• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS TO MAKE A TALENT MEASUREMENT OF FORMAL SECTOR WORKERS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS TO MAKE A TALENT MEASUREMENT OF FORMAL SECTOR WORKERS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

WORKERS

Oleh : Arie Kismanto, Vita Ratnasari dan Khoirul Umami Jurusan Statistika ITS

e-mail : ariekis@its.ac.id

Abstract

It is not easy to know our talents. But in 2001, Gallup International introduced the new language about talent with 34 themes of talents. Based on the theory of 34 themes of talents, in this research a measurement of talent will be made by using the confirmatory factor analysis approach. From this nfirmatory factor analysis, it can be noticed that all of indicators is valid and reliable for measure latent variables. Theme of talent individualization has the biggest contribution to form relating talent (λ=1.00) and the smallest contribution is harmony (λ=0.94). Theme of talent competition has the biggest contribution to form impacting talent (λ=1.01) and the smallest contribution is harmony(λ=0.45).Theme of talent restorative has the biggest contribution to form striving talent (λ=0.91) and the smallest contribution is activator and belief (λ=0.41). Theme of talent input has the biggest contribution to form thinking talent (λ=0.98) and the smallest contribution is fairness (λ=0.30). For forming the dimension of talent, relating talent has the biggest contribution (λ=0.75) and thinking talent has the smallest contribution (λ=0.34). The biggest contribution can be identified in the first time to looking for the talents because loading factor (λ) can define how far the latent variables explain the indicator variables.

(2)

1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Potensi bakat yang dianugerahkan Tuhan kepada sese-orang semestinya harus dapat digali dan dikembangkan agar menjadi kekuatan bagi dirinya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan ilmu pengetahuan maupun keterampilan yang berkaitan dengan bakat dominan yang dia miliki. Dengan menempati peran yang sesuai dengan bakat-bakat dominannya maka dapat dipastikan bahwa seseorang akan menghasilkan kinerja maksimum. Gallup Internasional telah membuat software Talents Mapping dan Job Function. Dasar pembuatan sofware ini adalah hasil penelitian yang diawali dengan ide mengenai psikologi positif sejak tahun 60-an oleh Dosen Psikologi di Universitas Nebraska, Prof. Donald O. Clifton dan penelitian atas lebih dari 2 juta pekerja, 80.000 manajer, dan ribuan perusahaan dari berbagai tipe industri, yang akhirnya di tahun 2001 diperkenalkan bahasa baru tentang bakat dengan 34 tema bakat.

Berdasarkan teori tentang 34 tema bakat tersebut, dalam penelitian ini akan dibuat suatu alat ukur bakat dengan meng-gunakan pendekatan metode analisis faktor konfirmatori. Analisis faktor konfirmatori merupakan bagian dari metode Structucal Equation Modelling dimana seorang peneliti ingin menggunakan variabel-variabel yang diteliti untuk mendefinisikan sebuah faktor yang tidak dapat diukur secara langsung (Ferdinand, 2002). Selain itu, analisis konfirmatori dapat digunakan untuk mendetek-si mendetek-signifikamendetek-si variabel-variabel indikator terhadap variabel laten (Solimun, 2002).

Parameter-parameter untuk mengukur bakat seseorang merupakan variabel penelitian yang terdiri dari variabel yang tidak dapat diukur secara langsung atau biasa disebut dengan variabel laten. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel laten adalah kelompok-kelompok bakat yaitu bakat menjalin hubungan (relating talent), bakat mempengaruhi (impacting talent), bakat memotivasi diri (striving talent), dan bakat berpikir (thinking talent). Kelompok-kelompok bakat tersebut memiliki 34 indikator

(3)

yaitu 34 tema bakat. Sebagai parameter untuk mengukur ke-34 tema bakat, maka masing-masing tema bakat akan direfleksikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang nantinya digunakan sebagai alat ukur.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Pemodelan Persamaan Struktural (SEM)

Structural Equation Modelling (SEM) adalah suatu metode statistik multivariate yang digunakan untuk mengkaji hubungan sebab akibat antara konstruk-konstruk yang tidak dapat diukur secara langsung (umumnya berkaitan dengan sikap, perasaan, dan motivasi). Untuk mengkaji hubungan sebab-akibat antara konstruk-konstruk secara simultan, SEM menggunakan dua model yaitu : Measurement Model dan Structural Equation

2.2. Model Pengukuran (Measurement Model)

Bagian dari permodelan yang ditujukan untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor disebut measurement model atau model pengukuran (Ferdinand, 2002). Karena measurement model berhubungan dengan sebuah faktor, maka analisis yang dilakukan sesungguhnya sama dengan analisis faktor, tetapi disini peneliti akan mengkonfirmasi sebuah faktor.

Analisis Faktor Konfirmatori

Pada analisis faktor konfirmatori, peneliti secara apriori telah dapat membuat atau membangun sebuah hipotesis berdasar-kan konsep/teori dengan faktor strukturnya. Pada prinsipnya analisis ini hanya melakukan konfirmasi berdasarkan konsep/teori yang sudah ada terhadap keakuratan (valid dan reliabel) instru-men yang telah dibuat.

Pada analisis faktor eksploratori, umumnya menggunakan matriks korelasi untuk mengestimasi faktor strukturnya sebab analisis faktor dikembangkan untuk menjelaskan korelasi antar variabel. Pada analisis faktor konfirmatori banyak menggunakan skala invariant, dan matriks korelasi ataupun matriks kovarians dapat digunakan, akan tetapi secara teori pada umumnya menggunakan prosedur maximum likelihood, maka

(4)

direkomen-dasikan model analisis faktor konfirmatori menggunakan matriks kovarians.

Berikut ini adalah bentuk analisis faktor konfirmatori dengan menggunakan model satu faktor dengan menggunakan m-indikator (Sharma, 1996), sebagai berikut:

Gambar 1 Model satu faktor

Dari Gambar 1 di atas model satu faktor dengan dua indikator (x1 dan x2), diasumsikan bahwa m=2, maka:

2 2 2 1 1 1

;

x

x

. (1)

Matriks kovarians, Σ antar variabel yang diberikan adalah :

        2 2 21 12 2 1 ) (      . (2)

Diasumsikan bahwa varians dari faktor laten (ξ) adalah satu, error term (δ) dan latent construct tidak berkorelasi, dan error term tidak berkorelasi satu dengan yang lainnya, varians dan kovarians dari indikator adalah :

 

 

2 12 21 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1   ;    ;      V  V   . (3)

Sedangkan λ1, λ2, V(δ1), dan V(δ2) adalah parameter

model, vektor θ berisi parameter model θ’=[ λ1, λ2, V(δ1), dan

V(δ2)] dengan matriks kovarian :

         ) ( ) ( 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1         V V . (4)

merupakan vektor θ, dengan catatan masing-masing parameter akan disimpulkan dalam matriks kovarians unique.

Matriks kovarian dari sampel untuk mengestimasikan parameter dari model faktor yang telah dihipotesiskan dan menentukan model faktor yang paling fit, yaitu dengan estimasi

(5)

yang dekat dari matriks kovarian Σ ke matriks kovarian sampel. Program ini dapat dianalisis dengan menggunakan LISREL (Linear Structural Relations) atau AMOS.

2.3 Second Order Confirmatory Factor Analysis

Persamaan Y y

merupakan bentuk faktor analisis model Y dengan first order factor η dan measurement error ε. Jika variabel η dapat dihitung oleh beberapa faktor ξ maka persamaan demikian disebut sebagai second order factor analysis (Jorekog dan Sorbom, 1996). Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

  , (5)

dimana Г adalah matriks second order factor loadings dan ς adalah vektor variabel tunggal (unique) untuk η.

2.4 Composite Reliability

Disamping menguji reliabilitas indikator individual, juga dapat dinilai reliabilitas gabungan (composite reliability) untuk masing-masing variabel laten (Ghozali dan Fuad, 2005). Untuk melakukan hal tersebut perlu adanya informasi pada loading indikator dan error variance yang diperoleh dengan mengguna-kan rumus sebagai berikut:

j Loading Std Loading Std liability Construct  2 2 . . Re , (6)

dimana Std.Loading tiap indikator diperoleh langsung dari perhi-tungan LISREL dan

j adalah measurement error tiap indikator.

2.12 Teori bakat menurut Gallup Internasional

Gallup Internasional adalah perusahaan yang telah membuat software Talents Mapping dan Job Function. Dasar pembuatan sofware ini adalah hasil penelitian yang diawali

(6)

dengan ide mengenai psikologi positif. Tahun 2001 diperkenalkan bahasa baru tentang bakat dengan 34 tema bakat.

Bakat dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kombi-nasi antara bakat alami yang sudah ada sejak lahir, pengetahuan (knowledge), dan kecakapan (skill) yang dapat membentuk ke-kuatan (strength) pada diri seseorang. Secara umum 34 tema bakat dikelompokkan menjadi 4 kelompok bakat, yaitu Relating Talent (bakat menjalin hubungan), Impacting Talent (bakat mempengaruhi), Striving Talent (bakat untuk motivasi diri), dan Thinking Talent (bakat berpikir).

A. RELATING TALENTS

Kelompok bakat ini terdiri dari tema-tema yang umum-nya secara efektif menciptakan, membangun, dan mempertahan-kan hubungan. Tema-tema bakat yang sesuai dengan kelompok Relating Talent adalah :1. COMMUNICATION (komunikasi), mudah sekali mengung-kapkan apa yang dipikirkan dengan kata-kata atau tulisan yang mudah dimengerti orang lain, 2. EMPATHY (empati), dapat merasakan perasaan orang lain dengan cara membayangkan dirinya sebagai orang lain tersebut, 3. HARMONY (penyelaras), dapat bekerja sama secara baik dengan orang lain,4. INCLUDER/INCLUSIVENESS (memberi peran pada semua orang), kecenderungan untuk menerima semua orang dan selalu berusaha agar semua orang mempunyai rasa memiliki kelompok,5.INDIVIDUALIZATION (mengenal masing-masing orang), melihat keunikan dari masing masing orang secara individual bukan secara kelompok.6. RELATOR (bersahabat), menikmati hubungan yang dekat dengan orang lain secara pribadi.7. RESPONSIBILITY (mempertaruhkan nama baik), secara psikologi merasa berhutang untuk memenuhi apa yang telah dijanjikannya baik terucapkan maupun tidak.

B. IMPACTING TALENTS

Tema-tema bakat yang terkandung didalamnya dapat memotivasi orang lain orang lain untuk beraksi, bakat-bakat ini mendorong seseorang untuk menyiapkan jalan untuk diikuti oleh

(7)

seseorang maupun kelompok kemudian membuatnya bergerak sepanjang jalan tersebut. Tema-tema bakat yang sesuai dengan kelompok Impacting Talent adalah :1. COMMAND (pengendali), ingin menjadi penanggung jawab dan yang lain kadang melihatnya sebagai ”suka mendesak/ memaksa”, 2. COMPETITION (suka bersaing), suka mengukur kemajuan-nya dengan orang lain dan dalam perlombaan selalu berusaha menjadi nomor satu. 3. DEVELOPER (pembangun), mendapatkan kepuasan dari melihat setiap kemajuan masing-masing individu, 4. MAXIMIZER (pelatih-pemain), kecenderungan untuk

mempelajari yang terbaik dan membuatnya menjadi lebih baik lagi.5. POSITIVITY (ceria), memiliki antusiasme yang menular dan dapat membuat orang lain terbakar semangatnya, 6. WOO (Winning Others Over) atau keinginan yang sangat kuat untuk mendapat pengakuan dari orang lain dan bekerja sungguh-sungguh untuk mendapat-kannya.

C. STRIVING TALENT

Bakat-bakat yang terkandung didalamnya digunakan untuk mendorong dirinya menuju hasil, bakat-bakat ini memoti-vasi dirinya merealisasikan sesuatu kemudian mencari hasil yang lebih baik lagi.Tema-tema bakat yang sesuai dengan kelompok Striving Talent adalah : 1.ACHIEVER (pekerja keras), punya stamina yang tinggi dan selalu bekerja keras, kepuasan hidupnya timbul dari kesibuk-an dan dari memberikan hasil, 2. ACTIVATOR (mementingkan tindakan), dapat membuat se-suatunya terjadi dengan mengubah pikiran menjadi tindakan,3.

ADAPTABILITY (menyesuaikan diri), melakukan tugas sesuai

dengan apa yang diterimanya disaat itu.4. BELIEF (pengemban tata nilai), memiliki tata nilai inti tertentu yang tidak pernah berubah.

5. DISCIPLINE (disiplin), secara spontan menciptakan organisasi, sistim dan prosedur, mereka beresonansi dengan dunia yang teratur, 6. FOCUS (terarah), mengambil arah, mengikutinya, membuat koreksi seperlunya untuk tetap berada dijalur yang

(8)

benar., 7. RESTORATIVE (pemulih), kemampuan untuk mengembali-kan segala sesuatu ke fungsi aslinya., 8. SELF ASSURANCE (keyakinan diri), memiliki panduan dari dalam dirinya untuk mengatur dirinya sendiri., 9. SIGNIFICANCE (menonjolkan kekuatan diri), memiliki kebu-tuhan untuk ditonton sebagai orang yang menonjol di mata orang lain. D. THINKING TALENT

Bakat-bakat yang terkandung didalamnya melibatkan cara-cara manusia mengumpulkan, memproses, dan membuat ke-putusan berdasarkan informasi maupun gambaran mental. Tema-tema bakat yang sesuai dengan kelompok Thinking Talent adalah 1. ANALYTICAL (analitis), mencari alasan dan sebab-sebab. 2. ARRANGER (koordinator), dapat mengorganisir akan tetapi

juga memiliki kelenturan yang membantu pengaturannya.3. CONNECTEDNESS (pengemban amanah), memiliki keyakinan

dalam menjelaskan gejala secara “batin”.4. CONSISTENCY / FAIRNESS (berlaku adil), memiliki bakat untuk melihat “kesamaan” orang, 5. CONTEXT (kembali ke asal usul), belajar melalui riset dan studi tentang masa lalu, 6. DELIBERATIVE (waspada), berhati-hati, kadang skeptis, memiliki karakter ”melihat sebelum melompat”, 7. FUTURISTIC (melihat masa depan), dapat memberikan inspirasi pada rekan lainnya dengan visinya mengenai masa depan., 8. IDEATION (penggagas), menyukai diskusi kelompok yang bebas dan baik sekali di dalam brain-storming.9. INPUT (kolektor), hasrat untuk mengetahui lebih jauh dan ingin memperbaiki terus menerus.10. INTELLECTION (tafakur), suka meneliti, lebih menyukai diskusi intelektual khususnya filosofi.11. LEARNER (suka belajar), suka ditantang oleh kesempatan belajar, 12. STRATEGIC (cerdik), dapat melihat pola dari pengalaman dan data, isunya timbul dalam berbagai skenario.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan adalah data primer hasil wawancara terhadap buruh/karyawan/pegawai dengan spesifikasi

(9)

usia antara 15 tahun hingga 54 tahun dan jenis pekerjaan yang variatif.

3.1 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling kuota. Jumlah sampel yang diambil adalah antara 120 sampel Responden yang terpilih akan distratifikasikan menurut umur dan jenis kelamin. Proporsi yang diambil untuk setiap kelompok disamaratakan karena diasumsikan usia dan jenis kelamin tidak mempengaruhi bakat seseorang. Adapun pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan pada bulan April – Mei 2007.

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel-variabel yang menggambarkan tentang:

1. Variabel demografi responden diukur dengan empat variabel

usia, jenis kelamin,pekerjaan, pendidikan . 2. Variabel dimensi bakat

Penelitian ini akan mengamati variabel-variabel yang menggambarkan bakat seseorang. Berdasarkan hasil penelitian Gallup Internasional, dimensi bakat terbagi dalam 4 kelompok bakat dengan indikator 34 tema bakat, yaitu context, ideation, connectedness, developer, inclusiveness/ includer, learner, responsebility, analytical, arranger, belief, futuristic, individualization, communication, deliberative, emphaty, fair-ness/consistency, focus, harmony, relator, strategic, adaptability, intellection, restorative, achiever, input, maximizer, positivity, self-assurance, significance, discipline, command, activator, woo, dan competition.

Sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur ke-34 tema bakat tersebut maka masing-masing variabel direflek-sikan menjadi item pertanyaan dalam kuesioner

(10)

4..HASIL ANALISIS DATA

bakat 1.00 relating impacting striving thinking X 1 0.57 X 2 0.55 X 3 0.81 X 4 0.73 X 5 1.36 X 6 1.61 X 7 0.60 X 8 0.85 X 9 1.19 X 10 0.76 X 11 0.45 X 12 0.61 X 13 0.93 X 14 0.74 X 15 1.37 X 16 0.56 X 17 0.40 X 18 0.97 X 19 0.53 X 2 0 0.49 X 2 1 0.74 X 2 2 1.18 X 2 3 0.61 X 2 4 0.97 X 2 5 0.55 X 2 6 0.86 X 2 7 0.90 X 2 8 1.01 X 2 9 1.30 X 3 0 0.59 X 3 1 0.80 X 3 2 0.75 X 3 3 0.99 X 3 4 0.74

Chi-Square=1326.74, df=525, P-value=0.00000, RMSEA=0.113

1.00 1.08 0.59 0.60 1.30 0.69 0.76 1.00 1.35 1.12 0.98 0.71 0.99 1.00 0.74 1.16 0.92 0.92 1.55 1.77 1.57 1.31 1.00 1.55 1.15 0.94 1.58 1.57 2.71 2.55 2.61 2.67 2.06 2.88 0.75 0.67 0.47 0.34

Gambar Diagram Jalur Second Order Confirmatory Dimensi Bakat untuk estimates

(11)

bakat 0.00 relating impacting striving thinking X 1 7.24 X 2 7.13 X 3 7.60 X 4 7.58 X 5 7.38 X 6 7.63 X 7 7.45 X 8 7.46 X 9 7.38 X 10 7.35 X 11 7.24 X 12 7.53 X 13 7.48 X 14 7.45 X 15 7.64 X 16 7.25 X 17 7.30 X 18 7.54 X 19 6.83 X 2 0 6.40 X 2 1 7.06 X 2 2 7.43 X 2 3 7.62 X 2 4 7.56 X 2 5 7.57 X 2 6 7.65 X 2 7 7.54 X 2 8 7.57 X 2 9 7.37 X 3 0 7.02 X 3 1 7.18 X 3 2 7.12 X 3 3 7.45 X 3 4 7.01

Chi-Square=1326.74, df=525, P-value=0.00000, RMSEA=0.113

7.78 4.68 4.95 6.77 4.00 6.25 5.79 5.88 6.19 4.95 5.30 2.91 4.86 4.74 3.81 5.32 5.52 5.12 4.37 3.57 3.56 2.86 3.65 3.56 4.05 4.29 4.21 4.25 3.91 4.29 8.68 6.89 5.53 4.39

Gambar Diagram Jalur Second Order Confirmatory Dimensi Bakat untuk t value

(12)

Dari hasil analisis faktor konfirmatori didapatkan bahwa seluruh indikator valid dan reliabel dalam mengukur variabel laten. Tema bakat individualization memiliki kontribusi terbesar dalam membentuk relating talent (λ=1,00) dan terkecil adalah tema bakat harmony (λ=0,94). Tema bakat competition memiliki kontribusi terbesar dalam membentuk impacting talent (λ=1,01) dan terkecil adalah tema bakat positivity (λ=0,45). Tema bakat restorative memiliki kontribusi terbesar dalam membentuk striving talent (λ=0,91) dan terkecil adalah tema bakat activator dan belief (λ=0,41). Tema bakat input memiliki kontribusi terbesar dalam membentuk thinking talent (λ=0,98) dan terkecil adalah tema bakat fairness (λ=0,30). Dalam membentuk dimensi bakat, kelompok bakat relating memiliki kontribusi terbesar (λ=0,75) dan kelompok bakat thinking memiliki kontribusi terkecil (λ=0,34). Kontribusi terbesar dapat dijadikan identifikasi awal untuk menilai bakat seseorang karena loading factor (λ) dapat mengetahui sejauh mana variabel laten menerangkan variabel indikator. Gambar ah diagram jalur second order confir-matory (estimates) menunjukkan bahwa kelompok bakat relating memiliki pengaruh terbesar dalam membentuk bakat dengan nilai loading factor sebesar 0,75 dan kelompok bakat thinking memi-liki pengaruh terkecil (λ=0,34). Artinya identifikasi awal untuk mengetahui bakat seseorang dapat diketahui dari bakat menjalin hubungan (relating talent). Diagram jalur second order confir-matory (t value) menunjukkan bahwa seluruh variabel laten kelompok bakat memiliki indikator-indikator yang valid dan reliabel. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t >1,96 yaitu signifikan untuk 5%. Namun model tidak cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai chi-square yang signifikan (χ2 = 1326,74; df = 525). Demikian pula dengan goodness of fit lainnya menunjukkan hasil yang kurang baik.

(13)

Tabel 1 Goodness of fit Indices Bakat

Goodness of fit IndeX Cut off value

Hasil

Model Keterangan

RMSEA ≤ 0,08 0,113 Kurang Baik

GFI > 0,9 0,60 Kurang Baik

AGFI > 0,9 0,55 Kurang Baik

Untuk model yang kurang baik, LISREL menyarankan melakukan modifikasi model agar dapat menurunkan nilai chi-square sehingga dihasilkan model yang lebih baik. Namun untuk melakukan modifikasi tersebut (lampiran E), harus dapat diper-tanggungjawabkan, sehingga modifikasi model untuk mengubah indikator ke variabel laten lain tidak dilakukan karena secara teori hal tersebut tidak dapat dilakukan.

5.KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis data dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis pada first order confirmatory dapat dikon-firmasikan bahwa:

a. Ketujuh indikator dari kelompok bakat Relating ada-lah valid dan reliabel. Tema bakat mengenal masing-masing orang (individualization) berperan besar dalam membentuk kelompok bakat menjalin hubung-an (relating). Sehingga dapat dikatakhubung-an bahwa awal identifikasi untuk mengetahui seseorang memiliki bakat Relating dapat dilihat dari bakat individualiza-tion, jika nilainya tinggi maka orang tersebut akan cenderung memiliki bakat untuk menciptakan, mem-bangun, dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.

b. Keenam indikator dari Impacting Talent adalah valid dan reliabel. Tema bakat Suka bersaing berperan besar dalam membentuk kelompok bakat Impacting, sehingga dapat dikatakan bahwa awal identifikasi

(14)

un-tuk mengetahui seseorang memiliki bakat Impacting dapat dilihat dari bakat Suka Bersaing (Competition), jika nilainya tinggi maka orang tersebut akan cende-rung memiliki bakat untuk memotivasi orang lain. Mereka yang memiliki kelompok bakat ini akan dapat merangsang orang lain untuk lebih produktif mengga-pai kesempurnaan dan untuk memaksimalkan potensi pribadi.

c. Kesembilan indikator dari Striving Talent adalah valid dan reliabel. Secara teori kelompok bakat Striving adalah bakat untuk memotivasi diri sendiri untuk ke arah yang lebih baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tema bakat pemulih (restorative) dapat dijadikan awal identifikasi untuk mengetahui kecenderungan seseorang memiliki bakat motivasi diri (Striving) karena memiliki kontribusi terbesar dalam membentuk kelompok bakat Striving. d. Keduabelas indikator dari Thinking Talent adalah

valid dan reliabel. Tema bakat kolektor (input) berperan besar dalam membentuk kelompok bakat Thinking. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tema bakat kolektor (input) dapat dijadikan sebagai awal identifikasi untuk mengetahui kecenderungan seseorang memiliki bakat berpikir (Thinking).

2. . Tingkat keyakinan alat ukur pada penelitian ini adalah 60%.

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambah jumlah data agar tingkat keyakinan alat ukur oini meningkat .

DAFTAR PUSTAKA

Buckingham, M. dan Clifton, D.O. (2001). Now Discover Your Strengths. New York: The Free Press.

Chadwick, B., Bahr, H.M., dan Albrecht, S.T. (1982). Social Science Research Methods. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

(15)

Ferdinand, A. (2002). Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro. Ghazali, I. dan Fuad. (2005). Structural Equation Modelling (Teori, Konsep, dan Aplikasi LISREL 8.54). Semarang: Universitas Diponegoro.

Joreskog, K. G. dan Sorbom, D. (1996). Lisrel 8 User’s Reference Guide. Chicago: Scientific Software International.

Kasali, R. (2001). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Khairul. (2006). Bagaimana Mengenali Bakat Diri. http://www.blogsome.com. 12 Maret 2007.

Sharma, S. (1996). Applied Multivariate Statistical Methods. John Wiley & Sons, Inc.

Sitinjak, T.R. dan Sugiarto. (2006). Lisrel. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Solimun. (2000). Structural Equation Modeling Lisrel dan Amos. Malang: Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.

Tim. (2006). Modul Pelatihan Structural Equation Modeling. Laboratorium Statistika, ITS.

Winarni, A. (2006). ”Analisis Faktor Konfirmatori Pada Perancangan Alat Ukur Kualitas Hidup Wanita”. Skripsi, Jurusan Statistika, ITS.

Gambar

Gambar  Diagram Jalur Second Order Confirmatory Dimensi Bakat  untuk estimates
Gambar  Diagram Jalur Second Order Confirmatory Dimensi Bakat  untuk t value
Tabel 1 Goodness of fit Indices Bakat  Goodness of fit IndeX  Cut off

Referensi

Dokumen terkait

10 prinsip yang terkandung di dalamnya, yakni pemerintah seharusnya lebih berfungsi mengarahkan ketimbang mengayuh, memberi wewenang ketimbang melayani,

Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kesediaan masyarakat dalam membayar iuran air untuk peningkatan pelayanan PDAM di Jalan Danau Sentarum dan sekitarnya yaitu tingkat

Kemudian pada tahun yang sama, Phan Boi Chau bersama Pangeran Cuong De mendirikan Viet Nam Quong Poc Hoi (Liga Restorasi Vietnam) di Canton. Untuk beberapa waktu organisasi ini

Oleh karena itu apabila subsidi domestik ini dipotong, beberapa petani atau perusahaan pertanian produk pangan tidak mustahil akan keluardari jalur bisnis produksi pertanian

[r]

Grafik Pengaruh Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir terhadap Perolehan Hasil Belajar Menerapkan Konsep Hasil pengujian ini menggambarkan pembelajar-

Perkembangan karakter anak dapat dipengaruhi oleh dominasi kuat dari teman sebaya yang sama-sama menggemari permainan yang bersifat pasif dan lebih memilih menghabiskan

Alhamdulillahirra bil’alamiin segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis