• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS PADA MATAPELAJARAN PPKn DI SMP NEGERI 1 TANJUNG RAJA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS PADA MATAPELAJARAN PPKn DI SMP NEGERI 1 TANJUNG RAJA)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

84

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

(STUDI KASUS PADA MATAPELAJARAN PPKn DI SMP NEGERI 1

TANJUNG RAJA)

Riani, Umi Chotimah, Kurnisar

(e-mail: rianicutez0@gmail.com)

Abstract:The objective of this study was to know the implementation of 2013 curriculum by the Pancasila and Civics Education (PPKn) teachers at SMP Negeri 1 Tanjung Raja, starting from the preparation of teachers to design learning plans, the learning process management and the implementation of authentic assessment. The informanof this study were two teachers which were taken by using purposive sampling. This study used the descriptive method with a qualitative approach. The data were collected through documentation, interview and observation. The tests of data validity included the tests of credibility, transferability, dependability and confirmability. The data analysis techniques used in this study were data reduction, data presentation and drawing conclusions. The result of data observation analysis of PPKn teachers was 57%. Then, based on documentation data analysis, interview and observation the research result showed that the competencies of PPKn teachers at SMP Negeri 1 Tanjung Raja in implementing the 2013 Curriculum is good enough.

Keywords: Implementation, the 2013 Curriculum, PPKn.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Kurikulum 2013 oleh guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja mulai dari persiapan guru merancang rencana pembelajaran, mengelola proses pembelajaran dan melaksanakan penilaian otentik. Informan pada penelitian sebanyak dua orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, wawancara dan observasi. Uji keabsahan data yang digunakan meliputi uji credibility, uji transferability, uji dependability

dan uji confirmability. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa diperoleh persentase 57%. Kemudian berdasarkan hasil analisis data dokumentasi, wawancara, dan observasi diketahui bahwa kemampuan guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah cukup baik.

Kata kunci: Implementasi, Kurikulum 2013, PPKn.

PENDAHULUAN

Keberadaan suatu pendidikan, tidak dapat terlepas dari adanya kurikulum. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin pendidikan dapat berjalan dengan baik tanpa ada kurikulum sebagai penggeraknya. Selain itu, kurikulum juga merupakan sebuah wadah yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan, maka dari itu, pemerintah

senantiasa melakukan pengembangan

terhadap kurikulum demi tercapainya tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan.

Seperti halnya pada saat ini, Fadlillah (2014:15) mengemukakan bahwa:

“pemerintah melalui

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan perlu

menetapkan dan

mengembangkan kurikulum

pendidikan yang telah ada

menjadi lebih baik lagi

sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peserta

(2)

maupun bangsa dan negara. Hal ini dilakukan pemerintah karena selama ini kurikulum yang ada belum mampu memberikan solusi mengenai problematika yang sedang dihadapi bangsa. Selain itu, perkembangan zaman yang

semakin pesat sehingga

bangsa ini harus cepat

tanggap untuk menyesuaikan diri supaya tidak tertinggal terlalu jauh dengan bangsa-bangsa lain”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat

dipahami bahwa pengembangan dan

penyempurnaan kurikulum memang

diperlukan, mengingat berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan.

Menurut Kurinasih dan Sani

(2013:10) “setelah kemerdekaan Republik Indonesia, kurikulum yang diterapkan sudah

mengalami beberapa pergantian”. Jadi,

pergantian kurikulum di Indonesia sendiri bukanlah hal yang baru karena tercatat sudah beberapa kurikulum yang pernah diterapkan dalam pendidikan Indonesia dan pada tahun

2013 kurikulum kembali mengalami

pergantian, kurikulum tersebut dinamakan Kurikulum 2013 sesuai dengan tahun pertama diperkenalkannya.

Kurikulum 2013 merupakan

kurikulum baru yang mulai diterapkan pada

tahun pelajaran 2013/2014. Fadlillah

(2014:16) menyebutkan bahwa, “kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006”. Sementara itu, dikarenakan

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum

penyempurna dari kurikulum sebelumnya

sudah pasti akan menyebabkan adanya perbedaan yang mendasar antara keduanya.

Menurut Kurinasih dan Sani

(2014:133) adapun perubahan-perubahan

yang ada dalam Kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya antara lain adalah:

“pertama, perubahan standar

kompetensi lulusan yang

memperhatikan

pengembangan nilai,

pengetahuan, dan

keterampilan secara terpadu. Kedua, perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya

yang mengembangkan

kompetensi dari

matapelajaran menjadi fokus

pada kompetensi yang

dikembangkan menjadi

matapelajaran. Ketiga,

perubahan standar proses

yaitu peserta didik difasilitasi untuk mengamati, menanya,

mengolah, menyajikan,

menyimpulkan dan mencipta. Terakhir, perubahan standar evaluasi yaitu penilaian yang mengukur penilaian otentik yang mengukur kompetensi

sikap, keterampilan, serta

pengetahuan berdasarkan

hasil dan proses sedangkan

kurikulum sebelumnya

penilaian hanya mengukur hasil kompetensi.

Selanjutnya, perbedaan yang langsung dapat dirasakan di Kurikulum 2013 ini adalah adanya perubahan jumlah jam belajar siswa SMP. Lebih lanjut Kurinasih dan Sani (2014:135) menjelaskan bahwa:

“jumlah jam belajar siswa

SMP berubah dari 32

jam/minggu menjadi 38

jam/minggu dan

(3)

mengalami penambahan jam adalah matapelajaran agama dan PPKn, yang awalnya 2

jam/minggu menjadi 3

jam/minggu. Bertambahnya jam pelajaran agama dan PPKn ini dengan harapan “pembentukan karakter” dan “moral” anak menjadi lebih baik”.

Terkait adanya beberapa perbedaan konsep antara kurikulum sebelumnya dengan Kurikulum 2013 ini sebenarnya menimbulkan kekhawatiran akan menyebabkan terjadi

kesalahan persepsi guru dalam

menerjemahkan kurikulum ke dalam kegiatan pembelajaran padahal guru merupakan kunci

utama keberhasilan suatu kurikulum.

Berkaitan dengan hal ini Sanjaya (dalam Majid, 2014:22) menyatakan bahwa:

“guru merupakan salah satu

faktor penting dalam

implementasi kurikulum.

Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya maka kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan, sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif”.

Dengan demikian, setiap guru dituntut untuk mampu memahami dan mampu melaksanakan hal-hal yang berpotensi pada pencapaian tujuan suatu kurikulum supaya keberhasilan implementasi kurikulum dapat tercapai. “Implementasi kurikulum sendiri diartikan sebagai operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk

kegiatan pembelajaran” (Kunandar,

2009:234). Selanjutnya dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013,

sudah ada sebagian guru di Indonesia yang

dapat dikatakan cukup mampu dalam

prakteknya. Di antara penelitian sebelumnya yang menyatakan mengenai hal itu adalah penelitian yang dilakukan oleh Nisa Nuraini Surasa (2013) yang menyimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan guru Ekonomi cukup sesuai dengan Kurikulum 2013

(http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/ekono mi

pembangunan/article/view/30855diaksespada 30September2014). Selain itu Yuni Nafisah

(2014) juga menyimpulkan bahwa

implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PAI dan Budi Pekerti sudah cukup baik(http://digilib.uinsuka.ac.id/12883/1/BAB

%20I,% 20IV,

%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdfdiaksespad a24Maret2015). Mengacu pada penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melihat

implementasi Kurikulum 2013 dalam

matapelajaran lain, yakni matapelajaran PPKn di sekolah yang berada di kawasan Provinsi Sumatera Selatan khususnya di Kabupaten Ogan Ilir.

Berdasarkan surat edaran Nomor: 420/018/SM. 1/D.Dik.Kab.OI/2015 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir, ada lima Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang masih melaksanakan Kurikulum 2013 antara lain SMP Negeri 1 Indralaya, SMP Negeri 1 Indralaya Utara, SMP Negeri 1 Tanjung Batu, SMP Negeri 1 Tanjung Raja dan SMP Negeri 3 Tanjung Raja.

Selanjutnya dari kelima sekolah tersebut, peneliti memfokuskan penelitiannya di SMP Negeri 1 Tanjung Raja. Hal ini dikarenakan sekolah ini menjadi objek Monitoring dan Evaluasi Kurikulum 2013 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 di mana peneliti

juga merupakan salah satu tim dari

Monitoring dan Evaluasi Kurikulum 2013 bidang pendampingan. Kemudian dari hasil

(4)

Monitoring dan Evaluasi Kurikulum 2013,

melalui penyebaran beberapa angket

didapatkan suatu permasalahan yaitu sebagian guru-guru di sekolah ini belum begitu

memahami cara pembuatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013, khususnya pada bagian penilaian dan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, padahal mereka telah

mendapatkan pelatihan sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menjadikan SMP Negeri 1 Tanjung Raja sebagai objek penelitian.Pertimbangan lainnya adalah SMP Negeri 1 Tanjung Raja merupakan Sekolah Standar Nasional (SSN) yang ditunjuk

pemerintah sebagai sekolah sasaran

implementasi Kurikulum 2013 dan telah menerapkan Kurikulum ini selama tiga semester. Selain itu, peneliti juga pernah melaksanakan Pengembangan dan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P4) di sekolah ini sehingga guru PPKn memberikan respon baik terhadap peneliti.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja)?. Selanjutnya sesuai rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui implementasi

Kurikulum 2013 (studi kasus pada

matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja).

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja) adalah kegiatan menerjemahkan standar proses dan standar penilaian dalam Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja yang mengajar matapelajaran PPKn. Peneliti dalam hal ini akan memulai penelitian dengan melihat RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran), pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian yang dilakukan dengan

penilaian otentik yang mengacu pada

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013

tentang Implementasi Kurikulum dan

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Selanjutnya yang menjadi pelaku (actors) dalam penelitian ini adalah guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja yaitu ada 2 orang guru PPKn, tempat (place) yaitu SMP Negeri 1 Tanjung Raja, dan aktivitas (activity) yaitu standar proses dan standar penilaian sesuai Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh guru PPKn. Kemudian di dalam menentukan narasumber atau sumber data,

peneliti menggunakan teknik purposive, yaitu

penentuan narasumber atau sumber data sesuai dengan karakteristik-karakteristik yang akan diteliti, sebagaimana yang disebutkan

oleh Sugiyono (2013:299) “purposive adalah

penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu”. Mengacu pada hal itu, peneliti mengambil sumber data sebanyak 2 orang dengan pertimbangan sebagai berikut:

 Guru yang mengajar matapelajaran PPKn.

 Guru sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013.

 Guru mampu membuat perencanaan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.  Guru mampu melaksanakan

pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.  Guru mampu melakukan penilaian

otentik sesuai Kurikulum 2013. Untuk teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dan observasi. Kemudian uji keabsahan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji credibility, uji

transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Selanjutnya teknik analisis

(5)

data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tanjung Raja. Narasumber dalam penelitian ini adalah guru matapelajaran PPKn yang pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 yang telah dua kali dilaksanakan, yang pertama dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 14 Juli 2013 dilaksanakan di Asrama Haji Palembang dan yang kedua dilaksanakan oleh LPMP di SMP Negeri 1 Tanjung Raja pada tanggal 19 sampai dengan 23 Juni 2014. Jumlah guru PPKn yang mengikuti kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 berjumlah dua orang guru. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja.

Dalam penelitian ini peneliti

mengumpulkan data dan informasi melalui teknik dokumentasi, teknik wawancara dan teknik observasi. Melalui teknik dokumentasi peneliti mengumpulkan data dan informasi berupa profil SMP Negeri 1 Tanjung Raja, visi dan misi SMP Negeri 1 Tanjung Raja, kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 dalam upaya meningkatkan kemampuan guru PPKn

mengimplementasikan Kurikulum 2013,

struktur organisasi SMP Negeri 1 Tanjung

Raja serta silabus, RPP, skenario

pembelajaran dan instrumen penilaian otentik (terlampir) yang digunakan oleh guru dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Selanjutnya untuk teknik wawancara peneliti melakukan wawancara dengan dua guru yang mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 dengan cara mewawancarai langsung, menggunakan

alat perekam dan lembar wawancara.

Wawancara dilakukan sampai semua data yang dibutuhkan diperoleh peneliti. Setelah

itu melalui teknik observasi peneliti

mengobservasi RPP dan proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru PPKn di dalam kelas dengan cara mencocokkannya dengan lembar observasi yang telah peneliti buat, observasi ini dilakukan dalam beberapa kali pertemuan sesuai dengan kesepakatan yang

telah ditentukan antara peneliti dan

narasumber.

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui dokumentasi dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa SMP Negeri 1 Tanjung Raja berlokasi di Jalan Sultan Machmud Badaruddin II Kabupaten Ogan Ilir dengan bangunan permanen sejak tahun 1970. Selanjutnya dari dokumentasi peneliti juga memperoleh data mengenai jumlah guru PPKn yang dijadikan sebagai responden dengan kriteria guru tersebut mengajar matapelajaran PPKn, guru sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013, guru mampu membuat perencanaan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan guru mampu melaksanakan pembelajaran dan penilaian otentik sesuai Kurikulum 2013 dengan identitas guru yang namanya dibuat oleh peneliti hanya berupa inisial saja. Adapun untuk narasumber pertama yaitu Bapak SA yang mengajar kelas IX dan narasumber kedua yaitu Ibu DS yang mengajar kelas VII. Kedua orang guru sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 yang telah dua kali dilaksanakan, yang pertama dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 14 Juli 2013 dilaksanakan di Asrama Haji Palembang dan yang kedua dilaksanakan oleh LPMP di SMP Negeri 1 Tanjung Raja pada tanggal 19 sampai dengan 23 Juni 2014. Kemudian untuk jumlah ruangan dan jumlah peserta didik sudah sesuai yaitu 21 kelas dengan jumlah peserta didik 652 orang. Kemudian SMP Negeri 1 Tanjung Raja sudah memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran serta berakreditasi A yang menjadikan sekolah ini menjadi sekolah favorit di Kecamatan Tanjung Raja.

(6)

Kemudian dalam menganalisis data wawancara terdapat tiga tahapan yang peneliti lakukan, setelah proses wawancara dilakukan dengan narasumber lalu peneliti melakukan reduksi data. Adapun reduksi data dalam penelitian ini adalah merangkum dan memilih

hal-hal pokok mengenai implementasi

Kurikulum 2013 dan membuang hal-hal yang tidak penting. Dengan demikian hasil jawaban yang bervariasi dari narasumber dirangkum

dan dirincikan oleh peneliti dengan

membuang hal-hal yang dianggap tidak perlu.Tahap berikutnya yaitu penyajian data, hal ini merupakan langkah yang dilakukan

oleh peneliti untuk menyajikan data

wawancara yang telah diperoleh.Dalam

penelitian ini, penyajian data dibuat dalam bentuk uraian teks yang bersifat naratif untuk menggambarkan data yang diperoleh dari wawancara agar mendapatkan pemahaman dari tiap-tiap indikator dan item pertanyaan mengenai implementasi Kurikulum 2013.

Setelah tahap penyajian data tersebut maka tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dari hasil wawancara yang sudah dilakukan. Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan terhadap seluruh narasumber yaitu dua orang guru maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat dikatakan peneliti sudah cukup baik, hal ini dapat diketahui dari 44 item pertanyaan yang peneliti ajukan kepada guru walaupun memang pada beberapa indikator guru mengakui bahwa masih ada kendala atau

kesulitan yang mereka hadapi dalam

mengimplementasikan. Kurikulum 2013

misalnya kesulitan dalam membuat RPP Kurikulum 2013 karena harus dibuat secara mendetail dan kesulitan dalam membuat

instrumen penilaian otentik dan cara

melaksanakannya.

Untuk teknik observasi dalam

penelitian ini menggunakan tipe “ya-tidak” dengan skor ya adalah satu yang berarti melaksanakan dan tidak adalah nol yang

berarti tidak melaksanakan yang kemudian akan dikumulatifkan dengan nilai tertinggi dengan skor tertinggi satu (1) dikali jumlah butir pernyataan dua ratus tiga puluh tujuh (237) dikali jumlah responden yaitu dua (2) = 474. Kemudian secara kontinum, hasil pengumpulan data observasi digambarkan melalui kelas inteval sangat tidak baik, kurang baik, cukup baik dan sangat baik (Sugiyono, 2013:144).

Jika dilihat dari hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa guru pertama telah

melaksanakan sebagian besar item-item

indikator penelitian yang ditentukan oleh peneliti sedangkan narasumber dua masih ada beberapa item yang belum dilaksanakannya.

Selanjutnya dalam analisis hasil pembahasan observasi terdapat 79 pernyataan dikali 4 kali pertemuan yaitu 316 item pernyataan, dengan dua orang narasumber dengan skor tertinggi adalah 1 jika guru dapat melaksanakan item tersebut, diperoleh data dari indikator yang pertama (guru membuat perencanaan pembelajaran (RPP) sesuai Kurikulum 2013) dengan 188 pernyataan diperoleh skor 240 dikarenakan ada beberapa item yang tidak dibuat guru di dalam RPP seperti guru pertama tidak mencantumkan tujuan pembelajaran dan sumber belajar serta tidak memilih media, alat/bahan sesuai dengan tujuan pembelajaran sedangkan guru

kedua dalam menurunkan indikator

pencapaian kompetensi hanya berdasarkan KI 3, tujuan pembelajaran langsung diambil dari buku teks dan tidak mencantumkan metode pembelajaran, kemudian indikator kedua (guru melaksanakan pembelajaran sebagai implementasi dari RPP, meliputi: kegiatan pendahuluan, inti dan penutup) dengan 92 pernyataan diperoleh skor 91 hal ini dikarenakan terdapat beberapa item yang tidak dilaksanakan guru seperti guru pertama tidak mengajak peserta didik berdoa, tidak memotivasi, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi serta tidak membimbing peserta didik dalam mengambil

(7)

kesimpulan sedangkan guru kedua tidak

mengajak peserta didik berdoa, tidak

memberikan motivasi, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi,

tidak menggunakan pendekatan saintifik

menanya dan mengasosiasikan informasi, tidak memberikan kesempatan peserta didik bertanya dan tidak membimbing peserta didik mengambil kesimpulan. Selanjutnya indikator ketiga (guru melaksanakan penilaian otentik) dengan 36 pernyataan diperoleh skor 28, hal ini dikarenakan ada beberapa item pada indikator ini yang tidak dilaksanakan guru seperti guru tidak melakukan penilaian otentik selama dan setelah proses pembelajaran dan guru tidak melakukan penilaian kompetensi

sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Berdasarkan uraian tersebut diperoleh skor keseluruhan dari 316 item pernyataan adalah 359 dengan persentase 359:632x100=56.8% hal ini dapat dikatakan cukup baik.

Untuk jumlah skor 359 dengan presentase 56.8% dapat dilihat pada data kelas interval sebagai berikut:

Sumber: Data primer diolah, 2015

Gambar 4.2 Kelas Interval Hasil Observasi Pada Guru PPKn SMP Negeri 1

Tanjung Raja

Nilai 79 merupakan jumlah

pernyataan pada observasi, kemudian nilai 158, 316, 474 dan 632 merupakan hasil dari perkalian nilai 158 dikali 1, 2, 3 dan 4 secara berurutan. Selanjutnya nilai 359 termasuk dalam kategori interval “kurang baik dan cukup baik”. Tetapi lebih mendekati pada cukup baik.

Setelah peneliti menjabarkan masing-masing dari data hasil penelitian, selanjutnya peneliti akan membahas secara keseluruhan

terhadap hasil data baik dari teknik

pengumpulan data secara dokumentasi,

wawancara, maupun observasi. Peneliti

melakukan analisa data di atas dan terlihat bahwa tiap indikator sudah terpenuhi untuk

penjelasannya mengenai implementasi

Kurikulum 2013 (studi kasus pada

matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja). Dalam menganalisa data peneliti melakukan uji keabsahan data

penelitian kualitatif yaitu melalui uji

credibility, ujitransferability, dan uji dependability.

Uji credibility atau atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti lakukan

dengan cara melakukan perpanjangan

pengamatan yaitu dengan mengecek kembali apakah data yang didapatkan peneliti selama ini sudah benar atau tidak dan apabila data yang dicek ternyata belum benar peneliti kembali ke lapangan untuk menindaklanjuti data tersebut kepada kedua narasumber. Kemudian peneliti meningkatkan ketekunan dengan cara membaca referensi mengenai mengenai implementasi Kurikulum. Referensi tersebut antara lain yaitu Permendikbud

Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum dan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah serta buku-buku yang dapat dilihat pada daftar pustaka yang ada dalam penelitian ini, kemudian dokumen terkait dengan temuan yang diteliti misalnya RPP sesuai Kurikulum 2013 yang dibuat oleh guru yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. Selanjutnyapeneliti juga melakukan triangulasi dalam tiga bentuk yaitu triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Adapun triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh kepada narasumber lain yaitu wakil kepala bidang kurikulum yaitu Ibu LS, pengawas yaitu Bapak BK dan teman sejawat guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja yaitu Ibu ID. Pengecekan data dilakukan dengan

(8)

dilakukan di sekolah dengan waktu yang telah disepakati oleh peneliti dan ketiga sumber, pertanyaan yang diajukan peneliti berjumlah sebelas pertanyaan yang terkait dengan aktivitas dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh dua orang narasumber. Pada pertanyaan pertama, peneliti menanyakan pernahkah di SMP Negeri 1 Tanjung Raja diadakan pelatihan Kurikulum 2013 dan

diketahui bahwa semua narasumber

triangulasi mengatakan pernah. Kemudian peneliti menanyakan materi apa saja yang guru pelajari pada pelatihan tersebut dan

diketahui bahwa semua narasumber

triangulasi mengatakan materi yang dipelajari berupa cara penyusunan RPP Kurikulum 2013, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian otentik. Selanjutnya peneliti menanyakan apakah Bapak SA dan Ibu DS juga mengikuti pelatihan itu dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan ya, semua guru ikut pelatihan termasuk Bapak SA dan Ibu DS. Untuk pertanyaan selanjutnya peneliti menanyakan apakah kedua orang guru sudah memahami materi yang diajarkan dalam pelatihan tersebut dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan ya,kedua orang guru sudah memahami materi yang diajarkan dalam pelatihan. Kemudian peneliti menanyakan apakah kedua orang guru membuat RPP sesuai Kurikulum 2013 dan

diketahui bahwa semua narasumber

triangulasi mengatakan ya,kedua orang guru sudah membuat RPP sesuai Kurikulum 2013. Selanjutnya peneliti menanyakan apakah kedua orang guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dengan

menggunakan pendekatan saintifik dan

diketahui bahwa semua narasumber

triangulasi mengatakan ya,kedua orang guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai

Kurikulum 2013. Untuk pertanyaan

selanjutnya peneliti menanyakan apakah

Bapak/Ibu pernah melihat media

pembelajaran yang digunakan kedua orang guru dalam menunjang pembelajaran di kelas

dan diketahui bahwa semua narasumber

triangulasi mengatakan ya,kedua orang

gurupernah menggunakan media LCD dan

laptop. Kemudian peneliti menanyakan

apakah kedua orang guru sudah melaksanakan penilaian otentik dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan ya,kedua orang guru sudah melaksanakan penilaian otentik. Selanjutnya peneliti menanyakan apakah pernah melihat instrumen penilaian (sikap, pengetahuan dan keterampilan) yang

digunakan kedua orang guru dalam

melakukan penilaian dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan ya, pernah melihat instrumen penilaian (sikap,

pengetahuan dan keterampilan) yang

digunakan kedua orang guru dalam

melakukan penilaian. Untuk pertanyaan

selanjutnya peneliti menanyakan pernahkah

kedua orang guru berkonsultasi atau

musyawarah dengan mereka mengenai

pelaksanaan Kurikulum 2013 khususnya

matapelajaran PPKn dan Bapak BK

mengatakan bahwa kedua orang gurubelum

pernah berkonsultasi atau musyawarah

dengannya mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 sedangkan Ibu LS dan Ibu ID

mengatakan kedua orang gurupernah

berkonsultasi atau musyawarah dengannya mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 dan

penilaian otentik. Kemudian peneliti

menanyakan adakah hal-hal yang belum dipahami oleh kedua orang guru mengenai pelaksanaan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan kedua orang guru belum sepenuhnya memahami cara membuat dan melaksanakan penilaian otentik.

Berdasarkan hasil triangulasi sumber di atas diketahui bahwa kedua orang guru yaitu Bapak SA dan Ibu DS sudah cukup baik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 walaupun memang ada beberapa item yang belum seutuhnya dilakukan oleh guru PPKn seperti guru belum memahami mengenai cara

(9)

membuat instrumen penilaian otentik dan cara melaksanakannya.

Selanjutnya peneliti melakukan

triangulasi teknik, yang pertama melalui teknik dokumentasi diperoleh data dan informasi mengenai profil SMP Negeri 1 Tanjung Raja, visi dan misi SMP Negeri 1 Tanjung Raja, kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 dalam upaya meningkatkan kemampuan guru PPKn mengimplementasikan Kurikulum 2013, struktur organisasi SMP Negeri 1 Tanjung Raja serta silabus, RPP, skenario pembelajaran dan instrumen penilaian otentik (terlampir), yang kedua melalui teknik wawancara diperoleh data dan informasi yaitu dari seluruh narasumber yakni dua orang guru maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kemampuan guru PPKn dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat dikatakan peneliti sudah cukup baik, hal ini dapat diketahui dari 44 item pertanyaan yang peneliti ajukan kepada guru walaupun memang pada beberapa indikator guru mengakui bahwa masih ada kendala atau

kesulitan yang mereka hadapi dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013

misalnya kesulitan dalam membuat RPP Kurikulum 2013 karena harus dibuat secara mendetail dan kesulitan dalam membuat

instrumen penilaian otentik dan cara

melaksanakannya, kemudian yang ketiga melalui teknik observasi diperoleh data mengenai implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja. Peneliti dalam melihat kemampuan guru

mengimplementasikan Kurikulum 2013

menggunakan instrumen observasi yang telah dibuat peneliti kemudian mencocokkannya dengan penyusunan RPP yang sudah dibuat guru, pelaksanaan pembelajaran dan dengan kegiatan guru dan peserta didik di dalam kelas. Selanjutnya dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa kemampuan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah cukup baik.

Berikutnya peneliti melakukan

triangulasi waktu dengan cara melakukan dokumentasi, wawancara dan observasi dalam waktu dan situasi yang berbeda seperti pengumpulan data dokumentasi diadakakan pada tanggal 28 September 2015, 12 Oktober 2015 dan 26 Oktober 2015, kemudian wawancara dengan narasumber pertama yaitu Bapak SA dilakukan pada tanggal 26 September 2015 dan 28 September 2015 selanjutnya wawancara dengan narasumber kedua yaitu Ibu DS pada tanggal 15 Oktober 2015. Untuk observasi dengan Bapak SA

pertemuan pertama pada tanggal 28

September 2015, pertemuan kedua pada tanggal 29 September 2015 dan pertemuan ketiga pada tanggal 30 September 2015

sedangkan observasi dengan Ibu DS

pertemuan pertama pagi hari dan pertemuan kedua siang hari pada tanggal 12 Oktober 2015 dan pertemuan ketiga pada tanggal 15 Oktober 2015. Agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti menjadi lebih dapat dipercaya maka peneliti menggunakan alat bantu seperti kamera dan alat rekam suara sehingga menghasilkan bahan referensi berupa hasil rekaman wawancara dan foto yang akan menjadi bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Selanjutnya dalam uji credibility,

peneliti juga melakukan member check

dengan cara peneliti melakukan pengecekan data yang telah diperoleh kepada narasumber

sebagai pemberi data seperti setelah

mengumpulkan data dari teknik wawancara dan observasi peneliti mendapatkan dua

kesimpulan yang sama yaitu dengan

menggunakan teknik wawancara kemampuan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat dikatakan peneliti

sudah cukup baik sedangkan dengan

menggunakan teknik observasi kemampuan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat dikatakan peneliti juga cukup baik. Untuk memastikan data, peneliti melakukan diskusi mengenai hasil temuan

(10)

peneliti dengan kedua orang guru, narasumber triangulasi dan pembimbing. Kemudian hasil dari diskusi itu ialah kesepakatan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu kemampuan guru PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah cukup baik.

Hasil penelitian mengenai

implementasi Kurikulum 2013 ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nisa Nuraini Surasa (2013) dan Yuni Nafisah (2014) yang menyimpulkan bahwa implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru sebagai narasumbernya adalah cukup baik.

Kemudian peneliti melakukan uji transferability, uji transferability ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil penelitian dapat ditransferkan pada penelitian lain yang memiliki situasi sosial dan karakteristik yang sama dengan penelitian yang kita pelajari.

“Uji transferability merupakan

uji terhadap ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut

diambil. Nilai transfer ini

berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain (Sugiyono, 2013:376)”.

Uji transferability yang peneliti lakukan adalah dengan menguraikan data temuan peneliti mulai dari pengumpulan data

melalui dokumentasi, wawancara dan

observasi yang dapat dilihat pada bagian

deskripsi data dan pembahasan hasil

penelitian pada penelitian ini. Dengan

demikian uji transferability yang peneliti

lakukan adalah untuk memberikan

pemahaman yang jelas mengenai

implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja) melalui uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya.

Kemudian uji dependability yang

peneliti laksanakan setelah uji transferability

selesai dilaksanakan. Uji dependability

dilakukan oleh pembimbing untuk mengaudit

keseluruhan aktivitas peneliti dalam

melakukan penelitiannya. Hal yang diaudit

oleh pembimbing yaitu cara peneliti

menentukan masalah maksudnya adalah pada saat peneliti menemukan masalah mengenai implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja) pembimbing memberikan saran dan meluruskan peneliti mengenai tujuan akhir dari penelitian yang peneliti lakukan dan manfaat yang dapat diambil setelah penelitian ini berakhir, sehingga peneliti memutuskan untuk melihat bagaimanakah implementasi

Kurikulum 2013 (studi kasus pada

matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja), sebelum memasuki lapangan

peneliti meminta pembimbing untuk

memeriksa instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti, setelah disetujui peneliti ke lapangan dan mengumpulkan data yang diperlukan, kemudian melakukan analisis data mulai dari reduksi data yaitu memilih hal-hal yang pokok berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PPKn, hal pokok tersebut adalah mengumpulkan RPP sesuai Kurikulum 2013 yang telah dibuat narasumber selanjutnya dianalisis kemudian setelah itu peneliti melakukan uji keabsahan data sampai pada pembuatan kesimpulan mengenai implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja).

Selanjutnya adalah uji confirmability

yang mirip dengan uji dependability, sehingga

pengujiannya dapat dilakukan secara

bersamaan. Dengan demikian uji

confirmability peneliti lakukan dengan cara

menguji hasil penelitian mengenai

implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja) dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai

(11)

dari menemukan masalah sampai menarik kesimpulan setelah adanya penelitian yang pada akhirnya ditemukan keseimbangan

antara proses penelitian dengan hasil

penelitian.

Untuk menganalisa data yang sudah dikumpulkan, peneliti melakukan reduksi data. Reduksi data adalah langkah awal dalam

menganalisis data, berguna untuk

memudahkan pemahaman tentang data yang diperoleh. Adapun reduksi data dalam penelitian ini adalah peneliti memilih hal-hal pokok mengenai implementasi Kurikulum 2013 dan membuang hal-hal yang tidak pentingnya.

Setelah reduksi data selanjutnya yaitu penyajian data, dengan penyajian data yang peneliti buat diharapkan dapat mempermudah gambaran aspek yang diteliti. Penyajiandata dibuat dalam bentuk uraian teks yang bersifat naratif yang bertujuan agar diperoleh suatu pemahaman dari hasil analisis implementasi Kurikulum 2013 yang datanya diperoleh dari dua orang guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja yang dijadikan sebagai narasumber.

Selanjutnya setelah melalui tahap analisis reduksi data dan penyajian data, langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Melalui verifikasi ini ditarik kesimpulan bahwa implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh dua orang guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja adalah cukup baik.

DAFTAR PUSTAKA

Fadlillah. (2014). Implementasi Kurikulum

2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Kurinasih, Imas dan Berlin Sani. (2014). Implementasi kurikulum 2013 konsep dan penerapan. Jakarta: Kata Pena

Majid, Abdul. (2014). Implementasi

Kurikulum 2013 (Kajian Teoritis dan Praktis). Bandung: Interes Media

Nafisah, Yuni. (2014). Implementasi

Kurikulum 2013 Pada Matapelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah AtasNegeri 2 Wates. [Online].

Tersedia:http://digilib.uin-suka.ac.id/12883/1/BAB%20I,%20IV, %20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. Diakses pada24 Maret 2015.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan

Menengah.http://vokasi.unud.ac.id/wp -content/uploads/2014/08/03-b- salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses.pdf. Diakses pada30 September 2014.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Surasa, Nisa Nuraini. (2013). Implementasi

Kurikulum 2013 Pada Pelaksanaan Pembelajaran Ekonomi (Studi Kasus di SMA 2 Negeri Malang).[Online]. Tersedia:http://karyailmiah.um.ac.id/i ndex.php/ekonomipembangunan/articl e/view/30855. Diakses tanggal 30 September 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Membuat konsep baru (yang tidak nampak jelas bagi orang lain dan yang tidak dipelajari dari pendidikan atau pengalaman sebelukmnya) untuk menjelaskan situasi atau memecahkan

a. Kecepatan absorpsi yang tinggi menguntungkan untuk obat lepas terus menerus. Kecepatan pelepasan ini merupakan tahap penentu kecepatan untuk keberadaan obat dalam tubuh.

Angin kencang yang terjadi pada tanggal 31 Januari 2017 disertai dengan cuaca hujan lebat dengan jarak opandang mendatar 1000 meter.. Dari data pengamatan, terlihat awan

Tabungan Dian lebih banyak daripada jumlah tabungan Anis, Benny, dan Kinar.. Tabungan Anis lebih banyak daripada

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional, dimana pengambilan data dilakukan secara retrospekstif pada bulan Juli sampai Agustus 2015 di RS

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut, (1) untuk mendeskripsikan jenis jajan pasar yang masih terjual di pasar-pasar tradisional Kabupaten Bantul, dan (2)

Dalam hal konflik batas wilayah, ketidaksepahaman yang terjadi disebabkan karena adanya suatu kebijakan politik misalnya dalam bentuk perjanjian antar negara atau

Dari analisa data terhadap solusi do nothing, diperoleh bahwa dari awal tahun rencana tiap-tiap simpang pada pagi hari dan sore hari sudah tidak mampu menampung arus lalu lintas