• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI DAN KARAKTERISTIK HIDROKSIAPATIT (Ca10(PO4)6(OH)2) TULANG BROILER PADA SUHU PEMBAKARAN BERBEDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI DAN KARAKTERISTIK HIDROKSIAPATIT (Ca10(PO4)6(OH)2) TULANG BROILER PADA SUHU PEMBAKARAN BERBEDA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

PRODUKSI DAN KARAKTERISTIK HIDROKSIAPATIT

(Ca

10

(PO

4

)

6

(OH)

2

) TULANG BROILER PADA SUHU

PEMBAKARAN BERBEDA

SKRIPSI

OLEH

ATIRAH

I 111 13 540

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

(2)

ii

PRODUKSI DAN KARAKTERISTIK HIDROKSIAPATIT

(Ca

10

(PO

4

)

6

(OH)

2

) TULANG BROILER PADA SUHU

PEMBAKARAN BERBEDA

SKRIPSI

OLEH

ATIRAH

I 111 13 540

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

(3)
(4)
(5)

v KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas rahmat dan taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Produksi dan Karakteristik Hidroksiapatit Tulang Broiler pada Suhu Pembakaran Berbeda. Penulis dengan rendah hati mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini utamanya: 1.. Bapak Dr. Muhammad Irfan Said, S.Pt, M.P.sebagai pembimbing utama dan

Dr. Fatma Maruddin, S.Pt, M.Pselaku pembimbing anggota yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan nasihat serta motivasi sejak awal penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini.

2. Ibu Prof. Dr. drh. Ratmawati Malaka, M.Sc, ibu Dr. Nahariah, S.Pt, M.Pdan ibu Endah Murpi Ningrum, S,Pt, M.Pyang telah banyak memberikan saran kepada penulis.

3. Ketua Program Studi Teknologi Hasil Ternak Bapak Dr. Muhammad Irfan Said S.Pt, M.P.dan Bapak Ketua Jurusan Produksi Ternak Dr. Muhammad Yusuf, S.Pt,Phd.

4. Bapak Dekan Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc., Ibu Wakil Dekan I Prof. Dr. drh. Ratmawati Malaka, M.Sc dan Ibu Wakil Dekan II Dr. Ir. Hastang, M.Si serta Bapak Wakil Dekan III Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu, M.Si . 5. Bapak Dr. Hikmah M.Ali, S.Pt, M.Si., selaku penasehat akademik dan

pembimbing PKL yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.

(6)

vi 6. Ibu dan Bapak Dosen tanpa terkecuali yang telah membimbing saya selama kuliah di Fakultas Peternakan dan Pegawai Fakultas Peternakan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini.

7. Kedua orang tua, ayahanda H. Ambo Ako dan ibunda Hj. Tenri Balobo.atas segala doa, motivasi, pengetahuan dan dukungan serta kasih sayang yang tak terbatas untuk penulis

8. Untuk saudaraku tercinta Aslam terima kasih telah menjaga selama di perantuan.

9. Kepada kakanda Muhammad Irfan Suradi terima kasih telah setia menemani dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan studi

10.Teman seperjuanganku Nita Kurniaputri dan Karmila terima kasih telah membantu, memotivasi dan mendengar keluh kesahku selama ini.

12.Teman satu tim penelitian Muhammad Nurhidayat terima kasih atas kerja sama dan bantuannya selama penelitian.

14.Untuk teman angkatanku LARFA013 terima kasih untuk kebersamaan selama ini, semoga kita sukses sama-sama

15.Teman-teman HIMATEHATE_UH dan seluruh warga HIMATEHATE_UHyang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis serta telah menjadi wadah bagi penulis untuk belajar.

17. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan, terima kasih atas dukungan dan kerja samanya.

Makassar, November 2017

(7)

vii ABSTRAK

ATIRAH (I111 13 540). Produksi dan Karakteristik Hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2 ) Tulang Broiler Pada Suhu Pembakaran Berbeda. Dibimbing oleh MUHAMMAD IRFAN SAID dan FATMA MARUDDIN.

Tulang merupakan limbah yang memiliki kandungan anorganik yang tinggi, sehingga tulang dapat diolah menjadi produk hidroksiapatit. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kualitas hidroksiapatit tulang broiler yang diproduksi pada suhu pembakaran yang berbeda. Metode yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu kalsinasi suhu 1000 selama 5 jam, presipitasi dengan penambahan (NH4)2HPO4 dan pembakaran dengan suhu yang bervariasi. Data hasil kalsinasi dan karakteristik hidroksiapatit pada suhu pembakaran berbeda dianalisis dengan difractometer sinar-X(XRD). Sedangkan rendemen dianalisis ragam dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah sebanyak 3 ulangan dengan suhu pembakaran 550 , 600 Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi hidroksiapatit maksimum terdapat pada suhu , dengan persentase hidroksiapatit sebesar 97,2%. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa suhu pembakaran dapat digunakan untuk memproduksi hidroksiapatit dari tulang broiler.

(8)

viii

ABSTRAK

ATIRAH(I111 13 540). Production and Charecteristics of Hydroxyapatite

(Ca

10

(PO

4

)

6

(OH)

2

)

From Broiler’s Bone at Different Incineration

Temperature.Supervised byMUHAMMAD IRFAN SAIDandFATMA

MARUDDIN.

Bone is a waste that has a high inorganic content,so the bone can be processed into a hydroxyapatite product.The purpose of this study was to determine the quality of hydroxyapatite of broiler bones produced at different incineration temperatures. The method used throught several stages of calcining the temperature 1000 for 5 hours. Precipitation with the addition of (NH4)2HPO4 and incineration with varying temperature. The result of calcination and hydroxyapatite characteristics at different combustion temperatures were analyzed descriptive. Whereas rendement was analyzed with Completely Randomized Design (CRD) of 3 replication patterns with incineration temperatures of 550 , 600 , 650 , 700 , 750 , 800 . The results showed that maximum hydroxyapatite production was present at 700 , with hydroxyapatite percentage of 97.2%. Based on the research, it can be concluded that the burning temperature of 700 can be used to produce hydroxyapatite from broiler bone.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

PENDAHULUAN ... 1 TINJAUAN PUSTAKA Tulang Broiler ... 3 Hidroksiapatit ... 5 METODE PENELITIAN WaktudanTempat ... 9 MateriPenelitian ... 9 RancanganPenelitian ... 10 ProsedurPenelitian... 11

Parameter yang Diukur ... 12

Analisis Data ... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN Kalsinasi Tulang Broiler ... 14

Kualitas Hidroksiapatit pada Suhu Pembakaran Berbeda ... 15

Rendemen ... 16

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 18

Saran ... 18 LAMPIRAN

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Diagram Alir Prosedur Penelitian ... 11 2. Pola difraksi sinar-X tulang ayam sebelum dan setelah kalsinasi.. 14

(11)

xi

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Komposisi tulang ayam ... 4 2. Persentase pembentukan kristal hidroksiapatit tulang broiler pada

suhu pembakaran berbeda ... 15 3. Rata-rata rendemen tulang broiler sebelum pembakaran dan

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Analisis XRD tulang broiler setelah kalsinasi ... 21

2. Analisis XRD suhu pembakaran 550 ... 23

3. Analisis XRD suhu pembakaran 600 ... 26

4. Analisis XRD suhu pembakaran 650 ... 28

5. Analisis XRD suhu pembakaran 700 ... 30

6. Analisis XRD suhu pembakaran 750 ... 32

7. Analisis XRD suhu pembakaran 800 ... 34

8. Hasil perhitungan rendemen sebelum dan setelah pembakaran dengan suhu yang berbeda ... 41

9. Analisis ragam hidroksiapatit tulang broiler pada pembakaran yang berbeda ... 44

(13)

1

PENDAHULUAN

Tulang merupakan By product dari ternak besar dan ternak kecil. Tulang dapat diperoleh dari Rumah Potong Ayam (RPA). Tulang hingga saat ini belum termanfaatkan secara maksimal, seperti tulang broiler dari sisa proses boneless. Hal ini menyebabkan terjadinya timbunan limbah tulang. Nilai ekonomis tulang terbilang masih rendah. Pemanfaatan tulang ternak masih sebatas bahan baku pakan ternak. Salah satu jenis ternak yang menghasilkan limbah cukup besar adalah ayam, karena ternak tersebut menempati posisi populasi terbesar di Indonesia.

Tulang Ayam merupakan limbah yang memiliki kandungan anorganik yang tinggi. Tulang Ayam mengandung protein 30,6% dan garam-garam mineral, seperti kalsium fosfat sebanyak 58,3%, kalsium karbonat 1,0%, magnesium fosfat 2,1%, kalsium flourida 1,9%. Tulang dapat diolah menjadi produk hidroksiapatit.

Hidroksiapatit merupakan bahan dalam pembentukan tulang dan enamel gigi. Hidroksiapatit merupakan kelompok mineral apatit dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2. Bahan ini telah dipergunakan secara luas dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi sebagai bahan subtitusi tulang dan penambalan gigi. Bahan baku tulang yang melimpah memungkinkan untuk memproduksi hidroksiapatit.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Erny (2013), tentang sintesis Ca10(PO4)6(OH)2 dari limbah cangkang telur ayam dan potensinya pada upaya perlindungan terhadap demineralisasi gigi. Metode yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu kalsinasi pada suhu 1000oC selama 5 jam untuk

(14)

2 mendapatkan senyawa CaO. CaO hasil kalsinasi direaksikan dengan (NH4)2HPO4 sebagai prekusor pembuatan senyawa Hidroksiapatit pada untuk menghasilkan senyawa Ca10(PO4)6(OH)2.Pembakaran merupakan salah satu proses penting dalam memproduksi hidroksiapatit.

Suhu pembakaran sangat berperan terhadap keluaran produk yang masih berupa bubuk. Namun, suhu pembakaran bisa merusak pembentukan kristalinitas hidroksiapatit, sehingga dapat merusak tingkat keteraturan penempatan atom-atom dalam unit sel dan kisi kristal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai suhu pembakaran yang dapat menghasilkan hidroksiapatit dengan karakteristik kristal yang baik.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui suhu optimum dalam pembentukan kristal hidroksiapatit tulang broiler yang diproduksi pada suhu pembakaran yang berbeda.

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah limbah tulang broiler dari sisa proses boneless.

(15)

3

TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Tulang Broiler

Tulang merupakan suatu jaringan penghubung atau jaringan ikat yang spesial yang mengandung kurang lebih 50% air serta 15% sum-sum tulang merah dan kuning. Sum-sum tulang terdiri dari lemak sebesar 96%. Bahan pengisi pada tulang adalah protein dan garam-garam mineral, seperti kalsium fosfat sebanyak 58,3%, kalsium karbonat 1,0%, magnesium fosfat 2,1%, kalsium fluoride 1,9% dan sisanya adalah protein sebanyak 30,6% (Ward,1977). Lebih lanjut Yuwanta (2004) mengemukakan bahwa penyusunan tulang terdiri dari senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik dalam tulang terdiri atas protein dan polisakarida, sedangkan senyawa anorganik dalam tulang terdiri dari garam-garam fosfat dan karbonat.

Ayam ras pedaging disebut juga broiler. Ayam ini merupakan jenis rasunggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam. Kerangka tulang ayam tersusun atas 76% bahan anorganik dan 25% bahan organik. Fungsi tulang pada unggas adalah tempat pertautan otot-otot sehingga membentuk tubuh, melindungi organ dalam seperti alat pencernaan, jantung, hati dan alat reproduksi, tempat sum-sum untuk membentuk sel darah merah dan sel darah putih serta bernafas yaitu meringankan tubuh saat terbang (Yuwanta, 2004). Tulang ayam mengandung komponen air, lemak, kolagen, dan zat organic. Komposisi dari masing-masing bahan dapat dilihat pada Tabel 1. berikut.

(16)

4 Tabel 1. Komposisi Tulang Ayam

No Komponen Kandungan 1 Air 1,8 – 44,3 2 Lemak 1,2 – 26,9 3 Kolagen 15,8 – 32,8 4 Zat anorganik 28,0 – 56,3 Sumber : Soengkawati ( 1979)

Harjana (2011) mengemukakan bahwa struktur umum jaringan tulang terdiri matrik tulang, sel tulang, osteoblast, osteoklas. Matrik tulang adalah bahan intersel yang mengalami klasifikasi, sel tulang (osteosit) yang terdapat dalam rongga (lakuna) pada matrik, osteoblas yang berperan untuk sintesis bahan organik matrik tulang, serabut kolagen dan glikoprotein dan 17 osteoklas adalah sel raksasa yang berperan untuk perombakan matrik tulang dan perubahan bentuk jaringan tulang.

Berdasarkan asalnya, tulang dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu collected bone dan slaugterhouse bone. Collected bone memiliki ukuran bervariasi, banyak mengandung daging, kadar lemak tinggi (sering terhidrolisis sehingga mutu gelatin yang dihasilkan rendah). Jenis ini lebih cocok untuk pembuatan bahan perekat dan dapat diperoleh dari penjualan daging di pasar. Jenis slaugterhouse bone diperoleh dari tempat pemotongan hewan langsung mendapatkan perlakuan sebelum digunakan lebih lanjut, sehingga sedikit mengalami kontaminasi. Jenis ini cocok untuk bahan baku pembuatan gelatin (suatu hidrokoloid yang dapat digunakan sebagai gelling, bahan pengental atau penstabil) (Saleh, 2004).

(17)

5

Hidroksiapatit

Indonesia adalah Negara dengan jumlah penderita patah tulang tertinggi. Diantaranya ada sebanyak 300-400 kasus operasi bedah tulang per bulan di RS Dr. Soetomo Surabaya. Bone graft adalah tulang yang sudah mati, tetapi masih dapat dimanfaatkan untuk rehabilitasi kerusakan tulang setelah melalui proses tertentu. Bone graft merupakan pembedahan untuk menepatkan tulang baru ke dalam rongga tulang yang rusak atau diantara lubang dan tulang mati. Namun jumlah bone graft yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan bone graft yang terus meningkat, sehingga untuk mengatasi masalah ini adalah dengan penggunaan bone graft sintetis, yang salah satu bahan bakunya adalah hidroksiapatit sintetis (Ichsan, 2012).

Hidroksiapatit sintetis adalah hidroksiapatit yang dibuat secara sintesa kimia. Hidroksiapatit sintetis tidak hanya diperoleh melalui reaksi senyawa-senyawa sintetis, tetapi dapat juga diperoleh dengan mereaksikan senyawa-senyawa sintetis dengan senyawa alami. Hidroksiapatit sintetis dikenal sebagai salah satu bahan implant yang penting karena mempunyai sifat yang bioaktif, biokompatibel, dan osteokonduktif yang sama dengan mineral tulang alami, sehingga bisa digunakan sebagai pengganti jaringan keras manusia (Muntamah, 2011). Lebih lanjut Istifarah (2012) mengemukakan bahwa hidroksiapatit yang disintesis dari bahan alam memiliki osteokonduktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan dari bahan sintetik. Menurut Sopyan (2002) persen berat ideal untuk hidroksiapatit adalah 39,9% Ca, 18,5% P dan 3,38% OH dan rasio ideal antara Ca/P sebesar 1,67.

(18)

6 Hidroksiapatit merupakan kelompok mineral apatit dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2. Hidroksiapatit termasuk dalam material anorganik yang secara kimia dan fisika kandungan mineralnya sama dengan tulang dan gigi manusia. Bentuk awal dari hidroksiapatit ini adalah kalsium apatit dengan formula Ca5(PO4)3(OH), tetapi lazimnya ditulis Ca10(PO4)6(OH)2 untuk menunjukkan unit selkristalnya mengandung dua molekul (Syukri, 2008).

Hidroksiapatit ini menempati porsi 65% dari fraksi mineral yang ada dalam tulang manusia. Material ini juga terdapat pada struktur gigi manusia terutama dalam dentine dan enamel. Oleh karena itu, peranan material ini sangat penting dalam dunia kesehatan (Suryadi, 2011). Hidroksiapatit memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a. Struktur Kristal

Hidroksiapatit memiliki struktur kristal dengan parameter kisi a1 = a2 = a3= 9.423Å dan c = 6.875Å yang menunjukkan bahwa kristal hidroksiapatit berbentuk heksagonal (Syukri, 2008).

b. Sifat Mekanik

Sifat mekanik hidroksiapatit yang disintesis bervariasi, Hal ini dikarenakanadanya variasi struktur seperti pengaruh porositas, ukuran butir, adanya pengotor,dan proses pembuatan hidroksiapatit yang bervariasi (Suryadi, 2011).

Rasio perbandingan Ca/P juga berpengaruh terhadap sifat mekanik hidroksiapatit. Semakin besar perbandingan rasio Ca/P maka kekuatannya akan semakin meningkat, namun perbandingan tersebut akan mencapai maksium pada

(19)

7 Ca/P = 1,67. Sifat mekanik hidroksiapatit akan turun apabila perbandingan Ca/P > 1,67 atau Ca/P < 1,67 (Suryadi, 2011). Lebih lanjut Rocha (2005) mengemukakan bahwa Jika konsentrasi masing-masing komponen penyusun senyawa hidroksiapatit yang ingin disintesis diketahui kadarnya, maka akan mudah melakukan pendekatan dengan menggunakan rasio ini.

c. Sifat Hidroksiapatit sebagai Bone Graft

Hidroksiapatit memiliki tiga sifat utama yang ideal sebagai bone graft yaitu biokompatibel, bioaktif dan osteokonduktif. Bersifat biokompatibel karena hidroksiapatit dapat menyesuaikan dengan kecocokan tubuh manusia dan tidak menyebabkan reaksi penolakan dari sistem kekebalan tubuh manusia, bersifat bioaktif karena dapat menyatu dengan tulang manusia dengan membentuk suatu lapisan apatit biologis sehingga terbentuk ikatan kimia langsung dengan tulang dan bersifat osteokonduktif karena dapat menstimilasi pertumbuhan dan pembentukan tulang. Contoh penggunaan hidroksiapatit dibidang kedokteran gigi digunakan sebagai bahan pelapis logam untuk meningkatkan kemampuan mengikat tulang, meningkatkan sifat biokompatibel dan pelapis tulang buatan yang dimasukan kedalam tubuh manusia untuk memberikan sifat keras pada jaringan tulang (Sarbijt, 2013). Lebih lanjut Suryadi (2011) mengemukakan bahwa ketiga sifat hidroksiapatit bergantung pada beberapa faktor seperti derajat kristalinitas, ukuran kristalit, kondisi pada saat diproses (suhu dan tekanan), dan porositas.

(20)

8 Hidroksiapatit dapat dibedakan berdasarkan ion yang menggantikan gugus penyusun hidroksiapatit dan berdasarkan ukuran serbuknya. Berikut macam-macam hidroksiapatit.

a. Berdasarkan gugus penyusunnya

Salah satu ion yang banyak menggantikan gugus penyusun hidroksiapatit adalah ion karbonat. Terdapat dua mekanisme substitusi gugus karbonat dalam senyawa hidroksiapatit, yaitu pada saat proses pemanasan dengan temperature rendah ion karbonat menggantikan gugus pospat menghasilkan apatit karbonat tipe B, sedangkan pada saat proses pemanasan dengan temperatur tinggi ion karbonat menggantikan gugus karboksil menghasilkan apatit karbonat tipe A(Qori, 2008).

b. Berdasarkan ukuran serbuk

Hidroksiapatit dapat digunakan dalam bentuk serbuk maupun bentuk blok untuk mengganti cacat tulang atau rongga yang terjadi karena trauma atau kanker tulang (Moore, 2001). Lebih lanjut Rocha (2005) mengemukakan bahwa, hidroksiapatit yang berasal dari pengolahan serbuk memiliki potensi yang besar sebagai pengganti tulang karena sifatnya yang mudah terserap oleh tulang dan dapat diterima oleh tubuh. Terdapat dua macam hidroksiapatit serbuk yaitu hidroksiapatit ukuran mikro dan nano. Hidroksiapatit dengan ukuran mikro memiliki luas permukaan yang kecil dan memiliki ikatan kristal yang kuat sehingga mudah diserap oleh tubuh, meningkatkan biostabilitas dan kekuatan, sedangkan hidroksiapatit dengan struktur nano memiliki kerapatan, kekuatan dan sifat bioaktif yang lebih b

(21)

9

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2017. Pembuatan hidroksiapatit dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Sisa Hasil Ternak, Fakultas Peternakan (proses pencucian tulang), Laboratorium Kimia dan Makanan Ternak, Fakultas PeternakanUniversitas Hasanuddin, Makassar (proses presipitasi dan pembakaran). Laboratorium x-Ray Diffraction EXDRF Spectrometer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar (pengujian difractometer sinar-X). dan Laboratorium Teknik Kimia, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar (proses kalsinasi).

Materi Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian hidroksiapatit antara lain 70gram tulang yang merupakan sisa dari proses boneless ayam ras pedaging (broiler) yang berumur 30 hari dan telah dibersihkan dari sisa daging dan lemak. Tulang ini diperoleh dari tempat pemotongan ayam di pasar daya. Selain itu aquades, larutan (NH4)2HPO4 0,3 M, kertas lebel, dan kertas sharing whatman 42.

Penelitian ini menggunakan alat seperti Muffle furnace tipe 6000 (tanur), oven, cawan porselen, timbangan analitik, Gelas ukur,Magnetic stirrer.difraktometer sinar-X (XRD) Shimadzu model 6000.

(22)

10

Metode Penelitian

Tahap I. Preparasi sampel

Tulang broiler dibersihkan dari sisa lemak daging. Tulang yang sudah bersih dihaluskan. Selanjutnya tulang broiler ditimbang sesuai kebutuhan.

Tahap II. Kalsinasi

Tulang yang telah di preparasi dibakar pada suhu 1000 Selama 5 jam dengan menggunakan Muffle Furnance tipe 6000.

Tahap III. Presipitasi

Hasil kalsinasi yang telah disuspensikan ke dalam 100 ml aquades pada temperatur 40oC ditambahkan setetes demi setetes larutan (NH4)2HPO4 0,3 M sebanyak 100 ml. selanjutnya, diaduk dengan Magnetic stirrer dan disimpan selama 24 jam pada temperatur ruang. Endapan yang terbentuk disaring dengan kertas saring whatman 42 dan dikeringkan menggunakan oven selama 5 jam pada temperatur 110oC. Hasilnya ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik. Tahap IV. Proses Pembakaran

Hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 tulang broiler dilakukan pembakaran dengan suhu 550OC, 600oC, 650oC, 700oC, 750oC, 800oC dengan menggunakan Muffle Furnance tipe 6000 selama 1 jam. Hasil pembakaran selanjutnya ditimbang dengan timbangan analitik. Selanjutnya, untuk mengetahui karakteristik Ca10(PO4)6(OH)2 yang dihasilkan dianalisis dengan difractometer sinar-X. Berikut diagram alir proses sintesis hdroksiapait dari tulang broiler.

(23)

11 Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Penelitian

Tulang Ayam Pencucian Kalsinasi 1000 selama 5 Jam Presipitasi Penambahan larutan (NH4)2HPO4 0,3 M

Analisis data dengan menggunakan difractometer sinar-X (XRD). akan XRD Pembakaran (550 , 600 ,650 , 700 , 750 , 800 )

(24)

12

Rancangan Penelitian

Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan masing-masing 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari :

T1: Pembakaran pada suhu 550 T2: Pembakaran pada suhu 600 T3:Pembakaran pada suhu 650 T4: Pembakaran pada suhu 700 T5: Pembakaran pada suhu 750 T6: Pembakaran pada suhu 800

Parameter yang diukur

1. Pengujian rendemen

Rendemen serbuk hidroksiapatit merupakan bobot relatif serbuk setelah proses pembakaran terhadap bobot sebelum dilakukan pembakaran. (Vanketesan dan Kim, 2010). Adapun model matematikanya yaitu:

Keterangan : A : Berat setelah pembakaran B : Berat sebelum pembakaran

2. Karakteristik Kristal Hidroksiapatit pada suhu pembakaran berbeda

Pencirian Kristal hidroksiapatit menggunakan sebuah peralatan ukur bernama difraktometer sinar-X, dengan alat ini dapat diketahui fase dan struktur Kristal suatu material kristalit dan non kristalit (Vanketesan dan Kim, 2010).

(25)

13

Analisis Data

Data hasil kalsinasi dan kualitas hidroksiapatit pada suhu pembakaran berbeda (XRD) dianalisis secara deskriptif. Sedangkan data rendemen dianalisis ragam dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola searah. Model matematikanya yaitu:

Yik = µ +αi + Ɛik i =1,2,3,4,5,6 k =1,2,3(ulangan) keterangan:

Yik = Nilai pengamatan pada unit perlakuan ke-k yang diperoleh dari jumlah hidroksiapatit pada suhu pembakaran yang berbeda

µ =Nilai tengah/rata-rata perlakuan.

αi = Pengaruh perlakuan pada suhu pembakaran yang berbeda.

Ɛik = Pengaruh galat yang timbul perlakuan ke-k pada suhu pembakaran yang berbeda ke-i

Selanjutnya apabila perlakuan menunjukan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).

(26)

14

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kalsinasi dengan suhu 1000 dapat menghasilkan senyawa CaO sebanyak 81,1% yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan produk hidroksiapatit dari tulang broiler.

2. Suhu 700 merupakan suhu optimum untuk menghasilkan hidroksiapatit dengan karakteristik yang baik.

3. Rendemen yang dihasilkan merupakan jumlah hidroksiapatit dan pengotor (CaO dan Ca).

Saran

Sebaiknya penelitian pembuatan hidroksiapatit tulang broiler menggunakan suhu 700 . Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemurnian hidroksiapatit dari tulang broiler.

(27)

15

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Suasti Astuti, 2017.Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dariLimbah Cangkang Kerang Simping (Placuna Placenta),Keong Matah Merah (Cerethidea Obtusa), dan KeongBakau (Telescopium Sp.). Skripsi.Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Charlena, Sugeng B, Astuti L. 2015. Sintesis hidroksiapatit dari cangkang keong sawah (bellamya javanica) dengan metode simultan presipitasi pengadukan berganda. Prosiding SEMIRATA 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat. universitas Tanjungpura, Pontianak.

Erny Rosmawaty, 2013. Sintesis Ca10(PO4)6(OH)2 dari Limbah Cangkang Telur Ayam Dan Potensinya Pada Upaya Perlindungan Terhadap Demineralisasi Gigi. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Harjana, T. 2011. Buku Ajar Histologi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta. Ichsan M.Z. 2012. Sintesis Makroporus Komposit Kolagn-Hidroksiapatit Sebagai

Kandidat Bone Craft.Skripsi.Universtas Airlangga, Surabaya.

Istifarah, Aminatun, Widiyanti, P. 2013, Sintesis dan karakterisasi komposit hidroksiapatit dari tulang sotong (sepia sp.)-kitosan untuk kandidat aplikasi bone filler. Jurnal Fisika dan Terapannya, 1(2): 82-96.

James, 1998. Tax Analisis. The Intoruction of a Russian Tax Amnesty International studies program. Working paper.

Miwanda, S dan Simpen. 2008. Optimalisasi Potensi Ceker Ayam (Shank) Hasil Limbah RPA Melalui Metode Ekstraksi Termodifikasi Untuk Menghasilkan Gelatin.Skripsi. Universitas Udayana, Denpasar.

Muntamah. 2011. Sintensis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Limbah Cangkang Kerang Darah. Tesis. IPB: Bogor.

Moore, W. R, S.E. Graves, Bain, G.I. 2001. Synthetic Bone Graft Substitute. Anz. J Surg. 71 (6): 354-361.

Nurlaela, A., S.U. Dewi, Dahlan K., D.S. Soejoko. Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Ayam dan Bebek sebagai sumber kalsium untuk sisntetis mineral tulang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 10 (2014) 81-85.

Nurrahman, 2013. Material Biokeramik berbasis hidroksiapatit tulang ikan tuna. Skripsi. Institut Pertanian Bogor,Bogor.

(28)

16 Qori, H. 2008. Sintesa Hidroksiapatit dengan Memanfaatkan Limbah Cangkang Telur: Karakterisasi, Difraksi Sinar X Dan SEM. Skripsi.Bogor: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB.

Rocha, J. H. G., A. F. Lemos, S. Kannan, S. Agathopoulos, J. M. F Ferreira, P., Valerio dan F. N. Oktar. 2005. Scaffolds for Bone Restoration from Cuttlefish Bone 37, 850-857.

Saleh E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan ternak, USU Digital Library, Sumatera.

.

Sarbijt, J. H. G., A. F. Lemos, S. Kannan, S. Agathopoulos, J. M. F. Ferreira, P. Valerio dan F. N. Oktar. 2005. Scaffold For Bone Restoration From Cuttlefish, Bone, 37:850-857.

Soengkawati, A.M. 1979. Riset Pengolahan Tulang dan Kulit Sisa, Balai Penelitian Kulit. Departemen Perindustrian, Yogyakarta.

Suryadi, 2011, Sintesis dan Karakterisasi Biomaterial Hidroksipatit dengan ProsesPengendapan Kimia Basah– Tesis, Universitas Indonesia, Depok. Syukri, 2008.Kimia Dasar. Bandung : ITB Pers.

Venkatesan J, Kim SK. 2010. Effect of temperature on isolation and characterization on hydroxyapatite from tuna (Thunnus obesus) bone. Journal Materials (3): 4761-4772.

Ward AG and CourtsA. 1977.The Science and Technology of Gelatin.Academic Press, London.

(29)

17 DOKUMENTASI

Tulang Broiler setelah kalsinasi Menimbang sampel

Persiapan presipitasi Mengaduk dengan Magnetic stirrer

(30)

18 Sampel yang siap untuk dioven Proses pengovenan

Analisis dengan menggunakan Produk Hidroksiapatit difractometer sinar-X

(31)

i RIWAYAT HIDUP

ATIRAH (I111 13 540). Lahir di Wajo, pada tanggal 15 Agustus 1995, Anak pertama dari Lima Bersaudara yang merupakan anak dari pasangan suami istri H.Ambo Ako dan Hj. Tenri Balobo. Mengenyam pendidikan formal di SDN 190 Ballere, kemudian setelah lulus pada tahun 2006 ia melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Keera dan lulus pada tahun 2009, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Keera dan lulus pada tahun 2013.

Setelah menyelesaikan tingkat SMA, Penulis menempuh pendidikan S1 di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar pada tahun 2013. Selama berada dikampus turut aktif dalam kegiatan keorganisasian yaitu Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Ternak Universitas Hasanuddin (HIMATEHATE_UH).

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa perusahaan jasa konstruksi belum dapat meningkatkan nilai ekonomis dari perusahaan tersebut karena tingkat modal yang dikeluarkan lebih besar

Dari uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat topik pembahasan terkait bisnis hotel berbasis syariah di hotel Andita Syariah Surabaya

Status gizi sangat gemuk yang lebih banyak dijumpai pada remaja dengan orang tua DM bisa disebabkan oleh berbagai faktor baik yang bersifat genetik, lingkungan, maupun

“Bangsa ini harus Belajar lagi dari Sejarah- nya!” Praktik pulisan kritik seni ini membahas tentang perhelatan Festival Seni Rupa “Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat” dalam

mesin dan/atau peralatan IKM melalui potongan harga pembelian mesin dan/atau peralatan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diatur dengan Peraturan

Bagaimana peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hukum kepabeanan terhadap kawasan berikat dilakukan PT Lundin Industry Invest dan kendala-kendala apa saja yang

Segala puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia- Nya sehingga

Selain itu, pada paper “ Single Feed Compact Quad-Band PIFA Antenna for Wireless Communication Applications” [1] dijelaskan bahwa penggunaan beberapa slot berbentuk