• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYARINGAN UNSUR-UNSUR LOGAM (Fe, Mn) AIR TANAH DANGKAL DI KELURAHAN JEMBATAN LIMA, TAMBORA, JAKARTA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYARINGAN UNSUR-UNSUR LOGAM (Fe, Mn) AIR TANAH DANGKAL DI KELURAHAN JEMBATAN LIMA, TAMBORA, JAKARTA BARAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Penyaringan Unsur-unsur Logam (Fe, Mn) Air Tanah Dangkal di

Kelurahan Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat

Suherman Dwi Nuryana1*, Hidartan1, Himmes Fitra Yuda N1,

Cahyaningratri, P.R.1

1Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta 11440, Indonesia

*corresponding author: suhermandwi@trisakti.ac.id

Abstrak

Air merupakan sumber daya alam yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Kebutuhan air bersih yang tinggi bagi masyarakat yang diambil dari air permukaan (0-40 m) rentan akan penurunan kualitas airnya, yang disebabkan oleh adanya pengaruh (influen) dari air sungai sekitarnya yang sudah tercemar oleh limbah logam berat yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri. Pemakaian airtanah yang berasal dari sumur gali kendala yang paling sering ditemui adalah masalah kandungan zat besi (Fe) dan mangan (Mn) yang terdapat dalam kandungan air tanahnya yang berasal dari air permukaan. Metode sederhana untuk menurunkan kadar logam berat zat besi dan mangan dalam airtanah, salah satu diantarannya yakni dengan cara filtrasi. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang kualitas air sumur di Kelurahan Jembatan Lima, cara pembuatan alat filtrasi yang sederhana dan mudah, dengan biaya pembuatan tidak mahal, dengan bahan dan alat yang ada disekitar kita yang mudah di dapat. Metodologi meliputi survey lapangan, uji kualitas air sumur, cara pembuatan filtrasi air bersih sederhana dan pengukuran kualitatif hasil penyuluhan pada sesi tanya jawab tentang kualitas air bersih pada peserta PKM. Kegiatan penyuluhan kualitas airtanah dan pembuatan filtrasi air bersih secara sederhana ini dilakukan di Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Hasil uji kualitas air sumur menunjukkan kandungan Fe > 0,3 mg/L dan Mn >0,4 mg/L, sudah tercemar oleh unsur-unsur logam dibawah standar baku mutu menurut Permenkes No. 492/2010, yang disebabkan oleh faktor limbah industri maupun rumah tangga. Hasil penyuluhan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai, ditunjukkan oleh animo para peserta yang sangat besar, lebih dari 60% peserta yang mengajukan berbagai pertanyaan pada saat sesi tanya-jawab.

Kata Kunci: Filtrasi; Unsur Fe dan Mn; PKM; Tambora.

1. PENDAHULUAN

Air merupakan sumber daya alam yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Kebutuhan air bersih yang tinggi bagi masyarakat yang diambil dari air permukaan (0-40 m) rentan akan penurunan kualitas airnya, yang disebabkan oleh adanya pengaruh (influen) dari air sungai sekitarnya yang sudah tercemar oleh limbah logam berat yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri. Pemakaian air tanah yang berasal dari sumur gali dengan kedalaman 0-15 m, kendala yang paling sering ditemui adalah masalah

kandungan zat besi (Fe) dan mangan (Mn) melebihi standar baku mutu menurut Permenkes No. 492/2010 yang terdapat dalam kandungan air tanahnya yang berasal dari air permukaan, terutama influen dari air sungai yang sudah tercemar oleh logam berat dan masuk ke dalam air tanah.

Besi maupun mangan, dalam air biasanya terlarut dalam bentuk senyawa atau garam bikarbonat, garam sulfat, hidroksida dan juga dalam bentuk koloid atau dalam keadaan bergabung dengan senyawa organik (Permatasari, 2016). Cara pengolahannya pun harus disesuaikan dengan bentuk senyawa besi dan mangan dalam air yang akan diolah. Ada

(2)

beberapa cara untuk menghilangkan zat besi dan mangan dalam air salah satu diantarannya yakni dengan cara oksidasi, koagulasi, cara elektrolitik, cara pertukaran ion, cara filtrasi kontak, proses soda lime, pengolahan dengan bakteri besi dan cara lainnya dengan filtrasi (Sassadara, 2012).

Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Hal ini dapat mengganggu kesehatan, juga menimbulkan bau yang tidak enak serta menimbulkan warna kuning pada dinding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian (Menurut Permenkes No.492 tahun 2010 tersebut, kadar Fe dalam air bersih maksimum yang dibolehkan adalah 0,3 mg/L dan kadar Mn dalam air yang diperbolehkan maksimum 0,4 mg/L (Setiyono, 2014).

Sebagian besar warga yang kurang mampu dengan latar belakang pendidikan rendah belum banyak mengetahui tentang pentingnya air bersih bagi kesehatan, terutama di daerah perkotaan yang padat. Kegiatan penyuluhan pembuatan filtrasi air bersih secara sederhana ini akan dilakukan di Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (Gambar 1). Sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi atau meningkatkan kualitas air tersebut dengan mempergunakan alat filtrasi yang sederhana, mudah dan murah, dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat di sekitar kita.

1.1 Obyek PKM

Obyek kegiatan pelaksanaan PKM ini adalah dari anggota Karang Taruna, ibu-ibu PKK dan staf Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, dengan peserta yang hadir sekitar 20-30 orang.

1.2Pelaksanaan dan Kegiatan yang dilakukan

 Pelaksanaan PKM pada hari Selasa, 20 Agustus 2019, jam 09.00 – 12.00 wib di Kantor Kelurahan Jembatan Lima.

 Kegiatan PKM dilakukan berupa penyuluhan penyampaian materi di dalam ruang.

 Penyampaian materi dalam bentuk slide presentasi power point dan diskusi tanya jawab.

Gambar 1. Lokasi PKM, Kel. Jembatan Lima, Kec. Tambora, Jakarta Barat (Wikimedia, 2011)

1.3 Kondisi Geologi Daerah Jakarta Barat

Secara geologi, litologi penyusun daerah Jakarta Barat terdiri dari Endapan Kuarter, yang berada secara tidak selaras di atas Batuan Tersier. Endapan Kuarter ini secara garis besar diendapkan pada lingkungan sungai, rawa dan laut dangkal (Effendi, 1992). Wilayah Jakarta Barat terdiri atas 2 satuan, yaitu:

1. Satuan Aluvial, yang terdiri atas:

Aluvial Sungai (Al); terdiri atas lempung

pasir, kerikil, bongkah-bongkah batu andesit – basalt, lepas, mudah digali, kelulusan tinggi, baik untuk pasir timbun, daya dukung kecil.

Aluvial Pantai (Ap); berupa lempung,

setempat mengandung bahan-bahan organik, tidak begitu liat, mudah digali, kelulusan rendah, jenuh air dan daya dukung rendah.

Aluvial Sungai di atas Dataran Pantai (As);

litologinya berupa pasir dan kerikil andesit-basalt, besar butir terpilah baik, bagian atasnya lepas-lepas, makin ke bawah makin padat, mudah digali dengan kelulusan tinggi.

(3)

Muka airtanah dangkal, berdaya dukung kecil hingga sedang. Penyebaran satuan ini di Jakarta Barat hanya sedikit, membentuk jalur-jalur yang memotong aluvium sungai, terletak di sebelah barat Tegalalur meliputi kawasan sekitar Benda, Rawa Kompeni dan Rawa Gombang.

2. Satuan Pasir Pematang Pantai (Ap); berupa pasir halus andesitan, mengandung pecahan kerang, terpilah baik, lepas-lepas, mudah digali, Muka airtanah dangkal hanya beberapa meter, setempat berupa kantong-kantong airtawar. Satuan ini menyebar berarah Baratlaut - Tenggara meliputi jalur Kedaung – Kaliangke - Cengkareng – Pegadungan dan Kapuk - Tegalalur – Kampung Melayu (Tangerang) dan terhenti di Sungai Cisadane.

Air tanah dangkal daerah Jakarta Barat umumnya berkisar antara 0-40 m. Untuk daerah Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora dan sekitarnya kedalamannya berkisar antara 0-10 m (Haryadi dkk, 1995), (Gambar 2).

Gambar 2. Kontur MAT Air Tanah Dangkal (0-40 m) Tahun 1982 dan Tahun 1995, (Assegaf, 1998)

2. METODOLOGI

Metodologi meliputi survey lapangan, uji kualitas air sumur, di daerah Jakarta Utara dan daerah Jembatan Lima, Jakarta Barat, sebagai informasi tentang kualitas air tanahnya, dibandingkan dengan standar baku mutu dari Departemen Kesehatan (Permenkes, 2010), khususnya kandungan ambang batas logam beratnya (Fe = 0,3 mg/L; Mn = 0,4 mg/L) akibat pencemaran oleh logam berat (Fe dan Mn); dan cara pembuatan filtrasi air bersih sederhana.

Kemudian output dari penyuluhan ini hasilnya diukur secara kualitatif, bagaimana pemahaman para peserta PKM, berdasarkan tingkat partisipasi dalam mengajukan berbagai pertanyaan pada saat sesi tanya jawab.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Kualitas Air

Hasil analisis kualitas air tanah, berdasarkan uji sampel di daerah Jakarta Utara dan hasil data sekunder di daerah Jakarta Barat, umumnya untuk air permukaan sudah tercemar oleh unsur logam berat Fe dan Mn, dengan kandungan Fe: 0,3-0,7 mg/L dan Mn: 0,3-0,8 mg/L yang melebihi ambang baku mutu Permenkes No. 492/2010 untuk Fe: 0,3 mg/L dan Mn: 0,4 mg/L.

Di daerah Jakarta Utara, hasil uji kualitas air tanah, yang diambil pada beberapa tempat (Gambar 3), menunjukkan hasil kandungan besi (Fe) dan mangan (Mn) sudah melebihi ambang batas sesuai dengan standar baku mutu dari Depkes (Tabel 1).

Gambar 3. Pengambilan Sampel Air Sumur Daerah Batu Karamat, Jakarta Utara (Rahmanto, 2019)

(4)

Tabel 1. Hasil Uji Kualitas Air Tanah di Daerah Jakarta Utara (Rahmanto, 2019)

No. Daerah

Hasil Analisis (mg/L) Besi (Fe) Mangan

(Mn) 1 Batu Kramat LP1 0,010 0,553 LP3 0,517 0,465 LP5 0,360 0,310 LP7 0,360 0,753 LP8 0,647 0,449 LP9 0,744 0,308 LP11 0,337 0,891

Untuk daerah Jakarta Barat, berdasarkan data hasil uji kualitas air tanah pada akifer dangkal oleh Dinas Pertambangan DKI Jakarta (2005), pada beberapa Kecamatan menunjukkan hasil kandungan besi (Fe) dan mangan (Mn) yang sudah tercemar, dengan kualitas air tanah dangkal jelek, sepert yang ditunjukkan pada Tabel 2 (Disbang, DKI Jakarta, 2005).

Hasil dari pengamatan pada Sumur Pantau di Wilayah Jakarta Barat. Selain warna air, kandungan Na, zat organik dan padatan terlarut yang tinggi; kualitas kimia dari sumur pantau di wilayah Jakarta Barat memperlihatkan kadar Cl dan sebagian Fe melebihi standar baku mutu. Dengan kadar Cl yang tinggi, maka daya hantar listriknyapun akan tinggi pula. Hal ini akan mempengaruhi rasa air menjadi payau. Pengukuran DHL dan paremeter lainnya cenderung semakin meningkat dibandingkan dengan data tahun 1996. Hal ini memperlihatkan bahwa terjadi kecenderungan penurunan kualitas air (Disbang, DKI Jakarta, 1996 dan 2005).

Kemudian dari hasil survey lapangan, di daerah Jembatan Lima dan sekitarnya, kualitas air sumur menunjukkan parameter fisik yang mengandung unsur besi (Fe), warna kuning dan berbau. Sedangkan sungai di sekitar daerah Tambora berbau dan keruh, banyak limbah rumah tangga dan industri (Gambar 4).

Tabel 2. Kualitas kelompok akifer di wilayah Jakarta Barat (Disbang, DKI Jakarta, 2005) No Kecamatan Kualitas Kelompok Akifer

0 - 100 m 1 Kalideres Kualitas Jelek 2 Kembangan Kualitas Jelek

3 Tambora Kualitas Jelek

Gambar 4. Kondisi Air Sungai di Daerah Tambora, Jakarta Barat, Parameter Fisik: Keruh dan Berbau. Untuk mengurangi tingginya kandungan unsur logam Fe dan Mn dalam air tanah dangkal (sumur) maka dilakukan penyuluhan cara pembuatan filter air secara sederhana dengan bahan-bahan yang cukup tersedia di daerah sekitar, meliputi: paralon, sabut kelapa, arang aktif, pasir, dan zeolite. Kemudian disusun dalam sebuah tabung paralon dengan diameter 30 cm, dan panjang 1,5 meter (Gambar 5).

Untuk kualitas air sumur setelah dilakukan penyaringan (filtrasi), secara kimiawi belum ada data yang bisa dianalisis, tetapi secara parameter fisik warna: dari keruh menjadi jernih dan parameter fisik bau: menjadi tidak berbau.

3.2 Pelaksanaan PKM

Pelaksanaan PKM diselenggarakan pada hari Selasa, 20 Agustus 2019, jam 09.00–12.00 wib sebagai kegiatan PKM Multi 4.1 dengan ketua pelaksana dari Fakultas Hukum. Bertempat di Kantor Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

(5)

Penyampaian materi di dalam ruang kantor kelurahan, berupa slide presentasi power point

mengenai kegiatan pembuatan alat filterisasi untuk penyaringan unsur-unsur logam dan diskusi dua arah serta dibuka oleh Bapak Lurah Jembatan Lima (Gambar 5 dan Gambar 6).

Gambar 5. Contoh Pembuatan Filter Air Pelaksanaan PKM ini diawali dengan presentasi di hadapan para anggota Karang Taruna, Ibu-ibu PKK dan staf Kelurahan Jembatan Lima selama 15 menit mengenai kualitas air tanah DKI Jakarta secara umum, dan kualitas air tanah Jakarta Barat, ciri-cirinya yang sudah tercemar oleh logam berat Fe dan Mn. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab 15 menit, dihadiri oleh 20-25 orang peserta.

Para peserta PKM sangat antusias mendengarkan pemaparan tentang kualitas air bersih yang dapat dipergunakan untuk keperluan sehari-hari menurut standar Permenkes dan cara pembuatan filtrasi air bersih serta aktif bertanya bagaimana cara membuat serta dimana membeli bahan-bahannya untuk membuat alat sederhana penyaringan air tersebut (Gambar 7).

Gambar 5. Kegiatan PKM Multi 4.1, dibuka oleh Lurah Jembatan Lima, bpk Jhoni Palar, S.Sos

Gambar 6. Pelaksanaan Kegiatan PKM Multi 4.1 oleh Ketua PKM Prodi Teknik Geologi

Gambar 7. Para Peserta Kegiatan PKM Kelurahan Jembatan Lima

Hal ini karena persepsi dan pengertian para peserta sebelum penyuluhan dilakukan adalah: -Pengetahuan tentang kualitas air yang layak

menurut standar Permenkes sangat minim. -Pembuatan alat filtrasi susah dan mahal. -Kurangnya pengetahuan tentang bahan-bahan

pembuatan alat filtrasi.

-Bahan-bahan sekitar yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan alat filtrasi.

(6)

dilaksanakan, persepsi para peserta menjadi berubah, hal ini bisa diukur dari antusias para peserta untuk bertanya dalam sesi diskusi dan tanya jawab, dimana hamper lebih dari 60% peserta PKM mengajukan berbagai pertanyaan, diantaranya:

1. Kenapa air sumur mereka berwarna kuning? 2. Apa penyebabnya dan bagaimana cara

mengatasinya?

3. Bagaimana cara membuat alat filtrasi? 4. Dimana bahan-bahan bisa di dapat?

5. Bagaimana cara pengoperasian dan merawatnya?

Kegiatan penyuluhan pembuatan filter air bersih untuk menyaring unsur-unsur logam ini dapat berjalan dengan sangat baik karena adanya dukungan dari pihak instansi kampus USAKTI dan kerjasamanya dengan pihak Kelurahan Jembatan Lima dalam penyediaan tempat untuk pelaksanaannya, yang dapat dilihat dalam foto – foto kegiatan di atas. 4. KESIMPULAN

1. Pada umumnya air permukaan di daerah Tambora sudah tercemar, berdasarkan parameter fisik: warna yang kuning dan berbau. Parameter kimiawi Fe dan Mn yang melebihi ambang batas Permenkes No. 492/2010: Fe > 0,3 mg/L dan Mn > 0,4 mg/L.

2. Pembuatan alat filtrasi sederhana, merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas air bersih dan air minum sesuai dengan standar Permenkes. 3. Adanya perubahan persepsi peserta PKM,

setelah penyuluhan, dengan > 60% peserta aktif bertanya untuk lebih memahami tentang pengetahuan kualitas air di daerahnya dan cara pembuatan alat filtrasi. UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih disampaikan kepada ketua PKM Multi 4.1 Ibu Suci Lestari, SH, MH., Fakultas Hukum, Usakti dan Bapak Jhoni Palar S.Sos, Lurah Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat yang telah memberikan kesempatan dan menyediakan tempat kantor

kelurahan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Jembatan Lima.

DAFTAR PUSTAKA

Asseggaf, A. (1998). Hidrodinamika Airtanah Cekungan Jakarta. Program Pasca Sarjana

(S2) ITB. Bandung. tidak diterbitkan.

Disbang DKI Jakarta & Direktoral GTL. (1996). Pemetaan Zonasi Airtanah Dangkal Wilayah Jakarta Timur dan Barat. Dir. GTL – Ditjen. Geologi dan Sumberdaya

Mineral; Dept. Pertambangan. Bandung

(tidak dipublikasikan).

Disbang DKI Jakarta. (2005). Kajian Data Hasil Pemboran Air Bawah Tanah Di Wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. (tidak dipublikasikan).

Effendi, AC. (1992). Peta Geologi Lembar Bogor Jawa Barat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Direktorat

Sumberdaya Mineral. Bandung.

Haryadi T., Wishnu W. (1995). Konservasi Airtanah di Wilayah DKI Jakarta-Tangerang. Direktorat Geologi Tata

Lingkungan. Bandung - Indonesia (tidak

dipublikasikan).

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Jakart a_Tambora.PNG

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Tentang Syarat-Syarat Standar Kualitas Air Bersih dan Air Minum.

Permatasari, Cici Intan. (2016). Analisis Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Air Sumur Gali Dengan Metode Aerasi Filtrasi Menggunakan Aerator Sembur/Spray dan Saringan Pasir Cepat, Skripsi Sarjana (tidak dipublikasikan).

Rahmanto, Dhimas D. (2019). Karakteristik Hidrokimia Airtanah Daerah Cilincing Dan Sekitarnya, Kecamatan Cilincing, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi Dki Jakarta. Skripsi Sarjana. (tidak dipublikasikan).

Sasadara, Sharah Cintya, Eni Mahawati, Eko Hartini. (2012). Efektifitas Alat Pemurni Air dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Berdasarkan Variasi Waktu Tinggal Pada

Air Sumur Gali. Universitas Dian

(7)

Setiyono, A. (2014). Studi Kadar Mangan (Mn) Pada Air Sumur Gali di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, Jurnal Kesehatan

Gambar

Gambar 1. Lokasi PKM, Kel. Jembatan Lima, Kec.  Tambora, Jakarta Barat (Wikimedia, 2011)
Gambar 2. Kontur MAT Air Tanah Dangkal (0-40  m) Tahun 1982 dan Tahun 1995, (Assegaf, 1998)
Tabel 1. Hasil Uji Kualitas Air Tanah di Daerah  Jakarta Utara (Rahmanto, 2019)
Gambar 5. Kegiatan PKM Multi 4.1, dibuka oleh  Lurah Jembatan Lima, bpk Jhoni Palar, S.Sos

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada faktor lain selain strategi bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen terhadap pengambilan keputusan membeli busana muslim di Tangerang

Hasil uji regresi linear sederhana diperoleh Y= 9,917 + 0,729x, yang berarti bahwa nilai konstanta sebesar 9,917 dengan koefisien regresi 0,729 yang menyatakan arah pengaruh

mempelajari tentang konsep, teori, dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal

Dalam pembelajaran teknologi ini dimanfaatkan sebagai media yang sangat baik, karena dapat memberikan visualisasi yang tidak dapat dilakukan media lain. Untuk dapat mengembangan

Pada dasarnya daya kerja antibiotik dapat dikategorikan menjadi 4 cara, yaitu : (1) Hambatan sintetis dinding sel, obat- obat antibiotika yang mempunyai daya kerja

Hipotesis mayor (H1) dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dan kecerdasan emosi dengan perilaku prososial pada remaja akhir. 2.6.2

Pada hari Minggu, 06 Agustus 2015, dalam Kebaktian Umum I dan II, akan diadakan Perjamuan Tuhan.. Bagi Saudara/i yang sudah dibaptis/sidi agar

Keabsahan atau validitas data yang digunakan peneliti adalah teknik trianggulasi sumber.Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah proses analisis data, penyajian data,