Panduan
Praktikum
Jl. Veteran, Kampus Universitas Brawijaya Malang
65145, Jawa Timur, Indonesia
Telp. +62 341581110, Fax. +62 341 581110
http://www.sepk.ub.ac.id
[email protected]
Ju
sus
an
Sosi
al
E
konomi
P
er
ikan
an
da
n K
el
au
ta
n
Fa
kult
as P
er
ikan
an
d
an
Ilmu
K
el
au
ta
n
UNIVERS
IT
A
S
B
RA
WIJ
AY
A M
ALANG
S O S I O L O G I
P E R I K A N A N
2016/2017
Edi Susilo Wahyu Handayani Candra Adi Intyas Cholivia Qonita Ardhila Ayu P. Tim Asisten PraktikumKata Pengantar
Pedoman ini diperbarui dari pedoman yang disusun pertama kali tahun 2009, oleh Riski Agung Lestariadi dan Edi Susilo. Secara umum isi pedoman tidak mengalami perubahan, kami hanya menambahkan contoh tentang bagaimana hasil akhir praktikum diharapkan.
Visualisasi struktural diharapkan tidak saja berguna untuk menganalisis struktur sosial, namun bisa juga digunakan untuk melakukan analisis struktur tulisan, yaitu dengan cara mengidentifikasi konsep pembentuk tulisan. Kelanjutan langkah ini adalah dengan cara merangkai konsep tersebut menjadi sebuah kerangka berpikir. Kami berharap bahwa visualisasi struktural ini memberikan bekal bagi mahasiswa untuk memahami tulisan orang lain, melakukan konstruksi pemikiran baru dengan cara merangkai dari pemikiran orang lain, menjadi ide baru. Setiap pemikiran adalah sebuah perca kain yang berserakan, dan tugas kita adalah menjahitnya menjadi sebuah permadani. Menyusun mind map dengan teknik konvensional-imajinatif. Semoga panduan praktikum ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk melakukan analisis visualisasi struktural dan latihan membangun sebuah kerangka pemikiran.
Berfikiran bebas, bukan berarti tanpa batas, tetapi dalam kebebasan yang tetap berada pada sebuah koridor keimanan, ketaqwaan dan keilmuan.
Say No to “Academic Crime”
Jadilah seekor burung, yang bisa terbang bebas menentukan arah tujuan hidup. Mungkin banyak tantangan yang harus dihadapi, harus selalu kreatif, agar dapat melayang, melanglang buana. Jangan pernah hidup seperti bola, yang diam dan selalu pasif, yang arah gerakannya sangat tergantung kepada tendangan kaki atau pukulan tangan orang lain.
Pendahuluan
Salah satu pokok bahasan penting dalam sosiologi adalah struktur sosial. Struktur sosial sering didefinisikan berbeda oleh para ahli ilmu sosial, bahkan sering disalingpertukarkan atau disatukan dengan organisasi sosial. Pemahanan ini berusaha untuk menawarkan sebuah definisi struktur sosial, dengan harapan akan mengurangi kegiatan perdebatan, dan meningkatkan pengkajian keilmuan dan langkah praktis yang dapat diberikan dari analisis tentang struktur sosial. Struktur sosial selalu berubah dan dua dimensi penting struktur adalah: (1) kapasitas ruang dan (2) titik kritis struktur sosial.
Salah satu keuntungan praktis dari analisis struktural ini adalah untuk mengetahui tingkat kejenuhan sebuah struktur dalam masyarakat, atau kapasitas ruang struktur sosial. Jika sebuah inovasi dalam bentuk ide, organisasi sosial atau benda fisik akan diintegrasikan ke dalam sebuah struktur, maka harus diketahui kondisi struktur sosial yang ada. Jika tidak diketahui kondisinya, maka dalam banyak kasus introduksi tersebut tidak bisa berintegrasi ke dalam struktur. Apabila ini terjadi, maka akan banyak kerugian yang diderita oleh berbagai pihak, pihak pembaharu maupun masyarakat itu sendiri.
Dimensi lain dari analisis struktural adalah titik kritis struktur sosial, yaitu suatu kondisi di mana struktur sudah tidak dapat lagi berfungsi di dalam memfasilitasi proses pertukaran sosial. Atau dengan kata lain struktur sosial sudah menjadi social limiting factor, yaitu menjadi pembatas sosial-budaya dalam beradaptasi.
Oleh karena itulah analisis dengan visualisasi struktural ini sangat relevan untuk kita pelajari bersama, agar kita mampu menyediakan informasi secara visual tentang struktur sosial, di satu sisi, dan di sisi yang lain, kita berpeluang untuk mengantisipasi perubahan sosial masyarakat.
Visualisasi Struktural
Visualisasi struktural, adalah sebuah visual dari kerangka pemikiran yang berdasar pada konsep struktur sosial. Dua filosofi visuasalisasi struktural adalah sebagai berikut:
tampung seoptimal mungkin.
2. Berupaya keras untuk menjauh dari titik kritis struktur sosial, agar kita mampu membangun kehidupan sosial yang berkeadilan.
Analisis Struktural
Unsur-unsur dalam Analisis Struktural: 1. Visualisasi Struktural
2. Status dan Peran dalam struktur
3. Pembentukan jaringan struktural (keturunan, politik, ekonomi, campuran) 4. Sistem nilai dan norma dominan
5. Menemukan unsur kekuasaan
Tujuan
Tujuan dari Visualisasi Struktural adalah:
1. Mencari peluang memperluas kapasitas ruang struktur sosial 2. Mencari jalan keluar atau menjauh dari titik kritis struktur sosial 3. Mengendalikan dan mengantisipasi perubahan sosial
Teknik Analisis
1. Identifikasi Status dan Peran
2. Pemetaan Jaringan antar Status dalam Struktur 3. Penentuan Pembentukan Jaringan
4. Penentuan Nilai Dominan
5. Deskripsikan Norma dalam Interaksi antar status
6. Identifikasi adanya kekuasaan dalam interaksi antar status 7. Menyusun struktur hipotesis
Prosedur Pelaksanaan Praktikum
1. Pembentukan KelompokPraktikum Sosiologi Perikanan kali ini akan dibagi menjadi sejumlah kelompok (disesuaikan dengan jumlah mahasiswa), masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang mahasiswa.
2. Bahan Praktikum
Setiap kelompok mencari artikel sebagai bahan penyusunan visualisasi struktural. Setiap kelompok diharapan menganalisis artikel yang berbeda. 3. Mekanisme Kerja
Setelah mendapatkan bahan 7 (tujuh) artikel yang berkaitan dengan Sosiologi Perikanan, setiap kelompok diharuskan membuat Visualisasi struktural dari artikel tersebut.
Visualisasi struktural dapat diawali dengan mengidentifikasi status dan peran aktor di masing-masing artikel dan memetakan jaringan antar status dan sistem stratifikasi yang digunakan.
Penentuan pembentuk jaringan dan penentuan nilai dominan adalah langkah selanjutnya, yang nantinya digunakan untuk mendiskripsikan norma dalam interaksi antar status dari aktor yang ada.
Norma dalam interaksi antar status dari aktor merupakan modal untuk mengidentifikasi adanya gejala kekuasaan dalam interaksi antar status dari
aktor yang ada, dan selanjutnya digunakan untuk menyusun struktur hipotetis.
4. Laporan Praktikum
Laporan praktikum sosiologi perikanan tahun ajaran 2016/2017 diketik rapi dengan 2 spasi, antara Bab dengan subbab 4 spasi, antara subBab 3 spasi, kertas A4; Font Arial 11; margin kiri 4 cm, margin kanan-atas-bawah 3 cm; Set up page number on bottom-center. Laporan akhir praktikum dijilid dengan sampul kertas mika warna putih/transparan.
Nomor halaman dimulai dari bab pendahuluan dengan menggunakan angka 1,2 dan seterusnya di sudut kanan atas, setiap judul bab tidak perlu ditulis no halamannya, tetapi tetap dihitung. Untuk Halaman pada daftar isi, jarak antara bab dengan bab lain 2 spasi sedangkan bab dengan sub bab 1 spasi sedangkan halaman daftar gambar dan tabel menggunakan 2 spasi. Setiap gambar dan tabel diberi identitas dan menggunakan 1 spasi. Daftar pustaka menggunakan Spasi 1, masuk kekanan 1 cm, antar literatur berjarak 1 spasi
5. Penutup
Ingatlah bahwa cara yang paling baik untuk belajar adalah dengan banyak membaca, menganalisis dan menulis. Anda tak akan bisa berenang kalau tidak terjun ke dalam air, juga anda tidak akan bisa naik sepeda kalau tidak pernah belajar naik sepeda.
MENYUSUN VISUALIASI STRUKTURAL UNTUK MEMBUAT MIND MAP Secara umum kita perlu melakukan beberapa langkah, yaitu pertama mengumpulkan bahan dasar berupa sejumlah artikel; dan kedua, melakukan analisis artikel untuk menyusun visualisasi stuktural, terakhir menyusun mind map sebagai dasar untuk latihan menyusun sebuah kerangka pemikiran.
Analisis masing – masing artikel)
Artikel – 1 yang berjudul “Perkembangan Teknologi Dunia dan Persoalan yang Dihadapi Indonesia”, yang jika dianalisis akan diperoleh daftar status, peran dan norma sebagai berikut:
Visualisasi Struktural Artikel-1 adalah sebagai berikut:
Berikan beberapa kriteria analisis/komentar bebas, missal sebagai berikut: 1. Kapasitas ruang struktur sosial dunia, jangan sampai menjadi titik kritis bagi
Indonesia.
2. Lembaga-lembaga dan kerjasama regional, harus memperkuat posisi Indonesia dalam melakukan perdagangan dalam sistem global.
3. Indonesia perlu meningkatkan kapasitas ruangnya, terutama untuk
menumbuhkan iklim riset agar menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk negara-negara maju, agar bangsa ini tidak mencapai titik kritisnya.
Analsis artikel – 2, yang berjudul
“Tindakan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Jawa Timur dalam Mengurangi Industri Pencemar AirSungai di Era Otonomi Daerah”.
Hasil visualisasi struktural artikel kedua, diilustrasikan sebagai berikut.
Memberikan kriteria analisis/komentar atau pertanyaan/pernyataan kritis, missal:
Bagaimana sistem pengendalian dampak lingkungan dilaksanakan oleh Bapedalda?
Bagaimana prosedur pengaduan dilakukan?
Jika sebuah pencemaran terjadi, artinya pihak pencemar telah melanggar pasal-pasal dari UU-PLH, UU-KSDA&E dan Peraturan tentang B3
Apakah yang membangun menjadi sebuah struktur ?
Sampai mana Penegak Hukum menjalankan perannya?
Memperluas Kapasitas Ruang
Analisis artikel – 3, yang berjudul:
“Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas Jakarta”.Identifikasi Status dan Peran, serta Norma adalah sebagai berikut:
Memberikan kriteria analisis/komentar atau pernyataan/pertanyaan kritis, sebagai contoh:
Apakah pengembangan modal sosial mampu meningkatkan kapasitas ruang struktur sosial di komunitas perumahan?
Apakah kelembagaan LKMD dan PKK mampu menjadi “aktor organisasi” yang mampu meningkatkan kapasitas modal sosial masyarakat sehingga menjauh dari titik kritisnya?
Bagaimana kita melakukan penggabungan dari beberapa contoh visualisasi struktural, yang sudah dilakukan sebelumnya?. Kita tampilkan visualisasi struktural dari artikel dengan memilih sistem tertentu dari visualisasi tersebut untuk menemukan “benang merah”-nya. Ketiga artikel tersebut dituliskan sebagai sebuah system tertentu, sebagai berikut.
Artikel – 1, misalnya kita tentukan sistemnya, yaitu Sistem Industri Multi Nasional.
Artikel – 3, sebagai sebuah Sistem Organisasi Sosial Masyarakat.
Ketiga sistem yang ada kemudian kita susun gabungan sistemnya, seperti pada gambar berikut.
Langkah berikutnya adalah memilih social problem (masalah sosial) yang berkait dengan ketiga sistem di atas. Mencoba menemukan berbagai ide yang berpeluang untuk memberikan solusi bagi masalah yang teridentifikasi. Misalnya ada masalah tersedia ada tiga, (1) bagaimana melakukan optimasi produksi dan konsumsi? (2) optimasi perolehan pajak dan retribusi, atau (3) bagaimana menemukan optimasi pengendalian dampak lingkungan.
Sebagai contoh kita pilih untuk memberikan solusi dengan memilih sistem utama sebagai benang merah. Sistem terpilih adalah “ Sistem Pengendalian Dampak Lingkungan Yang Efektif”. Jika solusi itu kita pilih maka ada beberapa tahapan penting, yaitu:
(1) Identifikasi status pembentuk struktur Daftarkan elemen struktur “ status
dan Peran” yang baru. Status diplilih dari ketiga artikel dan boleh ditambahkan status di luar artikel.
(2) Menyusun desain visualisasi struktural yang menggabungkan ketiga sistem.
(3) Menyampaikan kriteria analisis/komentar, atau pernyataan/pertanyaan kritis.
Sampai manakah MNC mampu mempengaruhi kebijakan Pemerintah Pusat?
Sampai mana Pemerintah melindungi warga untuk memperoleh hak, kewajiban dan peran dalam lingkungan hidup yang layak sesuai UU 23/1997 (Bab III, Pasal 5, 6 dan 7).
Sampai mana Perguruan Tinggi menjalankan Tri Dharmanya, demikian juga LSM memperjuangkan keadilan bagi warga
Apakah badan pengedali dampak lingkungan menjalanan perannya dengan baik, sesuai dengan standard operation procedure?
Langkah terakhir adalah “ Pembuatan Mind Map/Kerangka Berfikir”. Pembuatan mind map / kerangka berfikir adalah dengan menentukan inti dari setiap artikel/ jurnal kemudian digabungkan menjadi satu rangkaian. Secara umum ada beberapa hal penting yang dilakukan dalam menyusun mind map adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
(1) Memperhatikan filosofi berikut.
Kami mencoba menampilkan filosofi berfikir sebagai berikut:
(a) Dari perca kain menjadi sebuah permadani. Perhatikan gambar berikut dan tugas kita adalah mengumpulkan perca kain (=membaca untuk menemukan inti tulisan), dan menjahitnya menjadi permadani (= kerangka berfikir)
9
Setiap pemikiran
manusia adalah sebuah
perca kain yang
berserakan, dan kita
berpeluang
menyajikannya menjadi
sebuah permadani indah
dan menawan.
Dari perca kain permadani
(b) Menulis itu identik dengan memasak. Perhatikan gambar berikut dan bacalah dengan seksama. Jika “perca” kain sebagai dasar masakan tidak dilakukan analisis terlebih dulu, atau jika kita hanya melakukan copy paste dari sebuah tulisan, maka ada yang hilang, yaitu kemampuan melakukan ekstrak sebuah tulisan. Apa kesimpulan anda setelah memperhatikan gambar berikut. Anda akan bisa membandingkan sebuah masakan yang dihasilkan dari dua cara berbeda. Pertama dari bahan langsung dimasukkan panci, dan kedua masakan yang bahan dasarnya dilakukan kupas dan potong. Tentu kedua hasil masakan tersebut berbeda.
10
Kegiatan menulis, ibarat orang akan memasak sayur. Bayangkan diri anda akan memasak sayur. Anda membeli wortel, jagung, dan tomat. Apakah wortel tersebut akan langsung dimasukkan ke dalam panci? Atau anda mencuci dulu, mengupas kulitnya dan membuang bagian yang rusak.
Kemudian memotong-motong sesuai dengan jenis sayur yang akan dihidangkan?
Menulis Identik dengan Memasak
(3) Berikan yang terbaik dari yang anda pikirkan. Perilaku itu berasal dari kebiasaan sehari-hari. Biasakanlah untuk selalu membaca, baik tulisan ilmiah maupun sastra. Ketika anda sedang menunggu sebuah antrian atau ketika sedang sendirian, mungkin membagi waktu antara “bermain HP” dengan membaca perlu dilakukan. Biasakanlah berfikir kritis dari bacaan tersebut, apa masalahnya dan apakah ada solusi yang bisa ditawarkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pemikiran akan lebih baik kalau tidak hanya satu solusi, temukan atau pertimbangkan alternative solusinya. Biasakan berdiskusi dengan teman sejawat atau dengan dosen anda tentang masalah dan pemikiran kritis yang anda tawarkan.
Anda akan terbiasa dengan menemukan sari dari sebuah tulisan. Anda terlatih dengan membaca cepat untuk menemukan inti tulisan. Perbedaan computer yang dibuat oleh manusia dengan otak manusia sebagai “computer” ciptaan Yang Maha Kuasa, adalah: Komputer buatan manusia, jika semakin diisi maka ada batas kemampuan untuk menampung, tetapi otak manusia semakin diisi, maka kapasitasnya semakin besar. Otak manusia itu bisa seperti pabrik, yang mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran baru yang tiada henti.
Perhatikan pertanyaan berikut. Jika seseorang pria atau wanita sedang duduk di sebuah taman pada waktu musim dingin dan turun salju. Pakaian musim dingin sudah dikenakan, namun ia harus tetap duduk di taman itu,
sebab seseorang yang sangat dicintainya akan hadir ke taman itu. Apa yang dibutuhkan oleh orang yang kedinginan tersebut? Iya...., dia ,memerlukan secangkir minuman (kopi, susu, coklat) yang panas. Hasil pemikiran kita hendaknya seperti makanan yang lezat, halal dan toyibah. Pemikiran yang benar-benar diperlukan untuk memberikan sumbangan solusi bagi masalah sosial-budaya perikanan. Gambar berikut bisa menjelaskan uraian di atas.
12 Halal, toyibah, sedap dan memuaskan Ueenak tenan...!
Berikan yang terbaik
Bagaimana menemukan inti tulisan? Contoh menentukan inti sebuah tulisan dan rmerangkai menjadi sebuah kerangka pemikiran. Secara garis besar dua langkah utama adalah sebagai berikut.
Pertama, menentukan inti dari tulisan/artikel minimal 6-7 artikel (contoh ini ada 9
tulisan) yang kita coba tentukan intinya.
a. Rambo (1985) membahas keterkaitan antara ekosistem dengan sistem sosial.
b. Moran (1982), Sukadana (1983), Koentjaraningrat (1985) : manusia bagian integral ekosistem, beradaptasi dan ber-evolusi.
c. Brown (1982) daya dukung lingkungan berkurang dan masuk hari ke-29. d. Ismawan (1999) adanya resiko ekologis dalam pembangunan.
f. Salim (1992) terabaikannya dimensi ekologis pada proses pembangunan, terabaikan kesinambungan.
g. Simarmata (1992) analisis ekonomi untuk mengukur pencemaran.
Kedua, mengkonstruk dari ekstrak (inti) tulisan artikel menjadi sebuah mind map. “Perca kain” tersebut kita susun menjadi sebuah permadani. Contoh
“permadani” tersebut kita namakan “Ekologis Humanistik”, seperti Gambar berikut.
Penutup
Demikian pedoman penyusunan praktikum mata kuliah sosiologi perikanan ini dibuat dengan harapan setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa mampu melakukan dua hal pokok. Pertama mampu melakukan analisis dengan visualisasi struktural pada kehidupan sehari – hari masyarakat pesisir, dan kedua, mampu menghasilkan kerangka pemikiran yang berpeluang mengantisiapasi perubahan sosial masyarakat yang semakin berkembang seiring dengan menggeliatnya the
contem[orere five prime movers of social change di Indonesia, sebagaimana
Form Kendali Praktikum
SOSIOLOGI PERIKANAN
Nama: NIM:
Tema :
No. Kegiatan Tanggal
Konsultasi TTD Asisten Praktikum Keterangan Keterangan: ……… ……… ……… ……… ………
Format Laporan 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan 2. Pembahasan 2.1. Visualisasi Struktural 2.1.1. Artikel 1 (Judul)
2.1.1.1 Identitas Status dan Peran 2.1.1.2. Visualisasi Struktural 2.1.1.3. Kriteria Analisis/ Komentar 2.1.2. Artikel 2 (Judul)
2.2.1.1 Identitas Status dan Peran 2.2.1.2. Visualisasi Struktural 2.2.1.3. Kriteria Analisis/ Komentar 2.1.3. Artikel 3 (Judul)
2.2.3.1 Identitas Status dan Peran 2.2.3.2 Visualisasi Struktural 2.1.3.3. Kriteria Analisis/ Komentar 2.1.4. Benang Merah dari Ketiga Artikel
2.2.4.1. Gabungan Visualisasi Struktural Ketiga Artikel 2.2.4.2. Deskripsi
2.1.5. Visualisasi Struktural yang Baru
2.2.5.1. Identifikasi Status dan Peran Baru 2.2.5.2. Visualisasi Struktural
2.2.5.3. Kriteria Analisis/Komentar
2.2. Mind Mapping
2.2.1. Susunan Inti dari tulisan/Artikel 2.2.2. Bentuk Mind Map
(CONTOH COVER LAPORAN)
LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERIKANAN (TEMA) Asisten KELAS KELOMPOK ... 1. NAMA NIM 2. NAMA NIM 3. NAMA NIM 4. NAMA NIM 5. NAMA NIM
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2017
(CONTOH HALAMAN PENGESAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERIKANAN SEMESTER GENAP 2016/2017
Laporan Praktikum Sosiologi Perikanan telah disusun oleh kelompok … sebagai salah satu syarat lulus Mata Kuliah Sosiologi Perikanan
Semester Genap 2016/2017.
Malang, April 2017
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Asisten, Asisten Pendamping,
____DIKETIK______ ( DIKETIK )
Daftar Pustaka
Hamidi, J. dan M. Fadli. 2004. “Tindakan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Jawa Timur dalam Mengurangi Industri Pencemar Air Sungai di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus PT. AKN Mojokerto” dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.16 Nomor 1. Feb. 2004. Halaman 11-19.
Hartanto, Agung Eko. 1997. “Perkembangan Teknologi Dunia dan Persoalan yang Dihadapi Indonesia” dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXVI. No. 5. Sep-Okt. Halaman: 522-534.
Ibrahim, Linda Darmajanti. 2002. “Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas Jakarta” dalam MASYARAKAT (Jurnal Sosiologi) No. 11 Tahun 2002. Halaman: 62-88
Ismawan, Indra. 1999. Risiko Ekologis di Balik Pertumbuhan Ekonomi. Media Pressindo. Yogyakarta.
Koentjaraningrat, 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Dian Rakyat. Jakarta Moran, Emilio, F. 1982. Human Adaptability: Introduction to Ecological Anthropology.
Westview Press, Boulder.
Nuitja, I Nyoman S., 1992. “Ekologi Kelautan: Suatu Tantangan Besar Negara Bahari” dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXI. No.6. Nov-Des. Halaman: 514-523
Rambo, A. Terry. 1985. Applied Human Ecology Research on Asian Agricultural Syatem. East West and Policy Institute. Honolulu. Hawaii.
Salim, Emil. 1992. “Kesinambungan dengan Pembaruan” dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXI. No.6. Nov-Des. Halaman: 489-497
Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial, Sketsa Teori Dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia - Agus Salim, Tiara Wacana. Yogyakarta.
Simarmata Dj., A., 1992. “Instrumen Ekonomi dalam Pengelolaan Pencemaran Lingkungan” dalam dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXI. No.6. Nov-Des. Halaman: 535-547.