• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Mahaka Media Tbk. dan Anak Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Mahaka Media Tbk. dan Anak Perusahaan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PT Mahaka Media Tbk. dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasian

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010

(Tidak Audit)

(2)

Halaman

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

1 - 2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

4

Laporan

Arus

Kas

Konsolidasian

5

(3)

30 Juni 2011 31 Des 2010

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas (Catatan 2c, 2f, 2q dan 4) 5.284.063.888 17.759.127.703

Piutang usaha

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.075.986.492 pada 30 Juni 2011, Rp 1.975.734.179 pada 31 Desember 2010 dan Rp 2.183.339.339 pada 1 Januari 2010

(Catatan 2e, 5 dan 32) 90.671.460.498 72.653.444.733 Pihak hubungan istimewa (Catatan 2e, 5 dan 32) 1.372.858.326 3.317.529.730

Piutang lain-lain (Catatan 6) 2.197.777.541 6.874.359.407

Persediaan (Catatan 2g, 7 dan 20) 18.839.263.280 10.981.380.892 Uang muka (Catatan 8) 33.289.588.692 33.872.686.907

Biaya dibayar di muka (Catatan 2h dan 9) 3.159.865.023 4.257.286.818

Jumlah Aset Lancar 154.814.877.248 149.715.816.190

ASET TIDAK LANCAR

Penyertaan saham (Catatan 2i, 3c dan 10) 57.956.952.536 56.811.732.759 Piutang hubungan istimewa (Catatan 2e dan 30) 9.846.298.928 7.989.534.440 Aset pajak tangguhan (Catatan 2r) 9.645.973.742 9.875.511.411 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar

Rp 109.412.678.453 pada 30 Juni 2011 dan Rp 101.832.801.148

pada 31 Desember 2010 (Catatan 2j, 2m, 11, 14 dan 20) 102.035.664.220 100.674.742.105 Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar

Rp 10.268.793.162 pada 30 Juni 2011 dan Rp 9.628.487.235

pada 31 Desember 2010 (Catatan 2k, 3a dan 12) 65.872.435.937 66.512.741.864 Aset lain-lain (Catatan 2l dan 13) 7.897.519.738 8.326.386.269

Jumlah Aset Tidak Lancar 253.254.845.100 250.190.648.848

JUMLAH ASET 408.069.722.349 399.906.465.038

(4)

30 Juni 2011 31 Des 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR

Hutang bank jangka pendek (Catatan 14) 19.485.799.372 18.527.384.320 Hutang usaha

Pihak ketiga (Catatan 2f, 2q dan 15) 28.475.405.561 22.098.647.542 Pihak hubungan istimewa (Catatan 2e, 15 dan 32) 290.000.000 1.599.521.145 Hutang lain-lain (Catatan 2f, 2k, 2q dan 16) 21.096.112.933 17.421.718.827 Biaya masih harus dibayar (Catatan 2u, 2q dan 17) 17.382.201.765 17.751.890.053 Hutang pajak (Catatan 2r, 18 ) 39.864.555.259 35.959.061.075 Pendapatan diterima di muka (Catatan 2p dan 19) 1.225.816.166 96.803.555 Bagian hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (Catatan 20) 5.063.049.916 8.044.258.513

Jumlah Liabilitas Lancar 132.882.940.972 121.499.285.030

LIABILITAS TIDAK LANCAR

Hutang hubungan istimewa (Catatan 2e dan 30) 19.541.018.453 19.487.271.335 Kewajiban imbalan pasca masa kerja (Catatan 2o ) 15.131.992.110 15.737.574.219 Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun (Catatan 20) 32.961.449.347 32.961.449.347 Obligasi konversi (Catatan 2f, 2q dan 21) 77.373.000.000 80.919.000.000 Goodwill negatif (Catatan 2k dan 3a) 576.324.385 591.101.933

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 145.583.784.295 149.696.396.834

Jumlah Liabilitas 278.466.725.267 271.195.681.864

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham

Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 2011 dan 31 Desember 2010

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.755.125.000 saham pada tahun 2011 dan

tahun 31 Desember 2010 (Catatan 23) 275.512.500.000 275.512.500.000 Tambahan modal disetor - bersih (Catatan 2n dan 24) 49.189.822.293 49.189.822.293 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

(Catatan 2e, 3b dan 25) ( 181.286.191.489) ( 181.286.191.489) Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan

(Catatan 2b, 3a dan 26) ( 1.023.151.538) ( 1.023.151.538)

Saldo laba (defisit)

Ditentukan penggunaannya (Catatan 23) 438.712.505 438.712.505 Belum ditentukan penggunaannya ( 31.037.285.847) ( 32.050.128.353) Kepentingan nonpengendali ( Catatan 22 ) 17.808.591.152 17.929.219.756

Jumlah Ekuitas 129.602.997.082 128.710.783.174

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 408.069.722.349 399.906.465.038

___

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

(5)

2011 2010

PENJUALAN BERSIH (Catatan 2e, 2p dan 27) 112.989.915.345 73.419.707.402

BEBAN POKOK PENJUALAN (Catatan 2p dan 28) 49.859.097.043 37.275.806.046

LABA KOTOR 63.130.818.302 36.143.901.356

BEBAN USAHA (Catatan 2j, 2l, 2o, 2p, 11, 13, 29)

Penjualan 7.788.191.374 5.144.683.837

Umum dan administrasi 52.795.818.399 25.510.853.736

Jumlah Beban Usaha 60.584.009.773 30.655.537.573

LABA USAHA 2.546.808.529 5.488.363.783

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan bunga / giro 45.482.366 352.789.051 Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi

(Catatan 2b, 3c dan 10) 1.145.219.779 (1.190.157.259) Beban bunga (Catatan 14, 16 dan 20) (6.468.026.705) (968.032.702) Amortisasi goodwill (Catatan 2k dan 12) (640.305.927) (715.289.881) Laba (rugi) penjualan dan pelepasan aset tetap

(Catatan 2j dan 11) 175.379.559 (21.048.788) Lain-lain - bersih 5.324.599.158 725.146.377

Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih (417.651.770) (1.816.593.202)

LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2.129.156.759 3.671.770.581

BEBAN (MANFAAT) PAJAK (Catatan 2r)

Pajak kini 1.584.749.260 2.181.162.155 Pajak tangguhan - bersih (347.806.408) -

Jumlah Beban Pajak - Bersih 1.236.942.851 2.181.162.155

LABA TAHUN BERJALAN 892.213.908 1.490.608.426

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

Kepentingan non pengendali (120.628.604) 606.198.967 Pemilik entitas induk 1.012.842.512 884.409.459

Laba per saham dasar

Laba usaha per saham 0.92 3.86 Laba bersih per saham 0.32 1.05

LABA TAHUN BERJALAN 892.213.908 1.490.608.426

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN - -

___ _

TOTAL LABA KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 892.213.908 1.490.608.426

Kepentingan non pengendali (120.628.604) 606.198.967 Pemilik entitas induk 1.012.842.512 884.409.459

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

(6)

Modal Tambahan Selisih Selisih Kepentingan

Saham Modal Transaksi Nilai Transaksi Non Belum Jumlah Disetor - Bersih Perubahan Restrukturisasi Pengendali Ditentukan Ditentukan Ekuitas

Ekuitas Anak Entitas Penggunaannya Penggunaannya Perusahaan Sepengendali

Saldo, 1 Januari 2009 142,200,000,000 44,483,862,411 - - 11,334,779,992 438,712,505 (35,008,341,381) 163,449,013,527 Selisih transaksi perubahan

ekuitas Anak perusahaan - - (1,390,726,824) - - - - (1,390,726,824) Laba bersih tahun berjalan - - - - 915,547,493 - 503,819,731 1,419,367,224 Saldo, 31 Desember 2009 142,200,000,000 44,483,862,411 (1,390,726,824) - 12,250,327,485 438,712,505 (34,504,521,650) 163,477,653,927

Tambahan setoran modal 133,312,500,000 6,665,625,000 - - 6,293,813,620 - - 146,271,938,620 Biaya emisi saham - (1,959,665,118) - - - - - (1,959,665,118) Selisih transaksi perubahan

ekuitas Anak perusahaan - - 367,575,286 - - - - 367,575,286 Selisih nilai transaksi restrukturisasi

entitas sepengendali - - - (181,286,191,489) - - - (181,286,191,489) Kepentingan non pengendali

Laba bersih tahun berjalan - - - - (614,921,349) - 2,454,393,297 1,839,471,948

Saldo, 31 Desember 2010 275,512,500,000 49,189,822,293 (1,023,151,538) (181,286,191,489) 17,929,219,756 438,712,505 (32,050,128,353) 128,710,783,174

Laba bersih tahun berjalan - - - - (120,628,604) - 1,012,842,512 892,213,908

Saldo, 30 Juni 2011 275,512,500,000 49,189,822,293 (1,023,151,538) (181,286,191,489) 17,808,591,152 438,712,505 (31,037,285,841) 129,602,997,082 Saldo Laba ( Defisit )

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

(7)

2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 100.702.926.670 77.782.299.293

Pembayaran kas kepada:

Pemasok ( 53.114.051.036) ( 55.798.754.600 )

Direksi dan karyawan ( 28.736.719.334) ( 14.617.169.022 )

Kas yang dihasilkan dari operasi 18.852.156.301 7.366.375.671

Pembayaran beban bunga ( 3.653.721.178) ( 156.348.627 )

Kegiatan operasional lainnya ( 21.904.191.736) ( 14.317.535.954 )

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ( 6.705.756.613) ( 7.107.508.910 )

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap 340.079.081 141.330.000

Pembelian aset tetap ( 2.629.610.530) ( 7.937.206.598 )

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( 2.289.531.448) ( 7.795.876.598 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan pinjaman bank – bersih 2.106.576.094 -

Pembayaran pinjaman bank - bersih ( 3.783.334.483) ( 3.858.962.581 )

Penerimaan dari pihak hubungan istimewa 53.747.123 -

Pembayaran kepada pihak hubungan istimewa ( 1.856.764.488) 8.308.742.801

Penerimaan pinjaman pihak ketiga - 8.151.422.597

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan ( 3.479.775.753) 12.601.202.817

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS

DAN SETARA KAS ( 12.475.063.815) ( 2.302.182.691 )

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 17.759.127.703 8.127.591.097

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5.284.063.888 5.825.408.406

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

(8)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Mahaka Media Tbk. (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Abdi Bangsa Tbk. berdasarkan Akta Notaris No. 229 tanggal 28 November 1992 oleh Ny. Siti Pertiwi Henny Shidki S.H.. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 19 Desember 1992 dalam Surat Keputusan No. C2-10310.HT.01.01.TH.92 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9 Tambahan No. 564 tanggal 29 Januari 1993. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 4 tanggal 4 Mei 2010 oleh Zulkifli Harahap S.H., dan telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-24811.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 Mei 2010 sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan perubahan nama menjadi PT Mahaka Media Tbk..

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang penerbitan dan percetakan pers dan non pers, termasuk perfilman, periklanan dan informasi multimedia.

Kantor Perusahaan terletak di Plaza ASIA (dahulu Plaza ABDA) Lantai 26, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 59, Jakarta Selatan. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1993.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Penawaran Umum Perdana

Sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-153/PM/1993 tanggal 5 Februari 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 2.899.951 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Saham yang ditawarkan ini tidak dicatatkan di Bursa Efek.

Penawaran Umum Terbatas I

Sesuai dengan Surat Keputusan Bapepam No. S-1562/PM/2000 tanggal 29 Juni 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 15 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 2 saham berhak atas 3 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli 3 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 1.500 per saham.

Pencatatan Saham di Bursa

Pada tanggal 3 April 2002, Perusahaan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta sebanyak 400 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 40 miliar yang merupakan seluruh modal dasar ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan.

Penawaran Umum Terbatas II

Pada bulan Juli 2002, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 240 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 25,2 miliar dimana setiap pemegang saham yang memiliki 5 saham berhak atas 3 HMETD untuk membeli 3 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 105 per saham. Penawaran Umum Terbatas III

Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 512 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 64 miliar dimana setiap pemegang saham yang memiliki 5 saham berhak atas 4 HMETD untuk membeli 4 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 125 per saham. Penawaran Umum Terbatas IV

Pada bulan Juli 2008, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 270 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 67,5 miliar dimana setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham berhak atas 117 HMETD untuk membeli 117 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 250 per saham.

Penawaran Umum Terbatas V

Pada bulan Juli 2010, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.333.125.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 133.312.500.000 dimana setiap pemegang saham yang memiliki 16 saham berhak atas 15 HMETD untuk membeli 15 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 105 per saham.

(9)

c. Anak Perusahaan

Laporan keuangan konsolidasi 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dan dimiliki lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:

Persentase Kepemilikan Jumlah Aset

Tahun

Kegiatan Operasi 2011 2010 2011 2010 Pokok Domisili Komersial % % Rp Rp

PT Pustaka Abdi Percetakan dan

Bangsa***) perdagangan buku Jakarta 2003 46,87 46,87 14.338.761.712 14.521.586.041 PT Republika Media

Mandiri Penerbitan pers Jakarta 2004 91,91 91,91 116.469.371.660 130.255.217.401 PT Media Golfindo Penerbitan pers Jakarta 2000 61,57 61,57 6.094.113.116 5.117.846.794 PT Avabanindo Perdagangan umum

Perkasa dan media luar ruang Jakarta 1994 95,94 95,94 49.542.432.900 46.756.459.013 PT Mahaka Visual Perfilman dan

Indonesia perekaman video Jakarta 2003 60,00 60,00 8.873.244.291 8.630.077.926 PT Praisindo Multimedia dan

Teknologi teknologi informasi Jakarta 2003 60,00 60,00 6.509.031.697 5.863.488.213 PT Adhara Dhanapa

Mahardhika Penerbitan pers Jakarta 2008 80,06 80,06 7.523.021.908 3.492.160.684 PT Danapati Abinaya

Investama Penyiaran televisi Jakarta 2005 50,00 50,00 56.233.917.736 56.017.767.558 PT Emas Indonesia

Duaribu Penerbitan pers Jakarta 2000 80,83 80,83 5.171.512.549 5.538.406.473 PT Artika Kreasi

Mediatama ****) Penerbitan pers Jakarta 2000*) 64,05 64,05 108.472.855 108.472.855

PT Metromakmur

Sejahtera ****) Penerbitan pers Jakarta 2007 79,26 79,26 2.928.861.224 2.426.585.554 PT Repubika Media

Visual *****) Penyiaran televisi Jakarta 2010 73,53 73,53 38.919.048.278 34.787.945.098 PT Republika Percetakan

Grafika *****) dan perdangan umum Jakarta **) 82,72 82,72 231.900.000 231.900.000 PT Cahaya Percetakan dan

Republika *****) perdagangan umum Jakarta **) 82,72 82,72 214.400.000 214.400.000

*) Sudah tidak beroperasi secara komersial sejak tanggal 1 Februari 2010 **) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 belum beroperasi secara komersial ***) Dikonsolidasi melalui PT Republika Media Mandiri sejak tahun 2010 ****) Dikonsolidasi melalui PT PT Adhara Dhanapa Mahardhika *****) Dikonsolidasi melalui PT Republika Media Mandiri

d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Berdasarkan Akta Notaris No. 19 oleh Zulkifli Harahap S.H., tanggal 19 Mei Juli 2011, susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Komisaris Utama - Drs. Abdulgani, MA Direktur Utama - Adrian Syarkawi

Komisaris - Gavin O’Reilly Direktur - Rudi Setia Laksmana

Komisaris - R. Harry Zulnardy Direktur - Susie Hatadji Komisaris - Rosan Perkasa Roeslani

Komisaris - Erick Thohir

Komisaris Independen - Pradjoto

Berdasarkan Akta Notaris No. 26 oleh Zulkifli Harahap S.H., tanggal 27 Juli 2010, susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Komisaris Utama - Drs. Abdulgani, MA Direktur Utama - Rudi Setia Laksmana

Komisaris - Gavin O’Reilly Direktur - Yahya Basalamah

Komisaris - R. Harry Zulnardy Direktur - Susie Hatadji Komisaris - Rosan Perkasa Roeslani Direktur - Adrian Syarkawi

(10)

Komisaris - Erick Thohir Direktur - Daniel JP Wewengkang Komisaris Independen - Pradjoto Direktur - Agoosh Yoosran

Susunan komite audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

2011 2010

Ketua Pradjoto Pradjoto

Anggota Palgunadi Tatit Setyawan Palgunadi Tatit Setyawan

Anggota Kardinal Karim Kardinal Karim

Sekretaris Perusahaan Susie Hatadji Yahya Basalamah

Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak perusahaan berjumlah Rp.2.985.008.500 dan Rp .1.943.203.892 pada tahun 2011 dan 2010.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai masing-masing 761 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan ketentuan pemerintah. Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan, dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada Laporan Posisi Keuangan konsolidasi sebesar persentase kepemilikannya sedangkan bagian pemegang saham minoritas atas laba bersih Anak perusahaan disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laba rugi konsolidasi sebesar persentase kepemilikannya.

Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas yang dalam hal ini adalah Perusahaan, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi liabilitasnya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun karena berdasarkan pertimbangan manajemen Perusahaan, akusisi Anak perusahaan bersifat jangka panjang yang akan meningkatkan nilai Perusahaan sebagai induk perusahaan dengan bisnis media terintegrasi.

Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan Anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan” dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

(11)

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai.

Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran dianggap indikator bahwa piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah cadangan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun cadangan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan mempunyai hubungan istimewa adalah:

(1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2) perusahaan asosiasi;

(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor;

(4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(5) perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam penjelasan (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik ataupun tidak dilaksanakan berdasarkan harga dan kondisi normal seperti halnya transaksi dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

Sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan saham yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok Perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok Perusahaan tersebut. f. Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan 1item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.

Efek kumulatif dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut dianggap tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan sehingga tidak dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.

(12)

Aset Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.

Pada saat pengukuran awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak dimiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No.55 (Revisi 2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Aset keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan meliputi kas dan setara kas serta piutang.

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).

Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan tidak akan dapat menagih hutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan dibawah Catatan ini. Penghentian Pengakuan

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila:

i. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau

ii. Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Apabila Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Anak perusahaan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi. Penurunan Nilai

Pada setiap tanggal Laporan Posisi Keuangan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

Jika Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara

(13)

kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Anak perusahaan.

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

Liabilitas Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, hutang dan pinjaman. Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan meliputi hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

a) Hutang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”). Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari “Beban Bunga dan Keuangan Lainnya” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

b) Hutang usaha dan lain-lain

Liabilitas untuk hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nasional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penghentian Pengakuan

Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

g. Persediaan

Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode “Masuk Pertama, Keluar Pertama (First in first out -FIFO)”. Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

(14)

Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus.

i. Penyertaan saham

Penyertaan pada Perusahaan asosiasi dengan pemilikan antara 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan berdasarkan metode ekuitas (equity method), dimana biaya perolehan penyertaan ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Kerugian yang melebihi nilai tercatat penyertaan diakui bila Perusahaan atau Anak perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin liabilitas Perusahaan asosiasi. Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi selisih antara biaya perolehan penyertaan dengan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih pada saat perolehan (goodwill) yang dihitung dengan metode garis lurus selama 20 tahun karena berdasarkan pertimbangan manajemen Perusahaan, akusisi perusahaan asosiasi bersifat jangka panjang yang akan meningkatkan nilai Perusahaan sebagai induk perusahaan dengan bisnis media terintegrasi. Dividen kas dicatat sebagai pengurang nilai penyertaan.

j. Aset Tetap

Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya. Aset tetap kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 10 - 20

Peralatan dan perabot kantor 4 - 8

Kendaraan 4 - 7

Mesin cetak 8

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai keadaan disesuaikan secara prospektif.

Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan aset tersebut dan disajikan pada aset lain-lain dalam Laporan Posisi Keuangan konsolidasi, kecuali untuk aset yang diharapkan akan dijual dalam masa satu tahun disajikan sebagai aset lancar lainnya.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap untuk digunakan.

k. Goodwill

Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun karena berdasarkan pertimbangan manajemen Perusahaan, akusisi Anak perusahaan bersifat jangka panjang yang akan meningkatkan nilai Perusahaan sebagai induk perusahaan dengan bisnis media terintegrasi. Jika biaya perolehan (cost of the acquisition) lebih rendah dari bagian (interest) Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi saat tanggal akuisisi, maka nilai wajar aset non moneter sudah diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Apabila setelah nilai wajar aset non moneter sudah diturunkan seluruhnya, dan ternyata masih terdapat sisa selisih yang belum dieliminasi, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai “Goodwill Negatif” dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan (deferred income) dan diakui sebagai pendapatan secara sistematis selama 20 (dua puluh) tahun.

l. Beban Ditangguhkan

Beban ditangguhkan merupakan biaya-biaya pengembangan program yang akan diproses untuk memperoleh hak intelektual. Beban ditangguhkan akan diamortisasi selama 4 (empat) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

m. Penurunan Nilai Aset

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset”. Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai semua asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi.

(15)

n. Biaya Emisi Saham

Sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor (agio saham).

o. Imbalan Kerja

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, perhitungan estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari transaksi penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan pendapatan dari transaksi penjualan jasa diakui pada saat jasa dilaksanakan sesuai prestasi. Pembayaran kontrak dan iklan yang diterima di muka dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka”. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, kurs yang digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah jual-beli uang kertas asing dan/atau kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar Rp.8.597 dan Rp 8.991 untuk $AS 1. r. Perpajakan

Pajak penghasilan tangguhan disajikan sepenuhnya, dengan menggunakan metode liabilitas. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan liabilitas atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasi. Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Perubahan liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

s. Laba Bersih per Saham

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sejumlah 2.755.125.000 saham pada tahun 2011 dan 1.422.000.000 pada tahun 2010.

t. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Informasi segmen primer adalah berdasarkan segmen usaha yaitu sirkulasi dan iklan surat kabar, buku, film rekam video, media luar ruang, majalah, multimedia dan teknologi informasi dan penyiaran televisi. Perusahaan tidak menyajikan segmen sekunder berupa segmen geografis karena menurut pendapat manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan, operasional di luar Jakarta tidak material dan perhitungannya tidak praktis untuk dilakukan.

u. Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut. Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada operasi tahun berjalan.

(16)

3. AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI

a.

Akuisisi, Penambahan Investasi dan Restrukturisasi Anak Perusahaan

PT Emas Indonesia Duaribu (EID)

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 19A tanggal 19 Agustus 2010, Perusahaan membeli saham yang dimiliki PT Media Suara Global, pihak ketiga, pada EID sebanyak 24.250 lembar saham (80,83% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada EID) dengan harga Rp 13.500.000.000. Selisih antara harga beli dan nilai buku penyertaan sebesar Rp 25.504.062.560 disajikan sebagai “Goodwill” dalam kelompok Aset Tidak Lancar di Laporan Posisi Keuangan konsolidasi.

Berikut adalah perhitungan goodwill atas akuisisi EID:

Harga beli 13.500.000.000

Nilai buku penyertaan ( 12.004.062.560 )

Goodwill 25.504.062.560

PT Avabanindo Perkasa (AP)

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 24 September 2010, Perusahaan membeli saham milik Rachmad Gobel, pihak ketiga, sebanyak 2.168 lembar saham (5,89% dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada AP) dengan harga Rp 1.084.000.000. Selisih antara harga beli dan proporsi saham yang dibeli atas nilai buku penyertaan sebesar Rp 656.779.925 disajikan sebagai “Goodwill Negatif” dalam kelompok Liabilitas Tidak Lancar di Laporan Posisi Keuangan konsolidasi.

Berikut adalah perhitungan goodwill negatif atas akuisisi saham AP:

Harga beli 1.084.000.000

Nilai buku penyertaan 1.740.779.925

Goodwill Negatif 656.779.925

PT Adhara Dhanapa Mahardhika (ADM)

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 21 dan 22 tanggal 20 Oktober 2010, Perusahaan membeli seluruh saham yang dimiliki Andre Johannes Mamuaya dan sebagian saham yang dimiliki Rino Oestara pada ADM masing-masing sebanyak 213.370 dan 8.306 lembar saham (80,06 % dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada ADM) dengan harga Rp 12.750.000.000. Selisih antara harga beli dan nilai buku penyertaan sebesar Rp 21.049.912.443 disajikan sebagai “Goodwill” dalam kelompok Aset Tidak Lancar di Laporan Posisi Keuangan konsolidasi.

Berikut adalah perhitungan goodwill atas akuisisi ADM:

Harga beli 12.750.000.000

Nilai buku penyertaan ( 8.299.912.443 )

Goodwill 21.049.912.443

PT Republika Media Mandiri (RMM)

Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penambahan penyertaan saham di RMM sebesar Rp 22.100.000.000 atau sebanyak 2.210.000 saham sehingga kepemilikan Perusahaan di RMM naik menjadi 91,91% dari 90,00%.

b. Akuisisi Anak perusahaan dari Pihak Hubungan Istimewa

PT Pustaka Abdi Bangsa

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 27 September 2010 yang telah didaftarkan kepada Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 70/WM/XI/2010 tanggal 8 November 2010, Perusahaan menjual 1.275 lembar saham miliknya di PT Pustaka Abdi Bangsa, Anak perusahaan, dengan nilai nominal 127.500.000 kepada PT Republika Media Mandiri, Anak perusahaan, dengan nilai Rp 4.500.000.000.

Berikut adalah perhitungan Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali atas pelepasan PT Pustaka Abdi Bangsa:

(17)

Harga beli 4.500.000.000

Nilai buku penyertaan ( 4.445.778.832 )

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 54.221.168

PT Danapati Abinaya Investama

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 19 dan 20 tanggal 20 Oktober 2010, Perusahaan membeli seluruh saham-saham yang dimiliki PT Beyond Media (entitas sepengendali) dan PT Echo Media Tama pada PT Danapati Abinaya Investama masing-masing sebanyak 22.500 lembar saham (50 % dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Danapati Abinaya Investama) dengan harga Rp 55.500.000.000. Selisih antara harga beli dan nilai buku penyertaan sebesar Rp 181.340.412.657 disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelompok Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan konsolidasi.

Berikut adalah perhitungan Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali atas akuisisi PT Danapati Abinaya Investama:

Harga beli 55.500.000.000

Nilai buku penyertaan ( 125.840.412.657 )

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 181.340.412.657

c. Pembelian Saham dan Pendirian Perusahaan Asosiasi

PT Sprint Media

Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 20 Januari 2010 oleh Notaris Dr. Benny Djaja S.H., Perusahaan mendirikan PT Sprint Media dan bagian saham milik Perusahaan sebanyak 150 lembar saham atau 30% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh PT Sprint Media dengan nilai Rp 150.000.000.

PT Radio Attahiriyah

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 15 tanggal 20 Oktober 2010 Perusahaan membeli seluruh saham yang dimiliki PT Media Suara Global pada PT Radio Attahiriyah sebanyak 116 lembar saham (20% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Radio Attahiriyah) dengan harga Rp 19.000.000.000.

PT Suara Irama Indah

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 17 tanggal 20 Oktober 2010, Perusahaan membeli seluruh saham yang dimiliki PT Media Suara Global pada PT Suara Irama Indah sebanyak 8.811 lembar saham (20 % dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Suara Irama Indah) dengan harga Rp 11.278.125.000.

4. KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2011 31 Des 2010

Kas 311.191.010 319.015.354

Bank

Rekening Rupiah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 315.372.161 4.413.232.184

PT Bank Central Asia Tbk. 2.963.141.992 4.267.589.877

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 693.295.652 2.366.271.134

PT Bank Panin Tbk. 261.077.135 1.664.143.261

PT Bank CIMB Niaga Tbk. 262.056.485 573.660.276

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 3.316.794 250.063.632

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 37.482.228 163.568.771

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 2.344.818 122.389.040

PT Bank Syariah Mandiri 69.778.642 83.021.787

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 96.038.653 80.065.549

PT Bank Bukopin Tbk. 35.629.286 17.687.790

PT Bank Mega Tbk. 2.264.016 2.378.410

PT Bank DKI 74.586.735 2.318.131

PT Bank Muamalat Indonesia 1.275.408 1.279.408

PT Bank Permata Tbk. 2.777.146 1.277.146

PT Bank Pembangunan Daerah Lampung 1.062.603 1.152.603

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. 700.906 868.906

PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 804.723 804.723

(18)

Rekening Dolar Amerika Serikat

PT Bank Panin Tbk. 9.568.415 228.190.860

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. - 39.192.938

PT Bank Central Asia Tbk. 299.079 610.579

PT Bank Bukopin Tbk. - 345.344

Jumlah Bank 4.832.872.878 14.280.112.349

Deposito berjangka

PT Bank Panin Tbk. - 3.000.000.000

PT Bank Syariah Mandiri 140.000.000 140.000.000

PT Bank DKI - 20.000.000

Jumlah deposito berjangka 140.000.000 3.160.000.000

Jumlah 5.284.063.888 17.759.127.703

Deposito berjangka ini memperoleh bunga sebesar 6,5% - 7% pada tahun 2011.

Tidak ada kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak hubungan istimewa dan dijadikan jaminan.

5. PIUTANG USAHA 30 Juni 2011 31 Des 2010

Akun ini merupakan piutang usaha yang terdiri dari: Pihak ketiga:

Sirkulasi dan iklan surat kabar 48.646.292.759 42.909.009.573

Media luar ruang 12.381.790.337 11.171.337.619

Penyiaran televisi 7.628.648.525 5.635.932.846

Multimedia dan teknologi informasi 4.611.294.558 3.788.789.243

Penerbitan - 2.275.892.980

Majalah 1.747.077.373 3.265.619.057

Program 1.836.771.223 1.587.027.140

Event 3.829.648.688 -

Lain-lain 12.065.923.527 3.995.570.454

Jumlah pihak ketiga 92.747.446.990 74.629.178.912

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu ( 2.075.986.492) ( 1.975.734.179 )

Jumlah pihak ketiga - bersih 90.671.460.498 72.653.444.733

Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 32):

PT Beyond Media 2.451.370.930

PT Suara Irama Indah 373.410.000

PT Radio Attahiriyah 324.100.000

PT Ekatana Intrasurya Persada 53.148.800

PT Entertainment Live Indonesia 1.372.858.326 44.000.000

PT Portrait Ciptakarya Talenta 44.000.000

PT Kalyanamitra Adhara Mahardhika 27.500.000

Jumlah pihak hubungan istimewa 1.372.858.326 3.317.529.730

Jumlah piutang usaha - bersih 92.044.318.824 75.970.974.463

Rincian piutang berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:

Pihak ketiga:

PT Wira Pamungkas Pariwara 2.787.374.085 1.635.250.447

PT Metrotech Jaya Komunika Indonesia 638.864.000 1.476.200.000

PT Citra Karya Mandiri 1.000.000.000 1.000.000.000

PT Flapkomindo Mitra Integrasi - 990.000.000

PT Cakrawala Andalas Televisi 465.660.000 870.930.000

PT Sugitek Indo Tama - 880.000.000

PT Infomedia Nusantara 686.951.100 763.279.000

PT Buana Media Teknologi - 725.170.454

Ditibone Putera - 722.442.373

PT Warna Warni Perdana 10.100.000 555.500.000

Lutfi Agency 512.504.708 538.792.658

(19)

PT Indofood 242.851.262 168.072.381

PT Inter Pariwara Global 336.358.000 179.399.000

I-Media Singapore 160.304.506 160.304.506

PT Telkomsel 271.700.980 127.512.300

PT Dentsu Indonesia Inter Admark 1.486.412.100 120.450.000

PT Mida Jaya - 50.771.642

PT San Miquel Indonesia - 43.712.005

PT Asia Media Network 773.199.350 26.400.000

PT Indonesia Media Exchange 285.810.800 19.008.000

PT Manifesto Adworks - 2.856.004

PT Rama Perwira 1.233.527.641 -

PT Nestle Indonesia 1.799.239.468 -

The Hongkong and Shanghai Bank Corp 2.800.700.017 -

PT Indonusa Telemedia 663.000.000 -

PT Optima Media Dinamika 1.084.015.680 -

Lain-lain 75.062.694.591 63.322.253.142

Jumlah pihak ketiga 92.747.446.990 74.629.178.912

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (2.075.986.492) ( 1.975.734.179 )

Jumlah pihak ketiga - bersih 90.671.460.498 72.653.444.733

Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 32):

PT Beyond Media 2.451.370.930

PT Suara Irama Indah 373.410.000

PT Radio Attahiriyah 324.100.000

PT Ekatana Intrasurya Persada 53.148.800

PT Entertainment Live Indonesia 1.372.858.326 44.000.000

PT Portrait Ciptakarya Talenta 44.000.000

PT Kalyanamitra Adhara Mahardhika 27.500.000

Jumlah pihak hubungan istimewa 1.372.858.326 3.317.529.730

Jumlah piutang usaha - bersih 92.044.318.824 75.970.974.463

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Pihak ketiga:

1 hari sampai 30 hari 23.179.571.834 20.767.326.015

31 hari sampai 60 hari 15.262.846.769 15.114.756.589

61 hari sampai 90 hari 5.164.501.896 12.806.974.504

Lebih dari 90 hari 49.140.526.490 25.940.121.804

Jumlah pihak ketiga 92.747.446.990 74.629.178.912

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (2.075.986.492) ( 1.975.734.179 )

Jumlah pihak ketiga - bersih 90.671.460.498,00 72.653.444.733

Pihak hubungan istimewa:

Sampai dengan 30 hari 395.825.000

31 hari sampai 60 hari 102.310.000

61 hari sampai 90 hari 1.372.858.326 429.602.000

Lebih dari 90 hari 2.389.792.730

Jumlah pihak hubungan istimewa 1.372.858.326 3.317.529.730

Jumlah piutang usaha - bersih 92.044.318.824 75.970.974.463

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada 30 Juni 2011 dan akhir tahun 2010, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari.

6. PIUTANG LAIN-LAIN 30 Juni 2011 31 Des 2010

Akun ini terdiri dari:

PT Wanakusuma Production 3.300.000.000

PT Dika Data Securindo 2.332.300.000

PT Sandika Digital Media 1.082.309.117 -

Piutang karyawan 669.340.293 952.558.266

Lain-lain 446.128.131 289.501.141

(20)

Piutang kepada PT Wanakusuma Production merupakan piutang atas perjanjian pembiayaan pembuatan film dokumenter dengan PT Republika Media Mandiri, Anak perusahaan (lihat Catatan 31c).

Piutang kepada PT Dika Data Securindo merupakan piutang atas perjanjian pembiayaan pembuatan aplikasi serta strategi untuk menjalankan bisnis digital initiative, content provider dan value added service (lihat Catatan 34d).

Piutang kepada karyawan tidak dibebani bunga dan akan dilunasi secara cicilan melalui pemotongan langsung dari gaji karyawan yang bersangkutan.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing piutang pada 30 JUni 2011 dan akhir tahun 2010, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab itu, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak melakukan pencadangan piutang ragu-ragu.

7. PERSEDIAAN 30 Juni 2011 31 Des 2010

Rincian persediaan adalah sebagai berikut:

Program 15.227.105.942 7.333.154.121 Buku 3.019.488.787 2.736.392.678 Kertas koran 392.464.413 712.831.189 Barang pra-cetak 121.366.754 183.139.904 Lain-lain 78.837.384 15.863.000 Jumlah 18.839.263.280 10.981.380.892

Persediaan atas program milik PT Danapati Abinaya Investama (DAI), Anak perusahaan, sebesar Rp 1.277.443.400 diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 509.686.650.

Persediaan milik PT Republika Media Mandiri (RMM), Anak perusahaan, tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul, karena menurut pendapat manajemen, persediaan kertas koran dan buku sebagian besar berada pada gudang percetakan sehingga menjadi tanggung jawab pemilik percetakan. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan buku yang diterbitkan laku terjual sehingga RMM tidak melakukan penyisihan persediaan usang atau rusak.

Persediaan RMM senilai maksimum Rp 2.165.000.000 dijadikan jaminan atas hutang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri (lihat Catatan 20).

8. UANG MUKA 30 Juni 2011 31 Des 2010

Akun ini terdiri dari:

Lampu billboard, project billboard, baliho dll 14.480.921.874 23.828.930.463

Uang muka program 18.106.053.973 7.968.370.956

Operasional 702.612.846 2.075.385.488

Jumlah 33.289.588.692 33.872.686.907

9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 30 Juni 2011 31 Des 2010

Akun ini terdiri dari:

Sewa 2.424.594.209 2.827.613.399 Operasional 150.975.472 954.554.684 Asuransi 257.364.973 234.579.572 Lain-lain 326.930.368 240.539.163 Jumlah 3.159.865.023 4.257.286.818 10. PENYERTAAN SAHAM

Rincian penyertaan adalah sebagai berikut:

2011

Akumulasi

Kepemilikan atas

Persentase Biaya Laba (Rugi) Bersih

(21)

PT Radionet Cipta Karya 20,80% 30.000.000.000 ( 4.892.294.889 ) 25.107.705.111 PT Suara Irama Indah 20,00% 11.278.125.000 876.877.566 12.155.002.566 PT Radio Attahiriyah 20,03% 19.000.000.000 1.569.532.163 20.569.532.163 PT Sprint Media 30,00% 150.000.000 ( 25.287.304 ) 124.712.696 Jumlah 60.428.125.000 ( 2.471.172.464 ) 57.956.952.536 2010 Akumulasi Kepemilikan atas

Persentase Biaya Rugi Bersih

Kepemilikan Perolehan Perusahaan Asosiasi Nilai Tercatat

PT Radionet Cipta Karya 20,80% 30.000.000.000 ( 4.066.166.545 ) 25.933.833.455 PT Suara Irama Indah 20,00% 11.278.125.000 163.031.752 11.441.156.752 PT Radio Attahiriyah 20,03% 19.000.000.000 326.782.856 19.326.782.856 PT Sprint Media 30,00% 150.000.000 ( 40.040.304 ) 109.959.696

Jumlah 60.428.125.000 ( 3.616.392.242 ) 56.811.732.759

Bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 1.145.219.779 dan Rp 2.987.469.735 (yang dihitung sejak tanggal Perusahaan melakukan akuisisi saham).

11. ASET TETAP

Mutasi aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Pemilikan langsung

Tanah 7.139.012.500 - - 7.139.012.500

Bangunan dan prasarana 42.064.288.232 4.215.170.503 25.000.000 46.254.458.735 Peralatan dan perabot kantor 123.400.482.579 4.823.582.696 1.013.521.750 127.210.543.525 Kendaraan 11.346.780.140 1.092.593.100 152.025.129 12.287.348.111 Mesin cetak 18.556.979.802 - - 18.556.979.802 Jumlah 202.507.543.253 10.131.346.299 1.190.546.879 211.448.342.673 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 14.243.083.873 1.290.915.079 - 15.533.998.952 Peralatan dan perabot kantor 74.137.736.683 3.818.125.322 968.514.100 76.987.347.905 Kendaraan 6.016.379.312 731.188.140 286.650.000 6.460.917.452 Mesin cetak 7.435.601.280 2.994.812.864 - 10.430.414.144 Jumlah 101.832.801.148 4.771.436.446 1.255.164.100 109.412.678.453 Nilai buku 100.674.742.105 102.035.664.220

2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Pemilikan langsung

Tanah 7.139.012.500 - - 7.139.012.500

Bangunan dan prasarana 14.577.895.505 27.600.944.777 114.552.050 42.064.288.232 Peralatan dan perabot kantor 34.046.374.776 89.715.129.707 361.021.904 123.400.482.579 Kendaraan 8.751.473.375 2.968.056.765 372.750.000 11.346.780.140 Mesin cetak 17.455.979.802 1.101.000.000 - 18.556.979.802 Jumlah 81.970.735.958 121.385.131.249 848.323.954 202.507.543.253 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung

(22)

Peralatan dan perabot kantor 21.942.232.124 52.337.676.704 142.172.145 74.137.736.683 Kendaraan 4.188.803.756 2.016.384.932 188.809.376 6.016.379.312 Mesin cetak 4.200.228.804 3.235.372.476 - 7.435.601.280 Jumlah 35.894.626.143 66.376.947.075 438.772.070 101.832.801.148 Nilai buku 46.076.109.815 100.674.742.105

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

2011 2010

Harga jual 272.796.666 272.796.666

Nilai buku 409.551.884 409.551.884

Rugi penjualan dan penghapusan ( 136.755.218 ) ( 136.755.218 )

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp8.744.435.041 dan Rp. 4.997.759.082 (lihat Catatan 29).

Termasuk dalam mutasi penambahan aset tetap tahun 2010 adalah nilai buku aset tetap PT Emas Indonesia Duaribu, PT Adhara Dhanapa Mahardhika dan PT Danapati Abinaya Investama, Anak perusahaan, sejumlah Rp 39.645.159.375 dengan harga perolehan Rp 93.552.456.886 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 53.907.297.511.

Aset tetap berupa tanah, peralatan dan perabot kantor, mesin cetak serta kendaraan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan, PT Republika Media Mandiri dan PT Danapati Abinaya Investama, Anak perusahaan, masing-masing dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. dengan rincian sebagai berikut (lihat Catatan 14 dan 20):

2011 2010

PT Bank Syariah Mandiri

Mesin cetak 11.357.500.000 11.357.500.000

Peralatan dan perabot kantor 8.556.000.000 8.556.000.000

Tanah 3.700.000.000 3.700.000.000

Kendaraan 1.520.000.000 1.520.000.000

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.

Peralatan dan perabot kantor 47.033.081.000 47.033.081.000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Tanah 5.179.762.500 5.179.762.500

Jumlah 77.346.343.500 77.346.343.500

Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko pencurian, kerusakan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 214.964.247.243 dan Rp 25.673.910.400 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya.

Rincian nilai pertanggungan aset tetap berdasarkan jenis aset tetap dan nama Perusahaan asuransi yang semuanya pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2011 2010

Bangunan

PT Artha Graha General Insurance 78.030.818.436 78.030.818.436

PT Asuransi Sinar Mas - -

Mesin cetak

PT Asuransi Takaful Umum 16.958.187.000 16.958.187.000

Kendaraan

PT Asuransi Astra Sedaya Finance 2.250.350.000 2.250.350.000

PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 1.354.000.000 1.354.000.000

PT Asuransi Takaful Umum 995.000.000 995.000.000

PT Asuransi Central Asia 886.000.000 886.000.000

PT Asuransi Jaya Proteksi 625.500.000 625.500.000

PT LIG Insurance Indonesia 598.000.000 598.000.000

PT Adira Dinamika Multifinance 427.300.000 427.300.000

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Mempersamakan Jumlah Nilai Maskawin setara dengan Batas Minimal Nafkah Bulanan di Desa Umbuldamar Kecamatan Binangun

Bila menilik sejarah kedatangan Islam pertama kali ke wilayah ini, maka bisa merujuk pada abad 15, dimana saat itu telah terjadi kontak antara pelaut dan

Apabila tingkat kelembaban tanah telah cukup jenuh, maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horisontal), untuk selanjutnya pada tempat tertentu

Kepuasan pelanggan adalah perasaan pelanggan yang muncul setelah harapan yang mereka inginkan sesuai dengan kenyataan, sedangkan sedangkan loyalitas pelanggan

Kesenian di Tanjung Balai digunakan untuk berbagai kegiatan yang berfungsi sebagai upacara, hiburan maupun pertunjukan. Pada awalnya kesenian yang ada dipengaruhi oleh adanya

Mengingat terjadinya pergeseran definisi matematika, pembelajarannya, dan tujuan pembelajaran matematika tersebut, sebagai akibat dari perubahan kebutuhan siswa akan

Pada grafik, disain K-300, dengan menggunakan substitusi pasir kuarsa sebesar 18 %, kuat tekan beton yang direncanakan masih memenuhi persyaratan, yakni setara

Desmond Tutu näkee kaikki ihmiset Jumalan kuvina (imago Dei), eikä halua tehdä länsimaiselle fundamentaaliteologialle ominaisempaa rajanvetoa antroposentrisen ja teosentrisen