• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CONTOH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE SEKOLAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR (AD)

PEMBUKAAN

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara anak, pemerintah, orang tua dan masyarakat. Tujuan akhir adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak; semua anak; baik yang daya tangkap belajarnya cepat maupun yang lamban.

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran perlu berpedoman pada lima pilar utama:

(i) Pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan; (ii) Penggunaan budaya lokal untuk memberdayakan anak;

(iii) Menyukseskan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berbasis kompetensi (iv) Menerapkan manajemen berbasis sekolah;

(v) Semua masyarakat ambil bagian dan berprestasi

Komite SDN 2 Sarirejo adalah lembaga yang bersifat mandiri dan mewadahi peran aktif masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran semua anak, pemerataan pelayanan pendidikan dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan di SDN 2 Sarirejo.

Mandiri berarti (a) Komite SD dapat bekerja-sama atau, berkoordinasi dengan Komite SD lain, perangkat Pemerintah Daerah (antara lain Cabang Dinas Pendidikan, Dinas Pendidikan, DPRD, yayasan persekolahan atau lembaga lain) yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan; (b) dan tidak mempunyai hubungan hirkis atau kaitan stuktural dengan lembaga pemerintah. Bentuk peran guru, Kepala Sekolah, orang tua murid dan masyarakat diwujudkan melalui lembaga yang di sebut Komite Sekolah.

DASAR HUKUM

1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang perlindungan hak anak

4) Undang- Undang Nomor 25, tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004

5) Undang-Undang Nomor 22, tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

6) Peraturan pemerintah No. 39 Tahun 1992 tentang Peran Aktif Masyarakat dalam Pendidikan Nasional.

Bab l

PENGERTIAN UMUM

Pasal 1

1. Komite SD adalah lembaga mandiri yang di bentuk dan di pilih dari dan oleh orangtua/ wali murid, komunitas sekolah unsur-unsur masyarakat yang berfungsi memberikan pertimbangan penyediaan sumber daya, guna meningkatkan mutu belajar-mengajar dan kinerja murid, guru dan Kepala Sekolah.

2. Dewan Pendidikan adalah badan yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di Kabupaten/ Kota. 3. Kopentensi adalah pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar, yang di refleksikan

dalam kebiasaan , kepribadian dan tindakan.

4. Koordinasi adalah proses pemaduan sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan dari bagian-bagian atau bidang fungsional yang terpisah dari sebuah organisasi agar dapat mencapai tujuan secara berdaya guna dan tepat guna;

▸ Baca selengkapnya: contoh sk pengurus komite sekolah smp

(2)

6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

7. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK): rencana dan pengaturan tentang (i) kompetensi dan hasil pembelajaran yang harus dicapai murid; (ii) penilaian kegiatan belajar-mengajar; dan (iii) pemberdayaan sumber daya pendidikan dan pengembangan kurikulum di sekolah.( Silakan sesuaikan dengan KTSP atau Kurtilas )

8. Misi Pendidikan, adalah seperangkat tindakan yang di lakukan untuk mewujudkan visi pendidikan.

9. Pakaian seragam murid SD secara nasional (putih-merah) tetap berlaku. Namun demikian sekolah datat menetapkan pakaian seragam lainnya sesuai dngan norma-norma agama, budaya dan sapirasi sekolah masing-masing melalui musyawarah dengan Komite Sekolah.

10. Pembelajaran adalah proses interaksi antar murid, antar murid dengan pendidik dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar.

11. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui motivasi, kegiatan bimbingan, pembelajaran dan atau pelatihan, sehingga murid apat berkembang sebagai pribadi dan anggota masyarakat di masa depan.

12. Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, social, budaya, aspirasi dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat.

13. Pendidikan dasar adalah pendidikan yang lamanya sembilan tahun, diselenggarakan selama 6 (enam) tahun di Sekolah Dasar atau satuan pendidikan luar sekolah yang sederajat dan 3 (tiga) tahun di Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah atau satuan pendidikan yang sederajat.

14. Pendidikan Nasional berfungsi mencerdaskan kehidupan-bangsa melalui pengembangan kemampuan serta pembetukan watak dan peradaban bangsa yang bermanfaat di tengah masyarakat dunia.

15. Penentuan biaya yang di bebankan pada masyarakat/ orang tua didasarkan pada prinsip keadilan, transparasi sesuai dengan kemampuan dari orang tua melalui musyawarah dan mufakat bersama antara orangtua, masyarakat/ Komite Sekolah.

16. Penilaian: untuk mengetahui tingkat kemajuan dan keberhasilan belajar murid secara berkelanjutan dan di lakukan melalui ulangan/ ujian harian, tugas, pengamatan dan partofolio.

17. Satuan pendidikan adalah unit penyelenggara pendidikan baik pada program pendidikan 6 tahun di SD dan satuan pendidikan yang sederajat, yang meliputi sekilah dan jalur pendidikan luar sekolah.

18. Setandar kompetensi murid SD/ MI memiliki; a. Ahlak dan budi pekerti yang luhur

b. Pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku

c. Kecerdasan, kesehatan jasmani dan rohani

d. Kemampuan untuk mempersiapkan kecerdasan anak secara dini untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

e. Menyiapkan murid yang mampu bekerja di masyarakat. 19. Sumber Pembiayaan;

a. Pemerintah daerah wajib menyediakan dana pendidikan bagi sekolah negeri dan swasta b. Dana masyarakat/ orang tua murid

c. Sumber lainnya seperti hibah/ sumbangan dan lain-lain d. Yayasan/ penyelenggara SD/ MI swasta

20. Tujuan penyelenggaraan di SD/ MI bertujuan agar murid memiliki kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi murid yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta penanaman sikap moril sepiritual guna mempersiapkan murid sebagai anggota masyarakat dan untuk melanjutkan ke SMP/ MTs atau satuan yang sederajat.

21. Unit kegiatan murid: Pada prinsipnya sekolah dapat mendorong dan menyediakan unit kegiatan murid dalam rangka menumbuhkan bakat, minat dan kemampuan berdemokrasi serta latihan kepemimpinan.

(3)

Bab 11

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

Pasal 2

(1) Lembaga ini bernama Komite Sekolah Dasar Negeri 2 Sarirejo (2) Lembaga ini di bentuk dan disahkan pada tanggal 2 Januari 2009

(3) Masa jabatan pengurus komite sekolah 4 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali (4) Komite SDN 2 Sarirejo berkedudukan di SDN 2 Sarirejo

Bab III

NILAI-NILAI DASAR

Pasal 3

Komite SDN 2 Sarirejo adalah organisasi masyarakat. Oleh karena itu Komite Sekolah menganut dan menggunakan nilai-nilai dasar berikut ini yang memang dijunjung tinggi oleh masyarakat:

(1) Mengutamakan kepercayaan; (2) Kesetaraan;

(3) Keterbukaan; (4) Partisipatif;

(5) Fokus pada pembelaaran anak;

(6) Mampu mempertanggungjawabkan;dan (7) Melayani anak tanpa diskriminatif (8) Ramah anak

Bab IV

SIFAT

Pasal 4

Komite SDN 2 Sarirejo bersifat:

(1) Mandiri: Berdikari, dapat membuat keputusan dan kebijakan secara otonom, namun tetap membuka diriterhadap masukan pihak lain.

(2) Non-hirarkis:tidak menjadi atasan atau bawahan dari sekolah,UPT Dinas P dan K, Dinas Pendidikan, Pemerintah Daerah atau yayasan.

(3) Koordinatif: dapat bekerja-sama dan menjalin hubungan dengan pihak lain untuk mencapai tujuan Komite SD/MI;

(4) Dedikatif: Tidak mencari keuntungan pribadi maupun kelomppok (bekerja demi lemajuan anak tanpa pamrih);

(5) Inklusif: Semua pihak (indifidu dan lembaga) mengambil bagian dan perann aktif (6) Partisipatif: Saling mendengarkan, mengambil keputusan bersama dan melksanakannya; (7) Transparan: Terbuka dalam manajemen, perolehan dan berbagi informasi dan pengertian

bersama; dan

(8) Akuntabel: Bertanggungjawab dan mampu mempertanggungjawabkan keputusan dan hasil-hasil kegiatan.

Bab V

TUJUAN

Pasal 5

Komite Sekolah bertujuan untuk:

(1) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan oprasional dan program pendidikan di SDN 2 Sarirejo,

(4)

(3) Menciptakan suasana dan kondisi transparasi, akuntabel dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di SDN 2 Sarirejo

Bab VI

VISI DAN MISI

Pasal 6

(1) Visi Komite SDN 2 Sarirejo adalah Prima dalam pelayanan dan terwujudnya komite yang berdaya guna.

(2) Misi Komite SDN 2 Sarirejo adalah

(a) Mengadakan rapat-rapat baik rapat harian, rapat pleno, dan rapat insidental ; (b) Memantau siswa belajar di rumah/keluarga;

(c) Menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif untuk belajar; (d) Berperan aktif dalam memajukan pendidikan;

Bab VII

FUNGSI

Pasal 7

Untuk mencapai visi dan misi tersebut pada Pasal 6, maka komite SDN 2 Sarirejo berfungsi untuk:

(1) Memberikan pertimbangan kepada Kepala Sekolah, bendahara sekolah dan guru untuk dijadikan keputusan bersama dalam kebijakan dan program peningkatam mutu pencerdasan anak di kelas, di sekolah dan di rumah terutama tentang KBK dan Penilaian; Sarana dan Prasarana Fisik dan Ketenangan; Keuangan; Kesehatan dan gizi anak.

(2) Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bemutu.

(3) Melakukan kerjasama dengann masyarakat (perorangan/ organisasi/ dunia usaha, dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. (4) Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan

yang di ajukan oleh masyarakat.

(5) Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada sekolah/ madrasah menganai kebijakan dan program pendidikan; Rencana Anggaran Pendapatan Belanja dan Sekolah (RAPBS); criteria kinerja satuan pendidikan; kriteria tenaga pendidikan; criteria fasilitas pendidikan; dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.

(6) Memberikan kemuahan kepada murid, guru dan kepala sekolah agar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, tanpa kekerasan dan tanpa diskriminasi sehingga anak dapat belajar secara menyenangkan, mencerdaskan dan trampil.

(7) Secara terbuka dan yepat waktu mampu mempertanggungjawabkan pada masyarakat tentang kemajuan setiap murid dan setiap guru di kelas dan kepala sekolah.

(8) Mendorong orang tua murid dan anggota masyarakat lainnya memberikan umpan-balik perihal kemajuan anak dan sekolah.

(9) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. (10) Melakukan evaluai dan pengawasan terhadap kebijakan, program,

penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

Bab VIII

MENGUTAMAKAN PEMBELAJARAN ANAK

(5)

Guru dan anak bertemu di sekolah tanpa saling memilih dan tanpa mmbedakan satu sama lain. Setiap anak masuk kelas membawa latar belakang termasuk prasangka (yang baik dan yang buruk), tingkat pengertian dan perasaan asing di lingkungan kelas dan sekolah dan dalam cara belajaar yang berbeda-beda. Guna menciptakan lingkungan sekoalh yang mendukung pembelajaran semua anak di kelas dan sekolah, maka:

(1) Kepala sekolah, guru dan staf tata-usaha untuk urusan sehari-hari di lingkungan sekolah bersama semua komponen di massyarakat menciptakan dan memelihara hubungan yang dinamis, adil, saling menghormati antara ank dan anak, guru dan anak, guru dan guru, guru dan staf tata-usaha, penjaga seolah, guru dan kepala sekolah, serta guru dan orangtua serta masyarakat luas.

(2) Kepala sekolah bersama semua komponen masyarakat (i) menghindari segala bentu kekerasan terhadap anak; (ii) menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak bebas dari rasa takut; (iii) menciptakan suasana sehingga anak merasa senang dengan lingkungan belajar terutama di kelas dan di sekolah.

(3) Guru menggunakan pengetahuan dan pengertian yng sudah ada terutama dari lingkungan sekitar, budaya lokal dan bahasa daerah.

(4) Guru perlu peka, mengerti dan memastikanagar anak mengendalikan laju pembelajaran mereka sendiri baik sebagai kelompok maupun sebagai individu.

(5) Guru perlu mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan anak.

Bab IX

KEANGGOTAAN KOMITE SEKOLAH

Pasal 9

(1) Anggota Komite SDN 2 Sarirejo adalah semua anggota masyarakat setempat dan pihak lain yang peduli pada kemajuan pembelajaran anak di SDN 2 Sarirejo,

(2) Masyarakat perlu memilih wakil-wakil yang mereka percaya dan mampu menjalankan tugas-tugas Komite demi keberhasilan anak-anak SDN 2 Sarirejo ,

(3) Wakil-wakil masyarakat yang duduk dalam kepengurusan Komite Sekolah terdiri dari (a) wakil orangtua murid dan atau wali murid (perempuan dan laki-laki); (b) wakil masyarakat (perempuan atau laki-laki), (c) wakil perempuan; (d) wakil dunia usaha (perempuan atau laki-laki); (e) wakil guru kelas rendah dan kelas tinggi (perempuan dan laki-laki); (f) Kepala Sekolah; (g) wakil Badan Perwakilan Desa dan atau wakil pemerintah desa atau kelurahan; (perempuan atau laki-laki) dan (h) alumni (perempuan atau laki-laki); (i) wakil lembaga kesehatan (perempuan atau laki-laki)

(4) Semua anggota mempunyai hak suara yang sama; bekerja dedikatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran semua anak; baik anak yang daya tanggapnya cepat maupun anak yang daya tanggapnya lamban.

Bab X

KEPENGURUSAN KOMITE SEKOLAH

Pasal 10

Dewan Pengurus Komite SDN 2 Sarirejo :

(1) Terdiri atas: (a) seorang ketua; (b) dua orang wakil ketua; (c) Seorang sekretaris; (d) seorang bendahara; sejumlah anggota yang terbagi ke dalam 2 (dua) bidang, yakni: (i) pembelajaran, kesehatan dan gizi anak; dan (ii) keuangan, ketenagaan dan fisik sekolah (termasuk perolehan asset sekolah).

(2) Wakil Ketua Bidang Pembelajaran Anak dan Wakil Ketua mengurus Sumber Daya. (3) Ketua Komite SDN 2 Sarirejo tidak berasal dari Kepala, guru, yayasan SDN 2 Sarirejo, (4) Ketua Komite SDN 2 Sarirejo dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat umum anggota. (5) Struktur organisasi Komite SDN 2 Sarirejo adalah seperti yang tertera pada pasal 4 dan

merupakan bagian tak terpisahkan dari pasal 10 Ayat (5) ini.

(6)

Bab XI

TUGAS POKOK KOMITE SEKOLAH

Pasal 11

Komite SDN 2 Sarirejo mempunyai tugas untuk: (1) Menyelenggarakan rapat-rapat pengurus Komite.

(2) Menyelenggarakan rapat-rapat anggota sesuai program yang di tetapkan.

Pasal 12

(1) Komite SDN 2 Sarirejo bertugas untuk menyusun program kerja sekolah dan Laporan Keuangan Komite harus selesai selambat-lambatnya Bulan Agustus setelah rapat evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran tahun sebelumnya. Tugas tersebut meliputi:

(2) Menetapkan visi dan misi kelas dan sekolah sesuai kebutuhan anak menurut kelas dan jenis kelamin dan kehendak orang tua serta masyarakat setempat;

(3) Bersama guru, Kepala Sekolah dan pengawas TK/ SD memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepala sekolah dalam menyusun, menetapkan dan memutuskan program sekolah termasuk Anggaran pendapatan dan Belanja (RAPBS) SDN 2 Sarirejo,

(4) Kepala Sekolah, membantu dan menyusun silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan dana yang diperlukan untuk mewujudkan KTSP di dalam kelas;

(5) KTSP, Tim Pengembang Silabus perlu bekerja-sama dengan Komite Sekolah yang lain di gugus yang sama.

(6) Menetapkan kebijakan tentang perbaikan kesejahteraan guru, staf tata usaha, penjaga sekolah dan kepala sekolah;

(7) Bersama-sama huru dan Kepala Sekolah mengembangkan potensi turut serta secara bebas masyarakat khususnya budaya local dan bahasa daerah untuk dalam kehidupan budaya meningkatkan prestasi semua anaksesuai dengan talenta masing-masing anak, baik dalam bidang akademis maupun bidang iman, taqwa dan budi pekerti;

(8) Menggali, menghimpun dan mengelola sumber daya dari masyarakat yang di kelola oleh bendahara rutin sekolah dan bendahara pembangunan Komite Sekolah;

(9) Menghimpun dan mengelola saran, masukan, bahan pemikiran, dan tenaga yang berasal dari masyarakat;

(10) Menerapkan dan menetapkan kebijakan tentang disiplin, penghindaran segala bentuk kekerasan, tentang sikap dan perilaku terhadap anak pencegahan diskriminasi kepada anak dan guru perempuan baik di rumah, dikelas maupun di sekolah;

(11) Menetapkan kebijakan tentang pemeriksaan kesehatan mata, gigi, telinga dan gizi anak, penanggulangannya bersama guru, orang tua murid dan wakil dari lembaga kesehatan setempat;

(12) Mendukung otonomi dan pengembangan profesi guru dalam pelaksanaan pengajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sejalan dengan pembelajaran, bimbingan serta penilaian hasil-hasil pembelajaran (Penilaian formatif dan sumatif;

(13) Membangun kerjasama dengan lembaga atau pihak lain dalam rangka meningkatkan mutu guru, mutu pembelajaran anak, dan kemandirian sekolah, secara berkesinambungan,; (14) Bersama Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Dewan Pendidikan, Komite Sekolah/

Madrasah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan di SD sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

(15) Mendukung, memantau dan mengevaluasi disiplin, penghindaran kekerasan terhadap anak, pengelilaan kelas dan sekolah termasuk penggunaan keuangan dan sumber daya lainnya untuk kelas dan sekolah;

(16) Memantau guru dan Kepala Sekolah dalam menerapkan KTSP dan meminta pertanggungjawaban Kepala Sekolah tentang kemajuan dan masalah penerapan KTSP. (17) Membuat laporan pertanggungjawaban secara terbuka kepada pemberi dana dan masyarakat

tentang penggunaan keuangan dan sumber daya lain serta hasil-hasilnya; dan

(18) Menyampaikan usul dan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah dan Dewan Pendidikan Kabupaten Ngada tentang kebutuhan anak, guru dan sekolah dan tentang upaya peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan.

Bab XII

(7)

Pasal 13

(1) Rapat pleno anggota merupakan kekuasaan tertinggi Komite SD N 2 Sarirejo

(2) Rapat Pleno Anggota sedikitnya dilakukan 3 (tiga) kali dalam satu tahun ajaran, yakni sebelum satu tahun ajaran dengan agenda pokok rencana sekolah, akhir semester I dan II dengan agenda pokok laporan kemajuan anak dan pertanggungjawaban Komite SDN 2 Sarirejo kepada orang tua dan masyarakat.

(3) Sedikitnya 2/3 (dua per tiga) anggota anggota Komite SDN 2 Sarirejo dapat mengusulkan dan mengesahkan diadakannya Rapat Pleno di luar rapat yang telah di tetapkan.

(4) Pengurus Komite dapat merencanakan dan melaksanakan rapat pengurus, rapat bidang dan atau panitia ad hoc.

(5) Pengurus Komite menetapkan dan memutuskan wewenang dan kewajiban panitia ad hoc dalam bentuk surat tugas.

Bab XIII

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

Pasal 14

Hal-hal yang belum di atur dalam Anggaran Dasar Komite SDN 2 Sarirejo diatur lebih lanjut dalam ART Komite SDN 2 Sarirejo.

Bab XIV

PEMBUBARAN KOMITE SDN 2 SARIREJO

Pasal 15

(1) Komite SDN 2 Sarirejo dapat di bubarkan jika sekolah di tutup; atau

(2) Komite SDN 2 Sarirejo dapat di bubarkan jika di setujui oleh sedikitnnya 2/3 anggota masyarakat dalam kapasitasnya sebagai anggota Komite Sekolah melalui rapat pleno anggota.

(3) Sesudah Komite SDN 2 Sarirejo dibubarkan, semua asset Komite Sekolah di serahkan kepada SDN 2 Sarirejo.

B. ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

KOMITE SDN 2 SARIREJO

Bab XV

MEKANISME PEMILIHAN, PENETAPAN PENGURUS KOMITE SD

NEGERI 2 SARIREJO

Pasal 16

Mekanisme pemilihan dan penetapan Komite SDN 2 Sarirejo untuk periode berikutnya dilaksanakan sebagai berikut:

(1)Kepala Sekolah dan atau orangtua murid membentuk panitia persiapan dan memanggil rapat untuk menginventarisasi calon Komite SDN 2 Sarirejo

(2) Calon anggota di umumkan kepada orangtua/ wali murid dan masyarakat;

(8)

(4) Komite Sekolah menetapkan pengurus dan anggota Komite Sekolah yang baru dan menyerahterimakan kepangurusannya kepada pengurus yang baru dengan Surat Keputusan Ketua Komite SDN 2 Sarirejo ;

(5) Komite Sekolah yang baru perlu menyebarluaskan informasi tentang kepengurusan dan tugas-tugasnya kepada orangtua dan anggota masyarakat setempat.

(6) Tembusan Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Pengesahan Komite Sekolah di kirimkan kepada: (a) Ketua DPRD Kabupaten/ Kota; (b) Kepala Dinas Pendidikan; (c) Dewan Pendidikan Kabupaten Kota; (d) Kepala Cabang Dinas Pendidikan, dan (e) seluruh pengirus Komite Sekolah.

Bab XVI

RINCIAN TUGAS PENGURUS KOMITE SDN 2 SARIREJO

Pasal 17

(1) Ketua Bertugas:

a. Mengkonsultasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan komite SD/ MI baik kedalam maupun keluar sekolah;

b. Mengarahkan dan memantau pelaksanaan tugas-tugas Wakil ketua, Sekretaris, Bendahara dan kepala bidang;

c. Mengatasi dan menyelesaikan masalah yamg terjadi dalam wadah Komite Sekolah dan sasaran program.

d. Atas nama pengurus memberikan laporan pertanggung jawaban tentang program kerja Komite kepada anggota Komite Sekolah.

e. Menandatangani surat-surat Komite SDN 2 Sarirejo

f. Bersama-sama dengan semua nsure pengurus melaksanakan tugas-tugas Komite SDN 2 Sarirejo,

g. Apabila ketua berhalangan, maka ketua mendelegasikan tugas-tugas dan Struktur organisasi ketua kepada Wakil Ketua I atau wakil ketua II; DAN

h. Memimpin rapat-rapat Komite Sekolah;

i. Menghadiri undangan rapat di luar Komite Sekolah.

(2) Sekretaris bertugas:

a. Mengelola tata usaha Komite Sekolah

b. Menyiapkan agenda rapat setelah mengkonsultasikannya kepada ketua Komnite Sekolah.

c. Mengatur surat keluar dan surat masuk, termasuk mengagendakannya. d. Mencatat hasil kegiatan rapat dan membuat risalah rapat.

e. Menyiapkan konsep program kerja dan memfinalkan setelah memperoleh masukan dari rapat pengurus Komite Sekolah.

(3) Bendahara Komite bertugas:

a. Membukukan keuangan dan menyiapkan uang Komite Sekola;

b. Mengeluarkan uang atas perintah ketua sehubungan dengan program pokok Komite

c. Memeriksa laporan keuangan sekolah, membuat laporan bulanan laporan enam bulanan keuangan dan mempertanggungjawabkannya kepada anggota Komite Sekolah; dan

d. Memberikan masukan dalam penyusunan RAPBS.

(4) Bidang pembelajaran, Kesehatan dan Gizi Anak berugas:

a. Menyetujui dan mengikuti perkembanganprogram pembinaan kesehatan fisik dan mental anak, keimanan, ketakwaan dan budi pekerti di kalangan murid, guru dan Kepala Sekolah.

b. Menyusun program kegiatan pengalangan dana masyarakat termasuk penentuan uang sekolah.

c. Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat mengalang dana untuk sekolah.

(9)

e. Menyetujui dan mengikuti perkembangan program kegiatan dan gizi, manfaat penghindaran kegiatan fisik dan mental, peningkatan disiplin serta saling menghormati antara (i) anak dengan anak; (ii) anak dengan guru dan Kepala Sekolah; (iii) antara guru dan Kepala Sekolah; dan antara warga sekolah dengan masyarakat.

f. Memeriksa dengan teliti laporan tiga bulanan dan mempertanggungjawabkan hasil-hasilnya tentang pelaksanaan tugas bidangnya kepada Komite SDN 2 Sarirejo,

g. Memeriksa dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara terbuka tentanng kaitan antara penggunaan dana dan mutu pembelajaran anak.

h. Membantu menyusun dan menyetujui program pemeriksaan kesehatann dan gizi anak;

i. Melaksanakan kegiatan penyadaran masyarakat tentang kesehatan keluarga dan anak termasuk program UKS;

j. Menggunakan pengetahuan tentang kesehatan fisik dan mental dan gizi anak sebagai sumber belajar di kelas dan sekolah;

k. Secara berkala, membantu pemeriksaan dan penyembuhan dan perbaikan gizi anak;

l. Memeriksa denganteliti laporan kaitan antara kesehatan dan gizi anak dengan kemajuan belajar anak dan secara terbuka malaporkannya kepada masyarakat; dan m. Secara berkala melaksanakan kegiatan penyadaran kepada anak dan orangtua

tentang kesehatan masyarakat.

n. Mengevaluasi kesehatan dan gizi anak secara berkala setiap bulan di sekolah.

(5) Bidang Keuangan, Ketenangan dan Fisik Sekalah bertugas:

a. mengupayakan perolehandana untuk peningkatan mutu pembelajaran anak, sarana dan prasarana sekolah.

d. Bersama bidang lain memahami dan mendukung program kegiatan pengendalian mutu pembelajaran murid di setia kelas; dan

e. Memastikan penggunaan uang untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak di setiap kelas dan di sekolah.

Bab XVII

MEKANISME RAPAT KOMITE SEKOLAH

Pasal 18

(1) Undangan rapat harus di kirimkan kepada peserta rapat selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan rapat dan harus di lengkapi dengan buku ekspedisi.

(2) Agenda rapat yang di sikapkan oleh Sekretaris Komite Sekolah perlu memperoleh persetuuan peserta rapat.

(3) Anggota Komite Sekolah dapat mengusulkan agenda rapat untuk memperoleh persetujuan dari peserta rapat, apabila rapat tersebut hanya di hadiri oleh pengurus Komite Sekolah.

(4) Bila rapat tersebut di hadiri oleh masyarakat dan atau orangtua murid, maka anggota Komite Sekolah tidak perlu mengusulkan tambahan agenda rapat;

(5) Anggota Komite Sekolah yang mengusulkan rapat dapat menyampaikan gagasannya guna mendapat tanggapan dari peserta rapat, kalau rapat tersebut intern pengurus Komite Sekolah;

(6) Proses dan hasil keputusan rapat dicatat dalam risalah rapat yang disusun oleh sekretaris Komite Sekolah atau seorang petugas yang di serahi tugas untuk itu; dan

(10)

Bab XVIII

PELAPORAN

Pasal 19

Baca Bab tentang

(1) Untuk meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar di kelas, maka manajemen konflik prosedur pelaporan dan urusan administrasi harus di sederhanakan.

(2) Dokumen kebijakan, dokumen rencana dan anggaran serta laporan kemajuan harus harus disederhanakan.

(3) Pengelolaan dana pendidikan di laporkan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable).

(4) Setiap pemasukan dan pengeluaran agar dilakukan pemeriksaan dan pengawasan (diaudit) secara tertib dan teratur.

Pelaporan dan dokumen memakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD dan menggunakan kata-katadan kalimat yang mudah dimengerti.

Bab XIX

MANAJEMAN KONFLIK

Pasal 20

(1) Komite SDN 2 Sarirejo dan semua piahak yang berkepentinagan berusaha untuk menciptakan suasana keterbukaan dan kekeluargaan guna mencegah konflik yang dapat menghambat yang merugikan pembelajaran anak.

(2) Dalam mengatasi konflik, semua pihak perlu menggunakan mengutamakan cara damai dan menerapkan prinsip-prinsip penyelesaian konflik berikut ini:

(a) Memisahkan orang dari masalah dan menfokuskan pada masalah; (b) Pusatkan pada kepentingan atau motif dan bukan pada status atau posisi;

(c) Ciptakan berbagai kemungkinan jalan keluar sebelum memutuskan apa yang harus di lakukan; dan hasilnya berdasarkan pada patokan-patokan objektif dan tanpa diskriminasi.

Bab XX

KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN

Pasal 21

(1) Kerjasdama dengan pihak lain hanya dapat di lakukan setelah di teliti, di pertimbangkan dan disepakati dalam rapat pleno anggota.

(2) Kerja-sama dengan pihak lain di tuangkan dalam nota kesepakatan yang di tandatangani oleh kedua belah pihak dan di saksikan oleh wakil Pemerintah Desa/ Kelurahan.

(3) Tujuan utama kerja-sama itu adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak-didik.

Bab XXI

KALENDER PENDIDIKAN

Pasal 22

(1) Komite Sekolah memastikan tersedianya kalender pendidikan dan digunakan sebagaimana mestinya.

(2) Komite Sekolah perlu berkonsultasi perihal kalender pendidikan seperti yang tertera pada ayat (1) pasal 20 di atas.

Bab XXII

(11)

Pasal 23

Hal-hal lain yang belum diatur dalam AD dan ART akan ditetapkan secara terpisah melalui rapat pleno anggota Komite Sekolah.

Ditetapkan di …

Tanggal

Komite Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Rapat Kerja Nasional adalah pertemuan yang dihadiri oleh Dewan Pengawas, Dewan Pengurus, Badan Pekerja Nasional dan Koordinator Kelompok Anggota

Jika pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus Kadin Indonesia yang sekaligus merangkap ketua formatur dan empat orang anggota formatur oleh utusan Anggota Biasa dan utusan Anggota

Ketua MKKS SMA/MA dipilih dalam Rapat Anggota Paripurna, dilantik dan disyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare1. Pengurus berhak mewakili MKKS SMA/MA

23) Penetapan pergantian dan penyempurnaan susunan personalia pengurus Partai tingkat Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang. 24)

Tindakan disiplin terhadap anggota Pengurus dilakukan oleh Pimpinan Organisasi yang setingkat lebih tinggi sedang terhadap anggota Pengurus Pusat dilakukan oleh suatu sidang

Jika pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional yang sekaligus merangkap ketua formatur dan empat orang anggota formatur oleh utusan Dewan Pengurus Provinsi dan dua orang

Jikalau anggota Badan Pengurus Pusat maupun Daerah yang hadir atau diwakili dalam rapat tidak memenuhi korum yang disyaratkan dalam Ayat 4 Pasal ini, maka

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga, ditetapkan dalam peraturan tersendiri oleh Dewan Pengurus Pusat yang isinya