1
Sub Direktorat Perencanaan Kebutuhan Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2017
A. Pengembangan Karir : Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah
B. Kebijakan Perencanaan Kebutuhan Tendik
C. Hasil UKKS dan UKPS
Sumber : Renstra Kemdikbud 2015 - 2019
Renstra GTK 2015 s.d. 2019
Indikator Kinerja Program
Baseline
2014
Target Kinerja
2015
2016
2017
2018
2019
IKP 7.2.3. Peningkatan nilai rata-rata
kompetensi
pengetahuan
dan
keterampilan pendidik dan tenaga
kependidikan dikdasmen mencapai
8.0
4,7
5.5
6.5
7.0
7.5
8.0
Target Rerata Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Kepala Sekolah dan
Pengawas Sekolah
Nilai
Rata-Rata Nasional Uji Kompetensi Kepala Sekolah
Nilai Rata-rata Tertinggi
Rata-rata Nasional UK
KS
56, 37
61,47
Propinsi DI. Yogyakarta
52,09 52,41 53,36 53,51 53,71 53,89 54,03 54,23 54,32 54,61 54,72 54,78 54,87 54,98 55,02 55,12 55,38 55,63 55,65 55,70 56,00 56,01 56,34 56,60 56,81 56,93 57,35 57,51 57,75 58,55 59,32 59,32 61,47 Maluku Utara Papua Barat Maluku Sulawesi Barat Sumatera Utara Aceh Papua Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Kalimantan Tengah Nusa Tenggara Timur Jambi Sulawesi Utara Lampung Nusa Tenggara Barat Sumatera Selatan Bengkulu Riau Kalimantan Barat Banten Gorontalo Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Jawa Barat Bali Kepulauan Riau Jawa Timur Sumatera Barat Kepulauan Bangka Belitung Jawa Tengah DKI Jakarta DI Yogyakarta
Nilai
Rata-Rata Nasional Uji Kompetensi Kepala Sekolah
berdasarkan Dimensi Kompetensi
54,68 56,26 56,23 56,26 56,23 56,44 57,02 56,52 56,53 56,76 56,99 57,51 57,15 57,28 56,66 57,86 57,16 57,78 58,10 57,81 58,45 58,74 58,66 58,93 59,02 59,83 59,54 59,70 59,93 60,08 60,80 61,5463,24 M A L U K U U T A R A P A P U A B A R A T M A L U K U S U L A W E S I B A R A T S U M A T E R A U T A R A A C E H P A P U A S U L A W E S I T E N G A H S U L A W E S I T E N G G A R A S U L A W E S I S E L A T A N K A L I M A N T A N T E N G A H N U S A T E N G G A R A T I M U R J A M B I S U L A W E S I U T A R A L A M P U N G N U S A T E N G G A R A B A R A T S U M A T E R A S E L A T A N B E N G K U L U R I A U K A L I M A N T A N B A R A T B A N T E N G O R O N T A L O K A L I M A N T A N S E L A T A N K A L I M A N T A N T I M U R J A W A B A R A T B A L I K E P U L A U A N R I A U J A W A T I M U R S U M A T E R A B A R A T K E P U L A U A N B A N G K A B E L I T U N G J A W A T E N G A H D K I J A K A R T A D I Y O G Y A K A R T A 48,35 47,18 48,71 49,47 49,17 49,60 49,2950,05 50,36 50,41 50,32 50,11 50,21 51,04 50,88 50,32 51,18 51,08 50,63 51,21 51,01 51,49 51,54 51,44 52,07 51,61 52,26 52,75 52,52 54,14 55,18 54,2756,63 53,23 53,79 55,14 54,80 55,72 55,62 55,79 56,11 56,06 56,6556,83 56,72 57,26 56,61 57,53 57,19 57,79 58,04 58,21 58,08 58,54 57,79 58,81 59,43 59,35 59,35 60,23 60,07 60,80 61,43 61,96 62,13 64,54
Nilai
Rata-Rata Nasional Uji Kompetensi Pengawas Sekolah
Nilai Rata-rata Tertinggi
Rata-rata Nasional UK
PS
55.26
60.44
Propinsi DI. Yogyakarta
51,96 52,17 52,39 53,15 53,23 53,27 53,35 53,42 53,43 53,52 53,53 53,68 53,98 54,10 54,14 54,39 54,44 54,60 54,79 54,86 54,99 55,05 55,10 55,25 55,82 55,85 56,76 56,93 57,09 57,45 57,49 58,32 60,44 Maluku Utara Kalimantan Tengah Maluku Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Papua Barat Aceh Sumatera Utara Jambi Sulawesi Tengah Riau Sulawesi Utara Bengkulu Sulawesi Selatan Sumatera Selatan Lampung Nusa Tenggara Timur Papua Kalimantan Barat Nusa Tenggara Barat Kalimantan Timur Banten Kepulauan Riau Kalimantan Selatan Jawa Barat Bali Sumatera Barat Jawa Timur DKI Jakarta Kepulauan Bangka Belitung Jawa Tengah DI Yogyakarta
Nilai
Rata-Rata Nasional Uji Kompetensi Pengawas Sekolah
berdasarkan Dimensi Kompetensi
Supervisi Akademik 55.82
Supervisi Manajerial 57.23
Evaluasi Pendidikan 52.70
52,68 53,25 53,0254,18 56,29 53,89 53,99 54,17 54,23 54,78 54,4955,16 55,35 55,42 55,01 54,9155,25 56,28 56,48 56,06 56,10 55,68 55,64 56,25 56,88 56,4457,56 58,17 57,50 58,37 58,81 58,65 61,19 MALUKU UTARA KALIMANTAN TENGAH MALUKU SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT PAPUA BARAT ACEH SUMATERA UTARA JAMBI SULAWESI TENGAH RIAU SULAWESI UTARA BENGKULU SULAWESI SELATAN SUMATERA SELATAN LAMPUNG NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA KALIMANTAN BARAT NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN TIMUR BANTEN KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN SELATAN JAWA BARAT BALI SUMATERA BARAT JAWA TIMUR DKI JAKARTA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA 54,80 55,36 55,69 56,39 56,37 56,28 55,38 56,30 56,05 55,66 56,35 56,49 56,91 56,62 56,59 56,40 56,64 57,59 56,78 57,39 57,86 57,37 57,31 57,85 57,37 57,94 59,25 59,24 58,97 59,26 59,17 59,78 61,12 49,47 50,03 50,44 50,46 49,97 50,88 52,38 51,24 51,06 51,36 51,50 51,04 51,34 51,62 51,90 52,28 52,30 51,69 52,80 52,55 53,04 53,33 52,95 53,18 54,19 53,60 54,90 55,09 55,30 54,93 55,65 56,81 59,72 50,87 50,04 50,4051,57 50,29 52,03 51,65 51,96 52,39 52,29 51,78 52,03 52,32 52,75 53,07 53,95 5… 52,83 53,11 53,45 52,96 53,83 54,49 53,72 54,85 55,41 55,32 55,24 56,60 57,23 56,3358,03 59,72
Litbang 53.52
Manajer
ial
Kewirausahaan
KK 1 Pengelolaan Peserta Didik
KK 2 Pengelolaan Administrasi Sekolah
KK 4 Rencana Kerja Sekolah
KK 3 Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
KK 5 Pengembangan Sekolah
KK 6 Pengelolaan Kurikulum
KK 7 Peningkatan Kualitas Pembelajaran
KK 8 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
KK 9 Kewirausahaan
KK 10 Supervisi
Permendi
knas
13
Tahun 2007
Peta Profil Kompetensi Kepala Sekolah
Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-n
Kompetensi ke-n
Indikator Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-n
Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-n
Kompetensi ke-n
Indikator Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-n
Supervisi
Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-n
Kompetensi ke-n
Indikator Kompetensi ke-1
Indikator Kompetensi ke-n
Peta Profil Kompetensi Pengawas Sekolah
KOM
P
TENSI
PEN
GA
W
AS
Supervisi Akademik
A. Supervisi Akademik
B. Konsep Supervisi Akademik
Supervisi Manajerial
C. Program Supervisi Manajerial
D. Laporan Hasil Pengawasan
E. Pelaksanaan Supervisi manajerial
F. Pemantauan Pemenuhan SNP
Penelitian dan
Pengembangan
G. Pengembangan Profesi
H. Pedoman Pengawasan
Evaluasi Pendidikan.
I. Penilaian dan Pemantauan
Pembelajaran
J. PKPS Kepala Sekolah, Guru, dan
Tendik lainnya
Permendi
knas
12
KLASIFIKASI PASCA UKKS/UKPS
1
8-10 KK dibawah KCM
TM
2
6-7 KK dibawah KCM
Kombinasi
Daring
3
3-5 KK dibawah KCM
Daring
4
2-1 KK dibawah KCM
Fasilitator
5
0
Narsum/
Daring
P
E S
E R
T A
NS
/F
ASILIT
A
TOR
Desain Mekanisme
KEP
A
L
A
SEKOLA
H
PENG
A
W
A
S
SEKO
L
A
H
Sudah
Pemetaan?*
*Pemetaan=UKKS1
=Pretest
Pemetaan*
Kepala
Se
kolah
Pe
ng
awas
Se
kolah
Pemb
elajar
TatapMuka
Kombinasi
Daring
Mandiri
Daring
Luring
Peta Kompetensi
Tes Akhir Modular
NILAI TES Akhir
Akan
Memperbaharui Profil
UKKS/UKPS
Delta
Tes Awal
dan
Tes Akhir
adalah Hasil Belajar
TES AWAL
Kepala Sekolah Pembelajar
adalah hasil
UKKS/UKPS
Y
T
Modul Pengembangan Karir:
Peningkatan Kompetensi KS dan PS
A.
Pengelolaan Peserta Didik
B.
Pengelolaan Administrasi Sekolah
C.
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
D.
Rencana Kerja Sekolah
E.
Pengembangan Sekolah
F.
Pengelolaan Kurikulum
G.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
H.
Pengelolaan Sarana dan Prasaran
I.
Kewirausahaan
J.
Supervisi Akademik
A.
Supervisi Akademik
B.
Konsep Supervisi Manajerial
C.
Program Pengawasan Supervisi
Manajerial
D.
Laporan Hasil Pengawasan
E.
Pelaksanaan Supervisi Manajerial
F.
Pemantauan Pelaksanaan
Pemenuhan SNP
G.
Pengembangan Profesi
H.
Pedoman Pengawasan
I.
Penilaian dan Pemantauan
Pembelajaran
J.
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
dan Guru
Modul Kepala Sekolah
Modul Pengawas Sekolah
Modul KS dan PS sudah diselesaikan pada tahun 2016. Pada tahun 2017 dikembangkan setiap modul
tersebut untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, LB
1.RELIGIUS
2.NASIONALIS
3.MANDIRI
4.GOTONG
ROYONG
5.KOMITMEN
5 NILAI UTAMA
Penguatan
Karakter
melalui
harmonisasi
olah hati (etik),
olah rasa
(estetik), olah
pikir (literasi) &
olah raga
(kinestetik)
PPK
REVOLUSI MENTAL
:
Agenda Nawacita No.8:
Penguatan Revolusi
Karakter Bangsa
Melalui Budi Pekerti &
Pembangunan Karakter
Peserta Didik
TANTANGAN
1. Optimalisasi pengembangan
potensi siswa secara
harmonisrrba;
2. Besarnya populasi siswa, guru
& sekolah;
3. Membangun sinergi &
tanggung jawab terhadap
pendidikan karakter:
sekolah-orang tua-masyarakat;
4. Tantangan globalisasi;
5. Terbatasnya pendampingan
orang tua;
6. Terbatasnya sarana belajar &
infrastruktur
STRATEGI:
1.Pendidikan karakter
berbasis kelas;
2.Berbasis Kultur
Sekolah
3. Berbasis masyarakat
Alur Pikir Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
FITRAH MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI MAKHLUK
SOSIAL YANG BERHARKAT DAN BERMATABAT
JATI DIRI
JATI DIRI
JATI DIRI
K
A
R
A
K
T
E
R
P
E
R
IL
A
K
U
PENGARUH LINGKUNGAN
PENGARUH LINGKUNGAN
Fitrah
Illahi
...jati diri berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk karakter,
sedangkan karakter akan mempengaruhi perilaku...
Konsep Pendidikan Karakter (1-2)
JATI DIRI
JATI DIRI
KELU-ARGA
MASYA-RAKAT
W
IL
A
Y
A
H
PENGARUH LINGKUNGAN
PENGARUH LINGKUNGAN
PRIBADI
N
A
S
I
O
N
A
L
...karakter pribadi-pribadi akan membentuk karakter masyarakat,
yang pada akhirnya akan membentuk karakter bangsa...
18
Konsep Pendidikan Karakter (2-2)
DIMULAI DARI USIA BERAPA?
BERBASIS
KOMUNITAS
KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler : Pramuka, Olahraga,
Kerohanian, UKS, Pendidikan Anti
Korupsi, dsb.
Integrasi ke dalam KBM pada
Mata Pelajaran
Pembiasaan dalam kehidupan keseharian
di satuan pendidikan
Peran serta Orang Tua, Komite
Sekolah, DUDI, Akademisi,
Penggiat Pendidikan, Pelaku Seni
& Budaya, Bahasa & Sastra,
Pemerintah & Pemda
KULTUR/BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI SATUAN
PENDIDIKAN)
Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter
di Satuan Pendidikan
ALUR PEMBUDAYAAN PENDIDIKAN KARAKTER
Kepala Sekolah
Siswa
Pengawas Sekolah
Guru
Diajarkan
Dibiasakan
Dilatih secara konsisten
Menjadi Karakter
Menjadi Biasa
Sekolah selayaknya menjadi”taman” yang di dalamnya anak-anak Indonesia akan mendapatkan suasana belajar penuh tantangan tapi menyenangkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur. Bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran 2015-2016, Kemdikbud mencanangkan gerakan Penumbuhan Budi Pekerti melalui serangkaian kegiatan non kurikuler, yaitu rangkaian kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan, seperti tertuang dalam Permendikbud tentang Penumbuhan Budi Pekerti untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif
Budi pekerti luhur yang diharapkan dapat tumbuh mencakup antara lain: a. Internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan
b. Rasa kebangsaan dan cinta tanah air
c. Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orang tua d. Interaksi positif antar siswa
e. Pengembangan potensi utuh siswa
f. Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran g. Pelibatan orang tua dan masyarakat
Penumbuhan Budi Pekerti
Diajarkan
Dibiasakan
Dilatih konsisten
Menjadi Karakter
Menjadi Biasa
Menjadi Budaya
Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor
Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya Diarahkan bila tidak dikerjakan,
ditegur jika dilanggar
Menjadi kebiasaan (tanpa disadari) membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya
Suka kebersihan dan tidak nyaman melihat Sampah bukan pada tempatnya
Masyarakat yang berbudaya hidup bersih
Alur Pembudayaan
Contoh kasus: hidup bersih
Kegiatan
Sehari-hari
di Sekolah
•
Membaca buku non pelajaran sekitar 15 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai•
Hari pelajaran dimulai dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingn guru•
Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau lagu terkini yang menggambarkan semangat cinta tanah air•
Upacara bendera tiap hari senin•
Olah raga bersama seluruh warga sekolah minimal seminggu sekali•
Siswa piket membersihkan kelas dan lingkungan sekolah secara bergantian•
Menyanyikan satu lagu daerah (dari seluruh nusantara)•
Mengakhiri dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru•
Pertemuan wali kelas dan orang tua siswa untuk menjelaskan visi, misi, dan aturan sekolah serrta tahapan belajar siswa•
Siswa dibiasakan belajar kelompok baik di sekolah maupun di rumh dengansepengetahuan guru dan orang tua
•
Siswa terlibat dengan masyarakat untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah nyata di lingkungan sekolah•
Masyarakat dari berbagai profesi berbagi ilmu dan pengalaman ke[ada siswa di sekolah Kegiatan Rutin Tiap Minggu:Sebelum Memulai Pembelajaran: Sesudah Mengakhiri Pembelajaran:
Kegiatan Periodik/Insidental Lainnya:
Penerapan 5 Nilai Utama
1
2
3
Intra-
Kuri-kuler
Intra-
Kuri-kuler
Intra-
Kuri-kuler
Kokurikuler
Aktivitas
Mandiri/
Kelompok
Waktu Bersama
Keluarga
(Di luar sekolah)
24 Jam Sehari
07.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
Ekstra
kurikuler
Ekstra
kurikuler
5
4
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
[Alokasi waktu disesuaikan
dengan kondisi dan
kesepakatan sekolah]
Sinergi Tripusat Pendidikan
1. Dalam kompetensi Manajerial Kepala Sekolah disebutkan bahwa
salah satu tugas kepala sekolah adalah “mengelola hubungan
sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
2. Dalam Kompetensi Sosial Kepala Sekolah disebutkan bahwa kepala
sekolah juga “bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
sekolah/madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau
kelompok lain”.
3. Kepala Sekolah merupakan komunikator yang menghubungkan visi
4. Program Penguatan Pendidikan Karakter tidak akan berhasil tanpa
melibatkan jaringan peranan tripusat pendidikan, yaitu sekolah,
rumah (orang tua) dan masyarakat.
5. Pelibatan publik pendidikan sangat dibutuhkan agar penguatan
pendidikan karakter memperoleh dukungan semua pihak : dana,
tenaga, pemikiran, keahlian, dan pemikiran.
6. Kemampuan mengembangkan jaringan tripusat merupakan
kompetensi utama yang perlu dimiliki oleh Kepala sekolah dan
didukung oleh Pengawas dalam rangka mengembangkan
Penguatan Pendidikan Karakter secara mandiri dan gotong royong.
Strategi Pengembangan Tripusat
1. Komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku
kepentingan pendidikan, terutama orang tua, komite sekolah,
dan tokoh-tokoh penting di lingkungan sekitar sekolah.
2. Relasi yang baik dengan lembaga-lembaga Pemerintahan dan
non-pemerintahan serta dengan komunitas-komunitas yang
memiliki potensi untuk membantu program PPK di sekolah
3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan
Kepala Sekolah Sebagai Kunci
1. Kepala sekolah memiliki peranan sentral dalam rangka
mengembangkan Penguatan Pendidikan Karakter dengan
menjalankan fungsi manajemen dan kepemimpinan (pengelolaan
SDM, sarana dan prasarana sekolah).
2. Kepala sekolah menjadi semacam conductor orkestra yang
mengarahkan, mengembangkan mengembangkan ekosistem sekolah.
3. Kepala sekolah menjadi inspirator dan komunikator yang
menghubungkan sekolah, orangtua dan masyarakat dalam rangka
pengembangan PPK (mengelola dukungan masyarakat)
Peranan Kepala Sekolah
4. Mendorong terjadinya perubahan melalui manajemen perubahan
di sekolah, pengembangan budaya dan kepemimpinan sekolah
dalam PPK (fungsi transformatif kepala sekolah)
5. Figur keteladanan Kepala Sekolah melalui sikap, perilaku, tutur
kata, dan pengelolaan organisasi dalam rangka pengembangan
budaya sekolah.
6. Karakteristik kepemimpinan pembelajaran (instructional leader)
yang berfokus pada lima nilai utama karakter dan ditunjukkan
melalui supervisi akademik pada kegiatan intra kurikuler dan
supervisi manajerial pada kegiatan kokurikuler serta ekstra
kurikuler secara efektif dan berkelanjutan (Kolaborasi KS dengan
Pengawas Sekolah)
Integrasi Modul Pengembangan Karir dengan
Penguatan Pendidikan karakter
Integrasi
Integrasi Modul Pengembangan Karir dengan
Penguatan Pendidikan Karakter Tahun 2017
5 Nilai
Utama
PPK
Religius Nasionalis Mandiri Gotong Royong KomitmenModul
KS dan
PS
Modul
1
Modul
2
Modul
3
Modul
4
Modul
5
Modul
6
Modul
7
Modul
8
Modul
9
Modul
10
Perubahan
strategi
Penambahan
materi PPK
Penambahan
kegiatan
Perubahan LK
Output
: Masing-masing 10 modul pengembangan karir KS dan
PS menurut jenjang terintegrasi Pendidikan Penguatan Karakter
Permendikbud Nomor 11 tahun 2015
ttg OTK Kemendikbud
• fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga
kependidikan;
b.
pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan rencana kebutuhan dan
pengendalian formasi, pengembangan karir, peningkatan kualifikasi dan
kompetensi, pemindahan, dan peningkatan kesejahteraan guru dan pendidik
lainnya;
Direktorat
Jenderal
Guru
dan
Tenaga
Kependidikan
mempunyai
tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan
c.
pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan rencana kebutuhan,
peningkatan kualifikasi dan kompetensi, pemindahan lintas daerah provinsi,
dan peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pem-binaan guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan;
e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan guru, pendidik
lainnya, dan tenaga kependidikan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan guru, pendidik
lainnya, dan tenaga kependidikan;
g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Ke-pendidikan;
dan
BIDANG PERENCANAAN KEBUTUHAN
Tenaga Kependidikan dimaksud didalam tugas dan fungsi Sub Direktorat Perecanaan
Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Kependidikan meliputi :
1. Kepala Sekolah
2. Pengawas Sekolah
3. Tenaga Laboratorium/Laboran
4. Tenaga Perpustakaan
TUJUAN
• Perencanaan kebutuhan tenaga kependidikan dilakukan dalam rangka
mengantisipasi terjadinya kekosongan tenaga kependidikan sebagai dampak dari
adanya tenaga kependidikan yang pensiun, mutasi. Bahkan dengan dibentuknya
unit sekolah baru atau penggabungan sekolah akan berdampak kepada
kebutuhan tenaga kependidikan tersebut.
• Dalam pemenuhan tenaga kependidikan perlu pembagian tugas yang jelas yaitu
bagaimana tugas Pemerintah Daerah, bagaimana tugas pemerintah pusat, dan
juga bagaimana peran asosiasi-asosiasi tenaga kependidikan sehingga Pemerintah
Daerah menyiapkan anggaran dan Asosiasi mempunyai peran penting dalam
DASAR HUKUM
• Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 28 Tahun 2010Tentang penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah Dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13
Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah
• Permenpan-RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya
• Permenpan-RB Nomor 3 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional PLP dan Angka
Kreditnya Dan Peraturan Bersama antara menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
BKN Nomor 02/V/PB/2010 Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Petunjuk pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya
• Permenpan-RB Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan
Angka Kreditnya
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
BEBERAPA PENDEKATAN
• Bebarapa pendekatan sebagai dasar perencanaan kebutuhan tenaga kependidikan
sbb :
No
Jenis Tenaga Kependidikan
Pendekatan
1
Kepala Sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 28
Tahun 2010Tentang penugasan Guru sebagai
Kepala Sekolah Dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah
1.Formasi jabatan fungsional kepala sekolah
disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan kepala
sekolah per satuan pendidikan.
2. Apabila formasi jabatan kepala sekolah tidak dapat
dipenuhi oleh pemerintah provinsi dan kabupaten
/kota yang bersangkutan, maka formasi jabatan
fungsional kepala sekolah dapat dipenuhi antar
pemerintah provinsi dan/atau kabupaten/kota
lainnya, termasuk jabatan kepala sekolah di
lingkungan Kementerian Agama.
2
Pengawas Sekolah
Permenpan-RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya
a. jumlah seluruh satuan pendidikan di provinsi/
kabupaten /kota dibagi jumlah sasaran pengawasan;
atau
b. jumlah seluruh Guru di provinsi/ kabupaten/kota dibagi
sasaran Guru yang dibina.
3
Laboran
Permenpan-RB Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional PLP dan Angka Kreditnya Dan
Peraturan Bersama antara menteri Pendidikan
Nasional dan Kepala BKN Nomor 02/V/PB/2010
Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Petunjuk
pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya
a. untuk Laboratorium Tipe I, Formasi PLP tingkat Terampil
paling banyak 4 orang;
b. untuk Laboratorium Tipe II, Formasi PLP tingkat
Terampil paling banyak 3 orang dan PLP Tingkat Ahli
paling banyak 2 orang;
c. untuk Laboratorium Tipe Ill, Formasi PLP tingkat
Terampil paling banyak 4 orang dan PLP Tingkat Ahli
paling banyak 2 orang;
d. untuk Laboratorium Tipe IV, Formasi PLP tingkat
Terampil paling banyak 4 orang dan PLP Tingkat Ahli
paling banyak 3 orang.
4
Tenaga Perpustakaan
Permenpan-RB Nomor 9 Tahun 2014
tentang Jabatan Fungsional
Pustakawan dan Angka Kreditnya
a. jumlah Koleksi Perpustakaan ;
b. jumlah Pemustaka;
c. jumlah jenis layanan; dan
d. luas wilayah layanan.
Formasi Jabatan Fungsional Pustakawan sebagaimana dimaksud di atas
juga didasarkan pada analisis jabatan dan penghitungan beban kerja
5
Tenaga Administrasi Sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
1 Kepala tenaga administrasi SD/MI/SDLB dapat diangkat apabila
sekolah/ madrasah memiliki lebih dari 6 (enam) rombongan belajar
2 Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki
minimal 9 (sembilan) rombongan belajar.
3 Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan dapat diangkat apabila
sekolah/madrasah memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan belajar.
4 Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum dapat diangkat apabila
Mekanisme Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kependidikan
MULAI
Melakukan Analisis Jabatan
SEKOLAH
3/3/2017
DISDIK KAB/KOTA/PROVINSI
BKD KAB/KOTA/PROVINSI
Memperkirakan Persediaan
Tendik
Menghitung Kebutuhan
Tendik
Menghitung Keseimbangan Tendik
MENYUSUN REKAPITULASI:
1. Analisis Jabatan
2. Persediaan Tendik
3. Kebutuhan Tendik
4. Keseimbangan Tendik
MENYUSUN REKAPITULASI USULAN
KAB/ KOTA/ PROVINSI
DALAM BENTUK e-FORMASI
SELESAI
• Mendorong mobilitas Tenaga Kependidikan daslam rangka memperkuat NKRI
• Memberi
kesempatan
kepada
tenaga
kependidikan
untuk
dapat
mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensinya.
• Meningkatkan Kualifikasi dan kompetensi Tenaga Kependidikan sesuai
kebutuhan
• Mendorong Budaya Kerja Profesional kepada Tenaga Kependidikan dalam
rangka peningkatan pelayanan publik
• Pengadaan Tenaga Kependidikan secara selektif sesuai kebutuhan riil instansi
• Penetapan formasi Tenaga Kependidikan melalui analisis jabatan, analis beban
kerja dan perencanaan yang matang.
Data Peserta UKKS 2015
Jumlah Peserta*)
Mengikuti Ujian
Persentase
193,366
163,333
86.02%
*) Data dapodik 30 Juni 2016
Dengan rincian: data bersih 193.366, data belum lengkap (kotor dan duplikat)
88.883, KS luar negeri 8
PESERTA POST TEST
Deskripsi
Tatap Muka
DK
Orang
Modul
Kuota
4,956
495
10,407
Terdaftar
4,897
507
10,301
Menyelesaikan Ujian
4,635
485
9755
Tidak hadir
226
22
474
Belum Ujian
36
72
UKKS 2015 | POST TEST
(
orang yang sama
)
NO
DESKRIPSI
UKKS 2015
Skor Peserta 2015*
POST TEST
1
Rerata Nasional
56.37
47.21
61.93
2
Komp. Manajerial
58.55
49.93
62.14
3
Komp. Supervisi
51.81
47.04
59.88
4
Komp. Kewirausahaan
58.75
47.02
60.05
4
Jumlah Peserta
166.333
5.156
5.120
% Partisipasi
3.09%
Jumlah Peserta yang telah mengikuti Program Kepala Sekolah Pembelajar sebanyak 5156 (3.09%)
dari 166.333 “belum” dapat mewakili populasi Kepala Sekolah secara utuh
UKKS 2015 | POST TEST
(
orang yang sama
)
Tinjauan
UKKS 2015
POST TEST
↑↓
Rerata Nasional
47.22
61.93
↑
14.71
Rerata Manajerial
47.42
62.14
↑
14.72
Rerata Supervisi
47.06
59.88
↑
12.81
Rerata Kewirausahaan
47.03
60.05
↑
13.02
Jumlah Peserta
5,120
5,120
Rerata Hasil UKKS 2015 dengan Post-Test Program KSP Tahun 2016
Ditinjau dari Jumlah Kepala Sekolah dan Modul yang dipelajari SAMA
UKKS 2015 | POST TEST
(
orang yang sama
)
BERDASARKAN JENJANG
Jenjang
Peserta TM
Peserta DK
Jmh. Org.
Modul
Rerata Total
2015
Rerata Total
2016
↑↓
SD
4,621
356
9,598
47.13
62.26
↑
15.13
SMP
12
116
140
50.02
50.30
↑
0.28
SMA
1
10
12
49.43
51.33
↑
1.9
SMK
1
3
5
52.87
57.25
↑
4.38
UKKS 2015 | POST TEST
(
orang yang sama
)
BERDASARKAN JENJANG & KOMPETENSI
Jenjang
Jmh.
Peserta
Jmh. Org.
Modul
Rerata Mnj.
2015
Rerata Mnj.
2016
↑↓
Rerata Spv.
2015
Rerata Spv.
2016
↑↓
Rerata
Kwu. 2015
Rerata
Kwu.
2016
↑↓
SD
4,977
9,598
47.32
62.48
↑
15.15
47.52
60.38
↑
13.57
56.37
62.22
↑
5.85
SMP
128
140
50.88
52.51
↑
1.64
49.00
66.65
↑
17.64
60.95
-
-
-SMA
11
12
51.70
53.51
↑
1.81
47.86
-
-
62
-
-
-SMK
4
5
49.86
57.25
↑
7.40
47.26
-
-
-
61.88
-
-
-UKKS 2015 | POST TEST
(
orang yang sama
)
BERDASARKAN JENJANG & KOMPETENSI
Jenjang
Jmh.
Peserta
Jmh. Org.
Modul
Rerata Mnj.
2015
Rerata Mnj.
2016
↑↓
Rerata Spv.
2015
Rerata Spv.
2016
↑↓
Rerata
Kwu. 2015
Rerata
Kwu.
2016
↑↓
SD
4,977
9,598
47.32
62.48
↑
15.15
47.52
60.38
↑
13.57
56.37
62.22
↑
5.85
SMP
128
140
50.88
52.51
↑
1.64
49.00
66.65
↑
17.64
60.95
-
-
-SMA
11
12
51.70
53.51
↑
1.81
47.86
-
-
62
-
-
-SMK
4
5
49.86
57.25
↑
7.40
47.26
-
-
-
61.88
-
-
-UKKS 2015 | POST TEST
(
orang yang sama
)
BERDASARKAN JENJANG & KOMPETENSI
Jenjang
Jmh.
Peserta
Jmh. Org.
Modul
Rerata Mnj.
2015
Rerata Mnj.
2016
↑↓
Rerata Spv.
2015
Rerata Spv.
2016
↑↓
Rerata
Kwu. 2015
Rerata
Kwu.
2016
↑↓
SD
4,977
9,598
47.32
62.48
↑
15.15
47.52
60.38
↑
13.57
56.37
62.22
↑
5.85
SMP
128
140
50.88
52.51
↑
1.64
49.00
66.65
↑
17.64
60.95
-
-
-SMA
11
12
51.70
53.51
↑
1.81
47.86
-
-
62
-
-
-SMK
4
5
49.86
57.25
↑
7.40
47.26
-
-
-
61.88
-
-
-UKKS 2015 | POST TEST
(
orang yang sama
)
BERDASARKAN MODA PROGRAM GURU PEMBELAJAR
Moda
Rerata Manaj.
2015
Rerata Manaj.
2016
↑↓
Rerata Spv.
2015
Rerata Spv.
2016
↑↓
Rerata Kwu.
2015
Rerata Kwu.
2016
↑↓
Daring
Kombinasi
49.14
51.04
↑
1.9
48.15
52.15
↑
27.19
↑
Tatap Muka
47.25
63.33
↑
16.08
46.28
60.6
↑
26.54
56.37
62.22
↑
5.85
POST TEST
(
orang yang sama
)
Propinsi
Jmh.
Peserta
Jmh.
Org.
Modul
Rerata
Manajeme
n 2015
Rerata
Manajeme
n 2016
↑↓
Rerata
Supervisi
2015
Rerata
Supervisi
2016
↑↓
Rerata
Kewirausahaa
n 2015
Rerata
Kewirausahaa
n 2016
↑↓
Bali
34
68
43.42
70.04
↑
26.62
45.99
66.81
↑
20.83
51.07 -
-
-Banten
272
499
45.12
61.96
↑
16.83
45.56
59.44
↑
13.88
51.57 -
-
-Bengkulu
70
140
48.44
62.49
↑
14.05
48.47
58.62
↑
10.15
54.58 -
-
-Gorontalo
22
44
48.47
58.44
↑
9.97
43.99
59.03
↑
15.04
48.82 -
-
-Jambi
159
318
45.00
61.04
↑
16.05
53.00
-
-
-
50.18 -
-
-Jawa Tengah
304
577
46.26
62.37
↑
16.11
47.28
60.58
↑
13.30
56.37
62.22
↑
5.85
Jawa Timur
281
562
49.20
67.33
↑
18.14
50.23
69.01
↑
18.78
55.02 -
-
-Kalimantan Barat
253
431
52.74
61.56
↑
8.82
49.97
65.51
↑
15.54
55.91 -
-
-Kalimantan Selatan
143
286
48.02
67.21
↑
19.19
50.64
66.46
↑
15.82
54.35 -
-
-Kalimantan Tengah
251
474
53.20
63.97
↑
10.77
47.87
60.74
↑
12.87
55.06 -
-
-Kalimantan Timur
91
182
47.91
67.34
↑
19.43
51.00
64.63
↑
13.63
54.30 -
-
-Lampung
365
623
47.29
57.55
↑
10.25
47.55
55.36
↑
7.80
52.25 -
-
-Maluku
127
254
46.07
62.39
↑
16.32
43.40
57.03
↑
13.63
50.27 -
-
-Maluku Utara
169
338
47.01
60.18
↑
13.17
43.97
57.99
↑
14.02
50.61 -
-
-Nusa Tenggara Barat
179
358
46.76
65.87
↑
19.11
47.46
64.96
↑
17.50
51.71 -
-
-Nusa Tenggara Timur
181
361
47.45
61.67
↑
14.23
46.78
62.23
↑
15.45
51.14 -
-
-Riau
268
489
46.71
62.83
↑
16.12
44.89
62.29
↑
17.41
51.17 -
-
-Sulawesi Barat
85
170
47.97
54.63
↑
6.66
45.63
50.99
↑
5.36
52.37 -
-
-Sulawesi Selatan
819
1,527
46.74
61.80
↑
15.06
46.78
56.70
↑
9.92
52.77 -
-
-Sulawesi Tenggara
187
374
45.96
59.49
↑
13.53
51.82
-
-
-
51.38 -
-
-Sulawesi Utara
96
192
49.06
65.44
↑
16.38
48.71
64.54
↑
15.83
53.16 -
-
-Sumatera Selatan
345
648
46.65
59.31
↑
12.66
49.29
60.61
↑
11.32
53.06 -
-
-Sumatera Utara
419
837
46.16
63.51
↑
17.35
52.20
-
-
-
51.61 -
-
-POST TEST 2016
KOMPETENSI MANAJERIAL
MODUL YANG DIAJARKAN
No
Kode
Nama Modul
Dimensi
1
MODUL A
Pengelolaan Peserta Didik
MANAJERIAL
2
MODUL B
Pengelolaan Administrasi Sekolah
MANAJERIAL
3
MODUL C
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MANAJERIAL
4
MODUL D
Rencana Kerja Sekolah
MANAJERIAL
5
MODUL E
Pengembangan Sekolah
MANAJERIAL
6
MODUL F
Pengelolaan Kurikulum
MANAJERIAL
7
MODUL G
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
MANAJERIAL
8
MODUL H
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
MANAJERIAL
9
MODUL I
Kewirausahaan
KEWIRAUSAHAAN
RERATA POST TEST BERDASARKAN MODA
Moda Tatap Muka memiliki
Nilai rerata tertinggi
MANAJERIAL
SUPERVISI
KEWIRAUSAHAAN
Daring Kombinasi
51,04
52,15
Tatap Muka
63,33
60,60
62,22
51,04
52,15
63,33
60,60
62,22
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
POST TEST BERDASARKAN KELOMPOK USIA
Program Kepala Sekolah
Pembelajar dominan diikuti
oleh Guru yang berusia antara
51-60 Tahun
62,43
63,57
64,41
65,09
62,56
62,08
60,89
60,00
61,00
62,00
63,00
64,00
65,00
66,00
26-30
31-35
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
Kelompok Umur
(Tahun)
Jumlah Peserta
Jumlah Org. Modul
Rerata 2015
Rerata 2016
26-30
3
5
51.78
62.43
31-35
24
46
51.55
63.57
36-40
60
113
51.54
64.41
41-45
224
432
51.64
65.09
46-50
1,079
2,046
48.94
62.56
51-55
2,190
4,169
46.84
62.08
56-60
1,540
2,941
45.64
60.89
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
2015 2016
Rerata UKKS (Post Test) Propinsi RIAU
No
Kab./Kota
Jml.
Peserta
TM
Jml.
Peserta
DK
Jml. Org
Modul
Rerata
UKKS 2015
Rerata
UKKS 2016
1
Kab. Bengkalis
12
20
44
47.63
54.44
2
Kab. Rokan Hulu
24
16
64
44.73
56.46
3
Kab. Rokan Hilir
24
15
63
42.48
58.66
4
Kab. Kuantan Singingi
24
48
44.49
63.95
5
Kab. Indragiri Hilir
48
96
44.62
64.62
6
Kab. Kampar
24
48
47.25
66.33
7
Kota Pekanbaru
12
24
47.18
66.36
8
Kab. Pelalawan
24
48
44.41
67.04
9
Kab. Kepulauan Meranti
24
48
56.29
67.48
10
Kab. Indragiri Hulu
24
48
45.45
67.84
47,63 44,73 42,48 44,49 44,62 47,25 47,18 44,41 56,29 45,45 54,44 56,46 58,66 63,95 64,62 66,33 66,36 67,04 67,48 67,84 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 Kab. Bengkalis
Kab. Rokan Hulu Kab. Rokan Hilir Kab. Kuantan Singingi Kab. Indragiri Hilir Kab. Kampar Kota Pekanbaru Kab. Pelalawan Kab. Kepulauan Meranti Kab. Indragiri Hulu
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
2015 2016
Rerata UKKS (Post Test) Propinsi Sumatera Utara
No
Kab./Kota
Jml. Peserta Jml. Org Modul
Rerata UKKS
2015
Rerata UKKS
2016
1
Kab. Simalungun
72
144
46.31
60.73
2
Kab. Padang Lawas Utara
24
48
43.47
61.47
3
Kab. Langkat
108
216
46.29
63.18
4
Kab. Serdang Bedagai
24
48
44.40
63.98
5
Kab. Tapanuli Tengah
24
48
43.18
64.15
6
Kota Medan
60
120
44.86
64.28
7
Kab. Karo
48
96
50.57
64.62
8
Kab. Deli Serdang
72
144
46.38
65.61
61.93
46,31 43,47 46,29 44,40 43,18 44,86 50,57 46,38 60,73 61,47 63,18 63,98 64,15 64,28 64,62 65,61 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Kab. SimalungunKab. Padang Lawas Utara Kab. Langkat Kab. Serdang Bedagai Kab. Tapanuli Tengah Kota Medan Kab. Karo Kab. Deli Serdang
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Rerata UKKS (Post Test) Jenjang SD
No
Kab./Kota
Jenjang
Jml.
Peserta
Jml. Org
Modul
Rerata UKKS
2015
Rerata UKKS
2016
1
Sulawesi Barat
SD
92
170
48.14
54.82
2
Lampung
SD
337
583
46.79
58.45
3
Gorontalo
SD
22
44
46.09
59.20
4
Sulawesi Tenggara
SD
225
374
45.96
59.49
5
Maluku Utara
SD
204
338
46.66
60.17
6
Sumatera Selatan
SD
336
620
46.21
60.30
7
Maluku
SD
143
252
45.30
60.72
8
Jambi
SD
164
318
45.00
61.04
9
Kalimantan Barat
SD
257
431
52.44
61.36
10 Nusa Tenggara Timur
SD
202
361
46.86
61.37
11 Banten
SD
277
499
44.74
61.63
12 Sulawesi Selatan
SD
781
1476
46.72
61.93
13 Jawa Tengah
SD
307
577
46.11
62.26
14 Bengkulu
SD
84
140
48.40
62.38
15 Riau
SD
274
475
46.07
63.27
16 Kalimantan Tengah
SD
270
474
52.18
63.28
17 Sumatera Utara
SD
432
837
46.16
63.51
18 Sulawesi Utara
SD
88
176
47.59
64.27
19 Nusa Tenggara Barat
SD
191
356
46.62
65.75
20 Kalimantan Timur
SD
92
182
47.82
67.04
21 Kalimantan Selatan
SD
147
286
47.84
67.18
22 Jawa Timur
SD
286
558
48.90
67.31
23 Bali
SD
35
68
43.37
69.13
61.93
48,14 46,79 46,09 45,96 46,66 46,21 45,3 45 52,44 46,86 44,74 46,72 46,11 48,4 46,07 52,18 46,16 47,59 46,62 47,82 47,84 48,9 43,37 54,82 58,45 59,2 59,49 60,17 60,3 60,72 61,04 61,36 61,37 61,63 61,93 62,26 62,38 63,27 63,28 63,51 64,27 65,75 67,04 67,18 67,31 69,13 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Sulawesi Barat Lampung Gorontalo Sulawesi Tenggara Maluku Utara Sumatera Selatan Maluku Jambi Kalimantan Barat Nusa Tenggara Timur Banten Sulawesi Selatan Jawa Tengah Bengkulu Riau Kalimantan Tengah Sumatera Utara Sulawesi Utara Nusa Tenggara Barat Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Jawa Timur Bali 2015 2016KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
2015 2016
Rerata UKKS (Post Test) Jenjang SMP
No
Kab./Kota
Jenjang
Jml.
Peserta
Jml. Org
Modul
Rerata UKKS
2015
Rerata UKKS
2016
1
Sumatera Selatan
SMP
15
15
53.18
44.36
2
Lampung
SMP
45
40
49.92
48.42
3
Riau
SMP
17
14
47.20
48.89
4
Sulawesi Selatan
SMP
52
51
48.36
55.17
5
Maluku
SMP
1
2
47.76
58.16
6
Sulawesi Utara
SMP
6
12
59.17
71.83
7
Nusa Tenggara Barat
SMP
1
2
72.32
74.57
8
Jawa Timur
SMP
2
4
57.92
74.82
61.93
53,18 49,92 47,20 48,36 47,76 59,17 72,32 57,92 44,36 48,42 48,89 55,17 58,16 71,83 74,57 74,82Sumatera Selatan
Lampung
Riau
Sulawesi Selatan
Maluku
Sulawesi Utara
Nusa Tenggara Barat
Jawa Timur
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
2015 2016
Rerata UKKS (Post Test) Jenjang SMA
No
Kab./Kota
Jenjang
Jml.
Peserta
Jml. Org
Modul
Rerata UKKS
2015
Rerata UKKS
2016
1
Sumatera Selatan
SMA
10
10
48.34
51.51
2
Sulawesi Utara
SMA
1
2
60.26
73.50
61.93
48,34 60,26 51,51 73,50 Sumatera Selatan Sulawesi UtaraKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
2015 2016
Rerata UKKS (Post Test) Jenjang SMK
No
Kab./Kota
Jenjang
Jml.
Peserta
Jml. Org
Modul
Rerata UKKS
2015
Rerata UKKS
2016
1
Sumatera Selatan
SMK
5
3
50.684
51.732
2
Sulawesi Utara
SMK
1
2
63.82
73.806
61.93
50,684 63,82 51,732 73,806Sumatera Selatan
Sulawesi Utara
Data Peserta UKPS 2015
Jumlah Peserta*)
Mengikuti Ujian
Persentase
37,970
24,293
63,98%
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
PESERTA POST TEST
Deskripsi
Tatap Muka
Orang
Modul
Kuota
1,047
2094
Terdaftar
968
1936
Menyelesaikan Ujian
755
1510
Tidak hadir
187
374
Belum Ujian
26
52
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
UKPS 2015 | POST TEST
NO
DESKRIPSI
UKPS
PRE-TEST
POST TEST
2016
1
Rerata Nasional
55.24
55.45
60.86
2
Supervisi Akademik
56.06
53.32
-3
Supervisi Manajerial
57.53
49.23
61.10
4
Penelitian & Pengembangan
54.24
72.81
59.97
5
Evaluasi Pendidikan
53.12
52.67
68.94
6
Jumlah Peserta
24.293
781
755
% Partisipasi
3.10%
Jumlah Peserta yang telah mengikuti Program Pengawas Sekolah Pembelajar sebanyak 755 (3.10%) dari 24.293
“belum” dapat mewakili populasi Pengawas Sekolah secara utuh
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270