• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan atau permasalahan dimana data-data yang dikumpulkan berupa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan atau permasalahan dimana data-data yang dikumpulkan berupa"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

51 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan cara memperoleh pengetahuan atau permasalahan dimana data-data yang dikumpulkan berupa rangkaian atau kumpulan angka-angka.1 Selain data berupa angka, dalam penelitian kuantitatif juga ada berupa informasi kualitatif.2

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Menurut Kerlinger yang dikutip Riduwan, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.3

B. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah Home Industri Konveksi Suro Fashion yang berlokasi Pasar Tegal Gubug Kabupaten Cirebon. Pemilihan sasaran lokasi penelitian ini karena mempertimbangkan ketahanan usaha perusahaan yang dimiliki oleh Home Industri Konveksi Suro Fashion

1

Toto Syatori Nasehuddien, Metode Penelitian (Sebuah Pengantar), (Cirebon: STAIN Cirebon, 2008), hal 23

2

Azwar , Saefuddin, Metodologi Penelitian,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2011),hal.23

3

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 49

(2)

dimana telah menghidupi masyarakat yang bekerja di Suro Fashion dengan bekerja cukup lama.

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis, maka variabel-variabel dari penelitian ini adalah

1. Kompensasi adalah variabel X1 (variabel bebas)

2. Kepuasan Kerja adalah variabel X2 (variabel bebas)

3. Kinerja Pegawai adalah variabel Y (Variabel intervening/ antara)

Variabel yang akan dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang terkandung di dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Selanjutnya operasionalisasi variabel penelitian yang merupakan indikator-indikator variabel dapat dirumuskan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep

variabel Dimensi Indikator Skala

Sumber Data Item Angket Kompensasi (X1) kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Baik upah per jam ataupun gaji periodic didesain 1. Kompensasi langsung 2. Kompensasi Tak Langsung - upah/gaji poko - tunjangan tunai - bonus dalam prestasi

kerja - insentif penghargaan prestasi - jaminan kesehatan Ordinal Angket 1 2 3 4

(3)

dan dikelola oleh bagian personalia.( William B. Werther dan Keith Davis)

- tunjangan hari raya - dana pension

- fasilitas dalam hal jabatan 5 6 7 8 Kepuasan kerja (X2) Menurut Handoko ”Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. 1.Skill Varienty 2.Task Identity 3.Task Significane 4.Autonomy 5.Feedback

- berapa tugas yang dibebankan dalam setiap karyawan - kesesuain dengan kemampuan mereka - tingkat kesulitan tugas - lama penyelesaian tugas yang diberikan perusahaan

- target yang diberikan perusahaan

- hasil yang dituntut perusahaan

- beban kerja terhadap hubungan kerja orang lain

- tugas yang diberikan berhubungan dengan nama baik perusahaan - sejauhmana kebebasan yang diberikan terhadap suatu tugas - keleluasaan dalam mengatur jadwal tugas - sejauhmana prosedur kerja yang dibebankan

- nilai kinerja yang diberikan perusahaan - penghargaan terhaap hasil pekerjaan Ordinal Angket 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

(4)

D. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan merupakan jenis data kualitatif. Data kualitatif dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau ranking.4 Data ordinal ialah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/ rentang

4

Nur Asnawi & Masyhuri, Metodoli Riset Manajemen Pemasaran, (MALANG:UIN-MALIKI PERS, 2011), hal.153 21 Kinerja Pegawai (Y) Menurut Suyadi Prawirosentono , kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika

1.Efektivitas dan efisiensi 2.Tanggung Jawab 3. Disiplin 4.inisiatif - efektifitas karyawan dalam melakukan pekerjaannya - keefisienan pegawai dalam menyelesaikan tugasnya

- rasa tanggung jawab pegawai dalam menjalankan

pekerjaanny

- lama penyelesaian tugas

- hasil yang diberikan dalam tugas - ketepatan waktu masuk - kehadiran masuk pegawai - kepatuhan dalam melaksanakan aturan perusahaan

- banyaknya ide yang sering diberikan pegawai

- tehnik penyelesaian tugas oleh pegawai

Ordinal Angket 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

(5)

yang tidak harus sama.5 Data ini diperoleh dengan mengubah data kuantitaif yang bersifat data ordinas kemudian dirubah menjadi data interval yang selanjutnya diolah melalui SPSS 17.

E. Sumber Data

Adapun sumber data yang diperoleh dalam hal ini terdiri dari: 1. Data Primer

Data primer yang diterima adalah data yang diperoleh langsung dari informasi melalui wawancara dan hasil-hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner karyawan Home Industri Suro Fashion

2. Data Sekunder

Data sekunder yang penulis terima adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, melalui dokumentasi dan buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

5

Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 34

(6)

1. Observasi yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.6 2. Kuisioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai

sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.7 Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab jadi yang diselidiki), terutama pada penelitian survei.8

3. Wawancara yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. 9

4. Dokumentasi yaitu ditujukan untuk memperoleh data yang langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.10

G. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.11 Populasi dalam

6 Cholid Narbuko dan Abu Achamdi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hal. 70 7

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (JAKARTA: PRENADA MEDIA GROUP, 2006) hal. 144

8

Lerbin R. Aritonang R., RISET DAN PEMASARAN Teori ke Praktik,(BOGOR: Ghalia Indonesia, 2007) hal. 163

9

Dajan, Anto, Pengantar Metode Statistik Jilid I, (JAKARTA: LP3ES, 1996), hal. 20

10

Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, (BANDUNG: ALFABETA, 2011) hal. 61

11

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path

(7)

penelitian ini adalah seluruh Karyawan Home Industri Suro Fashion yang berjumlah 23 orang pegawai.12

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang ditelitinya.13

Sedangkan tahapan atau tata cara pemilihan sampel adalah sebagai berikut:14

a. Penentuan populasi

b. Penentuan unit pemilihan sampel c. Penentuan kerangka pemilihan sampel d. Penentuan desain sampel

e. Penentuan jumlah sampel f. Pemilihan sampel

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar

12

Dikutip dari hasil wawancara dengan narasumber pemilik home industry suro fashion , pada tanggal 05 September 2011 di kantor suro fashion.

13 (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro 2008, 40)

(8)

dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.15

Berkaitan dengan penentuan sampel sebagai ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.16 Dikarenakan subjek penelitian ini kurang dari 100 maka sampel yang berjumlah 23 orang ini seluruhnya di jadikan sebagai sampel penelitian dengan menggunakan tehnik random sampling.

H. Instrumen Penelitian`

Melihat pada judul penelitian ini, yakni “ Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Di Home Industri Konveksi Suro Fashion)”, maka penelitian ini terdiri dari tiga variabel X1, X2, dan Y. Variabel

X1 adalah kompensasi, variabel X2 adalah kepuasan kerja, sedangkan variabel Y

adalah kinerja pegawai.

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.17

Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan metode penelitian yang digunakan. Karena metode penelitian

15

(Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro 2008, 40)

16 (Cholid Narbuko dan Abu Achamdi 2007, 111)

(9)

yang digunakan adalah kuantitatif, maka instrumen penelitiannya akan menggunakan kuesioner atau angket. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.18 Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator yang dapat diukur. Indikator ini selanjutnya dapat menjadi titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan inteprestasi kata-kata sebagai berikut :19 Tabel 3.2 Skala likert Keterangan Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setujju (STS) 1

(Sumber: Riduwan dan Engkos Achmad kuncoro (2008: 20))

18 (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro 2008, 20) 19 (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro 2008, 20)

(10)

I. Uji Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai valliditas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.20

Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur. Dari pengertian itu lebih luwes lagi bahwa valid itu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian menjadi valid. untuk menguji tingkat validitas tentu harus dilakukan penarikan sampel dan menyebarkan angket, setelah data didapat dan ditabulasikan. Selanjutnya data tabulasi tersebut diuji dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment adalah21

r

xy =

N ∑X.Y− ∑X (∑Y) {N∑X2− (ΣX)2}{NΣY2 –(ΣY)2}

Dimana :

rxy = Nilai Koefesien korelasi product moment

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hal. 158 21 (Riduwan 2008, 97)

(11)

∑X = Jumlah skor dari item soal ∑Y = Jumlah dari skor total

∑XY= Jumlah dari skor X dikali Y pada tabel penolong N = Jumlah sampel

Setelah data dihitung dengan rumus Pearson Product Moment maka kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan ketentuan jika rhitung lebih besar dari rtabel maka dinyatakan valid.22 Uji validitas dalam

penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS 17 dengan menggunakan metode Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Item-item pernyataan yang berkorelasi signifikan dengan skor total item-item tersebut mampu memberi dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.23

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

- Jika rhitung ≥ rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

- Jika rhitung < rhitung (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

22 Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, (Yogyakarta: Media Presindo, 2009), hal. 72 23 Duwi Prayitno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2010), hal. 98

(12)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.24

Pengertian umum menyatakan bahwa instrumen penelitian harus reliabel. Dengan pengertian ini sebenarnya kita dapat salah arah (mis leading), yang diusahakan dapat dipercaya adalah datanya, bukan semata-mata instrumennya. Ungkapan yang mengatakan bahwa instrumen harus reliabel sebenarnya mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Apabila pengertian ini sudah tertangkap maka akan tidak begitu menjumpai kesulitan dalam menentukan cara menguji reliabilitas instrumen.25 Formula yang digunakan untuk menguji reabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien Alpha Cronbach.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :

24 (Suharsimi Arikunto 1996, 168) 25 (Suharsimi Arikunto 1996, 169)

(13)

- Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total: 𝑆𝑡 = ∑𝑥𝑡2−(∑xt) 2 N 𝑁 Keterangan : St = Varians total

∑Xt2 = Jumlah kuadrat X total

(∑Xt)2 = Jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus alpha cronbach sebagai berikut:26

𝑟11= 𝑘 𝑘 − 1 1 − ∑𝑠𝑖 𝑠𝑡 Keterangan : r11 : Nilai Reliabilitas

∑Si: jumlah varians skor tiap-tiap item

St : varians total

k : jumlah item

Menurut Sekaran yang dikutip oleh Duwi Prayitno menyatakan bahwa untuk pengujian reliabilitas biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.27

J. Teknik Analisis Data

1. Transformasi Data Ordinal ke Interval

26 (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro 2008, 221) 27 (Duwi Prayitno, 2010, 98)

(14)

Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Succesive Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut:28

a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan

b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi

d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor

e. Gunakan tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas

g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

𝑁𝑆 = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − (𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡) 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − (𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑙𝑜𝑤 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡)

h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

(15)

𝑌 = 𝑁𝑆 + 1 + 𝑁𝑆𝑚𝑛

2. Pengujian Normalitas Data29

Uji asumsi ini akan menguji data variabel bebas dan data variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik pada penelitian kali ini dengan menggunakan uji

skewness kurtosis. Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat

berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis = α4) diperbandingkan dengan nilai Ztabel.

Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness):

Zskewness = skewness/ ö 6/N atau Zα3 = α3/ö 6/N

Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis)

Zkurtosis = kurtosis/ ö 24/N atau Zα4 = α4/ö 24/N

Dengan ketentuan analisis:

a. Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung (Zα3 atau

Zα4) < Ztabel.

b. Variabel berdistribusi tidak normal jika Zhitung (Zα3 atau Zα4) > Ztabel

(16)

Adapun langkah pengujian dengan menggunakan SPSS 17 untuk mencari nilai skewness dan nilai kurtosis, kemudian hasil dari pengolahan SPSS 17 dihitung dengan manual untuk menghitung Zhitung (Zα3 dan Zα4).

Dari hasil pengolahan SPSS kemudian dilanjutkan dengan penghitungan manual telah didapatkan nilai Zhitung (lihat pada lampiran hasil uji normalitas).

Cara menentukan adalah pada tingkat signifikan 0,05 dan jumlah data (n) = 100, maka di dapat nilai Ztabel sebesar ±1,96 (lihat pada lampiran tabel z)

lebih besar dari Zhitung.

3. Pengujian Multikolinearitas30

Multikolinearitas adalah keadaan di mana terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubugan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada penelitian ini dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat indikator

Value Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso yang

dikutip oleh Duwi Priyatno, pada umumnya jika lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolininearitas dengan variabel bebas lainnya.

4. Analisis Regresi Ganda

(17)

Uji regresi digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel. Dalam uji ini digunakan regresi linear berganda dengan rumus:31

Ŷ= a +b1X1 + b2X2

Dimana :

Ŷ = (baca Y topi) subjek variabel terikat diproyeksikan

X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a = nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

𝑏 =

𝑛 .∑ 𝑋𝑌 – ∑ 𝑋.∑ 𝑌

𝑛 .∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2

𝑎 =

∑ 𝑌 –𝑏.∑ 𝑋 𝑛

5. Koefisien Determinasi/ Penentu

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi Pearson

Product Moment yang dikalikaan dengan 100%. Dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar variabel bebas mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel tak bebas. Derajat koefisien determinasi dicari dengan rumus statistika yang digunakan sebagai berikut:32

31

(Duwi Prayitno 2010, 224)

32

Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2006), hal. 177

(18)

KD = r2 x 100 % Dimana :

KD : Nilai koefisien determinasi/penentu

r : Nilai koefisien korelasi

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian. Bagian ini yang menentukan apakah penelitian yang dilakukan cukup ilmiah atau tidak. Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrumeen, desain, dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis melalui prosedur analisis yang benar sehingga peneliti dapat melihat validitas dari hipotesis. Analisis dari data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung hipotesis.33

a. Pengujian Secara Parsial (Uji – T)

Uji t dimaksudkan untuk menguji apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial

(19)

antara variabel bebas dengan variabel terikat pada tingkat signifikansi yang dipilih.34

Langkah-langkah pengujiannya adalah. 1. Membuat hipotesis

Hipotesis yang diuji adalah : Ho : βi = 0

Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Ho : βi ≠ 0

Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

2. Menentukan tingkat kepercayaan (taraf nyata) yang dipilih, dalam penelitian ini digunakan taraf nyata 5%

3. Mehitung nilai t. untuk menghitung nilai t digunanan formula: 35 𝑡= 𝑏−𝛽

𝑆𝑒

Keterangan:

th : t hitung.

𝛽 : parameter yang diestimasi

b : koefisien regresi Se : standar error

34

Sadi, Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Tahu Bakso Ibu

Pudji, Ungaran-Semarang,Tesisi,UNDIP,2009, hal.47

35

(20)

4. Menentukan t tabel (nilai kritis)

Dengan tingkat signifikansi adalah 5% (α = 0,05), sedangkan degree of freedom (df) sebesar n 2 dimana n adalah jumlah sampel maka akan

diperoleh nilai t-table.

Kriteria pengambilan keputusan

a. Ho diterima bila t hitung < t tabel pada tingkat kepercayaan 5% atau

nilai probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05.

b. Ho ditolak bila t hitung > t tabel pada tingkat kepercayaan 5% atau

nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05.

c. Hipotesis akan diuji statistik dengan one-tailed test (significance level = 5%):

H0 = β ≤ 0 Ha = β > 0

b. Uji F

Untuk menguji secara bersama-sama (simultan) antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat nilai F hitung pada tingkat signifikansi yang dipilih. Langkah-langkah pengujiannya adalah :36

1. Membuat hipotesis

Hipotesis yang diuji adalah: Ho : β1 , β2 , β3, β4 = 0

36

Sujarweni V Wiratna (2007), Panduan mudah menggunakan SPSS, hal 34

One tailed

Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho

(21)

Artinya secara bersama-sama semua variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Ho : β1 ,≠ β2, ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0

Artinya secara bersama-sama semua variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

2. Menentukan tingkat kepercayaan (taraf nyata) yang dipilih, dalam penelitian ini digunakan taraf nyata 5%.

3. Menghitung nilai F

Untuk menghitung nilai F digunakan rumus : Fh = R2/(k−1)

(1−R2)/(N−k) Keterangan:

R : Koefisien korelasi ganda. Fh : F-hitung.

K : Jumlah variabel bebas. N : Jumlah sampel yang dipakai. 4. Menentukan nilai kritis (F-tabel)

Dengan tingkat signifikansi adalah 5% (� = 0,05), sedangkan degree

of freedom (df) pembilang sebesar k-2 dan df untuk penyebut sebesar n-k

dimana k adalah jumlah variable bebas dan n adalah jumlah sampel maka akan diperoleh nilai F-tabel.

(22)

Ho diterima bila F hitung � F tabel pada tingkat kepercayaan 5% atau nilai probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05

Ho ditolak bila F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 5% atau nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05.

Hipotesis akan diuji statistik dengan one-tailed test (significance level = 5%):

H0 = β ≤ 0 Ha = β > 0

One tailed

Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan ahli yang dilecehakan di dalam sidang pengadilan dalam memberikan keteranganya oleh advokat mempunyai hakikat hak imunitas advokat terkait pertanyaan yang melecehkan

Meskipun kedua media maturasi: TCM-199 clan B-199 nampak menunjukkan basil pembelahan oosit yang serupa jumlahnya, namun medium B-199 nampak masih lebih baik dalam

Penyerahan Paris kepada pihak Prancis juga merupakan jalan keluar bagi von Choltitz untuk menghindari tuduhan pengkhianatan, karena doktrin militer Hitler menegaskan bahwa

Saat ini telah banyak berkembang model-model pembelajaran yang menekankan adanya kemampuan berfikir kritis. Kemampuan mencapai berfikir kritis tidak hanya ditujukan

± konsumen; (2) Analisis rantai nilai jagung segar pihak yang diuntungkan yaitu tengkulak karena memperoleh margin pemasaran lebih banyak diantara petani dan

Terlaksananya program PKM ini dengan baik terwujud melalui kerjasama antara semua pihak yang terlibat, diantaranya penyelenggara dalam hal ini adalah pihak Politeknik

Jika Pupuk NPK Alternatif 1 maupun Alternatif 2 akan diluncurkan ke pasar untuk menambah pilihan bagi petani dalam mendapatkan pupuk majemuk, sebaiknya harga

Kegiatan inti pembelajaran, pada pertemuan pertama guru mendapatkan nilai rata-rata 3,4 yang berarti sangat baik, karena guru sudah menyampaikan materi dengan baik sehingga