• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KECAMATAN PARMAKSIAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KECAMATAN PARMAKSIAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2011"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROFIL KECAMATAN PARMAKSIAN

KABUPATEN TOBA SAMOSIR

TAHUN 2011

Oleh:

Juita Endang Jaya Purba, S.Sos NIP 19880403 201003 2 004

KKP

Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli

BADAN PUSAT STATISTIK

BPS KABUPATEN TOBA SAMOSIR

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA

(2)

ii KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat, limpahan rahmat dan pertolonganNya, Penulis dapat menyelesaikan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam mengikuti ujian Diklat Jarak Jauh Statistik Ahli tahun 2012 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya Kertas Kerja Perseorangan ini, terlebih khusus kepada

1. Bapak Drs.Suharno, M.Sc, Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara 2. Bapak Darwis Sitorus,S.Si,M.Si, Kepala BPS Kabupaten Toba Samosir 3. Bapak/ Ibu pegawai BPS Provinsi Sumatera Utara dan Bapak/ Ibu

pegawai BPS Kabupaten Toba Samosir yang telah membantu menyelesaian KKP ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa KKP ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran demi penyempurnaan kertas kerja ini sangat diharapkan. Akhir kata Penulis juga berharap semoga KKP ini dapat berguna dan bermanfaat bagi perbaikan kinerja pegawai BPS khususnya Koordinator Statistik Kecamatan untuk masa yang akan datang, terima kasih.

Balige, Oktober 2012 Penulis,

Juita Endang Jaya Purba, S.Sos NIP. 198804032010032004

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ...iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ...vi

BAB I ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 3 1.3.2. Manfaat Penelitian ... 4 1.4. Sistematika Penulisan ... 4 BAB II ... 5 BAB III ... 8 4.1. Kependudukan ... 8 4.2. Pendidikan ... 12 4.3. Kesehatan ... 16

4.4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ... 17

BAB IV ... 19

4.1. Simpulan ... 19

4.2. Saran ... 20

DAFTAR PUSTAKA ... 21

(4)

iv DAFTAR TABEL

Tabel 1Jumlah Penduduk Kecamatan Parmaksian Menurut Desa, Jenis Kelamin,

Kepadatan Penduduk, dan Sex Ratio Tahun 2011 ... 8

Tabel 2 Desa Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2011 ... 10

Tabel 3Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut

(5)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 1Diagram Boxplot Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Parmaksian Tahun 2011 ... 9

Gambar 2 Piramida Penduduk Kecamatan Parmaksian Tahun 2011 ... 12

Gambar 3 Jumlah Murid PAUD, TK, SD, SLTP, SMA, SMK Menurut Jenis Kelamin

(6)

vi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengolahan Korelasi Luas Wilayah dengan Kepadatan Penduduk di

Kecamatan Parmaksian Tahun 2011 ... 22

Lampiran 2 Tabel Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenisnya dan Desa/Kelurahan

Tahun 2011 ... 24

Lampiran 3 Jumlah Tenaga Medis Menurut Jenisnya dan Desa/Kelurahan Tahun 2011 . 26

Lampiran 4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Kecamatan Di Kabupaten Toba Samosir 2007-2011 (Juta Rupiah) ... 27

Lampiran 5 Struktur Ekonomi Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Salah satu amanat yang tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Hal ini dapat dicapai melalui pembangunan daerah. Pembangunan daerah itu sendiri merupakan suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Pembangunan daerah yang dilakukan akan berhasil dengan baik apabila didukung dengan data statistik yang baik. Seperti ada pepatah mengatakan membangun memang mahal tetapi membangun tanpa data jauh lebih mahal. Penggunaan data statistik dalam membangun mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan pembangunannya. Di era otonomi sekarang ini, sebagian besar kewenangan pemerintahan dilimpahkan kepada daerah. Pelimpahan kewenangan ini memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada daerah untuk membangun daerahnya masing-masing.

Pembangunan yang dilakukan masing-masing daerah tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing daerah tersebut mulai dari tingkat kabupaten/kota sampai ke tingkat kecamatan. Kebutuhan akan data ini

(8)

2 bisa dipenuhi dengan data primer (mengumpulkan sendiri) maupun sekunder (data bersumber dari pihak lain).

Demikian juga halnya di Kecamatan Parmaksian yang merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Untuk mendukung pembangunan yang dilakukan di kecamatan ini diperlukan data statistik area kecil untuk tingkat kecamatan seperti profil kecamatan. Keberadaan profil kecamatan ini tentunya akan sangat membantu dalam perencanaan pembangunan di kecamatan ini.

1.2. Rumusan Masalah

Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011 banyak melaksanakan pendataan yang mengumpulkan data mengenai karakteristik daerah seperti Daerah Dalam Angka. Hasil dari pendataan tersebut disajikan dalam publikasi Toba Samosir Dalam Angka yang tersedia di tingkat kabupaten/kota. Untuk pembangunan di tingkat kecamatan juga dibutuhkan data karakteristik untuk tingkat kecamatan. Data tingkat kecamatan tersedia dalam publikasi Kecamatan dalam Angka, dengan ketersediaan data tingkat kecamatan yang baik maka pembangunan di tingkat kecamatan akan berjalan dengan baik.

Penulis adalah seorang pegawai BPS yang bertugas sebagai Koordinator Statistik Kecamatan yang ditugaskan di Kecamatan Parmaksian. Untuk itu penulis merasakan keingintahuan yang lebih dalam lagi mengenai profil kecamatan ini.

Oleh karena itu muncul pertanyaan pada diri penulis dan keingintahuan lebih dalam lagi mengenai:

(9)

3 1) Bagaimanakah gambaran kependudukan dan karakteristiknya di

Kecamatan Parmaksian?

2) Bagaimanakah gambaran pendidikan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian?

3) Bagaimanakah gambaran kesehatan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian?

4) Bagaimanakah gambaran perekonomian dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Kertas Kerja Perorangan (KKP) ini sebagai berikut:

1) Mengetahui gambaran kependudukan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian.

2) Mengetahui gambaran pendidikan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian.

3) Mengetahui gambaran kesehatan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian.

4) Mengetahui gambaran perekonomian dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian.

(10)

4 1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Kertas Kerja Perorangan (KKP) adalah Tersedianya gambaran Profil Kecamatan Parmaksian (mengenai kependudukan, pendidikan, kesehatan, perekonomian) yang dapat digunakan bagi pemerintah, stakeholder, dan peneliti dalam membangun Kecamatan Parmaksian.

1.4. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Metode Penelitian, menguraikan metode yang akan dipergunakan dalam penelitian. Uraian mencakup uraian tentang rancangan penelitian dan metode penelitian yang dipilih, prosedur pengambilan/pemilihan sampel dan penentuan unit analisis, sumber dan teknik pengumpulan data serta instrumen penelitian, pengolahan dan analisis data termasuk (uji) validitas dan reliabilitas data yang sesuai dengan rancangan penelitian yang diusulkan, dan lokasi dan waktu penelitian.

Bab III Hasil dan Pembahasan, menyajikan hasil-hasil penelitian, analisis, dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.

Bab IV Simpulan dan Saran, berisi penyataan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan KKP berupa simpulan dan saran.

(11)

5 BAB II

METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam KKP ini, sebagian berasal dari data primer yang bersumber dari desa dan sebagian lagi data sekunder yang berasal dari Kecamatan Parmaksian Dalam Angka Tahun 2012, dan literatur lainnya. Dalam KKP ini hanya akan membahas Profil Kecamatan Parmaksian tahun 2011.

Penulisan KKP ini menggunakan metode sebagai berikut: 1) Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif sering disebut sebagai statistik deduktif digunakan dengan cara merangkum sekumpulan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan cepat memberikan informasi seperti penyajian dalam bentuk tabel, grafik, nilai pemusatan dan nilai penyebaran.

(1) Mean atau Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung sering juga disebut rata-rata adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekelompok data. Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak di tengah suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai. Nilai rata-rata mempunyai kecenderungan memusat, sehingga sering disebut ukuran kecenderungan memusat (measures of central tendency). Rumus dari rata-rata hitung adalah sebagai berikut:

̅ ∑

(12)

6 Keterangan:

̅ : rata-rata

: observasi variabel ke-i

: jumlah sampel (2) Median

Median adalah nilai tengah atau nilai yang ada di tengah sekelompok data yang diurutkan mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar . Rumus dari median adalah sebagai berikut:

Untuk n Ganjil

atau nilai yang ke (k+1) Untuk n Genap

(3) Diagram Boxplot

Dalam statistik deskriptif, box plot atau boxplot (juga dikenal dengan box-and-whisker diagram atau plot) adalah cara yang tepat untuk menggambarkan kelompok data numerik melalui ringkasan lima angka: observasi terkecil, kuartil bawah (Q1), median (Q2), kuartil atas (Q3), dan observasi terbesar. Diagram boxplot juga menggambarkan setiap observasi yang berada jauh di luar ringkasan lima angka tersebut, yang kemudian disebut outlier.

(13)

7 2) Koefisien Korelasi Pearson

Koefisien Korelasi Pearson (dinotasikan dengan r) digunakan untuk mengukur korelasi (ketergantungan linier) anta dua variabel X dan Y dengan nilai antara +1 dan -1. Koefisien Korelasi Pearson dikenal luas di dalam ilmu pengetahuan sebagai ukuran ketergantungan linier antar 2 variabel. Koefisien ini dikembangkan oleh Karl Pearson dari ide yang mirip tetapi sedikit berbeda dari ide yang dikenalkan Francis Galton tahun 1880-an. Rumus untuk menghitung r

adalah sebagai berikut:

∑ ̅ ̅ √∑ ̅ √∑ ̅

Keterangan:

̅ : rata-rata variabel X

̅ : rata-rata variabel Y : observasi variabel X ke-i

: observasi variabel Y ke-i

(14)

8 BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kependudukan

Penduduk Kecamatan Parmaksian tahun 2011 adalah sebanyak 10.366 jiwa yang terdiri dari 5.187 laki-laki dan 5.179 perempuan. Dengan luas 46,43 km2 atau sebesar 2,30 persen dari luas Kabupaten Toba Samosir, kecamatan ini mempunyai kepadatan penduduk sebesar 223,26 jiwa/km2. Sex Ratio Kecamatan Parmaksian pada tahun 2011 adalah 100,15 yang berarti setiap ada 100 perempuan di Kecamatan Parmaksian juga terdapat 100-101 laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah laki-laki dan perempuan di Kecamatan Parmaksian relatif sama banyak.

Tabel 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Parmaksian Menurut Desa, Jenis Kelamin, Kepadatan Penduduk, dan Sex Ratio Tahun 2011

No. Desa Luas

Wilayah Laki-laki Perempuan Jumlah

Kepadatan Penduduk Sex Ratio (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Siantar Utara 3,47 356 325 681 196,25 109.54 2 Dolok Nauli 3,95 270 311 581 147,09 86.82 3 Jonggi Manulus 3,85 208 207 415 107,79 100.48 4 Banjar Ganjang 3,50 386 443 829 236,86 87.13 5 Pangombusan 3,48 1.676 1.586 3,262 937,36 105.67 6 Lumban Sitorus 2,08 297 301 598 287,50 98.67 7 Bius Gu Barat 3,79 407 439 846 223,22 92.71 8 Lumban Huala 7,83 444 440 884 112,90 100.91 9 Tangga Batu II 7,14 231 228 459 64,29 101.32 10 Tangga Batu I 5,39 654 660 1,314 243,78 99.09 11 Lumban Manurung 1,95 258 239 497 254,87 107.95 Kecamatan Parmaksian 46,43 5.187 5.179 10.366 223.26 100,15

(15)

9 Melihat distribusi penduduknya, penduduk terbanyak berada di Desa Pangombusan yaitu sebesar 3.262 jiwa. Hal ini wajar saja mengingat Desa Pangombusan merupakan ibukota Kecamatan Parmaksian, di mana biasanya ibukota kecamatan memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan dengan desa lainnya. Selain itu juga dikarenakan adanya perusahaan industri besar yang bergerak di bidang pulp di mana sebagian besar tenaga kerjanya bertempat tinggal di Desa Pangombusan.

Gambar 1 Diagram Boxplot Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Parmaksian Tahun 2011

(16)

10 Berdasarkan diagram tersebut dapat kita ketahui bahwa jumlah penduduk di Desa Pangombusan merupakan outlier atau pencilan dari jumlah penduduk di Kecamatan Parmaksian. Hal ini mengakibatkan dalam analisis selanjutnya akan memengaruhi gambaran jika penulis menggunakan mean atau rata-rata hitung. Sehingga untuk analisis lebih lanjut yang berhubungan dengan jumlah penduduk, penulis menggunakan median atau nilai tengah.

Berdasarkan sebaran data tersebut, menunjukkan bahwa dalam menangani Desa Pangombusan seperti masalah kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian perlu mendapat perhatian lebih dibandingkan dengan desa lainnya . Dengan jumlah penduduk yang jauh lebih besar dari desa-desa lainnya, akan dapat menjadi suatu keuntungan atau suatu kerugian bagi Kecamatan Parmaksian. Penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi aset yang sangat bermanfaat bagi pembangunan, namun sebaliknya penduduk yang besar tapi dengan kualitas rendah justru bisa menjadi beban yang berat.

Tabel 2 Desa Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2011 Luas Wilayah Di Bawah Median (<3,79 km2) Di Atas Median (≥3,79 km2 ) Kepadatan Penduduk Di Bawah Median (<223,22 jiwa/ km2) 1) Siantar Utara 2) Bius Gu Barat 1) Dolok Nauli 2) Jonggi Manulus 3) Lumban Huala 4) Tangga Batu II Di Atas Median (≥223,22 jiwa/ km2) 1) Banjar Ganjang 2) Pangombusan 3) Lumban Sitorus 4) Lumban Manurung 1) Tangga Batu I

(17)

11 Bila kita memperhatikan sebaran desa menurut luas wilayah dan kepadatan penduduknya (seperti dalam Tabel. 2) dapat kita ketahui bahwa masih terdapat 2 desa yang luas wilayahnya di bawah median (<3,79 km2) dan kepadatan penduduknya di bawah median (<223,22 jiwa/ km2) yaitu Desa Siantar Utara dan Desa Bius Gu Barat. Juga terdapat 1 desa yang luas wilayahnya di atas median (≥3,79 km2) dan kepadatan penduduknya di atas median (≥223,22 jiwa/ km2) yaitu Desa Tangga Batu I.

Nilai koefisien korelasi Pearson antara luas wilayah dan kepadatan penduduk adalah sebesar -0,341. Angka ini menunjukkan bahwa hubungan antara luas wilayah dan kepadatan penduduk negatif dan sangat lemah bahkan cenderung tidak ada. Sehingga hal ini tentunya akan menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi disribusi penduduk di Kecamatan Parmaksian.

Melihat struktur umur di Kecamatan Parmaksian, pada golongan umur 25-49 tahun untuk tiap golongan umur 5 tahunannya proporsi tidak terjauh berbeda. Hal ini tentunya turut dipengaruhi oleh keberadaan perusahaan industri besar pulp yang berada di Desa Pangombusan yang mempekerjakan banyak penduduk usia kerja. Sehingga banyak juga menarik orang-orang untuk datang bekerja dan tinggal di sekitar perusahaan industri besar pulp di Kecamatan Parmaksian khususnya di Desa Pangombusan.

Untuk golongan umur 15-24 tahun, kita melihat bahwa berkurang jauh dari golongan umur 0-14 tahun menunjukkan bahwa untuk usia 15-24 tahun banyak penduduk Kecamatan Parmaksian yang merantau untuk mencari

(18)

12 pendidikan di luar Kecamatan Parmaksian. Hal ini sangat dimungkinkan karena untuk pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas banyak terdapat di ibukota kabupaten Toba Samosir yang berjarak 23 km dari Kecamatan Parmaksian, dengan kualitas dan sarana dan prasarana yang lebih baik. Salah satu bukti nyatanya adalah dengan adanya beberapa sekolah unggulan di ibukota kabupaten.

Gambar 2 Piramida Penduduk Kecamatan Parmaksian Tahun 2011

Sumber: Diolah dari Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012

4.2. Pendidikan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penduduk yang berkualitas akan menjadi aset yang sangat bermanfaat bagi pembangunan. Salah satu cara meningkatkan kualitasnya adalah dengan pendidikan. Oleh karena itu

800 600 400 200 200 400 600 800 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65+ Laki-laki Perempuan

(19)

13 peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.

Di Kecamatan Parmaksian sudah terdapat sarana pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Di mana sekolah swasta tersedia untuk semua tingkat tersebut dan sekolah negeri hanya tersedia untuk tingkat PAUD, TK, dan SD. Dengan tidak adanya Perguruan Tinggi atau Universitas di kecamatan ini mengharuskan setiap penduduk yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat ini harus melanjutkannya di luar kecamatan ini.

Dari 11 unit sekolah PAUD yang terletak di 9 desa, tiga di antaranya adalah milik swasta. Sekolah PAUD ini memiliki jumlah guru dan murid masing-masing sebanyak 22 guru dan 355 murid, yang berarti rasio murid terhadap guru sebesar 17 di mana rata-rata satu orang guru mengajar sekitar 17 murid. Pada tingkat TK terdapat tiga unit sekolah, dua di antaranya adalah milik swasta dengan jumlah guru dan murid sebanyak 12 guru dan 247 murid dengan rasio guru terhadap murid sebesar 21, artinya rata-rata satu orang guru mengajar sekitar 21 murid.

Kecamatan Parmaksian juga telah memiliki 9 unit SD, dengan rincian 8 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta. Kesembilan sekolah tersebar di delapan desa, dengan jumlah guru dan murid masing-masing sebanyak 130 guru dan 1749 Murid. Rasio murid SD terhadap guru sebesar 14 orang, artinya rata-rata tiap

(20)

14 guru mengajar sekitar 14 murid. Sementara rasio murid terhadap sekolah sebesar 195. Ini berarti bahwa rata-rata murid tiap sekolah sekitar 195 murid.

Gambar 3 Distribusi Jumlah Guru dan Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Parmaksian

Dari gambar 3 hal menarik yang dapat kita lihat bahwa Di Kecamatan Parmaksian terdapat 6 sekolah dasar yang memiliki jumlah murid dan guru dibawah rata-rata jumlah murid dan guru sekolah dasar, dan terdapat 2 sekolah dasar yang memiliki jumlah murid dan guru diatas rata-rata. Tetapi terdapat satu sekolah dasar yang distribusi jumlah guru dan muridnya tidak seimbang dimana jumlah gurunya berada dibawah rata-rata namun memiliki jumlah murid diatas rata-rata.

(21)

15 Gambar 3 Jumlah Murid PAUD, TK, SD, SLTP, SMA, SMK Menurut Jenis

Kelamin Tahun 2011 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 PAUD TK SD SLTP SMA SMK 163 130 931 194 38 373 192 117 818 190 52 119 Laki-laki Perempuan

Sumber: Diolah dari Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012

Hal menarik yang dapat kita perhatikan adalah rata-rata jumlah murid SD per kelas adalah 291,5 murid, sedangkan rata-rata jumlah murid SLTP per kelas adalah 128 murid. Hal ini akan menunjukkan bahwa sekitar separuh dari murid SD di Kecamatan Parmaksian per kelasnya tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP di Kecamatan Parmaksian. Hal ini bisa diakibatkan oleh siswa tersebut memang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP atau bisa juga melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP tetapi di luar Kecamatan Parmaksian. Hal ini tentunya menjadi perhatian dan masukan untuk kita semua dalam mengembangkan pendidikan di Kecamatan Parmaksian.

(22)

16 4.3. Kesehatan

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Tersedianya fasilitas kesehatan yang baik, murah dan terjangkau oleh semua kalangan adalah salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dan lebih jauh menjadi prasyarat tercapainya masyarakat yang sejahtera. Kecamatan Parmaksian saat ini telah memiliki 28 unit sarana kesehatan yang terdiri dari satu unit puskesmas, 3 unit puskesmas pembantu, 9 unit poskesdes, 4 unit praktek bidan dan 12 unit posyandu. Desa Lumban Manurung yang merupakan desa pemekaran terakhir di Kecamatan Parmaksian adalah satu-satunya desa yang belum memiliki fasilitas kesehatan.

Peranan dokter, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak individual. Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi dan

(23)

17 memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerjasama lintas sektoral, mampu mengelola sistem pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan hidup sehat. Saat ini di Kecamatan Parmaksian telah ada 26 tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 dokter, 22 bidan, dan 3 perawat.

4.4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB atas dasar harga berlaku di Kecamatan Parmaksian tahun 2011 adalah sebesar 1.190.353,47 juta rupiah atau sebesar 30, 86 persen dari total PDRB Kabupaten Toba Samosir. Dari jumlah tersebut 94,45 persennya disumbangkan oleh sektor Industri Pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Parmaksian mempunyai peranan yang besar dalam PDRB Kabupaten Toba Samosir. dengan menyumbangkan 30,86 persen dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten.

Keberadaan perusahaan industri besar pulp tentunya sangat mempunyai peranan yang sangat besar dengan menyumbang 94,45 persen PDRB Kecamatan Parmaksian. Tentunya dengan keberadaan ini diharapkan dapat menghasilkan efek

multiplier yang dapat membantu perekonomian di kecamatan ini. Pengaruh ini dari sisi transportasi, rumah makan, perdagangan, dan lain-lain. Namun sejauh mana pengaruhnya baik positif maupun negatif yang dihasilkan bisa diteliti lebih lanjut lagi.

Kinerja perekonomian Kecamatan Parmaksian pada tahun 2011 bila dibandingkan dengan tahun 2010, yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga

(24)

18 konstan 2000, mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,87 persen yang meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun 2010 sebesar 2,75 persen. Sektor listrik, gas, dan air bersih merupakan sektor yang berhasil mencapai pertumbuhan

tertinggi yaitu sebesar 7,07 persen dibanding dengan sektor perekonomian lainnya.

Disusul oleh perdagangan, hotel, dan restoran 6,81 persen, pertanian 4,59 persen, sektor

bangunan 3,12 persen, sektor pertambangan dan penggalian 2,89 persen, sektor jasa-jasa

2,85 persen, sektor industri pengolahan 2,74 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa

perusahaan 2,72 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 2,21 persen.

Tabel 3 Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha/Sektor (Persen)

Lapangan Usaha/Sektor 2010 r) 2011 *)

(1) (2) (3)

1. Pertanian 5,73 4,59

2. Pertambangan dan Penggalian 6,78 2,89

3. Industri Pengolahan 2,57 2,74

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 9,45 7,07

5. Bangunan 3,97 3,12

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,76 6,81

7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,80 2,21

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,38 2,72

9. Jasa-jasa 2,01 2,85

PDRB 2,75 2,87

Keterangan : r) Angka perbaikan *) Angka sementara

(25)

19 BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1) Penduduk Kecamatan Parmaksian tahun 2011 adalah sebanyak 10.366 jiwa yang terdiri dari 5.187 laki-laki dan 5.179 perempuan.

2) Kepadatan penduduk Kecamatan Parmaksian tahun 2011 sebesar 223,26 jiwa/km2 dengan sex ratio sebesar 100,15.

3) Jumlah penduduk di Desa Pangombusan merupakan outlier dari seluruh desa di Kecamatan Parmaksian, sehingga dalam melaksanakan pembangunan di sana diperlukan perlakuan khusus. Hal ini salah satunya diakibatkan oleh keberadaan perusahaan industri besar pulp di kecamatan ini.

4) Kecamatan Parmaksian memiliki 11 PAUD, 3 TK, 9 SD, 2 SLTP, dan 2 SMK.

5) Rata-rata jumlah murid SD per kelas adalah 291,5 murid, sedangkan rata-rata jumlah murid SLTP per kelas adalah 128 murid. Hal ini akan menunjukkan bahwa sekitar separuh dari murid SD di Kecamatan Parmaksian per kelasnya tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP di Kecamatan Parmaksian. Hal ini bisa diakibatkan oleh siswa tersebut memang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP atau bisa juga

(26)

20 melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP tetapi di luar Kecamatan Parmaksian.

6) Kecamatan Parmaksian memiliki 1 Puskesmas, 2 Pustu, 9 Poskesdes, 4 praktek bidan, dan 12 Poskesdes.

7) Kecamatan Parmaksian memiliki 1 dokter, 20 bidan, dan 3 perawat.

8) PDRB atas dasar harga berlaku di Kecamatan Parmaksian tahun 2011 adalah sebesar 1 190 353,47 juta rupiah atau sebesar 30, 86 persen dari total PDRB Kabupaten Toba Samosir. Dari jumlah tersebut 94,45 persennya disumbangkan oleh sektor Industri Pengolahan.

4.2. Saran

Dalam penulisan KKP ini, berikut ini saran yang dapat diberikan:

1) Dalam melaksanakan pembangunan di Kecamatan Parmaksian, perlu adanya perlakuan khusus untuk Desa Pangombusan.

2) Perlu penambahan sekolah SLTP di Kecamatan Parmaksian untuk menampung kapasitas siswa SD yang ada di Kecamatan Parmaksian. 3) Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh keberadaan

perusahaan industri besar pulp terhadap distribusi penduduk di Kecamatan Parmaksian.

4) Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai efek multiplier yang ditimbulkan oleh keberadaan perusahaan industri besar pulp terhadap perekonomian di Kecamatan Parmaksian.

(27)

21 DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. 2012. Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012. Balige: BPS Kabupaten Toba Samosir.

Phinastika, D. Pembangunan Ekonomi Daerah. Melalui

http://dayintapinasthika.wordpress.com/2011/04/06/pembangunan-ekonomi-daerah/

Setiawan, N. 2012. Teori Analisis Deskriptif. Melalui

http://statistikceria.blogspot.com/2012/01/teori-analisis-deskriptif.html [18/01/12] Soemilto Remi, S. 2008. Implikasi Proyeksi Penduduk: Akan Dibawa Kemana Indonesia. Melalui

http://www.depdagri.go.id/article/2009/11/09/implikasi-proyeksi-penduduk-akan-dibawa-kemana-indonesia [09/11/09]

Supranto, J. 2000.Statistik; Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga. Wikipedia. Box Plot. Melalui

http://en.wikipedia.org/wiki/Box_plot [22/09/12]

Wikipedia. Pearson Product-Moment Correlation Coefficient. Melalui

http://en.wikipedia.org/wiki/Pearson_product-moment_correlation_coefficient [11/08/12]

(28)

22 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengolahan Korelasi Luas Wilayah dengan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Parmaksian Tahun 2011

Correlations

Luas Wilayah

Kepadatan Penduduk

Luas Wilayah Pearson Correlation 1 -.341

Sig. (2-tailed) .305

N 11 11

Kepadatan Penduduk Pearson Correlation -.341 1

Sig. (2-tailed) .305

(29)

23 Lampiran 2 Jumlah Murid SD, SLTP, dan SLTA Menurut Lembaga dan

Lokasi Sekolah Tahun 2011

Negeri Swasta Nege

ri Swasta Neger i Swast a Nege ri Swasta ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 7) ( 8) ( 9) 01. Siantar Utara 98 - - - -02. Dolok Nauli 72 - - - -03. Jonggi Manulus 146 - - - -04. Banjar Ganjang - - - -05. Pangombusan 285 594 - 298 - - - -06. Lumban Sitorus - - - -07. Bius Gu Barat 88 - 86 90 - 492 08. Lumban Huala 134 - - - -09. Tangga Batu II - - - -10. Tangga Batu I 224 - - - -11. Lumban Manurung 108 - - - -1155 594 0 384 0 90 0 492 S MK S LTA Jumlah ( 1) Lokasi S ekolah S D S L T P

(30)

24 Lampiran 3 Jumlah Guru SD, SLTP Menurut Lembaga dan Lokasi Sekolah

Tahun 2011 Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 01. Siantar Utara - 9 - - - -02. Dolok Nauli - 9 - - - -03. Jonggi Manulus - 10 - - - -04. Banjar Ganjang - - - -05. Pangombusan 3 12 13 27 - - 17 19 06. Lumban Sitorus - - - -07. Bius Gu Barat 3 11 - - - - 5 13 08. Lumban Huala - 10 - - - -09. Tangga Batu II - - - -10. Tangga Batu I 2 10 - - - -11. Lumban Manurung 3 8 - - - -11 79 13 27 0 0 22 32 S D S L T P Jumlah (1)

Negeri Swasta Negeri Swasta

Lokasi Sekolah

(31)

25 Lampiran 4 Tabel Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenisnya dan

Desa/Kelurahan Tahun 2011 Rumah Sakit Puske smas Puske smas Pemba ntu Poliklin ik/BPU Poskes des Praktek Dokter Praktek Bidan Posy a ndu (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Siantar Utara - - - - 1 - - 1 2 2 Dolok Nauli - - - 1 1 3 Jonggi Manulus - - - - 1 - - 1 2 4 Banjar Ganjang - - - - 1 - - 2 3 5 Pangombusan - - - - 1 - 3 2 6 6 Lumban Sitorus - - - - 1 - - 1 2 7 Bius Gu Barat - - 1 - 1 - - 1 3 8 Lumban Huala - - 1 - 1 - - 1 3 9 Tangga Batu II - - - - 1 - - 1 2 10 Tangga Batu I - 1 - - 1 - 1 1 4 11 Lumban Manurung - - - 0 0 1 2 0 9 0 4 12 28 (1) Desa/Kelurahan

Jenis Sarana Kesehatan

Juml ah

Jumlah

(32)

26 Lampiran 5 Jumlah Tenaga Medis Menurut Jenisnya dan Desa/Kelurahan Tahun

2011

Dokter Bidan Perawat Dukun

Bayi Lainnya (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Siantar Utara - 1 - - - 1 02. Dolok Nauli - 1 - - - 1 03. Jonggi Manulus - 1 - - - 1 04. Banjar Ganjang - 4 - - - 4 05. Pangombusan 1 6 2 - - 9 06. Lumban Sitorus - 1 - - - 1 07. Bius Gu Barat - 2 - - - 2 08. Lumban Huala - 1 - - - 1 09. Tangga Batu II - 1 - - - 1 10. Tangga Batu I - 2 1 - - 3 11. Lumban Manurung - - - 0 1 20 3 0 0 24 Desa/Kelurahan

Jenis Tenaga M edis

Jumlah

(1)

Jumlah

(33)

27 Lampiran 6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Di Kabupaten Toba Samosir

2007-2011 (Juta Rupiah) Kecamatan 2007 2008 2009 2010r 2011* (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Balige 605 278,50 692 251,10 801 773,70 947 777,03 1 120 848,29 2 Tampahan 41 028,53 46 457,09 51 677,50 57 500,61 64 118,31 3 Laguboti 177 110,08 194 241,49 217 699,43 244 073,88 272 337,58 4 Habinsaran 123 688,72 134 176,66 148 613,49 164 679,19 182 235,70 5 Borbor 52 301,10 56 438,39 62 164,37 68 352,48 75 048,53 6 Nassau 43 175,77 47 187,68 52 269,94 58 291,11 64 355,80 7 Silaen 98 550,38 108 205,01 120 433,88 133 240,94 146 798,75 8 Sigumpar 62 386,19 70 178,71 78 484,88 87 662,07 97 286,42 9 Porsea 872 930,66 85 481,87 94 194,10 104 863,83 121 105,17

10 Pintu Pohan Meranti 60 950,91 66 505,95 73 738,45 82 620,10 92 129,72 11 Siantar Narumonda 46 651,50 53 384,35 59 936,34 67 445,60 75 367,05 12 Lumban Julu 100 790,82 72 977,85 81 263,82 90 677,98 100 350,22 13 Uluan 67 450,73 78 101,36 87 454,43 98 548,25 126 128,10 14 Ajibata 62 325,97 69 411,21 77 536,46 87 180,34 97 321,73 15 Parmaksian 1) 930 037,69 1 007 125,46 1 089 654,29 1 190 353,47 16 Bonatua Lunasi 2) 39 355,67 42 513,90 47 197,89 31 791,52

Kabupaten Toba Samosir 2 414 619,87 2 744 392,07 3 056 880,14 3 429 765,59 3 857 576,34 Keterangan : r) : Angka Perbaikan *) : Angka Sementara

1) Masih bergabung dengan Kecamatan Porsea 2) Masih bergabung dengan Kecamatan Lumban Julu

(34)

28 Lampiran 7 Struktur Ekonomi Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Tahun 2011 (Persen)

Kecamatan Lapangan Usaha Jumlah PDRB

(Jutaan Rp) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 Balige 11,58 0,26 33,11 0,70 12,66 13,91 3,76 9,30 14,71 100,00 1 120 848,29 2 Tampahan 60,21 0,43 11,57 1,54 6,05 5,76 1,79 0,28 12,37 100,00 64 118,31 3 Laguboti 38,27 0,88 12,30 1,84 9,40 21,66 6,02 0,65 8,99 100,00 272 337,58 4 Habinsaran 60,93 0,91 19,75 0,98 3,86 6,41 2,18 0,21 4,76 100,00 182 235,70 5 Borbor 68,55 0,27 4,84 1,91 9,71 5,40 1,31 0,20 7,82 100,00 75 048,53 6 Nassau 61,74 0,35 6,77 1,33 10,33 7,31 1,45 0,24 10,47 100,00 64 355,80 7 Silaen 57,27 1,00 13,49 1,61 5,79 11,95 3,81 0,39 4,71 100,00 146 798,75 8 Sigumpar 45,24 0,42 15,54 1,66 5,85 17,78 4,30 0,24 8,96 100,00 97 286,42 9 Porsea 44,37 0,32 6,55 1,76 9,92 22,55 5,49 0,48 8,56 100,00 121 105,17 10 Pintu Pohan Meranti 46,72 0,57 5,13 6,14 12,16 16,39 1,69 0,59 10,63 100,00 92 129,72 11 Siantar Narumonda 41,56 0,35 6,87 2,01 10,97 17,28 3,16 0,26 17,53 100,00 75 367,05 12 Lumban Julu 59,72 1,26 8,02 1,27 4,91 13,60 2,71 0,35 8,16 100,00 100 350,22 13 Uluan 56,37 2,08 10,40 1,90 7,17 8,77 4,72 0,22 8,37 100,00 126 128,10 14 Ajibata 41,71 1,85 5,66 1,72 6,02 16,65 17,61 0,37 8,41 100,00 97 321,73 15 Parmaksian 2,16 0,02 94,45 0,23 0,81 1,15 0,47 0,04 0,67 100,00 1 190 353,47 16 Bonatua Lunasi 48,58 1,04 11,10 2,01 8,78 10,44 4,42 0,57 13,06 100,00 31 791,52 Kabupaten Toba Samosir 24,47 0,44 43,12 1,04 7,01 10,04 3,08 2,87 7,95 100,00 3 857 576,34 Keterangan : Lapangan Usaha

1 = Pertanian 4 = Listrik Gas dan Air Bersih 7 = Pengangkutan dan Komunikasi

2 = Pertambangan dan Penggalian 5 = Bangunan 8 = Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 3 = Industri Pengolahan 6 = Perdagangan Hotel dan Restoran 9 = Jasa-Jasa

Gambar

Tabel 1  Jumlah Penduduk Kecamatan Parmaksian Menurut Desa, Jenis Kelamin,  Kepadatan Penduduk, dan Sex Ratio Tahun 2011
Gambar 1  Diagram  Boxplot  Jumlah  Penduduk  Menurut  Desa  di  Kecamatan  Parmaksian Tahun 2011
Tabel 2 Desa Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2011  Luas Wilayah  Di Bawah Median  (&lt;3,79 km 2 )  Di Atas Median (≥3,79 km2)  Kepadatan  Penduduk  Di Bawah Median (&lt;223,22 jiwa/ km2 )  1)  Siantar Utara  2)  Bius Gu Barat  1)  Dolok
Gambar 2 Piramida Penduduk Kecamatan Parmaksian Tahun 2011
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, ketika ketiga unsur ini tidak dimiliki oleh suatu ilmu pengetahuan, yaitu tidak mampu mendatangkan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia,

Tabel 1.3 di atas menunjukkan bahwa tanggapan petani terhadap faktor kepemilikan lahan dalam mendorong mereka untuk bekerja sebagai petani sawah yakni sebanyak 50% (22

RM Sundoro adalah putra Pangeran Mangkubumi, yang kemudian menjadi raja pertama di Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1755 dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I.. Meskipun

Data persentase penurunan konsentrasi methylene blue pada kondisi gelap (tanpa sinar UV) dan setelah penyinaran dengan TiO 2 -zeolit, TiO 2 , zeolit, dan tanpa katalis pada Tabel

Selain itu, juga dibahas transisi dalam seni tradisi yang lain seperti relief dan prasi lontar. Transisi gunungan dalam wayang kulit memiliki benang merah dengan pembatas adegan

(3) There is a relationship between nutritional status and quality of physical freshness on the Penjasorkes learning outcomes in fifth grade elementary school students

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana Jawa Pos membingkai berita Pencalonan Nurdin Halid Sebagai Ketua Umum PSSI pada Surat Kabar Harian Jawa Pos

Analisis data dari uji kualitas pada karakteristik minyak jelantah yaitu sampel dari masing-masing tempat makan di kirim ke laboratorium untuk dilakukan uji angka asam, uji massa