• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN DASAR PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA SE-JABODETABEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGGARAN DASAR PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA SE-JABODETABEK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR

PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA

SE-JABODETABEK

BAB.I

NAMA, WAKTU, TEMPAT DAN KEDUDUKAN ORGANISASI Pasal.1

NAMA

Organisasi ini bernama Punguan Toga Sitinjak Dohot Boruna atau disingkat PTSB. Pasal 2

WAKTU

OrganIsasi ini sudah berjalan sejak tahun seribu sembilan ratus enam puluhan dan berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan serta diteruskan selama masih diperlukan.

Pasal 3

TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Organisasi ini berkedudukan di Jakarta dan meliputi daerah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK).

BAB II

AZAS DAN LANDASANNYA: Pasal 4

Organisasi ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 5

Organisasi ini berdasarkan ajaran kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meningkatkan sifat kasih sayang, kegotong royongan, kekeluargaan dan diikuti adat Batak yang disesuaikan dan disempurnakan menurut zaman dan tempat, situasi dan kondisi.

BAB.III

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 6

Organisasi ini mempererat persatuan dan kesatuan, kekeluargaan serta menghimpun anggotanya untuk mencapai tujuan yang baik.

Pasal 7 Organsasi ini bertujuan:

a. Membina anggotanya untuk menjadi orang ber-keTuhanan dan mengamalkan kasih sayang dari Tuhan;

(2)

b Membina anggota agar menjadi warga negara yang baik, berbakti kepada masyarakat dan bersosialisasi sesuai dengan ajaran Pancasila;

c. Mempererat perasaan kekeluargaan diantara sesama anggota;

d Saling bantu membantu secara gotong royong antar sesama anggota dalam hal suka maupun duka;

e. Melestarikan adat Batak serta dapat menyesuaikan dan mengembangkan adat Batak tersebut sesuai dengan kebutuhan zaman, situasi dan kondisi;

f. Turut berusaha membenahi dan menyelesaikan masalah kekeluargaan anggota bila diperlukan.

g. Usaha-usaha lain yang dapat membantu dan mendukung tujuan untuk kebaikan organisasi. BAB IV

KEANGGOTAAN Pasal 8 Status dan persyaratan anggota:

a. Yang menjadi anggota ialah semua orang yang bermarga Sitinjak dan Boru Sitinjak yang sudah berkeluarga, maupun anak-anak dan dewasa yang masih tanggung jawab/ikut orang tua atau wali;

b. Anggota luar biasa, misalnya boru dengan cara mengajukan permohonan menjadi anggota luar biasa

c. Keluarga yang tidak memenuhi persyaratan anggota biasa dapat menjadi anggota luar biasa atas usul Pengurus Harian Wilayah kepada Pengurus Harian Pusat dan disetujui oleh Dewan Pembina.

Pasal 9

KEWAJIBAN DAN HAK ANGCOTA

a. Menjaga nama baik Punguan, kerukunan Punguan dan keserasian Punguan;

b. Ikut menghadiri undangan sukacita jikalau diundang dan terutama waktu ada dukacita harus hadir walaupun tidak di undang

c. Ikut serta dipilih dan memilih untuk menjadi anggota Dewan Penasehat, Dewan Pembina, Pengurus Harian Pusat dan Pengurus Harian Wilayah

d. Membayar uang iuran dan memberikan sumbangan sumbangan yang sedang dijalankan; e Meminta dan mendapat bantuan berupa material, tenaga, petunjuk dan sebagainya pada

waktu ada suka dan duka.

Pasal. 10

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA Pengangkatan dan pemberhentian anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

(3)

BAB.V KEPENGURUSAN

Pasal.11 Kepengurusan terdiri dari:

a. Dewan Penasehat, b. Dewan Pembina, c. Pengurus Harian Pusat, d. Pengurus Harian Wilayah,

Pasal. 12 a. Formateur memilih:

1. Dewan Penasehat, 2. Dewan Pembina

3. Ketua Umum Harian Pusat b. Anggota Formateur terdiri dari:

1. Dewan Pembina = 3 (tiga) suara, 2. Pengurus Harian Pusat = 2(dua) suara 3. Pengurus Harian Wilayah = 1 (satu) suara

dan memilih salah seorang menjadi Ketua Formateur dari unsur diatas. Pasal 13

a. Dewan Penasehat dipilih oleh Formateur untuk masa 3 (tiga) tahun; b, Anggota Dewan Penasehat dipilih dari anggota yang barmarga Sitinjak;

c. Dewan Penasehat dilantik oleh Ketua Formateur dalam Rapat Umum Anggota;

d. Dewan Penasehat berhak memberikan nasehat ( advise), jika diminta maupun tidak diminta.

Pasal 14

a. Dewan Pembina dipilih oleh Formateur untuk masa 3 (tiga) tahun b. Anggota Dewan Pembina diusahakan mewakili setiap Oppu;

c. Anggota Dewan Pembina diberi hak untuk memilih Ketua dan Sekretanis; d. Dewan Pembina dilantik oleh Ketua Formateur dalam Rapat Umum Anggota;

e. Tugas dan wewenang Dewan Pembina sebagaimana diatur dakam ketentuan-ketentuan dibawah ini.

Pasal 15

a. Ketua Umum dipilih oleh Formateur untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dari anggota yang bermarga Sitinjak dengan syarat:

1. Umumnya dikenal dan rajin pada setiap acara suka dan duka,

2. Dipilih begiliran dari setiap Oppu dan maksimum dapat dipilih 2(dua) kali masa jabatan kepengurusan.

b. Ketua Umum terpilih, diberi hak untuk memilih dan menganngkat personalia Pengurus Harian Pusat, setelah berkonsultasi dengan Dewan Pembina,

c. Pengurus Harian Pusat dan Pengurus Harian Wilayah dilantik oleh Ketua Dewan Pembina dalam Rapat Umum Anggota,

(4)

d. Pengurus Harian Pusat dan Pengurus Harian Wilayah bersama-sama dengan Dewan Pembina mengadakan rapat membahas atau merumuskan Garis Garis Besar Haluan PTSB, atau program kerja jangka panjang dan jangka pendek, Harian pelaksanaan rapat ditentukan oleh Pengurus Harian Pusat,

Pasal,16

Anggota Dewan Pembina dapat diangkat menjadi Pengurus Harian Pusat. Akan tetapi tidak boleh lebih dari 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Dewan Pembina.

Ketua dan Sekretaris Dewan Pembina tidak boleh merangkap, demikian juga Ketua dan Sekretaris Pengurus Harian Pusat tidak boleh merangkap.

Pasal,17

a. Bilamana terjadi kekosongan atau kericuhan di kepengurusan harian wilayah, maka Pengurus Harian Pusat berkewajiban untuk mengatasi dan mengambil alih atau mengangkat carekater pengurus di wilayah tersebut.

b. Bilamana terjadi kekosongan atau kericuhan di kepengurusan harian pusat, maka Dewan Pembina diberi hak untuk mengatasinya,

Pasal. 18 Pengurus Harian Pusat terdiri dari:

a. Satu orang Ketua Umum b. Dua sampai empat orang Ketua c. Satu orang Sekretaris Umum d. Dua atau tiga orang Sekretaris e. Satu orang Bendahara Umum f. Dua atau tiga orang Bendahara

Pasal.19

a. Pengurus Harian Wilayah terdiri dari satu orang Ketua , satu orang Sekretaris, dan satu orang Bendahara.

b. Pengurus Harian Wilayah membentuk Komisaris-konisaris untuk mempermudah pendataan dan komunikasi sesama anggota.

c. Pengurus Harian Wilayah dapat melengkapi kepengurusan nya sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut.

BAB.VI. RAPAT-RAPAT

Pasal.20

PERIODE RAPAT-RAPAT a. Rapat anggota diadakan satu kali dalam 3(tiga) tahun

b. Rapat Pleno yang terdiri dari Dewan Penasehat, Dewan Pembina, Pengurus Harian Pusat dan Pengurus Harian Wilayah, diadakan satu kali dalam 6 (enam) bulan

c. Rapat Pengurus Harian Pusat dan Pengurus Harian Wilayah diadakan satu kali dalam 6 (enam) bulan

d. Rapat Pengurus Wilayah diadakan paling sedikit satu kali dalam 2 (dua) bulan dan hasil rapat dilaporkan kepada Pengurus Harian Pusat, secara tertulis (sesuai dengan kebutuhan)

(5)

Pasal.21 KEPUTUSAN RAPAT

Keputusan Rapat sedapat mungkin dengan jalan musyawarah dan mufakat. Voting dan pengumpulan suara langsung dapat dilakukan sebagai jalan terakhir.

Pasal.22

RAPAT UMUM LUAR BIASA Rapat umum luar biasa dapat diadakan atas permintaan:

a. 30% (tigapuluh persen) dari anggota Dewan Pembina, dan

b. 30% (tigapuluh persen) dari anggota Pengurus Harian Pusat, serta c. 6(enam) orang Ketua Pengurus Harian Wilayah.

Permintaan harus diadakan secara tertulis. Yang menyelenggerakan Rapat Umum Luar Biasa adalah Pengurus Harian Pusat, Bilamana tidak dilakukan dalam 60 (enam puluh) hari,maka Dewan Pembina dapat mengangkat Panitia Persiapan untuk melaksanakan Rapat Umum Luar Biasa. Surat Undangan harus dikirimkan paling lambat 14(empat belas ) hari sebelum rapat yang dihadiri paling sedikitnya 60% (enampuluh persen) dari anggota

Bilamana quorum tidak tercapai maka dibuat lagi undangan untuk rapat paling cepat 5(lima) hari dan paling lambat 15(lima belas( hari kemudian. Jika quorum tidak tercapai, maka rapat ini dianggap sah mengambil keputusan,

Pada rapat ini anggota Dewan Pembina dapat diberhentikan dan mengangkat angota Dewan Pembina yang baru sebagai pengganti.

BAB.VII KEUANGAN P.T.S.B.

Pasal.23

SUMBER PENDAPATAN Keuangan/Kas PTSB adalah terdiri dari:

a. uang pangkal sesuai dengan kerelaan yang bersangkutan b. uang iuran sebesar Rp.5.000 (lima ribu) rupiah per bulan c. sumbangan-sumbangan

d. usaha-usaha lain yang sah dan halal

Pasal.24 PEMBELANJAAN Pengeluaran-pengeluaran PTSB adalah untuk:

a. Keperluan administrasi dan kesekretariatan

b. Membiayai Rapat Umum Anggota, Pesta Punguan dan lain-lain

c. Pemberian bantuan atau sumbangan kepada anggota yang mengalami suka dan duka sesuai peraturan yang berlaku,

(6)

Pasal.25

PERTANGGUNG JAWABAN

Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan dipertanggung jawabkan secara tertulis disertai dengan bukti-bukti yang sah oleh Bendahara kepada Pengurus Harian Pusat

Pengurus Harian Pusat mempertanggung jawabkannya dalam Rapat Umum Anggota, BAB,VIII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal.26

Perubahan atas perbaikan Anggaran Dasar dapat dilakukan oleh Dewan Pembina bersama-sama dengan Pengurus Harian Pusat dan Pengurus Harian Wilayah dalam Rapat Pleno

Surat undangan harus dikirim 14(empat belas( hari sebelum rapat dilaksanakan, dan harus mencantumkan adanya acara perubahan/perbaikan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga . Rapat ini harus dihadiri sedikitnya 60%(enam puluh) persen dari yang diundang. Bila quorum tidak tercapai, maka dapat dibuat undangan untuk rapat berikutnya paling cepat 5(lima) hari dan paling lambat 15(lima belas( hari kemudian. Jika quorum tidak tercapai, maka rapat ini dianggap sah untuk mengambil keputusan.

BAB.IX P E N U T U P

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau peraturan-peraturan lain yang dibuat oleh Dewan Pembina dan Pengurus Harian Pusat.

(7)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA

SE-JABODETABEK

BAB.I

PEMBAGIAN WILAYAH Pasal I

PTSB meliputi daerah Jakarta dan sekitarnya, yaitu daerah admiinistrasi DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Kesemuanya dibagi dalam 10 wilayah yaitu: 1. Jakarta Utara,

2. Jakarta Timur (batas Kalimalang), 3. Jakarta Tirnur II (batas Kalimalang), 4. Jakarta Pusat,

5. Jakarta Selatan, 6. Jakarta Barat,

7. Tangerang dan Sekitarnya, 8. Depok-Cimanggis,

9. Bogor/Cileungsi/Cibinong,

10. Bekasi.Tambun. Cibitung. Cikarang, Karawang, Pemekaran wilayah dapat diadakan apabila diperlukan.

BAB II

HAK-HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 2

HAK-HAK DAN KEWAJIBAN

Anggota PTSB wajib mengisi formulir untuk pendataan keanggotaan. Formulir tersebut dapat diperoleh dari Pengurus Harian Wilayah masing-masing.

Pasal 3

Semua anggota dapat keluar dari Punguan atas permintaan sendiri, karena pindah tempat tinggal dan atau lainnya.

Pasal. 4

a. Apabila anggota PTSB menikahkan anak atau boru, dan Punguan mendapat undangan maka PTSB akan memberikan tumpak sebanyak Rp 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan menyerahkan ulos ke pengantin boru seharga Rp 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah).

Sebaliknya pada saat menikahkan boru, suhut bolon harus memberikan jambar ke Punguan (parsuhian). Dan ulos yang akan diberikan kepada Punguan agar yang Iebih baik (UNDENGGAN). Acara pemberian ulos kepada Punguan diserahkan pada saat pangadation.

(8)

1. dakdanak / remaja (ndang hot ripe) - Rp 200.000.-(dua ratus ribu rupiah); 2. namagodang (berumah tangga) - Rp 400.000.-(empat ratus ribu rupiah);

3. ditambah sumbangan duka cita (spontanitas) yang dikoordinir oleb Pengurus Harian Wilayah/Keluarga. Akan diserahkan waktu manise.

c. Dalam hal musibah , misalnya kebakaran, gempa bumi atau banjir yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian besar, maka dapat dijalankan daftar minta sumbangan kepada anggota, untuk membantu keluarga yang mengalami musibah, yang dikoordinir oleh Pengurus Harian Wilayah.

Pasal 5

ANGOTA LUAR BIASA

a. Seseorang dapat meminta menjadi anggota Lua biasa, misalnya seorang bere atau tokoh tertentu;

b. Penerimaannya oleh Pengurus Harian Pusat setelah mendapat persetujuan dari Dewan Pembina atas usul Pengurus Harian Wilayah;

c. Kewajiban dan hak-hak anggota Luar Biasa sama dengan anggota biasa di wilayah tersebut.

BAB.III

KEPENGURUSAN PUSAT Pasal 6

PENGURUS HARIAN PUSAT

Yang berhak diangkat menjadi Ketua Umum, Ketua-Ketua dan Sekretaris Urnum adalah anggota bermarga Sitinjak. Untuk jabatan Sekretaris I dan II serta Bendahara Umum, Bendahara I dan II dapat diangkat dari kalangan Boru.

Pasal 7 KETUA UMUM

a. Ketua Umum bertanggung jawab mengenai jalannya oganisasi Punguan dibantu oleh Ketua-Ketua:

1. Bidang Adat,

2. Bidang Kepemudaan dan Hubungan Masyarakat, 3. Bidang Sosial,

4. Bidang Anggaran.

b. Ketua Umumi melaporkan serta mempertanggung-jawabkan jalannya organisasi kepada Rapat Umum Anggota;

c. Sebelum melaporkan dalam Rapat Umum Anggota, terlebih dahulu Ketua Umum meaporkan jalannya organisasi kepada Dewan Pembina dalam Rapat Pleno;

d. Laporan Umum diberikan paling lambat 3 (tiga) minggu sebelum Rapat Umum Anggota oleh Pengurus Harian Pusat.

(9)

Pasal 8 BIDANG ADAT

a. Ketua Bidang Adat mengkoordinir seluruh kegiatan yang berhubungan dengan masalah paradaton;

b Dalam rnelaksanakan tugasnya dibantu oleh Pengurus Harian WiIayah

Pasal 9

BIDANG KEPEMUDAAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT Ketua Bidang Kepemudaan dan Hubungan Masyarakat bertugas untuk:

a. Membina, membimbing serta meningkatkan kreativitas muda-mudi (Naposobulung) PTSB dan menyusun Kepengurusan Naposobulung PTSB;

b. Menginformasikan kegiatan-kegiatan PTSB melalui internet dengan wesite www.sitinjak.net

dan email: ptsbjabotabek@yahoo.com

c. Dalam hal tugasnya dibantu oleh Ketua-Ketua Wilayah Pasal 10

BIDANG SOSIAL

a. Ketua Bidang Sosial mengkoordnr seluruh kegiatan yang berhubungan dengan masalah sosial;

b, Dalam melaksanakan tugasnya dibantu olh Pengurus Harian Wilayah; Pasal. 11

BIDANG ANGGARAN

a. Ketua Bidang Amggaran rnengkoordinir seluruh kegiatan yang berhubungan dengan masalah anggaran;

b. Menciptakan sumber-sumber untuk memperoleh dana

c. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oIeh Pengurus Harian Wilayah; Pasal 12

SEKRETARIAT

Sekretaris mengerjakan dan melaksanakan segala urusan mengenai surat-menyurat termasuk surat keluar, surat edaran, notulen-notulen rapat, surat undangan dan lain-lain, juga termasuk pengiriman dan pengarsipannya. Demikian juga dengan pendaftaran anggota-anggota dan pengdokumetasian.

Pasal, 13 BENDAHARA

a. Bendahara mempunyai tugas mengumpulkan menyimpan semua uang yang masuk, uang iuran, derma, sumbangan-sumbangan, uang lelang, dan sebagainya baik yang diperoleh dan Pengurus Harian Wilayah maupun dari sumber-sumber lainnya;

(10)

b. Setiap pembayaran ataupun pengeluaran yang dilakukan oleh Bendahara harus selalu disertai kwintansi atau bukti pengeluaran.

c. Untuk jumlah pengeluaran diatas Rp 100.000 (seratus riu rupiah) harus ada tanda tangan Ketua Umum atau Ketua yang ditunjuk / ditugaskan.

d. Bendahara bertanggung jawab mengenai tertibnya pengeluaran dan pemasukan uang administrasi dan pendokumentasiannya.

e. Urusan menyimpanan dan memelihara harta benda, juga menjadi tugas Bendahara. BAB. IV

KEPENGURUSAN WILAYAH Bab 14

PENGURUS HARIAN WILAYAH

a. Pengurus Harian Wilayah terdiri dan Ketua, Sekretaris dan Bendahara;

b. Pengurus Harian Wilayah dapat melengkapi kepengurusannya sesuai dengan kebutuhan di wilayah tersebut;

c. Masa jabatan Pengurus Harian Wilayah sama dengan masa jabatan Pengurus Harian Pusat.

Pasal 15

a. Ketua Pengurus Harian Wilayah benar-benar mernimpin dan mengkoordinir segala kegiatan di wilayahnya dan menjadi Ketua yang bijaksana, lapang dada serta ber tanggung jawab; b. Melaporkan setiap ada perkembangan di wilayahnya kepada Pengurus Harian Pusat.

Pasal, 16

Sekretaris rnengerjakan dan melaksanakan segala urusan mengenai surat-menyurat termasuk surat keluar, surat edaran, notulen-notulen rapat, surat undangan dan lain-lain, juga termasuk pengiriman dan pengarsipannya. Demikian juga dengan pendaftaran anggota-anggota dan pendokumentasian.

Pasal, 17

Bendahara bertugas mengumpulkan dan menyimpan uang yang masuk, antara lain iuran, sumbangan-sumbangan uang lelang dan sebagainya.

Pasal 18

PERIMBANGAN KEUANGAN a. Pemungutan iuran dilaksanakan oleh Pengurus Harian Wilayah;

b. Uang iuran yang masuk dan pemasukan uang lain-lain pada dasarnya disetorkan oleh Pengurus Harian Wilayah kepada Bendahara Pengurus Harian Pusat;

c. Uang iuran yang diterima oleh Pengurus Harian Wilayah disetorkan kepada Bendahara Pengurus Harian Pusat sebesar 40% (empat puluh persen), sedangkan sisanya sebesar 60% (enam puluh persen) untuk kas Pengurus Harian Wilayah

(11)

BAB,V

PENGELOLAAN HARTA BENDA Pasal 19

MENATA / MENGELOLA HARTA BENDA

a. Harta benda yang bergerak dan harta benda yang tak bergerak kepunyaan PTSB dicatat,disimpan, dipelihara dan ditata oleh Bendahara PTSB.

b. Penggunaan atau pemanfaatan harta benda benda PTSB yang tidak bergerak diatur oleh Pengurus Harian Pusat.Untuk itu Pengurus Harian Pusat mengeluarkan surat keputusan (SK). Jika mengenai hal-hal penting Pengurus Harian Pusat meminta persetujuan dari Dewan Pembina.

c. Pengalihan harta tidak bergerak hanya dapat dilakukan oleh Pengurus Harian Pusat setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Pleno;

d. Undangan untuk Rapat Pleno tersebut harus diedarkan secara khusus dengan mencantumkan acara tersebut dan harus dihadiri sedikitnya 2/3 (dua pertiga) peserta Papat Pleno, dan keputusan diambil dengan suara terbanyak dari yang hadir;

BAB. VI

PERKUMPULAN / KEGIATAN ORGANISASI ATAS NAMA SITINJAK Pasal 20

a. Anggota yang mengadakan dan membentuk perkumpulan/ organisasi atau kegiatan atas / dengan nama Sitinjak harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Penqurus Harian Pusat PTSB;

b. Dalam hal ada pelanggaran atau penyalahgunaan dapat dijatuhkan hukuman sanksi,

c. Sebelum menjatuhkan hukuman, Pengurus Harian Pusat harus terlebih dahulu memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan dan pertanggung jawaban dan diberi kesempatan untuk membela diri;

d Hukuman yang dijatuhkan dapat berupa peringatan/tegoran yang cukup dan wajar ataupun hukuman lainnya berupa Punguan tidak akan mencampuri seluruh kegiatan yang bersangkutan.

BAB VII, PENUTUP

Pasal 21

Hal - hal yang belum diatur atau belum jelas dalam Anggaran Rnmah Tangga ni akan dibuat ketentuan-ketentuan atau peraturan - peraturan oleh Pengurus Harian Pusat bersama-sama dengan Dewan Pembina

(12)

Perubahan/Perbaikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PTSB ini dilakukan atas persetujuan Rapat Pleno PTSB tanggal 10 Oktober 2009 dengan menunjuk sebuah Tim, terdiri dari:

Ketua : Klemen M.Sitinjak, SH Sekretaris : 1. Capt. A.H. Marpaung,

2. Drs.Jaminar Sitinjak, Anggota 1. Robert S.Sitinjak, SH

2. Manimbul Sitinjak, 3. Drs. Sakti Sitinjak, 4. Kenus Sitinjak, SH

5. Kasmin Sitinjak (A.Juliana), 6. Demintreeus Sitinjak, BSC., 7. Drs.Marungkil Sitinjak, 8. Ir.Melanthon Sitinjak, 9. St.Julopo Sitinjak, 10. Wilson Sitinjak, 11. Longgom Sitinjak, 12. A.Ramot Sitinjak, 13. St, Johnson Situmeang,

dan selanjutnya akan dilaporkan dalam Rapat Umum Anggota berikutnya untuk dimintakan pengesahaanya,

Jakarta, 10 Oktober 2009. PENGURUS HARIAN PUSAT

PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA SE-JARODETABEK

Ketua Umum, Sekretaris Umum,

Demintreeus Sitinjak, BSc. Drs.Jaminar Sitinjak Menyetuju :

Ketua Dewan Penasehat,

Robert S.Sitinjak, SH

TIM PENYUSUN PEROBAHAN/PERBAIKAN ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA

P.T.S.B.;

K e t u a, Sekretaris,

(13)

SUSUNAN PERUMUS AD ART PUNGUAN TOGA SITINJAK DOHOT BORUNA SEJABODETABEK PERIODE 2009 S/D 2012

Ketua : Klemen M.Sitinjak.SH

Sekretaris: 1. Kapten Halomoan Marpaung 2. Drs.Jaminar Sitinjak

Anggota : 1. Robert Sitinjak.SH 2. Manimbul Sitinjak 3. Drs.Sakti Sitinjak 4. Kenus Sitinjak.SH

5. Kasmin Sitinjak (A.Juliana) 6. Demintreeus Sitinjak.Bsc 7. Drs.Marungkil Sitinjak 8. Ir.Melanthon Sitinjak 9. St.Julopo Sitinjak 10. Wilson Sitinjak 11. Longgom Sitinjak 12. A. Ramot Sitinjak 13. St.Jonson Situmeang

Referensi

Dokumen terkait

Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau oleh 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis

(2) Pengurus Harian Pusat dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Luar Biasa.. (3) Pengurus Harian Pusat dilengkapi

Musyawarah Nasional ( MUNAS ) MTRI wilayah Indonesia.. Peserta Penuh terdiri dari Dewan Pembina, Penasehat, Pengurus dan seluruh anggota MTRI wilayah Indonesia. b)

Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau oleh 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis

Dalam Rapat Anggota yang dilaksanakan secara langsung maupun dengan sistem perwakilan, Rapat Pengurus memilih maksimal 30 (tiga puluh) orang dari Anggota Luar Biasa untuk

Pemberhentian Calon Anggota, Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan Mapaptri dapat dilakukan secara langsung oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri tanpa

Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan , atau dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh 2

Bilamana Ketua Umum Terpilih berhenti, maka Sekretaris Umum Terpilih menjabat sementara sebagai Ketua Umum sampai dengan tertunjuknya Ketua Umum berdasarkan hasil Rapat Pengurus atau