i
PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS
PRODUK, HARGA, DIFERENSIASI PRODUK
DAN CITRA MEREK TERHADAP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN OLI
TOP 1 DI SEMARANG
Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh :
ARIYA YUSMITA B11.2012.02439
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2016
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Ariya Yusmita
NIM : B11.2012.02439
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Manajemen S1
Judul Skripsi : Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Produk, Harga,
Diferensiasi Produk dan Citra Merek terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Oli TOP 1 di Semarang
Dosen Pembimbing : DR. Yohan Wismantoro, SE, MM
Semarang, 16 Febuari 2016 Dosen Pembimbing
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ariya Yusmita
NIM : B11.2012.02439
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Manajemen (S1)
JudulSkripsi : PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS
PRODUK, HARGA, DIFERENSIASI PRODUK DAN
CITRA MEREK TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEMBELIAN OLI TOP 1 DI
SEMARANG
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan apabila di kemudian hari ditemukan adanya bukti plagiat, manipulasi dan / atau pemalsuan data maupun bentuk kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Semarang, 16 Febuari 2016
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Ariya Yusmita
NIM : B11.2012.02439
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Manajemen (S1)
JudulSkripsi : PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS
PRODUK, HARGA, DIFERENSIASI PRODUK DAN
CITRA MEREK TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEMBELIAN OLI TOP 1 DI
SEMARANG
Dosen Pembimbing : DR. Yohan Wismantoro, SE, MM
Semarang, 16 Febuari2016 Dosen Pembimbing
(DR. Yohan Wismantoro, SE, MM) Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
v
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI
Nama : Ariya Yusmita
NIM : B11.2012.02439
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen (S1)
JudulSkripsi : PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS
PRODUK, HARGA, DIFERENSIASI PRODUK DAN
CITRA MEREK TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEMBELIAN OLI TOP 1 DI
SEMARANG
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal ... Tim Penguji *) :
1. DR. Yohan Wismantoro, SE, MM (...)
2. Ida Farida, SE, MM (...)
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh inovasi produk, kualitas produk, harga, diferensiasi produk dan citra merekterhadap pengambilan keputusan pembelian oli TOP 1 di Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda pada 100 responden yang melakukan pembelian pada oli TOP 1 di Semarang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan spss versi 20.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling Kebetulan (Accidental Sampling) dan teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dengan korelasi antar skor, uji reliabilitas dengan cronbach alpha. Uji asumsi klasik dan analisis regresi liner berganda, untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan inovasi produk, kualitas produk, harga, diferensiasi produk dan citra merek berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian oli TOP 1 di Semarang. Secara parsial inovasi produk, kualitas produk, citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan harga dan diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penerapan strategi pemasarannya sebaiknya lebih memperhatikan inovasi produk, mengingat inovasi produk belum diterapkan dalam proses pemasaran, kualitas produk juga sebaiknya diperhatikan karena konsumen cenderung tidak memikirkan oli apa yang baik untuk kendaraannya perlu diperhatikan serta citra merek sebaiknya lebih diperhatikan, mengingat citra merek oli TOP 1 pada konsumen belum tertanam dengan baik.
Kata kunci : pengaruh inovasi produk, kualitas produk, harga, diferensiasi produk dan citra merek, keputusan pembelian.
vii
ABSTRACT
This research aims to examine and analyze the effect of product innovation, product quality, price, product differentiation and brand image on purchasing decision of the oil TOP 1 in Semarang. The method of data collection uses questionnaires and analysis techniques used are multiple linear regression on 100 respondents who make purchases on oil TOP 1 in Semarang. The data analysis in this research uses SPSS version 20.
The sampling technique used is accidental sampling and technical testing of the data used in this research includes validity test of the correlation between the score, reliability test with Cronbach alpha are used. The classical assumption test and multiple linear regression analysis, to test and prove the hypothesis of the study. The results show simultaneously that product innovation, product quality, price, product differentiation and brand image have an effect on purchasing decision of oil TOP 1 in Semarang. As partially product innovation, product quality, brand image have no significant effect on purchasing decision whereas product differentiation have a significant effect on purchasing decision. In the application of marketing strategy should pay more attention to product innovation, as innovation product has not been applied in the marketing process, product quality should also be considered because the consumers tend not to think of oil what is good for their vehicles need to be considered, as well as the brand image should be considered. Given the image of the oil brand TOP 1 the consumer has not been embedded well.
Keywords : the effect of product innovation, product quality, price, product differentiation and brand image, purchasing decision.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan nabi Muhammad SAW. Allah SWT yang maha Pengasih dan maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga SKRIPSI dengan judul “PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, HARGA. DIFERENSIASI PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN OLI TOP 1 DI
SEMARANG” dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Skripsi ini penulis persembahkan dan ucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas segala kebesaranNya.
2. Haryo Suseno dan Misnarwati selaku orang tua (motivator) terhebat sepanjang masa yang memberikan semangat, doa dan pencerahan penulis dalam mengerjakan skripsi.
3. Rio Munas Suseno dan Donny Lila Satwika selaku adik dan pacar yang memberikan dukungan dan semangat.
4. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
5. Dr. Agus Prayitno, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
ix
6. Dr. Herry Subagyo selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
7. Ida Farida, SE, MM selaku Dosen Wali dan dosen penguji yang selalu sabar membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini dengan sangat baik sehingga skripsi ini selesai sesuai dengan harapan penulis.
8. DR Yohan Wismantoro, SE, MM selakuDosen Pembimbing yang selalu sabar membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini dengan sangat baik sehingga skripsi ini selesai sesuai dengan harapan penulis.
9. Guruh Taufan Haryadi, SE, M.KOMdan Ida Farida, SE, MM selaku dosen penguji yang sangat baik dan bijaksana.
10. Sahabatku Annisa Amrina Rosyada yang sudah memberi semangat dan motivasi untuk terus berusaha.
11. Teman-temanku Bonita, Novia, Tyas yang selalu menemani dari semester awal hingga lulus selalu baik dan perhatian.
12. Teman-temanku Nita, Oliv dan Eka yang selalu memberi semangat agar tetap bisa meneyelesaikan skripsi ini.
13. Mas Yopita alumni UDINUS yang dengan baiknya selalu memberikan motivasi, memberi saran dengan baik.
14. Bintang (Pusat Olah Data) terimakasih atas sarannya selama ini.
15. Mba Novi, Efa , Dwi sesama teman satu dosen pembimbing yang selalu baik dan memberikan informasi yang bermanfaat.
x
Penulis menyadari bahwa dalam penulian tugas akhir masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan. Penulisa memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Semarang, 16 Febuari 2016
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Landasan Teori ... 12
2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 12
2.1.2 Perilaku Konsumen ... 14
2.1.3 Pengertian Pengambilan Keputusan ... 15
2.1.4 Inovasi Produk ... 19
2.1.5 Kualitas Produk ... 22
2.1.6 Harga ... 24
2.1.7 Diferensiasi Produk ... 25
2.1.7.1. Macam-Macam Diferensiasi Produk ... 26
2.1.8 Citra Merek ... 27
2.1.9 Penelitian Terdahulu ... 31
2.2 Kerangka Pemikiran ... 34
xii
BAB III METODE PENELITIAN... 38
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 38
3.1.1 Variabel Penelitian ... 38
3.1.2 Pengukuran Variabel ... 38
3.1.3 Definisi Operasional dan Variabel ... 40
3.2 Objek, Populasi, Sampel ... 42
3.2.1 Objek Penelitian ... 42
3.2.2 Populasi ... 42
3.2.3 Sampel ... 42
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 44
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 44
3.5 Uji Instrumen Peneliti ... 44
3.5.1 Uji Reliabel dan Uji Validitas ... 46
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 46
3.5.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 47
3.5.3.1 Uji Multikolinearitas ... 47
3.5.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 48
3.5.3.3 Uji Normalitas ... 48
3.5.2 Uji Regresi Linier Berganda ... 48
3.5.2 Uji t ... 50
3.5.2 Uji F ... 51
3.5.2 Uji Koefisisen Determinasi ... 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Deskripsi Responden ... 53
4.1.1 Jenis Kelamin Responden ... 54
4.1.2 Umur Responden ... 55
4.1.3. Pendidikan Responden ... 56
4.2 Hasil Analisis Data ... 57
4.2.1 Statistik Deskriptif ... 57
4.2.1.1 Inovasi Produk ... 57
4.2.1.2 Kualitas Produk ... 58
4.2.1.3 Harga ... 60
xiii
4.2.1.5 Citra Merek ... 62
4.2.1.6 Keputusan Pembelian ... 63
4.2.2 Analisis Data ... 64
4.2.2.1 Uji Reliabilitas atau Validitas ... 64
4.2.2.2.1 Uji Realiabilitas ... 64
4.2.2.2 Uji Validitas ... 65
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 67
4.2.3.1 Uji Multikolinearitas ... 67
4.2.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 69
4.2.3.3 Uji Normalitas ... 70
4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 71
4.2.2.5 Uji t ... 72
4.2.2.6 Uji F ... 74
4.2.2.7 Koefisien Determinasi ... 75
4.3 Pembahasan ... 77
4.3.1 Penagruh inovasi produk terhadap pengambilan keputusan pembelian ... 77
4.3.2 Penagruh kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian ... 78
4.3.3 Penagruh harga terhadap pengambilan keputusan pembelian ... .. ... 78
4.3.4 Penagruh diferensiasi produk terhadap pengambilan keputusan pembelian ... 79
4.3.5 Penagruh citra merek terhadap pengambilan keputusan pembelian ... 81
BAB V PENUTUP ... 82
5.1 Kesimpulan ... 82
5.2 Saran ... 84
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel. 1.1. Market Share Oli Pelumas tahun 2013-2015. ... 6
Tabel.2.1.9. Penelitian Terdahulu ... 31
Tabel.3.1.3. Definisi Operasional ... 40
Tabel.4.1. Jumlah Penyebaran Kuesioner ... 53
Tabel.4.2. Jenis Kelamin Responden ... 54
Tabel.4.3. Umur Responden... 55
Tabel.4.4. Pendidikan Responden ... 56
Tabel.4.5. Pernyataaan Responden Terhadap Variabel Inovasi Produk ... 57
Tabel.4.6. Pernyataaan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk ... 58
Tabel.4.7. Pernyataaan Responden Terhadap Variabel Harga ... 60
Tabel.4.8. Pernyataaan Responden Terhadap Variabel Diferensiasi Produk ... 61
Tabel.4.9. Pernyataaan Responden Terhadap Variabel Citra Merek ... 62
Tabel.4.10. Pernyataaan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 63
Tabel.4.11. Hasil Uji Reliabilitas ... 65
Tabel.4.12. Hasil Uji Validitas ... 65
xv
Tabel.4.14. Uji Hasil Heteroskedastisitas ... 69
Tabel.4.15. Uji Hasil Normalitas ... 70
Tabel.4.16. Uji Hasil Regresi Linier Berganda ... 71
Tabel.4.17. Hasil Uji t ... 73
Tabel.4.18. Hasil Uji f ... 75
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1.1.2.Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ... 15 Gambar. 2.1.3.Proses pengambilan keputusan ... 16 Gambar. 2.2.Kerangka Konseptual ... 34
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Hasil Tanggapan Responden Lampiran 3. Hasil Olah Data
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri otomotif di indonesia saat ini mulai berkembang maju ditandai dengan munculnya berbagai kendaraan bermotor atau mobil. Hal ini sesuai dengan data penjualan mobil di Indonesia tahun 2015 mencapai 1,2 juta unit (Gabungan Industri Bermotor Indonesia,2015) sedangkan penjualan motor tahun 2014 sebesar 7,8 juta unit (data AISI, 2014). Banyaknya permintaan kendaraan membuat konsumen mulai memikirkan pentingnya kendaraan sebagai mobilitas sehari-hari. Kendaraan yang digunakan setiap hari perlu memperoleh perawatan khusus agar tidak mengalami permasalahan dalam performanya. Adanya kesadaran konsumen dalam pentingnya perawatan kendaraan tersebut, membuat pengusaha yang bergerak dalam bidang otomotif bersaing untuk memberikan kualitas produk yang terbaik bagi konsumen. Kualitas produk yang ditawarkan berupa suku cadang, perawatan, hingga oli yang dibuat menggunakan teknologi canggih serta komposisi produk yang telah dirancang oleh para ahli. Sehingga kendaraan akan menjadi tahan lama dan tidak mengalami masalah yang serius pada mesinnya.
Salah satu alat transportasi yang berkembang saat ini adalah sepeda motor. Tingginya permintaan sepeda motor, dipengaruhi oleh harga yang semakin terjangkau di kalangan masyarakat dan hampir sebagian di masyarakat memilikinya, bahkan hampir dalam satu keluarga memiliki sepeda motor lebih dari satu. Selain itu, suku cadang yang digunakan mudah dijumpai di pasaran. Salah satu diantaranya adalah minyak pelumas, produsen selalu menggunakan teknologi terkini dalam
2
proses pembuatan minyak pelumas agar mendapatkan produk yang berkualitas. Sebanyak 650 juta liter pelumas pertahun diperlukan pasar (Industrial Marketing Specialist Pertamina Lubricant Oil). Namun, tidak semua konsumen mengerti tentang pelumas yang memilki kandungan yang baik bagi kendaraannya. Pelumas yang tidak memilki kandungan yang sesuai bagi setiap merek kendaraan akan menyebabkan kerusakan bagi mesin. Bahkan pihak bengkel yang bertugas merawat kendaraan konsumen belum mengerti adanya perbedaan spesifikasi pelumas antara buku manual kendaraan dengan stiker panduan yang menempel di kap mesin.
Informasi yang kurang jelas mengenai penggantian oli dalam jangka waktu satu bulan sekali itu diketahui oleh konsumen yang kurang memahami mesin akan membuat kesalahan dalam perawatan kendaraan. Masyarakat yang salah memahami hal tersebut, terjadi karena kurangnya sosialisasi yang diberikan bengkel yang mereka gunakan dalam perawatan kendaraan serta promosi produk suku cadang yang tidak jelas. Saat ini ada sekitar 200 merek pelumas beredar di Indonesia (Asosiasi Pelumas Indonesia (ASPELINDO). Promosi yang dilakukan oleh pihak pelumas kendaraan yang relatif banyak dalam berbagai merek seperti Castrol Penzoill, Shell, Evalube, Revtex, Fuchs, Petromas dan lain-lain, menyebabkan konsumen bingung dalam menetukan produk mana yang akan mereka pergunakan dalam kendaraan mereka.
Komposisi pelumas mesin yang memilki mutu baik adalah terdapat aditif deterjen dan dispersant yang berfungsi untuk membersihkan jelaga, varnish, dan
lacquer (produk oksidasi yang dihasilkan dari teroksidasinya lapisan tipis pelumas pada permukaan metal yang panas). Apabila pelumas berubah warna, itu
3
menunjukan bahwa deterjen dan disperant dalam pelumas itu telah bekerja dengan baik sehingga kondisi mesin kendaraan bermotor tetap sangat diperlukan untuk perawatannya. Perawatan yang baik dan teratur untuk sepeda motor merupakan faktor penting dalam menjaga kondisi kendaraan yang baik. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah oli sebagai pelumas yang berada pada mesin kendaraan. Perawatan yang tergolong sederhana adalah penggantian rutin oli pelumas. Apabila penggunaanya tidak sesuai dengan aturan maka akan terjadi kerusakan mesin pada kendaraan. Perawatan yang tergolong sederhana adalah penggantian rutin minyak pelumas, karena apabila mengganti dengan berbagai merek pelumas di pasaran yang tidak sesuai dengan spesifikasinya akan berkaitan juga dengan penggantian suku cadang lainnya.
Pada saat melumasi komponen yang sifatnya lebih penting dan rumit seperti mesin diperlukan pelumas yang lebih encer. Pelumas yang lebih encer, dapat bergerak melalui permukaan komponen yang saling bergesekan. Selain itu kondisi yang lebih encer ini memastikan setiap permukaan logam tertutup pelumas. (Parameter Utama Analisa Pelumas, ). Pelumas mesin sangat penting karena didalam mesin terjadi berbagai macam gesekan yang memerlukan pelicin maka penggantiannya harus lebih sering dibandingkan dengan pelumas lainnya.
Salah satu merek oli yang menjadi kepercayaan konsumen adalah Top 1 oli sintetik bagi kendaraan mobil maupun motor Indonesia. Saat ini, oli Top 1 telah menjadi minyak pelumas kendaran bermotor yang semakin diminati masyarakat. Top 1 adalah oli sintetik yang didesain khusus untuk mobil dan motor konsumen. Minyak pelumas ini berasal dari negeri Paman Sam Amerika Serikat, sebuah negara industri
4
yang sangat mengedepankan kendali mutu. Top 1 Oli sintetik tidak hanya mengagumkan dalam kualitas produknya tetapi juga untuk melindungi mobil dan motor konsumennya di Indonesia. Oli Top 1 di produksi oleh PT Pertamina yang khusus digunakan bagi kendaraan berbahan bakar mesin. Top 1 adalah oli terdiri dari base oil (minyak lumas dasar) + aditif. Oli sintetik tergantung dari base oil dari oli tersebut. Base oil terbagi menjadi 2 yaitu base oil mineral yang masih banyak mengandung kontaminan dan base oil sintetik yang sudah dijernihkan dari kontaminan sehingga kualitasnya jauh lebih bagus dibanding bas oil mineral.
Base oil sintetik telah melalui berbagai proses permurnian untuk menghilangkan unsur dan senyawa yang merugikan, contohnya : sulfur,nitrogen dan senyawa aromatic. Dengan dihilangkan unsur-unsur tersebut, oli sintetik jauh lebih stabil dan lebih tahan terhadap oksidasi. Top 1 memiliki keunggulan yaitu memperpanjang waktu penggantian oli, jauh lebih tahan terhadap oksidasi dan gesekan, menghemat bahan bakar, meningkatkan daya mesin dan mesin menjadi lebih bersih. Tingkat kemurnian oli sintetik yang digunakan sangat baik, bebas dari bahan aromatik dan sulfur serta memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap oksidasi dan gesekan. Ini adalah keunggulan dasar dari penggunaan oli sintetik pada Top 1. Oli Sintetik yang digunakan pun harus memenuhi beberapa kriteria seperti faktor penguapan, indeks viskositas, perlindungan anti friksi, perlindungan suhu ekstrim,dan beberapa faktor lainnya.
Persaingan di pasar pelumas makin ketat, dengan demikian memunculkan persaingan yang kuat diantara pengusaha oli. Ditandai dengan berbagai merek baru kini selalu muncul di pasaran, dari 10 merek, kini ada lebih dari 200 merek. Dari
5
merk-merk yang ada, beberapa berasal dari lokal, namun juga ada yang dari luar negeri. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan hadirnya pemain baru. Pengusaha-pengusaha otomotif di dunia mulai memperbaiki kualitas produk yang mereka kembangkan. Hal itu terlihat dari kemajuan kendaraan dari jenis mobil dan sepeda motor generasi terbaru yang lebih ramah lingkungan, rendah emisi, dan tentunya hemat bahan bakar. Karena itu merek oli Top 1 akan selalu siap menemani anda berkendara menghadapi berbagai rintangan di Indonesia. Baik itu melintasi rintangan yang landai di sepanjang garis pantai, ataupun rintangan yang membutuhkan keahlian di daerah perbukitan. Top 1 juga siap menghadapi suhu panas di daerah tropis dataran rendah, hingga suhu dingin di puncak pegunungan. Top 1 oli sintetik mobil-motor Indonesia mempunyai perlindungan anti friksi yang membuat hati tetap tenang.
Top 1 sudah dikenal dalam berbagai komunitas otomotif, dan itu menjadi bukti bahwa TOP 1 sebagai oli sintetik terbaik bagi mobil-motor Indonesia. Penghargaan TOP BRAND adalah hasil survey terhadap 3.000 konsumen di Indonesia : Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makasar. Hasilnya Oli Top 1 unggul dalam Top of mind, Market Share dan loyalitas konsumen dibanding merek lain. Tingginya kebutuhan tersebut ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mendorong permintaan minyak pelumas. Berdasarkan data dari (TBI) TOP Brand Index, Market share oli pelumas dari tahun 2013-2014-2015 sebagai berikut:
6
Tabel 1.1
Market Share Oli Pelumas Tahun 2013-2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
No Merek TBI No Merek TBI No Merek TBI
1 Top 1 29,1% 1 Top 1 22,9% 1 Top 1 20,8%
2 Castrol 19,1% 2 Yamalube 18,9% 2 Yamalube 16,6%
3 Yamalube 12,0% 3 Federal 12,8% 3 Federal 14,3%
4 Federal 8,6% 4 Castrol 10,8% 4 Castrol 12,5%
5 Enduro Lub 5,0% 5 Pertamina Enduro 6,6% 5 Pertamina Enduro 8,6% 6 Mesran Super 3.8% 6 Shell Helix 4,0% 6 Mesran Super 4.8%
7 Evalube 3,3% 7 Mesran Super 3,1% 7 Repsol 4,3%
8 Repsol 2,8% 8 Evalube 4,0%
9 Shell Helix 2,9%
Sumber : Top Brand Indonesia, 2013-2015
Dari perbandingan data merek oli pelumas di Indonesia , Top 1 selalu berada di urutan pertama dibandingkan merek lainnya. Top 1 mengalami penurunan dalam waktu 2013-2014 sekitar 6,2% dan pada tahun 2014-2015 sekitar 2,1%.Kondisi ini juga menunjukkan bahwa masih tinggi minat konsumen terhadap produk Oli Top 1, walaupun Oli Top 1 dari tahun ke tahun mengalami sedikit penurunan tetapi tidak begitu berdampak pada keputusan pembelian. Merek yang sudah dikenal dan diminati banyak orang biasanya dijadikan simbol sebagai suatu produk yang sukses , sehingga berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen. Meskipun di pasar banyak beredar produk-produk pesaing tetapi semuanya itu akan tergantung dari keputusan pembelian konsumen.
Dari uraian diatas, persaingan yang ada menunjukkan pentingnya keputusan pembelian konsumen. Menurut Setiadi (2008)menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya yang terdiri
7
dari pengenalan kebutuhan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian. Keputusan pembelian itu ternyata juga dipengaruhi oleh inovasi produk, penelitian yang dilakukan Charles, et al (2002) menunjukkan bahwa aspek budaya perusahaan dengan kemampuan berinovasi menghubungkan inovasi dari kerangka kerja serta meningkatkan kinerja perusahaan melalui keputusan membeli konsumen. Demikian juga penelitian Tammamudin (2012) menunjukkan bahwa inovasi produk terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membeli sehingga semakin tinggi inovasi produk maka semakin tinggi keputusan membeli.
Menurut Luthfia (2012) kualitas mencakup daya tahan, kehandalan, kekuatan dan kemudahan dari produk untuk menjalankan fungsinya dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya. Produk didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya mutu atau kualitas produk dipengaruhi oleh faktor yang akan menentukan bahwa mutu barang dapat memenuhi tujuannya, yaitu untu meningkatkan volume penjualan (Iswayanti 2010)
Penelitian yang dilakukan Hasan(2008) berpendapat bahwa harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh , memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk. Perusahaan harus menetapkan harga jual untuk yang pertama kalinya, terutama pada saat mengembangkan produk baru. Penetapan harga jual berpotensi menjadi suatu masalah karena keputusan penetapan harga jual cukup kompleks dan harus memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhinya. Menurut Widiana dan
8
Sinaga (2010) harga adalah sejumlah uang yang ditambahkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan peyanannya. Dapat juga disampaikan harga adalah nilai dari produk atau jasa yang diharapkan pekayanannya , yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan sejumlah produk.
Menurut Yanti, et al (2013) strategi diferensiasi atau strategi pembeda adalah salah satu cara yng dapat diterapkan untuk menarik minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan kpadanya, sehingga perusahaan tidak kalah bersaing denagn prusahaan lainnya. Strategi diferensiasi yang terdiri dari diferensiasi produk, pelayanan, citra, harga dan promosi merupakan hal-hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan. Adapun menurut Sahetapy (2013) dengan memperhatikn diferensiasi produk yang ditawarkan maka, minat beli konsumen itu sendiri dapat dengan baik tercapai dan mampu menguasai pangsa pasarnya. Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk menjadi menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pangsa yang cukup agar bisa benar-benar berbeda , diperlukan pengetahuan produk desain.
Menurut Susanto (2004) citra merek adalah apa yang dipersepsikan oleh konsumen mengenai sebuah merek. Dimana hal ini meyangkut bagaimana seorang konsumen menggambarkan apa yang mereka pikirkan mengeni sebuah merek dan apa yang mereka rasakan mengenai merek tersebut ketika mereka memikirkannya. Menurut Setiadi (2003) menyatakan bahwa brand image dibangun berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan. Dari pengertian tersebut , maka perusahaan harus dapat mencipatakn merek yang menarik,
9
mudah diingat serta menggambarkan manfaat dari produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini berusaha mengetahui dan menganalisi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian oli top 1. Oleh karena itu, penelitian menggunakan judul “PENGARUH INOVASI
PRODUK, KUALITAS PRODUK, HARGA, DIFERENSIASI PRODUK DAN
CITRA MEREK TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN OLI TOP 1 DI SEMARANG”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagi berikut:
1. Bagaimana pengaruh inovasi produk oli Top 1 terhadap keputusan pembelian konsumen di Semarang?
2. Bagaimana kualitas produk oli Top1 terhadap keputusan pembelian kosumen di Semarng?
3. Bagaimana pengaruh harga oli Top1 terhadap keputusan pembelian konsumen di Semarang?
4. Bagaimana pengaruh diferensiasi produk oli Top 1 terhadap keputusan pembelian konsumen di Semarang?
5. Bagaimana pengaruh citra oli Top 1 terhadap keputusan pembelian konsumen di semarang?
10
1.3 Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh inovasi produk oli Top 1 terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen di Semarang.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk oli Top 1 terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen di Semarang.
3. Untuk mengetahui pengaruh harga oli Top 1 terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen di Semarang.
4. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk oli Top 1 terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen diSemarang.
5. Untuk mengetahui pengaruh citra merek oli Top 1 terhadap keputusan pembelian konsumen di Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan bagi pihak-pihak sebagai berikut :
1. Bagi Konsumen :
Memberi pemahaman dan tambahan informasi kpada para konsumen, terutama konsumen OLI TOP 1 dalam melakukan proses pembelian.
2. Bagi Perusahaan:
Memberi kontribusi dan tambahan informasi kepada perusahaan dalam hal kualitas produk, harga, citra merek, customer satisfaction dan service quality sehingga dapat digunakan perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar dan penjualan.
11 3. Bagi Kalangan Akademik :
Memberi kontribusi dan tambahan referensi kepada kalangan akademik,terutama mahasiswa yang akan melakukan penelitian mengenai oli TOP 1.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teri
2.1.1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2008) pemasaran merupakan hubungan dengan pelanggan yang menguntungkan serta menjanjikan keunggulan nilai dengan memberikan kepuasan. Sedangkan definisi secara luas pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organiasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan memalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain (Kotler dan Armstrong 2008). Pemasaran adalah proses menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan kuat untuk mendapatkan imbalan. (Kotler dan Armstrong 2008).
Menurut Kotler dan Keller (2008) proses pemasaran terdiri dari lima langkah proses pemasaran sebagai berikut :
1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Pelanggan
Kebutuhan adalah keadaan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisik akan makan, pakaian, kehangatan, dan keamanan, kebutuhan sosial akan kebersamaan dan perhatian, dan kebutuhan pribadi akan pengetahuan dan ekpresi diri. Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian sesorang. Ketika didukung oleh daya beli, keinginan menjadi permintaan.
13
Penawaran pasar adalah suatau kombinasi produk, jasa, informsi atau pengalaman yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Penawaran pasar tidak terbatas pada produk fisik. Penawaran pasar juga meliputi penawaran jasa, akivitas, atau keuntungan untu dijual yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun, misalnya pebankan, penerbangan, hotel, perisapan, pajak, dan jasa perbaikan rumah.
3. Nilai dan Kepuasan Pelanggan
Konsumen biasanya menghadapi sejumlah besar produk dan jasa yang mungkin dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Bagaimana konsumen memilih diantara penawaran pasar yang begitu banyak. Pelangan membentuk ekspektasi tentang nilai dan kepuasan yang akan diberikan berbagai penawaran pasar dan membeli berdasarkan ekspektasinya itu. Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik mereka. Pelanggan yang tidak puas sering berganti ke pesaing dan menjelek-jelekan produk yang mereka beli kepada orang lain.
4. Pertukan dan Hubungan
Pemasaran terjadi ketika manusia memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui hubungan pertukaran. Pertukaran adalah tindakan untuk mendapatkan objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan suatu sebagai imbalannya.
5. Pasar
Pasar adalah kumpulan pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Para pembeli ini mempunyai kesamaan kebutuhan atau keinginan tertentu yang
14
dapat dipuaska n melalui hubungan pertukaran . Pemasaran bearti menata pasar untuk membangkitkan hubungan pelanggan yang menguntungkan.
2.1.2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa konsumen
melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman dan Kanuk (2008)mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah bagaimana seorang individu membuat kep utusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia ( waktu, uang, usaha dan energi ). Konsumen memilki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latarbelakang, budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu penting untuk mempelajari bagaiaman konsumen dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2008) Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Definisi menurut Schiffman dan Kanuk (2008) Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia(waktu, uang dan usaha ) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.
Dari dua pengertian perilaku konsumen diatas dapat diperoleh dua hal yang penting, yaitu : (1) sebagai kegiatan fisik dan (2) sebagai proses pengambilan keputusan. Beradasarkan dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas dapat disimpulakan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta
15
proses yang mendorong tindakan tersebut apada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Pada gambar 2.1 yang menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi pembelian konsumen.
Gambar 2.1.2 Faktor yang mempngaruhi perilaku konsumen
Sumber : Prinsip- Prinsip Pemasaran ( Kotler dan Amrstrong, 2008)
2.1.3. Pengertian Pengambilan Keputusan
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian, proses itu merupakan sebuah pendekatan penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen, kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan dan perilaku pasca pembelian.
Budaya Subbudaya Kelas Sosial Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepercayaan dan sikap Kelompok referensi Keluarga Peran dan Status Usia dan tahan hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup Kepribadian dan konsep diri PEMBELIAN
BUDAYA SOSIAL PRIBADI PSIKOLO GIS
16
Gambar 2.1.3. Proses Pengambilan Keputusan
Sumber : Philip Kotler (2009), Manajemen Pemasaran (Jilid1)
1. Pengenalan masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan maslah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Jika kebutuhan trsebut diketahui maka konsumen akan segera dipenuhi dan kebutuhan yang masih bisa ditunda. Sehingga mulai tahap inilah pembelian mulai dilakukan.
2. Pencarian Informasi
Seorang Konsumen yang telah mengetahui kebutuhannya dapat atau tidak dapat mencari informasi tidak lanjut jika kebutuhan dorongan itu kuat, jika tidak kuat maka kebutuhan konsumen itu hanya akan menjadi ingatan belaka. Konsumen mungkin melakukan pencarian lebih banyak atau segera aktif mencari informasi yang mendasari kebutuhan ini.
3. Evaluasi Alternatif PENGENA LAN MASALAH PERILAKU SETELAH MEMBELI PENCARIA N INFORMASI EVALUASI ALTERNAT IF KEPUTUSA N PEMBELIA N
17
Tahap ketika konsumen melakukan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberpa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumn yangsama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali, mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambi keputusan sendiri, kadang-kadang mereka bertanya pada teman , petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembeli.
4. Keputusan Pembelian
Jika keputusan yang diambil adalah membeli,maka pembeli akan menjumapai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis pembelian, waktu pembelian dan cara pembelian. Pemilihan penjual didasari motif langganan yang sering menjadi latar belakang pembelian konsumen. Dalam hal ini konsumen lebih mengutamakan untukmembeli ada penjual tertentu.
5. Perilaku Stelah membeli
Setelah membeli suatu produk , konsumen akan mengalami beberpa tingkat kepuasan atau ketidakpuasaan yang dirasakan, ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidkpuasan setelah melakukan pembelian karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya, dan lain sebagainya.
Menurut Kotler dan Keller (2009) keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan tindakan dari dua atau lebih pilihan
18
alternatif mengenai proses, cara , perbuatan, membeli, dengan mempertimbangkan faktor lain tentang aopa yang dibeli , waktu membeli, dimana membelinya serta cara pembayarannya.
Menurut Kotler dan Keller (2009) Keputuan pembelian adalah “purchase
decision is stage of buyer decision process in which the customer actualy the product”. Artinya salah satu tahapan proses keputusan pembelian dimana akhirnya konsumen membeli produk.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) keputusan pembelian dalah proses dimana konsumen membuat keputusan untuk membeli berbagai produk dan merek yang dimulai dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Variabel keputusan pembelian dapat diukur dengan indikator (Baedowi dan Lataruva, 2012):
1. Prioritas pembelian
2. Keyakinan dalam membeli produk
3. Kemudahan mendapat atau memperoleh produk 4. Pertimbangan manfaat
19
2.1.4. Inovasi Produk
Menurut ( Kotler 2007 ) inovasi merupakan suatu barang , jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Menurut Myers dan Marquis dalam ( Kotler 2007) meyatakan bahwa inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam proses yang saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lain.
Menurut Nasution(2005) variabel inovasi produk dapat diukur dengan indikator:
a. Inovasi Produk
Didefinisikan sebagai produk atau jasa baru yang diperkenalkan ke pasaran untuk memenuhi kebutuhan pasar. Lebih lanjut dapat didefinisikan sebagai proses memperkenalkan teknologi baru untuk digunakan. Hasil dari proses ini adalah untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dari barang atau jasa. Inovasi produk dapat dibedakan menjadi tiga kategori :
1. Perluasan lini produk
Adalah produk-produk yang relatif baru bagi perusahaan.
2. “Me too” product
Adalah produk-produk relatif baru bagi perusahaan namun pasar telah mengenalnya terlebih dahulu.
3. “New to the world” product
Merupakan produk yang baru baik bagi pasar maupun perusahaan.
Terdapat enam golongan inovasi produk antara lain ( Kotler,2007) :
20
Produk baru bagi dunia merupakan suatu produk baru yang menciptakan pasar yang baru, dimana produk sejenis ini belum pernah dibuat sama sekali oleh pihak lain sehingga dapat dibedakan produk baru tersebut dengan produk-produk sejenis lainnya.
2. Lini produk baru
Lini produk baru merupakan produk baru yang dimana perusahaan yang telah mapan untuk pertama kalinya memasuki pasar yang telah ada, dengan ini produk baru dapat mempengaruhi komsumen untuk menentukan pilihan produk.
3. Tambahan pada lini produk yang telah ada
Tambahan pada lini prouk yang telah ada merupakan produk-produk baru yang melengkapi sehingga produk menjadi lebih beragam sehingga memunculkan banyak pilihan.
4. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada
Perbaikan dan revisi produk yang telah ada merupakan produk yang memberikan kinerja yang lebih baik dan mengganti produk yang telah ada menghasilkan produk baru dengan kegunaan yang sudah disempurnakan. 5. Penentuan Kembali
Penentuan kembali merupakan produk yang sudah ada diarahkan dan dipasarkan ke segmen pasar yang baru sehingga hasil ini diharapkan dapat memperluas pemasaran sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan.
21
Pengurangan biaya merupakan produk yang baru yang menyediakan produk yang daya kerja atau kegunaannya sama dengan harga yang lebih murah atau rendah, hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk dan hal ini berdampak pada meningkatnya volume penjualan suatu produk.
Adanya kesamaan tampilan produk sejenis dari pesaing merupakan faktor pendorong terjadinya inovasi produk, umumnya produk pesaing itu muncul tanpa mengalami perubahan yang berarti. Keadaan seperti ini akan menjadi hal yang menguntungkan, karena persaingan yang timbul dengan munculnya produk produk peaing dapat diatasi dengan melakukan inovasi produk. Inovasi produk merupakan suatu yang dapat dilihat sebagai kemajuan fungsional produk yang dapat membawa produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan produk pesaing. Apabila produk tersebut memiliki suatu kelebihan yang dipandang sebagai nilai tambah bagi konsumen. Pengembangan produk baru memerlukan upaya, waktu dan kemampuan termasuk besarnya resiko dan biaya kegagalan.
b. Inovasi Proses
Inovasi proses adalah sebuah elemen baru yang diperkenalkan dalam operasi produk dan jasa dalam perusahaan, seperti bahan baku , spesifikasi tugas , mekanisme kerja dan informasi , maupun peralatan yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa.
c. Inovasi administrasi
Inovasi ini sangat berkaitan dengan perubahan dalam metode operasi bisnis yang dapat memanfaatkan perubahan tersebut secara efektif secara struktur
22
dan kebijakan organisasi , metode kerja dan prosedur lainnya untuk memproduksi, membiayai dan memasarkan produk atau jasa. Inovasi administrasi turut melibatkan perubahan yang berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan orgnisasi, alokasi sumber daya , dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan struktur sosial organisasi yang secara tidak langsung berkaitan dengan dasar organisasi.
2.1.5. Kualitas Produk
Meurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh produsen, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan. Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan produk merupakan sebagai totalitas fitur dan karakteristik produk untuk memenuhi atau keinginan dari pelanggan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) mendefinikasn produk sebagai ”
Anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use, or consumption and that might satisfy a want or need” . Artinya Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, penggunaan, atau pemakaian dan dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) menyatakan bahwa “Kualitas produk
adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsinya seperti daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut lainnya. Apabila produk menjalankan fungsi-fungsinya dikatakan produk tersebut memiliki kualitas yang baik.
23
Menurut Kotler dan Armstrong (2012) kualitas produk adalah “the abbility of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued atributes” yang artinya suatu kemampuan sebuah produk untuk memperagakan fungsinya yang mencakup keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga produk lainnya.
Menurut Tjiptono (2008) dimensi kualitas produk adalah :
1. Kinerja (Performance) yaitu karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
2. Daya Tahan (Durability) yaitu berapa lama suatu produk itu bertahan sebelum produk itu harus diganti.
3. Kesesuaian dalam spsesifikasi (Conformance to specification) yaitu suatu produk dirancang untuk menyempurnakan fungsinya atau ditemukannya kerusakan atau cacat pada produk.
4. Fitur (Features) yaitu suatu produk yang dirancang untuk menambah ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut.
5. Reliabilitas (Reliability) yaitu semakin kecil krmungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Kesan Kualitas (Preceived quality) yaitu bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi dari produk tersebut.
7. Estetika ( Aesthetic ) yaitu berhubungan dengan penampilan produk. 8. Serviceability yaitu berhubungan kemudahan reparasi, kompetensi dan
24
2.1.6. Harga
Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan harga merupakan segala sesuatu yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapat keunggualn yang ditawarkan.Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan harga seberapa besar pengorbanan konsumen dalam hal memperoleh kepuasaan dan manfaat yang diinginkan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2011) pengertian harga adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk atau jasa dimana jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen memiliki manfaat-manfaat karena menggunakan produk atau jasa tersebut.Menurut Kotler dan Keller (2007) harga adalah unsur dari bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan sedangkan yang lainnya menghasilkan biaya.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) menyatakan harga adalah satuan moneter atau ukuran lain (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan suatu barang atau jasa. (Kotler, 2008) Indikator yang digunakan :
a. Keterjangkauan harga
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk c. Daya saing harga
d. Kesesuaian harga denga manfaat produksi e. Harga mempengaruhi daya beli konsumen
25
2.1.7. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk adalah penawaran produk yang berbeda dari yang lain, sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen (Kotler dan Amstrong, 2008). Konsep lain diferensiasi produk adalah bahwa produk yang memiliki kinerja unggul dengan cara unik bermanfaat bagi pelanggan dan penting yang dihargai oleh sebagian pasar ( Kotler dan Keller,2009), diferensiasi produk adalah suatu perbedaan untuk membedakan penawaran perusahan dari pesaing.
Perusahaan dalam mmposisikan produknya, mula-mula mengenali perbedaan nilai pelanggan yang mungkin menyediakan keunggulan kompetitif untuk membangun posisi. Perusahaan dapat menawarkan nilai pelanggan yang lebih besar baik dengan menetapkan harga yang lebih murah daripada pesaing maupun dengan menawarkan keuntungan yang lebih banyak untuk menyesuaikan dengan harga yang lebih tinggi. Tetapi jika perusahaan menjanjikan nilai yang lebih besar , perusahaan harus mnghantarkan nilai yng lebih besar itu. Setelah perusahaan memilih posisi yang diinginkan, perusahaan harus mengambil langkah yang kuat untuk menyampaikan posisi itu kepada konsumen sasaran(Kotler dan Armstrong,2008).
Bisnis yang berkonsentrasi pada kinerja unggul yang dicapai dengan cara unik dalam wilayah manfaat pelanggan penting yang dihargai oleh sebagian besar pasar. Perusahaan yang mencari kepemimpinan kualitas , misalnya harus membuat produk dengan komponen terbaik, menempatkan produknya dengan tepat, memeriksa produknya dengan seksama, dan mengkomunikasikan produknya dengan seksama, dan mengkomunikasikan kualitas produknya dengan efektif (Kotler dan Keller, 2009).
26
2.1.7.1. Macam-Macam Diferensiasi produk
Diferensiasi produk dapat dibagi menjadi beberapa macam. Menurut Kotler (2007), macam-macam diferensiasi diantaranya adalah bentuk , keistimewaan, mutu kinerja, mutu kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaikai, gaya dan rancangan.
a. Bentuk
Bentuk merupakan produk yang dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk.
b. Keistimewaan
Memperkenalkan keistimewaan yang ditawarkan produk sebagai fungsi dasar adalah salah satu cara yang paling efektif.
c. Mutu Kerja
Salah satu yang diterapkan dari empat level kinerja : rendah, rata-rata, tinggi,super mengacu pada karakteristik dasar produk itu beroprasi.
d. Mutu kesesuaian
Tingkat dimana semua unit yang diproduksi memenuhi spsesifikasi sasaran yang dijanjikan.
e. Daya Tahan
Suatu ukuran usia pada produk yang diharapkan dalam kondisi normal yang berharga pada produk-produk tertentu.
f. Keandalan
Ukuran suatu produk yang tidak akan rusak atau gagal dalam periode tertentu.
27 g. Mudah diperbaiki
Kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal. h. Gaya
Menggambarkan penampilan dan perasaan dari produk itu bagi pembeli. i. Rancangan
Totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan misal produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang mudah didistribusikan.
2.1.8. Citra Merek
Menurut Kotler dan Keller ( 2007) mengatakan citra/ image yaitu citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaannya atau produknya. Jadi citra merek adalah bagaimana suatu merek mempengaruhi pandangan kosumen atau masyarakat terhadap produk.
Definis merek menurut ( Kotler ,2009) adalah sebagai nama , istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk membedakan barang dan jasa dari pesaing. Merek juga bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek juga berperan penting sebagai sarana identifikssi produk dan perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal jaminan kualitas, sarana menciptakan asosiasi dan makna unik, sarana keunggulan kompetitif, dan sumber financial returns (Tjiptono 2008). Sementara bagi konsumen merek sangat berperan krusial sebagai identifikasi sumber produk, penetapan tanggung jawab pada produsenatau distributor spesifik, pengaruh resiko, penekanan biaya penarian internal
28
dan eksternal , janji atau ikatan khusus dengan produsen , alat simbolis yang memproyeksikan citra diri, dan signal kualitas (Tjiptono,2008). Sedangkan citra adalah gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek adalah suatu gambaran dari sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain , atau kombinasi semuanya yang dipersiapkan oleh konsumen. Pengertian citra nerek menurut Kotler (dalam Tambunan dan Widyanto 2012) adalah persepsi konsumen terhadap perusahaan atau produknya. Menurut citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran konsumen dalam semalam atau disebarkan melalui satu media saja. Schiffman dan Kanuk (dalam Rosyid,et al. 2013) menyataka bahwa citra merek yang berbeda dan unik merupakan hal yang paling penting, karena produk semakin kompleks dan pasar semakin penuh , sehingga konsumen akan semakin bergntung pada citra merek daripada atribut merek yang sebenarnya untuk mengambil keputusan pembelian.
Dalam membentuk suatu membentuk padangan positif bagi konsumen perusahaan harus membangun merek yang kuat terlebih dahulu. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) menyatakan bahwa untuk membangun merek yang kuat perlu memutuskan strategi-strategi sebagai berikut:
a. Positioning merek
Para pemasar harus memposisikan merek mereka dengan jelas sasarannya kepada pelanggan. Pemasar dapat memposisikan merek pada satu atau tiga tingkat posisi merek. Pada tingkat terendah , mereka dapat memposisikan merek pada atribut produk(kualitas,fitur,serta gaya dan desain).
29 b. Pemilihan nama merek
Menentukan nama merek adalah bagian yang sangat sulit. Pencarian nama merek dimulai dengan tinjauan sesama terhadap produk dan manfaatnya, pasar sasaran,dan strategi pemasaran yang diajukan. Setelah itu penamaan merek menjadi bagian ilmu dan seni, serta ukuran insting.
c. Sponsor Merek
Produsen mempunyai empati pilihan sponsor. Produk bisa diluncurkan sebagai merek nasional atau menjual kepata perantara yang memberi merek secara pribadi. Pilihan sponsor tersebut adalah :
1. Merek nasional
2. Adalah merek yang dijual dibawah nama produsennya sendiri. 3. Merek Pribadi
4. Merek yang diciptakan dan dimiliki oleh pengecar sebuah produk atau jasa
d. Pemberian Lisensi
Adalah nama yang sebelumnya dimiliki oleh lembaga yang sebelumnya diciptakan oleh produsen lain, nama selebriti terkenal, atau karakter film dan buku terkenal.
e. Co- Branding
Praktek menggunakan nama merek terkenal dari dua perusahaan berbeda untuk produk yang sama.
d. Pengembangan Merek
30 e. Perluasan Lini
f. Memperluas nama merek yang sudah ada menjadi bentuk, warna, ukuran bahan, atau rasa baru dari kategori produk baru.
g. Perluasan Merek
Memperluasan nama merek yang sudah ada menjadi kategori produk baru. h. Multimerek.
Memasarkan banyak merek berebda dalam masing-masing kategori produknya. Multimerek menawarkan caramenetapkan fitur dan penampilan lain terhadap motif pembelian yang berbeda.
i. Merek Baru
Mengganti nama merek yang sudah tidak kuat dengan nama merek yang baru.
31
2.1.9. Penelitian Terdahulu
Studi ini mendasarkan berbagai penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, seperti nampak pada tabel 2.1.10. berikut :
2.1.9 Penelitian terdahulu
No Peneliti,tahun,dan judul Variabel & alat analysis
Hasil penelitian
1 Ihda La Akeiyya, Handoyo
Djoko Waluyo, dan
Widayanto (2014)
Pengaruh analisi produk baru, citra merek dan harga
terhadap keputusan
pembelian PC tablet APPLE IPAD. Variabel independen: X1 : inovasi produk baru X2 :citra merek X3 : harga Variabel dependen : Y : keputusan pembelian Analisis Regresi liner berganda
a. Inovasi produk baru mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian.
b. Citra merek mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
c. Harga mempunya pengaruh terhadap keputusan pembelian.
d. Inovasi produk, citra merek, dan harga mempunyai pengaruh trhadap keputusan pembelian.
2 Mariana dewi ratnasari, Agus HERMANI d Seno, Sari Listyorini
(2014)
PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY Independen: X1: citra merek X2: kualitas ptoduk Dependen: Y: keputusan pembelian Analysis: Regresi berganda
a. Pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut terdapat pengaruh positif.
b. Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut terdapat pengaruh positif.
c. Variabel citra merek dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
3 Agus susanto (2013)
PENGARUH PROMOSI,
HARGA DAN INOVASI
PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA BATIK TULIS
KARANGMLATI DEMAK Independen X1 : pengaruh promosi X2 : harga X3 : inovasi produk Dependen : Y : keputusan
a. Terbukti bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak.
b. Terbukti bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. Artinya
32
pembelian Analysis: Regresi berganda
c. Terbukti bahwa inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak.
d. Terbukti bahwa promosi, harga dan inovasi produk berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. 4 Frendy Prasetya (2011) ANALISIS PENGARUH DIFERENSIASI, PROMOSI, DAN POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pelanggan Sepeda Motor Merek Honda Di Semarang) Independen X1: Diferensiasi X2: Promosi X3: Positioning Dependen: Y: keputusan pemblian Analysis; Regresi linier berganda Uji t
a. Diferensiasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Promosiberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
c. Positioning berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Uji f
Ketiga variabel independen dalam penelitian ini yaitu diferensiasi, promosi, dan positioning secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 5 Afrialdy swara (2011) PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK REXONA Independen: X1: diferensiasi produk Dependen: Y : keputusan pembelian Analysis: Regresi linier
a. Penerapan diferensiasi produk pada produk Rexona yang terdiri dari unsur bentuk, rancangan, gaya/model, daya tahan, keistimewaan ditanggapi baik
oleh responden.
b. Keputusan pembelian pada produk Rexona ditanggapi baik oleh responden.
c. Penerapan diferensiasi produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian bila penerapan tersebut memberikan nilai tambah bagi konsumen.
6 ARYUNINGSIH (2014)
ANALISIS PENGARUH
BAURAN PEMASARAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PASTA GIGI ( Studi Pada Konsumen Produk Pepsodent Di Semarang) Independen : X1 : faktor produk X2 : faktor harga X3 : faktor promosi X4 : faktor distribusi Dependen; Keputusan pembelian Analysis :
a. Produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pepsodent di Semarang.
b. Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pepsodent di Semarang
c. Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pepsodent di Semarang.
d. Saluran distribusi berpengaruh positif terhadap keputusan.
33
Regresi linier berganda 7 Lidya Mongi, Lisbeth
Mananeke,Agusta Repi (2013) KUALITAS PRODUK, STRATEGI PROMOSI DAN HARGA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SIMPATI TELKOMSEL DI KOTA MANADO Independen X1: kualitas produk X2: strategi promosi X3: harga Dependen: Y: keputusan pembelian Analysis: Regresi linier berganda
a. Secara simultan kualitas produk, strategi promosi dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Simpati Telkomsel di kota Manado.
b. Secara parsial kualitas produk, strategi promosi dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Simpati Telkomsel di kota Manado.
c. Harga merupakan variabel yang dominan pengaruhya terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk kartu Simpati. 8 Rindah Romdonah, Aziz
Fatoni,Andi Tri Haryono (2014)
PENGARUH INOVASI
PRODUK, HARGA DAN
BRAND IMAGE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
SEPEDA MOTOR HONDA BEAT (STUDI KASUS PADA
KONSUMEN DEALER
HONDA PRATAMA KURNIA KASIH) Independen X1 : inovasi produk X2 : harga X3 :brand image Dependen Y: keputusan pembelian Analysis : Regresi Linier berganda
a. Ada pengaruh positif dari variabel inovasi produk terhadap keputusan pembelian Sepeda motor Honda Beat b. Ada pengaruh positif dari variabel
harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat .
c. Ada pengaruh positif dari variabel brand image terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat d. Ada pengaruh positif dari variabel
inovasi produk, harga dan brand image secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian Sepeda motor Honda Beat
9 Robby selestio (2013)
ANALISIS PENGARUH
CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK OASIS variabel independen : x1 : citra merek x2 : kualitas produk x3 : promosi dependen: y : pengambilan keputusan Analisi regresi linier berganda
a. Citra merek mempunyai pengaruh positif terhadap pengambilan keputusan.
b. Kualitas produk mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. c. Promosi mempunyai pengaruh positif
terhadap pengambilan keputusan. d. Citra merek, kualitas produk dan
promosi mempunya pengaruh positif terhdap pengambilan keputusan.
10 Andi Jana Purwanti ( 2014) Pengaruh diferensiasi produk dan promosi penjualan terhadap keputusan membeli produk fashion pada toko
Variabel independen: X1 : diferensiasi produk X2 : promosi
a. Variabel diferensi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion pada toko issue makasar.
b. Variabel promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap
34
issue di Makasar penjualan
Dependen : Y : Pengambilan Keputusan Analisis regresi linier berganda
keputusan membelia produk toko issue makasar.
c. Ada pengaruh secara simultan antara diferensiasi produk dan promosi penjualan terhadap keputusan membeli produk fashion toko issue di Makasar.
11 Rindang Lista Sari , Silvya L. Mandey, Agus supandi soegoto (2014)
Citra Merek, Harga dan
Promosi pengaruhnya
terhadap Keputusan
Pembelian Perhiasan Emas
pada PT. Pegadaian
(PERSERO) cabang Manado Utara Variabel Independen: X1 : Citra Merek X2 : Harga X3 : Promosi Dependen : Y : Keputusan Pembelian Analisis : Regresi Berganda
Citra Merek, secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian perhiasan emas di PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa diduga Citra Merek secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian perhiasan emas di PT. Pegadaian (Persero) ditolak
2.2. Kerangka konseptual
Dalam sebuah penelitian untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat menggambarkan hubungan dari sebuah variabel independen (inovasi produk,kualitas produk,harga,diferensiasi produk dan citra merek ) terhadap variabel dependen ( keputusan pembelian). Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka pemikiran untuk memudahkan pemahamanan dalam penelitian ini sebagai berikut:
35
Gambar 2.2.Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2012). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
I. Hubungan Inovasi Produk dengan Keputusan Pembelian
Inovasi produk yang merupakan pusat dari keberhasilan suatu bisnis , dimana sebagai perusahaan yang menerapkan struktur dan strategi yang memusatkan pemilihan waktu pengembangan teknologi dan persaingan. Persaingan yang semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk, menuntut perusahan
INOVASI PRODUK (X1) KUALITAS PRODUK (X2) HARGA (X3) KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) DIFERENSIASI PRODUK (X4) CITRA MEREK (X5) H1 H2 H3 H4 H5
36
untuk lebih inovatif dalaam menghasilkan suatu produk, dengan kata lain perusahaan harus mampu menawarkan produk baru yang berbeda dan jauh lebih baik dan menarik dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Dari uraian diatas juga dibuktikan penelitian oleh Rindah Romdonah, et al (2014), Agus Susanto (2013), Ihda La Akeiyya, et.al (2014), yang menyatakan bahwa inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha1 : Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
Pembelian.
II. Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian.
Kualitas produk merupakan suatu gambaran dari keberhasilan perusahaan dalam menciptakan produk terbaik dengan kualitas yang unggul dalam suatu keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dibuat oleh Mariana Dewi Ratnasari, et al (2014), Lidya Mongi, et al (2013), Robby Selestio (2013) yang menyatakan bahwa Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha2 : Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
III. Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian.
Harga memiliki kaitan yang erat dengan naik dan turunnya penjualan suatu produk. Semakin tinggi harga yang ditawarkan maka akan semakin mengecil jumlah pangsa pasar, dan tingkat harga rendah dapat memperluas pangsa pasar. Dari uraian diatas juga dibuktikan penelitian oleh Rindah Romdonah, et al (2014), Agus
37
Susanto,(2013), Aryuningsih, (2014), Lidya Mongi, et al (2013) , Ihda La Akeiyya, et al (2014) yang menyatakam bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha3 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
IV. Hubungan Diferensiasi Produk dengan Keputusan Pembelian.
Diferensiasi produk merupakan penawaran produk yang berbeda dari lain, sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Frendy Prasetya (2011), Afrialdy Swara (2011), Andi Jana Purwanti (2014) yang menyatakan bahwa diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha4 : Diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
V. Hubungan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian.
Pada dasarnya konsumen dalam membeli produk ingin terjamin keamanannya. Produk yang memiliki citra merek baik akan dapat memberi rasa aman saat terhadap penjualan produk dapat meingkat. Hal ini sesuai dari hasil penelitian Rindah Romdonah, et al (2014), Mariana Dewi Ratnasari,et al (2014), Ihda La Akeiyya, et al (2014), Robby Selstio (2013) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.