sehingga, perusahaan  sebaiknya   mengakui   laba   atau   rugi   secara   langsung   dari   pertukaran   aktiva  tersebut. Alasan untuk mengakui secara langsung adalah karena setiap transaksi  memberikan Subtansi komersial dan karena itu rugi dan laba harus diakui.

Pengertian Subtansi Komersial

Seperti yang dinyatakan diatas, nilai wajar adalah dasar untuk mengukur aktiva  yang diakuisisi pada pertukaran non­moneter jika transaksi mempunyai subtansi  komersial.   Pertukaran   memberikan   subtansi   komersial   apabila   dapat  mempengaruhi   cash   flow   di   masa   depan   sebagai   efek   dari   transaksi   tersebut.  Dengan   kata   lain,   apabila   dua   pihak   mengalami   perubahan   keadaan   ekonomi,  maka transaksi tersebut memberikan subtansi komersial. Sebagai contoh, Andrew Co. menukarkan peralatannya dengan tanah Roddick Inc.  Disni ada kemungkinan ada perbedaan yg signifikan tentang waktu dan jumlah  arus kas yang timbul antara peralatan dan tanah. Sebagai hasilnya, Andrew Co.  dan Roddick Inc. mempunyai keadaan keuangan yang berbeda. Oleh karena itu,  pertukaran aktiva ini memberikan subtansi komersial dan perusahan mengakui  rugi atau laba dalam pertukaran. Bagaimana jika perusahaan menukar jenis aktiva yang sama, seperti truck dengan  truck yang lain ? Meskipun dalam pertukaran aktiva yang sama, kondisi keuangan  perusahaan dapat berubah. Misalnya, kita umpamakan umur manfaat truck yang  kita terima lebih besar dari truck yang kita berikan. Arus kas pada truck dapat  berbeda   secara   signifikan.   Sebagai   hasilnya,   transaksi   memberikan   subtansi  komersial, dan perusahaan seharusnya menggunakan nilai wajar dalam mengukur  aktiva yang diterima dalam pertukaran.

Namun,   Sangat   memungkinkan   melakukan   pertukaran   aktiva   yang   sama   tapi  tidak   mempunyai   perbedaan   signifikan   dalam   arus   kas.   Yaitu,   perusahaan  memiliki kondisi ekonomi yang sama seperti sebelum pertukaran. Dalam kasus ini,  perusahaan menilai kerugian tapi tidak dengan keuntungan.

Seperti yang akan kita lihat dalam contoh dibawah ini, menggunakan nilai wajar  pada   umumnya   dengan   mengakui   kerugian   atau   keuntungan   pada   saat  pertukaran.   Sebagai   akibatnya,   perusahaan   harus   menetukan   pertukaran   yang  menghasilkan subtansi komersial. Untuk membuat keputusan ini, perusahaan

By: Nugraha Corporation

(36)

harus cermat dalam mengevaluasi karakteristik arus kas dalam pertukaran aktiva. (7) (6)Aktiva non­moneter adalah sesuatu yang mempunyai harga dan berubah dari  waktu ke waktu. Aktiva moneter­cash and short­atau akun jangka panjang dan  wesel tagih adalah sesuatu yang tetap dalam hal mata uang dengan kontrak atau  yang lainnya. (7)Menetukan subtansi komersial dalam pertukaran mensyaratkan keputusan yang  signifikan. Dalam menentukan perybahan arus kas, sangat penting untuk : (1) memperhitungkan resiko, waktu dan jumlah arus kas yang tercipta dari aktiva  yang diterima terkait dengan aktiva “outbond”. Atau (2) mengevaluasi arus kas  keduanya yang memberikan efek dengan pertukaran ataupun tidak. Dan, apabila  perusahaan   tidak   menggunakan   nilai   wajar   dalam   pertukaran   aktiva,   merka  sebaiknya menggunakan pencatatan nilai buku di dalam akuntansi pertukaran.

By: Nugraha Corporation

(37)

525 Iustrasi 10­10 menyimpulkan keadaan pertukaran aset dan akuntansi yang terkait. Ilustrasi 10­10 Akuntansi untuk pertukaran Jenis pertukaaran Petunjuk akuntansi • Pertukaran yang memiliki substansi komersial  Mengakui keuntungan d a n kerugian dengan segera • Pertukaran yang yang tidak 

mempunyai Menangguhkan keuntungan,

mengakui

substansi komersial – tidak ada kas yang diterima kerugian dengan segera seperti yang telah ditunjukkan di ilustrasi 10­10, perusahaan dengan segera  mengakui kerugian ketika itu terjadi di semua jenis pertukaran. Akuntansi untuk  gain   (   keuntungan   )   tergantung   pada   apakah   pertukaran   tersebut   memiliki  substansi   komersial.   Jika   pertukaran   tersebut   mempunyai   substansi   komersial,  perusahaan mengakui keuntungan dengan segera. Namun, jika pertukaran tidak  mempunyai substansi komersial, perusahaan menangguhkan pengakuan gain.

Untuk   mengilustrasikan   akuntansi   untuk   jenis­jenis   pertukaran   yang  berbeda   ini,   kita   membahas   pertukaran   yang   untung   dan   rugi   pada   berbagai  keadaan.

Pertukaran – keadaan jika rugi

Ketika   perusahaan   menukarkan   aset   non­moneter   dan   menghasilkan   kerugian,  perusahaan mengakui kerugian dengan segera. Alasan : perusahaan seharusnya  tidak   menilai   aset   pada   harga   yang   melebihi   ekivalen   kasnya;   jika   kerugian  ditangguhkan,   aset   akan   overstated.   Oleh   karena   itu,   perusahaan   mengakui  kerugian dengan segera apakah pertukaran itu memiliki substansi komersial atau  tidak. Sebagai contoh, Information Processing, Inc. Menukar mesinnya yang telah  digunakan dengan model yang baru di Jerrod Business Solutions Inc. Pertukaran  tersebut memiliki substansi komersial. Mesin yang telah digunakan memiliki book  value $8000 ( harga asli $12000 dikurangi $4000 akumulasi depresiasi) dan fair  value   $6000.   Model   yang   baru   condong   $16000.   Jerrod   memberi   Information  Processing   penyisihan   tukar­tambah   senilai   $9000   untuk   mesin   yang   telah  digunakan.   Information   Processing   menghitung   biaya   aset   yang   baru   sebagai  berikut.

Ilustrasi 10­11

Penghitungan biaya mesin baru

(38)

Dikurangi: penyisihan tukar-tambah 9000 untuk mesin yang telah

(39)

Information Processing mencatat transaksi tersebut sebagai berikut. Equipment 13000 Accumulated depreciation­equipment 4000 Loss on Disposal of equipment 2000 Equipment 12000 Cash 7000

Kita  memeriksa  kerugian  pada pelepasan  mesin   yang telah  digunakan  sebagai  berikut.

Ilustrasi 10­12

Penghitungan kerugian pada pelepasan mesin yang telah digunakan

Fair value mesin yang telah digunakan $6000 Book value mesin yang telah digunakan 8000 Kerugian pada pelepasan mesin yang

telah $2000

Kenapa Information Processing tidak menggunakan penyisihan tukar tambah atau  book value dari aset lama sebagai dasar untuk peralatan yang baru? Perusahaan  tidak menggunakan penyisihan tukar tambah karena ini termasuk konsesi harga.

(40)
(41)

526

Beberapa   individu   membayar   harga   sesuai   daftar   untuk   mobil   baru.  Beberapa dealer seperti Jerrod sering menaikkan trade in allowance untuk mobil  bekas sehingga harga jual aktualnya jatuh di bawah harga menurut daftar. Untuk  mencatat mobil pada harga yang ditawarkan, harga harus dicatat dalam selisih  jumlah   kas   yang   dibayarkan   karena   kenaikan   harga   mobil   baru   yang  ditawarkan.Demikian   halnya   dengan   itu   ,   kegunaan   nilai   buku   mesin   baru   ini  menjadi terlalu tinggi $2,000.

Pertukaran­kondisi untung  Mempunyai substansi komersial

Sekarang,   pertimbangkan   situasi   dimana   pertukaran   aset   non   moneter  mempunyai   substansi   komersial   dan   menghasilkan   keuntungan.   Dalam   hal   ini,  perusahaan biasanya mencatat harga aset non moneter untuk ditukarkan dengan  aset non moneter lainnya pada nilai wajar aset yang dilepas. Dan segera mengakui  keuntungan. Perusahaan seharusnya menggunakan nilai wajar asetr yang diterima  hanya jika lebih jelas dan terbukti dari pada nilai wajar aset yang dilepas.

Untuk   mengilustrasikannya,   Interstate   Transportation   Company  menukarkan   sebuah   truk  bekas   dan  kas   untuk  sebuah   semi   truk.   Truk   bekas  mempunyai   nilai   buku   $42,000   (harga   perolehan   $64,000   dikurangi   akumulasi  depresiasi $22,000).agen pembelian Interstate yang sudah berpengalaman di pasar  bekas menilai nilai wajar truk bekas $49,000. Sebagai tambahan, Interstate harus  membayar kas $11,000 untuk semi truk. Interstate menghitung harga semi truk  sebagai berikut Nilai wajar truk yang dilepas $49,000 Kas yang dibayarkan 11,000 Harga semi truk 60,000 Interstate mencatat transaksi ini sebagai berikut Semi truk $60,000 Akumulasi depresiasi 22,000 Truk 64,000 Untung atas pelepasan truk bekas 7,000 Kas 11,000 Untung adalah selisih antara nilai wajar truk bekas dan nilai bukunya. Kami  menghitungnya sebagai berikut Nilai wajar truk bekas $49,000 Harga truk bekas $64,000 Dikurangi: akumulasi depresiasi 22,000 Nilai buku truk bekas 42,000 Untung atas pelepasan truk bekas 7,000

By: Nugraha Corporation

(42)

Dalam hal ini, Interstate dalam posisi ekonomi yang berbeda dan untuk itu  transaksi mempunyai substansi komersial sehingga mengakui keuntungan. Tidak mempunyai substansi komersial Kita sekarang mengasumsikan bahwa pertukaran yang dilakukan Interstate  Transportation Company tidak mempunyai substansi komersial. Sehingga posisi  ekonomi Interstate tidak berubah secara signifikan akibat pertukaran tersebut.  dalam   hal   ini,   Interstate   menangguhkan   keuntungan   sebesar   $7,000   dan  mengurangi basis semi truk. Ilustrasi 10­15 menunjukkan dua perhitungan yang  berbeda namun dapat diterima untuk mengilustrasikan pengurangan ini.

By: Nugraha Corporation

(43)

527 Fair Value of Semi  truck $60.000 $42,000 Less : Gain deffered $7,000 $11,000 Basis of Semi Truck $53,000 $53,000 Pencatatan transaksi diatas : Semi Truck 53,000 Acc  Depreciation 22,000 Truck 64,000

(44)

Cash 11,000 Book Value   of   used   Truck OR Plus : Cash paid Basis Of Semi Truck Jika   penukaran  asset   tidak  memiliki  substansi   secara  komersil   yang  cukup   ,  perusahaan  mencatat   gain  yang  direfleksikan  dari   basis   semi­ truck   saat  terjadinya  penjualan   truck  tersebut   bukan  saat   terjadinya  pertukaran Ilustrasi   10.16  memberikan  kesimpulan  tentang  pengakuan   gain  or   less   terkait  pertukaran asset  yang  dikategorikan  non­monetary  assets 1. Hitung  total   gain  or   losses  dari   asset  tersebut,  selisih  dari   gain  value   dan  book value  2. Jika   pada  tahap   1  terjadi  loss   maka  akui  seluru h   loss  terseb ut  3. Jika  pada  tahap  1  terjadi  gain  maka,  1. Ak ui  gai n  jik a  per tuk ara n  ter seb ut  me mil iki  cuk up  sub sta nsi  ko me rsil  2. Tidak ada pengakuan Gain jika  pertukaran   tersebut   lacks   of  commersial substance 

Perusahaan   mengungkapkan   dalam  laporan   keuangan   mereka   pertukaran  non­moneter   selama   suatu   periode.  pengungkapan   tersebut   menunjukkan  sifat transaksi , metode akuntansi untuk  aktiva   yang   dipertukarkan,   dan  keuntungan   atau   kerugian   yang   diakui  pada bursa pertukaran.

Tentang Swap

Dalam siaran pers, Roy Olofson, mantan  wakil   presiden   keuangan   Global  Crossingl   (AS),   para   eksekutif  perusahaan   menggambarkan   dengan  benar   pendapatan   perusahaan   publik.  Dia mengatakan perusahaan telah benar  mencatat   penjualan   jangka   panjang  daripada selama jangka waktu kontrak,  telah benar membukukan kapasitas swap  dengan   operator   lainnya,   dan   telah  memecatnya   ketika   ia   melakukan  kesalahan.

Akuntansi   untuk   swap   melibatkan  pertukaran   kapasitas   jaringan   yang  sama.   Perusahaan   mengatakan   mereka  terlibat   dalam   kesepakatan   tersebut  karena   swapping   lebih   cepat   dan   lebih  murah   daripada   membangun   segmen  jaringan   mereka   sendiri,   atau   karena  pakta   tersebut   memberikan   redundansi  untuk   membuat   jaringan   mereka   lebih  handal.   Dalam   tampilan   satu   ahli,  pertukaran kapasitas jaringan yang sama  adalah   setara   perdagangan   truk   biru  untuk   truk   merah­­seharusnya   tidak  meningkatkan   pendapatan   sebuah  perusahaan.

(45)
(46)

Tetapi   Global   Crossing   dan   Qwest   (AS),   antara   lain,   menghitung   pendapatan  sebagai   uang   yang   diterima   dari   perusahaan   lain   dalam   swap.   (Secara   umum,  transaksi   yang   melibatkan   kapasitas   yang   disewa,   perusahaan   membukukan  pendapatan   selama   masa   kontrak).   Beberapa   perusahaan   kemudian  memperlakukan   pembelian  mereka  sebagai  belanja   modal,  yang   tidak   melewati  laporan   laba   rugi.   Sebaliknya,   penghabisan   menyebabkan   penambahan   aktiva  dalam laporan posisi keuangan (dan garis bawah inflasi).

Regulator mempertanyakan beberapa pertukaran kapasitas yang muncul karena  mereka adalah perangkat untuk pendapatan pad. Reaksi ini tidak mengherankan,  karena   pertumbuhan   pendapatan   merupakan   faktor   kunci   dalam   penilaian  perusahaan seperti Global Crossing dan Qwest selama kegemaran untuk saham  teknologi di akhir 1990­an dan 2000.

Sumber: Diadaptasi dari Henry Sender, "Draw Telecoms Fokus untuk Bergerak di  bidang Akuntansi," Wall Street Journal (26 Maret, 2002), hal C7.

By: Nugraha Corporation

(47)

528

Hibah Pemerintah (Government Grant)

Banyak perusahaan yang menerima hibah pemerintah. Hibah Pemerintah adalah  bantuan yang diterima dari pemerintah berupa penyerahan sumber daya untuk  perusahaan sebagai imbalan untuk pemenuhan masa lalu atau masa depan dengan  kondisi   tertentu   yang   berkaitan   dengan   kegiatan   operasi   perusahaan.   Sebagai  contoh, aBInBev NV (BEL) menerima hibah pemerintah terkait dengan insentif  fiskal yang diberikan oleh negara­negara bagian tertentu di Brazil, berdasarkan  operasi perusahaan dan investasi di negara­negara bagian ini. Danisco A/S (DEN)  mencatat bahwa aBInBev NV menerima hibah pemerintah untuk barang­barang  seperti   penelitian,   pengembangan,   serta   tunjangan   karbon­dioksida   (CO2)   dan  investasi.

Dengan kata lain, hibah pemerintah sering merupakan beberapa jenis aset (seperti  uang tunai, surat berharga, aset, dan peralatan; atau penggunaan fasilitas) yang  disediakan   sebagai   subsidi   untuk   perusahaan.   Hibah   pemerintah   juga   terjadi  ketika   hutang   dimaafkan   atau   pinjaman   yang   diberikan   kepada   perusahaan  dengan   suku   bunga   di   bawah   pasar.   Isu­isu   akuntansi   utama   mengenai   hibah  pemerintah   adalah   untuk   menentukan   metode   yang   tepat   dalam   pencatatan  transfer   tersebut   pada   buku   perusahaan   dan   bagaimana   harus   menyajikannya  dalam laporan keuangan.

Pendekatan Akuntansi

Ketika   perusahaan   memperoleh   aset   seperti   properti,   pabrik,   dan   peralatan  melalui hibah pemerintah, konsep biaya ketat menyatakan bahwa penilaian aset  harus  nol. Namun, berangkat dari prinsip biaya tampaknya dibenarkan karena  biaya yang dikeluarkan (biaya lainnya dan pengeluaran kecil yang relatif) bukan  dasar   akuntansi   yang   memadai   untuk   aset   yang   diperoleh.   Untuk   merecord  ketiadaan   adalah   dengan   mengabaikan   realitas   ekonomi   dari   peningkatan  kekayaan   dan  aset.  Oleh  karena  itu, sebagian  besar  perusahaan  menggunakan  nilai wajar aktiva untuk menetapkan nilainya dalam pembukuan.

Lalu   apa   akuntansi   yang   tepat   untuk   kredit   yang   berkaitan   dengan   hibah  pemerintah ketika nilai wajar aktiva yang digunakan? Ada dua pendekatan yang  disarankan,   yaitu   pendekatan   modal/ekuitas   (capital/equity   approach)   dan  pendekatan pendapatan (income approach). Para pendukung pendekatan ekuitas  percaya bahwa kredit harus pergi langsung ke ekuitas karena seringkali tidak ada  pembayaran kembali hibah yang diharapkan. Selain itu, hibah tersebut merupakan  insentif   oleh   pemerintah   ­   mereka   tidak   diperoleh   sebagai   bagian   dari   operasi  normal dan seharusnya tidak mengurangi biaya operasi pada laporan laba rugi. Pendukung pendekatan pendapatan tidak setuju ­ mereka percaya bahwa kredit  harus dilaporkan sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi. Hibah Pemerintah  tidak harus diletakan langsung ke ekuitas karena pemerintah bukan pemegang  saham. Selain itu, Kebanyakan hibah pemerintah yang memiliki kondisi yang

By: Nugraha Corporation

(48)

melekat pada mereka yang mungkin mempengaruhi beban masa depan. Mereka  harus   dilaporkan   sebagai   pendapatan   hibah   (hibah   atau   pendapatan  ditangguhkan) dan disesuaikan dengan beban terkait yang akan terjadi di masa  depan sebagai hasil dari bantuan. Pendekatan Pendapatan IFRS memakai pendekatan pendapatan dan menunjukkan bahwa aturan umum  adalah hibah harus diakui dalam pendapatan secara sistematis yang cocok dengan  biaya terkait yang mereka dimaksudkan untuk kompensasi. Hal ini dicapai dalam  salah satu dari dua cara untuk aset seperti property, plant and equipment: 1. Mencatat hibah sebagai pendapatan hibah ditangguhkan, yang diakui sebagai  pendapatan secara sistematis selama masa manfaat suatu aset, atau  2. Dikurangi hibah dari nilai tercatat aktiva yang diterima dari hibah, dalam  kasus hibah diakui sebagai pendapatan yang mengurangi beban penyusutan 9 Diakui bahwa ada perbedaan antara hibah pemerintah dan bantuan pemerintah.  Bantuan   Pemerintah   dapat   mengambil   banyak   bentuk,   seperti   memberikan  nasehat terkait dengan masalah hukum atau produk teknis atau menjadi pemasok  untuk barang­barang perusahaan atau jasa. Hibah Pemerintah merupakan bagian  khusus dari bantuan pemerintah dimana Sumber Daya keuangan yang diberikan  kepada perusahaan. Dalam situasi langka, sebuah perusahaan dapat menerima  donasi (hadiah). Akuntansi untuk hibah dan sumbangan pada dasarnya adalah  sama. IFRS tidak memberikan pilihan aset rekaman, pabrik, dan peralatan dengan  biaya nol meskipun muncul praktik ini jarang diikuti

By: Nugraha Corporation

(49)

529

Untuk   menjelaskan   penerapan   dari   pendekatan   pendapatan,   simak   tiga   contoh  berikut ini : Contoh 1: Hibah untuk Peralatan Lab. Perusahaan AG menerima subsidi sebesar €500,000 dari pemerintah untuk membeli peralatan lab pada tanggal 2 Januari  2011. Biaya Peralatan Lab sebesar €2,000,000 memiliki masa manfaat selama lima  tahun, dan didepresiasikan dengan metode garis lurus. Seperti yang ditunjukkan,  AG bisa mencatat hibah ini dengan dua cara : (1) Kredit Pendapatan Hibah yang  Ditangguhkan untuk subsidi dan amortisasi pendapatan hibah yang ditangguhkan  selama   masa   periode   lima   tahun.   (2)   Kredit   Peralatan   Lab   untuk   subsidi   dan  depresiasi jumlah ini selama masa periode lima tahun. Jika AG memilih untuk mencatat pendapatan yang ditangguhkan sebesar  $500,000, maka ia mengamortisasikan jumlah ini selama masa manfaat lima tahun  untuk pendapatan ($100,000 per tahun). Pengaruh pada Laporan Keuangan pada  tanggal 31 Desember 2011 ditunjukkan pada ilustrasi 10­17. ILUSTRASI 10­17 Hibah Pemerintah Dicatat sebagai Pendapatan yang Ditangguhkan Laporan Posisi Keuangan Aktiva Tidak Lancar Peralatan Lab €2,000,000 Dikurangi: Akumulasi Depresiasi 400,000 €1,600,000 Kewajiban Tidak Lancar Pendapatan Hibah yang Ditangguhkan 300,000 Kewajiban Lancar Pendapatan Hibah yang Ditangguhkan 100,000 Laporan Laba Rugi Pendapatan Hibah selama setahun € 100,000 Beban Depresiasi selama setahun 400,000 Akibat Laba (rugi) bersih 300,000)(€ 

Jika   AG   memilih   untuk   mengurangi   biaya   peralatan   lab,   AG   mencatat  peralatan sebesar €1,500,000 (€2,000,000 ­ €500,000) dan mendepresiasikan jumlah  ini selama masa periode lima tahun. Pengaruh pada Laporan Keuangan pada tanggal 31 Desember, 2011 ditunjukkan pada ilustrasi 10­18. ILUSTRASI 10­18 Hibah Pemerintah yang disesuaikan dengan Aktiva Laporan Posisi Keuangan Aktiva Tidak Lancar Peralatan Lab €1,500,000 Dikurangi: Akumulasi  Depresiasi 300,000 € 1,200,000

(50)

Laporan Laba Rugi

Beban Depresiasi selama 

setahun € 300,000

By: Nugraha Corporation

Gambar

Ilustrasi   10­3   menunjukkan   perhitungan   tingkat   kapitalisasi   (suku   bunga  rata­rata tertimbang) untuk utang lebih besar daripada jumlah yang dikeluarkan  secara khusus untuk membiayai pembangunan aktiva tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROMOSI,

Namun belum ada penelitian tentang kualitas serbuk albumin yang berasal dari crude ikan gabus sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh suhu

ketika hendak menonton vidio. [gu+gel] Kata yang dimaksud anak adalah aplikasi yang biasa dibuka saat belajar dan berkreativitas. [bO+bO+boy] Kata yang dimaksud anak adalah

Kemampuan berkomunikasi dan interaksi dengan pimpinan, pihak luar dan juga rekan bisnis merupakan peranan yang sangat penting bagi seorang sekretaris, dia juga harus

Etiologinya diperkirakan karena disfungsi dari mekanisme kerja hipotalamus – hipofisis yang mengakibatkan anovulasi sekunder. Pada masa ini ovarium masih belum

tingkat produksi kentang di Provinsi Aceh, yaitu: (i) Tingkat produksi kentang sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit kentang yang dipakai, dan karena keterbatasan

Berdasarkan hasil uji instrumen yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu 0,79. Jika diinterpretasikan, maka reliabilitas tes tersebut

 Pengurangan kas di bendahara pengeluaran adalah belanja operasi sebesar Rp. Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1a. Tidak ada penerimaan