• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS CLUSTER DALAM PENILAIAN HARGA TANAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS CLUSTER DALAM PENILAIAN HARGA TANAH"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS CLUSTER

DALAM PENILAIAN HARGA TANAH

Studi Kasus

Pengadaan Tanah Jalan Lintas Utara Kabupaten Bekasi Tahap II

Andu Nusantara

3108 207 006

(2)

Dalam pengadaan tanah untuk pembangunan jalan, obyek (persil tanah) yang akan dibebaskan memiliki jumlah yang besar. Kondisi semacam ini menimbulkan permasalahan dalam menetapkan nilai tanah untuk masing-masing persil, dimana setiap persil tanah dapat memiliki nilai yang sama atau berbeda tergantung pada besaran variabel.

(3)

Pengadaan Tanah bagi Kepentingan Umum

(

Peraturan Kepala BPN 3/2007), Tanah di atas 1 Ha

• Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah (P2T)

• Penyuluhan

• Identifikasi dan Inventarisasi

• Penunjukan Lembaga/Tim Penilai Harga Tanah

• Penilaian

• Musyawarah

• Pembayaran Ganti Rugi

• Pelepasan Hak

(4)

PENGADILAN NEGERI PEMEGANG/PEMILIK TANAH,

BANGUNAN, TANAMAN DAN BENDA-BENDA Badan Pertanahan Nasional

LEMBAGA / TIM PENILAI HARGA TANAH PANITIA PENGADAAN TANAH

BUPATI/WALIKOTA, GUBERNUR INSTANSI YANG MEMERLUKAN

TANAH

BAGAN ALIR

KEGIATAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

3 6b 7a Y 7b T 10 4 5 2 20 26 21 15 19d 31 33 Sidang Penetapan PN Pembayaran GR Penyuluhan Sertipikat HAT Penelitian Aspek Fisik Pertanahan Rekomendasi Pertanahan Persiapan RUTR Permohonan Pendaftaran HAT Berkas Permohonan Penetapan Lokasi Penunjukan LPT Independen Penetapan PN Permohonan HAT Sesuai Penitipan GR Musayawarah Ganti Rugi RENCANA PEMBANGUNAN SK Penetapan Lokasi SKPHAT - Kuitansi

- Surat Pernyataan Pelepasan Hak - Dokumen Tanah Asli Kesediaan Masyarakat Menerima

Rencana Pembangunan

Pengukuran

Taksiran Nilai Tanah

Berkas Rencana Pengadaan Tanah

Inventarisasi pemilikan bangunan, tanaman dan

benda-benda lain

Taksiran Nilai Bangunan, Tanaman dan Benda-benda lainnya

PROSES PERENCANAAN :

(Survey, Anggaran, Lokasi, Pembangunan, Fisik) A 25d Permohonan 6a Penerimaan Permohonan Pengadaan Tanah 8 9 11 Permohonan Pengukuran 12a

Peta Keliling dan Peta Rincikan Daftar pemilikan bangunan, tanaman dan benda-benda

lainnya Y 19a T 19b Ada LPT B Penaksiran Nilai Tanah Penaksiran Nilai Bangunan, tanaman dan

benda-benda lainnya Pengumumam Y 17a T 17b B Ada Keberatan? 16 Pengesahan Daftar Nominasi 18 22 Y 24a T 24b Sepakat? C 23

Penetapan Gani Rugi

25a Berita Acara Pengadaan Tanah

Pemberkasan Pengadaan Tanah 28a

- Kuitansi

- Surat Pernyataan Pelepasan Hak - Dokumen Tanah Asli

29

Proses Penetapan Hak Atas Tanah

30 32 Proses Pendaftaran Hak Atas Tanah Selesai 35 27 D 28b Mulai 1 13 14 12b 12c 19c Penitipan Gani Rugi 25b 25c 25e 25f 34

(5)

Dalam penilaian harga tanah Lembaga Penilai Harga

Tanah atau Tim Penilai Harga Tanah, berdasar pada:

• Nilai jual obyek pajak (NJOP)

• Nilai nyata/sebenarnya dengan memperhatikan NJOP

Tahun berjalan, dan dapat berpedoman pada variabel:

– lokasi dan letak tanah,

– status tanah,

– peruntukan tanah,

– sarana dan prasarana

– dan faktor lainnya

Selanjutnya hasil penilaian harga tanah tersebut oleh

P2T dipergunakan sebagai dasar dalam musyawarah

nilai ganti rugi.

(6)

Perumusan Masalah

• Bagaimana kelompok persil tanah yang

terbentuk berdasarkan variabel nilai tanah pada

pengadaan tanah untuk pembangunan jalan

lintas utara di Kabupaten Bekasi tahap II.

• Berapa harga tanah berdasarkan NJOP, nilai

pasar, dan permintaan masyarakat pada setiap

kelompok.

• Berapa penilaian (taksiran) harga tanah tiap

kelompok berdasarkan NJOP, nilai pasar dan

harga permintaan masyarakat.

(7)

Tujuan Penelitian

• Mengetahui jumlah dan profil setiap kelompok

obyek tanah yang terbentuk berdasarkan

variabel nilai tanah pada pengadaan tanah

untuk pembangunan jalan lintas utara di

Kabupaten Bekasi tahap II.

• Mengetahui harga tanah berdasarkan NJOP,

nilai pasar dan harga permintaan masyarakat

dari setiap kelompok yang terbentuk.

• Mengetahui taksiran harga tanah untuk tiap

kelompok berdasarkan NJOP, nilai pasar dan

harga permintaan.

(8)

Rancangan

Penelitian

(9)

Analisis Cluster

• Tujuan analisis cluster adalah untuk mengelompokkan

obyek-obyek persil tanah yang memiliki kesamaan.

• Analisis cluster yang digunakan adalah Hierarchial

Clustering Analysis

(HCA). Dalam analisis ini proses

pengelompokkannya dilakukan secara bertahap. Dua

obyek yang memiliki jarak terdekat akan membentuk

cluster,

selanjutnya obyek ketiga akan bergabung

dengan cluster tersebut atau membentuk kelompok

sendiri. Dalam metode ini dibentuk kontruksi hirarki

yang digambarkan dalam bentuk dendogram.

• Metoda clustering yang digunakan adalah nearest

neighbor methode

dan pengukuran jarak dengan

euclidian distance

• Penetapan kelompok didasarkan pada jarak antar

obyek persil tanah sama dengan nol.

(10)

Analisis Nilai Pasar

• Tujuan analisis ini untuk mengetahui gambaran nilai

tukar yang mungkin disetujui, jika tanah ditawarkan di

pasar terbuka.

• Dalam mengestimasi nilai pasar digunakan “Metode

perbandingan penjualan (sales comparison)” dengan

cara pembandingan data pasar.

• Dalam metode ini, penilaian tanah dilakukan dengan

membandingkan secara langsung dengan data harga

tanah

yang

sejenis

(data

pembanding).

Data

pembanding yang diambil minimal 3 (tiga) data.

Selanjutnya dilakukan penyesuaian berdasarkan

faktor-faktor pembanding. Rumusan yang digunakan adalah:

(11)

Analisis Statistik Deskriptif

• Tujuan analisis ini untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan data.

• Dalam analisis

dilakukan; perhitungan rata-rata

serta penyajian data melalui tabel dan grafik,

• Analisis ini untuk mengetahui rata-rata dari NJOP

dan harga permintaan masyarakat berdasarkan dari

data yang diperoleh.

• Analisis

juga

digunakan

untuk

mengetahui

perbandingan harga berdasarkan; NJOP, nilai pasar,

dan harga permintaan.

(12)

Gambaran Umum Wilayah Penelitian

• Wilayah penelitian terletak di Kabupaten Bekasi,

Propinsi Jawa Barat.

• Jalan lintas utara menghubungkan DKI Jakarta – Kab

Bekasi – Kab Karawang dengan panjang sekitar 21 Km

dan ROW 34 meter.

• Trase jalan berdasarkan pada Surat Keputusan

Penetapan

Lokasi

Nomor:

050.13/Kep-25B/Bapeda/2005

• Perolehan tanah sampai saat ini sekitar 3,56 Km di

Desa Bunibakti dan Muarabakti, Kecamatan Babelan

• Pengadaan tanah tahap II berada di Desa Pantaihurip

dan Sukatenang sepanjang 2,5 Km yang dimulai dari

Km + 6.500 sampai + 9.000

(13)

Lokasi Studi

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Bidang Tanah yang akan Dibebasakan

• Jumlah persil bidang tanah adalah sebanyak 115 persil tanah; 87 persil bidang tanah berada di Desa Pantaihurip dan 28 persil bidang tanah berada di Desa Sukatenang.

• 14 persil tanah di Desa Pantaihurip dan 1 persil tanah di Desa Sukatenang merupakan tanah negara yang penggunaannya sebagai jalan, saluran air, tanggul dan bangunan sekolah. Jadi terdapat 15 persil tanah berupa tanah negara.

• 100 persil tanah merupakan tanah masyarakat yang memiliki bukti kepemilikan berupa girik dan AJB. Jumlah luas dari 100 persil tanah ini adalah 75.483,94 m2.

• Dari 100 persil tanah dimiliki oleh 82 pemilik tanah, 65 pemilik tinggal di sekitar lokasi sedangkan 27 pemilik lainnya berada di luar lokasi.

• Bukti kepemilikan sebanyak 52 persil berupa girik (52%) dan 48 berupa akte jual beli (AJB).

• NJOP tanah berkisar antara Rp. 10.000,-- sampai dengan Rp.

(19)
(20)
(21)

Analisis Harga

berdasarkan

NJOP

(22)
(23)

Harga

berdasarkan

nilai pasar

(24)
(25)
(26)

Perbedaan Nilai Pasar terhadap NJOP

dan Harga Permintaan

(27)

Taksiran Harga Tanah

• NJOP di wilayah penelitian sudah tidak menggambarkan nilai pasar lagi, hal ini terlihat dari selisih dan variasi NJOP dengan nilai pasar.

• Adanya keinginan masyarakat agar harga tanah di atas harga pasar, hal ini terlihat dari kenaikan harga tanah berdasarkan permintaan.

• Berdasarkan hal di atas, harga tanah berdasarkan nilai pasar (indikasi terendah) dan nilai pasar ditambah kenaikan terendah sebesar Rp. 15.500,-(indikasi tertinggi)

(28)
(29)
(30)
(31)

Kesimpulan

• Dalam pengadaan tanah, jalan lintas utara Kab Bekasi tahap II, terdapat 115 persil tanah yang akan terkena pembebasan. 100 persil tanah masyarakat dan 15 persil tanah negara. Dari 100 persil tanah, berdasarkan variabel; lokasi, letak, kondisi fisik, surat tanah, peruntukan, sarana dan prasarana, dengan menggunakan hierarchial clustering analysis (HCA) menghasilkan 19 cluster.

• Harga tanah per m2 berdasarkan NJOP, berkisar Rp. 20.000,-- s/d Rp. 48.000,-- yang diperoleh dari rata-rata NJOP dari setiap cluster. Harga tanah per m2 berdasarkan nilai pasar berkisar Rp.34.000,--s/d Rp. 105.590,-- yang diperoleh dengan cara perbandingan data transaksi. Sedangkan berdasarkan permintaan masyarakat berkisar Rp. 55.000,-- s/d Rp. 150.000,--, yang diperoleh dari rata-rata permintaan dari setiap cluster.

• Indikasi harga tanah terendah didasarkan pada nilai pasar, mengingat NJOP sudah tidak menggambarkan harga pasar saat ini. Sedangkan indikasi harga tanah tertinggi didasarkan pada nilai pasar ditambah dengan kenaikan terkecil antara harga permintaan terhadap nilai pasar.

(32)

Saran

• Penentuan jumlah kelompok didasarkan pada kesamaan karakteristik fisik persil tanah menghasilkan jumlah cluster yang banyak. Untuk memudahkan dalam taksiran harga tanah jumlah kelompok seharusnya tidak terlalu banyak. Pada saat ini, belum terdapat penelitian tentang jumlah kelompok yang tepat. Di sisi lain penelitian tentang jarak antar obyek yang menggambarkan kemiripan obyek persil tanah juga belum dilakukan.

• Data pembanding dalam melakukan analisis perbandingan data penjualan (sales comparison) sebaiknya untuk setiap cluster menggunakan data pembanding yang memiliki kesesuaian dengan cluster. Dengan demikian dalam menentukan nilai pasar dari setiap cluster tidak banyak perbedaan antara karakteristik cluster yang dinilai dengan karakateristik tanah sebagai data pembanding sehingga tidak perlu dilakukan banyak penyesuaian.

• Dalam melakukan penyesuain elemen-elemen data pembanding, masih sulit didapat data-data yang valid serta belum terdapat penelitian yang membahas tentang cara-cara penyesuaian elemen pembanding dari setiap perbedaan antara elemen cluster yang dinilai dengan elemen data pembanding. Dengan demikian peneletian tentang cara penyesuaian perbandingan data penjualan dan pendataan nilai penyesuaian masih sangat dibutuhkan.

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Kata Kunci : Pengembangan ; Permainan SRD (Spider Run Dance) ; Pembelajaran Kebugaran Jasmani. Latar belakang penelitian ini adalah proses pembelajaran pendidikan

Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan data fuzzy time series Berikut ini adalah uraian dari kedua langkah metode tersebut. Metode fuzzy time series..

Berdasarkan percobaan yang dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan jumlah gula reduksi pada bahan yang mengandung karbohidrat dapat menggunakan uji

Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan/Usaha yang Berlokasi Permanen Menurut Kecamatan dan Klasifikasi Lapangan Usaha Number of Employees of Establishments with Permanent Location by

Menurut Joseph Stalin, suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan komunitas rakyat yang stabil yang terbentuk atas dasar kesamaan bahasa, wilayah, ekonomi serta

Taip klasių harmonija liaudininkų teorijoje pasidaro objektyviai būtina visuomenės pažangos sąlyga Vardan buržuazinės visuomenės progreso darbininkai privalo

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Maret tahun Dua Ribu Enam Belas, kami yang bertandatangan di bawah ini, Pokja ULP Jasa Konsultasi -