II.. MMAAKKSSUUD D DDAAN N TTUUJJUUAANN a
a.. MMaakkssuudd
Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi dekomposisi kain anyaman Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi dekomposisi kain anyaman dasar
dasar b
b.. TTuujjuuaann
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi dekomposisi kain meliputi Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi dekomposisi kain meliputi jenis
jenis anyaman, anyaman, nomor nomor benang benang lusi lusi dan dan benang benang pakan, pakan, tetal tetal lusi lusi dan dan tetal tetal pakan,pakan, mengkeret lusi dan mengkeret pakan serta untuk menghitung seberapa akurat teknik mengkeret lusi dan mengkeret pakan serta untuk menghitung seberapa akurat teknik perhitungan yang digunakan dalam mendekomposisi kain.
perhitungan yang digunakan dalam mendekomposisi kain. IIII.. TTEEOORRI I DDAASSAAR R
a.
a. DeDesasain in TTeekskstitill Des
Desain ain tektekstistil l adaladalah ah ranrancangcangan an motmotif if dan dan corcorak ak baibaik k strstruktuktur ur kaikain n maumaupunpun permukaan
permukaan kain kain dengan dengan teknik teknik titik, titik, garis, garis, bidang bidang dan dan warna. warna. Dalam Dalam prosesproses mer
merencaencanakanakan n motmotif if ataatau u polpola a pada pada kaikain n adaadalah lah dengdengan an memmemperperhathatikaikan n funfungsigsi,, komposisi, warna, bentuk awal atau pra desain tata letak, harga dan bisa diproduksi komposisi, warna, bentuk awal atau pra desain tata letak, harga dan bisa diproduksi banyak,
banyak, sambungan sambungan langkah langkah dan dan pengulangan pengulangan motif motif juga juga dipikirkan dipikirkan pula pula keinginankeinginan pasar sehingga laku dijual.
pasar sehingga laku dijual. b.
b. KKaaiin Tn Teennunun Me
Menennenun un adadalalah ah susuatatu u tetekniknik k didimamana na kitkita a memenynyililanangkgkan an dudua a jejeninis s benbenanangg (b
(benenanang g lulusi si dadan n bebenanang ng papakankan) ) untuntuk uk memmembenbentutuk k sesebubuah ah kakainin. . BeBenanang ng lulusisi merup
merupakan benang akan benang membujmembujur berbentuk panjang dari ur berbentuk panjang dari sebuah kain sedangkan benangsebuah kain sedangkan benang pakan
pakan merupakan merupakan benang benang melingtang melingtang membentuk membentuk lebar lebar kain. kain. ain ain diproduksi diproduksi dalamdalam berbagai jenis
berbagai jenis dan desain. dan desain. !tabilitas dan !tabilitas dan permukaan dari permukaan dari kain tenun kain tenun dapat dipengaruhidapat dipengaruhi oleh jenis anyamannya. ita dapat menemukan berbagai jenis anyaman tenun, namun oleh jenis anyamannya. ita dapat menemukan berbagai jenis anyaman tenun, namun pada
pada dasarnya dasarnya menenun menenun menggunakan menggunakan teknik teknik dasar dasar yang yang sama sama yaitu yaitu teknik teknik ""under under and over
and over ## c.
c. JeniJenis As Anyanyaman man DasDasar ar KaiKain Tn Teenunnun
$nyaman adalah perulangan%perulangan dari benang%benang lusi dengan benang% $nyaman adalah perulangan%perulangan dari benang%benang lusi dengan benang% benang pakan. $nyaman dasar pada tekstil digolongkan menjadi & bagian, yaitu'
benang pakan. $nyaman dasar pada tekstil digolongkan menjadi & bagian, yaitu' )
) $n$nyyamaman pan pololosos
iri%ciri dan karakteristik anyaman polos iri%ciri dan karakteristik anyaman polos a)
a) $n$nyayamaman n polpolososadadalalah ah ananyayamaman n yayang ng papaliling ng sesedederhrhanana,a, paling tua dan paling banyak dipakai
paling tua dan paling banyak dipakai b)
b) Mempunyai raport yang paling kecil dari semua anyamanMempunyai raport yang paling kecil dari semua anyaman c)
c) BeBekekerrjajanynya a bebenanangng%b%benenanang g llususi i dadan n papakakan n papalilingng sederhana yaitu satu naik satu turun
sederhana yaitu satu naik satu turun d)
d) *la*langan rangan raporport ke arah horit ke arah hori+ont+ontal lebaal lebar kain atar kain atau ke u ke araarahh pakan,
pakan, diulangi diulangi sesudah sesudah helai helai pakan, pakan, ke ke arah arah -ertikal-ertikal atau ke arah lusi diulangi sesudah
e) umlah silangan paling banyak diantara jenis anyaman yang lain
f) ika faktor%faktor lainnya sama maka anyaman polos mengakibatkan kain menjadi paling kuat di antara anyaman lain
g) $nyaman polos paling sering dikombinasikan dengan faktor%faktor konstruksi lainnya
h) Mudah diberi desain muka (dibatik, diprinting, embroderry atau bordir) i) rimp lebih tinggi daripada yang lain
j) /etak atau posisi benang%benangnya kokoh k) ekuatan sobek rendah dibanding anyaman lain
l) 0ang termasuk kain ini adalah mori, blacu, sarung, cele,dll. ) $nyaman keper
1ama lain dari anyaman keper yang banyak digunakan yaitu2 twill (*!$), drill (inggris), koper (jerman).
a) iri%ciri dan karakteristik anyaman keper
b) $nyaman keper adalah anyaman dasar yang kedua c) 3ada permukaan kain terlihat garis miring atau rips
miring tidak putus%putus.
d) ika arah garis miring berjalan dari kanan bawah kekiri atas, disebut keper kiri. !edangkan jika sebaliknya maka disebut keper kanan.
e) 4aris miring yang dibentuk oleh benang lusi disebut keper efek lusi atau keper lusi. !edangkan sebaliknya disebut efek pakan.
f) 4aris miring membentuk sudut 5&o terhadap garis hori+ontal. g) $ppearance kain pada pada permukaan atas dan bawah berlainan.
h) ika raport terkecil dari anyaman keper 6 7 helai lusi dan 7 helai pakan, disebut keper 7 gun.
i) Biasanya dibuat dalam kontruksi padat.
j) Dalam kondisi sama, kekuatan kain dengan anyaman polos lebih besar dari pada kekuatan kain dengan anyaman keper.
k) 3ada umumnya tetal benang dibuat lebih tinggi daripada dalam anyaman polos. l) 3engaruh arah twist benang sangat besar terhadap kenampakan garis miring. m) Besarnya sudut garis miring dipengaruhi oleh perbandingan tetal lusi dan pakan. n) 4aris miring dengan sudut 85&o, disebut keper curam (steep twill).
7) $nyaman satin
1ama lain biasanya disebut sateen, istilah umum untuk kain katun dengan anyaman satin & gun atau 9 gun disebut satin pakan.
!atinet istilah yang dipakai untuk kain imitasi sutera misalnya dari bahan katun yang dimerser. !atin istilah yang umum dipakai pada kain%kain satin yang dibuat dari sutera filamen atau benang sintetis filamen. !atinettes, dibuat dari benang lusi
kapas dan benang pakan wol. !atijn de chine, dibuat dari benang sutera alam dengan tetal sedang, belakangan dibuat juga dari benang rayon.
iri%ciri dan karakteristik anyaman satin a) $dalah anyaman dasar ketiga
b) Dalam raport anyaman, banyak benang lusi 6 banyak pakan
c) :anya menonjolkan salah satu efek baik itu lusi atau pakan pada permukaan kain
d) 3ada anyaman satin dengan efek lusi disebut satin lusi dengan jumlah tetal lusi 8 dari pada tetal pakan. Dan berlaku sebaliknya untuk satin pakan
e) !uatu garis tidak begitu tampak menonjol seperti pada anyaman keper
f) $nyaman satin dapat digolongkan dalan golongan yaitu satin teratur (paling sedikit & gun) dan satin tak teratur (paling sedikit 5 gun)
g) $nyaman sating kurang baik untuk kain dengan kontruksi terbuka dan jarang h) *ntuk kain padat anyaman satin lebih sesuai daripada keper
i) ombinasi faktor%faktor kontruksi kain lebih sedikit digunakan dalam anyaman satin daripada dalam anyaman keper
j) !etiap benang lusi dalam satu raport hanya mempunyai satu titik silang d. Dekm!sisi"Knstruksi Kain Tenun
) 3engertian
Dekomposisi kain ialah !uatu cara menganalisis kain contoh, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh data%data yang dapat dipakai untuk membuat kembali kain yang sesuai dengan contoh tersebut 3roses praktik dekomposisi yang telah dilakukan untuk pengujian komposisi pada kain contoh tetal , berat panjang , nomor benang , jenis anyaman dan lain lain.
) Tujuan
Dekomposisi kain ditunjukan agar bisa membuat kain dengan ukuran ataupun berat yang sama dengan kain contoh, dan memiliki bebrapa tujuan Tujuan dekomposisi kain'
a) Tujuan ;konomis
*ntuk menghitung biaya atau harga pokok pembuatan kain yang seperti kain contoh.
b) Tujuan 3engawasan Mutu
*ntuk dipakai sebagai alat guna menentukan mutu kain jadi maupun untuk pengawasan mutu kain yang sedang dibuat berkenaan dengan suatu kontrak
c) Tujuan Teknis
*ntuk memperoleh data%data guna pembuatan kembali (meniru dengan tepat) kain yang sesuai dengan contoh. Bahkan bila perlu membuat kain yang lebih baik daripada kain contoh.
7) <uang lingkup '
a. !tandar ini meliputi definisi dan cara uji konstruksi kain tenun yang berlaku untuk semua hasil tenunan
b. onstruksi kain meliputi anyaman, nomor benang lusi dan benang pakan, tetal lusi dan tetal pakan, mengkeret lusi dan mengkeret pakan.
5) Definisi '
a. $nyaman adalah persilangan%persilangan dari benang%benang lusi dengan benang%benang pakan
b. 1omor benang (Te=) adalah jumlah gram setiap seribu meter
c. Tetal lusi atau pakan adalah jumlah helai benang lusi atau pakan untuk suatu panjang tertentu dari kain (untuk lusi ke arah lebar kain dan untuk pakan ke arah panjang kain)
d. Mengkeret lusi atau pakan adalah perbandingan antara selisih panjang benang dan panjang kain dengan panjang benang dinyatakan dalam persen (>)
i. Mengkeret lusi 6
panjang benanglusi – panjangkain
panjangbenang lusi x100
ii. Mengkeret pakan 6
panjang benang pakan – panjang kain
panjangbenang pakan x100
e. #ramasi
4ramasi kain adalah salah satu ukuran berat kain dengan satuan gram?m. pengukuran nilai berat gramasi dilakukan dengan cara ditimbang dengan
menggunakan timbangan gramasi. !elain itu sebelum dilakukan penimbangan kain dipotong bulat dengan diameter kurang lebih , cm (alat potongnya khusus, berbentuk bulat dan mempunyai pisau didalamnya). @ungsi gramasi kain adalah untuk
menentukan panjang kain yang dihasilkan, semakin tebal gramasi maka panjang kain semakin pendek begitupun sebaliknya semakin tipis gramasi kain maka semakin panjang kainnya.
$. %enmran &enan'
) 3engertian 1omor Benang'
1omor benang adalah merupakan suatu ukuran kehalusan atau kekasaran dari suatu benang.
) !istem 3enomoran Benang
• !istem /angsung
• !istem Tidak /angsung 7) !istem 3enomoran /angsung
!istem ini digunakan untuk pengukuran berat per satuan panjang benang.
etika nomor benang meningkat, maka kehalusan benang akan menurun. (1omor benang A kehalusan )
*nit yang biasa digunakan dalam sistem ini pengukuran adalah' % • Te= ( Te= 6 g ? CCCm)
• 4<; ( 4<; 6 g ? C.CCC) • Denier ( Denier 6 g ? ECCCm) ) !istem Tidak /angsung
!istem ini digunakan untuk pengukuran panjang per satuan berat benang.
etika nomor benang meningkat, maka kehalusan juga meningkat. (nomor benang A kehalusan A)
!ubsistem umum digunakan sistem tidak langsung adalah' % • !istem Fnggris ( 1e 6 :ank ? lb)
• !istem Metrik ( 1m 6 m ? kg)
*ntuk benang katun, panjang :ank 6 95C yard. !etiap kali jenis penomoran tidak disebutkan dalam hitungan, dapat dipahami bahwa itu merupakan hitungan sistem Fnggris
III. A(AT DAN &A)AN a. Tetal (usi dan %akan
$lat
aca pembesar dalam skala centimeter arum layar
Bahan
ain anyaman polos
b. Men'keret &enan' (usi dan %akan $lat
Meteran dalam skala milimeter 4unting
Bahan
ain anyaman polos c. Nmr &enan'
$lat
• Meteran dalam skala milimeter • arum layar
• 4unting Timbangan Bahan
ain anyaman polos d. Anyaman $lat • aca pembesar • arum layar • 3ensil • ertas pola Bahan
ain anyaman polos I*. +ARA KERJA
a. Tetal (usi dan %akan
• Dengan kaca pembesar dan dibantujarum, jumlah lusi atau pakan dihitung untuk setiap ,& cm
• 3engujian dilakukan paling sedikit pada lima tempat secara merata
• alau tetal lusi?pakan kurang dari C helai tiap cm maka perhitungan lusi?pakan dilakukakn untuk setiap G,& cm
• alau lebar kain G,& cm atau kurang maka seluruh benang dihitung b. Men'keret &enan' (usi dan %akan
ontoh uji dopotong sejajar dengan benang%benangnya (lusi?pakan) dengan ukuran C cm = C cm
Diambil C helai benang lusi?pakan, masing%masing & helai dari kedua bagian pinggirnya
Masing%masing benang lusi?pakan diberi pembebanan sesuai dengan !1F C9%CH% E9E. ondisi contoh uji untuk pengujian serat, benang dan kain kapas. Meteran panjangnya diukur dan dihitung panjang rata%ratanya
Mengkeret lusi?pakan
¿
Panjangrata
−
ratalusiatau pakan−
20c mPanjangrata
−
ratalusi atau pakan x100c. Nmr &enan'
• ontoh uji dipotong sejajar dengan benang%benangnya (lusi?pakan) dengan ukuran C cm = C cm
• Diambil C helai benang lusi?pakan, masing%masing C dari kedua bagian pinggirnya
• edua puluh benang lusi?pakan tersebut diukur panjangnya lalu dengan timbangan ditimbang beratnya. 3ada waktu mengukur panjang benang tadi tegangan benangtidak boleh terlalu besar, tetapi jangan pula kendor. :arus diberi pembebanan sesuai dengan !1F C9%CH%E9E. ontoh uji untuk pengujian serat, benang dan kain kapas
• Dan panjang dan berat benang maka nomornya dapat dihitung sesuai dengan !1F C9%CH9%E9E. ara uji benang kapas.
d. Anyaman
• Tentukan arah lusi dan pakan dari kain dengan berpedoman pada hal%hal berikut o $rah lusi selalu sejajar dengan pinggiran kain
o 3ada kain biasanya masih dapat diliiat bekas%bekas dari sisir yang berupa garis lurus
o $rah garis%garis bekas sisir adalah arah lusi
o Bila salah satu arah benang dalam kain adalah benang gintir maka benang gintir ini adalah benang lusi
o *ntuk kain greu bila kedua benang adalah benang tunggal maka benang yang diuji biasanya benang lusi
o Tetal lusi biasanya lebih tinggi dari tetal pakan
• 3ada kertas pola tentukan yang mana yang mewakili lusi dan mana yang mewakili pakan
• Tentukan pada kain yang mana dipakai sebagai lusi pertama dan yang mana pakan pertama. Demikian pula pada kertas pola.
• Dengan memakai kaca pembesar dan dibantu jarum, buka, dan amati lusi pertama dan dilihat efek anyamannya pada pakan pertama, kedua, ketiga dst. *ntuk efek lusi beri tanda pada kertas pola.
• !eterusnya diamati lusi kedua seperti pada cara sebelumnya
• $pabila cara sebelumnya sukar maka buka pakan pertama dan diamati efeknya terhadap lusi F,FF,FFF dst. *ntuk efek lusi beri tanda pada kertas pola
• $pabila efek anyaman sudah berulang maka berarti saru raport anyaman telah dicapai dan kertas pola kita dapat menentukan bagaimana raport anyaman kain tsb. • $nyaman dapat dituliskan dengan gambar atau sesuai !1F C9%CG7%E9E. ara
*. DATA %ER+O&AAN
Berat kain contoh uji (C cm = C cm) 6 5,9 gram Berat C helai lusi 6 C,CEC gram Berat C helai pakan 6 C,CE& gram Tetal (usi dan %akan
1o
Tetal
(helai?inchi) 3anjang (cm) /usi 3akan /usi 3akan
9G H5 C. C. 95 H9 C. C. 7 9& HE C. C.7 5 95 GC C. C. & 9& G C. C.7 H C. C. G C. C. 9 C. C.7 E C C. C C. C C. C C. C. 7 C. C. 5 C C. & C. C H C. C G C. C. 9 C C E C. C. C C. C umlah 5& 757 5C.7 5C. <ata%rata 9& H9.H C.& C.
Pakan Lusi
*I. %ER)ITUN#AN
a. Men'keret &enan' (usi dan %akan • Benang lusi
¿
Panjang rata−ratalusi
−
panjangkainPanjanglusi atau pakan x100
¿
20,115cm−
20cm20,115cm x100
=
0,57• Benang pakan
¿
Panjang rata−rata pakan− panjang k ain
Panjangrata
−rata pakan
x100¿
20,11cm−
20cm20,11cm x100
=
0,54 b. Nmr &enan'• Benang lusi
¿
Jumlahseluruh panjanglusi
(meter
)
berat 20helai lusi(gram)¿
4,023meter0,076gram 6 &,E7 m?g
• Benang pakan
¿ Jumlahseluruh panjang pakan
(
meter)
berat 20helai pakan
(
gram)
¿
4,022meter0,079gram 6 &C,E m?g c. #ramasi
• ara F
¿
Berat k ain contohuji20cm x20cm(gram) 20cm x20cm
(m
2)
¿
4,65(
gram) 0,2 x0,2(m
2)
=
116,25gram/
m 2 • ara FF o Benang lusi¿
Rata−rata tetallusi x100 cm m x100 cm m x 100 100−mengkeret lusi
Nomor Benanglusi x100cm m¿ 33,46 helai cm x100 cm m x100 cm m x 100 100 −0,57 52,93 m g x100 cm m =63,58g/m2 o Benang pakan ¿
Rata−ratatetal pakanx 100 cm
m x100 cm
m x
100
100 −mengkeret pakan
Nomor Benang pakan x 100cm m
¿
27,01helai cm x100 cm m x100 cm m x 100 100−
0,54 50,91 m g x100 cm m=
53,34g/
m2 !elisih berat¿
{
(
Perhitungan CaraII Lusi+
Pakan)
−
PerhitunganCara I}
g/
m2
Perhitungan Cara II Lusi
+
Pakan g/
m2 x100=
(
63,58+
53,34)
−
116,2(
69,97+
60,77)
g/
d. Anyaman
39
3G
3H
3&
35
37
3
3 /9 /G /H /& /5 /7 / /*II. DISKUSI
Dekomposisi kain merupakan suatu cara menganalisis kain contoh, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh data%data yang dapat dipakai untuk membuat kembali kain yang sesuai dengan contoh tersebut. 3roses dekomposisi yang telah dilakukan untuk pengujian komposisi pada kain contoh tetal, berat panjang, nomor benang, jenis anyaman
dan lain lain.
Dekomposisi kain ditunjukan agar bisa membuat kain dengan ukuran ataupun berat yang sama dengan kain contoh, dan memiliki beberapa tujuan yaitu tujuan ekonomis yang berfungsi untuk menghitung biaya atau harga pokok pembuatan kain yang seperti kain
contoh, tujuan pengawasan mutu yang berfungsi untuk dipakai sebagai alat guna menentukan mutu kain jadi maupun untuk pengawasan mutu kain yang sedang dibuat berkenaan dengan suatu kontrak (pesanan) dan yang terakhir tujuan teknis yang berfungsi
untuk memperoleh data%data guna pembuatan kembali (meniru dengan tepat) kain yang sesuai dengan contoh. Bahkan bila perlu membuat kain yang lebih baik daripada kain contoh.
Berdasarkan data percobaan dan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa jenis anyaman dari kain contoh uji adalah jenis anyaman keper. :al ini didasarkan pada letak benang lusi dan benang pakan yang dua naik dan dua turun serta arah loncat satu yang diamati dengan kaca pembesar.*ntuk pengujian tetal benang lusi didapatkan hasil 9& helai?inchi sedangkan benang pakan didapatkan hasil H9,H helai?inchi. Dari hasil data ini diketahui bahwa jumlah dari benang lusi lebih banyak dari jumlah benang pakan karena pada saat proses pertenunan, benang lusi tertarik oleh benang pakan sehingga benang lusi lebih rapat dan berpengaruh pada jumlah tetal lusi yang panjangnya sama dengan panjang benang pakan.*ntuk rata%rata panjang lusi dan pakan yang didapatkan dari meniras kain contoh uji dengan ukuran C cm = C cm masing%masing adalah C,& cm dan C,C cm. ika diamati, terjadi penambahan panjang dari lusi dan pakan. :al ini dikarenakan pada saat dianyam, benang lusi memiliki kerapatan yang lebih tinggi daripada pakan. !ehingga waktu ditiras benang lusi maupun pakan merenggang sehingga benang lebih panjang dari semula. *ntuk perhitungan mengkeret benang lusi dan pakan, didapatkan hasil masing%masing yaitu C,&G> dan C,&5>. :al ini dikarenakan pada saat proses pertenunan, benang lusi tertarik oleh benang pakan. Ileh karena itu, masih berhubungan dengan kerapatan, mengkeret benang lusi lebih tinggi presentasenya. *ntuk nomor benang, didapatkan hasil untuk benang lusi &,E7 m?g sedangkan pakan &C,E m?g. *ntuk penomoran benang sendiri, semakin besar nomor benang maka semakin halus benang
benang pakan. 3ada gramasi, didapatkan selisih berat &,H5> antara dua cara, yaitu penimbangan dan perhitungan. Tujuan dari gramasi sendiri adalah untuk menentukan panjang kain yang dihasilkan, semakin tebal gramasi maka panjang kain semakin pendek begitupun sebaliknya semakin tipis gramasi kain maka semakin panjang kainnya.*ntuk penimbangan didapatkan hasil H,& g?m sedangkan cara perhitungan didapatkan hasil
H,E g?m. :asil yang tepat seharusnya selisih berat tersebut sedikit atau tidak ada
selisih sama sekali. *ntuk selisih berat yang terjadi, dikarenakan faktor ketelitian sendiri terjadi pada saat perhitungan tetal lusi maupun pakan yang kurang akurat sehingga mempengaruhi hasil dari gramasi. :al ini dikarenakan tetal lusi yang hasilnya lebih besar daripada tetal pakan. !elisih dari tetal lusi terlampau besar dengan tetal pakan sehingga mempengaruhi gramasi dengan metode perhitungan. :al tersebut dapat berpengaruh karena tetal lusi berfungsi sebagai pembilang yang akan dibagi dengan nomor benang yang berfungsi sebagai penyebut. ika pembilangnya terlalu besar dari pada penyebutnya, maka hasil yang didapat juga besar. !elain faktor tetal lusi yang besar, bisa juga dikarenakan faktor nomor benang pakan yang terlalu kecil atau terlalu halus. 1omor benang pakan tersebut dalam gramasi metode perhitungan berfungsi sebagai penyebut.
ebalikan dari tetal benang lusi, nilai benang pakan yang besar akan menghasilkan nilai perhitungan yang kecil. arena pembilang berbanding lurus dengan hasilnya. 1amun dalam hal ini, perbedaan &,H5> selisih berat merupakan hasil perhitungan yang cukup akurat karena tidak lebih dari C> dan hasilnya masih tergolong akurat.
*III. KESIM%U(AN
Berdasarkan diskusi di atas, kesimpulan yang diambil yaitu kain contoh uji merupakan kain anyaman keper dengan mengkeret benang lusi adalah C,&G> dan benang pakan adalah C,&5>, nomor benang lusi &,E7 m?g dan benang pakan &C,E m?g serta
selisih berat &,H5> merupakan perhitungan dengan hasil yang akurat dalam menghitung dekomposisi kain pada anyaman keper.
I,. DA-TAR %USTAKA
$nonim. (C&, C E).Teknologi Tekstil . <etrie-ed C C, CH, from Teknologi Tekstil' http'??teknologitekstil.com?pengertian%benang%lusi%dan%benang%pakan%pada%kain? Binus. (C). ualitas enis ain. Binus Library, 75.
Tekstil, J. (CH, H G).WSK Tekstil . <etrie-ed C C, CH, from J! Tekstil'
(A%ORAN %RAKTIKUM
DESAIN TEKSTI(
ANAMAN KE%ER
$nggota ' @anny $stikasari
1F3 ' &CCCCE
elompok '
4roup?elas ' ?imia Tekstil
1ama Dosen ' Dra. $e usna
$sisten Dosen ' $.F. Makki !.!T., M.T. Tanggal 3raktikum' !enin, C !eptember CH
%RO#RAM STUDI KIMIA TEKSTI( %O(ITEKNIK STTT &ANDUN#