84
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
(STUDI KASUS PADA MATAPELAJARAN PPKn DI SMP NEGERI 1
TANJUNG RAJA)
Riani, Umi Chotimah, Kurnisar
(e-mail: rianicutez0@gmail.com)
Abstract:The objective of this study was to know the implementation of 2013 curriculum by the Pancasila and Civics Education (PPKn) teachers at SMP Negeri 1 Tanjung Raja, starting from the preparation of teachers to design learning plans, the learning process management and the implementation of authentic assessment. The informanof this study were two teachers which were taken by using purposive sampling. This study used the descriptive method with a qualitative approach. The data were collected through documentation, interview and observation. The tests of data validity included the tests of credibility, transferability, dependability and confirmability. The data analysis techniques used in this study were data reduction, data presentation and drawing conclusions. The result of data observation analysis of PPKn teachers was 57%. Then, based on documentation data analysis, interview and observation the research result showed that the competencies of PPKn teachers at SMP Negeri 1 Tanjung Raja in implementing the 2013 Curriculum is good enough.
Keywords: Implementation, the 2013 Curriculum, PPKn.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Kurikulum 2013 oleh guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja mulai dari persiapan guru merancang rencana pembelajaran, mengelola proses pembelajaran dan melaksanakan penilaian otentik. Informan pada penelitian sebanyak dua orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, wawancara dan observasi. Uji keabsahan data yang digunakan meliputi uji credibility, uji transferability, uji dependability
dan uji confirmability. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa diperoleh persentase 57%. Kemudian berdasarkan hasil analisis data dokumentasi, wawancara, dan observasi diketahui bahwa kemampuan guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah cukup baik.
Kata kunci: Implementasi, Kurikulum 2013, PPKn.
PENDAHULUAN
Keberadaan suatu pendidikan, tidak dapat terlepas dari adanya kurikulum. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin pendidikan dapat berjalan dengan baik tanpa ada kurikulum sebagai penggeraknya. Selain itu, kurikulum juga merupakan sebuah wadah yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan, maka dari itu, pemerintah
senantiasa melakukan pengembangan
terhadap kurikulum demi tercapainya tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan.
Seperti halnya pada saat ini, Fadlillah (2014:15) mengemukakan bahwa:
“pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan perlu
menetapkan dan
mengembangkan kurikulum
pendidikan yang telah ada
menjadi lebih baik lagi
sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peserta
maupun bangsa dan negara. Hal ini dilakukan pemerintah karena selama ini kurikulum yang ada belum mampu memberikan solusi mengenai problematika yang sedang dihadapi bangsa. Selain itu, perkembangan zaman yang
semakin pesat sehingga
bangsa ini harus cepat
tanggap untuk menyesuaikan diri supaya tidak tertinggal terlalu jauh dengan bangsa-bangsa lain”.
Berdasarkan kutipan di atas, dapat
dipahami bahwa pengembangan dan
penyempurnaan kurikulum memang
diperlukan, mengingat berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan.
Menurut Kurinasih dan Sani
(2013:10) “setelah kemerdekaan Republik Indonesia, kurikulum yang diterapkan sudah
mengalami beberapa pergantian”. Jadi,
pergantian kurikulum di Indonesia sendiri bukanlah hal yang baru karena tercatat sudah beberapa kurikulum yang pernah diterapkan dalam pendidikan Indonesia dan pada tahun
2013 kurikulum kembali mengalami
pergantian, kurikulum tersebut dinamakan Kurikulum 2013 sesuai dengan tahun pertama diperkenalkannya.
Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum baru yang mulai diterapkan pada
tahun pelajaran 2013/2014. Fadlillah
(2014:16) menyebutkan bahwa, “kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006”. Sementara itu, dikarenakan
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
penyempurna dari kurikulum sebelumnya
sudah pasti akan menyebabkan adanya perbedaan yang mendasar antara keduanya.
Menurut Kurinasih dan Sani
(2014:133) adapun perubahan-perubahan
yang ada dalam Kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya antara lain adalah:
“pertama, perubahan standar
kompetensi lulusan yang
memperhatikan
pengembangan nilai,
pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu. Kedua, perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya
yang mengembangkan
kompetensi dari
matapelajaran menjadi fokus
pada kompetensi yang
dikembangkan menjadi
matapelajaran. Ketiga,
perubahan standar proses
yaitu peserta didik difasilitasi untuk mengamati, menanya,
mengolah, menyajikan,
menyimpulkan dan mencipta. Terakhir, perubahan standar evaluasi yaitu penilaian yang mengukur penilaian otentik yang mengukur kompetensi
sikap, keterampilan, serta
pengetahuan berdasarkan
hasil dan proses sedangkan
kurikulum sebelumnya
penilaian hanya mengukur hasil kompetensi.
Selanjutnya, perbedaan yang langsung dapat dirasakan di Kurikulum 2013 ini adalah adanya perubahan jumlah jam belajar siswa SMP. Lebih lanjut Kurinasih dan Sani (2014:135) menjelaskan bahwa:
“jumlah jam belajar siswa
SMP berubah dari 32
jam/minggu menjadi 38
jam/minggu dan
mengalami penambahan jam adalah matapelajaran agama dan PPKn, yang awalnya 2
jam/minggu menjadi 3
jam/minggu. Bertambahnya jam pelajaran agama dan PPKn ini dengan harapan “pembentukan karakter” dan “moral” anak menjadi lebih baik”.
Terkait adanya beberapa perbedaan konsep antara kurikulum sebelumnya dengan Kurikulum 2013 ini sebenarnya menimbulkan kekhawatiran akan menyebabkan terjadi
kesalahan persepsi guru dalam
menerjemahkan kurikulum ke dalam kegiatan pembelajaran padahal guru merupakan kunci
utama keberhasilan suatu kurikulum.
Berkaitan dengan hal ini Sanjaya (dalam Majid, 2014:22) menyatakan bahwa:
“guru merupakan salah satu
faktor penting dalam
implementasi kurikulum.
Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya maka kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan, sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif”.
Dengan demikian, setiap guru dituntut untuk mampu memahami dan mampu melaksanakan hal-hal yang berpotensi pada pencapaian tujuan suatu kurikulum supaya keberhasilan implementasi kurikulum dapat tercapai. “Implementasi kurikulum sendiri diartikan sebagai operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk
kegiatan pembelajaran” (Kunandar,
2009:234). Selanjutnya dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013,
sudah ada sebagian guru di Indonesia yang
dapat dikatakan cukup mampu dalam
prakteknya. Di antara penelitian sebelumnya yang menyatakan mengenai hal itu adalah penelitian yang dilakukan oleh Nisa Nuraini Surasa (2013) yang menyimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan guru Ekonomi cukup sesuai dengan Kurikulum 2013
(http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/ekono mi
pembangunan/article/view/30855diaksespada 30September2014). Selain itu Yuni Nafisah
(2014) juga menyimpulkan bahwa
implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PAI dan Budi Pekerti sudah cukup baik(http://digilib.uinsuka.ac.id/12883/1/BAB
%20I,% 20IV,
%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdfdiaksespad a24Maret2015). Mengacu pada penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melihat
implementasi Kurikulum 2013 dalam
matapelajaran lain, yakni matapelajaran PPKn di sekolah yang berada di kawasan Provinsi Sumatera Selatan khususnya di Kabupaten Ogan Ilir.
Berdasarkan surat edaran Nomor: 420/018/SM. 1/D.Dik.Kab.OI/2015 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir, ada lima Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang masih melaksanakan Kurikulum 2013 antara lain SMP Negeri 1 Indralaya, SMP Negeri 1 Indralaya Utara, SMP Negeri 1 Tanjung Batu, SMP Negeri 1 Tanjung Raja dan SMP Negeri 3 Tanjung Raja.
Selanjutnya dari kelima sekolah tersebut, peneliti memfokuskan penelitiannya di SMP Negeri 1 Tanjung Raja. Hal ini dikarenakan sekolah ini menjadi objek Monitoring dan Evaluasi Kurikulum 2013 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 di mana peneliti
juga merupakan salah satu tim dari
Monitoring dan Evaluasi Kurikulum 2013 bidang pendampingan. Kemudian dari hasil
Monitoring dan Evaluasi Kurikulum 2013,
melalui penyebaran beberapa angket
didapatkan suatu permasalahan yaitu sebagian guru-guru di sekolah ini belum begitu
memahami cara pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013, khususnya pada bagian penilaian dan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, padahal mereka telah
mendapatkan pelatihan sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menjadikan SMP Negeri 1 Tanjung Raja sebagai objek penelitian.Pertimbangan lainnya adalah SMP Negeri 1 Tanjung Raja merupakan Sekolah Standar Nasional (SSN) yang ditunjuk
pemerintah sebagai sekolah sasaran
implementasi Kurikulum 2013 dan telah menerapkan Kurikulum ini selama tiga semester. Selain itu, peneliti juga pernah melaksanakan Pengembangan dan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P4) di sekolah ini sehingga guru PPKn memberikan respon baik terhadap peneliti.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja)?. Selanjutnya sesuai rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui implementasi
Kurikulum 2013 (studi kasus pada
matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja).
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja) adalah kegiatan menerjemahkan standar proses dan standar penilaian dalam Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja yang mengajar matapelajaran PPKn. Peneliti dalam hal ini akan memulai penelitian dengan melihat RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran), pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian yang dilakukan dengan
penilaian otentik yang mengacu pada
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum dan
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Selanjutnya yang menjadi pelaku (actors) dalam penelitian ini adalah guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja yaitu ada 2 orang guru PPKn, tempat (place) yaitu SMP Negeri 1 Tanjung Raja, dan aktivitas (activity) yaitu standar proses dan standar penilaian sesuai Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh guru PPKn. Kemudian di dalam menentukan narasumber atau sumber data,
peneliti menggunakan teknik purposive, yaitu
penentuan narasumber atau sumber data sesuai dengan karakteristik-karakteristik yang akan diteliti, sebagaimana yang disebutkan
oleh Sugiyono (2013:299) “purposive adalah
penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu”. Mengacu pada hal itu, peneliti mengambil sumber data sebanyak 2 orang dengan pertimbangan sebagai berikut:
Guru yang mengajar matapelajaran PPKn.
Guru sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013.
Guru mampu membuat perencanaan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013. Guru mampu melaksanakan
pembelajaran sesuai Kurikulum 2013. Guru mampu melakukan penilaian
otentik sesuai Kurikulum 2013. Untuk teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dan observasi. Kemudian uji keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji credibility, uji
transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Selanjutnya teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tanjung Raja. Narasumber dalam penelitian ini adalah guru matapelajaran PPKn yang pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 yang telah dua kali dilaksanakan, yang pertama dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 14 Juli 2013 dilaksanakan di Asrama Haji Palembang dan yang kedua dilaksanakan oleh LPMP di SMP Negeri 1 Tanjung Raja pada tanggal 19 sampai dengan 23 Juni 2014. Jumlah guru PPKn yang mengikuti kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 berjumlah dua orang guru. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja.
Dalam penelitian ini peneliti
mengumpulkan data dan informasi melalui teknik dokumentasi, teknik wawancara dan teknik observasi. Melalui teknik dokumentasi peneliti mengumpulkan data dan informasi berupa profil SMP Negeri 1 Tanjung Raja, visi dan misi SMP Negeri 1 Tanjung Raja, kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 dalam upaya meningkatkan kemampuan guru PPKn
mengimplementasikan Kurikulum 2013,
struktur organisasi SMP Negeri 1 Tanjung
Raja serta silabus, RPP, skenario
pembelajaran dan instrumen penilaian otentik (terlampir) yang digunakan oleh guru dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Selanjutnya untuk teknik wawancara peneliti melakukan wawancara dengan dua guru yang mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 dengan cara mewawancarai langsung, menggunakan
alat perekam dan lembar wawancara.
Wawancara dilakukan sampai semua data yang dibutuhkan diperoleh peneliti. Setelah
itu melalui teknik observasi peneliti
mengobservasi RPP dan proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru PPKn di dalam kelas dengan cara mencocokkannya dengan lembar observasi yang telah peneliti buat, observasi ini dilakukan dalam beberapa kali pertemuan sesuai dengan kesepakatan yang
telah ditentukan antara peneliti dan
narasumber.
Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui dokumentasi dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa SMP Negeri 1 Tanjung Raja berlokasi di Jalan Sultan Machmud Badaruddin II Kabupaten Ogan Ilir dengan bangunan permanen sejak tahun 1970. Selanjutnya dari dokumentasi peneliti juga memperoleh data mengenai jumlah guru PPKn yang dijadikan sebagai responden dengan kriteria guru tersebut mengajar matapelajaran PPKn, guru sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013, guru mampu membuat perencanaan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan guru mampu melaksanakan pembelajaran dan penilaian otentik sesuai Kurikulum 2013 dengan identitas guru yang namanya dibuat oleh peneliti hanya berupa inisial saja. Adapun untuk narasumber pertama yaitu Bapak SA yang mengajar kelas IX dan narasumber kedua yaitu Ibu DS yang mengajar kelas VII. Kedua orang guru sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 yang telah dua kali dilaksanakan, yang pertama dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 14 Juli 2013 dilaksanakan di Asrama Haji Palembang dan yang kedua dilaksanakan oleh LPMP di SMP Negeri 1 Tanjung Raja pada tanggal 19 sampai dengan 23 Juni 2014. Kemudian untuk jumlah ruangan dan jumlah peserta didik sudah sesuai yaitu 21 kelas dengan jumlah peserta didik 652 orang. Kemudian SMP Negeri 1 Tanjung Raja sudah memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran serta berakreditasi A yang menjadikan sekolah ini menjadi sekolah favorit di Kecamatan Tanjung Raja.
Kemudian dalam menganalisis data wawancara terdapat tiga tahapan yang peneliti lakukan, setelah proses wawancara dilakukan dengan narasumber lalu peneliti melakukan reduksi data. Adapun reduksi data dalam penelitian ini adalah merangkum dan memilih
hal-hal pokok mengenai implementasi
Kurikulum 2013 dan membuang hal-hal yang tidak penting. Dengan demikian hasil jawaban yang bervariasi dari narasumber dirangkum
dan dirincikan oleh peneliti dengan
membuang hal-hal yang dianggap tidak perlu.Tahap berikutnya yaitu penyajian data, hal ini merupakan langkah yang dilakukan
oleh peneliti untuk menyajikan data
wawancara yang telah diperoleh.Dalam
penelitian ini, penyajian data dibuat dalam bentuk uraian teks yang bersifat naratif untuk menggambarkan data yang diperoleh dari wawancara agar mendapatkan pemahaman dari tiap-tiap indikator dan item pertanyaan mengenai implementasi Kurikulum 2013.
Setelah tahap penyajian data tersebut maka tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dari hasil wawancara yang sudah dilakukan. Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan terhadap seluruh narasumber yaitu dua orang guru maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat dikatakan peneliti sudah cukup baik, hal ini dapat diketahui dari 44 item pertanyaan yang peneliti ajukan kepada guru walaupun memang pada beberapa indikator guru mengakui bahwa masih ada kendala atau
kesulitan yang mereka hadapi dalam
mengimplementasikan. Kurikulum 2013
misalnya kesulitan dalam membuat RPP Kurikulum 2013 karena harus dibuat secara mendetail dan kesulitan dalam membuat
instrumen penilaian otentik dan cara
melaksanakannya.
Untuk teknik observasi dalam
penelitian ini menggunakan tipe “ya-tidak” dengan skor ya adalah satu yang berarti melaksanakan dan tidak adalah nol yang
berarti tidak melaksanakan yang kemudian akan dikumulatifkan dengan nilai tertinggi dengan skor tertinggi satu (1) dikali jumlah butir pernyataan dua ratus tiga puluh tujuh (237) dikali jumlah responden yaitu dua (2) = 474. Kemudian secara kontinum, hasil pengumpulan data observasi digambarkan melalui kelas inteval sangat tidak baik, kurang baik, cukup baik dan sangat baik (Sugiyono, 2013:144).
Jika dilihat dari hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa guru pertama telah
melaksanakan sebagian besar item-item
indikator penelitian yang ditentukan oleh peneliti sedangkan narasumber dua masih ada beberapa item yang belum dilaksanakannya.
Selanjutnya dalam analisis hasil pembahasan observasi terdapat 79 pernyataan dikali 4 kali pertemuan yaitu 316 item pernyataan, dengan dua orang narasumber dengan skor tertinggi adalah 1 jika guru dapat melaksanakan item tersebut, diperoleh data dari indikator yang pertama (guru membuat perencanaan pembelajaran (RPP) sesuai Kurikulum 2013) dengan 188 pernyataan diperoleh skor 240 dikarenakan ada beberapa item yang tidak dibuat guru di dalam RPP seperti guru pertama tidak mencantumkan tujuan pembelajaran dan sumber belajar serta tidak memilih media, alat/bahan sesuai dengan tujuan pembelajaran sedangkan guru
kedua dalam menurunkan indikator
pencapaian kompetensi hanya berdasarkan KI 3, tujuan pembelajaran langsung diambil dari buku teks dan tidak mencantumkan metode pembelajaran, kemudian indikator kedua (guru melaksanakan pembelajaran sebagai implementasi dari RPP, meliputi: kegiatan pendahuluan, inti dan penutup) dengan 92 pernyataan diperoleh skor 91 hal ini dikarenakan terdapat beberapa item yang tidak dilaksanakan guru seperti guru pertama tidak mengajak peserta didik berdoa, tidak memotivasi, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi serta tidak membimbing peserta didik dalam mengambil
kesimpulan sedangkan guru kedua tidak
mengajak peserta didik berdoa, tidak
memberikan motivasi, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi,
tidak menggunakan pendekatan saintifik
menanya dan mengasosiasikan informasi, tidak memberikan kesempatan peserta didik bertanya dan tidak membimbing peserta didik mengambil kesimpulan. Selanjutnya indikator ketiga (guru melaksanakan penilaian otentik) dengan 36 pernyataan diperoleh skor 28, hal ini dikarenakan ada beberapa item pada indikator ini yang tidak dilaksanakan guru seperti guru tidak melakukan penilaian otentik selama dan setelah proses pembelajaran dan guru tidak melakukan penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Berdasarkan uraian tersebut diperoleh skor keseluruhan dari 316 item pernyataan adalah 359 dengan persentase 359:632x100=56.8% hal ini dapat dikatakan cukup baik.
Untuk jumlah skor 359 dengan presentase 56.8% dapat dilihat pada data kelas interval sebagai berikut:
Sumber: Data primer diolah, 2015
Gambar 4.2 Kelas Interval Hasil Observasi Pada Guru PPKn SMP Negeri 1
Tanjung Raja
Nilai 79 merupakan jumlah
pernyataan pada observasi, kemudian nilai 158, 316, 474 dan 632 merupakan hasil dari perkalian nilai 158 dikali 1, 2, 3 dan 4 secara berurutan. Selanjutnya nilai 359 termasuk dalam kategori interval “kurang baik dan cukup baik”. Tetapi lebih mendekati pada cukup baik.
Setelah peneliti menjabarkan masing-masing dari data hasil penelitian, selanjutnya peneliti akan membahas secara keseluruhan
terhadap hasil data baik dari teknik
pengumpulan data secara dokumentasi,
wawancara, maupun observasi. Peneliti
melakukan analisa data di atas dan terlihat bahwa tiap indikator sudah terpenuhi untuk
penjelasannya mengenai implementasi
Kurikulum 2013 (studi kasus pada
matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja). Dalam menganalisa data peneliti melakukan uji keabsahan data
penelitian kualitatif yaitu melalui uji
credibility, ujitransferability, dan uji dependability.
Uji credibility atau atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti lakukan
dengan cara melakukan perpanjangan
pengamatan yaitu dengan mengecek kembali apakah data yang didapatkan peneliti selama ini sudah benar atau tidak dan apabila data yang dicek ternyata belum benar peneliti kembali ke lapangan untuk menindaklanjuti data tersebut kepada kedua narasumber. Kemudian peneliti meningkatkan ketekunan dengan cara membaca referensi mengenai mengenai implementasi Kurikulum. Referensi tersebut antara lain yaitu Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum dan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah serta buku-buku yang dapat dilihat pada daftar pustaka yang ada dalam penelitian ini, kemudian dokumen terkait dengan temuan yang diteliti misalnya RPP sesuai Kurikulum 2013 yang dibuat oleh guru yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. Selanjutnyapeneliti juga melakukan triangulasi dalam tiga bentuk yaitu triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Adapun triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh kepada narasumber lain yaitu wakil kepala bidang kurikulum yaitu Ibu LS, pengawas yaitu Bapak BK dan teman sejawat guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja yaitu Ibu ID. Pengecekan data dilakukan dengan
dilakukan di sekolah dengan waktu yang telah disepakati oleh peneliti dan ketiga sumber, pertanyaan yang diajukan peneliti berjumlah sebelas pertanyaan yang terkait dengan aktivitas dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh dua orang narasumber. Pada pertanyaan pertama, peneliti menanyakan pernahkah di SMP Negeri 1 Tanjung Raja diadakan pelatihan Kurikulum 2013 dan
diketahui bahwa semua narasumber
triangulasi mengatakan pernah. Kemudian peneliti menanyakan materi apa saja yang guru pelajari pada pelatihan tersebut dan
diketahui bahwa semua narasumber
triangulasi mengatakan materi yang dipelajari berupa cara penyusunan RPP Kurikulum 2013, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian otentik. Selanjutnya peneliti menanyakan apakah Bapak SA dan Ibu DS juga mengikuti pelatihan itu dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan ya, semua guru ikut pelatihan termasuk Bapak SA dan Ibu DS. Untuk pertanyaan selanjutnya peneliti menanyakan apakah kedua orang guru sudah memahami materi yang diajarkan dalam pelatihan tersebut dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan ya,kedua orang guru sudah memahami materi yang diajarkan dalam pelatihan. Kemudian peneliti menanyakan apakah kedua orang guru membuat RPP sesuai Kurikulum 2013 dan
diketahui bahwa semua narasumber
triangulasi mengatakan ya,kedua orang guru sudah membuat RPP sesuai Kurikulum 2013. Selanjutnya peneliti menanyakan apakah kedua orang guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dengan
menggunakan pendekatan saintifik dan
diketahui bahwa semua narasumber
triangulasi mengatakan ya,kedua orang guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013. Untuk pertanyaan
selanjutnya peneliti menanyakan apakah
Bapak/Ibu pernah melihat media
pembelajaran yang digunakan kedua orang guru dalam menunjang pembelajaran di kelas
dan diketahui bahwa semua narasumber
triangulasi mengatakan ya,kedua orang
gurupernah menggunakan media LCD dan
laptop. Kemudian peneliti menanyakan
apakah kedua orang guru sudah melaksanakan penilaian otentik dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan ya,kedua orang guru sudah melaksanakan penilaian otentik. Selanjutnya peneliti menanyakan apakah pernah melihat instrumen penilaian (sikap, pengetahuan dan keterampilan) yang
digunakan kedua orang guru dalam
melakukan penilaian dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan ya, pernah melihat instrumen penilaian (sikap,
pengetahuan dan keterampilan) yang
digunakan kedua orang guru dalam
melakukan penilaian. Untuk pertanyaan
selanjutnya peneliti menanyakan pernahkah
kedua orang guru berkonsultasi atau
musyawarah dengan mereka mengenai
pelaksanaan Kurikulum 2013 khususnya
matapelajaran PPKn dan Bapak BK
mengatakan bahwa kedua orang gurubelum
pernah berkonsultasi atau musyawarah
dengannya mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 sedangkan Ibu LS dan Ibu ID
mengatakan kedua orang gurupernah
berkonsultasi atau musyawarah dengannya mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 dan
penilaian otentik. Kemudian peneliti
menanyakan adakah hal-hal yang belum dipahami oleh kedua orang guru mengenai pelaksanaan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan diketahui bahwa semua narasumber triangulasi mengatakan kedua orang guru belum sepenuhnya memahami cara membuat dan melaksanakan penilaian otentik.
Berdasarkan hasil triangulasi sumber di atas diketahui bahwa kedua orang guru yaitu Bapak SA dan Ibu DS sudah cukup baik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 walaupun memang ada beberapa item yang belum seutuhnya dilakukan oleh guru PPKn seperti guru belum memahami mengenai cara
membuat instrumen penilaian otentik dan cara melaksanakannya.
Selanjutnya peneliti melakukan
triangulasi teknik, yang pertama melalui teknik dokumentasi diperoleh data dan informasi mengenai profil SMP Negeri 1 Tanjung Raja, visi dan misi SMP Negeri 1 Tanjung Raja, kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 dalam upaya meningkatkan kemampuan guru PPKn mengimplementasikan Kurikulum 2013, struktur organisasi SMP Negeri 1 Tanjung Raja serta silabus, RPP, skenario pembelajaran dan instrumen penilaian otentik (terlampir), yang kedua melalui teknik wawancara diperoleh data dan informasi yaitu dari seluruh narasumber yakni dua orang guru maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan guru PPKn dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat dikatakan peneliti sudah cukup baik, hal ini dapat diketahui dari 44 item pertanyaan yang peneliti ajukan kepada guru walaupun memang pada beberapa indikator guru mengakui bahwa masih ada kendala atau
kesulitan yang mereka hadapi dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013
misalnya kesulitan dalam membuat RPP Kurikulum 2013 karena harus dibuat secara mendetail dan kesulitan dalam membuat
instrumen penilaian otentik dan cara
melaksanakannya, kemudian yang ketiga melalui teknik observasi diperoleh data mengenai implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja. Peneliti dalam melihat kemampuan guru
mengimplementasikan Kurikulum 2013
menggunakan instrumen observasi yang telah dibuat peneliti kemudian mencocokkannya dengan penyusunan RPP yang sudah dibuat guru, pelaksanaan pembelajaran dan dengan kegiatan guru dan peserta didik di dalam kelas. Selanjutnya dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa kemampuan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah cukup baik.
Berikutnya peneliti melakukan
triangulasi waktu dengan cara melakukan dokumentasi, wawancara dan observasi dalam waktu dan situasi yang berbeda seperti pengumpulan data dokumentasi diadakakan pada tanggal 28 September 2015, 12 Oktober 2015 dan 26 Oktober 2015, kemudian wawancara dengan narasumber pertama yaitu Bapak SA dilakukan pada tanggal 26 September 2015 dan 28 September 2015 selanjutnya wawancara dengan narasumber kedua yaitu Ibu DS pada tanggal 15 Oktober 2015. Untuk observasi dengan Bapak SA
pertemuan pertama pada tanggal 28
September 2015, pertemuan kedua pada tanggal 29 September 2015 dan pertemuan ketiga pada tanggal 30 September 2015
sedangkan observasi dengan Ibu DS
pertemuan pertama pagi hari dan pertemuan kedua siang hari pada tanggal 12 Oktober 2015 dan pertemuan ketiga pada tanggal 15 Oktober 2015. Agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti menjadi lebih dapat dipercaya maka peneliti menggunakan alat bantu seperti kamera dan alat rekam suara sehingga menghasilkan bahan referensi berupa hasil rekaman wawancara dan foto yang akan menjadi bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian di sekolah tersebut.
Selanjutnya dalam uji credibility,
peneliti juga melakukan member check
dengan cara peneliti melakukan pengecekan data yang telah diperoleh kepada narasumber
sebagai pemberi data seperti setelah
mengumpulkan data dari teknik wawancara dan observasi peneliti mendapatkan dua
kesimpulan yang sama yaitu dengan
menggunakan teknik wawancara kemampuan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat dikatakan peneliti
sudah cukup baik sedangkan dengan
menggunakan teknik observasi kemampuan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat dikatakan peneliti juga cukup baik. Untuk memastikan data, peneliti melakukan diskusi mengenai hasil temuan
peneliti dengan kedua orang guru, narasumber triangulasi dan pembimbing. Kemudian hasil dari diskusi itu ialah kesepakatan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu kemampuan guru PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah cukup baik.
Hasil penelitian mengenai
implementasi Kurikulum 2013 ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nisa Nuraini Surasa (2013) dan Yuni Nafisah (2014) yang menyimpulkan bahwa implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru sebagai narasumbernya adalah cukup baik.
Kemudian peneliti melakukan uji transferability, uji transferability ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil penelitian dapat ditransferkan pada penelitian lain yang memiliki situasi sosial dan karakteristik yang sama dengan penelitian yang kita pelajari.
“Uji transferability merupakan
uji terhadap ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut
diambil. Nilai transfer ini
berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain (Sugiyono, 2013:376)”.
Uji transferability yang peneliti lakukan adalah dengan menguraikan data temuan peneliti mulai dari pengumpulan data
melalui dokumentasi, wawancara dan
observasi yang dapat dilihat pada bagian
deskripsi data dan pembahasan hasil
penelitian pada penelitian ini. Dengan
demikian uji transferability yang peneliti
lakukan adalah untuk memberikan
pemahaman yang jelas mengenai
implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja) melalui uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya.
Kemudian uji dependability yang
peneliti laksanakan setelah uji transferability
selesai dilaksanakan. Uji dependability
dilakukan oleh pembimbing untuk mengaudit
keseluruhan aktivitas peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Hal yang diaudit
oleh pembimbing yaitu cara peneliti
menentukan masalah maksudnya adalah pada saat peneliti menemukan masalah mengenai implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja) pembimbing memberikan saran dan meluruskan peneliti mengenai tujuan akhir dari penelitian yang peneliti lakukan dan manfaat yang dapat diambil setelah penelitian ini berakhir, sehingga peneliti memutuskan untuk melihat bagaimanakah implementasi
Kurikulum 2013 (studi kasus pada
matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja), sebelum memasuki lapangan
peneliti meminta pembimbing untuk
memeriksa instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti, setelah disetujui peneliti ke lapangan dan mengumpulkan data yang diperlukan, kemudian melakukan analisis data mulai dari reduksi data yaitu memilih hal-hal yang pokok berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PPKn, hal pokok tersebut adalah mengumpulkan RPP sesuai Kurikulum 2013 yang telah dibuat narasumber selanjutnya dianalisis kemudian setelah itu peneliti melakukan uji keabsahan data sampai pada pembuatan kesimpulan mengenai implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja).
Selanjutnya adalah uji confirmability
yang mirip dengan uji dependability, sehingga
pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan. Dengan demikian uji
confirmability peneliti lakukan dengan cara
menguji hasil penelitian mengenai
implementasi Kurikulum 2013 (studi kasus pada matapelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Tanjung Raja) dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai
dari menemukan masalah sampai menarik kesimpulan setelah adanya penelitian yang pada akhirnya ditemukan keseimbangan
antara proses penelitian dengan hasil
penelitian.
Untuk menganalisa data yang sudah dikumpulkan, peneliti melakukan reduksi data. Reduksi data adalah langkah awal dalam
menganalisis data, berguna untuk
memudahkan pemahaman tentang data yang diperoleh. Adapun reduksi data dalam penelitian ini adalah peneliti memilih hal-hal pokok mengenai implementasi Kurikulum 2013 dan membuang hal-hal yang tidak pentingnya.
Setelah reduksi data selanjutnya yaitu penyajian data, dengan penyajian data yang peneliti buat diharapkan dapat mempermudah gambaran aspek yang diteliti. Penyajiandata dibuat dalam bentuk uraian teks yang bersifat naratif yang bertujuan agar diperoleh suatu pemahaman dari hasil analisis implementasi Kurikulum 2013 yang datanya diperoleh dari dua orang guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja yang dijadikan sebagai narasumber.
Selanjutnya setelah melalui tahap analisis reduksi data dan penyajian data, langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Melalui verifikasi ini ditarik kesimpulan bahwa implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh dua orang guru PPKn SMP Negeri 1 Tanjung Raja adalah cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fadlillah. (2014). Implementasi Kurikulum
2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Kurinasih, Imas dan Berlin Sani. (2014). Implementasi kurikulum 2013 konsep dan penerapan. Jakarta: Kata Pena
Majid, Abdul. (2014). Implementasi
Kurikulum 2013 (Kajian Teoritis dan Praktis). Bandung: Interes Media
Nafisah, Yuni. (2014). Implementasi
Kurikulum 2013 Pada Matapelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah AtasNegeri 2 Wates. [Online].
Tersedia:http://digilib.uin-suka.ac.id/12883/1/BAB%20I,%20IV, %20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. Diakses pada24 Maret 2015.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan
Menengah.http://vokasi.unud.ac.id/wp -content/uploads/2014/08/03-b- salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses.pdf. Diakses pada30 September 2014.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Surasa, Nisa Nuraini. (2013). Implementasi
Kurikulum 2013 Pada Pelaksanaan Pembelajaran Ekonomi (Studi Kasus di SMA 2 Negeri Malang).[Online]. Tersedia:http://karyailmiah.um.ac.id/i ndex.php/ekonomipembangunan/articl e/view/30855. Diakses tanggal 30 September 2014.