• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELURAHAN OESAPA. Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELURAHAN OESAPA. Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RENCANA

(Integrated Coastal Management)

KELURAHAN OESAPA

Kecamatan Kelapa Lima

Kota Kupang

Project Management Office (PMO)

Coastal Community Development Project

Tim Penyusun :

Jimmi R. P Tampubolon, S.I.K, M.Si

Irfanuddin Rizaki, S.Kel

Dr. Ir. H. Andi Tamsil, MS

Ir. Sapta Putra, M.Sc., Ph.D

(3)

KATA PENGANTAR

Pengelolaan Pesisir Terpadu atau dalam bahasa asing sering disebut dengan Integrated Coastal

Managament (ICM) merupakan sebuah konsep pengelolaan wilayah pesisir secara terintegrasi. Integrasi

yang dimaksud ialah upaya pengelolaan secara terpadu, terpadu antar ekosistem pesisir, terpadu antara ekosistem daratan dengan laut, terpadu antar instansi pemerintahan, terpadu antara pemerintah dengan pemangku kepentingan (stakeholder), dan terpadu antar multi displin ilmu. Keterpaduan tersebut dipandang perlu untuk mencegah konflik kepentingan akan laut, konflik wewenang akan laut, dan konflik penggunaan sumber daya hayati dan non-hayati yang ada di pesisir dan lautan. Keterpaduan merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan pembangunan masyarakat pesisir

Penyusunan dokumen rencana pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (ICM) kelurahan Oesapa merupakan salah satu kegiatan Pembangunan Masyarakat Pesisir melalui CCDP IFAD. Rencana ini diharapkan menjadi salah satu rekomendasi konstruktif, baik kepada pemerintah pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan) serta PMO (Project Managament Officer), dan pemerintah daerah (Dinas Perikanan) serta PIU (Project Implementation Unit) Kota Kupang ataupun pemangku kepentingan diluar pelaksana kegiatan CCDP IFAD. Dokumen ini dapat dijadikan salah satu dokumen acuan dan arahan dalam perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya sehingga dapat tercapai keseimbangan ekonomi dan ekologi dalam rangka menjamin kelestarian sumberdaya pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dokumen ICM ini disusun melalui serangkaian kegiatan antara lain pengumpulan data sekunder, survey lapangan, wawancara, FGD, analisis data dan penulisan dokumen.

Dokumen Pengelolaan Wilayah Pesisir (ICM) ini masih perlu dikonsultasikan kembali kepada stakeholder terkait untuk mendapatkan masukan sehingga menjadi lebih baik. Selain itu rencana pengelolaan ini diharapkan dapat diadopsi dalam rencana kerja kelurahan atau pemerintahan daerah Kota Kupang, agar mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas dan pemangku kepentingan lainnya dan ikut mengimplementasikannya di masa datang.

Akhirnya, disampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam keseluruhan proses penyusunan dokumen ICM ini.

(4)

i Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... ii DAFTAR GAMBAR ... ii BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Ruang Lingkup... 2 1.3. Tujuan ... 3 1.4 Proses Penyusunan ... 3

BAB II. RONA WILAYAH PESISIR ... 4

2.1 Kondisi Geografis dan Administratif ... 4

2.2 Kondisi Sosial Budaya ... 6

2.3 Aktivitas Ekonomi ... 8

2.4 Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir ... 10

BAB III. RENCANA PENGELOLAAN ... 12

3.1 Isu – Isu Prioritas ... 13

3.2. Strategi Pengelolaan ... 16

3.3. Rencana Program ... 19

3.4. Monitoring dan Evaluasi ... 21

DAFTAR PUSTAKA ... 22

(5)

ii Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi perencanaan aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan ... 16

Tabel 2. Identifikasi perencanaan aspek Sosil-budaya ... 17

Tabel 3. Identifikasi perencanaan aspek Ekonomi ... 17

Tabel 4. Identifikasi perencanaan aspek Kelembagaan ... 18

Tabel 5. Rencana Program dan 5 tahun ... 19

Tabel 6. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ... 21

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Penyusunan rencan pengelolaan pesisir terpadu ... 5

Gambar 2. Peta Administrasi Kelurahan Oesapa ... 6

Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan (land use) Kelurahan Oesapa ... 8

Gambar 4. Peta Infrastruktur Kelurahan Oesapa ... 9

Gambar 5. Persentase tingkat penddidikan penduduk Kelurahan Oesapa ... 7

Gambar 6. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Oesapa ... 8

Gambar 7. Peta Penggunaan ruang perairan (sea use) Kelurahan Oesapa ... 9

Gambar 8. Peta Sumberdaya Pesisir Kelurahan Oesapa ... 16

(6)

1 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

1.1 Latar Belakang

Hasil perikanan merupakan salah satu sumberdaya yang terdapat di wilayah pesisir. Melalui perikanan tangkap dan budidaya, merujuk pada potensi tersebut memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan masyarakat pesisir, khususnya bagi rumah tangga nelayan. Adapun sumberdaya penting yang perlu diupayakan agar terus terjaga kondisinya antara lain; terumbu karang, lamun, dan mangrove. Setiap masing-masing ekosistem tersebut mampu terjaga dengan baik maka mengindikasikan melimpahnya stock ikan. Selain potensi sumberdaya yang melimpah, ekosistem lingkungan pesisir juga memberikan potensi berupa peluang pengembangan jasa-jasa seperti pariwisata, pengolahan hasil perikanan dll.

Hal tersebut mendorong adanya peningkatan permintaan terhadap kebutuhan sumberdaya dan jasa lingkungan. Seiring dengan pemanfaatan wilayah pesisir yang meningkat maka akan berdampak pada munculnya berbagai permasalahan. Indikasi tersebut ditunjukkan dengan meningkatanya jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, tercemarnya lingkungan pesisir, kerusakan ekosistem pesisir, konflik kepentingan, dll.

Kota Kupang merupakan kota yang berada di wilayah pesisir, termasuk salah satunya adalah Kelurahan Oesapa. Sumberdaya alam, perikanan tangkap, kebudayaan, dan jasa-jasa lingkungan di wilayah tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka membantu program pembangunan wilayah daerah melalui pembangunan. Pembangunan di wilayah pesisir dan laut yang merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tidak terlepas dari aktivitas pemanfaatan sumberdaya alam pesisir dan laut. Pada aktivitas ini sering dilakukan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan perubahan pada sumberdaya alam. Perubahan yang dilakukan tentunya akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup tersebut.

Sehingga pembangunan wilayah yang akan dilakukan harus tetap memperhatikan aspek-aspek ekologi yang berlaku untuk mengurangi dampak negatif yang dapat merugikan bagi kelangsungan pembangunan itu sendiri secara menyeluruh. Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan laut perlu dipertimbangkan secara cermat dan tepadu dalam setiap perencanaan pembangunan, agar dapat dicapai suatu pengembangan lingkungan hidup di pesisir dan laut dalam lingkup pembangunan.

Konsep perencanaan pengembangan wilayah pesisir perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang menyeluruh. Pengelolaan pesisir terpadu (Integrated Coastal Management) merupakan suatu pendekatan pengelolaan wilayah pesisir yang melibatkan dua atau lebih ekosistem, sumberdaya, dan kegiatan pemanfaatan (pembangunan) secara terpadu yang bertujuan untuk mencapai pembangunan wilayah pesisir secara berkelanjutan.

(7)

2 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Keterpaduan tersebut perlu mencakup tiga dimensi, yaitu: sektoral, bidang ilmu, dan keterkaitan ekologis. (Dahuri et

al. 2001).

Berdasarkan isu permasalahan yang terdapat di Kelurahan Oesapa diantaranya, adalah masih terjadinya degradasi terhadap ekosistem mangrove menurunnya hasil tangkapan, abrasi, serta permasalahan pada aspek ekonomi, sosial-budaya, dan kelembagaan. Merujuk pada permasalahan tersebut maka sangat direkomendasikan untuk dilakukan penyusunan rencana pengelolaan pesisir dan lautan di Kelurahan Oesapa.

1.2 Ruang Lingkup

Perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir berada pada Kelurahan Oesapa.

Adapun ruang lingkup kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir desa/Kelurahan Oesapa adalah sebagai berikut:

1. Menginventarisasi berbagai data primer dan sekunder yang berkaitan dengan potensi sumberdaya alam (pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, dll) dan jasa lingkungan di wilayah pesisir.

2. Mengidentifikasi isu strategis yang ada, khususnya isu kerusakan ekosistem wilayah pesisir, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan di pesisir Kelurahan Kelapa Oesapa.

3. Mengidentifikasi kondisi perekonomian wilayah baik berupa gambaran perekonomian masyarakat, kegiatan investasi yang berkembang, dan potensi pengembangan ekonomi untuk multi sektor yang ada di wilayah pesisir Kelurahan Oesapa.

4. Mengidentifikasi kondisi sosial dan nilai-nilai budaya (budaya lokal) dalam pengelolaan sumberdaya pesisir kelurahan Oesapa.

5. Menyusun rencana pengelolaan di wilayah pesisir kelurahan Oesapa, antara lain: isu strategis, visi dan misi, konsep kebijakan dan strategi pengembangan wilayah pesisir dan laut, rencana struktur runag wilayah pesisir, rencana pola pemanfaatan ruang pesisir dan laut, rencana kawasan-kawasan prioritas yang layak usaha secara nasional dan regional serta sektor unggulan yang dapat dikembangkan.

6. Mengadakan pertemuan dan diskusi melalui FGD di pesisir Kelurahan Oesapa yang melibatkan segenap pemangku kepentingan.

(8)

3 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

1.3. Tujuan

Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu ICM Kelurahan Oesapa, Kota Kupang yang menyeluruh terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi pengembangan pengelolaan wilayah Pesisir Kota Kupang.

1.4 Proses Penyusunan

Tahapan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu Keluharan Fatufeto sebagaimana disajikan dalam alur tahapan penyusunan pada Gambar 1.

(9)

4 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

2.1 Kondisi Geografis dan Administratif

Kelurahan Oesapa merupakan salah satu dalam administrasi wilayah Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Wilayah Kelurahan Oesapa terletak di antara 10° 8’ 9,94”- 100 29’ 26,36” LS dan 1230 38’ 26,39” - 123° 39’

27,07” BT dengan luas wilayah 4,83 km2.

Gambar 2. Peta Administrasi Kelurahan Oesapa

Adapun batas wilayah sebagaimana disajikan dalam peta administrasi Kelurahan Oesapa pada gambar 2.  Sebelah Utara : Teluk Kupang

 Sebelah Selatan : Kelurahan Oesapa Selatan, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Oebaba  Sebelah Timur : Kelurahan Lasiana

 Sebelah Barat : Kabupaten Oesapa Barat

Jarak Kelurahan Oesapa dari Ibukota Kecamatan Kelapa Lima sekitar 0,3 Km dan jarak dari Ibukota Kota Kupang sekitar 3,7 Km. Berdasarkan administrasi pemerintahan Kelurahan Oesapa terbagi atas 17 RW dengan

(10)

5 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

jumlah 54 RT. Luas wilayah Kelurahan Oesapa adalah 4,83 km2 (BPS Kota Kupang 2016). Kondisi wilayah

Kelurahan Oesapa cukup beragam dalam aspek penggunaan lahan wilayah tersebut. Penggunaan lahan (land use) berhubungan dengan kegiatan manusia pada sebidang lahan (Kiefer 1987 in Siubelan 2015).

Penggunaan lahan di wilayah Kelurahan Oesapa dominan dijumpai kawasan Pemukiman penduduk. Kondisi tersebut berkaitan dengan laju jumlah penduduk di Kelurahan Oesapa. selain kawasan pemukiman kawasan campuran merupakan bagian antara pemukiman, Perdagangan dan kantor, kemudian kawasan Pendidikan merupaka pusat peruruan tinggi di Kota Kupang tersebar di wilayah Kelurahan Oesapa. Berikut rincian penggunaan lahan (land use) di Kelurahan Oesapa sebagaimana disajikan pada gambar 3.

Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan (land use) Kelurahan Oesapa

Kemajuan suatu daerah dapat dilakukan oleh pembangunan infrastruktur untuk menunjang segala aktifitas. Termasuk wilayah Pusat Pendidikan di Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur berada di Kelurahan Oesapa. Wilayah kawasan pesisir Oesapa merupakan Kelurahan dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi sehingga memberikan dampak terhadap pembangunan di Kelurahan Oesapa. Pembangunan infrastruktur di Kelurahan Oesapa ditunjang dengan tempat peribadatan, sekolah, puskesmas dll.

Wilayah pesisir memberikan manfaat membawa kesejahteraan masyarakat, yaitu dengan penyediaan lapanagan pekerjaan seperti penangkapan ikan tradisional, budidaya ikan. Oleh karena itu Kementrian Kelautan dan

(11)

6 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Perikanan berserta Dinas Kelautan Kota Kupang dan Perikanan mengembangkan program pembangunan masyarakat pesisir dengan dukungan dari CCDP IFAD di Kelurahan Oesapa.

Fasilitas pendukung masyarakat dalam program pengembangan pesisir di Kelurahan Oesapa dapat digunakan dengan baik. Diantaranya Pondok informasi, serta fasilitas pendukung lainnya. Sebagaimana disajikan dalam Peta infrastruktur pendukung di Kelurahan Osapa pada gambar 4.

Gambar 4. Peta Infrastruktur Kelurahan Oeba

2.2 Kondisi Sosial Budaya 2.2.1 Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Oesapa pada tahun 2015 sebanyak 27.510 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 14.323 orang dan perempuan sebanyak 13.187 orang. Jumlah kepala keluarga sebanyak 8.972 KK dengan rata-rata anggota keluarga berjumlah 3 orang/KK. jumlah penduduk di Kelurahan Oesapa merupakan jumlah terbanyak dibandingkan kelurahan lain yang berada di Kecamatan Kelapa Lima.

2.2.2 Kesejahteraan Keluarga

Kelurahan Oesapa dapat dikategorikan dalam Kemiskinan. Dimana menunjukkan tingkat kesejahteraan yang tidak merata. Kondisi tersebut dialami oleh Nelayan dan Petani dengan pendapatan yang sangat kurang

(12)

7 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

berbeda dengan masyarakat yang berada di bagian selatan wilayah pesisir, merupakan wilayah yang cukup sejahtera.

2.2.2 Pendidikan

Saran pendidikan yang ada di Kelurahan Oesapa antara lain TK sebanyak 3 unit, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 3 unit, SLTP sebanyak 2 buah, SLTA sebanyak 3 unit serta Perguruan tinggi sebanyak 4 unit. Fasilitas pendidikan yang berkembang dan paling banyak diantara 4 Kelurahan di Kecamatan Kelapa Lima tidak merubah status tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Oesapa masih rendah. Masih dominannya masyarakat dengan tidk

lulus SD mencapai 51 %, kemudian yang masyarakat dengan lulusan tingkat SD masih cukup banyak sebesar 20.3%, tingkat SLTP sebesar 20%, lulusan SLTA 6% dan perguruan tinggi mencapai 2.11%. berikut gambar persentase tingkat pendidikan masyarakat kelurahan Oesapa (BPS 2016)

2.2.4 Fasilitas Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di Kelurahan Oesapa berupa Puskesmas sebanyak 1 unit dan Posyandu sebanyak 14 unit. tenaga pembantu kesehatan dengan kader aktif sebanyak 70 orang. Kemudian tenaga medis kesehatan antara lain : dokter umum sebanyak 5 orang, dokter gigi sebanyak 1 orang, bidan sebanyak 19 orang, apoteker sebanyak 3 orang, perawat sebanyak 15 orang, ahli gizi sebanyak 1 orang, tenaga sanitarian sebanyak 2

Tdk Lulus SD 50% Lulus SD 22% Lulus SLTP 20% Lulus SLTA 6% Perguruan Tinggi 2% Other 8%

Gambar 5. Persentase tingkat penddidikan penduduk Kelurahan Oesapa

(13)

8 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

orang, tenaga labolatorium sebanyak 1 orang, dan perawat gigi sebanyak 1 orang. Berdasarkan data (BPS Kecamatan Kelapa Lima 2016) dengan acuan pada data Puskesmas Oesapa menunjukkan banyaknya keluhan masyarakat mengalami penyakit ISPA.

2.2.5 Kordinasi Kelembagaan

Lembaga yang berperan dalam membantuk misi Pemerintah Kelurahan adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK), Kelompok Tani, Kelompok Nelayan, Kelompok Perempuan (industri rumah tangga), Ketua Rukun Tetangga (RT), Ketua Rukun Warga (RW) dan Karang Taruna.

2.3.1 Aktivitas Ekonomi

Penggerak perekonomian Kelurahan Oesapa ditunjang oleh sektor Perikanan, Peternakan, Perkebunan dan Industri.

Gambar 6. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Oesapa

2.3.1 Mata Pencaharian Masyarakat

Sejalan dengan sektor penggerak perekonomian di Kelurahan Oesapa diantaranya sektor Perikanan dan pertanian tidak terlepas dengan jumlah profesi masyarakat sebagai Petani mencapai 48% dan Nelayan 25%.

Petani 48% Nelayan 25% Karywan swasta 7% Pedagang 5% PNS 4% Pekerjaan tdk Tetap 11% Other 15%

(14)

9 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Sedangkan mata pencaharian lainya sebesar 7% adalah karyawan swasta, 5% persen merupakan pedagang, 4% berprofesi sebagai PNS dan 11% merupakan pekerjaan tidak tetap/serabutan. Berkut gambar persentase mata pencaharian masyarakat Kelurahan Oesapa

2.3.2 Pendapatan Perkapita Sektor Perikanan

Pendapatan nelayan di Kelurahan Oesapa rata-rata Rp. 600.000,- per bulan/rumah tangga (Rp. 300.000,- penghasilan kepala keluarga dan Rp. 300.000,- dari penghasilan anggota keluarga yang bekerja). Pendapatan rata-rata pembudidaya ikan dan petani masing-masing Rp. 500.000,- per bulan.

2.3.3 Prasarana dan Sarana

Fasilitas berupa Lopo-lopo kecil yang telah dibangun pemerintah Kota pada pantai Oesapa, selaian itu terdapat tempat wisata yang menjadi favorit warga Kota Kupang adalah Pantai Batu Nona yang akan banyak dikunjungi oleh warga pada saat hari libur.

Wilayah perairan Kelurahan Oesapa berada pada Kawasan Teluk Kupang. Penggunaan ruang perairan digunakan sebagai aktifitas laur penangkapan oleh nelayan dimana fishing ground nelayan berada area Teluk Kupang pada Pulau Kea, Pulau Semau dan Selamu, adapun alur pelayaran komersil antara Kota Kupang dan Ambon serta Pulau-pulau di NTT. Peta ruang perairan disajikan pada gambar 7.

(15)

10 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

2.4 Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir 2.4.1 Ekosistem mangrove

Kelurahan Oesapa memiliki sumberdaya pesisir yag tersebar pada bagian barat Kelurahan Oesapa yang dibatasi oleh sungai Oesapa yaitu sebaran Hutan Mangrove. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi panai tropis, yang didominasi oleh beberapa spesies pohon yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur. Kondisi sekerang Hutan mangrove di Kelurahan Oesapa mengalami penurunan dan mengalami ancaman adanya sedimentasi pantai, pencemaran limbah rumah tangga dan acaman arus pasang surut yang tinggi. dampak tersebut disebabkan oleh aktifitas masyarakat seperti: penebangan pohon, pembuangan sampah pada sungai yang bermuara ke laut, serta konversi lahan. Pada kelurahan Oesapa terdapat jenis Avecenia

spp. Sonneratia spp, beserta Rhizophora spp.

Pada dasarnya mangrove memiliki fungsi ekologis yang bermanfaat bagi lingkungan Pesisir Hutan mangrove mampu sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi penahan lumpur dan perangkap sedimen yang diangkut oleh aliran air permukaan.

Sebagai daerah asuhan (nusery ground), daerah mencari makan (feeedinng ground) dan daerah pemijahan (Spawning ground) bermacam biota perairan (ikan, udang dan kerang-kerangaan) baik yang hidup di perairan pantai maupun lepas pantai (Bengen 2004)

2.4.2. Perikanan Tangkap

Kelurahan Oesapa merupakan penghasil tangkapan yang tinggi kedua di Kota Kupang, dimana aktifitas tersebut tercatat DKP (2015) aktivitas penggunaan alat tangkap di Kecamatan Kelapa Lima termasuk kelurahan Oesapa memiliki 11 alat penangkapan diantaranya: Gill net, Lempara, Pancing tangan ulur, Bagan Tanam, Bagan Apung, Pancing Rawai, Bubu, Pancing Tonda, Pancng Dasar, Penjepit/Panah, dan Pukat Senar. Peta Sebaran potensi sumberdaya pesisir sebagaimanan disajikan pada gambar 8 sebagai berkut.

(16)

11 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Gambar 8. Peta Sumberdaya Pesisir di Kelurahan Oesapa

Hasil penangkapan dari penggunaan alat tangkap tersebut terdiri dari adalah jenis Kerapu (Groupers), Kakap

Barramundi bream), Cakalang (Skipjack tuna), Julung-Julung (Garfish), Tembang (Fringescale sardinella), Tongkol

(Eastern tuna) (DKP 2015). Wilayah area penangkapan nelayan Kelurahan Oesapa berada pada kawasan Teluk Kupang, dimana pada wilayah Pulau Selamu, Pulau Semau dan Pulau Kea.

(17)

12 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu merupakan bahagian keseluruhan elemen yang berhubungan dimana lingkungan daratan, lingkungan perairan dan aktifitas manusia. (Chua 2006). Sehingga dalam Pengelolaan pesisir tidak hanya dipisah pada satu dimensi lingkungan akan tetapi aktivitas campur tangan manusia termasuk masyarakat sangat dibutuhkan.

Gambar 9. Peta Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu (ICM) Kelurahan Oesapa

Pengelolaan wilayah pesisir sangat diperlukan bagian batas wilayah yang akan dikelola. Batas wilayah dipertimbangkan atas dasar bioeofisik kawasan didalamnya termasuk faktor hidrologi, ekologis, maupun administratif. Batas hidrologi dibutuhkan karena aliran air yang berasal dari daratan akan mempengaruhi kawasan perairan.

(18)

13 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

3.1 Isu-Isu Prioritas

1) Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Kerentanan wilayah pesisir

Masalah yang terjadi diantaranya adalah abrasi atau pengikisan daratan dan rusaknya hutan mangrove. Hal ini disebabkan karena masyarakat yang terus menerus mengambil pasir dan juga kayu mangrove.  Pencemaran Lingkungan

Pencemaran yang terjadi di wilayah Kelurahan Oesapa disebabkan oleh banyaknya sampah yang tidak dibuang pada tempat yang tempat. Serta kegiatan pengawetan jenazah yang menyebabkan pencemaran pada tanah dan air-air sumur didekat pemukiman masyarakat.

Kurangnya infrastruktur Pendukung Lingkungan

Pemecah gelombang, mercu suar, speed boat patroli, MCK, serta alat pengangkut sampah merupakan infrastruktur penting yang belum tersedia di Kelurahan Oesapa. Pemecah gelombang, mercu suar, dan speed boat patrol diperlukan untuk menghindari serta mengatasi kecelakaan-kecelakaan yang akan atau terjadi di wilayah perairan Kelurahan Oesapa. Sedangkan MCK dan alat pengangkut sampah diperlukan untuk kepentingan kebersihan. Di Wilayah Nunsui dan Batu Nona merupakan wilayah yang cukup banyak dikunjungi, namun dikedua wilayah tersebut bahkan tidak ditemui adanya MCK.

Penurunan keanekaragaman hayati

Penurunan keanekaragaman hayati di wilayah perairan Kelurahan Oesapa terlihat dari kondisi mangrove, lamun, serta terumbu karang. Pada tahun 1995, di wilayah perairan Kelurahan Oesapa masih dapat ditemukan lamun, namun kini lamun tersebut sudah tidak dapat ditemukan kembali. Hal ini disayangkan karena lamun memiliki fungsi ekologis yang sangat penting. Hal yang sama terjadi pula pada terumbu karang yang semakin berkurang akibat kegiatan eksploitasi penambangan untuk bahan bangunan. Masyarakat juga banyak memanfaatkan mangrove untuk keperluannya. Adapun kegiatan rehabilitasi yang sudah pernah dilakukan, tidak ada kelanjutan proses pengawasannya.

2) Aspek Sosial-Budaya

Rendahnya Pendidikan masyarakat pesisir berdampak pada Kemiskinan

Tingkat pendidikan masyarakat pesisir yang rendah mencapai 50% tidak lulus SD dan 20% lulus SD sangat berpengaruh pada pengembangan diri masyarakat. Tidak menguasai keterampilan lainnya masyarakat akan menjadi penyebab meningkatnya kemiskinan. Karena hal ini terkait dengan kreatifitas dalam menciptakan usaha dan tingkat pengangguran masyarakat.

(19)

14 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Kebiasaan buruk masyarakat

Masyarakat masih sering melakukan kegiatan-kegiatan pemborosan, seperti pesta pernikahan ataupun kematian. Hal ini tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih rendah, sehingga akan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat. Selain itu masyarakat masih memiliki kebiasaan buruk dalam membuang sampah. Sehingga masih banyak sampah yang tidak dibuang pada tempatnya.

Rendahnya kesadaran akan kesehatan

Wilayah Kelurahan Oesapa merupakan wilayah dengan pengidap HIV/AIDS yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan serta informasi terkait pentingnya kesehatan serta bahayanya penyakit HIV/AIDS.

3) Aspek Ekonomi

Tidak adanya tempat terpusat berupa rumah produksi dan rumah pemasaran

Kegiatan usaha di Kelurahan Oesapa sudah cukup beragam, namun masih terkendala dengan ketersediaan lahan baik untuk produksi maupun untuk penjualan. Contohnya adalah lahan penjualan ikan, lahan untuk usaha kuliner malam, serta lahan produksi untuk usaha abon dan dendeng yang kondisinya saat ini sudah tidak layak. Beberapa lokasi usaha masih memiliki infrastruktur yang kurang memadai salah satunya adalah kurangnya penerangan di pasar ikan. Selain itu masyarakat juga membutuhkan tempat yang permanen untuk keperluan pengembangan olahan serta kegiatan pemasaran.

Rendahnya kemampuan dalam permodalan

Modal untuk pengembangan usaha masih minim. Hal ini terkait modal untuk menunjang label, kemasan agar menarik minat konsumen, serta PIRT.

4) Aspek Kelembagaan

Rendahnya kordinasi antar lembaga pemerintahan Kelurahan Oesapa dengan masyarakat

Diperlukan suatu koordinasi yang baik antar lembaga dan juga masysrakat agar informasi yang ada dapat disampaikan dan diketahui oleh seluruh pihak. Selain itu Saat ini koperasi di wilayah Kelurahan Oesapa sudah ada, namun tidak berjalan secara efektif atau dapat dikatakan ‘macet’. Sehingga diperlukan suatu pengawasan agar kegiatan koperasi dapat berjalan kembali sehingga dapat membantu kebutuhan-kebutuhan masyarakat sekitar.

(20)

15 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Kurangnya penguatan kapasitas SDM Kelurahan Oesapa

Selama ini pelatihan sudah dilakukan di Keluarahan Oesapa, namun tidak ada kelanjutan setelah program pelatihan selesai. Sehingga diperlukan penyaringan kader-kader yang akan diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan. Hal ini dilakukan agar dapat membantu mengembangkan usaha maupun keterampilan masyarakat lain.

Peran aktif masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan wilayah pesisir masih acuh.

Masih adanya ketidak pedulian terhadap lingkungan pesisir, sanitasi lingkungan yang buruk sekitar lingkungan pemukiman nelayan dengan banyak sampah, berlangsungnya aktifitas pemeliharaan hewan ternak di pekarang rumah, serta berpotensi pemanfaatan hutan mangove.

(21)

16 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

3.2 Strategi Pengelolaan

Tabel 1. Identifikasi perencanaan aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan

No Isu Strategi

1 Kerentanan wilayah Pesisir 1. Menyusun peraturan bersama pemerintah Kota untuk melarang aktifitas penebangan pohon mangrove, kegiatan makameting

2. Penguatan terhadap pengawasan terhadap ekosistem pesisir.

2 Pencemaran Lingkungan 1. Menyediakan rencana pembuatan Tempat

Penampungan Sementara sampah yang di lingkungan penduduk.

2. Pengendalian limbah rumah tangga dan limbah Industri dengan pemberlakuan aturan Kelurahan Oesapa. 3 Kurangnya Infrastruktur Pendukung

Lingkungan Pesisir 1. Mengupayakan rencana pembuatan breakwater dan pemecah tambatan perahu untuk mengurangi kerusakan perahu akibat arus laut pada musim barat. 2. Pembuatan Papan Himbauan untuk tidak Membuang

Sampah di Laut.

3. Menrencanakan peraturan pengelolaan izin pendirian petilasan atau makan di Kelurahan Oesapa.

4 Penurunan keanekaragaman hayati 1. Penanaman pohon mangrove di tempat yang sesuai.

Indikator Pengelolaan :

1. Berkurangnya kerusakan lingkungan pesisir dan pencemaran fisik perairan. 2. Tertatanya perencanaan fasilitas yang mendukung lingkungan pesisir

(22)

17 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Tabel 2. Identifikasi perencanaan aspek Sosil-budaya

Aspek Sosial-Budaya

No Isu Strategi

1 Rendahnya Pendidikan masyarkat pesisir 1. Dorongan untuk sadar akan pendidikan lanjut untuk anak-anak nelayan kejenjang SLTP/SMU, dengan pemberian informasi beasiswa.

2. Pemberian pelatihan pekerjaan soft skill disesuikan dengan kebutuhan. (pelatihan pertukangan, security, perbengkelan, dan pengolahan hasil tangkapan) 2 Kebiasaan buruk Masyarakat 1. Menyusun peraturan RT (rukun tetangga) untuk

mengelola, menjaga kegiatan acara tradisi masyarakat sehingga tidak menimbulkan konflik.

3 Rendahnya kesadaran akan kesehatan 1. Penguatan kordinasi layanan kesehatan terhadap Pemerintah Kota dengan Puskesmas Kecamatan Kelapa Lima

Indikator Pengelolaan:

1. Memberikan alternatif mata pencaharian di Kelurahan Oesapa, menekan penurunan jumlah pengangguran, jumlah anak-anak putus sekolah.

2. Berkurangnya sikap masyarakat dalam menikmati eforia tidak berlebihan, serta terjaganya kondisi pesta yang bersih dana aman

3. Meningkatnya masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Tabel 3. Identifikasi perencanaan aspek Ekonomi

Aspek Ekonomi

No Isu Strategi

1 Tidak adanya tempat terpusat berupa

rumah produksi dan rumah pemasaran 1. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan usaha-usaha kecil berbasis masyarakat 2. Merencanakan pembangunan rumah produksi dan

pemasaran dalam satu lokasi

2 Rendahnya Kemampuan Permodalan 1. Penguatan kordinasi dengan kelompok usaha di Kota Kupang.dan pemerintah Kota Kupang.

Indikator Pengelolaan :

1. Meningkatnya aktifitas industri rumah tangga, serta peran wanita nelayan dalam kegiatan ekonomi yang produktif dan jumlah UKM-UKM masyarakat pesisir untuk perkembangan perekonomian Kelurahan Oesapa

(23)

18 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

Tabel 4. Identifikasi perencanaan aspek Kelembagaan

Aspek Kelembagaan

No Isu Strategi

1 Rendahnya Kordinasi antar lembaga

pemerintahan Kelurahan dengan masyarakat

1. Memberikan dan memfasilitasi Informasi terkait program pemerintah terhadap masyarakat.

2 Kurangnya penguatan kapasitas SDM

Kelurahan Oesapa 1. Memberikan Pelatihan dan pendampingan terhadap masyarakat yang tidak mempunyai profesi tetap

3 Peran aktif masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan wilayah pesisir masih acuh.

1. Meningkatkan peran tokoh masyarakat untuk mendorong akan kepedulian pengawasan. 2. Meningkatkan dan melestarikan budaya gotong

royong/kerja bakti menjaga lingkungan pesisir.

Indikator Pengelolaan :

1. Berkurangnya konflik pemangku kepentingan untuk membangun bersama Kelurahan Oesapa.

2. Terjalinya peran masyarakat dalam perencanaan dan Pengawasan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut.

(24)

19 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

3.3. Rencana Program

Tabel 5. Rencana Program dalam 5 tahun

Isu Strategi Program Kegiatan Pelaksana Waktu

Sumber Pendanaan 1 2 3 4 5

Kerentanan wilayah

Pesisir Mitigasi bencana 1. Menyusun peraturan bersama pemerintah Kota untuk melarang aktifitas penebangan pohon mangrove, kegiatan makameting 2. Penguatan terhadap pengawasan terhadap ekosistem pesisir 1. Pertemuan antar lembaga di Kelurahan Oesapa 2. Pelatihan Pembibitan Mangrove DKP, BAPENAS, Kel. Masyarakat APBD, CSR, Bantuan LN Pencemaran Lingkungan

Pesisir Penertiban pencemaran lingkungan 1. Merencanakan pembuatan penampungan sampah sementara 2. Pengendalian limbah rumah tangga dan limbah industri dengan pemberlakuan aturan Kelurahan Oesapa 1. Gotong royong setiap RT membuat serta penampungan sampah sementara 2.Penegakan peraturan untk warga dan pengunjung yang berada pada lingkungan Oesapa Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan, Satpol PP. APBD, Bantuan LN, Swadaya Masyarakat

(25)

20 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat pesisir Peningkatan kualitas SDM masyarakat Kelurahan Oesapa

1. Dorongan untuk sadar akan pendidikan lanjut untuk anak-anak nelayan kejenjang SLTP/SMU, dengan pemberian informasi beasiswa. 2. Pemberian pelatihan pekerjaan soft skill disesuikan dengan kebutuhan.

1. Pemberian informasi terkaitt Beasiswa yang siap untuk digulirkan 2. Workshop Penangkapan ramah lingkungan, pengolahan hasil tangkapan, perbengkelan perahu nelayan, Pemandu wisata, pengembangan bisnis online Dinas Pendidikan, Universitas Negeri maupun Swasta, BUMN, Badan Pemberdayaan

Masyarakat Kota, Dinas Tenaga Kerja dan Transmirgasi,

APBD, APBN Perusahaan swasta dan Bantuan LN

Tidak adanya tempat terpusat berupa rumah produksi dan rumah pemasaran Pengembangan daya saing perekonomian masyarakat pesisir 1. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan usaha-usaha kecil berbasis masyarakat 2. Merencanakan pembangunan rumah produksi dan pemasaran dalam satu lokasi 1. Pelatihan dan pendampingan management UKM 2. Penyedian dana Bergulir

Dinas Koperai dan UKM, Kelurah Oesapa

APBD,APBN, dan Bantuan LN

Peran aktif masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan

pembangunan wilayah pesisir masih acuh.

Masyarakat Kelurahan Oesapa peduli lingkungan dan Pesisir

1. Meningkatkan peran tokoh masyarakat untuk mendorong akan kepedulian pengawasan. 2. Meningkatkan dan melestarikan budaya gotong royong/kerja bakti menjaga lingkungan pesisir

1. Kerja bakti setiap RT

2. Perlombaan bertema lingkungan Pesisir

Kelurahan Oesapa, Dinas Pemuda dan Olahraga, Badan Pemberdayaa

Masyarakat Kota Masyarakat, CSR Swadaya DKP

(26)

21 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

3.4. Monitoring dan Evaluasi

Tabel 6. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

No Kegiatan Waktu Penanggung Jawab

1 2 3 4 5

1 Pembuatan penampungan sampah sementara Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan 2 Pertemuan antar lembaga di Kelurahan Oesapa Kelurahan Oesapa 3 Pelatihan pembibitan mangrove DKP, BLH

4 Ketetapan dalam peraturan kelurahan/ penegakan hukum BPLHD, DKP 5 Seminar interaktif pendidikan lajut Dinas Pendidikan 6 Workshop atau pelatihan tepat guna bagi masyarakat pesisir DKP

7 Pelatihan dan pendampingan management UKM Dinas Koperasi dan UKM, DKP

8 Penyediaan dana bergulir DKP

9 Kerja bakti setiap RT Kelurahan Oesapa 10 Perlombaan bertema lingkungan pesisir DKP / Kelurahan Oesapa

(27)

22 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

DAFTAR PUSTAKA

BPS] Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2016. Kota Kupang Dalam Angka. Catalog: 1102001.5371

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2016. Kecamatan Kota Lama Dalam Angka. Catalog: 1102001.5371041

[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kupang. 2015. Produksi Perikanan Laut menurut Jenisnya. In : Kota

Kupang Dalam Angka 2016. Hal :179-180

Bengen D. 2004. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Chua, TE. 2006. The Dynamics of Integrated Coastal Management: Practical Application in Sustainable Coastal Development in East Asia. Partnership in Enviromental Management for the Seas of East Asia.

Cicin-Sain, B dan RW Knecht. 1998. Integrated Coartal and Ocean Management. Island Press, Washington DC

Dahuri R., Ginting S, dan Sitepu M. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Tepadu. Jakarta: PT. Pradya Paramita.

Siubelan YCW. 2015. Dinamik Penggunaan Lahan di Kawasan Pesisir Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

(28)

23 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

LAMPIRAN 1. FOTO KEGIATAN

1 2

3 4

(29)

24 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

7 8

9 10

Telampir foto kegiatan :

1. Agenda FGD di Kelurahan Oesapa bersama Kelompok Masyarakat 2. Agenda FGD di Kelurahan Oesapa bersama Kelompok Masyarakat 3. Peninjauan lokasi perencanaan Pembuatan break water

4. Kawasan wisata Batu Nona

5. Rencana renovasi rumah produksi pengolahan pengasapan 6. Pembibitan Mangrove oleh masyarakat

7. Kondisi Mangrove di Kelurahan Oesapaberdekatan dengan tambatan perahu nelayan 8. Kondisi Mangrove di Kelurahan Oesapa tidak dari pemukiman warga

9. Lokasi Pasar Kelurahn Oesapa 10. Fasilitas umum Pantai Oesapa

(30)

25 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

LAMPIRAN 2. PETA

(31)

26 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

(32)

27 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

(33)

28 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

(34)

29 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

(35)

30 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Oesapa, Kota Kupang

(36)

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penyusunan rencana pengelolaan pesisir terpadu
Gambar 2. Peta Administrasi Kelurahan Oesapa
Gambar 3.  Peta Penggunaan Lahan (land use) Kelurahan Oesapa
Gambar 4. Peta Infrastruktur Kelurahan Oeba
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis hubungan antara lama kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), masa kerja, jenis pekerjaan dengan gangguan

Bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

Tujuan penelitian adalah mengetahui kepadatan jentik Aedes sp dan tempat penampungan air (TPA) di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang tahun 2019.. Jenis

Berdasarkan hasil penelitian bahwa alat tangkap bagan tancap yang digunakan oleh nelayan di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, tergolong dalam

Dalam penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui tempat perindukan jentik, kepadatan jentik, tingkat pengetahuan, dan tindakan masyarakat mengenai penyakit demam

Hasil penelitian ini di peroleh presentase rata – ratanilai kelayakan rumah tinggal di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang berdasarkan

Beberapa lokasi di wilayah Kelurahan Oesapa terdapat ekosistem mangrove yang masih relatif stabil, tetapi semakin tipis jika dibandingkan dengan keadaan 5-10 tahun silam,

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti tentang Strategi Bertahan Hidup Nelayan Pada Saat Musim Penghujan di Kelurahan Oesapa Kecamatan