• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PENGURUS PUSAT PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA SE DUNIA. PUNGUAN TOGA SITINJAK dohot BORU SE DUNIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PENGURUS PUSAT PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA SE DUNIA. PUNGUAN TOGA SITINJAK dohot BORU SE DUNIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PUNGUAN TOGA SITINJAK dohot BORU SE DUNIA

PEMBUKAAN

Bahwa dengan persatuan dan kesatuan antar suku dan etnis yang ada pada masyarakat Indonesia adalah salah satu syarat keutuhan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Suku dan etnis Batak yang bercirikan marga dan budaya, sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia, sangat mendambakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.

Marga SITINJAK yang merupakan bagian dari suku dan etnis Batak, sudah sejak lama memupuk persatuan dan kesatuan baik di kalangannya sendiri maupun antara marga lain termasuk juga dengan suku-suku lain yang ada di masyarakat Indonesia. Marga SITINJAK menyadari sepenuhnya persatuan dan kesatuan bukanlah tujuan akhir, tapi merupakan sasaran antara untuk meningkatkan kualitas hidupnya sehari-hari.

Dengan persatuan dan kesatuan, rasa senasib dan sepenanggungan dapat dipupuk dan dikembangkan kearah solidaritas yang tinggi dengan suatu kesadaran bahwa orang yang lebih tua menjadi panutan, yang lebih muda disiapkan menjadi generasi penerus, yang pintar menjadi nara sumber, yang tertinggal menjadi pintar, yang kaya bisa membantu yang miskin, yang miskin menjadi kaya dan demikian seterusnya sampai ketemunya kesejajaran sesama anak bangsa Punguan Toga Sitinjak dohot Boruna se Dunia dan juga kesejajaran sesama ciptaan Tuhan.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan:

1. Parsadaan PUNGUAN TOGA SITINJAK dohot BORU selanjutnya disingkat dengan PTSB SE DUNIA adalah persatuan seluruh marga SITINJAK baik laki-laki maupun perempuan yang didasarkan atas hubungan darah.

2. Anggota PTSB SE DUNIA adalah PUNGUAN TOGA SITINJAK dohot BORU baik laki-laki maupun perempuan yang syarat administratif formal akan diatur berdasarkan anggaran dasar.

DEWAN PENGURUS PUSAT

PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA SE DUNIA

Sekretariat: Perkantoran Aries Niaga Blok A1 No.3 M-N – Jakarta Barat 11620 Telp.021-58907351 Fax.021-58907352

(2)

3. Bona pasogit adalah Huta Sigordang Desa Sitinjak Pulo Samosir yang menurut historis merupakan daerah asal marga SITINJAK.

4. Pengurus adalah anggota tertentu yang dipilih dan diangkat berdasarkan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar.

5. Pengurus pusat adalah pengurus yang mempunyai wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan luar negeri.

6. Pengurus wilayah adalah pengurus yang mempunyai wilayah kerja meliputi tingkat propinsi, atau gabungan beberapa propinsi yang sesuai dengan kondisi kebutuhan.

7. Pengurus cabang adalah pengurus yang mempunyai wilayah kerja meliputi daerah kabupaten dan atau kota sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

8. Pengurus sektor adalah pengurus yang mempunyai wilayah kerja meliputi tingkat atau gabungan dari beberapa kecamatan atau suatu daerah yang kurang dari satu kecamatan karena mempertimbangkan jumlah warga, dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PTSB SE DUNIA BAB II

NAMA, KEDUDUKAN, DAN WAKTU Pasal 2

Nama

Persatuan ini bernama “Parsadaan Pomparan Toga SITINJAK dohot Boru” se Dunia yang selanjutnya disingkat dengan PTSB SE DUNIA

Pasal 3 Kedudukan

PTSB SE DUNIA berkedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berkantor pusat di Jakarta Propinsi DKI.

Pasal 4 Waktu

PTSB SE DUNIA didirikan sejak tanggal 28 Desember 2016 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.(Pada waktu Pesta Partangiangan Tugu Toga Sitinjak di Huta Nagatimbul , Sigordang Desa Sitinjak Pulo Samosir

BAB III AZAS DAN SIFAT

Pasal 5 Azas

(3)

Pasal 6 Sifat

PTSB SE DUNIA bersifat sosial kekeluargaan dan sisada lulu anak, sisada lulu boru

BAB IV VISI DAN MISI

Pasal 7 Visi

Visi adalah memberdayakan seluruh pomparan Toga Sitinjak Se Dunia, setara dengan Suku Bangsa lain.

Pasal 8 Misi

Meningkatkan Budaya, Pendidikan dan Ekonomi anggota melalui berbagai bentuk kegiatan yang sifatnya tidak bertentangan dengan norma adat istiadat yang berlaku secara internal bagi bangso Batak dan norma hukum yang berlaku secara universal bagi bangsa Indonesia.

BAB V LAMBANG

Pasal 9

1. Untuk menggambarkan jati diri PTSB SE DUNIA dibuat sebuah lambang yang diwujudkan dengan gambar dan/atau lukisan sebagai logo PTSB Se DUNIA.

2. Gambar dan/atau lukisan yang dimaksud dalam ayat (1), dibuat sedemikian rupa sehingga secara fisik menggambarkan motto PTSB yang bentuk dasarnya dilambangkan dalam bentuk Tugu PTSB SE DUNIA yang ada di Sigordang Desa Sitinjak .

BAB VI

SYARAT, HAK, DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 10

Syarat Menjadi Anggota 1. Syarat-syarat untuk menjadi anggota adalah:

a. Memenuhi syarat material dan/atau syarat formal.

b. Syarat material merupakan syarat punya marga yaitu SITINJAK dohot BORUNA, karena keturunan atau karena diangkat berdasarkan adat batak.

(4)

2. Bagi yang memenuhi syarat material tapi bukan Warga Negara Indonesia, ditetapkan sebagai anggota kehormatan.

Pasal 11 Hak-Hak Anggota

1. Hak-hak anggota PTSB Se DUNIA, sebagaimana tertuang dan diatur di ART Wilayah adalah: a. Mendapat perlindungan dan bantuan dalam pelaksanaan adat istiadat orang Batak. b. Membela dan dibela dalam sidang organisasi.

c. Mengajukan pendapat, saran, dan usul baik lisan maupun tertulis demi kemajuan organisasi.

d. Memperoleh kesempatan pendidikan dan pelatihan dalam hal organisasi membuat program untuk itu.

e. Berhak dipilih dan memilih menjadi pengurus, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

2. Bagi anggota yang belum/tidak terdaftar, hanya berhak mendapat perlindungan dan pembelaan dalam pelaksanaan adat istiadat orang Batak.

Pasal 12 Kewajiban Anggota 1. Kewajiban anggota yang sudah terdaftar adalah:

a. Mentaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), serta keputusan-keputusan organisasi.

b. Membela dan menjunjung tinggi nama baik organisasi. c. Berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi.

2. Bagi anggota PTSB Se Dunia wajib mendaftarkan ke PTSB Wilayah, dan berkewajiban melaporkan hal-hal yang dibutuhkan di bidang adat kepada pengurus organisasi setempat untuk mendapat perlindungan dan bantuan untuk itu.

BAB VII

SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Pasal 13

Susunan Organisasi

(5)

1. Pada tingkat Nasional disebut DPP (Dewan Pengurus Pusat) PTSB SE DUNIA, yang meliputi daerah kerja di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di luar wilayah NKRI yang dipimpin seorang Ketua Umum.

2. Pada tingkat Propinsi, disebut DPW (Dewan Pengurus Daerah) PTSB SE DUNIA yang meliputi daerah kerja di seluruh wilayah satu atau dua propinsi yang dipimpin oleh Ketua Wilayah.

3. Pada tingkat Kabupaten dan/atau tingkat kota disebut DPC (Dewan Pengurus Cabang) PTSB SE DUNIA , yang meliputi daerah kerja di seluruh wilayah kabupaten dan/atau di seluruh wilayah kota yang dipimpin seorang Ketua Cabang.

4. Pada tingkat Kecamatan dan/atau gabungan beberapa kecamatan dan/atau yang kurang dari satu Kecamatan atas dasar pertimbangan jumlah warga disebut DPS (Dewan Pengurus Sektor/Ranting) PTSB SE DUNIA yang dipimpin seorang Ketua Sektor

Pasal 14 Kepengurusan

Kepengurusan PTSB SE DUNIA Pusat terdiri dari Dewan Penasehat, BPH dan Pengurus DPW, DPD, DPC dan DPS di setiap tingkatan organisasi.

Pasal 15

Dewan Penasehat dan Badan Pengurus Harian

1. a. Dewan Penasehat terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, seorang sekretaris

merangkap anggota dan beberapa orang anggota yang dibentuk dan diangkat di semua tingkat organisasi.

b. Pengurus pada tingkat pusat (DPP) terdiri dari: a. Ketua Umum

b. Wakil Ketua Umum c. Sekretaris I dan II d. Bendahara.I dan II e. Ketua Bidang terdiri dari:

1) Organisasi/ Adminstrasi dan Humas 2) Ekonomi dan Sumber Daya Manusia 3) Adat dan Budaya

5) Kepemudaan 6) Hukum dan HAM

f. Seksi dibawah Ketua Ketua Bidang diangkat berdasarkan kebutuhan Ketua Bidang

(6)

3. Pengurus pada tingkat wilayah (DPW) terdiri dari: a. Ketua Umum

b. Wakil Ketua Umum c. Sekretaris

d. Bendahara…

e. Ketua Bidang terdiri dari:

1) Organisasi/ Adminstrasi dan Humas 2) Ekonomi dan Sumber Daya Manusia 3) Adat dan Budaya

5) Kepemudaan 6) Hukum dan HAM

4. Pengurus pada tingkat cabang (DPC) minimal terdiri dari: a. Ketua Umum

b. Wakil Ketua Umum c. Sekretaris

d. Bendahara…

5. Pengurus pada tingkat sector (DPS) minimal terdiri dari: a. Ketua

b. Wakil Ketua c. Sekretaris e. Bendahara

Pasal 16

Syarat Menjadi Pengurus

1. Syarat-syarat menjadi Dewan Penasehat dan BPH PTSB SE DUNIA, adalah: a. Warga Negara Republik Indonesia

b. Marga Sitinjak dan sudah berumah tangga

c. Susunan Dewan Penasehat mengakomodir Pomparan SITINJAK dari Sembilan Ompu

d. Tidak sedang atau pernah mendapat hukuman dari Negara yang mempunyai kekuatan hukum tetap

e. Tidak pernah mendapat sanksi adat atau tidak sedang menjalani sanksi adat dari Raja-raja adat.

(7)

3. Tata cara pemilihan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya akan diatur dalam tata tertib tersendiri.

Pasal 17 Masa Bakti Pengurus

1. Masa bakti Dewan Penasehat dan masa bakti Pengurus Harian diatur dalam periode yang bersamaan.

2. Pengurus pusat mempunyai masa bakti selama 5 (lima) tahun. 3. Pengurus wilayah mempunyai masa bakti selama 5 (lima)tahun. 4. Pengurus cabang mempunyai masa bakti selama 5 (lima)tahun. 5. Pengurus sektor mempunyai masa bakti selama 5 (lima)tahun.

6. Pengurus yang dimaksud pada pasal ini, dapat dipilih dan diangkat hanya untuk satu periode berikutnya.

7. Pergantian antar waktu dilakukan apabila: a. Mengundurkan diri

b. Berhalangan tetap

8. Pergantian antar waktu dilakukan melalui Rapat Pengurus Lengkap sesuai tingkatannya.

Pasal 18 Hak-Hak Pengurus

1. Pengurus di semua tingkatan berhak memutuskan hal-hal yang bersifat memajukan organisasi dengan tetap berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta memperhatikan nasehat dari Dewan Penasehat.

2. Pengurus di semua tingkatan berkewajiban untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana kewajiban anggota organisasi ditambah dengan kewajiban menyelenggarakan musyawarah dan rapat-rapat kerja yang diatur menurut Anggaran Dasar.

BAB VIII

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA Pasal 19

Musyawarah

1. Musyawarah diselenggarakan pada semua tingkat organisasi guna: a. Melakukan periodesasi pengurus

b. Melakukan evaluasi kinerja kepengurusan untuk selanjutnya menentukan program kerja satu periode berikutnya

c. Mengusulkan amandemen terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bila dianggap perlu melalui Mubes PTSB SE DUNIA.

(8)

2. Musyawarah untuk tingkat nasional disebut Musyawarah Besar yang dihadiri oleh semua pengurus pusat ditambah dengan ketua wilayah

3. Musyawarah untuk tingkat propinsi disebut Musyawarah Wilayah yang jumlah pesertanya disesuaikan dengan kondisi daerah.

4. Musyawarah untuk tingkat kabupaten/kota disebut musyawarah cabang dengan jumlah peserta disesuaikan dengan kondisi daerah.

5. Musyawarah untuk tingkat kecamatan atau yang sejenis disebut musyawarah sektor yang status dan jumlah peserta disesuaikan dengan kondisi daerah.

6. Musyawarah Besar sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) difasilitasi oleh Pengurus Pusat berupa fasilitasi rapat saja dan untuk memfasilitasi musyawarah tingkat wilayah, tingkat cabang, dan tingkat sektor akan diatur oleh masing-masing daerah.

Pasal 20 Rapat Kerja

1. Rapat kerja tingkat nasional diselenggarakan minimal satu kali dalam dua tahun atau sesuai dengan kebutuhan, yang dihadiri seluruh pengurus pusat ditambah dengan ketua wilayah dan ketua cabang atau yang mewakili dengan peserta quorum 50%+1

2. Rapat kerja selain disebut pada ayat (1), diselenggarakan menurut kebutuhan organisasi pada semua tingkatan. Rapat kerja sebagaimana disebut pada ayat (1), biaya akomodasi rapat difasilitasi oleh pengurus pusat.

BAB IX KEUANGAN

Pasal 21

Sumber Keuangan dan Pengelolaan

1. Guna mewujudkan visi dan misi PTSB SE DUNIA dibutuhkan sejumlah dana yang cukup besar. 2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari:

a. Sumbangan yang berbentuk uang dari berbagai pihak yang sifatnya tidak mengikat secara hukum.

b. Hasil usaha dan/atau bagi hasil dari kegiatan bisnis koperasi, perseroan terbatas dan/atau kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

3. Pengelolaan uang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dengan Keputusan Ketua Umum.

BAB X

(9)

Badan Usaha

1. Untuk meningkatkan pendapatan anggota PTSB SE DUNIA, dapat didirikan badan-badan usaha yang berbentuk koperasi arau Yayasan dan/atau perseroan terbatas.

2. Koperasi dan/atau perseroan terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didirikan berdasarkan kemampuan organisasi pada semua tingkatan dan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku..

3. Kepengurusan koperasi dan/atau perseroan terbatas selanjutnya akan diatur dalam tata tertib sendiri.

Pasal 23 Yayasan

1. Untuk meningkatkan kegiatan sosial, PTSB SE DUNIA dapat mendirikan Yayasan.

2. Yayasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didirikan berdasarkan kemampuan organisasi pada semua tingkatan organisasi dan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlalku.

3. Susunan kepengurusan Yayasan selanjutnya akan diatur dalam tata tertib tersendiri.

BAB XI

BANTUAN, HUBUNGAN, DAN KERJASAMA Pasal 24

Bantuan

1. Dalam rangka melaksanakan peran dan fungsi sosial, PTSB SE DUNIA dapat memberi dan/atau menerima bantuan dari/kepada semua pihak di luar organisasi, baik swasta maupun pemerintah, baik dalam negeri maupun luar negeri.

2. Penerimaan dan/atau pemberian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan atas keputusan pengurus PTSB SE DUNIA di semua tingkatan.

3. Tata cara penerimaan dan/atau pemberian bantuan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), selanjutnya diatur dengan keputusan Rapat Pengurus PTSB SE DUNIA di semua tingkatan.

Pasal 25 Hubungan Kerja

1. Hubungan dan kerjasama PTSB SE DUNIA dengan badan, lembaga, serta dalam dan luar negeri dapat dilakukan atas dasar saling menguntungkan dan saling menghormati.

2. Hubungandan kerjasama dilakukan terutama dengan badan-badan usaha dan lembaga sosial, baik dalam negeri maupun luar negeri.

3. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), selanjutnya akan diatur dengan keputusan rapat pengurus.

(10)

BAB XII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 26

Perubahan

1. Perubahan Anggaran Dasar ini, hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Besar melalui Tim Perumus yang diberi mandat untuk itu.

2. Segala ketentuan yang ada sebelum anggaran dasar ini dibuat dan disahkan, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar ini.

3. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar ini yang sifatnya lebih teknis, selanjutnya akan diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 27

Anggaran Dasar ini mulai berlaku pada tanggal disahkan.Agar setiap anggota Organisasi PTSB SE DUNIA mengetahuinya, sera Pengurus Pusat akan membukukan dan mensosialisasikannya.

Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 31 Maret 2017

(11)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PARSADAAN POMPARAN TOGA SITINJAK DOHOT BORU SE DUNIA (PTSB SE DUNIA)

BAB I KEANGGOTAAN

Pasal 1 Jenis Keanggotaan

Anggota PTSB SE DUNIA terdiri dari:

1. Anggota biasa adalah Pomparan marga SITINJAK dohot Boruna atau karena diangkat menurut adat Batak dan berstatus Warga Negara Indonesia

2. Anggota kehormatan adalah warga negara Indonesia maupun warga Negara asing, yang memberikan kontribusi atau perhatian besar dalam mengembangkan harkat dan martabat PTSB SE DUNIA pada khususnya dan budaya batak pada umumnya.

Pasal 2

Hak dan Kewajiban Anggota

1. Anggota biasa mempunyai hal dan kewajiban sebagaimana yang telah diatur di dalam Anggaran Dasar.

2. Anggota kehormatan mempunyai hak dan kewajiban yang akan diatur kemudian dengan keputusan Ketua Umum.

Pasal 3

Keanggotaan Organisasi

1. Setiap Pomparan marga SITINJAK dohot Boruna yang terdaftar menjadi anggota PTSB di masing masing daerah otomatis menjadi anggota PTSB SE DUNIA sebagai organisasi.

Pasal 4 Sanksi

1. Setiap anggota yang nyata-nyata terbukti melanggar adat Batak yang sangat prinsip, seperti halnya melakukan perkawinan sesama marga SITINJAK, dijatuhkan sanksi berupa pemecatan dari keluarga besar PTSB SE DUNIA.

2. Bagi anggota yang sudah dipecat dari keluarga besar PTSB SE DUNIA tidak lagi memperoleh hak pelayanan adat dan hak pelayanan lainnya.

Pasal 5

Berakhirnya Keanggotaan Keanggotaan berakhir karena:

(12)

1. Meninggal dunia

2. Diberhentikan karena nyata-nyata terbukti telah melanggar adat Batak yang sangat prinsip.

BAB II PENGURUS

Pasal 6

Tata Cara Pemilihan Pengurus

1. Forum resmi yang berwenang memilih pengurus adalah forum musyawarah besar pada tingkat nasional, forum musyawarah wilayah pada tingkat propinsi, forum musyawarah cabang pada tingkat kabupaten/kota dan forum musyawarah sektor pada tingkat kecamatan atau yang setara dengan itu.

2. Pemilihan pengurus disemua tingkatan dilakukan dengan sistem musyawarah/mufakat, langsung dan atau formateur.

3. Apabila Pemilihan Calon Ketua Umum/Ketua Wilayah/Ketua Cabang/Ketua Sektor dilakukan dengan secara langsung, maka yang memperoleh suara 50% (lima puluh persen) plus satu adalah merupakan pemenang pemilihan.

4. Dalam hal tidak ada calon yang berhasil memperoleh suara 50% (lima puluh persen) plus satu, maka pemilihan akan diulang kembali pada seketika itu juga, dengan peserta pemilihan suara terbanyak pertama dan kedua

5. Untuk melengkapi struktur kepengurusan lainnya akan dilakukan dengan sistem Formatur

6. Ketua Umum terpilih bersama-sama Formatur diberi wewenang untuk memilih dan mengangkat pengurus lainnya dengan tetap memperhatikan aspirasi peserta musyawarah.

Pasal 7

Pengukuhan Pengurus

Pengukuhan pengurus dengan segala kelengkapannya pada semua tingkatan dilakukan sebagai berikut: 1. Pengurus tingkat pusat dikukuhkan oleh Pimpinan Sidang Musyawarah Besar PTSB SE DUNIA 2. Pengurus tingkat wilayah dikukuhkan dengan surat keputusan Pengurus DPP PTSB SE DUNIA 3. Pengurus tingkat cabang dikukuhkan dengan surat keputusan Pengurus DPW PTSB SE DUNIA. 4. Pengurus cabang yang tidak memiliki pengurus wilayah, ketua cabang berikut pengurus lainnya

dikukuhkan dengan surat keputusan Pengurus DPPusat PTSB SE DUNIA.

5. Pengurus tingkat sektor dikukuhkan melalui surat keputusan DPCabang PTSB Sedunia.

Pasal 8

Pelantikan Pengurus

(13)

2. Pelantikan/Pengukuhan pengurus pada tingkat wilayah dilakukan oleh pegurus DPP PTSB SE DUNIA ..

3. Pelantikan/Pengukuhan pengurus pada tingkat cabang di daerah dilakukan oleh Pengurus DPW PTSB SEDUNIA

4. Pelantikan pengurus pada tingkat cabang di daerah yang tidak memiliki Pengurus Wilayah dilakukan oleh DPP PTSB SE DUNIA atau yang mewakilinya.

5. Pelantikan pengurus pada tingkat sektor dilakukan oleh DPC PTSB Sedunia.

6. Tata cara pelantikan diatur sesuai dengan kondisi setempat dengan tata cara tersendiri.

Pasal 9

Pemberhentian Pengurus Pengurus PTSB SE DUNIA diberhentikan karena:

1. Meninggal dunia.

2. Diberhentikan dari kepengurusan PTSB SE DUNIA karena nyata-nyata terbukti telah melanggar adat Batak yang sangat prinsip.

3. Tidak dapat atau tidak bersedia melaksanakan tugas kepengurusan yang diembannya. Pasal 10

Pergantian Pengurus

1. Setiap pengurus sebagaimana yang disebut dalam pasal 9, kedudukannya dapat digantikan oleh pengurus baru berdasarkan keputusan rapat lengkap kepengurusan.

2. Apabila anggota pengurus berhalangan tetap dan atau meninggal dunia maka pengurus tersebut digantikan oleh yang lainnya dengan keputusan Pengurus PTSB SE DUNIA sesuai tingkatannya

BAB III

MUSYAWARAH RAPAT KERJA Pasal 11

Pelaksanaan Musyawarah

1. Untuk melaksanakan agenda musyawarah besar , dibentuk panitia pelaksana.

2. Panitia pelaksana dibentuk berdasarkan surat keputusan ketua umum tingkat nasional, ketua wilayah untuk tingkat wilayah, ketua umu cabang untuk tingkat cabang, dan ketua umum sektor untuk sektor.

3. Susunan dan keanggotaan panitia pelaksana terdiri dari beberapa orang pengurus dan beberapa orang yang bukan pengurus.

4. Panitia pelaksana yang sudah terbentuk, sesegera mungkin menyusun sebuah rencana kerja untuk mendapat persetujuan ketua umum untuk tingkat nasional, dari pengurus ketua wilayah untuk tingkat wilayah, dari ketua cabang untuk tingkat cabang dan dari ketua sektor untuk tingkat sektor.

(14)

5. Segala yang timbul sebagai akibat terbentuknya panitia pelaksana menjadi tanggung jawab PTSB SE DUNIA pada semua tingkatan..

6. Dalam melaksanakan tugasnya, panitia pelaksana bertanggung jawab kepada peserta musyawarah secara kolektif pada PTSB SEDUNIA pada semua tingkatan dan secara administratif melaporkan kepada ketua umum semua tingkatan.

Pasal 12

Pelaksanaan Rapat Kerja

1. Rapat kerja wajib dilaksanakan di semua tingkat organisasi sebagaimana telah diamanatkan Anggaran Dasar.

2. Pimpinan dan penanggung jawab pelaksanaan rapat kerja, adalah ketua umum pada tingkat nasional, ketua wilayah pada tingkat wilayah, ketua cabang pada tingkat cabang, dan ketua sektor pada tingkat sektor.

3. Dalam hal, ketua-ketua yang dimaksud dalam ayat (2) berhalangan, pimpinan rapat kerja didelegasikan kepada pengurus lain dengan memperhatikan hirarki jabatan.

4. Segala biaya yang timbul sebagai akibat pelaksanaan rapat kerja dibebankan kepada Anggaran PTSB SE DUNIA pada semua tingkatan, dan dalam hal anggaran tidak terpenuhi, pengurus melakukan swadaya yang bertanggung jawab pada semua tingkatan.

BAB IV KEUANGAN

Pasal 13 Penyimpanan

1. Penyimpanan uang bersumber dari segala sumber sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar dilakukan di Bank Negeri dan/atau Bank Swasta untuk semua tingkat organisasi dalam bentuk tabungan yang dipegang oleh Bendaharatas nama dan untuk PTSB SE DUNIA di semua tingkatan organisasi.

Pasal 16

Pengawasan dan Pemeriksaan

1. Untuk tertibnya penggunaan dan penyaluran keuangan, dilakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kas bendahara di setiap tingkat organisasi oleh Ketua Umum.

2. Pengawasan dan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (10), dapat dilakukan secara internal oleh sebuah badan pemeriksa keuangan organisasi.

3. Hasil pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan internal organisasi, dilaporkan di dalam rapat paripurna pengurus di semua tingkat organisasi.

(15)

BAB V LAIN-LAIN

Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, selanjutnya akan diatur dalam peraturan organisasi di semua tingkatan dengan tetap berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PTSB SEDUNIA

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 19

Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada Tanggal , 2017 Dewan Pimpinan Pusat

Punguan Toga Sitinjak se Dunia Ketua Umum

(16)

Catatan;

Usulan Calon Pengurus yang menduduki Ketua Bidang;

1. Ketua Bidang Organisasi/Administrasi dan Hubungan Masyarakat. ‘ Ir.Pantun Sitinjak 2. Ketua Bidang Ekonomi & SDM ‘; Drs.Galumbang Sitinjak.MM

3. Ketua Bidang Adat dan Budaya ; Drs Marungkil Sitinjak

4. Ketua Bidang Hukum/HAM ; Rolas Sitinjak.SH.MH ; Ara Sitinjak.SH.MH ; Sopar Sitinjak.SH 5. Ketua Bidang Kepemudaan Ir.Togi Sitinjak

SEKSI

KETUA UMUM

(Dewan Pengurus Pusat)

SEKJEND

KETUA DPC (Cabang)

WKL KETUA UMUM

SEKSI

KETUA DPW (Dewan

Pengurus Wil / Propinsi)

BENDAHARA UMUM

STRUKTUR ORGANISASI TOGA SITINJAK SE DUNIA

KETUA BIDANG ORGANISASI/ ADMIN & HUMAS

KETUA BIDANG Ekonomi & SDM (Pendidikan, Litbang, Dll) KETUA BIDANG ADAT & BUDAYA KETUA BIDANG KEPEMUDAAN  KETUA BIDANG HUKUM/HAM/ KETUA DPS (Sektor) SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

Referensi

Dokumen terkait