• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : SYAFNI YULIHARNITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : SYAFNI YULIHARNITA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA

DAN PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT

PENDIDIKAN ANAK NAGARI PEMATANG

PANJANG KABUPATEN SIJUNJUNG

E-JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh :

SYAFNI YULIHARNITA

11090205

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DAN PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT

PENDIDIKAN ANAK NAGARI PEMATANG PANJANG KABUPATEN SIJUNJUNG

Oleh: Syafni Yuliharnita

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat

Email: syafniyuliharnita@yahoo.co.id Sri Wahyuni, M.Pd dan Stevani, M.PdE

Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat

Email ;sriwahyuni.ajeng@ymail.com stevani060390@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) pengaruh variabel lingkungan sosial terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, 2) pengaruh pendapatan rumah tangga terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, 3) pengaruh pendidikan orang tua terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, dan pengaruh lingkungan sosial, pendapatan rumah tangga, 4) dan pendidikan orang tua secara bersama-sama terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif yang menggunakan data primer dan skunder. Penelitian ini dilakukan di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung pada bulan Agustus 2015. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) di Nagari Pematang Panjang dengan sampel 94 KK dimana teknik pengambilan sampel adalahproportional random sampling

Hasil penelitian: 1) Terdapat pengaruh lingkungan sosial terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, karena nilai thitung sebesar 2,639 > ttabel 1,98638 berarti Ha diterima dan Ho ditolak, 2) Terdapat pengaruh pendapatan rumah tangga terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, karena nilai thitung sebesar 2,350 > ttabel 1,98638 berarti Ha diterima dan Hoditolak, 3) Terdapat pengaruh pendidikan orang tua terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, karena nilai uji thitung sebesar 8,117 > ttabel 1,98638 berarti Ha diterima dan Hoditolak, 4) Terdapat pengaruh lingkungan sosial, pendapatan rumah tangga dan pendidikan orang tua terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, karena Fhitung 74,375 > Ftabel 2,71. Hal ini berarti H0ditolah dan Ha diterima. Disarankan kepada orang tua untuk mengarahkan anaknya mengambil hal yang positif dari lingkungan sosialnya sehingga bisa meningkatkan tingkat pendidikan anak dan diharapkan kepada orang tua untuk lebih meningkatkan pengetahuan agar mempedulikan tingkat pendidikan anaknya dimasa yang akan datang.

(4)

ABSTRACT

This study aimed to analyze 1) the effect of variable social environment on the level of education of children in Nagari Pematang Panjang of Sijunjung, 2) the effect of household income to the level of education of children in Nagari Pematang Panjang ofSijunjung, 3) the influence of parental education on the level of education of children in Nagari Pematang Panjang of Sijunjung Long Causeway, and the influence of social environment, household income, 4) and the education of parents together to the level of education of children in Nagari Pematang Panjang Of Sijunjung district.

The population is all households in Nagari Pematang Panjang Sijunjung district. This type of research is descriptive and associative uses primary and secondary data. This research was conducted at Nagari Pematang Panjang of Sijunjung in August 2015. The population in this study were all families (KK) at Nagari Pematang Panjang with 94 sample households where the sampling technique is proportional random sampling

RESULTS: 1) There is the influence of social environment on the level of education of children in Nagari Sijunjung Long Causeway, because the value thitung 2,639> ttabel 1.98638 means Ha Ho accepted and rejected, 2) There is the influence of household income to the level of education of children in Nagari Long bund Sijunjung, because the value thitung 2,350> ttabel 1.98638 means Ha Ho accepted and rejected, 3) There is the influence of parental education on children's education level in Nagari dike Long Sijunjung, because the value of the test thitung 8.117> t table 1, 98638 means Ha Ho accepted and rejected, 4) There is the influence of social environment, household income and education of parents of children in the educational level Nagari Sijunjung Long Causeway, because Fhitung 74.375> Ftabel 2.71. This means H0 were rejected and Ha accepted. Advised parents to steer their children take something positive from their social environment so as to improve the level of education of children and parents are expected to further increase the level of knowledge in order to care for their child's education in the future.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, karena dengan adanya pendidikan, manusia akan mampu mengelola kehidupannya dengan baik dalam perkembangan sosial maupun ekonomi. Menurut Ihsan (2013:7) bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (piker, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmai (panca indra serta keterampilan-keterampilan. Pendidikan memiliki posisi yang strategis dalam segala segi pembangunan bangsa khususnya dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan maksud untuk mewujutkan manusia yang berbudi luhur, tangguh, cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawanan, bekerja keras, produktif, kreatif dan inovatif, disiplin, dan berorientasi ke masa depan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Pendidikan merupakan salah satu sarana kecerdasan dan keterampilan manusia

sehingga sumber daya manusia (SDM) akan dipengaruhi oleh kualitas pendidikan, maka upaya yang dilakukan adalah pembangunan dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia, Pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan tapi juga keterampilan kerja. Semakin lama perkembangan zaman akan semakin modern, untuk dapat mengikuti zaman tersebut kita tentu memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang bagus, oleh karena itu dengan kenyataan ini dapat di pahami bahwa pendidikan merupakan tempat yang sangat diperlukan masyarakat menghadapi tantangan masa depan terutama tantangan dalam dunia kerja. Walaupun pemerintah telah berusaha semakisimal mungkin untuk memajukan pendidikan, namun masih ada dikalangan masyarakat yang tidak melanjutkan pendidikan. Buktinya banyaknya jumlah anak yang tidak melanjutkan sekolah, hal seperti ini akan menyebabkan masalah baru, baik itu berkaitan dengan dunia pendidikan maupun permasalahan di luar dunia pendidikan.

Salah satu contoh permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh pemerintah

(5)

adalah banyaknya anak yang tidak melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Anak yang tidak melanjutkan sekolah sudah pasti akan menyebabkan putus sekolah. Dari beberapa penelitian menurut pengamatan penulis, tinggi rendahnya tingkat pendidikan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Faktor ekonomi pendapatan rumah tangga, biaya pendidikan, faktor non ekonomi pendidikan orang tua, lingkungan sosial masyarakat .

Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung dengan luas daerah 2.275 Ha, jumlah penduduk 6.243 jiwa dan jumlah KK (Kepala Keluarga) sebanyak 1.606 yang terdiri dari 11 jorong yaitu: Jorong Koran,

jorong Kambuik Koman, jorong Koto Tangah, jorong Parak Gadang, jorong Pale, jorong Duri, jorong Pondok Jago, jorong Kalumpang, jorong Koman Kacik, jorong Limau Sundai, dan Sitampung. Dari keterangan di atas untuk memperjelas tingkat pendidikan masyarakat di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung dapat kita lihat pada tabel: 1, berikut:

Tabel 1: Tingkat Pendidikan Masyarakat di Nagari Pematang Panjang Kebupaten Sijunjung Tahun 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase %

1 Belum Sekolah 1062 17,01

2 Tidak Tamat SD 986 15,80

3 Tamat SD 672 10,76

4 Tidak Tamat SMP 729 11,68

5 Tamat SMP 820 13,13

6 Tidak Tamat SMA 879 14,08

7 Tamat SMA 761 12,19

8 D1/D3 117 1,87

9 Strata 1 (S1) 211 3,38

10 S2/S3 6 0,10

Jumlah 6243 100

Sumber: Kantor wali nagari Pematang Panjang 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tingkat pendidikan masyarakat di Nagari Pematang Panjang tahun 2015 yaitu belum sekolah 17, 01 %, tidak tamat SD 15, 80 %, tamat SD 10,76 %, tidak tamat SMP 11,68 %, tamat SMP 13,13 %, tidak tamat SMA 14,08 %, tamat SMA 12,19 %, tamat D1/D3 1,89 %, tamat S1 3,38 % dan tamat S2/S3 0, 10 %, jadi dapat disimpulkan persentase yang paling tinggi yaitu pada tingkat pendidikan belum sekolah dengan persentase 17,01% dan yang paling rendah pada tingkat pendidikan S2/S3 dengan persentase 0,10%.

Dilihat dari segi mata pencaharian masyarakat Pematang Panjang secara umum adalah bertani, dan mata pencaharian yang lain yaitu: pegawai, pedagang, tukang, aparatur nagari dan lain-lain. Menurut hasil observasi yang penulis lakukan, terlihat bahwa di Nagari Pematang Panjang tingkat

pendidikan masyakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, lingkungan sosial, tingkat pendapatan rumah tangga dan pendidikan orang tua.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan asosiatif. Menurut Arikunto (2010:105) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan atau mendiskripsikan suatu hal seperti apa adanya. Dengan menggunakan metode deskriptif asosiatif peneliti ingin meninjau dan mengetahui sejauh mana “Pengaruh Lingkungan Sosial Masyarakat, Pendapatan Rumah Tangga, dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Di Kenagarian Pematang Panjang Kecamatan Sijunjung. , Waktu penelitian

(6)

dilakukan pada tanggal 25 Agustus sampai tanggal 10 september 2015.

Populasi dalam penelitian ini mengacu pada seluruh keluarga di daerah penelitian yang memiliki anak usia sekolah berada di Nagari Pematang Panjang jumlahnya adalah 1606 Rumah tangga (KK) tersebar dalam 10 jorong. Teknik pengambilan sampl dalam penelitian ini adalah proportional random sampling,dalam penlitian ini jumlah sampel adalah 94 KK. Lingkungan sosial, pendapatan rumah tangga dan pendidikan orang tua diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan

beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis .

HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan penelitian terhadap 94 Rumah Tangga mengenai tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, maka secara terperinci pendistribusian data tingkat pendidikan anak dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Anak (Y)

No Tamatan Tingkat Pendidikan Anak

Fi %

1. Tidak Tamat SD -

-2. Tamat SD 36 38,3

3. Tidak Tamat SMP 2 2,1

4. Tamat SMP 28 29,8

5. Tidak Tamat SMA 2 2,2

6. Tamat SMA 19 20,2 7. Diploma I 1 1,1 8. Diploma II - -9. Diploma III 1 1,1 10. Sarjana (S1) 5 5,3 11. Magister (S2) - -12. Doktor (S3) - -Jumlah 94 100 MEAN 8,92553 MEDIAN 9 MODUS 6 MAX 16 MIN 2

Sumber: Olahan Data Primer 2015

Dari Tabel tingkat pendidikan anak di atas dapat diketahui dengan nilai rata-rata tingkat pendidikan anak sebesar 8,9, nilai tengah sebesar 9 dan nilai yang sering muncul sebesar 6, nilai masksimum sebesar 16 dan nilai minimum sebesar 2. Tingkat pendidikan anak yang tertinggi terdapat di jenjang pendidikan SD sebesar 38,3 % dan yang paling rendah terdapat pada jenjang pendidikan tidak tamat D1 dan D3 sebesar 1,1%.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan sosial (X1 ) diperoleh thitung sebesar 2,639 > ttabel 1,98638 dengan signifikan 0,000 < 0,05 berarti Haditerima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan sosial terhadap tingkat pendidkan anak di Nagari Pematang Panjang

(7)

Kabupaten Sijunjung. Hal ini berarti bahwa semakin bagus lingkungan sosial anak maka semakin tinggi pula tingkat penddikan anak yang akan diperoleh, dan begitu juga sebaliknya.

Peningkatan lingkungan sosial sebesar satu satuan akan meningkatkan tingkat pendidikan anak sebesar 0,573 satuan. Hal ini dikarenakan regresi lingkungan sosial terhadap tingkat pendidikan anak Nagari Pematang Panjang memiliki nilai koefisien (b1) sebesar 0,573 satuan.

Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan lingkungan sosial anak berada dalam kategori baik, dilihat dari frekuensi lingkungan sosial anak di Nagari Pematang Panjang yaitu memiliki skor rata-rata 3,96, dan Tingkat Capaian Responden 79,2 berada pada kategori cukup baik. Dimana indikator teman bermain rata-rata TCR 84,7%, lingkungan tetangga rata-rata TCR 78,7%, aktivitas dalam masyarakat rata-rata TCR 74,2%. Berdasarkan hasil nilai diatas diketahui bahwa lingkungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung.

Untuk melihat lingkungan sosial anak, maka kita perlu mengetahui indikator untuk mengukur lingkungan sosial anak yang dalam hal ini adalah lingkungan sosial anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Didalam indikator lingkungan sosial anak tersebut adalah lingkungan teman bermain, lingkungan tetangga, dan aktivitas dalam masyarakat. Menurut Dalyono (2005:51), lingkungan sosial yang sangat berpengaruh pada proses dan hasil pendidikan adalah teman bergaul, lingkungan tetangga dan aktivitas dalam masyarakat. Lingkungan sosial yang bagus adalah lingkungan teman bergaul, lingkungan tetangga yang memberi dampak positif kepada anak dan ditunjukkan dengan aktivitas anak tersebut didalam masyarakat. Apabila anak tersebut berada dalam lingkungan sosial yang memberi dampak posistif maka tingkat pendidikan yang akan dicapai anak akan tinggi. Menurut Ihsan (2013:10) Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan . Bila situasi lingkungan merupakan lingkungan yang baik dan akan mendukung tercapainya pendidikan yang lebih baik maka pengaruh yang baik akan diperoleh anak, namun

dalam hal lain di mana ini berpengaruh secara negative terhadap pendidikan , maka lingkungan ini menjadi pembantas penddikan. Menurut Soekanto (2004: 41) mengatakan bahwa pendidikan keluarga tidaklah semata-mata tergantung pada keluarga itu sendiri, karena suatu keluarga tertentu hidup berdampingan dengan keluarga lain. Pengaruh keluarga lain tidaklah boleh dikesampingkan, demikian pula halnya dengan unsur-unsur lainnya dalam masyarakat yang semuanya lazim disebut lingkungan sosial.

Temuan penelitian ini didukung oleh penelitian Muh Imran (2014) yang menyatakan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan adalah faktor kesadaran pentingnya pendidikan, factor ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor jarak rumah kesekolah.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat pendidikan anak. Dimana dengan lingkungan sosial yang bagus di tempat seorang anak berada maka seorang anak tersebut akan mendapatkan pengaruh yang bak sehingga pendidikan yang akan dicapai oleg anak tersebut akan tinggi.

2. Pengaruh Pendapatan Rumah Tangga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendapatan rumah tangga (X2 ) diperoleh thitung sebesar 2,350 > ttabel 1,98638 dengan signifikan 0,000 < 0,05 berarti Haditerima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara pendapatan rumah tangga terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pendapatan rumah tangga maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak yang dicapai, dan begitu juga sebaliknya.

Peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar satu satuan akan meningkatkan tingkat pendidikan anak sebesar 0,146 satuan. Hal ini dikarenakan regresi pendapatan rumah tangga terhadap tingkat pendidikan anak Nagari Pematang

(8)

Panjang memiliki nilai koefisien (b2) sebesar 0,146 satuan.

Hasil analis data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung sebesar Rp. 2.363.085, kebanyakan pendapatan rumah tangga di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung adalah Rp. 1.955.000,’

Hal ini diperkuat dengan pendapat Elfindri (2001: 40) mengatakan bahwa pendapatan semua hasil yang diterima oleh semua anggota melalui berbagai jenis usaha kegiatan ekonomi. Pendapatan sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak, semakin tinggi pendapatan keluarga maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak dan sebaliknya jika pendapatan rumah tangga rendah maka tingkat pendidikan anak rendah.

Temuan penelitian ini didukung oleh penelitian Epen Endra(2009) yang menyatakan bahwa pendapatan rumah tangga, biaya pendidikan, dan tingkat pendidikan kepala keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak.Dari uraian diatas dapat disimpulkan pendapatan rumah tangga berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak, semakin tinggi pendapatan rumah tangga semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak.

3. Pengaruh Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Pendidikan Anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendidikan orang tua (X3) diperoleh thitung sebesar 8,117 > ttabel 1,98638dengan signifikan 0,000 < 0,05 berarti Haditerima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara pendidikan orang tua terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak yang akan dicapainya, dan begitu juga sebaliknya.

Peningkatan pendidikan orang tua sebesar satu satuan akan meningkatkan tingkat pendidikan anak sebesar 0,499 satuan. Hal ini dikarenakan regresi

pendidikan orang tua terhadap tingkat pendidikan anak Nagari Pematang Panjang memiliki nilai koefisien (b3) sebesar 0,499 satuan.

Berdasarkan hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa pendidikan orang tua anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten sijunjung berada pada kategori yang paling banyak adalah (ayah) sebanyak 29,8% yaitu berada pada kategori tamatan SD dan (ibu) 29,8%. Tingkat pendidikan ayah yang paling sedikit terdapat pada tamatan pada jenjang pendidikan tidak tamat SMA dan tamat D2 sebanyak 1,1%, sedangkan ibu paling sedikit terdapat pada jenjang tidak tamat SMA sebanyak 1,1%. Tingkat pendidikan ayah dengan rata-rata 7,4, nilai tengah 6, nilai yang sering muncul 6, nilai maksimum 16 dan nilai minimal 2 dan tingkat pendidikan ibu dengan rata-rata 7,5, nilai tengah 6, nilai yang sering muncul 6, nilai maksimum 16 dan nilai minimum 2. Hasil penelitian ini sesuai menurut Hasbullah (2009:90) menjelaskan bahwa sikap anak di sekolah dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. Pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan mempunyai persepsi dan motivasi yang cukup besar dalam pendidikan anaknya. Menurut Wijayati (2015 : 52) tingkat pendidikan orang tua juga memberikan kontribusi penuh dalam pendidikan anak, karena semakin tinggi pendidikan orang tua semakin besar dorongan yang diberikan terhadap pendidikan anak.

Temuan penelitian ini didukung oleh penelitian St Hasmiah Mustamin (2008) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan keluarga, dan jumlah anak terhadap tingkat pendidikan anak dipemukiman kumuh kota Makasar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan pendidikan orang tua berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan anak, semakin tinggi pendidikan orang tua maka akan semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak. 4. Pengaruh Lingkungan Sosial, Pendapatan Rumah Tangga dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Pendidikan Anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung.

(9)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh lingkungan sosial, pendapatan rumah tangga dan pendidikan orang tua terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Bedasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan di peroleh nilai nilai Fhitung 74,375 > Ftabel 2,71 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial, pendapatan rumah tangga, dan pendidikan orang tua terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Semakin bagus lingkungan sosial, semakin tinggi pendapatan rumah tangga dan pendidikan orang tua maka akan semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang dicapai oleh anak tersebut. Dari hasil analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilia Rsquare sebesar 0,713, hal ini berarti 71,3% tingkat pendidikan anak Nagari Pematang Panjang dipengaruhi oleh lingkungan sosial, pendapatan rumah tangga,dan pendidikan orang tua, sedangkan sisanya 28,7% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian.

Secara keseluruhan indikator lingkungan sosial anak berada pada kategori cukup baik yaitu nilai rata-rata Tingkat Capaian Responden sebesar 79,20%. Secara keseluruhan tingkat pendidikan orang tua yaitu ayah yang paling tinggi terdapat pada kategori tamatan SD sebesar 28,9% dan paling rendah sedikit terdapat pada tamatan pada jenjang pendidikan tidak tamat SMA dan tamat D2 sebanyak 1,1%. Sedangkan tingkat pendidikan ibu yang paling tinggi terdapat pada kategori tamatan SD sebesar 28,0% dan tingkat pendidikan ibu yang paling sedikit terdapat pada jenjang tidak tamt SMA sebanyak 1,1%.

Sedangkan pendapatan orang tua Hasil analis data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung sebesar Rp. 2.363.085, kebanyakan pendapatan rumah tangga di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung adalah Rp. 1.955.000,’. Hal ini membuktikan sudah baik dan mampu mempengaruhi tingkat pendidikan anak. Secara simultan lingkungan sosial, tingkat pendapatan rumah tangga dan pendidikan

orang tua mempengaruhi tingkat pendidikan anak sebesar 0,713 atau 71,3%, sedangkan sisanya 28,7% dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Menurut Dalyono (2005:51), lingkungan sosial yang sangat berpengaruh pada proses dan hasil pendidikan adalah teman bergaul, lingkungan tetangga dan aktivitas dalam masyarakat. Lingkungan sosial yang bagus adalah lingkungan teman bergaul, lingkungan tetangga yang memberi dampak positif kepada anak dan ditunjukkan dengan aktivitas anak tersebut didalam masyarakat. Apabila anak tersebut berada dalam lingkungan sosial yang memberi dampak posistif maka tingkat pendidikan yang akan dicapai anak akan tinggi. Menurut Ihsan (2013:10) Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan . Bila situasi lingkungan merupakan lingkungan yang baik dan akan mendukung tercapainya pendidikan yang lebih baik maka pengaruh yang baik akan diperoleh anak, namun dalam hal lain di mana ini berpengaruh secara negative terhadap pendidikan , maka lingkungan ini menjadi pembantas penddikan. Menurut Soekanto (2004: 41) mengatakan bahwa pendidikan keluarga tidaklah semata-mata tergantung pada keluarga itu sendiri, karena suatu keluarga tertentu hidup berdampingan dengan keluarga lain. Pengaruh keluarga lain tidaklah boleh dikesampingkan, demikian pula halnya dengan unsur-unsur lainnya dalam masyarakat yang semuanya lazim disebut lingkungan sosial.

Elfindri (2001: 40) mengatakan bahwa pendapatan semua hasil yang diterima oleh semua anggota melalui berbagai jenis usaha kegiatan ekonomi. Pendapatan sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak, semakin tinggi pendapatan keluarga maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak dan sebaliknya jika pendapatan rumah tangga rendah maka tingkat pendidikan anak rendah. Hasbullah (2009:90) menjelaskan bahwa sikap anak di sekolah dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. Pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan mempunyai persepsi dan motivasi yang cukup besar dalam pendidikan anaknya. Menurut Wijayati (2015 : 52) tingkat pendidikan orang tua juga memberikan

(10)

kontribusi penuh dalam pendidikan anak, karena semakin tinggi pendidikan orang tua semakin besar dorongan yang diberikan terhadap pendidikan anak.

Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial, pendapatan rumah tangga dan pendidikan orang tua baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidkan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Variabel lingkungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,573 dengan nilai uji thitung sebesar 2,639> ttabel 1,98638 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi lingkungan sosial maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. 2. Variabel pendapatan rumah tangga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,146 dengan nilai uji thitung sebesar 2,350> ttabel 1,98638 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi pendapatan rumah tangga maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. 3. Variabel pendidikan orang tua

berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,499 dengan nilai uji thitung sebesar 8,117> ttabel 1,98638 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi

pendidikan orang tua maka akan semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. 4. Variabel lingkungan sosial,

pendapatan rumah tangga dan pendidikan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung. Hal ini terlihat pada nilai uji Fhitung 74,375 > Ftabel 2,71 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolah dan Ha diterima.

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan tingkat pendidikan anak. Adapun saran-saran tersebut ditujukan kepada:

1. Diharapkan kepada orang tua untuk bisa mengarahkan anak melakukan aktivitas positif di luar rumah seperti mengikuti les diluar jam sekolah dan mengantarkan anak mengaji ke mushollah untuk meningkatkan ilmu agama, dengan begitu anak akan banyak menghabiskan waktunya dengan hal positif, sehingga akan mendorong pendidikan anak yang lebih tinggi .

2. Diharapkan kepada orang tua untuk lebih meningkatkan pendapatan melalui berbagai usaha sehingga kebutuhan pendidikan anak dapat terpenuhi, seperti dengan berdagang, berkabun dan lain sebagainya asalkan pekerjaan itu positif.

3. Diharapkan kepada orang tua untuk lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan orang tua terhadap pendidikan anaknya agar mempedulikan tingkat pendidikan anaknya dimasa yang akan datang. 4. Disarankan kepada anak agar

meningkatkn kesadaran akan pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Elfindri.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andalas University.

(11)

Hasbullah. 2013. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan . Jakarta: Raja Grafind Persada

Ihsan, fuad.2013.Dasar-dasar

kependidikan: komponen

MKDK.Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto, Ngalim, Drs. M., 2009, Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remadja Karya

Soekanto Soerjono. 2004. Sosiologi

Keluarga.Jakarta: PT RINEKA

Gambar

Tabel 1: Tingkat Pendidikan Masyarakat di Nagari Pematang Panjang Kebupaten Sijunjung Tahun 2015
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Anak (Y)

Referensi

Dokumen terkait

Tentunya setiap individu memiliki jenis handphone yang berbeda-beda, namun hal ini tidak menjadi batasan dalam proses penelitian karena terbukti pada pengambilan

1) Kelayakan Teknik (Technical Feasibility) menunjukkan apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan teknologi yang ada atau dibutuhkan

Menurut Sugiri (1998) manajemen laba atau earning management dapat dibagi menjadi dua definisi yaitu (1) definisi sempit, earning management erat kaitannya dengan pemilihan

Pihak universiti akan memberi notis bertulis kepada penender yang berjaya mendapat tawaran ini dan pihak Universiti juga berhak untuk menemuduga penender yang lain untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini yaitu kelompok acuan dan juga brand image secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap minat beli khususnya pada responden mahasiwa

mempengaruhi minat belajar siswa, yaitu: motif, perhatian, dan bahan pelajaran dan sikap guru (Rusmiati 2017;280). Sedangkan menurut Fadilah, 2016 ;116), bahwa

Pendekatan yang digunakan dalam proses perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Yogyakarta di Kawasan Wisata Malioboro, Yogyakarta adalah pendekatan Arsitektur

Pada dasarnya peran strategi, model, media dan teknologi pembelajaran di sekolah dasar dalam pembelajaran khususnya di Sekolah Dasar sangatlah berperan penting, kerena