SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI PENYAKIT ORGAN CERNA
Oleh :
Wibawa1
Didik Nurohman2
1Dosen Tetap Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta 2Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta
ABSTRAK
Sistem pakar organ cerna merupakan perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang organ cerna. Sistem pakar tersebut dirancang menggunakan Visual Basic 6.0 dan Microsoft Acces sebagai
format penyimpanan database. Metode penelitian dilakukan dengan observasi dan studi
pustaka. Penelitian dibatasi pada pengolahan data konsultasi masyarakat dengan indikasi awal penyakit organ cerna. Metode interfensi sistem pakar yang dipakai adalah backward
chaining dengan pemodelan basis atruan menggunakan tabel keputusan. Sistem
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan ahli / pakar dengan menyajikan menu konsultasi. Beberapa data memiliki autentinfikasi yang hanya bisa diproses oleh ahli/pakar.
Perancangan aplikasi untuk mendeteksi dini penyakit organ cerna dapat melakukan tindakan cepat pada masyarakat. Basis pengetahuan dilakukan dengan membuat tabel keputusan yang disusun berdasarkan jumlah gejala dari setiap penyakit. Aplikasi memiliki dua pengguna yaitu pakar/ahli dan masyarakat / publik. Uji coba aplikasi dilakukan oleh ahli/pakar organ cerna dan masyarakat yang menghasilkan sistem layak digunakan.
Kata kunci: Sistem pakar, diagnosa dini, organ cerna, backward chaining.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Sistem Pakar (Expert Sistem) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya sistem pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Tidak jarang sistem pakar lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia.
Sebagian masyarakat belum tahu secara utuh atau lengkap tentang macam-macam penyakit organ cerna. Masyarakat perlu tahu berbagai jenis gastritis, penyebab, definisi, faktor resiko timbulnya penyakit akibat dari alkohol, bakteri pylori, stres, cairan empedu, serta obat-obatan seperti NSAIDs, yang dapat menyebabkan penyakit organ cerna.
Berdasarkan uraian di atas, diperlukan perangkat lunak yang dapat memberikan Informasi bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih mengenal dan dapat mencegah serta menanggulangi sendiri sebelum pergi ke dokter.Sehingga penelitian ini diberi judul “Sistem Pakar Diagnosa Dini Penyakit Organ Cerna”.
Dengan temuan sistem pakar ini masyarakat/pengguna bisa lebih efektif dan efisien karena masyarakat kapan saja bisa melakukan konsultasi tidak harus dengan dokter spesialis
yang hanya punya waktu terbatas. Dari segi ekonomi juga sistem pakar ini lebih murah bahkan tanpa biaya, walaupun situasi dan cuaca tidak baik pun sistem pakar ini masih bisa melayani masyarakat tanpa harus datang ke dokter spesialis.
Rumusan Masalah
Bagaimana membuat aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pada organ cerna?
Batasan Masalah
Masalah yang dibahas harus dibatasi, antara lain sebagai berikut: 1) Perangkat lunak ini dibatasi pada penyakit organ cerna
2) Sistem pakar ini hanya untuk konsultasi masyarakat dengan indikasi awal penyakit organ cerna
3) Metode inferensi sistem pakar yang dipakai adalah backward chaining, dibuat dengan
visual basic 6 dan menggunakan database Microsoft Access.
4) Output yang dihasilkan dari perangkat lunak ini adalah Informasi penyakit organ cerna
Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan dalam penyusunan laporan ini, diantaranya sebagai berikut.
1) Membuat aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi dini penyakit pada organ cerna.
2) Dengan menggunakan program sistem cerdas ini pengguna akan melakukan tindakan dengan cepat sebelum terlambat.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1) Memberikan Informasi serta mengenalkan kepada masyarakat tentang penyebab dari penyakit, faktor resiko yang berperan untuk timbulnya penyakit pada organ cerna.
2) Agar masyarakat dapat mencegah secara dini dan melindungi organ cerna, sehingga dapat menanggulangi sendiri sebelum pergi ke dokter.
KAJIAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Ayam (Meilany, 2009) mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali jenis hewan yang dipelihara oleh masyarakat, seperti contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan unggas yang paling banyak dipelihara masyarakat baik secara tradisional yang sering disebut ayam kampung sampai peternakan besar yang berupa ayam pedaging atau petelur, karena populasinya yang cukup banyak bila dibanding hewan lain. Oleh karena itu penyakit yang menyertainya juga semakin kompleks, dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang bisa menular kepada manusia dan mengakibatkan kematian seperti penyakit flu burung (avian influenza). Sistem pakar (expert
sistem) berbasis web dapat menangani identifikasi penyakit pada ayam berdasarkan
gejalanya, yang bisa memberikan Informasi yang cepat tentang penyakit yang diderita oleh ayam dan cara penanggulangannya.
LANDASAN TEORI Penyakit Organ Cerna
Ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum tahu secara utuh atau lengkap tentang macam-macam penyakit organ cerna. Sebagian besar masyarakat masih awam
tentang penyakit organ cerna. Masyarakat mengetahui hanya ada dua macam penyakit organ cerna yaitu masuk angin dan maag.
Gastritis atau penyakit maag, banyak dijumpai di kalangan masyarakat umum. Gastritis bisa disebabkan, antara lain, oleh iritasi, infeksi, dan atropi mukosa lambung. Bakteri
helibacter pylori, dikenal sebagai ancaman utama lambung dan juga berbagai jenis penyakit
usus.
Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem yang dirancang untuk melakukan jenis-jenis aktivitas yang dapat dilakukan para pakar seperti mendiagnosa, menginterprestasi, merangkum, mengaudit atau memberi nasihat. Pekerjaan yang berhubungan dengan sistem semacam ini biasanya suatu tugas dari dunia-dunia bisnis atau teknik ilmu sains atau ilmu pemerintahan.
Program-program sistem pakar biasanya disiapkan untuk beroperasi dalam suatu keadaan yang akan dipandang cerdas yaitu, seolah-olah ada seorang pakar disisi lain dari terminal video. Suatu bagian karakteristik dari teknik-teknik pemrograman memberi kehandalan pada program-program ini. Sistem pakar biasanya menggunakan penalaran otomatis dan yang disebut juga metode-metode lemah, teknik-teknik ini cukup berbeda dari algoritma-algoritma yang terhubung dengan baik dan prosedur-prosedur matematika yang mudah dari pemrograman yang lebih tradisional.
METODOLOGI PENELITIAN Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah penyakit-penyakit pencernaan dan berbagai gejala-gejala digunakan untuk mendiagnosa penyakit pencernaan.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Studi Literatur, metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui membaca buku-buku maupun artikel-artikel yang dapat mendukung penelitian ini.
2) Wawancara, metode ini dilakukan dengan mewancarai ahli / pakar di bidang kesehatan, yaitu seorang dokter
3) Domukentasi, metode ini digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah kabar, majalah, notulen, raport, foto-foto dan bahan statistic.
PERANCANGAN SISTEM Perancangan Diagram Konteks
Sebelum membangun sebuah sistem perlu dilakukan tahapan perancangan diagram konteks yang bertujuan untuk memudahkan pemodelan di dalam pengembangan sistem serta memberikan gambaran umum tentang sistem yang dibangun. Adapun ilustrasi konteks diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 1.
Sistem Pakar Diagnos Dini Penyakit Organ
Cerna Admin/Pakar
Publik Data Admin
Gejala-gejala penyakit yang dialami
Diagnosa Penyakit Data Gejala
Data Aturan
Data Penyakit
Gambar 1. Diagram Konteks Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pencernaan
Perancangan DFD Level 0
Terdapat 4 (empat) proses utama, dalam aplikasi sistem pakar yang dikembangkan, yaitu:
1) Pengelolaan data admnistrator 2) Proses Login
3) Pengelolaan Basis PengetahuanKonsultasi 4) Penyajian Hasil Diagnosa
2 Proses Login 3 Pengelolaan Basis Pengetahuan 4 Konsultasi 1 Pengelolaan data administrator Admin/Pakar Data administrator Password Data Penyakit Data Gejala Data Aturan
Data hak akses
Data Administrator Admin
Record Admnistarator
Penyakit
Gejala Data Penyakit
Data Gejala
Data Aturan Aturan
Publik
Pertanyaan Gejala Jawaban Gejala
Diagnosa Penyakit, Penyebab dan Anjuran
Record Aturan Record Gejala Record Penyakit Hasil Diagnoas Hasiil Diagnosa 5 Penyajian Hasil Diagnosa Record Hasil Diagnosa Nama Akun dan Password
Hasil Diagnoa
Data Pengguna Publik
Pengguna Data Pengguna
Record Pengguna
Gambar 2. Diagram DFD Level 0
Perancangan Basis Pengetahuan
Rancangan basis pengetahuan telah dilakukan dengan membuat tabel keputusan. Urutan penyakit disusun berdasarkan jumlah gejala-gejala setiap penyakit. Penyakit yang memiliki gejala yang lebih banyak ditempatkan pada urutan pertama. Hal ini dilakukan karena jika penyakit yang jumlah gejala penyakitnya lebih ditelusuri lebih dahulu dan sudah terpenuhi, mengakibatkan penyakit yang memiliki gejala penyakit yang lebih banyak tidak akan diproses.
Perancangan Basis Data
Perancangan Basis data meliputi: Entity Relationship Diagram yang menyatakan hubungan relasional antar tabel-tabel yang terdapat dalam basis data. Struktur tabel yang mendeskripsikan secara detail struktur data setiap field dari tabel-tabel yang ada.
Pada skema basis data dapat diketahui tabel-tabel yang terlibat, field-field dari setiap tabel, fiield primary key yang ditandai dengan simbol kunci disebalah kiri field tersebut. Pada aplikasi seluruh relasi berbentuk relasi one to many. Tabel penyakit dan Gejala merupakan tabel induk yang direfrensi oleh tabel aturan yang menyimpan hubungan antara suatu penyakit dan gejala-gejalanya. Pada basis data aplikasi ini terdapat tabel Administrator yang tidak memiliki relasi dengan basis data yang lain tidak digambarkan dalam skema basis data. Tabel pengguna berfungsi mencatat nama-nama dan password admnistrator / pakar yang dapat mengatur basis aturan aplikasi sistem pakar ini.
Gambar 3. Skema Basis Data
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN Implementasi
Penggunaan sistem aplikasi untuk menentukan diagnosa dini penyakit pencernaan merupakan sistem yang lebih fleksibel untuk membantu pakar / ahli dalam bidang pencernaan melihat hasil diagnosa dari penyakit pencernaan tersebut. Obyek dalam penelitian ini adalah penyakit-penyakit yang ada dalam organ cerna.
Sistem yang dihasilkan memiliki kegunaan mendiagnosa penyakit pencernaan melalui gejala-gejala yang ditanyakan oleh sistem kepada pengguna umum. Pengguna pada sistem ini terdiri dari pakar/admin dan pengguna umum / konsultan. Perancangan aplikasi sistem pakar menggunakan Visual Basic 6.0 dan database Microsoft Access.
Pakar dapat mengakses segala kebutuhan Informasi pada sistem termasuk merubah dan atau menambahkan isi dari sistem. Pada sistem ini konsultan hanya dapat melakukan konsultasi dengan pakar melalui sistem yang disediakan. Setiap konsultan dapat melihat hasil konsultasi pada sistem. Pengguna sistem (konsultan) tersimpan pada sistem apabila telah menginputkan data diri pada form pengguna apabila akan melakukan konsultasi, kemudian pengguna baru diwajibkan mengisi password pada form untuk melakukan konsultasi dan melihat hasil konsultasi tersebut. Beberapa tampilan sistem digambarkan sebagai berikut:
Tampilan menu utama
Pada form ini terdapat 4 (empat) menu utama yang terdiri dari : Sistem, Data, Konsultasi, dan Bantuan. Pada bagian bawah menu utama terdapat beberapa icon yang memudahkan pengguna untuk melakukan akses pada sistem antara lain : Gejala, Penyakit, Konsultasi, Tabel Keputusan, Bantuan, Daftar Pengguna, dan Tutup.
Tampilan form konsultasi
Pengguna umum dapat melakukan konsultasi pada form ini setelah tersimpan pada sistem dengan melakukan pendaftaran pada form data pengguna diatas. Sistem akan mengalihkan secara otomatis pengguna pada halaman ini. Terdapat tabel hasil jawaban dari setiap pertanyaan gejala penyakit pada tampilan halaman konsultasi ini. Apabila pertanyaan gejala penyakit sudah mendapatkan hasil diagnosa, maka sistem akan menampilkan form hasil diagnosa pada tabel sebelah kanan halaman ini yang berupa : Diagnosa, Deskripsi, Penyebab dan Anjuran dari pakar.
Gambar 5. Tampilan form konsultasi
PEMBAHASAN Keunggulan
Program sistem pakar ini memiliki beberapa keunggulan antara lain :
1) Meningkatkan ketersediaan (increased avaibility). Kepakaran/keahlian menjadi tersedia dalam sistem komputer. Dapat dikatakan bahwa sistem pakar merupakan produksi kepakaran secara masal (mass production).
2) Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic dengan database
Microsoft Access sehingga lebih mudah dipelajari dan dikembangkan. Dokumentasi
program telah diusahakan semudah mungkin dipelajari untuk pengembangan sistem berikutnya.
3) Pengguna dimudahkan dalam hal penelusuran yaitu hanya dengan menjawab gejala dan akan memperoleh hasil diagnose / solusi.
4) Sistem ini memiliki fasilitas pengolahan database, sehingga data dapat diupdate sewaktu-waktu oleh administrator atau pakar.
5) Informasi dari sistem ini dapat diakses secara gratis.
Kelemahan
Program sistem pakar ini memiliki beberapa kelemahan antara lain : 1) Program ini masih bersifat stand alone.
2) Jenis penyakit pencernaan belum seluruhnya dibahas dalam sistem ini 3) Antarmuka belum berbasis multimedia
Hasil Uji Coba Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji dan mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan basis pengetahuan. Sedangkan untuk metode pengujian yang digunakan adalah pengujian black box. Pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada sepesifikasi perangkat lunak yang dibuat.
PENUTUP Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan beberapa pengembangan dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Sistem pakar yang dikembangkan adalah sistem pakar untuk mendiagnosa dini penyakit organ certna dengan metode backward chaining dan strategi penalaran pasti exact
reasoning.
2) Fasilitas-fasiltas aplikasi yang dihasilkan telah sesuai dengan spesifikasi yang diuraikan pada batasan masalah yang secara umum memiliki 3 menu utama, yaitu: (1) Menu basis pengetahuan dan basis aturan yang digunakan untuk mengumpulkan pengetahuan yang akan digunakan sistem untuk mengambil kesimpulan dari sebuah masalah. Menu ini diperuntukkan bagi para pakar untuk menginputkan pengetahuannya kedalam sistem. (2) Menu Konsultasi yang berfungsi untuk mengumpulkan Informasi mengenai gejala-gejala dari masalah yang sedang dihadapi oleh user untuk kemudian diproses oleh sistem. Menu ini diperuntukkan bagi para user untuk menginputkan gejala-gejala yang dialaminya ke dalam sistem. (3) Menu Hasil Diagnosa yang berfungsi untuk menjelaskan keputusan yang diambil oleh sistem.
3) Aplikasi sistem pakar ini telah diuji coba dengan responden terbatas. Dengan sistem pakar ini, jawaban yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan selalu tersedia setiap saat dibutuhkan, sehingga sistem pakar ini layak untuk digunakan.
Saran
Berkaitan dengan pengembangan dan penelitian sistem pakar ini maka diajukan saran-saran untuk menjawab berbagai kelemahan yang ada, sebagai berikut :
1) Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten. Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan konsisten sesuai dengan tabel keputusan yang telah dibuat. Untuk pengetahuan yang cepat berubah-rubah dari waktu ke waktu, maka knowledge base di sistem pakar harus selalu diubah. Maka diperlukan pengembangan yang terus-menerus untuk kesempurnaan sistem pakar ini. 2) Rancangan antar muka dapat dikembangkan berbasis multimedia sehingga interaktifitas
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra Bin Ladjamuddin B., 2004, Konsep Sistem Basis Data Dan Implementasinya, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Arhami, Muhammad, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Edisi Pertama, Yogyakarta, 2005. Christie, L.E. 1986. Managing today and tomorrow with online Information.United State of
America: Dow Jones- Irwin.
Hengky Alexander Mangkulo, 2010, Microsoft Access 2010 untuk Pemula, Elex Media Komputindo, Jakarta
Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi, Edisi Pertama, Yogyakarta, 2006. Kusumadewi, Sri, Artificial Intelligence. Graha Ilmu, Edisi Pertama, Yogyakarta, 2003. Laurie, B., Laurie, P., 2002, Apache The Definitive Guide, O’reilly & Associates, California. Lianita Tri Anggrawati.2009. Sistem Pakar Diagnosis Keracunan Bahan Kimia Industri
Berbasis Web. Skripsi. Universitas PGRI Yogyakarta.
Madcoms, 2010, Mahir Dalam 7 Hari : Microsoft Visual Basic 6.0 + Crystal Report 2008, Andi Offset, Yogyakarta.
Meilany Nonsi Tentua, 2009, Sistem Pakar Penyakit Ayam, Jurnal Dinamika Informatika, Fakultas Teknik Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta.
Misnadiarly, 2009, Mengenal Penyakit Organ Cerna, Pustaka Populer Obor, Jakarta
Nugroho Bunafit. Membuat Aplikasi Sistem Pakar, Gava Media, Edisi Pertama, Yogyakarta, 2008.