• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Momen Keluarga 1. Pengertian Momen

Momen atau saat adalah pandangan sesaat atau waktu yang singkat, dalam artian luas suatu pandangan yang memberikan perbedaan dalam suasana menjadi baik ataupun buruk di suatu tempat tersebut atau dalam lingkungan pada masyarakat, lingkungan keluarga dan lain-lain. Momen merupakan suatu yang tidak bisa terduga, dimana pada suasana tersebut bisa di jadikan suatu objek yang memberikan apa yang terjadi pada saat itu bisa saat sedih, bahagia, berfikir dan lain-lain. Momen memiliki berbagai ekspresi, disini penulis hanya memberikan beberapa beberapa contohnya yaitu sebagai berikut ini:

a. Momen kebahagiaan

Kebahagiaan sendiri adalah konsep yang subyektif karena setiap individu memiliki tolak ukur yang berbeda-beda. Setiap individu juga memiliki faktor yang berbeda sehingga bisa mendatangkan kebahagiaan untuknya. Faktor-faktor diantara lain yaitu uang, status pernikahan, kehidupan sosial, usia, kesehatan, pendidikan, iklim, ras, dan jenis kelamin, serta agama atau tingkat regiulisitas seseorang muslim (Seligman,2005:65). Momen ini memiliki ekspresi kecerian, dalam artian keceriaan saat mendapatkan hasil yang diinginkan ataupun mendapatkan hasil yang maksimal. Kebahagiaan dalam kelurga merupakan kebahagiaan yang sangat indah, dalam

(2)

contohnya di mana dalam keluarga semua anggotanya merasa terhibur atau senang dengan hal-hal apapun, seperti seorang istri yang sedang hamil atau menunggu kehadiran sang buah hatinya.

Gambar 2.1 Contoh Momen Kebahagiaan

Sumber:(http://www.merries.co.id/pregnancy/yang-harus-moms-lakukan-ketika-usia-kehamilan-6-bulan) diakses pada 22/02/2016.

b. Momen Kasih Sayang

Kasih sayang adalah suatu ekspresi yang tidak bisa diungkapkan namun bisa dengan gerakan, dalam artian sederhananya kasih sayang merupakan suatu tindakan dari diri sendiri untuk membantu atau menolong orang lain, teman, sahabat, pacar, anak, orang tua, dan makhluk hidup lainnya. Kasih sayang dalam keluarga merupakan ajaran orang tua terhadap anaknya dalam mendidik, dan memberikan apapun demi anaknya.

(3)

Gambar 2.2 Contoh Momen Kasih Sayang

Sumber:(http://tabloidnova.com/Keluarga/Anak/Kasih-Sayang-Tanpa-Batas-Dari-Jessica-Iskandar-Untuk-Putranya-Sebagai-Single-Parent) diakses pada 24/06/2016. c. Momen kesedihan

Kesedihan adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan yang tidak beruntung, kehilangan, dan ketidak berdayaan. Kesedihan merupakan suatu ekspresi duka cita atau perubahan dalam suasana hati yang menjadi berkecamuk. Kesedihan juga bisa merubah suatu perilaku setiap individu terhdap sesuatu. Dalam hal ini setiap individu menggambarkan dengan tangisan atau kesusahan hati. Kesedihan dalam momen keluarga merupakan suatu momen sering, karena setiap anggota keluarga pasti memiliki permasalahan. Dalam permasalahan tersebut membuat hati menjadi sedih, wajah terlihat murung, dan susana hati berkecamuk. Dalam contohnya

(4)

seperti anaknya yang sedang sakit, berduka cita atau kehilangan sosok seseorang dalam keluarga tersebut, pertengkaran antara anggota keluarga dan lain-lain.

Gambar 2.3 Contoh Momen Kesedihan

Sumber: (http://liputan75.blogspot.com/2016/03/jangan-pernah-kau-buat-wanita-menangis.html) diakses pada 24/06/2016.

d. Momen kebersamaan

Kebersamaan adalah kata yang selalu kita inginkan keberadaannya untuk menjaga hubungan harmonis antara kita dengan lingkungan. Kebersamaan itu awal dari terciptanya kedamaian hidup antar manusia yang biasanya sulit terjalin benar. Kebersamaan tidak hanya sekedar kehadiran fisik belaka namun adanya keterlibatan emosi pada seluruh anggotanya. Jadi dalam hal ini bisa di contohkan dengan kehadiran anggotanya dan bisa mengembangkan dalam suatu kelompok itu untuk maju. Kebersamaan merupakan hal yang sangat penting bagi keluarga, karena pada saat itu atau momen itu sangat jarang sekali. Dalam hal tersebut banyak hal yang di

(5)

lakukan dalam momen tersebut, seperti bermain bersama dengan anggota keluarga lainnya, makan bersama atau mendengarkan cerita dari salah satu anggota keluarga, dan bisa juga sebagai momen saat kumpul untuk berfoto bersama.

Gambar 2.4 Contoh Momen Kebersamaan

Sumber: (http://www.combiphar.com/id/healthy-living/5-kegiatan-seru-bersama-keluarga-saat-lebaran) diakses pada 24/06/2016.

2. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah merupakan suatu kelompok primer yang paling penting dalam masayrakat. Keluarga merupakan kelompok yang terbentuk dari bagian laki-laki dan perempuan, hubungan yang berlangsung lama dalam menciptakan dan membesarkan anak. Jadi, keluarga dalam bentuk yang merupakan satu kesatuan sosial terdiri atas suami istri dan anak-anak yang belum dewasa (Hartono dan Arnicun:79)

Keluarga adalah sekumpulan orang dalam suatu ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan

(6)

meningkatkan pengembangan fisik, mental, serta sosial dari setiap anggota keluarga (Duvall dan Logan,1986:26)

Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana sema lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu (Narwoko dan Suyanto:2004)

3. Tugas dan tanggung jawab keluarga

Keluarga memliki peran penting dalam kehidupan manusia, tugas utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan sosial semua anggotanya. Peranan penting yakni ayah dan ibu yang menentukan kehidupan anak, karena merupakan mendidik dalam keluarga dan pengasuh dalam hidupnya. Penulis akan memberikan penjelasan peranan di dalam keluarga.

a. Ayah

Seorang ayah dianggap sebagai kepala keluarga yang diharapkan memiliki kepemimpinan sesuai dengan ajaran-ajaran tradisional maka dengan itu pemimpin harus menjadi tauladan yang baik, memberikan semangat sehingga dapat memiliki pengikut yang kreatif dalam keluarga dan membimbing sebagai pemimpin dalam rumah tangga (Prof.Dr. Soerjono Soekanto, S.H.,1992:115)

b. Ibu

Seorang ibu memiliki peranan yang sangat besar sekali pada seorang anak dalam proses sosialisasi. Ibu adalah jantung dari keluarga, perempuan ini

(7)

menyimpulkan bahwa kedudukan seorang ibu merupakan sebagai tokoh sentral dan sangat penting untuk melaksanakan kehidupan (Gunarasa,2000)

c. Anak

Anak merupakan amanah dari Allah SWT yang diberikan kepada setiap orang tua, anak juga buah hati, anak juga cahaya mata, tumpuan harapan serta kebanggaan keluarga. Anak merupakan generasi mendatang yang mewarnai masa kini dan diharapkan dapat membawa kemajuan dimasa mendatang bagi keluarga.

Gambar 2.3 Anak

(8)

Menurut Fidi Mahendra dalam bukunya “Winner of Love” mengungkapkan

pendapat sebagai berikut,

....ibarat kertas anak merupakan kertas putih polos yang belum ada coretannya, ibarat kaset ia adalah kaset kosong yang bisa di isi apa saja. Tinggal bagaimana orang tua mengajarkan anaknya, jadi semua tergantung pada orang tua (Fidi Mahendra,2010:202)

B. Pengertian Seni

Pengertian seni adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman-pengalaman batin itu di sajikan secara menarik. Sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya. Kelahirannya tidak didorong hasrat memenuhi kebutuhan pokok, melainkan merupakan usaha untuk melengkapi dan menyempurnakan derajat kemanusiaan memenuhi kebutuhan sifatnya spiritual (Mikke Susanto, 2003:102)

Nooryan Bahari dalam bukunya yang berjudul “Kritik Seni, wacana, apresiasi

dan kreasi”. Menjelaskan bahwa seni adalah bentuk keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, belajar, atau pengamatan-pengamatan (Nooryan Bahari,2008:61)

Dapat disimpulkan bahwa seni adalah hasil karya manusia yang menginformasikan atau mengkomunikasikan suatu perasaan atau batin setiap manusia agar dapat di nikmati dan dihayati oleh orang lain.

(9)

C. Komponen Seni Rupa

Berhubungan dengan definisi seni, seni adalah mentransfer isi seni dari senimana untuk penikmat melalui benda yang biasa disebut dengan karya seni. Penting dalam menjelaskan komponen seni, karena karya seni merupakan perwujudan terindra dan dalam wujud tersebut selalu ada komponen-komponen pembentuk daripada karya seni itu sendiri. Begitu bentuk seninya, begitu pula isi kandungan di dalamnya (Jacob Sumardjo,2000:96). Komponen-komponen karya seni tersebut ialah subject metter atau tema, bentuk, dan isi atau arti:

1. Tema atau (Subject matter)

Tema dalam seni adalah suatu (persoalan) yang akan diungkap pada suatu karya, dan oleh karena itu sering kali juga disebut dengan pokok soal atau tema (P.Mulyadi, 1998:15). Sedangkan pendapat lain mengungkapkan tema merupakan gagasan yang hendak di komunikasikan oleh pencipta karya seni pada khalayak. Tema bisa jadi menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan, dan sebagainya (Nooryan Bahari,2008:22).

Di sini penulis mengambil tema momen keluarga, dalam hal ini penulis ingin memvisualisasikan contoh momen atau saat yang berharga dalam keluarga dimana dalam keluarga pasti memiliki momen yang begitu banyak. Penulis mengambil salah satu momen pada saat hamil, saat hamil merupakan momen kebahagiaan yang terlihat dari sang suami dan sang istri yang kemudian penulis jadikan suatu karya.

(10)

2. Bentuk (Form)

Bentuk adalah totalitas dari pada karya seni, atau kenyataan visual karya seni hasil pengolahan subject mattter yang dibenturkan dengan organisasi unsur-unsur rupa (P.Mulyadi,1994:16). Dalam sebuah karya seni merupakan obyek yang harus di tampilkan dalam sebuah karya. Tanpa adanya bentuk seseorang tidak dapat menikmati atau memahami karya seni tersebut.

3. Isi atau Makna

Jika ditinjau dalam aspek isi, nilai-nilai di dalamnya dapat konstekstual dan universal. Jiwa manusia dari dulu sampai sekarang tetap sama, memiliki perasaan, instuisis, pikiran, kemauan, kesadaran dan bawah sadar. Seorang seniman memiliki tujuan dan hak sendiri dalam melahirkan karya seninya, tetapi tiap nilai yang di tangkap dari karya tersebut berbeda-beda. Ini memiliki tafsir tersendiri dari setiap orang, tafsiran yang berpengaruh semisalnya kritikus dapat memberikan isi nilai yang di akui kebenarannnya oleh banyak penikmat.

…isi disebut kualitas atau arti, yang ada dalam suatu karya seni. Isi juga dimaksudkan sebagai final statement, mood (suasana hati), atau pegalaman penghayat, isi merupakan arti yang esensial daripada bentuk, dan seringkali dinyatakan sebagai bentuk sejenis emosi, aktivitas intelektual, atau asosiasi yang kita lakukan terhadap suatu karya seni. Apabila ada suatu usaha untuk menganalisa mengapa bentuk dari suatu karya menimbulkan emosi atau ekspresi terhadap kita, atau menstimulasi aktivitas intelektual penghayatnya, sebenarnya kita sedang menghadapi isi atau arti (P.Mulyadi,1998:16).

(11)

D. Elemen-Elemen Seni Rupa

Di samping komponen seni, dalam suatu karya juga harus memperhatikan unsur yang ada dalam karya seni. Di sini penulis mengambil beberapa elemen yang penulis gunakan dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Berikut penjelasan masing-masing dari unsur rupa tersebut:

1. Garis

Garis merupakan kumpulan dari titik satu ke titik yang lainnya dimana menjadikan suatu goresan yang menghasilkan suatu karya. Setiap garis tersebut dapat menimbulkan kesan beragam yang di namakan sifat garis. Menurut pendapat ahli, garis di mulai dari sebuah titik, merupakan “jejak” yang di timbulkan oleh titik-titik

yang di gerakan atau merupakan sederetan titik-titik yang berhimpit. Juga merupakan goresan atau sapuan yang sempit dan panjang sehingga membentuk seperti benang atau tali (Arfial Arsad,1997:37).

Kemudian menurut pendapat lain mengungkapkan bahwa Raut adalah ciri khas suatu bentuk dari sebuah garis. Raut garis adalah ciri khas bentuk garis. Raut garis secara garis besar hanya terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus dan bengkok atau lengkung. Namun, jika dirinci terdapat empat jenis garis sebagai berikut ini: garis lurus yang meliputi garis horizontal, diagonal dan vertical.Garis lengkung meliputi garis lengkuk kubah, garis lengkung busur dan lengkung mengapung. Garis majemuk yang meliputi garis zig-zag dan garis berombak. Garis gabungan meliputi antara garis lurus, lengkung dan majemuk (Sadjiman Ebdi Sanyoto,2009:98)

(12)

Garis yang dipilih penulis dalam cukilan karya seni grafis cetak dalam ini ada tiga jenis, yaitu garis nyata yang digunakan untuk membentuk objek visual langsung pada bidang blok cetak. Garis semu, muncul karena adanya batas bentuk dan warna, garis ekspresif dimunculkan oleh spontanitas, garis lengkung, serta gabungan. Garis yang digunakan pada karya penulis adalah garis lurus, garis lengkung dan gabungan dibuat untuk menampilkan bentuk manusia dan objek baranglewat arsiran pada objek gambar.

Gambar 2.5 Raut Garis

(Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Nirmana”.Tahun 2010, halaman 90) 2. Bidang (Shape)

Penulis menggunakan bidang geometri, dalam hal ini penulis menggunakan

(13)

karya ini. Seorang seniman harus menguasai bidang karena bidang merupakan tempat objek yang ditampilkan, memperhatikan tata letak objek dan juga mempertimbangkan keseimbanganya. Shape adalah suatu bidang yang terbatas baik secara teratur atau tidak teratur dibatasi oleh garis ataupun warna (P.Mulyadi,1998:16).

Bidang adalah suatu bentuk raut pipih, datar sejajar dengan dimensi panjang dan lebar serta menutup permukaan. Bidang dapat di artikan sebagai bentuk menempati ruang, dan bentuk bidang sebagai ruangannya sendiri di sebut dwimatra (Sadjiman Ebdi Sanyoto,2010:103).

Jenis bidang yang digunakan penulis dalam karyanya adalah bidang geometric

dan bidang biomorphic. Bidang geometric penulis gunakan untuk membentuk objek-objek lingkaran atau bulatan seperti pada tubuh manusia dan objek-objek barang, sedangkan untuk bidang biomorphic penulis gunakan dalam membentuk objek-objek bidang yang bebas, tidak beraturan, dan bentuk yang organik.

(14)

Gambar 2.6 Macam-macam Raut Bidang

(Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Elemen-elemen Seni dan Desain”.2009:105) 3. Tekstur

Tekstur adalah sifat suatu permukaan dari benda atau bidang, yang memberi karakter atas suatu benda atau bidang permukaan tersebut, apakah halus, sedang atau kasar. Tekstur adalah nilai atau ciri khas suatu permukaan atau raut.

Pada umumnya orang menyebut tekstur itu dihubungkan dengan sifat permukaan yang halus pun merupakan tekstur di mana nilai, sifat, atau ciri khas permukaannya atau teksturnya halus. Sifat-sifat permukaan kasar-halus, kasap-licin, keras-lunak, bermotif-polos, cemerlang-suram, dan lain-lain (Sadjiman Ebdi Sanyoto,2009:120).

Tekstur yang penulis gunakan adalah tekstur semu. Teksur semu ini dihasilkan dari penggunaan garis-garis hasil dari proses cukilan serta cetakan yang berkali-kali

(15)

sehingga menimbulkan tekstur yang dapat diraba. Begitu juga tekstur pada kertas untuk mencetak menggunakan kertas concord yang terdapat tekstur kasar namun tekstur ini tidak akan nampak sebab dalam penyajian karya penulis menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasilkan menjadi tekstur semu.

Gambar 2.7 TEKSTURE HIAS/SEMU dan INTERVAL TANGGA TEKSTUR (Sumber: Sadjiman Ebdi Sanoyoto, “Elemen-elemen Seni dan Desain”. 2009:126) 4. Warna

Warna yang digunakan dalam karya penulis ini adalah campuran dari beberapa warna primer, ini bertujuan agar warna tersebut dapat memunculkan momen dari dalam keluarga tersebut. Dalam pemilihan warna seorang seniman memiliki kesan dan pengertian yang berbeda-beda dalam menempatkan warna, sehingga seniman satu dengan yang lainnya mempunyai karakter warna yang berbeda.

(16)

…Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan benda-benda yang dikenainya; corak rupa seperti merah, biru, hijau, dan lain-lain. Peranan warna sangat dominan pada karya seni rupa, hal ini dapat dikaitkan dengan upaya menyatakan gerak, jarak, tegangan (tension), deskripsi alam (naturalism), ruang, bentuk, ekspresi atau makna simbolik dan justru dalam kaitan yang beraneka raga mini kita akan melihat betapa kedudukan warna dalam seni rupa. Zat warna didapatkan dari perpaduan pigmen yang berupa bubuk halus, kemudian disatukan dengan binder (zat pengikat) atau paint vechile (pembawa pigmen) (Mike Susanto,2002:113). Warna yang penulis gunakan adalah warna yang mirip dengan objek aslinya. Penggunaan warna primer seperti merah, kuning, biru, hitam, putihdan ditambah dengan warna campuran disesuaikan dengan fungsinya, seperti penggunaan warna cerah pada pakaian dan warna kontras pada background belakang dimaksudkan untuk mempertegas sosok manusia sebagai objek utama. Penulis juga menggunakan dimensi value dengan susunan warna dari warna terang ke warna gelap. Melalui kesan gelap terangnya warna tersebut menciptakan kesan ruang dan menghasilkan dimensi pada karya.

(17)

Gambar 2.8 LINGKARAN WARNA (THE COLOR WHELL) Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Elemen-elemen Seni dan Desain”.2009:31

E. Prinsip-prinsip Seni Rupa

Untuk menciptakan sebuah karya seni selalu berpegang pada prinsip keorganisasian biasanya di sebut prinsip organisai, prinsip desain, atau asas-asas desain, anatara lain rhytm (irama), unity (kesatuan), balance (keseimbangan),

domination (penekanan) dan proportion (kesepadanan). Komposisi perlu diperhatikan adanya unsur yang saling berintegrasi dan saling mendukung, tidak perlu bahwa tiap-tiap unsur memiliki kekuatan yang sama (P.Mulyadi,1998:22).

1. Irama (Rhytm)

Irama adalah gerak perulangan atau gerak mengalir atau aliran yang ajeg, runtut, teratur, terus-menerus (sadjiman Ebdi Sanyoto,2010:161).

(18)

2. Kesatuan (Unity)

Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang di susun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya. Kesatuan di perlukan dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya. Melalui kesatuan itulah elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperoleh fokus yang dituju (Adi Kusrianto, 2009: 35).

Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa. Kesatuan dapat di sebut sebagai keutuhan. Semua unsur atau bagian-bagian dari karya seni atau desain harus menyatu dalam satu kesatuan, saling mendukung, tidak ada bagian-bagian yang menggangu dan terasa keluar dari susunan. Tanpa adanya kesatuan maka karya unsur seni akan terlihat tidak enak dilihat. Suatu kesatuan dapat menyampaikan keteraturan, di mengerti oleh penikmat karya seni secara utuh, bukan merupakan suatu unsur yang terpisah (Sadjiman Ebdi Sanyoto,2010:213).

3. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan salah satu prinsip dasar seni rupa, karya seni harus memiliki keseimbangan agar enak dipandang atau di lihat dan tidak berat sebelah. Seperti halnya kita dekat dengan pohon atau bangunan yang akan roboh yang berarti dalam keadaan kurang seimbang, persaan tidak enak, tidak tenang, gelisah, takut kejatuhan. , di dalam keseimbangan ada keseimbangan simetri (symmetrical balance), keseimbangan memancar (radial balance), keseimbangan sederajat (obvious balance).

(19)

Keseimbangan simetris yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan sama persis, baik dalam bentuk, rautnya, besaran ukurannya, arahnya, warnanya, maupun teksturnya. Dapat dikatakan komposisi dengan keseimbangan simetris ini adalah setangkup. Keseimbangan memancar sesungguhnya sama dengan keseimbangan simetri, tetapi kesamaan polanya bukan hanya diantara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan saja, melainkan juga antara ruang sebelah kanan dan ruang sebelah bawah. Keseimbangan sederajat yaitu keseimbangan komposisi antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan tanpa mempedulikan bentuk yang ada di masing-masing ruang. Jadi meskipun memiliki bentuk raut yang berbeda, tetapi besarannya sederajat. Sedangkan keseimbangan tersembunyi yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan meskipun keduanya tidak memiliki besaran sama maupun bentuk raut yang sama. Jika keseimbangan ini bisa di capai maka akan menghasilkan komposisi yang dinamis, hidup, bergairah (Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 237). Karya penulis akan menggunakan keseimbangan asimetris, agar karya tersebut terlihat dinamis, tidak kaku, dan terkesan hidup.

4. Penekanan (Domination)

Dominasi dalam karya seni itu bisa juga di sebut keunggulan, keunikan, keistimewaaan, keganjilan, atau penyimpangan. Di dalam karya seni harus ada dominasi agar terlihat menarik (Sadjiman Ebdi Sanyoto,2009:225).

Setiap bagian dari suatu bentuk karya seni hendaknya memiliki tingkat kekuatan (dominan) yang layak. Bagian tertentu yang mendominasi di dalam suatu

(20)

bentuk karya seni, akan menjadi titik perhatian yang menonjol. Kelayakan tingkat dominan dari unsur-unsur pendukung akan menimbulkan harmoni yang akhirnya mencapai suatu kesatuan (Arfial Arsad Hakim, 1987:19).

5. Kesepadanan (Proportion)

Proporsi atau perbandingan merupakan salah satu prinsip dasar seni rupa untuk memperoleh keserasian. Proporsi juga bisa disebut dengan kesepadanan (Sadjiman Ebdi Sanyoto,2009:273).

F. Komposisi dalam Seni Rupa

Komposisi dalam sebuah karya terbagi menjadi 4 tipe yaitu, komposisi terbuka, komposisi tertutup, komposisi piramida, dan komposisi piramida terbalik. Komposisi terbuka adalah suatu kompoisi dalam suatu bidang atau ruang komposisi yang dimana objek gambar terkesan menerus, tersebar, meluas dari pusat bidang tersebut. Sedangkan jika objek gambar tersebut seakan-akan terpusat di dalam suatu ikatan, mengumpul, menyempit, sehingga terlihat adanya pengelompokan objek gambar ke dalam pusat bidang atau ruang komposisi, maka komposisi yang demikian itu di katakan komposisi tertutup (Arfial Arsad Hakim,1997:37).

G.Seni Grafis

Seni grafis adalah medium kreatif secara sadar menggunakan keterampilan teknik dan imaji kreatif untuk menciptakan objek-objek estetik dengan proses mencetak. Grafis berasal dari bahasa Yunani, graphien, yang berarti menulis atau menggambar. Seni grafis merupakan gambar bebas karya berupa cetakan, yang

(21)

memalui proses manual dan menggunakan material tertentu, dengan tujuan membuat perbanyakan karya dalam jumlah tertentu (Mike Susanto,2002:47).

Sedangkan menurut Nooryan Bahari dalam tulisannya “Kritik Seni Wacana, Apresiasi dan Kreasi” menerangkan bahwa:

…”Seni grafis termasuk bagian seni murni yan berwujud dua dimensional yang dihasilkan melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis adalah karya dapat dilipat gandakan tanpa mengurangi orisinalitasnya. Teknik seni grafis anatara lain, cetak tinggi, cetak dalam cetak datar, dan cetak saring” (Nooryan Bahari,2008:83).

1. Teknik dalam seni grafis

Dalam seni grafis memiliki berbagai teknik, di sini penulis sedikit menjelaskan dari beberapa teknik yang digunakan oleh para seniman di Indonesia. Berikut tekniknya:

a. Cetak Saring (Silkscreen)

Cetak saring adalah bagian dari seni grafis terapan yang bersifat praktis, teknik cetak saring dilakukan untuk mencetak berbagai media terkecuali yang tidak mengandung air (Guanawan Mahendra,2013:7). Cetak saring merupakan proses stencil untuk memidahkan suatu objek ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti: kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastic, kulit, dan lain-lain. Pada teknik cetak saring acuan yang berupa stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah hand cut (Guanawan Mahendra,2013:8-9).

(22)

Gambar 2.9 Visual Cetak Saring

http://grafikapagi-pengilmugraf.blogspot.co.id/2014/01/jenis-jenis-acuan-hasil-pre-press.html diakses pada 20/02/2016

b. Cetak Dalam (Intaglio)

Cetak dalam adalah proses cetak di mana permukaan cetak yang terkena tinta adalah bagian yang menjorok kedalam tinta atau terkena cukil, material yang dipakai adalah plat tembaga, plat alumunium, acrilik, dan lain-lain (M.Dwi Marianto,1988:15).

Sedangkan menurut pendapat lain yaitu teknik dalam seni cetak dengan media acuan plat metal yang kemudian di torehkan langsung dengan jarum etsa (scraper) atau melalui proses pengasaman sehingga plat tergigit asam. Proses pencetakan dilakukan dengan tekanan yang kuat dengan memakai mesin khusus, karena tintanya yang akan dipindahkan pada kertas tidak berada di permukaan plat melainkan dalam cekungan hasil penggarapan plat (Mikke Susanto,2012:194).

(23)

Gambar 2.10 Visual Cetak Dalam

http://grafikapagi-pengilmugraf.blogspot.co.id/2014/01/jenis-jenis-acuan-hasil-pre-press.html diakses pada 20/02/2016

c. Cetak Tinggi

Cetak Tinggi adalah Proses cetak dimana permukaan cetak yang terkena tinta adalah bagian yang menonjol atau menjorok ke atas atau yang tidak cukil. Pada proses cukil kayu ini menggunakan pahat atau alat cukil khusus. Pada cetakan relief bagian permukaan yang menonjol itu dapat dicapai karena adanya tempelan atau hasil percukilan bagian yang tidak mencetak. Pada cetak cukil kayu bagian yang tidak mencetak di cukil menggunakan cukil atau pahat (M. Dwi Marianto, 1988:15).

Cetak tinggi pada dasarnya sama yaitu memberikan efek jiplakan atau tapak tinta dari permukaan yang timbul ke kertas. Para seniman membuat satu bagian yang lebih tumbul dari permukaan yang lainnya dan menentukan daerah tersebut yang akan bersentuhan dengan tinta dan dicetakkan di atas kertas, daerah yang timbul tersebut akan menampakan tinta ke atas kertas (F.M. Andrews,1964:9).

(24)

Gambar 2.11 Visual Cetak Tinggi

http://grafikapagi-pengilmugraf.blogspot.co.id/2014/01/jenis-jenis-acuan-hasil-pre-press.html diakses pada 20/02/2016

Dalam tugas akhir ini, penulis mengambil teknik cetak tinggi di karenakan cetak tinggi memiliki karakter cukilan yang kuat. Kemudian teknik cetak tinggi merupakan teknik yang lebih dikuasai penulis dibandingkan dengan teknik lainnya dan di rasa cocok oleh penulis karena untuk memvisualisasikan momen dalam keluarga.

2. Medium Cetak Tinggi

Dalam proses pembuatan karya dibutuhkan permukaan cetakan, permukaan tersebut meliputi papan, kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau litografi.

…Setiap acauan cetak biasanya mewakili satu warna, jika ingin menghasilkan karya dengan warna lebih satu warna, maka acuan cetak yang harus dipersiapkan juga lebih dari satu, menurut banyaknya warna. Ada juga yang memanfaatkan satu acuan saja untuk menghasilkan karya dengan bermacam-macam warna, yaitu dengan teknik cukil habis (reduksi). Sesuai bahan acuan yang digunakan, masih terdapat berbagai istilah teknik seperti

wood-cut dan hardboard-cut (Devy Ferdiyanto,2003:09).

Dalam pembuatan karya cetak tinggi ini penulis menggunakan hardboard yang di potong secara vertical atau horizontal berukuran 40x60 cm. Penulis menggunakan

(25)

hardboard karena ramah lingkungan dan tekstur hardboard lebih halus dibandingkan dengan softwood, lino dan sebagainya.

Gambar 2.12 Hardboard

Sumber: Dokumentasi Puji Nursidik, 2016. 3. Alat-alat dalam Proses Cetak Tinggi

Ada beberapa alat dan bahan yang di gunakan dalam proses pembuatan karya cetak tinggi. Alat dan bahan tersebut antara lain sebagai berikut ini:

a. Viner

Secara tradisional viner di gunakan sebagai alat cukil cetak kayu. Terdapat dua tipe viner yang di gunakan pada beberapa Negara Barat dan Jepang. Jika di Barat mata pisau pada viner tersebut tidak dapat di lepas dan di sesuaikan dengan bentuk tangan si pencukil sedangkan di Jepang mata pisaunya dapat di sesuaikan kedudukannya panjang ataupun pendek (M.Dwi Marianto,1988:26).

(26)

1. Viner Bentuk “V”

Alat ini memiliki fungsi membuat garis yang di gunakan pada media kayu, hardboard, dan linoleum. Pahat ini dapat menghasilkan bermacam-macam bentuk cukilan (M.Dwi Marianto,1988:26).

Gamabar 2.13 Viner bentuk”V”

(Sumber: Dokumentasi Puji Nursidik, 22/02/2016)

2. Gauge Viner bentuk “U”

Gauge viner bentuk “U” memiliki beberapa ukuran, cukil ini biasanya di gunakan untuk menghilangkan atau mencukil area yang lebar, dan menghasilkan bentuk “U”. alat ini memiliki dua ukuran, yang satu berukuran besar dan yang satu berukuran kecil (M.Dwi Marianto,1988:26).

Gamabar 2.14 Gouge Viner bentuk “U” besar dan Kecil (Sumber: Dokumentasi Puji Nursidik, 22/02/2016)

(27)

3. Knife and Chisel

Alat ini memiliki sudut yang miring dan cukup tajam, alat ini di gunakan untuk bagian yang sempit dan bagian yang lebar atau bisa di katakan menghilangkan bagian yang tidak penting pada hardboard. Knife

memliki ujung atau mata yang miring sedangkan chisel memiliki ujung atau mata yang lurus.

Gambar 2.15 Gouge Viner bentuk “U” besar dan Kecil (Sumber: Dokumentasi Puji Nursidik, 22/02/2016) 4. Rol

Rol atau disebut juga dengan bayer di pakai untuk mentransfer tinta dari bantalan adukan tinta ke permukaan blok cetak. Rol yang baik adalah rol yang rata dan terbuat dari karet atau gelatin yang mudah tergores jadi dalam pengguaannya haruslah berhati-hati. Singkat kata rol memiliki fungsi yang sama dengan kuas (M.DwiMarianto,1988:32).

(28)

Gambar 2.16 Rol Karet

(Sumber: Dokumentasi Puji Nursidik, 22/02/2016) 5. Tinta

Tinta yang di pakai dalam proses mencetak karya cukil kayu adalah tinta berbasis minyak dalam pengolahannya di campur dengan terpentin

untuk mengencerkan tinta serta mempercepat dalam proses pengeringan. Cat ini di kemas dalam kaleng atau tube dan di kenal sebagai cat untuk

letterpress yang di pakai untuk mencetak cukil kayu (Dwi Marianto,1988: 42).

Gambar 2.17 Tinta Cetak

(29)

6. Scraper

Scraper merupakan suatu alat sejenis palet yang berfungsi untuk mengambil, mengolah serta meratakan tinta yang akan di gunakan untuk memberi warna pada blok kayu atau hardboard.

Gambar 2.18 Scraper

(Sumber: Dokumentasi Puji Nursidik, 22/02/2016) 7. Sendok

Sendok merupakan alat pengganti baren. Sama halnya dengan baren, sendok ini di gunakan penulis untuk menggosok dan melekatkan tinta pada kertas.

Gambar 2.19 Sendok

(30)

H. Referensi Karya 1. Sutrisno

Dalam proses penciptaan karya, penulis terpacu oleh karya-karya cukil kayu Sutrisno. Salah satunya adalah karya yang berjudul “Semangat Anak Kali Code” yang di buat pada tahun 2011. Karya ini terinspirasi dari anak-anak kali Code, pasca meletusnya Merapi. Meskipun masih di landa lahar dingin , mereka tidak takut dan tetap semangat. Melalui kegiatan menggambar bersama, mereka bisa mengatasi rasa trauma akibat bencana alam. Tema kehidupan sosial yang diangkat, figur-figur manusia yang dimunculkan serta warna-warna cerah yang ditampilkan, dijadikan sumber referensi penulis dalam menciptakan karya seni grafis.

Gambar 2.20 Referensi karya oleh Sutrisno

(Sumber: (http://woodcutsz.blogspot.com/2011/12/writing-to-sutrisno-of-m-dwi-marianto.html ) diunduh pada 21/04/2014 pukul 22.55 WIB.

(31)

2. Agus Yulianto

Selain nama Sutrisno, sosok seniman grafis lain yang mengispirasi adalah Agus Yulianto yang identik dengan karya-karya berukuran besarnya. Salah satu karyanya yang fenomenal berjudul “Shocking beat”. Dalam karya ini, warna hitam putih serta ruang yang di buat tiga dimensi membuat karya ini sangat menarik dan memiliki nilai estetis yang sangat tinggi. Garis-garis yang dimuculkan pada cukilan detail objek serta background dijadikan sumber referensi dalam penciptaan karya seni grafis.

Gambar 2.21 Referensi karya oleh Agus Yulianto

(Sumber:( Http://kendragallery.com/artists/59/agus-yulianto) diunduh pada 24/06/2016 pukul 22.55 WIB.

Gambar

Gambar 2.1 Contoh Momen Kebahagiaan
Gambar 2.2 Contoh Momen Kasih Sayang
Gambar 2.3 Contoh Momen Kesedihan
Gambar 2.4 Contoh Momen Kebersamaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di njau dari manajemen satuan pendidikan, maka penyusunan model inspirasi diversifi kasi kurikulum esensi dan muaranya adalah terwujudnya Kurikulum ngkat satuan

Tata Usaha pada UPTD Tindak Darurat Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Eselon

Metode literatur dilakukan dengan membaca dan membuat perbandingan dari jurnal-jurnal dashboard sistem informasi yang telah diperoleh dan dibandingkan dengan skema yang ada

Maka dari itu pembuatan pesan politik yang dilakukan oleh Abdullah Abu Bakar dan Lilik Muhibbah sangat refresentatif karena menyentuh nurani masyarakat Kediri, khususnya

Berdasarkan empat rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas mengenai sistem pendokumentasian informasi berita yang saat ini berjalan di Perguruan Tinggi

pelaksanaan eksperimen dan pembelajaran kooperatif. Guru memberikan penjelasan dengan jelas, rinci dan sistematis sehingga siswa mudah memahami materi. Siswa terlibat

Parameter yang diuji langsung di lapangan (in situ) pada 3 (tiga) titik: T1 (Sungai Kadia Hulu), T2 (sungai Kadia Tengah), T3 (Sungai Kadia Hilir saat pasang), T4 (Sungai

Untuk menentukan nilai kebenaran dari implikasi: “Jika suatu bilangan asli berangka satuan 0 maka bilangan tersebut habis dibagi 5,” yang perlu diperhatikan adalah implikasi di