ANGGARAN DASAR
ANGGARAN RUMAH TANGGA
MAPAPTRI
M A P A P T R I
Mahasiswa Pecinta Alam Pariwisata Trisakti
Jakarta 1 April 2012
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Mahasiswa Pecinta Alam Pariwisata Trisakti yang merupakan perubahan dari Mahasiswa Pecinta Alam Akademi Pariwisata Trisakti yang disingkat menjadi Mapaptri
Pasal 2
Mahasiswa Pecinta Alam Pariwisata Trisakti yang disingkat menjadi Mapaptri diresmikan pada tanggal 30 Oktober 1993 oleh Direktur Akademi Pariwisata Trisakti sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa Akademi Pariwisata Trisakti untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Hal tersebut diatas sesuai dengan bukti Piagam No… yang diberikan kepada Mapaptri dan ditandatangani oleh Direktur Akademi Pariwisata Trisakti. Mahasiswa Pecinta Alam Pariwisata Trisakti disingkat Mapaptri, disahkan kembali pada tanggal…. Oleh Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Sekretariat Mapaptri bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jalan IKPN, Tanah Kusir – Bintaro, Jakarta Selatan – 12330
Pasal 4
Mapaptri berkedudukan sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta
BAB II
AZAS, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 5
Mapaptri adalah organisasi yang berazaskan kekeluargaan serta berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 6
Mapaptri bertujuan :
1. Memelihara dan melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia
2. Menghimpun dan mempererat tali persaudaraan di kalangan Mapaptri, pecinta alam lain dan masyarakat
3. Memperkenalkan Pariwisata Indonesia kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Pasal 7
Mapaptri berusaha :
1. Membina dan meningkatkan kemampuan Mapaptri untuk menjadi insan yang berpengetahuan, terampil, berbudi luhur dan tanggap terhadap lingkungan serta sadar akan kewajibannya sebagai Pecinta Alam.
2. Ikut mengembangkan dan melestarikan pariwisata yang ada di Indonesia dan memperkenalkan kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
3. Menjalin kerjasama dan mempererat hubungan dengan sesama pecinta alam lain dan masyarakat umum
4. Melakukan kegiatan pembinaan terhadap anggota Mapaptri dalam usahanya untuk mengembangkan minat dan bakat serta keterampilan para anggotanya
BAB III
BENTUK DAN SIFAT ORGANISASI
Pasal 8
Mapaptri berbentuk sebagai satu wadah Unit Kegiatan Mahasiswa dibawah naungan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Pasal 9
BAB IV KEANGGOTAAN
Pasal 10
Anggota Mapaptri terdiri dari : 1. Anggota Biasa
2. Anggota Luar Biasa 3. Anggota Kehormatan
Pasal 11
Anggota Biasa adalah mereka yang telah dilantik melalui prosedur yang berlaku dan masih berstatus sebagai Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Pasal 12
Anggota Luar Biasa adalah Anggota Biasa Mapaptri yang telah dinyatakan lulus dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Pasal 13
Anggota Kehormatan adalah mereka yang telah berjasa bagi Mapaptri
BAB V JANJI DAN ATRIBUT
Pasal 14
Janji Mapaptri berbunyi :
Demi cinta dan kehormatanku, aku berjanji :
1. Melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Tanah Air dan Pancasila 2. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri
3. Menjunjung tinggi nama baik Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti pada umumnya dan Mapaptri pada khususnya.
4. Berjiwa ksatria, Pancasilais sejati dan rela berkorban demi kebenaran
5. Berperilaku sopan terhadap sesama makhluk hidup, bersikap setia kawan dan rasa persaudaraan yang tinggi kepada seluruh anggota Mapaptri dan sesama pecinta alam.
Pasal 15
Atribut Mapaptri terdiri dari : 1. Slayer
2. Lencana
3. Pakaian Dinas Upacara 4. pakaian Dinas Lapangan 5. Badge
6. Nomor Anggota 7. Tulisan Mapaptri
Yang wajib digunakan oleh seluruh anggota Mapaptri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 16
Struktur organisasi Mapaptri terdiri dari : 1. Badan Pelindung
2. Badan Pembina
3. Badan Pengurus Harian
Pasal 17
Pasal 18
Badan Pembina Mapaptri adalah Anggota Luar Biasa Mapaptri yang bertugas membina, mengawasi dan menjadi penasehat bagi Badan Pengurus Harian Mapaptri. Ketua Badan Pembina dipilih dalam Musyawarah Mapaptri. Ketua Badan Pembina Mapaptri berhak dan wajib untuk memilih 2 (dua) orang anggotanya. Masa jabatan dari Badan Pembina Mapaptri adalah 2 (dua) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali masa jabatan.
Pasal 19
Badan Pengurus Harian Mapaptri adalah Ketua Umum Mapaptri, Wakil Ketua Umum beserta stafnya yang merupakan penggerak, pelaksana serta pengurus organisasi yang bersifat aktif. Badan Pengurus Harian Mapaptri terdiri dari mereka yang aktif sebagai Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Masa jabatan dari Badan Pengurus Harian Mapaptri adalah 1 (satu) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali masa jabatan. Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum dipilih dalam Musyawarah Mapaptri dan hanya dipilih untuk 1 (satu) kali masa jabatan, sedangkan staff Badan Pengurus Harian Mapaptri dipilih oleh Ketua Umum Mapaptri.
BAB VII KEUANGAN
Pasal 20
Sumber Keuangan Mapaptri adalah : 1. Dana Kegiatan Mahasiswa
2. Iuran Bulanan Anggota
3. Sumbangan atau bantuan-bantuan lain yang tidak merugikan atau mengikat salah satu pihak 4. Donatur
BAB VIII
PIMPINAN ORGANISASI
Pasal 21
Kepemimpinan Mapaptri terletak pada mereka yang duduk dalam Badan Pengurus Harian Mapaptri
BAB IX MUSYAWARAH
Pasal 22
1. Musyawarah Mapaptri merupakan forum tertinggi yang diadakan dilingkungan Mapaptri 2. Musyawarah Mapaptri dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
3. Musyawarah Istimewa Mapaptri dapat diadakan apabila terjadi hal-hal yang mendesak
BAB X KEPUTUSAN
Pasal 23
Keputusan adalah sesuatu yang dihasilkan atau diputuskan dalam satu Musyawarah atau rapat untuk ditindaklanjuti
BAB XI
LAMBANG DAN BENDERA MAPAPTRI
Pasal 24
Lambang Mapaptri adalah tulisan Mapaptri yang berwarna hitan dengan logo Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti berwarna oranye dibawahnya dan sepasag Jejak Tapak Kaki berwarna hitam disamping kiri dan kanan bawah logo Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
Pasal 25
Bendera Mapaptri terdiri dari :
1. Bendera Mapaptri berukuran 2 x 3 meter 2. Bendera Mapaptri berukuran 1 x 2 meter
Dengan warna dasar biru tua dengan lambang Mapaptri ditengahnya.
BAB XII
PEMBUBARAN MAPAPTRI
Pasal 26
1. Mapaptri dapat dibubarkan dengan keputusan Musyawarah Istimewa Mapaptri yang diadakan khusus untuk itu.
2. Usulan pembubaran Mapaptri dapat diterima oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri apabila disetujui oleh ¾ dari jumlah anggota Mapaptri
3. Apabila terjadi pembubaran organisasi, maka seluruh peralatan dan perlengkapan yang diperoleh dari Dana Kegiatan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti harus diserahkan kembali kepada Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA SERTA PERATURAN MAPAPTRI DAN JANGKA WAKTU PERUBAHAN
Pasal 27
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri dapat mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku
Pasal 28
Pasal 29
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri dapat dilakukan minimal dalam 5 (lima) tahun
BAB XIV ATURAN TAMBAHAN
Pasal 30
Apabila Mapaptri telah dibubarkan keberadaannya dan kemudian muncul organisasi lain yang kurang lebih memiliki lingkup kegiatan yang sama dengan Mapaptri, maka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri ini tidak dapat digunakan kembalai dengan pengurangan atau penambahan didalamnya.
Pasal 31
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Mapaptri
BAB I KEANGGOTAAN
Pasal 1
Syarat untuk menjadi Calon Anggota Mapaptri :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
2. Mengisi dan mengembalikan formulir pendaftaran Calon Anggota Mapaptri
3. Mengikuti latihan fisik dan tes kesehatan yang diselenggarakan oleh Panitia Pendidikan Dasar Mapaptri
4. Mematuhi, menghayati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri
5. Mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi
6. Mengikuti Pendidikan Dasar Mapaptri baik teori maupun praktek yang diselenggarakan oeleh Panitia Pendidikan Dasar Mapaptri
7. Bersedia mengikuti semua ketentuan dan peraturan Pendidikan Dasar Mapaptri yang berlaku
8. Tidak terlibat dalam tindakan yang melanggar Peraturan Hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia
Pasal 2
Hak dan Kewajiban Calon Anggota Mapaptri
Ayat 1. Kewajiban Calon Anggota Mapaptri
a. Melaksanakan semua persyaratan untuk menjadi Calon Anggota Mapaptri
b. Menjunjung tinggi nama baik Bangsa dan Negara Republik Indonesia,
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan Mapaptri Ayat 2. Hak Calon Anggota Mapaptri
a. Mendapatkan pembinaan dari Panitia Pendidikan Dasar Mapaptri
b. Mengikuti Pendidikan Dasar Mapaptri baik teori maupun praktek yang
diselenggarakan oleh Panitia Pendidikan Dasar Mapaptri
Pasal 3
Anggota Biasa Mapaptri adalah mereka yang telah dinyatakan lulus dari Pendidikan Dasar Mapaptri yang ditandai dengan pemberian Nomor Anggota dan Slayer
Pasal 4
Hak dan Kewajiban Anggota Biasa Mapaptri
Ayat 1. Kewajiban Anggota Biasa Mapaptri :
a. Aktif dalam setiap kegiatan Mapaptri
b. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
serta Peraturan Mapaptri
c. Mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi
d. Menjunjung tinggi nama baik Bangsa dan Negara Republik Indonesia,
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan Mapaptri
e. Membayar iuran bulanan yang periode dan besarnya ditentukan oleh
Badan Pengurus Harian Mapaptri
f. Berperan aktif dalam Badan Pengurus Harian Mapaptri
Ayat 2. Hak Anggota Biasa Mapaptri :
a. Mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan Mapaptri, selama memenuhi
ketentuan yang berlaku
b. Berhak memilih dan dipilih sebagai Badan Pengurus Harian Mapaptri
c. Memberikan pendapat dan saran mengenai semua hal yang menyangkut
Mapaptri
d. Mengundurkan diri sesuai dengan prosedur yang berlaku
Pasal 5
Anggota Luar Biasa Mapaptri adalah Anggota Biasa Mapaptri yang telah dinyatakan lulus dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Pasal 6
Hak dan Kewajiban Anggota Luar Biasa Mapaptri
Ayat 1. Kewajiban Anggota Luar Biasa Mapaptri :
a. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
serta Peraturan Mapaptri
b. Mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi
c. Menjunjung tinggi nama baik Bangsa dan Negara Republik Indonesia,
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan Mapaptri
d. Memberikan bantuan kepada Mapaptri baik moril, materil, tenaga dan
pikiran apabila dibutuhkan Ayat 2. Hak Anggota Luar Biasa Mapaptri :
a. Mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan Mapaptri selama memenuhi
ketentuan yang berlaku
b. Memilih dan dipilih sebagai Badan Pembina Mapaptri
c. Memberikan pendapat dan saran mengenai kegiatan yang dilakukan
melalui Badan Pembina Mapaptri
d. Memberikan suara pada Pemilihan Ketua Umum Mapaptri dan
pengeluaran Anggota Mapaptri
e. Mengundurkan diri sesuai dengan prosedur yang berlaku
Pasal 7
Anggota Kehormatan Mapaptri adalah mereka yang telah berjasa bagi perkembangan Mapaptri
Pasal 8
Persyaratan untuk menjadi Anggota Kehormatan Mapaptri adalah :
1. Tidak terlibat dalam tindakan yang melanggar Ketentuan Peraturan Hukum dan Perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia
2. Tidak terdaftar sebagai Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa Mapaptri 3. Berjasa dalam pengembangan Mapaptri
4. Disetujui oleh Musyawarah Istimewa Mapaptri 5. Pembantu Ketua III Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Pasal 9
Hak dan Kewajiban Anggota Kehormatan Mapaptri Ayat 1. Kewajiban Anggota Kehormatan Mapaptri :
a. Menghormati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
Peraturan Mapaptri
b. Menjunjung tinggi nama baik Bangsa dan Negara Repulik Indonesia,
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan Mapaptri
c. Memberikan bantuan kepada Mapaptri baik saran, pendapat, petunjuk,
nasehat, pengarahan maupun bantuan moril dan materil Ayat 2. Hak Anggota Kehormatan Mapaptri :
a. Memberikan pendapat dan saran terhadap kegiatan tertentu yang
dilakukan Mapaptri apabila diperlukan
b. Mengundurkan diri sesuai dengan prosedur yang berlaku
BAB II
PERINGATAN DAN SANGSI
Pasal 10 Peringatan
Ayat 1. Peringatan Lisan
a. Peringatan lisan adalah peringatan yang diberikan melalui teguran secara
lisan. Teguran ini dilakukan oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri dan hanya diberikan 1 (satu) kali. Peringatan lisan berlaku untuk semua Anggota Mapaptri baik Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa maupun Anggota Kehormatan Mapaptri
b. Peringatan lisan diberikan oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri untuk
semua Anggota Mapaptri yang melakukan kesalahan yang dipandang bukan sebagai satu kesalahan yang mendasar. Bila kesalahan yang sama dilakukan kembali, maka Badan Pengurus Harian Mapaptri berhak untuk megeluarkan Surat Peringatan
Ayat 2. Peringatan Tertulis
a. Peringatan Tertulis adalah peringatan yang diberikan secara tertulis yang
disebut dengan Surat Peringatan. Pemberian surat peringatan dilakukan oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri dan berlaku bagi semua Anggota Mapaptri baik Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa maupun Anggota Kehormatan Mapaptri.
b. Surat peringatan hanya dapat dikelurkan sebanyak 2 (dua) kali
Pasal 11 Sangsi
Ayat 1. Hukuman Tradisi dan Lanjutan
a. Hukuman Tradisi adalah hukuman yang diberikan setelah peringatan lisan.
Hukuman ini berbentuk pembinaan fisik seperti push up, sit up, back lift dan shuttle run yang jumlahnya ditentukan oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri (minimal 1 (satu) seri dan maksimal 5 (lima) seri, dimana jumlah 1 (satu) seri adalah 10 (sepuluh) kali)
b. Hukuman lanjutan adalah hukuman yang diberikan apabila peringatan
lisan yang diberikan tidak menghasilkan adanya suatu perubahan kearah yang lebih baik. Bentuk hukuman lanjutan tersebut adalah diberikan surat peringatan I, surat peringatan II sampai dengan diajukan ke Musyawarah Istimewa Mapaptri.
Ayat 2. Surat peringatan I (pertama) diberikan apabila peringatan lisan tidak dapat menghasilkan adanya suatu perubahan kearah yang lebih baik. Surat peringatan II (kedua) diberikan apabila surat peringatan I (pertama) tidak dapat menghasilkan adanya suatu perubahan kearah yang lebih baik. Apabila setelah surat peringatan II (kedua) tidak juga menghasilkan adanya suatu perubahan kearah yang lebih baik, maka Badan Pengurus Harian Mapaptri berhak untuk mengadakan Musyawarah Istimewa Mapaptri yang bertujuan untuk membicarakan status keanggotaan dari Anggota Mapaptri tersebut. Sebelum diadakan Musyawarah Istimewa tersebut Badan Pengurus Harian Mapaptri wajib untuk berkonsultasi dengan Badan Pembina Mapaptri mengenai maksud dan tujuan dari Musyawarah istimewa tersebut.
Pasal 12
Masa Berlaku Surat Peringatan
Ayat 1. Masa berlaku surat peringatan adalah 1 (satu) bulan
Ayat 2. Apabila masa berlaku dari surat peringatan I (pertama) belum habus masa berlakunya tetapi anggota tersebut belum menunjukkan adanya perubahan atas kesalahan yang pernah dilakukannya atau membuat keslaahan dalam bentuk lain, maka dengan sendirinya masa berlaku dari surat peringatan I (pertama) tersebut berakhir dan segera diberikan surat peringatan II (kedua). Setelah keluar surat peringatan II (kedua) tetapi anggota yang bersangkutan belum juga menunjukkan adanya perubahan atau bahkan melakukan kesalahan lagi dalam bentuk yang lain, maka Badan Pengurus Harian Mapaptri berhak untuk mengajukan anggota tersebut ke Musyawarah Istimewa Mapaptri tanpa harus menunggu masa surat peringatan II (kedua) tersebut berakhir
BAB III
PEMBERHENTIAN, PENGUNDURAN DIRI DAN PEMULIHAN KEANGGOTAAN
Pasal 13
Pemberhentian Anggota
Ayat 1. Pemberhentian Calon Anggota Mapaptri dilakukan oleh Ketua Panitia Pendidikan Dasar Mapaptri. Pemberhentian tersebut dapat dilakukan apabila Calon Anggota Mapaptri tersebut tidak melaksanakan ketentuan dan peraturan untuk menjadi Calon Anggota Mapaptri setelah diberikan teguran lisan terlebih dahulu dari Ketua Panitia Pendidikan Dasar Mapaptri Ayat 2. Pemberhentian Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa Mapaptri dapat
dilakukan apabila anggota tersebut tidak melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri dan tidak melaksanakan kewajibannya sebagai Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa Mapaptri atau melakukan kesalahan, maka anggota tersebut dapat diajukan ke
Musyawarah Istimewa Mapaptri setelah melalui prosedur yang berlaku, untuk dibicarakan atau dipertimbangkan keanggotaan dari anggota tersebut. Pemberhentian ini dilakukan atas persetujuan ¾ dari Anggota Mapaptri yang hadir pada Musyawarah Istimewa Mapaptri tersebut.
Ayat 3. Pemberhentian Anggota Kehormatan Mapaptri dapat dilakukan apabila Badan Pengurus Harian Mapaptri menilai anggota tersebut tidak melakanakan kewajibannya sebagai Anggota Kehormatan Mapaptri atau melakukan kesalahan, maka anggota tersebut dapat diajukan ke Musyawarah Istimewa Mapaptri setelah melalui prosedur yang berlaku untuk dibicarakan atau dipertimbangkan keanggotaan dari anggota tersebut. Pemberhentian ini dilakukan atas persetujuan ¾ dari Anggota Mapaptri yang hadir pada Musyawarah Istimewa Mapaptri tersebut.
Ayat 4. Pemberhentian Calon Anggota, Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan Mapaptri dapat dilakukan secara langsung oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri tanpa melakukan Rapat atau Musyawarah terlebih dahulu apabila anggota yang bersangkutan dinyatakan secara sah oleh Pengadilan terlibat dalam tindakan pelanggaran terhadap Peraturan Hukum dan Perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Pasal 14
Pengunduran Diri Anggota
Ayat 1. Pengunduran diri Calon Anggota Mapaptri dapat dilakukan oleh Calon Anggota Mapaptri dengan menyerahkan surat permohonan pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua Panitia Pendidikan Dasar Mapaptri. Surat permohonan pengunduran diri tersebut dianggap sah, apabila sudah ditandatangani oleh Ketua Panitia Pendidikan Dasar Mapaptri dan mendapatkan cap Mapaptri dari Badan Pengurus Harian Mapaptri sebagai tanda bahwa Badan Pengurus Harian mapaptri sudah mengetahui akan hal tersebut
dilakukan oleh anggota yang bersangkutan apabila anggota tersebut menyerahkan surat permohonan pengunduran diri yang ditujukan kepada Badan Pengurus Harian Mapaptri dan mengembalikan semua atribut Mapaptri yang ada pada anggota tersebut. Surat permohonan pengunduran ini dianggap sah apabila sudah ditandatangani oleh Ketua Umum Mapaptri dan mendapatkan cap Mapaptri yang sebelumnya melalu pertimbangan dalam Rapat Badan Pengurus Harian Mapaptri yang khusus diadakan untuk membicarakan mengenai pengunduran diri anggota Mapaptri tersebut. Ayat 3. Pengunduran diri Anggota Kehormatan Mapaptri dapat dilakukan oleh
anggota yang bersangkutan apabila anggota tersebut menyerahkan surat permohonan pengunduran diri yang dtujukan kepada Badan Pembina Mapaptri dan mengembalikan semua atribut Mapaptri yang ada pada anggota tersebut. Surat permohonan pengunduran diri ini dianggap sah apabila sudah ditandatangani oleh Ketua Umum Umum Mapaptri dan mendapatkan cap Mapaptri dari Badan Pengurus Harian Mapaptri
Pasal 15
Pemulihan Keanggotaan
Seluruh Anggota Mapaptri yang sudah mengundurkan diri dari Keanggotaan Mapaptri secara sah, maka apabila anggota yang bersangkutan ingin kembali bergabung atau masuk kedalam Keanggotaan Mapaptri lagi, maka yang bersangkutan diwajibkan untuk melalui proses penerimaan Calon Anggota Mapaptri kembali. Khusus untuk Anggota Kehormatan Mapaptri, apabila sudah dinyatakan berhenti atau mengundurkan diri secara sah, maka tidak dapat diterima kembali.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI MAPAPTRI
Pasal 16
Struktur Organisasi Mapaptri terdiri dari : 1. Badan Pelindung
2. Badan Pembina
3. Badan Pengurus Harian
Pasal 17
Persyaratan, Kewajiban dan Hak Badan Pelindung Mapaptri
Ayat 1. Persyaratan Badan Pelindung Mapaptri adalah Pembantu Ketua III Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Ayat 2. Kewajiban Badan Pelindung Mapapttri :
a. Memberikan perlindungan kepada Mapaptri dalam segala bentuk
kegiatan yang dilakukan
b. Memberikan saran, nasehat, petunjuk, pendapat, pengarahan dan
pertimbangan kepada Badan Pengurus Harian Mapaptri
c. Mengikuti Musyawarah Istimewa Mapaptri dalam hal pembubaran
Mapaptri
d. Memberikan bantuan moril dan materiil kepada Mapaptri
e. Menghormati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
Peraturan Mapaptri
f. Menjunjung tinggi nama baik Bangsa dan Negara Republik Indonesia,
Mapaptri dan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Ayat 3. Hak Badan Pelindung Mapaptri
a. Mengetahui hasil Musyawarah Mapaptri
b. Mengetahui seluruh kegiatan Mapaptri (bisa hanya dengan
mendapatkan laporan tentang kegiatan yang akan diadakan ataupun dengan melihat langsung kegiatan tersebut)
d. Membubarkan Mapaptri berdasarkan hasil Musyawarah istimewa Mapaptri
Pasal 18
Persyaratan, Kewajiban dan Hak Badan Pembina Mapaptri
Ayat 1. Persyaratan Ketua dan Wakil Ketua Badan Pembina Mapaptri a. Anggota Luar Biasa Mapaptri
b. Dipilih dan diberhentikan oleh anggota dalam Musyawarah Mapaptri c. Mengerti dan mampu melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri d. Menguasai Manajemen Organisasi e. Mampu menjalankan tugas dengan baik
f. Mampu menampung dan menyalurkan aspirasi yang ada dengan baik Ayat 2. Persyaratan Anggota Badan Pembina Mapaptri
a. Anggota Luar Biasa Mapaptri
b. Dipilih dan diberhentikan oleh Ketua Badan Pembina
c. Mengerti dan mampu melakssanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri
d. Menguasai Manajemen Organisasi e. Mampu menjalankan tugas dengan baik
f. Mampu bekerjasama, baik dengan sesama anggota Badan Pembina, dengan Badan Pengurus Harian dan dengan seluruh Anggota Mapaptri Ayat 3. Kewajiban Badan Pembina Mapaptri
a. Mengawasi pelaksanaan program kerja Badan Pengurus harian Mapaptri
b. Memberikan saran, nasehat, petunjuk, pendapat, pengarahan, pembinaan serta pertimbangan kepada Badan Pengurus Harian Mapaptri dalam menjalankan organisasi
c. Mengetahui dan mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh Mapaptri baik secara langsung ataupun tidak langsung
d. Menghormati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri
e. Menjunjung tinggi nama baik bangsa dan Negara Republik Indonesia, Mapaptri dan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
f. Memberikan bantun moril dan materiil
g. Membuat rencana pengembangan Mapaptri selama masa jabatannya sebagai Badan Pembina Mapaptri.
Ayat 4. Hak Badan Pembina Mapaptri
a. Menghadiri segala bentuk Rapat dan Musyawarah yang diadakan oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri
b. Mengetahui seluruh kegiatan Mapaptri
c. Menegur Ketua Umum Mapapttri apabila jalannya roda organisasi tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri
d. Membekukan Badan Pengurus Harian Mapaptri apabila Badan Pengurus Harian Mapaptri dalam menjalankan roda organisasi tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri e. Mengusulkan Musyawarah Isrimewa Mapaptri apabila Badan Pembina
menilai ada hal-hal mendesak yang perlu dibicarakan f. Mengadakan Musyawarah Istimewa Mapaptri
Pasal 19
Persyaratan, Kewajiban dan Hak Badan Pengurus Harian Mapaptri
Ayat 1. Persyaratan Ketua dan Wakil Ketua Badan Pengurus Harian Mapaptri a. Anggota Biasa Mapaptri
b. Dipilih dan diberhentikan oleh anggota dalam Musyawarah Mapaptri c. Mengerti dan mampu melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri d. Mampu menjalankan tugas dengan baik
e. Mampu bekerjasama, baik dengan sesama anggota Badan Pengurus Harian Mapaptri, dengan Badan Pembina Mapaptri ataupun dengan seluruh Anggota Mapaptri
Ayat 2. Persyaratan Anggota Badan Pengurus Harian Mapaptri a. Anggota Biasa Mapaptri
b. Dipilih dan diberhentikan oleh Ketua Umum Mapaptri
c. Mengerti dan mampu melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri
d. Mampu menjalankan tugas dengan baik
e. Mampu bekerjasama, baik dengan sesama anggota Badan Pengurus Harian Mapaptri, dengan Badan Pembina Mapaptri ataupun dengan seluruh Anggota Mapaptri
Ayat 3. Kewajiban Badan Pengurus Harian Mapaptri
a. Membuat dan melaksanakan program kerja Mapaptri selama masa kepengurusannya
b. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri
c. Membuat dan merubah Petunjuk Pelaksanaan semua kegiatan Mapaptri apabila dipandang perlu
d. Berperan aktif dalam segala kegiatan Mapaptri
e. Bertanggung jawab kepada Badan Pembina Mapaptri dalam melakukan setiap kegiatan
f. Memberikan segala bentuk pembinaan kepada seluruh Anggota Mapaptri
g. Memberikan perlindungan dan pembelaan kepada seluruh Anggota Mapaptri, selama anggota yang bersangkutan tidak melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Hukum dan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia dan tidak melakukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri. h. Menghadiri segala bentuk Rapat dan Musyawarah yang diadakan oleh
Badan Pengurus Harian Mapaptri
Ayat 4. Hak Badan Pengurus Harian Mapaptri
a. Mengundang Badan Pelindung dan Badan Pembina serta seluruh Anggota Mapaptri untuk hadir dalam Rapat atau Musyawarah, apabila dipandang perlu
b. Mengambil keputusan dalam melaksanakan kegiatan Mapaptri
c. Membuat keputusan untuk mengadakan hubungan dengan organisasi lain
d. Mengadakan Rapat apabila ada hal-hal yang dianggap perlu
e. Memberikan teguran lisan dan Peringatan Tertulis kepada seluruh Anggota Mapaptri
f. Mengajukan setiap anggota Mapaptri yang tidak melakukan perubahan kearah yang lebih baik setelah diberikan surat peringatan II (kedua) ke Musyawarah Istimewa Mapaptri sesuai dengan prosedur yang berlaku
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGURUS HARIAN MAPAPTRI DAN PERSYARATAN KEPEMIMPINAN MAPAPTRI
Pasal 20
Struktur Organisasi Badan Pengurus Harian Mapaptri
1. Ketua Umum Mapaptri 2. Wakil Ketua Umum Mapaptri 3. Sekretaris Umum Mapaptri
3.1. Bagian Hubungan Masyarakat 3.2. Bagian Dokumentasi
4. Koordinator Divisi Mapaptri 4.1. Ketua Divisi Gunung Hutan 4.2. Ketua Divisi Panjat Tebing 4.3. Ketua Divisi Ekowisata 5. Bendahara Mapaptri
6. Koordinator Operasional Mapaptri 6.1. Bagian Operasi
6.2. Bagian Search and Rescue 7. Badan Pendidikan dan Latihan 8. Koordinator Logistik Mapaptri
8.1. Bagian Peralatan dan Perlengkapan 8.2. Bagian Perbekalan
8.3. Bagian Akomodasi 8.4. Bagian Transportasi
9. Bidang Penelitian dan Pengembangan
Pasal 21
Persyaratan Kepemimpinan Mapaptri 1. Ketua Umum Mapaptri
a. Dipilih dalam Musyawarah Mapaptri b. Mampu, disipilin dan bertanggungjawab
c. Mampu mengkoordinir seluruh anggota Badan Pengurus Harian Mapaptri d. Bertanggungjawab kepada Musyawarah Mapaptri
2. Wakil Ketua Umum Mapaptri
a. Dipilih dalam Musyawarah Mapaptri b. Mampu, disipilin dan bertanggungjawab
c. Mampu mengkoordinir seluruh anggota Badan Pengurus Harian Mapaptri d. Bertanggungjawab kepada Ketua Umum Mapaptri
e. Mampu mengkoordinir Koordinator dan Ketua divisi yang ada di Mapaptri f. Bertanggungjawab kepada Musyawarah Mapaptri
3. Koordinator Divisi Mapaptri
a. Dipilih oleh Ketua Umum Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Mampu mengkoordinir Ketua Divisi yang ada di Mapaptri
d. Memahami dan menguasai teori dan praktek di setiap divisi yang ada e. Bertanggungjawab kepada Ketua dan Wakil Ketua Umum Mapaptri
3.1. Ketua Divisi Gunung Hutan Mapaptri
a. Dipilih oleh Koordinator Divisi Mapaptri b. Mampu, disipilin dan bertanggungjawab
c. Memahami dan menguasai teori dan praktek gunung hutan d. Mampu mengkoordinir anggota yang ada di divisinya e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Divisi Mapaptri
3.2. Ketua Divisi Panjat Tebing Mapaptri
a. Dipilih oleh Koordinator Divisi Mapaptri b. Mampu, disipilin dan bertanggungjawab
c. Memahami dan menguasai teori dan praktek panjat tebing d. Mampu mengkoordinir anggota yang ada di divisinya e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Divisi Mapaptri
3.3. Ketua Divisi Ekowisata Mapaptri
a. Dipilih oleh Koordinator Divisi Mapaptri b. Mampu, disipilin dan bertanggungjawab
c. Memahami dan menguasai teori dan praktek ekowisata d. Mampu mengkoordinir anggota yang ada di divisinya e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Divisi Mapaptri
4. Sekretaris Umum Mapaptri
a. Dipilih oleh Ketua Umum Mapaptri b. Mampu, disipilin dan bertanggungjawab
c. Memahami dan menguasai hal yang berkaitan dengan tugas sekretaris d. Mampu mengkoordinir bagian Humas dan Dokumentasi
e. Bertanggungjawab kepada Ketua dan Wakil Ketua Umum Mapaptri
4.1. Bagian Hubungan Masyarakat
a. Dipilih oleh Sekretaris Umum Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Dapat menjalin hubungan yang baik dengan pihak intern maupun ekstern
4.2. Bagian Dokumentasi
a. Dipilih oleh Sekretaris Umum Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Bertanggungjawab terhadap masalah pendokumentasian suatu kegiatan d. Bertanggungjawab kepada Sekretaris Umum Mapaptri
5. Bendahara Umum Mapaptri
a. Dipilih oleh Ketua Umum Mapaptri
b. Jujur, mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Bertindak proaktif terhadap perbendaharaan keuangan Mapaptri d. Bertanggungjawab kepada Ketua dan Wakil Ketua Umum Mapaptri
6. Koordinator Operasional Mapaptri
a. Dipilih oleh Ketua umum Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Mampu mengkoordinir bagian Operasi dan Search and Rescue d. Bertanggungjawab kepada Ketua dan Wakil Ketua Umum Mapaptri
6.1. Bagian Operasi
a. Dipilih oleh Koordinator Operasional Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Menguasai dan memahami kegiatan Operasional d. Bertanggungjawab terhadap operasi suatu kegiatan
e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Operasional Mapaptri
6.2. Bagian Search and Rescue
a. Dipilih oleh Koordinator Operasional Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Menguasai dan memahami teori dan praktek Search and Rescue d. Bertanggungjawab atas kegiatan Search and Rescue yang dilakukan
Mapaptri
e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Operasional Mapaptri
7. Koordinator Pendidikan dan Latihan (Diklat) Mapaptri
a. Diipilih oleh Ketua Umum Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Memahami dan menguasai kurikulum Pendidikan Dasar Mapaptri dan Pendidikan dan Latihan suatu divisi
d. Bertanggungjawab kepada Ketua dan Wakil Ketua Umum Mapaptri
8. Koordinator Logistik Mapaptri
a. Dipilih oleh Ketua Umum Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Mampu mengkoordinir bagian Peralatan dan Perlengkapan, Perbekalan, Akomodasi dan Transportasi
d. Bertanggungjawab kepada Ketua dan Wakil Ketua Umum Mapaptri
8.1. Bagian Peralatan dan Perlengkapan
a. Dipilih oleh Koordinator Logistik Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Memahami dan menguasai mengenai teknis penggunaan peralatan dan perlengkapan yang digunakan
d. Bertanggungjawab terhadap kelengkapan, perawatan dan kebersihan dari peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh Mapaptri
e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Logistik Mapaptri
8.2. Bagian Perbekalan
a. Dipilih oleh Koordinator Logistik Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Memahami dan menguasai mengenai manajemen perbekalan dalam suatu kegiatan
d. Bertanggungjawab terhadap perbekalan yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan
e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Logistik mapaptri
8.3. Bagian Akomodasi
a. Dipilih oleh Koordinator Logistik Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Menyiapkan semua kebutuhan akomodasi di lapangan d. Bertanggungjawan kepada Koordinator Logistik Mapaptri
8.4. Bagian Transportasi
a. Dipilih oleh Koordinator Logistik Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Menyiapkan semua kebutuhan transpotasi satu kegiatan d. Bertanggungjawab kepada Koordinator Logistik Mapaptri
9. Koordinator Pengembangan Mapaptri
a. Dipilih oleh Ketua Umum Mapaptri b. Mampu, disiplin dan bertanggungjawab
c. Melakukan survey dan penelitian untuk semua bidang yang ada di Mapaptri d. Merekomendasikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan kepada Badan
Pengurus Harian Mapaptri
e. Bertanggungjawab kepada Ketua dan Wakil Ketua Umum Mapaptri
BAB VI
PERGANTIAN DAN PENGUNDURAN DIRI BADAN PEMBINA MAPAPTRI
Pasal 22
Pergantian dan Pengunduran Diri Ketua Badan Pembina
Ayat 1. Apabila pada pertengahan periode kepengurusan, Ketua Badan Pembina Mapaptri mengundurkan diri, maka yang bersangkutan harus mengajukan surat permohonan pengunduran diri yang ditujukan kepada Badan Pelindung Mapaptri. Surat pengunduran diri ini dianggap sah apabila sudah ditandatangani oleh Badan Pelindung Mapaptri dan mendapatkan cap Mapaptri. Setelah itu harus segera dipilih Ketua Badan Pembina Mapaptri yang baru sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Ayat 2. Apabila Ketua Badan Pembina Mapaptri diberhentikan atau mengundurkan diri, maka harus diadakan serah terima jabatan antara Ketua Badan Pembina yang lama dengan yang baru. Sebelum serah terima dilakukan maka yang bertanggungjawab adalah seluruh Anggota Badan Pembina Mapaptri
Ayat 3. Apabla Ketua Badan Pembina Mapaptri berhalangan maka kedudukan Ketua Badan Pembina dijabat oleh salah seorang Anggota Badan Pembina yang dihasilkan dari kesepakatan para Anggota Badan Pembina Mapaptri Ayat 4. Apabila Ketua Badan Pembina Mapaptri meninggal dunia
Pasal 23
Pergantian dan Pengunduran Diri Anggota Badan Pembina
Ayat 1. Apabila pada pertengahan periode kepengurusan ada salah satu dari Anggota Badan Pembina yang diberhentikan atau mengundurkan diri dari jabatannya, maka Ketua Badan Pembina harus segera mencari pengganti dari Anggota yang bersangkutan.
Ayat 2. Apabila pada pertengahan periode kepengurusan ada salah seorang Anggota Badan Pembina yang ingin mengundurkan diri, maka ang bersangkutan harus mengajukan surat permohonan pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua Badan Pembina. Surat tersebut dianggap sah apabila sudah dtandatangani oleh Ketua Badan Pembina dan mendapat cap Mapaptri
Ayat 3. Apabila ada salah seorang Anggota Badan Pembina yang diberhentikan atau mengundurkan diri, maka harus diadakan serah terima antara Anggota Badan Pembina yang lama dengan yang baru. Sebelum serah terima dilakukan, maka yang bertanggungjawab terhadap semua tugas dan tanggungjawab anggota yang bersangkutan adalah Ketua Badan Pembina
BAB VII
PERGANTIAN KEPENGURUSAN MAPAPTRI Pasal 24
Pergantian Ketua dan Wakil Ketua Umum Mapaptri
Ayat 1. Apabila pada pertengahan periode kepengurusan Ketua Umum diberhentikan atau mengundurkan diri dari jabatannya, maka dengan sendirinya Wakil Ketua Umum yang menggantikan jabatannya sampai dengan periode kepengurusannya berakhir
Ayat 2. Apabila pada pertengahan periode kepengurusan Wakil Ketua Umum diberhentikan atau mengundurkan diri, maka posisi Wakil Ketua Umum dibiarkan tidak terisi sampai dengan periode kepengurusan berakhir Ayat 3. Apabila pada pertengahan periode kepengurusannya Ketua Umum
mengundurkan diri, maka yang bersangkutan harus mengajukan surat permohonan pengunduran diri yang ditujukan kepada Badan Pembina. Surat permohonan pengunduran diri diri ini dianggap sah apabila sudah ditandatangani oleh Ketua Badan Pembina dan diberi cap Mapaptri dan dengan sendirinya Wakil Ketua Umum yang menggantikan jabatannya sampai dengan periode kepengurusan berakhir.
Ayat 4. Apabila Wakil Ketua Umum mengundurkan diri, maka yang bersangkutan harus mengajukan surat permohonan pengunduran diri kepada Ketua Umum, lalu Ketua Umum menyerahkan Kepada Badan Pembina. Surat permohonan pengunduran diri ini dianggap sah apabila sudah ditandatangani oleh Ketua Umum dan Ketua Badan Pembina serta mendapatkan cap Mapaptri
Ayat 5. Apabila Ketua Umum diberhentikan atau mengundurkan diri, maka harus diadakan serah terima jabatan antara Ketua Umum yang lama dengan Ketua Umum yang baru. Sebelum serah terima dilakukan, maka yang bertanggungjawab langsung diberikan kepada Wakil Ketua Umum.
Ayat 5. Apabila Wakil Ketua Umum diberhentikan atau mengundurkan diri, maka tidak perlu dilakukan serah terima jabatan. Yang bertanggungjawab terhadap tugas dan tanggungjawab Wakil Ketua Umum adalah ketua Umum
Ayat 6. Apabila Ketua Umum berhalangan, maka kedudukan Ketua Umum dijabat oleh Wakil Ketua Umum
Ayat 7. Apabila Ketua Umum meninggal dunia
Pasal 25
Pergantian Anggota Badan Pengurus Harian Mapaptri
Ayat 1. Apabila pada pertengahan periode kepengurusan ada salah seorang staff Badan Pengurus Harian yang diberhentikan oleh Ketua Umum atau
mengundurkan diri, maka Ketua Umum harus segera mencari pengganti staff yang bersangkutan dan segera dibicarakan dalam Rapat Badan Pengurus Harian Mapaptri
Ayat 2. Apabila pada pertengahan periode kepengurusan ada salah seoranf staff Badan Pengurus harian yang ingin mengundurkan diri, maka yang bersangkutan harus mengajukan surat permohonan pengunduran diri yang ditujukan kepada kepada Ketua Umum. Surat permohonan pengunduuran diri ini dianggap sah apabila sudah ditandatangani oleh Ketua Umumdan diberi cap Mapaptri
Ayat 3. Apabila salah seorang staff Badan pengurus Harian diberhentikan atau mengundurkan diri, maka harus diadakan serah terima antara staff pengganti dengan staff yang diganti. Sebelum serah terima dilakukan, maka yang memegang tugas dan tanggungjawab staff yang bersangkutan adalah Wakil Ketua Umum
BAB VIII DIVISI
Pasal 26
Divisi dalam Mapaptri adalah suatu bagian yang dibuat sebagai pengkhususan dalam satu bidang kegiatan
Pasal 27
Penambahan, Pembukaan dan Pebubaran Divisi
Ayat 1. Persyaratan Penambahan divisi :
a. Diajukan oleh minimal 5 orang Anggota Mapaptri
b. Mempunyai program perencanaan penerimaan anggota divisi dari awal pembukaan kelas khusus sampai dengan perjalanan divisi
c. Merupakan salah satu kegiatan di alam terbuka d. Masih terkait dengan kepariwisataan
e. Disetujui oleh Badan Pengurus Harian Mapaptri dalam rapat yang khusus diadakan untuk membicarakan mengenai penambahan divisi tersebut
Ayat 2. Penambahan Divisi dapat dilakukan apabila disetujui oleh Badan Pembina Mapaptri
Ayat 3. Pembekuan divisi dapat dilakukan apabila dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun divisi tersebut tidak memiliki kegiatan sama sekali
Ayat 4. Pembubaran divisi :
a. Pembubaran divisi dapat dilakukan apabila dalam kurun waktu 5 (lima) tahun divisi yang bersangkutan tidak memiliki kegiatan sama sekali b. Pembubaran divisi dilakukan atas keputusan Musyawarah Istimewa
Mapaptri
BAB IX KEUANGAN
Pasal 28
Ayat 1. Sumber Keuangan Mapaptri berasal dari :
a. Dana Kegiatan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti b. Iuran Bulanan Anggota Mapaptri
c. Sumbangan atau bantuan dari pihak lain yang tidak merugikan atau mengikat salah satu pihak
d. Donatur
Ayat 2. Semua dana yang didapatkan oleh Mapaptri digunakan hanya untuk kegiatan Mapaptri yang dilakukan oleh Badan Pengurs Harian Mapaptri dan Anggota Baisa Mapaptri. Untuk Anggota Luar Biasa Mapaptri yang mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Mapaptri, diwajibkan untuk mendapatkan perijinan dari Badan Pengurus Harian Mapaptri terlebih dahulu.
BAB X
MUSYAWARAH, RAPAT, KEPUTUSAN DAN KONSULTASI
Pasal 29 Musyawarah
Ayat 1. Musyawarah Mapaptri adalah musyawarah yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Dalam musyawarah ini selain membicarakan atau mengevaluasi hasil kerja Badan Pengurus Harian selama 1 (satu) tahun, juga dilengkapi dengan pertanggungjawaban dari Ketua Umum dan pemilihan Ketua Umum untuk tahun berikutnya.
Ayat 2. Musyawarah Istimewa Mapaptri adalah musyawarah yang dilakukan apabila terdapat hal-hal yang mendesak untuk dibicarakan, seperti :
a. Pemilihan Ketua Umum Mapaptri (bila belum satu tahun) b. Pemberhentian anggota
c. Pembubaran divisi d. Dan lain-lain
Ayat 3. Sebelum pimpinan Musyawarah dipilih oleh peserta musyawarah, maka yang menjadi pimpinan sementara musyawarah adalah Ketua Umum Ayat 4. Musyawarah dianggap sah apabila dihadiri sekurangnya ¾ dari jumlah
Anggota Mapaptri. Apabila pada musyawarah tersebut jumlah Anggota Mapaptri yang hadir kurang dari ¾ jumlah Anggota Mapapttri, maka wajib untuk dilakukan musyawarah yang kedua. Apabila pada musyawarah kedua jumlah Anggota Mapapttri yang hadir tetap kuarng dari ¾ jumlah Anggota Mapaptri, maka keputusan yang dihasilkan dalam musyawarah tersebut dianggap sah.
Pasal 30 Rapat
Ayat 1. Rapat Badan Pengurus Harian adalah rapat yang dilakukan oleh Badan Pengurus Harian untuk membicarakan jalannya organisasi
Ayat 2. Rapat Anggota Mapaptri adalah rapat yang diadakan oleh Badan Pengurus Harian dengan mengundang Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa yang bertujuan untuk membicarakan suatu hal yang dianggap perlu, seperti : a. Akan melaksanakan satu kegiatan (pembentukan panitia)
b. Akan mengumumkan adanya suatu perubahan c. Dan lain-lain
Ayat 3. Rapat Kegiatan adalah rapat yang diadakan untuk membicarakan hal-hal yang bersangkutan dengan suatu kegiatan yang akan dilakukan.
Ayat 4. Yang berhak hadir dalam Rapat Kegiatan selain Badan Pengurus Harian adalah mereka yang dipilih oleh Badan Pengurs Harian untuk menjadi panitia dalam kegiatan yang dilakukan. Untuk Anggota Luar Biasa yang dipilih oleh Badan Pengurus Harian untuk menjadi panitia suatu kegiatan, maka Badan Pengurus Harian diwajibkan untuk mengeluarkan surat penugasan terhadap Anggota Luar Biasa tersebut
Pasal 31 Keputusan
Ayat 1. Keputusan musyawarah atau rapat dicapai melalui musyawarah untuk mufakat
Ayat 2. Jika tidak dicapai kata mufakat, maka musyawarah atau rapat tersebut dapat menentukan keputusan dengan pemungutan suara dan atas suara terbanyak
Ayat 3. Keputusan dengan pemungutan suara terbanyak sah adalah ¾ dari jumlah suara yang hadir ditambah 1 (satu)
Ayat 4. Keputusan musyawarah atau rapat tidak bertentangan dengan Peratutan Hukum dan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri
Ayat 5. Keputusan musyawarah atau rapat tidak dapat diganggu gugat
Ayat 6. Keputusan musyawarah atau rapat wajib ditandatangani oleh Pimpinan Musyawarah atau rapat dan dilampirkan nama Anggota Mapaptri yang hadir pada musyawarah atau rapat tersebut. Salinan dari hasil musyawarah
atau rapat tersebut diberikan kepada Badan Pembina untuk diketahui, sedangkan dokumen yang asli disimpan sebagai dokumentasi.
Ayat 7. Keputusan Rapat Badan Pengurus Harian dicapai melalui musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak ditemui kata mufakat, maka yang berhak mengambil keputusan dalam rapat Badan Pengurus Harian adalah Ketua Umum
Ayat 8. Keputusan Rapat Kegiatan dicapai melalui musyawarah untuk mufakat seluruh panitia dari kegiatan yang akan dilakukan. Apabila tidak dicapai kata mufakat, maka yang berhak mengambil keputusan adalah Ketua Panitia kegiatan tersebut.
Pasal 32 Konsultasi
Ayat 1. Konsultasi adalah salah satu sarana untuk bertukar pikiran yang dilakukan antara Badan Pengurus Harian dengan Badan Pembina atau Badan Pelindung apabila dipandang perlu
Ayat 2. Konsultasi ini bisa dilakukan kapan saja dengan tujuan untuk memperlancar jalannya organisasi
Ayat 3. Hasil konsultasi hanya merupakan pedoman bagi Badan Pengurus Harian dalam memutuskan suatu tindakan
BAB XI
SISTIM KESETIAKAWANAN, GOTONG ROYONG DAN KEKELUARGAAN
Pasal 33
Ayat 1. Ketiga sistim ini wajib dilaksanakan dengan tujuan untuk menjamin adanya keterbukaan diantara sesama Anggota Mapaptri untuk menerima pengaruh kebaikan bagi dirinya
Ayat 2. Ketiga sistim ini mencerminkan sikap dan tingkah laku diantara Anggota Mapaptri
BAB XII ATRIBUT
Pasal 34
Atribut Mapaptri terdiri dari : 1. Slayer Mapaptri
Slayer yang berbentuk segitiga sama sisi dengan warna dasar biru tua serta lambang Mapaptri disudut bawah yang diperoleh setelah mengikuti Pendidikan Dasar Mapaptri
2. Lencana Mapaptri
Lencana yang berbentuk bulat dengan warna dasar biru tua dan terdapat lambang Mapaptri ditengahnya dan berdiameter 2 cm diletakkan selayaknya dibagian dada keatas
3. Badge Mapaptri
a. Badge lambang Mapaptri yang berbentuk bulat dengan warna dasar biru tua dan terdapat lambang Mapaptri ditengahnya dan berdiameter 8 cm diletakkan pada lengan kanan bagian atas
b. Badge divisi yang ada di Mapaptri berbentuk segitiga sama sisi dengan warna dasar putih dengan tulisan berwarna hitam dari divisi masing-masing yang disingkat dan berukuran 6 cm pada tiap sisinya diletakkan pada lengan kiri bagian atas
4. Nomor Anggota Mapaptri
Nomor anggota yang berbentuk tulisan angka yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 2 x 11 cm berwarna dasar biru tua. Pengaturan mengenai penulisan Nomor Anggota Mapaptri adalah M. Nomor Urut / Angkatan Tahun Pendidikan Dasar / Tahun Pendidikan (2 angka dibelakang). Sebelum sampai kepada nomor yang ke-100, penulisan nomor urut didahului dengan angka 0 (kosong)
5. Tulisan Mapaptri berwarna dasar biru tua dengan tulisan berwarna hitam berukuran 2 x 11 cm
6. Pakaian Mapapttri
a. Pakaian Dinas Upacara
Kemeja lengan panjang dengan warna dasar biru muda dengan atribut lengkap
b. Pakaian Dinas lapangan
Kemeja lengan panjang dengan warna dasar hitam dengan atribut tulisan Mapaptri dan nomor anggota
Pasal 35
Makna Atribut Mapaptri
1. Makna warna biru tua adalah seorang anggota Mapaptri bersifat cinta damai, tidak sombong dan takabur
2. Makna warna putih adalah seorang anggota Mapaptri bersifat suci dan telah dilahirkan kembali sebagai seorang Mapaptri dengan keluhuran budi pekerti 3. Makna warna biru muda adalah keagungan dan kebesaran Mapaptri
4. Makna warna oranye adalah tanda loyalitas terhadap Civitas Akademika Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
5. Makna warna hitam adalah keteguhan dan ketegaran seorang Mapaptri 6. Makna lambang Mapaptri adalah
a. Tulisan Mapaptri merupakan kepanjangan dari Mahasiswa Pecinta Alam Pariwisata Trisakti
b. Logo Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti menandakan bahwa Mapaptri berada dibawah naungan Sekolah Tinggi Pariwisata Trsakti
c. Sepasang jejak tapak kai disamping kiri dan kanan bagian bawah menandakan bahwa seorang Mapaptri dimanapun berada tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki, tidak mengambil apapun selain gambar dan tidak membunuh apapun selain waktu
7. Makna bentu segitiga adalah dalam melakukan setiap kegiatan seorang Mapaptri selalu berusaha menjaga dan melestarikan alam dengan berpedoman kepada 3 R yaitu :
a. Reduce (mengurangi)
Kurangi penggunaan yang tidak perlu b. Reuse (memanfaatkan kembali)
Memanfaatkan semaksimal mungkin c. Recycle (daur ulang)
Mendaur ulang
8. Makna bentuk bulat adalah seorang Mapaptri selalu bahu membahu dengan anggota lainnya dalam menjaga keutuhan keluarga besar Mapaptri
BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA SERTA PERATURAN MAPAPTRI
Pasal 36
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri dapat dilakukan dengan ketentuan :
1. Diusulkan oleh minimal sepertiga dari jumlah anggota Mapaptri
2. Anggota Mapaptri yang mengusulkan perubahan Anggaran Dasar dan Angggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri diwajibkan untuk mengajukan surat pengajuan perubahan dimaksud dengan mencantumkan nama para anggota yang menginginkan adanya perubahan yang dimaksud dan disertai tandatangan para anggota yang bersangkutan kepada Badan Pengurus Harian Mapaptri 3. Setelah menerima surat pengajuan tersebut, Badan Pengurus Harian Mapaptri
diwajibkan untuk membicarakan hal tersebut kepada Badan Pembina Mapaptri 4. Badan Pengurus Harian diwajibkan untuk mengadakan Musyawarah Istimewa
untuk membicarakan atas usulan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri. Usulan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri tersebut baru dapat
dilakukan apabila disetujui oleh 2/3 (duapertiga) dari peserta Musyawarah Isstimewa Mapaptri.
5. Perubahan dilakukan oleh sebuah Tim yang dibentuk dalam Musyawarah Istimewa Mapaptri tersebut. Perubahan yang dibuat oleh Tim tersebut baru dapat disyahkan apabila telah disetujui kembali oleh 2/3 (duapertiga) jumlah Musyawarah Istimewa Mapaptri
BAB XIV
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
Pasal 36 Pendidikan
Pendidikan adalah suatu bentuk kegiatan dengan tujuan membentuk dan mendidik watak, mental, jasmani, rohani, ketrampilan, disiplin dan kepribadian serta loyalitas seorang Mapaptri. Kegiatan Pendidikan dibagi atas :
6. Pendidikan Dasar Mapaptri
Kegiatan ini merupakan persyaratan Calon Anggota Mapaptri untuk menjadi Anggota Biasa Mapaptri
7. Pendidikan dan Latihan Mapaptri
Kegiatan ini merupakan program lanjutan setelah Pendidikan Dasar Mapaptri. Untuk seorang Anggota Biasa Mapaptri yang menginginkan mendapatkan Badge dari salah satu divisi yang ada, maka diwajibkan untuk mengikuti Pendidikan dan Latihan lanjutan ini serta melakukan perjalanan dari divisi yang dimaksud
Pasal 37 Latihan
Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh anggota Mapaptri, maka dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mengadakan latihan-latihan dan pendalaman materi yang disesuaikan tingkatannya
2. Bekerjasama dengan organisasi lain dengan atau tanpa satu ikatan yang merugikan salah satu pihak
BAB XIV UPACARA
Pasal 38
Kegiatan pelaksanaan Upacara terbagi atas :
1. Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Pelaksanaan Upacara ini diselenggarakan bersama dengan Civitas Akademika Sekolah Tinggi Pariwisata Triskati
2. Upacara Peringatan Hari Jadi Mapaptri
Pelaksanaan Upacara ini diselenggarakan oleh Badan Pengurus Harian Mapapttri 3. Upacara Pelantikan
Pelaksanaan Upacara ini diselenggarakan oleh masing-masing Panitia kegiatan dan terbagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu :
a. Upacara Pelantikan Anggota Biasa Mapaptri
b. Upacara Pelantikan Anggota Kehormatan Mapaptri c. Upacara Khusus.
Upacara yang diadakan khusus apabila terdapat keadaan yang mengharuskan diadakannya suatu upacara
BAB XV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 39
Petunjuk Pelaksanaan suatu kegiatan yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Mapaptri akan diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Mapaptri yang sesuai dengan ketentuan, wewenang dan Peraturan Mapaptri yang ada
BAB XVI PENUTUP
Pasal 40
Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Peraturan Mapaptri dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Mapaptri