• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini, peneliti melakukan penelitian kepada satuan polisi pamong praja yang berlokasi di Kota Bandung, Adapun yang menjadi objek penelitian skripsi ini Adalah “Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Bandung , Peneliti melakukan penelitian dengan lokus di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Bandung Jalan : A. Martanegara No. 4 Turangga Lengkong Bandung Jawa Barat.

3.2. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:5) mendefinisikan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode yang bersifat deskriptif-verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:13) metode deskriptif yaitu, metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Sedangkan metode verifikatif menurut Sugiyono (2012:8) adalah metode yang diartikan sebagai penelitian yang dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dijelaskan bahwa metode deskriptif-verifikatif merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan benar atau tidaknya fakta-fakta yang ada, serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diteliti dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan

(2)

menginterprestasi data dalam pengujian hipotesis statistik untuk akhirnya diambil sebuah kesimpulan. Pada penelitian ini metode deskriptif-verifikatif digunakan untuk menguji apakah variabel Tunjangan Kinerja (X1) dan variabel Motivasi kerja (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y) pada Satpol PP Kota Bandung, serta melakukan pengujian hipotesis apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.

3.3. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2012:39) mendefinisikan variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Tunjangan (X1) dan Motivasi (X2). Penjelasan kedua variabel dijelaskan sebagai berikut:

a. Tunjangan

Tunjangan kinerja adalah bentuk imbalan yang diterima oleh anggota Satpol PP dan PNS di lingkungan Satpol PP di luar gaji atas kontribusi pekerjaanya terhadap organisasi.

b. Motivasi

Motivasi adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu ada rangsangan dari luar, karena sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi datang dari hati sanubari umumnya karena kesadaran diri untuk melakukan sesuatu.

2. Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2012:39) mendefinisikan Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat (dependent variable) yaitu Kinerja (Y).

Menurut Sedarmayanti (2011:260) Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat

(3)

ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Dimensi Ukuran Skala

Tunjangan Kinerja (X1)

Tunjangan kinerja diartikan sebagai bentuk imbalan langsung yang dibayarkan

kepada pegawai karena kinerjanya melebihi standar

yang ditentukan. Sistem ini merupakan bentuk lain dari upah langsung di luar upah dan

gaji yang merupakan kompensasi tetap yang disebut

sistem kompensasi berdasarkan kinerja

Rivai dan Sagala (dalam Hardani, dkk, 2013:767) Besarnya tunjangan kinerja yang diterima  Tunjangan kerja sesuai dengan harapan anggota  Tunjangan kinerja sesuai dengan golongan anggota Ordinal Ketepatan waktu menerima tunjangan  Tunjangan kinerja tetap waktu diterima oleh anggota  Informasi tunjuangan kinerja tepat pada waktunya Ordinal Tingkat kecukupan dalam memenuhi kebutuhan anggota  Tunjangan kinerja mampu memenuhi kecukupan keluarga anggota  Tunjangan kinerja sesuai dengan bidang dan kompetensi anggota Ordinal Motivasi Kerja (X2)

Motivasi kerja merupakan kesediaan mengeluarkan tingkat upaya tinggi kearah

tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan

upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual Sedarmayanti (2014:233) Kebutuhan fisiologis  Gaji  Uang makan Ordinal Kebutuhan rasa aman  Keselamatan kerja  Perlengkapan dan peralatan bekerja Ordinal Kebutuhan sosial  Komunikasi yang baik antar anggota  Kerjasama para

anggota

Ordinal

Kebutuhan penghargaan

 Pujian dari atasan anggota

 Pemberian bonus dari para anggota

(4)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Ukuran Skala Kebutuhan Aktualisasi Diri  Pengembangan potensi anggota  Keterampilan para anggota Ordinal

Kinerja (Y) Kinerja adalah tentang perilaku atau apa yang pegawai lakukan cukan hanya apa yang pegawai

hasilkan atau hasil kerja mereka. Aguinis (2014:88) Kualitas  Kerapihan Pekerjaan  Ketelitian Ordinal

Kuantitas  Jumlah pekerjaan yang diselesaikan  Bekerja dengan efisien  Kecepatan dalam memberikan pelayanan Ordinal Tanggung jawab  Tingkat pencapaian tugas yang ditetapkan  Tanggung jawab menyelesaikan tugas  Pencarian jalam keluar dalam masalah Ordinal Kerjasama  Kemampuan bekerjasama dengan para anggota  Kemampuan bekerjasama anggota dan masyarakat Ordinal Insentif  Melakukan pekerjaan tanpa diperintah  Penyelesaian tugas yang telah ditetapkan Ordinal

(5)

3.4 Sumber dan Cara Penentuan Data 3.4.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber, yaitu hasil penelitian langsung di lapangan (data primer) dan data yang telah tersedia sebelum dilakukan penelitian (data sekunder).

1) Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dan sumber asli (tidak melalui media perantara) berupa pendapat atau opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, yang dikumpulkan untuk menjawab perumusan masalah dalam penelitian Supomo (2009:62). Data yang diperoleh di dapat secara langsung dari hasil wawancara atau kuesioner/angket yang telah diisi oleh responden dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dianggap telah mewakili populasi. Hasil yang didapat dari penyebaran kuesioner ini adalah penilaian serta tanggapan dari pegawai Satpol PP Kota Bandung.

2) Data Sekunder

Merupakan data yang sudah tersedia sebelumnya, diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan tulisan-tulisan ilmiah maupun dari data-data perusahaan.

3.4.2 Cara Penentuan data atau informasi 3.4.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:149) mengungkapkan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan yang jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang dimana populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Satpol PP Kota Bandung.

(6)

3.4.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014:149) Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian, yang mana adalah merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian dilakukan terhadap sampel yang mewakili populasinya. Pemilihan sampel untuk penelitian ini dilakukan secara sensus / sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2014:68) “ teknik sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. ” Dimana sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Satpol PP Kota Bandung yang berjumlah 36 orang.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik-teknik yang akan dilakukan dalam pengumpulan data untuk menyusun skripsi ini dilakukan dengan cara:

Data Sekunder

1) Studi Literatur yaitu dengan mempelajari buku-buku yang ada di perpustakaan, catatan mata kuliah dan juga media cetak lainnya yang memiliki hubungan dengan masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara teori dengan keadaan yang sebenarnya di Satpol PP Kota Bandung. Serta dilakukan pengambilan data dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Satpol PP Kota Bandung, diantaranya : Profil Satpol PP Kota Bandung, Sejarah Satpol PP Kota Bandung, Dokumentasi Satpol PP Kota Bandung.

Data Primer

1) Wawancara yaitu dalam hal ini penulis berusaha memperoleh keterangan konkrit dari pihak perusahaan melalui suatu dialog (langsung) terutama dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan kaitannya dengan variabel penelitian.

2) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, di mana kuesioner tersebut menggunakan skala likert

(7)

(ordinal). Kuncoro (2013:185) menjelaskan bahwa likert scale menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pertanyaan mengenai perilaku, objek, orang, atau kerjadian. Biasanya skala yang diajukan terdiri dari 5 atau 7 titik. Skala – skala ini nantinya dijumlahkan untuk mendapatkan gambaran mengenai perilaku. Sebagai contoh : “ saya senang membaca buku ”. Pilihan :

Sangat tidak setuju

Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Teknik Pengumpulan Data INSTRUMEN

PENGUMPULAN DATA

PROSES PENGUMPULAN DATA

Data Primer

Wawancara Dilakukan tanya jawab untuk mendapatkan data primer mengenai latar belakang dan hal – hal lain yang terkait dengan masalah penelitian serta data – data yang dibutuhkan terkait dengan penelitian ini. Kuesioner Kuesioner disebarkan untuk memperoleh data

primer mengenai tanggapan responden tentang Tunjangan dan motivasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Bandung.

Data Sekunder

Studi Literatur Dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang ada di perpustakaan, catatan mata kuliah dan juga media cetak lainnya yang memiliki hubungan dengan masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara teori dengan keadaan yang sebenarnya di Satpol PP Kota Bandung

(8)

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang dibutuhkan telah diperoleh, selanjutnya data-data tersebut dianalisis menggunakan alat uji statistik yaitu program SPSS for Windows Versi 20 untuk mengetahui pengaruh Tunjangan dan Motivasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Bandung.

3.6.1 Uji Validitas

Kuesioner yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data, memiliki syarat untuk disebarkan, yaitu kuesioner tersebut haruslah valid dan reliable. Menurut Sugiyono (2014:361), menyatakan bahwa validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran interval. Uji validitas dalam penelitian ini yaitu menggambarkan variebel Tunjangan (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja Pegawai (Y). Adapun untuk pengujian validitas digunakan dengan melihat korelasi item indikator dengan Pearson Product Moment Sugiyono (2012:356) sebagai berikut:

𝑟 = 𝑛 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑋. ∑ 𝑌)

√{𝑛 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2}. {𝑛 (∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2)} Keterangan:

r = Pearson Product Moment n = Jumlah responden

X = Skor salah satu pernyataan Y = Total skor pernyataan

Prosedur uji validitas yaitu membandingkan r hitung dengan r tabel yaitu angka kritik tabel korelasi pada derajat kebebasan (dk = n-2) dengan taraf signifikan α = 5%.

(9)

Syarat tersebut menurut Sugiyono (2014:173-174) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Jika r ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid, b. Jika r ≤ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Noor (2012:131) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengukuran yang memiliki tingkat rabilitas yang tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpecaya. Reabilitas adalah suatu ciri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik. Setelah melakukan pengujian validitas penyataan maka langkah berikutnya adalah menguji keandalan atau kepercayaan alat pengungkapan dari data.

Butir kuisioner dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s alpha > 0.6 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach’s alpha< 0.6. pengujian reliabilitas dapat dihitung menggunakan formula Cronbach’s Alpha yang dirumuskan sebagai berikut : 𝑟11 = ( 𝑘 𝑘 − 1)(1 − ∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 ) Keterangan: r11 = Reliabilitas instrument

K = Jumlah instrument pertanyaan

𝜎𝑡2 = Varians total

∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah varians dari setiap instrument

Sebelumnya dicari jumlah varians dari setiap instrument terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian dijumlahkan. Rumus varians yang digunakan yaitu sebagai berikut :

(10)

𝜎2= ∑ 𝑋 2(∑ 𝑋)2 𝑛 𝑛 Dimana: N = Jumlah responden

X = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pernyataan)

3.7 Rancangan Analisis dan Hipotesis 3.7.1 Analisis Deskiptif

Untuk menjawab tujuan penelitian 1, 2, 3 dan 4, hasil kuesioner yang telah disebarkan akan direkapitulasi dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel. Setelah itu, masing-masing jumlah jawaban responden pada setiap nilai di item pernyataan dijumlahkan dan dimasukkan ke dalam tabel untuk membantu dalam menghitung jumlah skor dan presentase dari masing-masing item pernyataan.

3.7.2 Analisis Verifikatif

Analisis verikatif merupakan analisis untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini analisis verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh Tunjangan dan Motivasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Bandung.

3.7.2.1 Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis dalam melihat tingkat kenormalan data yang digunakan maka perlu dilakukan uji normalitas pada penelitian. Apakah data sudah berdistribusi secara normal atau tidak. Tingkat kenormalan sangat penting, karena data yang sudah

(11)

terdistribusi normal dianggap dapat mewakili populasi Priyatno (2013:49). Jadi kesimpulan dari uji normalitas adalah menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Dalam aplikasi SPSS 20 metode uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode One Sample Kolmogrov, data yang dikatakan normal jika signifikansi > 0,05 Ghozali (2013:164). Maka dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Jika nilai signifikansi (Asymp. Sig tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Jika nilai signifikansi (Asymp. Sig tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orgonal. Variabel orgonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali (2013:105).

Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas, akan tetapi untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dalam penelitian ini dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Adapun pemilihan tolerance value atau variance inflation factor (VIF) dalam penelitian ini karena cara ini merupakan cara umum yang dilakukan dan dianggap lebih handal dalam mendeteksi ada-tidaknya multikolinearitas dalam model regresi serta pengujian dengan tolerance value atau variance inflation factor (VIF) lebih lengkap dalam menganalisis data.

Dasar pengambilan keputusan dengan tolerance value atau variance inflation factor (VIF) dapat disimpulkan sebagai berikut:

(12)

1. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

2. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3.7.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Yaitu untuk mengukur seberapa jauh pengaruh Tunjangan dan Motivasi terhadap kinerja pegawai, dengan analisa yang digunakan analisa regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 20 maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + ei

Dimana :

Y = Kinerja pegawai a = Bilangan Konstanta

b1 = Koefisien regresi Tunjangan b2 = Koefisien regresi Motivasi X1 = Tunjangan

X2 = Motivasi

ei = Variabel yang tidak diteliti

3.7.2.3 Analisis Koefisien Korelasi

Untuk menentukan hubungan antara kedua variabel yang ada, yaitu variabel independen dan variabel dependen, maka dilakukan uji korelasi Pearson. Rumus Korelasi Pearson Product Moment:

𝑟𝑌𝑋𝑗 =

𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)

(13)

Keterangan:

r =Koefisien korelasi Pearson antara item dengan variabel yang bersangkutan

X = Skor item dalam variabel Y = Skor semua item dalam variabel n = Jumlah responden

Menurut Sugiyono (2014:192), kriteria untuk menentukan korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: (Sugiyono, 2014:192)

3.7.2.4 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2012:97), koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.

Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan program Microsoft/SPSS 20 atau secara manual dengan rumus koefisien determinasi adalah:

(14)

𝐾𝑑 = 𝑟2𝑥 100%

Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Menurut Sugiyono (2014), kriteria untuk menentukan korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

82% - 100% Pengaruh sangat tinggi atau kuat

49% - 81% Pengaruh tinggi

17% - 48% Pengaruh cukup kuat

5% - 16% Pengaruh rendah tapi pasti 0% - 4% Pengaruh rendah atau lemah sekali

Sumber : Sugiyono (2014)

3.7.3 Rancangan Uji Hipotesis

3.7.3.1 Rancangan Uji Hipotesis Parsial (Uji T)

Uji t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Untuk menguji apakah variabel Tunjangan dan Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai.

(15)

Keterangan :

t = Distribusi t

r = Koefisien korelasi parsial r2 = Koefisien determinasi n = Jumlah data

(t-test) hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

- Ho diterima jika probabilitas value > 0,05 atau nilai thitung < ttabel - Ho ditotak jika nilai jika probabilitas value < 0,05 atau thitung >ttabel

3.7.3.2 Rancangan Uji Simultan (Uji-F)

Uji F digunakan untuk menentukan apakah secara serentak variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen dengan baik atau apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

N = Jumlah anggota data atau kasus K = Jumlah variabel independen

(16)

F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh dengan

menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan degree freedom = k (n-k-1) dengan kriterian sebagai berikut :

- Ho diterima jika Fstatistik > 0,05 atau Fhitung < Ftabel - Ho ditotak jika Fstatistik < 0,05 atau Fhitung > Ftabel

Nilai Ftabel didapat dari :

df1 (pembilang) : jumlah variabel independent df2 (penyebut) : n-k-1

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 1 dapat diketahui nilai uji organoleptik rasa tertinggi diperoleh pada 60% yaitu sebesar 3,40 dan yang terendah pada perlakuan 70% yaitu sebesar

Data tersebut terdiri atas karakteristik responden (pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman usahatani, serta penguasaan lahan usahatani); inovasi

Pertama, perancangan interior arts center yang dapat memfasilitasi kegiatan dari para komunitas seni dan seniman dengan berbagai jenis aliran karya, diselesaikan

merusak kuman dan tidak memiliki daya perlindungan tetapi adanya antibodi tersebut dalam serum menunukkan bah'a di dalam tubuh baru saa terdapat !treptokokus yang

Biaya pembuatan website adalah sesuai dengan kriteria yang telah kami uraikan di Proposal, jika diluar kriteria tersebut maka kami akan analisis biaya kembali sesuai kriteria

Setelah melakukan penelitian terhadap pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah oleh PPSM MAWAR, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:Meningkatkan wawasan

a) Penganjur dinasihatkan untuk merujuk kepada Pejabat Ketua Pengarah sebelum membuat jemputan kepada perasmi atau kenamaan bagi mengelakkan sebarang isu-isu

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan