PEMBUATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
DENGAN KERANGKA KERJA ZACHMAN DI KOPERASI
MAHASISWA UAD YOGYAKARTA
1Muhammad Nurul Imam (08018157)
,
2Sri Handayaningsih (0530077701)
1,2
Program Studi Teknik Informatika
Universitas Ahmad Dahlan
Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta 55164
1Email: [email protected]
2
Email: [email protected]
ABSTRAK
Koperasi mahasiswa UAD adalah salah satu UKM yang ada di Universitas
Ahmad Dahlan dan koperasi mahasiswa yang masih aktif di Yogyakarta.
Permasalahan yang saat ini muncul adalah sistem informasi yang dibangun
belum mewakili semua proses bisnis yang berlangsung hanya mewakili proses
bisnis pendaftaran anggota, serta belum adanya perencanaan yang strategis
sesuai dengan visi dan misi yang menyangkut teknologi informasi dan belum
tersedianya model SI/TI sehingga menyebabkan arah pengembangan SI/TI
menjadi tidak jelas. Sistem informasi sangat bermanfaat untuk membantu
kelancaran proses bisnis atau kegiatan suatu enterprise. Kebijakan yang
berkaitan dengan pembangunan sistem informasi harus direncanakan secara
matang sebelumnya agar sistem yang dibangun mampu menopang kinerja
Enterprise secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan visi, misi, dan rencana
jangka panjang sasaran strategis bisnis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Enterprise Architecture
Planning dengan kerangka kerja Zachman. Sedangkan metode pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi pustaka. Proses
analisis dimulai dengan tahapan perencanaan, pemahaman kondisi saat ini,
analisis SWOT yang kemudian pembuatan model SI menggunakan kerangka
kerja Zahcman,tahapan selanjutnya adalah pembuatan portofolio aplikasi dan
melakukan pengujian model SI yang meliputi arsitektur data, informasi,
aplikasi dan teknologi serta beberapa rekomendasi kepada koperasi
mahasiswa UAD.
Hasil penelitian yang dilakukan adalah model yang berisi dokumen
perencanaan pengembangan sistem informasi yang meliputi arsitektur data,
informasi, aplikasi, teknologi, sumber daya, waktu dan motivasi. Hasil uji
kelayakan model terhadap 6 responden mendapatkan hasil 100% yang
menyatakan model yang dibuat layak diterapkan di koperasii mahasiswa UAD.
Kata Kunci
: Enterprise Architecture Planning, Kerangka Kerja Zachman,
KOPMA, koperasi mahasiswa UAD.
1.1
Pendahuluan
Koperasi adalah suatu wadah atau sistem hubungan kerjasama antara orang-orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan
bersama-sama. Koperasi mahasiswa adalah koperasi yang beranggotakan mahasiswa Perguruan Tinggi
tertentu dimana koperasi tersebut didirikan. Keberadaan koperasi mahasiswa selain untuk
kepentingan bisnis, juga bertujuan sebagai wadah dan sarana belajar mahasiswa dalam
mengelola suatu usaha. Bidang usaha Koperasi mahasiswa biasanya berupa toko, kantin, kafe,
pembiayaan, penyewaan dan sebagainya. Salah satu koperasi mahasiswa yang ada yaitu
koperasi mahasiswa UAD. Koperasi mahasiswa UAD mempunyai empat bidang area kerja,
yakni Adhum, Keuangan, usaha dan PSDA.
Sebagai Koperasi mahasiswa yang di tuntut untuk mensejahterakan dan memberikan
informasi seluas-luasnya terhadap anggota secara khusus dan masyarakat secara umum,
koperasi mahasiswa UAD ini pun mempunyai
webblog yang beralamat
http://Koperasi
mahasiswa-uad.blogspot.com
,
pada
webblog
tersebut berisikan tentang profil Koperasi
mahasiswa UAD, kepengurusan, unit usaha, lembaga, agenda, kritik dan saran serta layanan
pendaftaran anggota secara online namun data-data yang dihasilkan aplikasi bisnis tersebut
tetap harus di cetak secara manual sehingga ketika data dibutuhkan memerlukan waktu untuk
mendapatkan datanya, karena data yang dihasilkan masih disimpan dalam bentuk arsip.
Masalah yang ada pada kopma UAD yaitu sistem informasi ini masih belum mewakili
semua kegiatan yang ada di koperasi mahasiswa UAD, namun sistem informasi yang ada hanya
mewakili proses bisnis yang berkaitan dengan pendaftaran anggota.
Bukan hanya itu, dalam
pengelolaan usaha yang ada di unit usaha kopma UAD yang masih dilakukan secara manual
yakni yang ada di kampus 1 UAD dan kampus 3 UAD juga terjadi ketidaksingkronan dalam
pengelolaan keuangan yakni terjadi perbedaan data keuangan yang dihasilkan, rekap data
keuangan tidak sesuai dengan laporan penghasilan hal ini dikarenakan perpindahan data antar
pengurus tidak berjalan dengan baik, karena rekap penghasilan terkadang dilakukan bukan
hanya oleh satu orang. Belum ada perencanaan strategi sistem informasi di kopma UAD ke depan
sebagai panduan untuk pembangunan sistem informasi yang dapat mendukung kebutuhan bisnis.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat perancangan arsitektur enterprise yang
dapat memberikan arah dan kontrol dalam pembangunan sistem informasi agar salaras dengan
kebutuhan dan strategi bisnis yang ada di kopma UAD, Mewujudkan rencana perancangan
sistem informasi dalam bentuk arsitektur enterprise yang memberikan gambaran konseptual
data, aplikasi dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan strategi bisnis, Untuk membuat
rencana implementasi agar arsitektur enterprise yang dibangun dapat diimplementasikan oleh
organisasi untuk perencangan sistem informasinya. Sehingga dari tujuan tersebut menghasilkan
suatu maanfaat bagi kopma UAD yaitu terbentuknya perencanaan sistem informasi dan
menghasilkan sebuah arsitektur enterprise yang dapat dijadikan sebagai arah dan kontrol, serta
acuan proses bisnisnya agar dapat berjalan lancar, sehingga dapat mempercepat proses menuju
sasaran yang diinginkan untuk pengembangan sistem informasi di kopma UAD ke depan.
2.1
Kajian Terdahulu
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Husniati Mafatihus Solehah yang berjudul
“Perencanaan Sistem Informasi Di Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan
Menggunakan Kerangka Kerja Zachman” Penelitian ini bertujuan untuk Menghasilkan model
perencanaan arsitektur untuk pengelolaan dan pengembangan sistem informasi bagi
kepentingan layanan terhadap publik atau mahasiswa menggunakan perancangan arsitektur
enterprise serta membangun model perencanaan arsitektur
enterprise yang terdiri dari model
proses bisnis berdasarkan analisis kondisi terakhir, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan
arsitektur teknologi [2]. Dan penelitian yang dilakukan oleh Azhar Basir tentang “
Perancangan
Enterprise Arsitectur Planning Produksi Gula Dengan Zachman Framework” (Studi Kasus :
PG.Madu Baru Yogyakarta)”
penelitian ini bertujuan pada bidang bina sarana tani dan strategi
bisnis pengendalian persediaanya sehingga menghasilkan integrasi rancangan sistem yang
berkaitan dengan proses bisnis Bina Sarana Tani [3].
2.1.1
Zachman Framework
Zachman framework merupakan sebuah kerangka kerja arsitektur enterprise yang
dikemukakan oleh John Zachman pada tahun 1987. Framework ini melihat sebuah enterprise
dari berbagai perspektif berbagai aspek yang terdapat dalam enterprise dan digambarkan
dalam bentuk matriks yang terdiri atas baris dan kolom
Baris merepresentasikan sudut pandang dari berbagai perspektif orang-orang yang terlibat
dalam proses pengembangan sistem. Perspektif-perspektif tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Scope (Planner’s view)
2.
System Model (Designer’s view)
3.
Technology Model (Builder’s view)
4.
Detailed Representation (Sub-contractor’s view)
5.
Functioning Enterprise
Sedangkan kolom mempresentasikan aspek-aspek yang ada dalam proses pengembangan
sistem yaitu :
1.
Data (what)
2.
Function (how)
3.
Network (where)
4.
People (who)
5.
Time (when)
6.
Motivation (why)
Keuntungan dari zachman framework adalah mudah dipahami dan menyediakan kerangka
kerja yang komprehensif untuk arsitektur enterprise.
2.1.2
Perencanaan Arsitektur
Enterprise
Enterprise Architecture Planning (EAP) adalah proses pendefinisian arsitektur penggunaan
informasi dalam mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikannya. EAP
merupakan metodelogi yang dikembangkan untuk membangun arsitektur enterprise dan
bagian dari mencapai misi sistem informasi dalam waktu jangka panjang.
EAP mengadopsi dua baris dan tiga kolom pertama dari Zachman Framework dan
menghasilkan blue-print dari data, aplikasi dan teknologi pada aras tinggi. EAP merupakan
sebuah metodelogi yang didasarkan pada dorongan bisnis dan dorongan data terlihat pada
gambar 2 [surendro, 2009]:
1.
Model bisnis yang stabil (bebas dari batasan organisasi, sistem dan prosedur) adalah
pondasi untuk arsitektur enterprise.
2.
Data didefinisikan terlebih dahulu sebelum mendefinisikan aplikasi.
3.
Ketergantungan dan menemukan rangkaian dalam mengimplementasikan sistem
aplikasi.
Gambar 2. Metodelogi EAP dalam Zachman Framework [surendro,2009]
Gambar 3 Tahapan dalam metodelogi EAP [surendro,2009]
3.1
Metode Penelitian
3.1.1
Tahap Pengembangan EAP
Tahap penelitian yang dilakukan adalah EAP dengan menggunakan kerangka kerja
Zachman.
4.1
Hasil Pembahasan
4.1.1
Inisiasi Perencanaan
Tahap awal dalam pembuatan EAP pada kopma UAD yaitu dengan melakukan inisiasi
perencanaan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menemukan kondisi saat ini, dan proses
bisnis yang ada di kopma UAD. Tahap awal yang dilakukan adalah pencarian data proses
bisnis yang mencakup seluruh aktivitas dalam bentuk tujuan yang ada pada kopma UAD,
deskripsi tugas serta struktur organisasi kopma UAD, kemudian berlanjut pada tahap
prosedur, alur kerja dan fungsi bisnis.
4.1.2
Tahap Analisis Pemahaman Kondisi saat ini
4.1.2.1
Pemodelan Bisnis
Yaitu tahap untuk menentukan model bisnis yang akan dipakai untuk membangun suatu
basis pengetahuan mengenai data, proses bisnis, aplikasi dan sistem informasi yang
digunakan kopma UAD saat ini. Dalam perencanaan Arsitektur Enterprise, pemodelan
bisnis dilakukan dalam dua bagian terpisah yaitu model bisnis awal, yang diikuti dengan
model bisnis lengkap. Terdapat tiga langkah kegiatan untuk menyusun model bisnis
awal.
4.1.2.1.1
Proses bisnis saat ini
Fungsi Bisnis
Masalah
Analisis
Pendaftaran anggota baru
pada proses ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu datang langsung ke kantor kopma UAD atau melalui webblog Kopma UAD penghambat dari proses ini yaitu pada kebutuhan data anggota yang memerlukan waktu untuk mendapatkan datanya sehingga dengan adanya perbaikan pada bagian pendaftaran anggota akan memudahkan proses penyimpanan data pendaftaran anggota.
Pada proses bisnis yang diharapkan proses yang berlangsung berjumlah 17 proses karena sudah diselesaikan oleh sistem informasi. Dengan sistem informasi Pendaftaran anggota, data-data anggota dapat terdokumentasi dengan baik, sistem mengirimkan prosedur anggota secara otomatis kepada anggota.
Penyuluhan anggota Pada proses ini penyampaian informasi ke anggota cukup lama, karena belum adanya sistem khusus penyampaian informasi.
Pada proses bisnis sebelumnya untuk proses pada entitas PSDA yang sebelumnya berjumlah 8 proses sedangkan pada proses bisnis yang diharapkan untuk proses pada entitas PSDA berjumlah 4 proses, hal ini dikarenakan sebagian tugas-tugas PSDA dapat diselesaikan oleh sistem informasi. penerimaan kerjasama
dengan pihak luar
Kebutuhan data kerjasama pengelolaannya masih tercatat secara manual maka segala bentuk pengolahannya juga dilakukan secara manual, hal ini dilakukan berkali-kali setiap dibutuhkan (disusun, dihitung atau dibuat laporannya secara manual) cara ini membutuhkan ekstra tenaga dan waktu
Perbedaan dengan proses bisnis sebelumnya proses dalam mempelajari proposal kerjasama dilakukan oleh bidang adhum sedangkan proses bisnis yang diharapkan dilakukan oleh bidang riset & pengembangan dan sudah dibantu dengan sistem informasi sehingga keakuratan hasil dari penentuan kerjasama bisa dipertanggung jawabkan.
pengajuan kerjasama dengan pihak luar
Belum mempunyai konsep dan tujuan yang jelas, sehingga berdampak terhadap kebutuhan maupun keuntungan yang berikan dari kerjasama yang didapatkan kurang maksimal sesuai yang diinginkan, serta kebutuhan data kerjasama pengelolaannya masih tercatat secara manual maka segala bentuk pengolahannya juga dilakukan secara manual, hal ini dilakukan berkali-kali setiap dibutuhkan (disusun, dihitung atau dibuat laporannya secara manual) cara ini membutuhkan ekstra tenaga dan waktu.
Pada proses bisnis yang sudah disertai dengan sistem informasi pada pengajuan kerjasama dengan mitra luar dapat mempercepat proses analisa terhadap kerjasama yang berkaitan dengan informasi kebutuhan serta keuntungan kerjasama dan data kerjasama terdokumentasi dengan baik jika sewaktu-waktu dibutuhkan dapat diakses dengan mudah.
Fungsi Bisnis
Masalah
Analisis
sistem informasi yang digunakan. Simpanananggota yang masuk dicatat di buku besar yang nantinya disalin untuk dijadikan laporan ke bagian keuangan akan tetapi dalam proses pencatatan dalam buku besar ini sering terjadi ketidak singkronan laporan karena tidak dikelola hanya oleh satu orang.
dengan sistem informasi pada simpanan anggota dapat mempermudah dalam proses penyimpanan data simpanan anggota serta pengakumulasian poin yang di dapatkan anggota dari simpanan sukarela dan pemantauan jumlah simpanan yang di miliki oleh anggota dapat di lihat kapan saja dan dimana saja. Perbedaan dengan proses bisnis sebelumnya jumlah proses pada bidang keuangan berkurang karena dibantu dengan sistem informasi simpanan anggota.
rasionaliasi anggota Proses bisnis ini bidang PSDA mengalami kendala dalam menyediakan data anggota karena data-data anggota masih tercatat secara manual maka segala bentuk pengolahannya juga dilakukan secara manual serta belum adanya database anggota Kopma UAD menyebabkan keakuratan, ketepatan waktu dan kerelevanan dalam menyediakan informasi masih belum efektif sehingga mengakibatkan pengelolaan data-data anggota membutuhkan waktu dan tenaga ketika dibutuhkan
Pada rancangan proses bisnis rasionalisasi anggota yang akan datang bidang PSDA menjadi lebih mudah dan cepat dalam mengolah data-data anggota serta sistem menyimpan data update anggota yang aktif maupun tidak aktif. Perbedaan dengan proses bisnis sebelumnya jumlah proses lebih sedikit yakni 7 proses sedangkan proses bisnis sebelumnya 10 proses.
Penjualan Proses bisnis ini implementasi dari pemberian poin kepada anggota belum dilakukan sesuai yang diharapkan karena terkadang anggota setelah melakukan pembelian tidak memasukkan bukti transaksi kedalam tempat yang telah disediakan. Sehingga poin yang didapatkan anggota dari jumlah transaksi tidak dapat di akumulasikan sesuai dengan ketentuan yang ada yakni setiap transaksi Rp.5000,00 dan kelipatannya mendapatkan 1 poin, hal ini justru merugikan anggota dalam pembagian SHU, pendataan indentifikasi kebutuhan barang juga belum di manajemen dengan baik sehingga menyebabkan penumpukan stok barang, serta dalam pembuatan laporan penghasilan terkadang terjadi ketidak singkronan antara bukti transaksi yang ada dengan penghasilan yang didapat hal ini karena proses manajemen belum terdokumentasi dengan baik.
Dengan adanya sistem informasi penjualan memudahkan dalam indentifikasi kebutuhan barang,menentukan suplier,menghitung poin yang didapatkan anggota setiap melakukan pembelian dan menyimpan seluruh data penjualan yang nantinya dapat memudahkan dalam pembuatan laporan penghasilan karena data penjualan terdokomentasi dengan baik. Perbedaan dengan proses sebelumnya jumlah proses yang ada jauh lebih sedikit, yakni hanya 16 proses sedangkan proses sebelumnya berjumlah 29 karena pada bisnis yang diharapkan sudah dibantu dengan sistem informasi.
Pengelolaan karyawan Pada proses bisnis ini sudah sesuai dengan SOP akan tetapi untuk memudahkan bagian personalia dalam proses perekrutan karyawan maka proses bisnis ini akan dibantu dengan sistem pendukung keputusan, hal ini di karenakan kebutuhan akan karyawan yang memiliki keterampilan yang tinggi dan berkualitas mendorong Kopma UAD harus sangat selektif dalam memperhatikan keahlian dan pengalaman. Jika hal ini tidak diperhatikan, maka kopma UAD akan menerima karyawan yang kurang memiliki kualitas sesuai dengan yang diharapkan.
Pada rancangan proses bisnis yang akan datang pengelolaa karyawan menjadi lebih mudah dan cepat dalam pengambilan keputusan penerimaan karyawan dan memudahkan pengurus dalam mengelola data karyawan. Perbedaan dengan proses bisnis sebelumnya jumlah proses lebih sedikit yakni 15 proses, pada proses bisnis sebelumnya jumlah prosesnya yakni 18 proses.
Permohonan bantuan Proses bisnis permohonan bantuan yang ada saat ini sudah sesuai dengan SOP akan tetapi belum ada sistem informasi untuk mendata baik bantuan maupun donatur akibatnya sulit untuk menemukan data yang di butuhkan
Pada rancangan proses bisnis rasionalisasi anggota yang akan datang bidang PSDA menjadi lebih mudah dan cepat dalam mengolah data-data anggota serta sistem menyimpan data update anggota yang
Fungsi Bisnis
Masalah
Analisis
dalam kegiatan permohonan bantuan dengancepat.
aktif maupun tidak aktif. Perbedaan dengan proses bisnis sebelumnya jumlah proses lebih sedikit yakni 7 proses sedangkan proses bisnis sebelumnya 10 proses.
4.1.2.1.2
Sistem dan Teknologi Saat Ini
Saat ini terdapat satu aplikasi bisnis yang ada pada KOPMA UAD yaitu
aplikasi
webblog yang beralamat
http://kopma-uad.blogspot.com. Pada webblog
tersebut berisikan tentang profil KOPMA UAD yang meliputi kepengurusan, unit
usaha, lembaga, agenda kritik dan saran serta terdapat layanan pendaftaran anggota.
namun data pendaftaran yang dihasilkan aplikasi bisnis tersebut tetap harus di cetak
secara manual sehingga ketika data dibutuhkan memerlukan waktu untuk
mendapatkan datanya, karena data yang dihasilkan masih disimpan dalam bentuk
arsip.
4.1.3
Tahapan Analisis SWOT
Analisis SWOT yang dimiliki kopma UAD terlihat pada tabel 1 :
Tabel 1. Analisis SWOT kopma UAD
SWOT
1. Strengths
(kekuatan)
1.1 Memiliki visi,misi, tujuan dan sasaran yang jelas
1.2 Terdapatnya statuta dan tata kerja yang mengatur organisasi, serta supaya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
1.3 Memiliki lokasi yang strategis 1.4 Memiliki badan hukum
1.5 Memiliki sistem pengawasan yang demokratis
2. Weakness
(kelemahan)
2.1 Mahasiswa memiliki keterbatasan waktu dengan Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dapat menutupi kelemahan dari kendala waktu 2.2 Anggota Kurang pemahaman tentang koperasi dengan Terdapatnya statuta
dan tata kerja yang mengatur organisasi, serta supaya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dapat menutupi kelemahan kurangnya pemahaman tentang koperasi
2.3 Modal tergantung dari anggota dengan memiliki sistem pengawasan yang demokratis dapat menunjang kepercayaan anggota.
2.4 Terbatasnya kemampuan dan kepakaran serta jumlah sumber daya manusia sistem informasi dan teknologi informasi dengan melaksanakan pelatihan tentang IT sedikit membantu KOPMA dalam pengoperasian sistem informasi yang ada.
3. Opportunities
(peluang)
3.1 Kepercayaan warga universitas, dengan meningkatnya jumlah pendaftar anggota baru setiap tahunnya
3.2 Meningkatnya peluang untuk melebarkan sayap bisnis di lingkungan UAD 3.3 Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju
3.4 Kebutuhan mahasiswa relatif homogen
4. Threads (tantangan)
4.1 Mudahnya pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar dengan memiliki lokasi yang strategis dapat menutupi ancaman mudahnya pesaing untuk masuk kedalam pasar.
4.2 Belum seimbangnya perkembangan IPTEK dengan kemampuan SDM pada bidang IT
4.1.4
Pembanggunan Arsitektur Enterprise
4.1.4.1
Pemodelan dengan analisis rantai nilai
Analisa Value Chain
dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang
ada pada kopma UAD menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan
aktivitas pendukung terlihat dalam tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2. Analisis rantai nilai dengan dekomposisi fungsi kopma UAD
A k ti v it a s Pe n d u k u n g
Pengelolaan sarana dan prasarana
Administrasi dan keuangan
Infrastruktur Teknologi
Manajemen Sumber Daya manusia
A
kti
v
it
as
U
ta
m
a
Logistik inbound
Proses
Logistik outbound
Perencanaan strategis anggota baru
Penyusunan prosedure pendaftaran dan publikasi informasi prosedur penerimaan anggota baru Perkenalan lingkungan organisasi kopma UAD Menyiapkan formulir pendaftaran anggota
Pengisian formulir pendaftaran oleh calon anggota, pengelolaan seleksi calon anggota baru, update data penerimaan anggota, cetak Kartu anggota dan membuat laporan pendaftaran anggota
Penerimaan proposal kerjasama pihak luar
Mempelajari proposal kerjasama, membuat surat penerimaan maupun penolakan proposal kerjasama dari pihak luar dan Kesepakatan Penerimaan kerjasama (Mou)
Evaluasi hasil penerimaan kerjasama dan Pembuatan laporan serta Penghentian hasil penerimaan kerjasama Perencanaan Pengajuan kerjasama dengan pihak luar
Penyusunan proposal, mengajukan proposal kerjasama, menerima surat penerimaan maupun penolakan pengajuan kerjasama dan melakukan kesepakatan kerjasama (surat kontrak kerjasama)
Evaluasi hasil pengajuan kerjasama dan Membuat laporan hasil pengajuan kerjasama dengan pihak luar serta monitoring kerjasama
Perencanaan kegiatan penyuluhan
Penyusunan agenda kegiatan penyuluhan, Update informasi agenda penyuluhan, Pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pengisian absensi kehadiran kegiatan penyuluhan, Rekap absensi kehadiran kegiatan penyuluhan dan evaluasi kegiatan penyuluhan
Membuat laporan kegiatan penyuluhan dan Pemberian poin kepada anggota berdasarkan kehadiran kegiatan penyuluhan Perencanaan prosedur
penyimpanan
Penyusunan prosedur penyimpanan, update informasi penyimpanan, anggota membayar uang
simpanan,penerimaan simpanan wajib dan simpanan sukarela dan di catat dalam buku
simpanan,pengambilan simpanan oleh anggota
Pembuatan laporan simpanan anggota
Perencanaan rasionalisasi anggota
Penyusunan prosedur rasionalisasi anggota,update informasi agenda rasionalisasi anggota,seleksi anggota,menerima daftar ulang (pembayaran penunggakan simpanan pokok) anggota dan mengeluarkan anggota yang tidak melakukan daftar ulang,pencatatan simpanan pokok bagi anggota yang melakukan daftar ulang, update data hasil rasionalisasi anggota Menyampaikan informasi agenda rasionalisasi anggota dan evaluasi dan pembuatan laporan rasionaliasi anggota
Menentukan kebijakan penjualan oleh bidang usaha
Penyusunan kebijakan yang terkait dengan penjualan dan update informasi agenda penyuluhan Menyampaikan informasi kebijakan penjualan kepada anggota Anggota melakukan transaksi pembelian dan memasukkan bukti transaksi pada tempat yang di sediakan
Pegawai menerima transaksi dan membuat bukti transaksi dan pencatatan transaksi penjualan oleh pegawai Kopma UAD
Pemberian poin kepada anggota yang melakukan transaksi pembelian minimal Rp.5000, dan membuat laporan hasil transaksi penjualan oleh pegawai Identifikasi kebutuhan barang oleh bidang usaha
Pencatatan kebutuhan barang,melakukan pemesanan barang dan cek ulang data kebutuhan barang Menerima barang pemesanan dan menyimpan bukti transaksi pemesanan Identifikasi suplier Pemilihan suplier dan cek ulang data suplier Penggantian suplier Penerimaan berkas
lamaran
Melakukan seleksi calon karyawan,pengangkatan dan pelatihan karyawan dan pengecekan data karyawan
Mengundurkan diri atau pemecetan karyawan Pengelolaan data
absensi karyawan
Pengecekan absensi karyawan dan rekap absensi karyawan
Administrasi penggajian
Pembayaran gaji dan Pemberian bonus atas kinerja karyawan
Perencanaan kebutuhan bantuan
Penyusunan proposal permohonan bantuan dan pencatatan kebutuhan bantuan
Validitas proposal oleh ketua umum Identifikasi donatur Mengajukan proposal permohonan bantuan, penerimaan
dan penolakan permohonan bantuan dan pencatatan penerimaan permohonan bantuan
Membuat laporan penerimaan permohonan bantuan
4.1.4.2
Pembangunan Arsitektur Informasi
Pendefinisian Arsitektur informasi membahas informasi-informasi apa saja yang
nantinya akan kan dikelola kopma UAD terkait dengan proses bisnis yang ada pada
kopma UAD. Arsitektur informasi memberikan sebuah pandangan masa depan
dukungan informasi bagi bisnis yang berjalan di kopma UAD. Hasil dari arsitektur
informasi pada kopma UAD dapat dilihat pada gambar 4.
Informasi yang ada pada Gambar 4 merupakan hasil dari arsitektur informasi yang
dapat digunakan untuk memberikan dukungan informasi terkait proses bisnis yang sedang
berjalan dan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi anggota.
4.1.4.3
Membangun Arsitektur Data
Arsitektur data dibuat melalui identifikasi entitas fungsi bisnis dan entitas data
yang ada di organisasi. Satu proses bisnis bisa berhubungan dengan beberapa
entitas data, dan sebaliknya beberapa proses bisnis dapat berhubungan dengan satu
entitas data. Matriks proses vs. entitas data diatur sedemikian rupa susunannya
sehingga sel-sel yang mengandung penanda “CUR” tersusun secara diagonal dari
kiri atas menuju kanan bawah, dengan tetap mempertahankan konsistensi
hubungan dan pengelompokkan area fungsi bisnis.
Pengurus
Calon anggota Memegang
angkat Cetak Daftar Terima berhenti n 1 Anggota n 1 Kartu anggota Jabatan 1 1 1 n 1 n Penyuluhan Adakan 1 n ikut 1 n Simpanan 1 Kelola n bayar n n berhenti transaksi n n 1 barang n Pegawai Suplier angkat n pilih punya n n n 1 1 1 Pesan n 1 n 1 Calon pegawai daftar n 1 Pelatihan 1 ikut n 1 Adakan kelola n 1 Surat donatur beri 1 bantuan n terima n 1 n proposal Surat kontrak setujui 1 n n terima 1 n buat 1 Mitra n terima 1 1 1 setujui 1 1 ajukan terima 1 1 1 n kerjasama ambil n n bayar n keluarkan 1 n Daftar ulang n 1 catat n 1 peralatan data n 1 n