• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI

Diajukan Sebagai salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar sarjana Pada Program Studi

Bimbingan dan konseling FKIP Universitas jambi

Disusun Oleh:

ANGGINA PRATIWI HARYATNI EA1D310005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2014

(2)

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI

Oleh:

ANGGINA PRATIWI HARYATNI EA1D310005

ROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2014

ABSTRAK

Kesulitan belajar adalah kondisi proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan untuk mencapai hasil belajar. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam belajar siswa yaitu faktor internal yaitu faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal yaitu merupakan faktor penyebab kesulitan belajar siswa. Di SMP Negeri 5 kota Jambi ada ditemui siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar hal ini dilihat dari penurunan nilai hasil belajar yang dilihat dari ulangan harian. Kesulitan mereka dalam proses belajar adalah kurangnya pemahaman terhadap apa yang dijelaskan oleh guru, kesulitan pada suatu materi pelajaran, hilangnya mood belajar karena memiliki masalah pribadi dan sulit berkonsentrasi sehingga mengakibatkan penurunan hasil belajar.

Penelitian ini diarahkan pada faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari faktor internal (faktor jasmani, psikologi dan emosi/kebiasaan yang salah) dan faktor eksternal yang meliputi faktor keluarga, sekolah dan sosial. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang mengalami penurunan dalam prestasi belajar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk megidentifikasi proporsi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa SMP Negeri 5 kota Jambi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu memberikan gambaran tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dengan jumlah sampel sebanyak 93 siswa. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan rumus persentase (%).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa Proporsi faktor internal penyebab kesulitan belajar siswa “sebagian kecil” (20.31%) dikarenakan faktor jasmani, proporsi faktor internal penyebab kesulitan belajar siswa “sebagian besar” (61.16%) dikarenakan faktor psikologi, Proporsi faktor internal penyebab kesulitan belajar siswa “sebagian besar” (55.73%) dikarenakan faktor emosi dan kebiasaan yang salah, Proporsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa “sebagian kecil” (39.52%) dikarenakan faktor lingkungan keluarga, Proporsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa “sebagian” (53.88%) dikarenakan faktor lingkungan sekolah, Proporsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa “sebagian” (40.43%) dikarenakan faktor lingkungan sosial.

Hasil penelitian ini memberikan masukan kepada sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan dan mutu pendidikan sehingga tidak ditemui lagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan sebagai bahan kajian dalam melaksankan proses belajar mengajar. Kepada guru pembimbing Sebagai bahan pertimbangan untuk

(3)

memberikan layanan bimbingan dan konseling berupa pemberian layanan pembelajaran bidang bimbingan belajar, kepada guru mata pelajaran sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kreatifitas dalam belajar dan menggunakan metode belajar yang lebih menarik sehingga siswa tidak bosan dalam belajar. Dan bagi siswa Agar siswa mendapat gambaran informasi tentang kesulitan belajar yang dialaminya dan agar siswa lebih konsenterasi dan lebih giat dalam belajar agar tidak terjadi lagi penurunan terhadap prestasi belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan penunjang bagi kehidupan manusia, karena manusia merupakan bagian dari mahluk hidup yang memiliki kebutuhan, salah satu kebutuhan manusia adalah belajar, karena dengan belajar manusia dapat mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat mengikuti perkembangan teknologi, sehingga manusia dapat mengembangkan potensi dirinya dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Dalam sebuah proses pembelajaran metode dan pendekatan tidak bisa dipisahkan, karena kedua unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran suatu pendidikan.

Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar, keadaan tersebut dipengaruhi oleh cepat lambatnya daya tangkap seseorang terhadap suatu pelajaran dan cepat daya tangkap dipengaruhi oleh konsentrasi. Ada banyak hambatan-hambatan untuk mencapai tujuan belajar yang sering kita jumpai dalam aktivitas sehari-hari yang disebut kesulitan belajar.

Kesulitan belajar adalah suatu ketidakmampuan nyata pada orang-orang yang mempunyai intelegensi rata-rata hingga superior tetap belajarnya kurang baik, kurang memuaskan. Kesulitan belajar (learning difficulty)tidak hanya menimpa siswa berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata (normal) disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik sesuai dengan harapan.

Penelitian ini menarik karena dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling (PLBK) di SMP Negeri 05 Kota Jambi banyak dijumpai siswa-siswi yang mengalami kesulitan dalam belajar. Berdasarkan hasil wawancara terhadap wali kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIII D dan VIII E diketahui bahwa dari jumlah seluruh siswa dalam satu kelas terdapat beberapa orang siswa yang mengalami penurunan hasil belajar. Penurunan hasil belajar pada siswa tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa. Adapun jumlah siswa yang mengalami penurunan hasil belajar. Berdasarkan wawancara dengan 20 orang siswa diketahui bahwa beberapa siswa mengatakankurang konsenterasi dalam belajar hal ini dikarenakan sering ribut saat belajar sehingga sulit kosenterasi, 15 orang siswa kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru dikarenakan materi yang diajarkan oleh guru mata pelajaran tertentu membosankan , 10 orang siswa malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik tugas disekolah maupun pekerjaan rumah (PR) dikarenakan guru yang mengajar tidak memberikan motivasi sehingga tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, 8 orang siswa sering keluar saat jam belajar, dan 7 orang siswa mengatakan bahwa kurang perhatian dari orang tua terhadap kegiatan belajar baik disekolah maupun dirumah.

(4)

Kesulitan mereka dalam proses belajar adalah kurangnya pemahaman terhadap apa yang dijelaskan oleh guru, kesulitan pada suatu materi pelajaran, hilangnya mood belajar karena memiliki masalah pribadi dan sulit berkonsentrasi sehingga mengakibatkan penurunan hasil belajar.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan harapan permasalahan tersebut dapat segera ditangani. Karena mendesaknya masalah tersebut, maka peneliti bermaksud mewujudkan penelitian ini dalam bentuk skripsi dengan judul : “Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab kesulitan Belajar Pada Siswa SMP Negeri 05 Kota Jambi”.

B. Batasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan penelitian ini dan untuk menghindari kerancuan dalam pembahasan serta keterbatasan waktu, dana bagi peneliti, maka penelitian ini perlu dibatasi permasalahannya. Untuk itu penelitian ini hanya membahas tentang: 1. Faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota

Jambi yang berasal dari jasmani siswa

2. Faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari psikologis siswa

3. Faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari Emosional

4. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan keluarga

5. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan sekolah

6. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan masyarakat

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari jasmani siswa

2. Bagaimana proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari psikologis siswa

3. Bagaimana proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari Emosional

4. Bagaiman proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan keluarga

5. Bagaimana proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan sekolah

6. Bagaimana proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan masyarakat

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi

Dan secara lebih khusus tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari jasmani siswa

2. Mengidentifikasi proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari psikologis siswa

(5)

3. Mengidentifikasi proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari Emosional dan kebiasaan yang salah 4. Mengidentifikasi proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di

SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan keluarga

5. Mengidentifikasi proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan sekolah

6. Mengidentifikasi proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan masyarakat

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMP Negeri 05 kota Jambi

Memberikan masukan bagi sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan dan mutu pendidikan sehingga tidak ditemui lagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan sebagai bahan kajian dalam melaksankan proses belajar mengajar.

2. Bagi Guru Pembimbing

Sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan layanan bimbingan konseling berupa pemberian layanan pembelajaran bidang bimbingan belajar 3. Bagi Guru Mata Pelajaran

Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kreatifitas dalam belajar dan menggunakan metode belajar yang lebih menarik sehingga siswa tidak bosan dalam belajar.

4. Bagi Orang Tua Siswa

Memberikan masukan pada orang tua agar meningkatkan perhatian dan pengawasan kepada anak untuk belajar lebih giat lagi, baik disekolah maupun di rumah, dan membimbing saat anak belajar di rumah.

5. Bagi Siswa

Agar siswa mendapat gambaran informasi tentang kesulitan belajar yang dialaminya dan agar siswa lebih konsenterasi dan lebih giat dalam belajar agar tidak terjadi lagi penurunan terhadap prestasi belajar.

F. Anggapan Dasar

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis mengemukakan asumsi sebagai berikut:

1. Bahwa setiap siswa memiliki faktor penyebab kesulitan belajar yang berbeda-beda 2. Bahwa setiap siswa memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda dalam

menerima materi pelajaran yang diberikan guru

3. Salah satu penyebab turunnya prestasi belajar disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam belajar

G. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan yang timbul dari penelitian ini adalah:

1. Pada proforsi manakah faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang bersumber dari jasmani siswa.

2. Pada proforsi manakah faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang bersumber dari psikologis siswa.

3. Pada proforsi manakah faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang bersumber dari emosi dan kebiasaan yang salah. 4. Pada proforsi manakah faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di

SMP Negeri 05 Kota Jambi yang bersumber dari faktor lingkungan keluarga. 5. Pada proforsi manakah faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di

(6)

6. Pada proforsi manakah faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi yang berasal dari lingkungan sosial

H. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya menentukan, mengenali untuk menemukan faktor-faktor yang diperkirakan sebagai penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi

2. Kesulitan belajar adalah kondisi proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan untuk mencapai hasil belajar.

3. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam belajar siswa yang meliputi sebagai berikut:

a. Faktor internal yaitu faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor emosional dan kebiasaan yang salah

b. Faktor eksternal yaitu merupakan faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi faktor lingkungan keluarga, lingkungan di sekolah dan lingkungan masyarakat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Identifikasi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1988) identifikasi adalah penetapan atau penentuan orang atau sesuatu. Adapun tujuan dari identifikasi adalah memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai landasan dalam menyusun program intervensi yang diharapkan dapat mencegah masalah di sekolah. Adapun identifikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya untuk menemukan dan menentukan faktor-faktor yang diperkirakan sebagai penyebab kebiasaan merokok pada remaja.

B. Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (1995:2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.

C. Kesulitan Belajar

1. Pengertian Kesulitan dalam Belajar

Kesulitan belajar adalah kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hail belajar (Ahmadi,1990:68). Kesulitan dalam belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan

Kesulitan belajaryang didefenisikan oleh The United States Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

Menurut Slameto (2003 : 54), faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ada dua, yaitu :

(7)

a. Faktor intern

Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Faktor intern dibagi menjadi beberapa faktor, yaitu :

1) Jasmani, yang terdiri dari faktor :

a) cacat tubuh atau adanya susunan saraf yang tidak berkembang secara sempurna.

b) Mempunyai penyakit yang sifatnya menahun yang dapat menghambat usaha-usaha belajar secara optimal.

c) Kelemahan pada unsur pancaindera (misalnya mata/telinga yang tidak sempurna/cacat) yang dapat mengganggu interaksi dalam proses pembelajaran.

2) Psikologis dan mental, yang terdiri dari faktor:

a) inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. b) Tingkat kecerdasan rendah.

c) Aktivitas yang tidak terarah,kurang semangat,kurang menguasai ketrampilan.

3) Emosional dan kebiasaan sikap yang salah, terdiri dari faktor : a) Terdapatnya rasa tidak aman (insecurity).

b) Penyesuaian yang salah terhadap orang – orang. c) Kurang menaruh minat terhadap pekerjaan sekolah. d) Malas dan tidak mau belajar.

e) Sering tidak mengkuti pelajaran (bolos).

f) Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang aktivitas sekolah.

2. Faktor ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Fakekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu :

a. Faktor Keluarga, yang meliputi: 1) cara orang tua mendidik 2) relasi antara anggota keluarga 3) suasana rumah

4) keadaan ekonomi keluarga, 5) pengertian orang tua latar 6) besar kecilnya anggota keluarga 7) Tradisi dan kultur keluarga

8) Ketrentaman dan keamanan sosio-psikologis. b. Faktor Sekolah, yang meliputi:

1) Kelemahan dari sistem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan.

2) Kurikulum yang seragam, buku sumber yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan dan perbedaan individu.

3) Relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa. 4) Terlalu sering pindah sekolah atau tinggal kelas.

5) Terlalu berat beban belajar (siswa) dan atau mengjar (guru). 6) Ketidaksesuaian sistem pengajaran

7) Terlalu besar populasi siswa dalam kelas, terlalu banyak menuntut kegiatan diluar.

8) disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

(8)

c. Masyarakat, yang meliputi:

1) kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

2) Pengaruh kelompok pergaulan yang tidak edukatif dan merusak moral siswa.

3. Klasifikasi kesulitan belajar

Kesulitan belajar merupakan kelompok kesulitan yang heterogen, sehingga sulit untuk diklasifikasikan secara spesifik. Namun demikian, pengklasifikasian itu diperlukan dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Kirk dan Gallagher (1989 : 187) menjelaskan bahwa kesulitan belajar dibedakan dalam kategori besar, yaitu :

a. kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities).

b. Kesulitan belajar akademik

4. Karakteristik Siswa Berkesulitan Belajar

Seperti telah dijelaskan, murid yang mengalami kesulitan belajar itu memiliki hambatan-hambatan, sehingga menampakkan gejala-gejala yang bisa diamati oleh orang lain (guru, pembimbing).

Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar. Misalnya: a. Menunujukkan prestasi rendah yang dicapai oleh kelompok kelas,

b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia berusaha dengan keras tetapi nilainya selalu rendah,

c. Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Ia selalu tertinggal dengan kawan-kawannya dalam semua hal, misalnya dalam mengerjakan soal-soal dalam menyelesaikan tugas-tugas,

d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti: acuh tak acuh, berpura-pura, dusta, dan lain-lain,

e. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan,

f. Anak didik yang tergolong memiliki IQ tinggi, yang secara potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yang rendah,

g. Anak didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk sebagian besar mata pelajaran, tetapi di lain waktu prestasi belajarnya menurun drastis. BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini disebut juga penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan tentang objek sebagaimana adanya. Hal ini sesuai dengan pendapat (Sutja A dkk.2010:78).

Jenis penelitian deskriptif, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (1986:64)adalah penelitian yang berupaya mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi. Dengan perkataan lain penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah yang terjadi, sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan.

Berdasarkan pendapat diatas, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP Negeri 05 Kota Jambi.

(9)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah merupakan lingkup, wilayah atau tempat keberadaan dari karakteristik subjek yang diteliti dan yang akan disimpulkan nantinya (Sutja, 2014; 87).

Menurut Arikunto (2006) populasi adalah seluruh subjek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah Kesulitan belajar Siswa– siswi kelas VIII SMP Negeri 5Kota Jambi. Anggota populasi adalah keseluruhan siswa kelas VIII yang mengalami kesulitan belajar pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 93 siswa. 2. Sampel

Sampel adalah wakil representatif yang terpilih dari populasi untuk dijadikan sumber data atau responden (Sutja, 2014;87). Bila jumlah populasi besar maka peneliti dapat mengambil sampel. Pengambilan sampel bukanlah mengurangi arti penelitian, karena sampel adalah wakil representatif dari populasi. Teknik pengambilan sampel hendaknya disesuaikan dengan karakteristik populasi supaya terjaga representatifnya. Apabila populasi kurang dari 100 maka diambil keseluruhannya untuk dijadikan sampel.

Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditandai dengan adanya penurunan prestasi belajar dengan membandingkan nilai semester 1 dan 2 pada larger nilai yang berjumlah 93 siswa.

C. Jenis dan sumber Data a. Data primer

Data primer adalah data yang diambil langsung oleh peneliti dari sumbernya atau responden. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan responden menggunakan angket untuk mendapatkan data tentangfaktor penyebab kesulitan belajar pada siswa.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumber datanya, menggunakan orang lain sebagai sumber data (Sutja, 2014;100). Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen yang berupa lerger nilai, jumlah siswa dan data pendukung lainnya yang merupakan data penunjang penelitian yang diperoleh dari SMP Negeri 5 Kota Jambi. D. Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket. Responden hanya diberikan kesempatan untuk memilih jawaban (Ya atau Tidak) yang sesuai dengan kondisinya. Skor jawaban akan diolah dalam 3 bentuk angka-angka dengan rentang 0-1 sebagai lambang untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa SMP Negeri 5 Kota Jambi.

2. Pembakuan Instrumen

Angket yang disusun dilengkapi dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”. Sebelum Angket disebarkan pada sampel, terlebih dahulu di uji kelayakan dengan meminta pertimbangan tim ahli (judgement) UPBK FKIP Universitas Jambi, yang selanjutnya disahkan untuk menjadi angket penelitian. Hasil Judgement oleh tim ahli dengan nilai rata 2,71 dan korelasi rata – rata 0,18 dengan kesimpulan angket layak digunakan.

(10)

E. Tekhnik Analisa Data

Penelitian ini memerlukan instrument yang digunakan untuk mengungkapkan keterangan atau data yang diperlukan dengan tujuan penelitian ini, yaitu menganalisis jawaban responden yang menjawab “Ya” atau “Tidak”. Kemudian baru dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagaimana dikemukakan Sutja dkk (2010:100) dibawah ini.

∑F

P = --- X 100% ∑N

Keterangan :

P = Persentase yang dicari

F = Jumlah responden yang menjawab N = Jumlah keseluruhan jawaban

Menurut Sutja (2014:131) untuk menafsirkan hasil dengan tafsiran diatas belum cermat dan menyimpan kelemahan karena tidak menempatkan hasil dalam pproporsi lapangan yang terjadi. Untuk menjadikan tafsiran porsentase lebih cermat dapat dilakukan melalui Kontinum Interval Normatif (KIN). Adapun langkah menbuat KIN adalah dengan menetapkan banyaknya kelas interval, menghitung panjang interval dengan rumus

( nt – nr ) + 1 Pi ---

ki

Ket : pi = Panjang interval yang dicari nt =Nilai Paling Tinggi

nr =Nilai paling rendah

ki = kelas interval yang dibutuhkan ( nt – nr ) + 1 Pi = --- ki (72.04 –0.00) + 1 Pi = --- 4 73.04 Pi = --- = 18.26 = 18 4

Tabel 3.5 Penentuan Kelas Interval

No Proporsi Rentang Batas Titik Interval Nt – (pi-1) Kelas interval 1 Sebagian Besar 18 72 - (18-1) = 55 55 – 72 2 Sebagian 18 54 – (18-1) = 37 37 – 54 3 Sebagian kecil 18 36 - (18-1) = 19 19 – 36 4 Amat kecil 18 < 18 < 18

(11)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut data rangkuman hasil penelitian tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa SMP negeri 17 Kota Jambi untuk masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Rangkuman hasil analisis masing-masing indikator

No Sub Variabel INDIKATOR ya (%) tidak (%)

1 Faktor internal

Faktor Jasmani 20.31 79.69

Faktor Psikologi 61.11 38.89

Faktor emosi dan kebiasaan yang salah 55.73 44.27 Rata-Rata 51.97 48.03 2 Faktor eksternal Faktor Keluarga 39.52 60.48 Faktor sekolah 53.88 46.12 Faktor sosial 40.43 59.57 Rata – Rata 45.60 54.40

Berdasarkan hasil rangkuman perindikator sebagaimana tabel diatas, maka jelas tergambar bahwa faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa di SMP negeri 5 Kota jambi “sebagian” (51.97%) berasal dari faktor internal atau faktor yag berasal dari dalam diri dan sebagian (45.60%) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar yang berasal dari faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri .Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kesulitan belajar anak lebih besar dipengaruhi oleh faktor internal atau faktor dari dalam diri yang meliputi faktor jasmani, faktor rohani dan faktor emosi atau kebiasaan yang salah dibandingkan dengan faktor yang berasal dari luar diri siswa diantaranya keluarga, sekolah dan sosial.

Adapun pembahasan hasil penelitian tentang identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa SMP Negeri 5 Kota Jambi adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor internal (faktor dari dalam diri)

Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan diatas dengan menggunakan rumus persentase, maka dapat dilihat bahwa “sebagian” (51.97%) siswa mengalami kesulitan dalam belajar disebabkan karena faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya faktor jasmani, faktor rohani dan faktor emosi atau kebiasaan yang salah. Hal ini apabila dibiarkan akan menjadi masalah serius sehingga akan menyebabkan terjadinya penurunan terhadap prestasi belajar siswa.

Kesulitan belajar adalah kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hail belajar (Ahmadi,1990:68). Kesulitan dalam belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Anak yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademiknya, yang disebabkan oleh adanya disfungsi minimal otak, atau dalam psikologis dasar, sehingga prestasi belajarnya tidak sesuai dengan potensi yang sebenarnya, dan untuk mengembangkan potensinya secara optimal mereka memerlukan pelayanan pendidikan secara khusus

Menurut Slameto (2003 : 54), faktor-faktor internal yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah Jasmani, yang terdiri dari faktor Pertama Jasmani meliputi :a) cacat tubuh atau adanya susunan saraf yang tidak berkembang secara sempurna.b) Mempunyai penyakit yang sifatnya menahun yang dapat menghambat usaha-usaha belajar secara optimal. c) Kelemahan pada unsur pancaindera (misalnya mata/telinga yang tidak sempurna/cacat) yang dapat mengganggu

(12)

interaksi dalam proses pembelajaran. Kedua psikologis dan mental, yang terdiri dari faktor: a) inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. b) Tingkat kecerdasan rendah. c) Aktivitas yang tidak terarah,kurang semangat,kurang menguasai ketrampilan. Ketiga emosional dan kebiasaan sikap yang salah, terdiri dari faktor : a) Terdapatnya rasa tidak aman (insecurity), b) Penyesuaian yang salah terhadap orang – orang, c) Kurang menaruh minat terhadap pekerjaan sekolah d) Malas dan tidak mau belajar. e) Sering tidak mengkuti pelajaran (bolos).

1.1Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor internal yaitu faktor jasmani

Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor internal penyebab kesulitan belajar siswa amat kecil (20.31%) dikarenakan faktor jasmani yang meliputi cacat tubuh, memiliki penyakit dan kelemahan pada panca indra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa SMP negeri 5 Kota Jambi mengalami kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor jasmaninya.

Menurut Slameto (2003;56) salah satu faktor penyebab kesulitan belajar adalah faktor jasmani atau keadaan fisik siswa seperti cacat tubuh atau salah satu syaraf tubuh yang tidak berkembang, penyakit yang sifatnya menahun, kelemahan pada panca indra (pendengaran, rabun

Faktor Jasmani dibagi menjadi dua diantaranya faktor kesehatan kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa, jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat inderanya. Kedua Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta, tulis, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain (Slameto, 2003 : 55).

1.2Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor internal yaitu faktor psikologi

Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor internal penyebab kesulitan belajar siswa sebagian besar (61.16%) dikarenakan faktor psikologi yang meliputi intelegensi, perhatian dan kesiapan dan semangat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian besar siswa SMP negeri 5 Kota Jambi mengalami kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor psikologinya.

Usaha penanganan faktor psikologis dilakukan oleh guru pembimbing dengan cara melakukan bimbingan belajar. Oemar Hamalik (2000;46) menyebutkan bahwa bimbingan belajar adalah suatu proses memberi bantuan kepada individu agar individu itu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-masalah hidupnya sendiri sehingga ia dapat menikmati hidup dengan bahagia.

Dalam melakukan bimbingan belajar keterlibatan guru mata pelajaran sangat penting untuk memantau hasil prestasi belajar siswa. Kolaburasi antara guru mata pelajaran dengan guru bimbingan dan konseling dalam bimbingan belajar mengarahkan kondisi psikologis siswa yang lebih siap dalam melakukan aktifitas belajarnya.

1.3Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor internal yaitu faktor emosi dan kebiasaan yang salah

(13)

Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor internal penyebab kesulitan belajar siswa sebagian (55.73%) dikarenakan faktor emosi dan kebiasaan yang salah yang meliputi malas belajar, kurang berminat, sering bolos dan aktifitas yang kurang menunjang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian besar siswa SMP negeri 5 Kota Jambi mengalami kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor emosi dan kebiasaan yang salah.

Siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar adalah siswa yang bermasalah dalam belajar, sering bolos dan kurang berminat dalam belajar dan banyak melakukan aktifitas-aktifitas yang kurang menunjang kegiatan belajarnya disekolah..

Menurut Jersild dan Taisch dalam Nurkencana (1996:214) bahwa minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, wawasan akan bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin karena siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.

2. Identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor eksternal (faktor luar dalam diri)

Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan diatas dengan menggunakan rumus persentase, maka dapat dilihat bahwa “sebagian” (45.60%) siswa mengalami kesulitan dalam belajar disebabkan karena faktor yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor sosial.

2.1Faktor-faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari lingkungan keluarga

Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa sebagian kecil (39.52%) dikarenakan faktor lingkungan keluarga yang meliputi perhatian orang tua, keadaan ekonomi dan suasana rumah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa SMP negeri 5 Kota Jambi mengalami kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor lingkungan keluarga.

Sejalan dengan hasil penelitian diatas, Amti (2012:17) mengungkapkan faktor-faktor yang menyangkut lingkungan keluarga antara lain : 1) kemampuan ekonomi orang tua yang kurang memadai, 2) anak kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan orang tua, 3) harapan orang tua terlalu tinggi terhadap anak, orang tua pilih kasih terhadap anak, 4) hubungan antara anggota keluarga kurang harmonis.

Selanjutnya pendidikan itu tidak hanya berlangsung di sekolah saja, tetapi juga dalam lingkungan keluarga. Orang sering beranggapan bahwa tugas mendidik itu hanya dilakukan dilingkungan sekolah dimana guru berkewajiban untuk mengawasi, mendidik dan orang tua tidak lebih hanya sekedar mencukupi kebutuhan makan, minum, pakaian dan kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat kebendaan. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga tidak punya waktu lagi untuk mengawasi dan memperhatikan kebiasaan anak-anaknya. Sebagaimana yang diungkap Amti (2012:73)

(14)

pendidikan itu tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi juga dalam lingkungan keluarga.

2.2Faktor-faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari lingkungan sekolah

Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa sebagian (53.88%) dikarenakan faktor lingkungan sekolah yang meliputi faktor yang berasal dari guru sekolah, kurikulum sekolah dan kondisi sekolah/sarana prasarana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian siswa SMP negeri 5 Kota Jambi mengalami kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor lingkungan sekolah.

Unsur terpenting dari lingkungan sekolah adalah guru. Guru yang baik adalah guru yang mampu memberikan proses pembelajaran yang baik. Dunkin dan Biddle dalam Syaiful Sagala (2006) menyatakan bahwa proses pembelajaran secara umum akan berlangsung dengan baik jika pendidik mempunyai dua komponen utama yaitu kompetensi substansi materi pembelajaran atau penguasaan materi pembelajaran dan kompetensi metodelogi pembelajaran. Artinya jika guru menguasai materi pelajaran, diharuskan juga menguasai metode pengajaran sesuai kebutuhan materi ajar yang mengacu pada prinsip padagogik yaitu memahami karakteristik peserta didik. Jika metode dalam belajar tidak dikuasai maka penyampaian materi ajar tidak akan maksimal. Dengan demikian seorang guru dituntut untuk mampu menyampaikan materi ajar yang dikuasainya melalui berbagai strategi, metode, pendekatan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Guru dan cara mengajar merupakan faktor yang penting bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu menyampaikan pengatahuan itu kepada anak-anak didiknya. Ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa karena guru yang berpengetahuan tinggi dan cara mengajar yang bagus akan memperlancar proses belajar mengajar sehingga siswa dengan mudah menerima pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya.Lingkungan sekolah seperti berbagai fasilitas yang tersedia juga sangat menunjang aktifitas kegiatan belajar mengajar yang baik.

2.3Faktor-faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari lingkungan sosial

Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa sebagian kecil (40.43%) dikarenakan faktor lingkungan sosial yang meliputi teman bergaul, media massa dan aktifitas/kesibukan dalam masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian siswa SMP negeri 5 Kota Jambi mengalami kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor lingkungan keluarga.

Menurut Kartono (1991) salah satu faktor eksternal penyebab kesulitan dalam belajar, selain lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, faktor lingkungan sosial juga sebagai penyebab kesulitan belajar pada siswa. Adapun faktor lingkungan sosial ini meliputi pergaulan antar remaja atau teman sebaya dan media massa dan aktifitas/kesibukan dalam masyarakat.

Faktor lingkungan sosial yang dominan penyebab kesulitan belajar siswa adalah faktor pergaulan antar remaja atau teman sebaya. Siswa akan malas belajar apabila ada teman yang mengajaknya untuk malas belajar,

(15)

mengajak siswa untuk membolos hanya sekedar untuk main-main diluar pada saat jam belajar, nongkrong-nongkrong dengan teman-teman yang tidak sekolah atau malas belajar dan pengaruh media massa yaitu main game online dengan teman-teman sehingga lupa untuk belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penyebab kesulitan belajar siswa yang dikarenakan faktor jasmani yang meliputi

cacat tubuh, memiliki penyakit dan kelemahan pada panca indra berada pada “sebagian kecil” yaitu sebesar 20.31%. Hasil penelitian ini dimaksudkan bahwa penyebab kesulitan belajar dikarenakan faktor jasmani amat kecil, kemungkinan penyebab kesulitan belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.

2. Penyebab kesulitan belajar siswa yang dikarenakan faktor psikologi yang meliputi intelegensi, perhatian dan kesiapan, dan semangat berada pada sebagian besar yaitu sebesar (61.16%). Maksudnya bahwa sebagian besar siswa banyak mengalami kesulitan belajar dikarenakan faktor psikologi, seperti intelegensi siswa yang rendah, siswa kurang perhatian saat jam pelajaran berlangsung, kurang siap dan semangat dalam menerima pelajaran.

3. Penyebab kesulitan belajar siswa dikarenakan faktor emosi dan kebiasaan yang salah yang meliputi malas belajar, kurang berminat, sering bolos dan aktifitas yang kurang menunjang berada pada “sebagian besar” yaitu (55.73%). Hal ini tampak pada sebagian siswa malas-malasan saat belajar, kurang berminat dalam belajar, dan sering bolos saat jam pelajaran berlangsung.

4. Penyebab kesulitan belajar siswa dikarenakan faktor lingkungan keluarga yang meliputi perhatian orang tua, keadaan ekonomi dan suasana rumah berada pada “sebagian” yaitu (39.52%). Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa mengalami kesulitan belajar dikarenakan kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak, faktor ekonomi yang rendah dan suasana rumah yang kurang mendukung siswa untuk belajar.

5. Penyebab kesulitan belajar siswa dikarenakan faktor lingkungan sekolah berada pada “sebagian” yaitu (53.88%), yang menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan faktor yang berasal dari guru sekolah, kurikulum sekolah dan kondisi sekolah/sarana prasarana.

6. Penyebab kesulitan belajar siswa dikarenakan faktor lingkungan sosial yang meliputi teman bergaul, media massa dan aktifitas/kesibukan dalam masyarakat berada pada “sebagian” yaitu (40.43%). Jadi sebagian siswa mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan teman bergaul yang salah, penggunaan media massa dan kesibukan siswa yang menyita waktu belajar di sekolah dan di rumah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran-saran kepada pihak-pihak tertentu sebagai berikut:

6. Bagi SMP Negeri 05 kota Jambi

Memberikan masukan bagi sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan dan mutu pendidikan sehingga tidak ditemui lagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan sebagai bahan kajian dalam melaksankan proses belajar mengajar.

(16)

Sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling berupa pemberian layanan pembelajaran bidang bimbingan belajar 8. Bagi Guru Mata Pelajaran

Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kreatifitas dalam belajar dan menggunakan metode belajar yang lebih menarik sehingga siswa tidak bosan dalam belajar.

9. Bagi Orang Tua Siswa

Memberikan masukan pada orang tua agar meningkatkan perhatian dan pengawasan kepada anak untuk belajar lebih giat lagi, baik disekolah maupun di rumah, dan membimbing saat anak belajar di rumah.

10.Bagi Siswa

Agar siswa mendapat gambaran informasi tentang kesulitan belajar yang dialaminya dan agar siswa lebih konsenterasi dan lebih giat dalam belajar agar tidak terjadi lagi penurunan terhadap prestasi belajar.

C. Implikasi hasil penelitian terhadap bimbingan dan konseling

Bimbingan konseling yang diartikan sebagai upaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki individu, sehingga individu dapat berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dalam prroses belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Beberapa masalah-masalah yang timbul dalam belajar tentunya akan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa nantinya. Sekolah memppunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil dalam belajar. untuk itu hendaknya sekolah memberikan bantuan kepada siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar. Disinilah letak dan perlunya program bimbingan dan konseling untuk membantu agar mereka berhasil dalam belajar.

Adapun langkah-langkah dapi pihak sekolah dalam mengatasi kesulitan dalam belajar yang dialami oleh siswa meliputi; mengumpulkan data siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, pengolahan data untuk mengetahui penyebab kesulitan dalam belajar, menetapkan jenis-jenis kesulitan dalam belajar dan faktor-faktor kesulitan belajar), menetapkan bantuan yang diberikan, melakukan konseling baik perorangan maupun kelompok mmengenai kesulitan belajar, evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan dari perlakuan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal Sutja, dkk. 2010. Panduan Penulisan Skripsi. Diterbitkan dan diedarkan Oleh Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Jambi Amti, 2012. http://kesulitan belajar.jurnal.blogspot.com/2012/. Diakses tanggal 29

Desember 2013

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zaini, 2001.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Penerbit Renika Cipta.

Mujiono, Damyanti, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Nurkencana, 1996.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto Ngalim.2004. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : Remaja Rosda Karya Roestiyah. 1989. Belajar dan Mengajar. Jakarta : Rama Widya.

Hamalik. 2002. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Jakarta:Gramedia

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

(17)

Gambar

Tabel 3.5 Penentuan Kelas Interval
Tabel Rangkuman hasil analisis masing-masing indikator

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Maladewa memutuskan untuk bergabung dalam Jalur Sutra Maritim Tiongkok karena pemerintah yakin bahwa Jalur Sutra Maritim adalah pintu gerbang menuju

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPI2‐JM Bidang Cipta Karya adalah dokumen

Taistelusimulaattorin antama palaute mahdollistaa nopean ja tehokkaan arvion taistelijan toi- minnasta, jota voi hyödyntää sekä kouluttaja että taistelija

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan keluhan demam, pusing berputar,

Dalam melakukan refleksi, peneliti bersama guru mitra (kolaborator) dapat mengemukakan keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai dan kekurangan-kekurangan yang

Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi yang menduduki jabatan Penyuluh Sosial Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi