• Tidak ada hasil yang ditemukan

Excellence with Morality

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Excellence with Morality"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Excellence with Morality

Pedoman Pelaksanaan

KKN TEMATIK ke-6

3

Tahun 2020

/2021

(2)

2

BAB 1

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Hakikat Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab.

Pasal 2

Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Masyarakat

a. Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) merupakan salah satu program dalam Pendidikan tinggi di Universitas Airlangga.

b. KKN-BBM, merupakan salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

c. KKN-BBM dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang bersifat interdisipliner dan intrakurikuler.

d. KKN-BBM merupakan bagian integral dari kurikulum Universitas Airlangga mengandung unsur Pendidikan dan unsur pengabdian masyarakat dengan porsi pendidikan lebih besar. e. Sebagai bagian integral dari sistem pendidikan tinggi, maka dengan KKN-BBM

diharapkan dapat menghasilkan sarjana penerus pembangunan yang lebih menghayati kompleksitas permasalahan.

f. Bersamaan dengan hal itu, mahasiswa juga sekaligus melakukan kegiatan belajar bersama masyarakat untuk menanggulangi berbagai permasalahan secara pragmatis dan interdisipiner.

g. KKN-BBM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi motivator dalam pemberdayaan masyarakat.

Pasal 3

Pengertian KKN-BBM dan Kompetensi

a. KKN-BBM adalah suatu bentuk pendidikan dengan memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa di tengah kehidupan masyarakat serta secara nyata turut membantu memecahkan masalah masyarakat berdasarkan kompetensi keilmuan masing-masing. b. Kompetensi disesuaikan dengan situasi, kondisi, masalah, dan prioritas kebutuhan

masyarakat dengan pendekatan interdisipliner.

c. Kegiatan KKN-BBM dimaksudkan memberi pengalaman belajar dengan melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkret yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat serta menjamin “keterkaitan” antara dunia akademik, baik secara teoritik maupun empirik

d. Program KKN-BBM berdasar atas sinkronisasi atau sinergi antara masyarakat dengan kompetensi mahasiswa peserta KKN-BBM

Pasal 4 Dasar Pemikiran

Dasar pemikiran yang melandasi KKN-BBM Universitas Airlangga yakni: a. Untuk membangun aspek kebersamaan antar sivitas akademika

(3)

3

c. Sebagai bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan

d. Untuk mengindentifikasi potensi dan masalah serta mengembangkan alternatif solusi bagi kehidupan masyarakat.

e. Memberi kesempatan untuk penerapan aspek keilmuan dan kompetensi mahasiswa sesuai dengan kondisi masyarakat.

f. Sebagai perubahan paradigma KKN menjadi KKN-BBM.

g. Untuk meningkatkan kemampuan hard skills dan soft skills mahasiswa

h. Tanggung jawab akademik Universitas Airlangga sebagai perguruan tinggi dalam mendharmabaktikan aktivitas keilmuan (hard skills) dan nonkeilmuan (soft skills) kepada masyarakat.

i. Dalam menyelenggarakan dharma pengabdian, Universitas Airlangga melaksanakan berbagai aktivitas pembelajaran yang berkorelasi langsung dengan kebutuhan masyarakat baik berkaitan dengan kompetensi keilmuan maupun komitmen sosial bersama masyarakat. j. KKN-BBM Universitas Airlangga merupakan program pendidikan yang mendukung

program pemerintah

k. Tujuan KKN-BBM adalah untuk menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, bermoral, dan mandiri.

l. Program KKN-BBM merupakan wujud empati sivitas akademika Universitas Airlangga terhadap problem bangsa dan peningkatan daya saing bangsa.

BAB 2 DASAR HUKUM

Pasal 5 Dasar Hukum

Dasar Hukum KKN-BBM:

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional b. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006.

c. Rancangan Keputusan Senat Akademik tentang Kebijakan Kurikulum

BAB 3

PARADIGMA KKN-BBM

Pasal 6

a. Perubahan KKN menjadi KKN-BBM merupakan konsekuensi dari perubahan status Universitas Airlangga menjadi PTN-BH yang melakukan perubahan paradigma pembelajaran.

b. Dalam paradigma pembelajaran yang baru, Universitas Airlangga memandang pengetahuan adalah hasil konstruksi atau transformasi seseorang yang belajar, sehingga pengetahuan tidak lagi merupakan sesuatu yang sudah jadi dan siap untuk ditransfer. c. Belajar adalah mencari dan membangun pengetahuan secara aktif dan tidak lagi merupakan

proses menerima pengetahuan (pasif).

d. Mengajar adalah strategi untuk membantu mahasiswa dalam membangun pengetahuannya, dan tidak sekadar menyampaikan atau transfer pengetahuan kepada mahasiswa

e. Perubahan paradigma pembelajaran berimplikasi pada perubahan luaran yakni penilaian oleh masyarakat pemangku kepentingan dan tidak hanya oleh perguruan tinggi sendiri.

(4)

4

f. Luaran baru perguruan tinggi merupakan kompetensi seseorang untuk dapat melakukan tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

g. Luaran KKN-BBM merupakan perkembangan yang lebih jauh dari sekedar luaran kemampuan minimal penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai sasaran kurikulum program studinya.

BAB 4

PRINSIP DASAR, KARAKTERISTIK, DAN STATUS DASAR PENYELENGGARAAN KKN-BBM

Pasal 7 Prinsip Dasar

Prinsip dasar KKN-BBM :

a. Mengutamakan yang Terabaikan; b. Pemberdayaan (Penguatan) Masyarakat;

c. Masyarakat sebagai Pelaku dan Mahasiswa sebagai Fasilitator; d. Saling Belajar dan Menghargai Perbedaan;

e. Triangulasi;

f. Mengoptimalkan Hasil; g. Orientasi Praktis;

h. Keberlanjutan dan Selang Waktu; i. Belajar dari Kesalahan; dan j. Keterbukaan

k. Menerapkan protokol Kesehatan

Pasal 8 Karakteristik

KKN-BBM dilaksanakan dengan karakteristik : a. Co-creation b. Co-financing c. Flexibility d. Sustainability e. Lokalitas f. Indigenous g. Competencies ; dan h. Empowerment i. Blended learning Pasal 9

Status Dasar Penyelenggaraan

a. Berdasar Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 4 Tahun 2018 tanggal 6 Februari 2018 tentang Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Masyarakat, maka KKN-BBM wajib diikuti seluruh mahasiswa program studi sarjana (S1).

(5)

5

BAB 5

TUJUAN, SASARAN, TEMA & JENIS KKN-BBM

Pasal 10 Tujuan KKN-BBM

a. Tujuan umum: membangun kebersamaan sebagai mahasiswa Universitas` Airlangga pada saat menjelang akhir studi sebelum meraih gelar sarjana dengan melaksanakan program pembelajaran bersama di masyarakat dan bersama masyarakat serta belajar memberdayakan masyarakat dan membantu pemerintah memecahkan berbagai masalah. b. Tujuan khusus pelaksanaan KKN-BBM adalah :

1. Meningkatkan sikap empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masalah yang dialami masyarakat

2. Menerapkan kemampuan hard skills dan soft skills yang telah dipelajari secara teamwork dan interdisipliner

3. Menanamkan jiwa Pancasila dan nilai-nilai nasionalisme, keuletan, etos kerja, tanggungjawab, kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan

4. Meningkatkan daya saing bangsa

5. Menanamkan jiwa ekploratif, analitis, learning community dan learning society

Pasal 11 Sasaran KKN-BBM

KKN-BBM diarahkan kepada tiga sasaran yaitu mahasiswa, masyarakat/pemerintah, dan Universitas Airlangga.

Pasal 12 Tema dan Jenis

a. Tema KKN-BBM 63 adalah Pemberdayaan Masyarakat di era pandemic

b. Sub-tema KKN-BBM ditentukan berdasarkan hasil sinkronasi, koordinasi, dan hasil observaasi lokasi KKN-BBM

c. Sub-tema KKN-BBM merupakan hasil co-creation (gagasan bersama) yang disepakati mahasiswa dan dosen, pemerintah daerah, dan masyarakat dengan mengacu pada :

a. Kesehatan b. Pendidikan c. Kependudukan d. Ekonomi, dan e. Sosial d. Jenis KKN

o KKN Belajar Bersama Masyarakat/Reguler

Merupakan kegiatan akademik bersama masyarakat dalam bentuk kerja nyata di lokasi yang ditetapkan oleh Rektor.

o KKN IPE

(6)

6

BAB 6 PENGELOLAAN

Pasal 13 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pengelolaan KKN-BBM Universitas Airlangga terdiri dari: a. Pembina

1. Rektor

2. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan b. Penanggung Jawab Akandemik

Direktur Kemahasiswaan

c. Penanggung Jawab Operasional

Ketua Lembaga Peneltian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Pasal 14 Uraian Tugas

a. Penanggung Jawab Akademik 1. Penetapan Standar Kompetensi 2. Pengembangan Modul

3. Evaluasi

b. Penanggung Jawab Operasional 1. Pemilihan Lokasi 2. Kerjasama 3. Persiapan 4. Pelaksanaan 5. Evaluasi Pasal 15

Beban Studi dan Alokasi Waktu

a. Beban Studi KKN-BBM adalah tiga satuan kredit semester (3 sks) b. Alokasi Waktu : 3x4x16 = 192 jam dengan rincian kegiatan :

1. Periode Prapenerjunan = 24 jam 2. Periode Pelaksanaan = 168 jam

BAB 7

TAHAPAN DAN WAKTU PELAKSANAAN

Pasal 16

a. Tahapan Pelaksanaan

Tahap 1 : Persiapan berupa Kegiatan Prapenerjunan Tahap 2 : Pelaksanaan Kegiatan KKN-BBM

b. Waktu Pelaksanaan

(7)

7

Pasal 17 Kerjasama

a. Keberhasilan pelaksanaan program KKN-BBM Universitas Airlangga dapat tercapai dengan adanya kerjasama

b. Kerjasama dapat dilakukan dalam berbagai bentuk berdasarkan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Universitas Airlangga dengan pihak lain. c. Dalam hal pengembangan dan pelaksanaan kerjasama, LPPM berkoordinasi dengan unit

kerja terkait di Universitas Airlangga dan bertanggung jawab kepada Wakil Rektor Bidang RICD.

Pasal 18 Pendanaan

a. Dana untuk kegiatan KKN-BBM dapat bersumber dari internal maupun eksternal. b. Dalam hal sumber dana dari pihak eksternal bersifat tidak mengikat.

c. Sumber dana internal berasal dari Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) LPPM Universitas Airlangga.

d. Sumber dana eksternal dapat berasal dari Kemitraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI), Luar Negeri, Pemerintah, Alumni, Individu, Organisasi, Masyarakat, dan sumber-sumber lainnya yang tidak mengikat.

Pasal 19 Alokasi Pendanaan

Dana yang diperoleh selanjutnya dialokasikan untuk: 1. Kegiatan Prapenerjunan, Persiapan dan Pelaksanaan

2. Dana bersumber dari internal digunakan untuk kebutuhan transportasi, akomodasi, dan biaya hidup di tempat pelaksanaan.

3. Dana bersumber dari eksternal digunakan untuk pelaksanaan Program Kerja di lokasi.

Pasal 20 Persyaratan Peserta

Mahasiswa dapat mengikuti KKN-BBM terlebih dahulu mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) di awal semester berjalan dengan memenuhi persyaratan

1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada jenjang S1 atau D-IV dari semua fakultas di lingkungan Universitas Airlangga.

2. Telah menempuh minimal semester V (ke-lima) dan tidak sedang mengambil mata kuliah praktikum atau penelitian selama mengikuti KKN-BBM

3. Diizinkan dan dikirim oleh fakultas masing-masing. 4. Memprogram mata kuliah KKN-BBM dalam KRS.

5. Bagi peserta dalam kondisi khusus (sakit, hamil, atau lainnya) dapat mengikuti KKN-BBM dengan surat izin dari pihak berwenang.

(8)

8

BAB 8

TAHAP PERSIAPAN

Pasal 21 Kegiatan Persiapan

Kegiatan dalam persiapan KKN-BBM meliputi observasi wilayah dengan mengedepankan pendekatan sosial dan mematuhi protokol kesehatan.

1. Konsep Observasi

Observasi merupakan proses pengumpulan informasi dan data di lokasi masing-masaing untuk menemukan masalah yang akan dijadikan program KKN-BBM. Sumber informasi dapat diperoleh dari berbagai pihak, di antaranya: masyarakat, pejabat, dan pihak terkait lainnya.

2. Tujuan Observasi

Untuk mendapatkan informasi dan data selengkap-lengkapnya agar masalah yang ada dalam masyarakat dapat terpetakan secara tepat serta sikronisasi masalah dalam masyarakat atau yang dijadikan program pemerintah daerah dengan potensi hard skills atau keahlian mahasiswa peserta KKN-BBM

3. Persyaratan Observasi

a. Persiapan memadai mahasiswa sebagai observer sebelum melakukan observasi baik secara teoritis maupun empiris serta menguasai karakteristik lokasi dan masyarakatnya b. Memastikan bahwa objek atau masalah yang dijadikan program akan dapat terpecahkan

dengan baik.

c. Mahasiswa sebagai observer mampu membangun hubungan baik dengan masyarakat sasaran

4. Jenis Data Observasi

a. Data terkait dengan kebutuhan masyarakat

b. Data terkait masalah yang harus dipecahkan di masyarakat c. Data potensi alam maupun masyarakat yang dapat dikembangkan 5. Kegunaan Data

Data digunakan sebagai dasar menyusun program KKN-BBM

Pasal 22

Penentuan Lokasi dan Plotting

a. Lokasi KKN-BBM Universitas Airlangga sesuai dengan tempat tinggal mahasiswa berdasarkan konsep blended learning (daring dan luring)

b. Mahasiswa peserta diatur oleh Pengelola KKN-BBM melalui proses plotting (pengelompokkan) berdasarkan pertimbangan pemerataan dan kebutuhan keilmuan.

BAB 9

PRAPENERJUNAN

Pasal 23

Kegiatan Prapenerjunan

a. Kegiatan prapenerjunan merupakan inti Tahap Persiapan

b. Kegiatan prapenerjunan meliputi pembekalan bagi mahasiswa peserta KKN-BBM

c. Pembekalan untuk mahasiswa dilakukan oleh Koordinator dan Dosen Pembimbing Lapangan atau DPL.

(9)

9

d. Mahasiswa peserta KKN-BBM wajib mengikuti semua kegiatan dalam kegiatan prapenerjunan.

Pasal 24 Tujuan Pembekalan

Tujuan pembekalan adalah memberi penguatan bagi mahasiswa peserta agar memiliki kesiapan mengikuti KKN-BBM baik secara fisik maupun non-fisik agar semua target dapat dicapai secara efektif.

Pasal 25 Materi Pembekalan

Materi pembekalan terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu :

1. Materi Isi: memberikan bekal dan wawasan tentang falsafah KKN-BBM, penyelesaian masalah, pemberdayaan masyarakat, dan pembelajaran dalam masyarakat.

2. Materi Proses: memberikan bekal berupa cara dan mekanisme dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Materi proses juga berkaitan dengan pemberian bekal berupa metode observasi, instrumen/kuesioner, penyusunan program, serta metode-metode dalam penyusunan proposal, pengembangan kerjasama, pembuatan laporan, koordinasi di lokasi, pengisian portofolio, dan metode lainnya sesuai kebutuhan

Pasal 26

Alokasi Waktu dan Penilaian Kinerja Kegiatan Prapenerjunan

a. Alokasi waktu kegiatan prapenerjunan adalah 24 (dua puluh empat) jam dan dilaksanakan paling lama 12 hari kerja

b. Penilaian kinerja mahasiswa dalam kegiatan prapenerjunan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mempraktekkan materi pembekalan.

c. Penilaian kinerja terhadap mahasiswa dalam kegiatan prapenerjunan fokus pada kemampuan menerapkan materi pembekalan dalam bentuk proposal atau rencana kegiatan. d. Penilaian kinerja mahasiswa peserta dilakukan oleh DPL.

e. Hasil penilaian kinerja mahasiswa peserta dalam kegiatan prapenerjunan merupakan bagian/komponen nilai akhir (kumulatif) KKN-BBM.

BAB 10

TAHAP PELAKSANAAN

Pelaksanaan KKN-BBM meliputi persiapan, pelepasan, pemberangkatan, dan penerjunan mahasiswa di lokasi KKN-BBM,

Pasal 27

Persiapan Pelaksanaan

a. Persiapan pelaksanaan KKN-BBM meliputi kegiatan :

b. Koordinasi antar kelompok dilakukan mahasiswa peserta KKN-BBM dengan arahan DPL untuk mempersiapkan pelaksanaan tahapan kegiatan selanjutnya.

c. Koordinasi DPL dengan mahasiswa peserta KKN-BBM berfokus pada sosialisasi dan konsolidasi.

(10)

10

d. Mahasiswa wajib mengikuti sosialisasi dan konsolidasi oleh DPL.

e. Pembagian tugas kepada mahasiswa peserta KKN-BBM, penentuan pondokan lokasi, program kerja, dan lain-lain dilakukan oleh DPL bersama mahasiswa peserta pada saat konsolidasi.

Pasal 28

Pelepasan, Pemberangkatan, dan Transportasi

a. Pembagian tugas kepada mahasiswa peserta KKN-BBM, penentuan pondokan lokasi, program kerja, dan lain-lain dilakukan oleh DPL bersama mahasiswa peserta pada saat konsolidasi

b. Upacara pelepasan dipimpin oleh Rektor Universitas Airlangga

c. Pemberangkatan mahasiswa peserta KKN-BBM ke setiap lokasi KKN-BBM dilakukan secara kelompok/rombongan sesuai lokasi dengan menggunakan sarana transportasi yang disediakan LPPM Universitas Airlangga.

Pasal 29

Pelaksanaan Kegiatan di Lokasi KKN-BBM

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai program kerja yang disusun berdasarkan tema KKN-BBM yang telah disepakati melalui proses koordinasi dan sinkronisasi dengan pemerintah setempat serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat

b. Setiap mahasiswa KKN-BBM wajib melaksanakan semua program yang telah disusun dan kegiatan yang telah direncanakan.

c. Sebelum kegiatan dilaksanakan, setiap kelompok mendiskusikan rencana kegiatan yang dihadiri oleh semua mahasiswa dan masyarakat atau mitra kerja di lokasi kegiatan

d. Hasil diskusi diteruskan ke forum tingkat unit yang diikuti oleh semua mahasiswa dan didampingi oleh DPL, pejabat, tokoh masyarakat setempat, dan mitra kerja, sehingga rencana kegiatan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

e. Rencana kegiatan pada butir c tersebut dituangkan dalam Proposal Rencana Kegiatan (PRK).

Pasal 30

Laporan Kegiatan KKN-BBM

a. Mahasiswa wajib menuliskan semua kegiatan harian yang telah dilaksanakan dalam format yang tersedia sebagai dasar pembuatan laporan akhir pelaksanaan program KKN-BBM b. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) dimaksudkan sebagai sarana penyampaian informasi

tentang kegiatan KKN-BBM dan pertanggung jawaban program kegiatan yang dilakukan. c. Laporan pelaksanaan KKN-BBM dikirim secara online melalui format yang ditentukan. d. Setiap peserta KKN (mandiri dan kelompok) wajib membuat 3 dokumentasi dalam bentuk

video yang diunggah ke media sosial (YouTube, IG, dll) menggunakan akun berdomain unair.ac.id. Sertakan tagar #UnairHebat #LPPMUNAIR #KKNBBM63. Video yang diunggah di YouTube menyertakan alamat website Unair (www.unair.ac.id) pada bagian deskripsi video.

e. Setiap peserta KKN (mandiri dan kelompok) wajib membuat 2 artikel ilmiah. Format penulisan artikel ilmiah menyesuaikan gaya selingkung Jurnal Layanan Masyarakat (ejournal.unair.ac.id/jlm)

(11)

11

BAB 11

PENILAIAN MAHASISWA PESERTA KKN-BBM

Pasal 31 Dasar Penilaian

a. Sebagai mata kuliah intrakurikuler wajib di Universitas Airlangga untuk jenjang pendidikan S1 dan D-IV, maka penilaian untuk mahasiswa peserta KKN-BBM dilakukan sesuai ketentuan akademis.

b. Kegiatan KKN-BBM dilakukan dalam rangkaian proses yang memiliki tahap kegiatan. c. Penilaian mahasiswa peserta KKN-BBM merupakan gabungan dari nilai-nilai yang dicapai

mahasiswa dari setiap tahapan kegiatan yaitu prapenerjunan, pelaksanaan, dan pelaporan. d. Keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti KKN-BBM dievaluasi secara komprehensif

untuk mengukur tercapainya kompetensi soft skills maupun hard skills mahasiswa.

Pasal 32 Penilai

a. Keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti KKN-BBM dievaluasi secara komprehensif untuk mengukur tercapainya kompetensi soft skills maupun hard skills mahasiswa.

b. Dalam memberikan penilaian, DPL juga mempertimbangkan masukan dari Koordinator dan LPPM.

Pasal 33

Komponen dan Bobot Penilaian

Komponen penilaian meliputi : a. Proposal Kegiatan 10%

Berisi rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disosialisasikan dan didiskusikan dengan berbagai pihak

b. Soft Skills (Disiplin dan Kerjasama) 20% Meliputi kedisiplinan dan kerjasama 1. Disiplin (DS), yaitu:

a. Kepatuhan terhadap proses kegiatan KKN BBM yang meliputi: pembekalan, pembukaan, pelaksanaan dan penutupan.

b. Ketepatan dalam penggunaan waktu; dan c. Kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku 2. Kerjasama (KS), yaitu:

a. Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antarmahasiswa;

b. Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antara mahasiswa dengan pejabat, pemuka masyarakat, dan anggota masyarakat (interpersonal).

c. Pelaksanaan Program 40%

1. Kemampuan dan keberhasilan memanfaatkan dan menggali potensi, mengungkapkan, serta menyelesaikan masalah;

2. Keterampilan dalam melaksanakan program pengembangan dan pembangunan yang relevan; serta

3. Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah dilakukan.

4. Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan segenap norma dan sistem sosialnya.

(12)

12

d. Laporan Akhir 30%

Laporan ini berisi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun dan analisis keberhasilan program

Pasal 34 Nilai Akhir

a. Nilai akhir KKN-BBM berdasarkan jumlah keseluruhan nilai dari DPL dan ketepatan waktu pengumpulan laporan akhir (maksimal 1 minggu setelah penarikan).

b. Nilai akhir berupa angka dan huruf sesuai Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga c. Nilai yang harus diperoleh mahasiswa peserta KKN-BBM minimal dalam huruf D, apabila

mendapat nilai dengan huruf E maka mahasiswa tersebut diharuskan mengulang.

d. DPL harus menginput nilai di cybercampus paling lambat 2 (dua) minggu setelah KKN-BBM dinyatakan selesai.

e. Jika peserta belum menyerahkan laporan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan maka semua peserta mendapat nilai C

BAB 12

EVALUASI KEGIATAN KKN-BBM

Pasal 35

Evaluasi Dampak dan Tindak Lanjut

a. Evaluasi Program KKN-BBM dilaksanakan oleh LPPM Universitas Airlangga b. Evaluasi dilakukan secara formatif dan sumatif.

c. Evaluasi formatif yakni pada saat KKN-BBM berlangsung dengan tujuan untuk memastikan bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

d. Evaluasi formatif juga fokus pada tahap pelaksanaan terkait dengan pengelolaan, pelaksanaan kegiatan di lapangan, penyusunan laporan dan penilaian.

e. Evaluasi sumatif dilaksanakan pada saat KKN-BBM suatu periode dinyatakan selesai untuk menentukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sehingga KKN-BBM pada periode selanjutnya dapat berlangsung lebih baik.

f. Evaluasi sumatif juga fokus pada hasil terkait dengan kajian tentang capaian tujuan dan pengaruh atau dampak baik bagi mahasiswa, pemerintah, masyarakat, maupun Universitas Airlangga.

Pasal 36 Lain-lain

Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini akan disampaikan kemudian.

Lampiran Penjelasan Pasal 1 Cukup Jelas Pasal 2 Cukup Jelas

(13)

13 Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Cukup Jelas Pasal 6 Cukup Jelas Pasal 7

Prinsip mengutamakan yang terabaikan, lebih melihat pada adanya realitas bahwa sering terjadi dalam masyarakat, sebagian besar lapisan masyarakat tetap berada di pinggir arus pembangunan yang berjalan cepat. Untuk itu, prinsip utamanya adalah mengutamakan masyarakat yang terabaikan agar dapat memperoleh kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam kegiatan pembangunan di daerah tersebut.

Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat, memperhatikan bahwa masyarakat memiliki potensi (fisik ataupun psikis) namun mereka belum tahu bagaimana cara atau strategi yang dapat dilakukan agar potensi yang dimiliki dapat memberikan manfaat atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Prinsip masyarakat sebagai pelaku dan sebagai fasilitator, memosisikan bahwa masyarakatlah yang seharusnya menjadi pelaku langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan mahasiswa lebih menjadi fasilitator yang membantu memberikan cara dan strategi pemecahan masalah atau pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa membantu membangun kemandirian masyarakat untuk memecahkan masalahnya sendiri.

Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan, menekankan pada bagaimana mahasiswa dan masyarakat saling belajar bersama dalam kebersamaan, sehingga dalam proses dan kesempatan ini dimungkinkan dilakukan co-creation (gagasan bersama). Dalam kebersamaan program KKN-BBM diharapkan juga terbangun nilai-nilai kebersamaan sehingga dapat menumbuhkan penghargaan pada perbedaan dan keberagaman.

Prinsip “funny” (menyenangkan dan informal), memperhatikan dalam mengerjakan tugas pengabdian bersama masyarakat memang diperlukan sikap funny dan informal agar kegiatan dapat berjalan penuh dengan rasa menyenangkan dan tidak merasakan sebagai suatu beban. Prinsip santai dan informal dapat menimbulkan suasana yang tidak kaku sehingga sangat kondusif untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Prinsip keterpaduan, menekankan pentingnya keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni aspek pendidikan (dan pengajaran), dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian (research based) menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tolok ukur program KKN-BBM. Ada keterpaduan antara apa yang bisa dibantu mahasiswa dan problem apa yang ada di masyarakat untuk dikerjakan bersama-sama. Keterpaduan tentu saja tidak hanya terjadi antara mahasiswa dengan masyarakat, juga pihak-pihak lainnya yang berkait.

Prinsip mengoptimalkan hasil, dalam pelaksanaan program KKN-BBM diharapkan dapat dilakukan pengerjaan kegiatan secara optimal. Optimal diukur dari capaian yang bisa diperoleh berdasarkan target awal dan hasil akhir. Oleh karena itu, dalam program KKN-BBM tidak boleh bersikap setengah-setengah atau asal selesai. Sebaiknya, ada target produk atau keberhasilan yang paling optimal yang dijadikan parameternya.

(14)

14

Prinsip orientasi praktis, merupakan prinsip yang perlu ditekankan karena kegiatan ini lebih berada di aras praktis dan tidak lagi teoretis. Untuk mahasiswa, aras teoretis sudah dilakukan di kampus, dan di masyarakat mahasiswa dianjurkan lebih berada di aras praktis. Artinya, bekal keilmuan yang dimiliki dan dikuasai di kampus dapat diaplikasikan atau diabdikan dalam masyarakat ketika melaksanakan program KKN-BBM.

Prinsip keberlanjutan (sustainability) dan selang waktu, merupakan prinsip yang dikedepankan dalam program KKN-BBM. Kita tidak ingin melaksanakan kegiatan di masyarakat yang bersifat sesaat dan tidak berkelanjutan. Model ini tentu saja harus ditinggalkan, karena orientasi KKN-BBM adalah penyelesaian masalah, termotivasinya masyarakat, dan berdayanya masyarakat sesuai dengan potensi (daerah) yang dimiliki masyarakat. Oleh karena itu, kesinambungan program menjadi perhatian dalam program KKN-BBM Universitas Airlangga PTN-BH. Dengan perkataan lain, kegiatan KKN-KKN-BBM tidak semata-mata langsung jadi atau memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat, melainkan merancang program kegiatan yang berkelanjutan, yang bisa jadi hasilnya tidak harus dirasakan pada saat bersamaan, melainkan waktu yang akan datang. Namun demikian, tidak berarti bahwa kegiatan KKN-BBM juga tidak berhubungan dengan program yang bersifat emergency yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, dalam pelaksanaan program KKN harus bersifat kondisional dan fleksibel.

Prinsip belajar dari kesalahan, prinsip belajar dari kesalahan adalah sebuah kebijaksanaan. Kesalahan harus dianggap sebagai guru, namun harus ada kesadaran yang mengikuti untuk meluruskan kesalahan itu. Oleh karena itu, dalam program KKN-BBM tidak perlu takut melakukan kesalahan sepanjang didasari atas niat yang baik mengabdikan diri kepada masyarakat. Kesalahan yang disengaja dan tidak diikuti untuk memperbaiki, tentunya bukan kebijaksanaan.

Prinsip Terbuka, pelaksanaan program KKN-BBM memerlukan keterbukaan, karena apa yang dilaksanakan dalam program KKN-BBM adalah untuk kebaikan bersama. Jika prinsip terbuka ini dapat dikembangkan, tentu semua problem yang (mungkin) ada dalam masyarakat dapat diselesaikan secara baik.

Berdasarkan prinsip dan karakteristik program KKN-BBM tersebut diharapkan mahasiswa KKN-BBM mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat dan sekaligus mencari penyelesaiannya sesuai dengan potensi yang dimiliki. Dengan harapan lebih jauh, masyarakat mampu berswadaya, swakelola, dan berswadana dalam pembangunan daerahnya. Keberhasilan program KKN-BBM manakala dapat menjadikan masyarakat mandiri, sadar dan mampu memberdayakan dirinya berdasarkan potensi yang ada dalam masyarakat tanpa terus-menerus harus dipimpin oleh pihak luar. Masyarakat harus mampu menjadi pemimpin dirinya sendiri dalam mengembangkan dan memberdayakan potensi daerahnya.

Pasal 8

KKN-BBM dilaksanakan dengan karakteristik:

1. Co-creation (gagasan bersama); KKN-BBM dilaksanakan berdasarkan gagasan bersama sebagai hasil sinkronisasi antara universitas (mahasiswa, dosen) dengan pihak pemerintah daerah, mitra kerja, dan masyarakat setempat;

2. Co-financing (pendanaan bersama); KKN-BBM dilaksanakan dengan pendanaan bersama antara mahasiswa, pelaksana, universitas, pemerintah daerah, serta mitra kerja dalam program yang disepakati;

3. Flexibility (keluwesan); KKN-BBM dilaksanakan berdasarkan pada suatu program yang sesuai dengan situasi dan kondisi pemerintah daerah, mitra kerja, dan masyarakat setempat;

(15)

15

4. Sustainability (berkelanjutan, berkesinambungan); KKN-BBM dilaksanakan secara berkesinambungan berdasarkan program kerja yang sesuai dengan tempat dan target tertentu;

5. Lokalitas (sesuai dengan kasus yang ada di daerah); 6. Indigenous (karakteristik daerah);

7. Competencies (distribusi berdasar kompetensi mahasiswa); dan empowerment (pemberdayaan masyarakat). Pasal 9 Cukup Jelas Pasal 10 Cukup Jelas Pasal 11

KKN-BBM diarahkan kepada tiga sasaran yaitu mahasiswa, masyarakat/pemerintah, dan Universitas Airlangga.

a. Mahasiswa Peserta KKN-BBM

Dengan program KKN-BBM mahasiswa melakukan proses pembelajaran untuk memperdalam pengertian, pemahaman, dan pengalaman tentang:

1. Cara berpikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral,

2. Pemanfaatan hasil pendidikan dan penelitian dalam pembangunan masyarakat,

3. Upaya turut serta memecahkan kesulitan masyarakat dalam pemberdayaan. Mahasiswa sebagai motivator dan problem solver.

b. Masyarakat dan Pemerintah

Masyarakat memerlukan bantuan pemikiran dan tenaga dari perguruan tinggi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program pembangunan. Masyarakat juga perlu meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan; perlu melakukan pembaruan-pembaruan dalam pembangunan daerah; serta membentuk kader-kader pembangunan demi kesinambungan pembangunan daerah. Masyarakat sebagai subjek dan sekaligus objek pembangunan masyarakat.

c. Perguruan Tinggi

Melalui program KKN ini perguruan tinggi memiliki kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dengan belajar bersama masyarakat. Dengan program ini, perguruan tinggi dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan tuntutan pembangunan masyarakat. Berbagai kasus yang dijumpai dalam proses belajar bersama masyarakat oleh dosen dapat dijadikan sebagai contoh atau bahan kajian dalam proses pendidikan di kampus. Pada gilirannya, perguruan tinggi dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian masalah-masalah pembangunan.

Pasal 12

Cukup Jelas

Pasal 13

(16)

16 Pasal 14 Cukup Jelas Pasal 15 Cukup Jelas Pasal 16 Cukup Jelas Pasal 17

a. Kerjasama dikembangkan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan KKN-BBM Universitas Airlangga.

b. Kerjasama berkaitan dengan penerapan dan pengembangan hards skills dan soft skills mahasiswa.

c. Kerjasama dikembangkan secara ke dalam (internal) dan ke luar (eksternal).

d. Kerjasama ke dalam dilakukan antar fakultas di lingkungan Universitas Airlangga, sedangkan kerjasama keluar dilakukan dengan pemerintah dan lembaga nonpemerintah/swasta.

e. Kerjasama dilakukan berdasarkan nota kesepakatan (Memorandum of Understanding/MoU) antara LPPM/Universitas Airlangga dengan pihak mitra kerja. f. Sebagai penanggung jawab kerjasama, sesuai dengan bidangnya, ada di bawah Wakil

Rektor III Bidang Pengembangan, Kerjasama, Sistem Informasi, dan Alumni. Merekalah yang memiliki kewenangan untuk melakukan kerjasama dalam berbagai bentuknya.

Pasal 18

Ada beberapa sumber pendanaan dalam program pelaksanaan KKN-BBM yang dapat disebutkan di sini. Beberapa sumber dana tersebut disesuaikan dengan kegiatan yang telah ditentukan dengan alokasi dana tertentu. Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan KKN-BBM bersumber dari dana Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan Direktorat Pendidikan Universitas Airlangga, mahasiswa peserta KKN-BBM, pemerintah daerah, swadaya masyarakat, instansi/perusahaan swasta, dan lain-lain.

Saat ini juga cukup dikenal apa yang disebut CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. CSR merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, karena ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata hanya berdasarkan faktor keuangan belaka seperti halnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan saat ini ataupun jangka panjang.

Pasal 19 Cukup Jelas Pasal 20 Cukup Jelas Pasal 21 Cukup Jelas

(17)

17 Pasal 22 Cukup Jelas Pasal 23 Cukup Jelas Pasal 24 Cukup Jelas Pasal 25 Cukup Jelas Pasal 26 Cukup Jelas Pasal 26 Cukup Jelas Pasal 27 Cukup Jelas Pasal 28 Cukup Jelas Pasal 29 Cukup Jelas Pasal 30 Cukup Jelas Pasal 31 Cukup Jelas Pasal 32 Cukup Jelas Pasal 33 Cukup Jelas Pasal 34 Cukup Jelas Pasal 35 Cukup Jelas Pasal 36 Cukup Jelas

(18)

18

TATA TERTIB PELAKSANAAN KKN-BBM UNAIR KE-63

Tata Tertib Pelaksanaan KKN-BBM

Sebagai pengarah dan pedoman pelaksanaan KKN-BBM, ketentuan atau tata tertib yang harus dipenuhi mahasiswa peserta KKN-BBM yaitu:

1. Memenuhi seluruh proses pembimbingan yang dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan

2. Menjaga nama almamater dan ketentuan umum sebagai mahasiswa Universitas Airlangga 3. Menghindarkan kegiatan yang memicu konflik horisontal, vertikal dan berbau SARA 4. Dapat bekerja sama dengan baik sesama peserta KKN BBM, masyarakat dan pemerintah

setempat

5. Menjaga dan memelihara norma-norma hukum yang ditetapkan pemerintah dan masyarakat lokasi KKN BBM

6. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan KKN BBM penuh selama jadwal KKN yang telah ditentukan dan mahasiswa diberi kesempatan untuk tidak mengikuti kegiatan KKN BBM sekali dalam satu minggu.

7. Menegakkan dan menerapkan protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan.

Sanksi terhadap pelanggaran

Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan atau melanggar tata tertib pelaksanaan KKN- BBM akan dikenakan sanksi. Sanksi diberikan mulai dari yang teringan berupa teguran hingga sanksi terberat seperti ketidaklulusan dan mengulang KKN BBM pada periode berikutnya.

(19)

19

Lampiran 2 BIDANG GARAPAN : KESEHATAN

Pelaksanan bidang garapan Kesehatan disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini

NO. BIDANG

GARAPAN JUDUL KEGIATAN BENTUK KEGIATAN TUJUAN/KELUARAN

KELOMPOK SASARAN 1. Peningkatan Akses Pelayanan kesehatan Peningkatan pengetahuan masyarakat ttg pelayanan kesehatan: jenis, cara mengakses

 Penyuluhan

 Skreening

 Peningkatan pengetahuan

dan peningkatan kemauan masyarakat Seluruh lapisan masyarakat Pembentukan kelompok pembiayaan kesehatan mandiri  Sosialisasi Pembiayaan kesehatan  Penggalangan potensi yang dimiliki masyarakat terkait daya beli

 Membentuk kelompok asuransi mandiri

 Kesadaran akan jaminan

Kesehatan

 Masyarakat mandiri

dalam menjaga kesehatan

 Kepala keluarga

 Kelompok

masyarakat

2. Peningkatan pola hidup bersih dan sehat

Peningkatan kesehatan keluarga: gizi, gaya hidup sehat, lingkungan sehat

 Penyuluhan pemilihan dan

pengolahan makanan sehat dan bergizi

seimbang yang tersedia di wilayah tersebut

 Pemberian makan pada

bayi dan anak

 Penyuluhan ASI eksklusif

 Peningkatan pengetahuan

masyarakat menuju kearah perubahan perilaku

melalui adaopsi perilaku sehat  Balita  Pra sekolah  Sekolah  Remaja  Karang taruna  PUS  Lansia  Tokoh Masyarakat

(20)

20

 Penyuluhan kesehatan dan

perawatan anak

 Penyuluhan gaya hidup

sehat (PHBS): tidak merokok, olah raga, kesehatan gigi,

penggunaan obat yang baik dan benar,

pertolongan persalinan yang aman

 Lingkungan sehat: rumah

sehat, sanitasi, pengelolaan sampah

 Penyuluhan kesehatan

remaja: HIV/AIDS dan seks bebas

 Kesehatan reproduksi &

keluarga berencana 3. Pemberdayaan masyarakat terhadap persoalan kesehatan di lingkungannya  Pengenalan tentang masalah kesehatan sehari-hari: kedaruratan, masyarakat rawan (disable, lansia, miskin), hazard  Pelatihan penanganan masalah kesehatan sehari- hari  Penyuluhan  Penanganan penanganan praktis persoalan Kesehatan  Pemanfaatan TOGA  Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan

masalah kesehatan praktis menuju perubahan paradigma sehat  Keluarga  Tokoh masyarakat  Kader Kesehatan  Dukun bayi  Stake holder kesehatan

(21)

21

BIDANG GARAPAN : PERANCANGAN BISNIS

Pelaksanan bidang garapan Perancangan Bisnis disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini

NO. BIDANG

GARAPAN JUDUL KEGIATAN BENTUK KEGIATAN TUJUAN/KELUARAN

KELOMPOK SASARAN 1. Pengembangan

wirausaha baru

Mengembangkan usaha rumah tangga dan industri kecil berbasis lokal

 Penyusunan proposal

usaha

 Identifikasi potensi usaha

 Pengajuan modal usaha

 Pemanfaatan potensi local

 Pelatihan dasar

manajemen produksi, pemasaran, permodalan dan keuangan

 Wrausahawan baru di

tingkat rumah tangga

 Kepala keluarga  Remaja  Ibu-ibu  Kelompok masyarakat yang memiliki waktu luang 2. Meningkatkan kualitas manajemen usaha Peningkatan kualitas manajemen usaha UMKM dan koperasi

 Pelatihan tingkat lanjut

manajemen produksi, pemasaran, permodalan dan keuangan  Penyuluhan perijinan usaha  Penguasaan manajemen

usaha yang berkualitas

 Perluasan pasar

 Unit/unit kelompok

usaha mikro, kecil, dan menengah

(22)

22

 Pendampingan

 Penguasaan informasi

pasar Profil dan performan usaha

ternak hewan  Penelitian  Penyuluhan  Praktek  Pendampingan  Peningkatan kapasitas produksi

 Peningkatan laba usaha

 Peningkatan kualitas

produk

 Perluasan pasar

Individu/ kelompok peternak ayam, kambing, sapi & jenis hewan ternak lainnya

Profil dan performan usaha perikanan  Penelitian  Penyuluhan  Praktek  Pendampingan  Peningkatan kapasitas produksi

 Peningkatan laba usaha

 Peningkatan kualitas

produk

 Perluasan pasar

Individu/ kelompok petani tambak dan nelayan 3. Desain produk unggulan daerah Pengembangan produk unggulan UMKM  Penyuluhan perijinan produk  Pelatihan teknik pengemasan  Penguasaan informasi

ragam produk sejenis

 penyuluhan pengajuan

HAKI

 Peningkatan kualitas

produk berciri local

 Memilki hak paten

 Penguasaan terhadap

informasi produk- produk sejenis

Kelompok UMKM dengan basis usaha industri rumah tangga

Pengembangan produk olahan hasil perikanan

 Pelatihan olahan hasil

perikanan

 Demo atau praktek

 Pendampingan

 Pengkayaan jenis produk

usaha perikanan

 Peningkatan ketrampilan

 Petani tambak dan

nelayan

 Kelompok-

kelompok usaha perempuan

(23)

23

4. Pengembangan alternatif usaha baru

Pengembangan pasar tradisional

 Penyusunan disain

 Pasar tradisional modern

 Penyusunan proposal usaha  Pengembangan permodalan  Kenyamanan usaha  Kenyamanan/ konsumen pengunjung pasar  Peningkatan kapasitas usaha

 Mereduksi potensi konflik

 Perangkat daerah

 kelompok usaha

kecil

Penyusunan bisnis plan urban farm (hidroponik)

 Penyusunan rencana

 Pemasaran, keuangan

produksi, SDM, dan operasional

 Pendampingan

perhitungan unit cost

 Penyusunan audit internal

 Kenyamanan

 Efesiensi pengelolaan

lahan kosong/ lingkungan sekitar

 Peningkatan pendapatan

 RT/RW/PKK

 Karang Taruna

(24)

24

BIDANG GARAPAN : PENDIDIKAN

Pelaksanan bidang garapan Pendidikan disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini

NO PROGRAM TUJUAN BENTUK

KEGIATAN METODE SASARAN MEDIA MITRA INDIKATOR

1. Peningkatan kesadaran pendidikan Meningkatkan Kesadaran pendidikan Penyuluhan Sadar Belajar  Dialog,  Ceramah,  Pemutaran film,  Motivasi belajar

Orang tua Audio Visual  Pemerintah setempat,  Tokoh masyarakat 2. Penguatan pendidikan karakter anak sejak dini Menanamkan pendidikan karakter anak sejak dini (pra sekolah) Membentuk dan memberdayakan PAUD Kerjasama dengan Yayasan/RT/RW Orang tua didik, Peserta didik, Guru  Bangunan,  Alat pembelajaran  Pemerintah setempat,  Tokoh masyarakat 3. Pendampingan pendidikan anak putus sekolah Meningkatkan kesadaran anak tentang pentingnya sekolah dan ketrampilan hidup menghadapi dunia kerja  Mengembalikan anak putus sekolah sesuai jenjangnya,  Memasukkan ke PKBM bagi yang usia tidak sesuai jenjang Kerjasama dengan diknas dan desa Anak putus sekolah sesuai jejang pendidikan, dan yang tidak sesuai jejangnya -  Lembaga pendidikan formal,  PKBM,  Tokoh masyarakat 4. Pemberantasan buta aksara Meningkatkan Mendirikan rumah Tutorial Manula buta aksara

Alat baca tulis  Pemerintah setempat,

(25)

25 pada masyarakat kemampuan membaca dan menulis pada masyarakat belajar bagi masyarakat  Tokoh masyarakat 5. Peningkatan literasi masyarakat Meningkatkan kesadaran gemar membaca dan menulis Mendirikan rumah baca/perpustakaan di desa/sekolah  Tutorial,  Penyuluhan Masyarakat  Buku,  Rumah belajar,  Banner,  Spanduk  Pemerintah setempat,  Perusahaan dengan CSRnya 6. Peningkatan kemampuan bahasa Inggris pada daerah wisata Meningkatkan kualitasd dan Mempromosi kan potensi desa sebagai tempat wisata Kursus bahasa Inggris  Tutorial  Pendampingan Masyarakat Alat pembelajaran Pemerintah setempat 7. Peningkatan IMTAQ Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan  Pengajian,  Baca tulis Al Quran  Tutorial,  Ceramah Masyarakat Alat pembelajaran 8. Sosialisasi Bidik Misi Mempersiap- kan peserta calon bidikmisi  Promosi,  Dialog

Anak SMA  Leaflet,

 Materi ceramah,

 Video,

(26)

26

BIDANG GARAPAN : LINGKUNGAN

Pelaksanan bidang garapan Lingkungan disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini

NO. BIDANG

GARAPAN JUDUL KEGIATAN BENTUK KEGIATAN TUJUAN/KELUARAN

KELOMPOK SASARAN 1. Pembenahan kawasan kumuh Pembenahan kawasan perumahan kumuh  Pembuatan desain kawasan sehat

 Memberikan saran dan

contoh rumah sehat

 Penataan lingkungan

tempat tinggal

 Pengelolaan limbah padat

 Penataan sanitasi

lingkungan rumah

Terciptanya kawasan dan lingkungan perumahan yang sehat  Kawasan perumahan miskin  Kawasan perumahan masyarakat pesisir  Kawasan perumahan stren kali  Pengambil kebijakan Penataan kawasan dan

lingkungan PKL sehat

 Pembuatan disian

kawasan dan lingkungan PKL sehat  Penataan lingkungan  PKL  Pengelolaan limbah  Penataan sanitasi lingkungan PKL

Terciptanya kawasan dan lingkungan PKL yang sehat

 Aparatur daerah  Kelompok PKL  Masyarakat sekitar lokasi 2. Mengembangkan budaya lingkungan hidup sehat Mengembangkan budaya lingkungan hidup sehat

 Penyuluhan tentang

kelestarian lingkungan hidup

 Menyusun disain contoh

rumah sehat  Kelestarian lingkungan  Peningkatan jumlah contoh rumah  Semua lapisan masyarakat  LSM  Apartur daerah

(27)

27

 Penyuluhan teknik

menjaga dan merawat sanitasi lingkungan rumah

 Penyuluhan ttg gangguan

kesehatan karena faktor hewan pemeliharaan

 Penyuluhan ttg gagguan

kesehatan akibat polusi dan limbah industry

 PHBS (collaboration

Mahasiswa dan Unit kesehatan)

 Rendahnya angka

kesakitan karena faktor lingkungan  Peningkatan angka cakupan (RT ber-PHBS) 3. Pemberdayaan lingkungan rumah Pemanfaatan lingkungan rumah yang produktif dan sehat

 Menyusun desain

 Lingkungan rumah sehat

dan menarik

 Penyuluhan pemanfaatan

lingkungan rumah

 Terciptanya lingkungan

rumah yang sehat dan menarik

 Memberi nilai tambah

 Meningkatkan pendapatan

 Rendahnya angka

kesakitan karena faktor Lingkungan  Semua lapisan masyarakat  Kelompok masyarakat  LSM  Aparatur pemerintah 4. Pemberdayaan lingkungan fasum dan fasos Peningkatan kesadaran pemanfaatan fasum dan fasos

 Penyuluhan menjaga

kelestarian fasum dan fasos

 Penyuluhan hukum ttg

pemanfaatan fasum dan fasos

 Peningkatan kepuasan dan

kenyamanan masyarakat

 Rendahnya potensi

konflik antara masyarakat dengan aparatur daerah

Semua lapisan masyarakat  Studi pemulihan kerusakan sempadan sungai  Penghijauan pada

sepanjang sepadan sungai

 Teridentifikasi persepsi

masyarakat sempadan/ bantaran sungai

 Masyarakat

sempadan sungai dan apartur pemda

(28)

28

 Pengelolahan wilayah pesisir

 Penghijauan pada wilayah

pesisir

 Penyuluhan dan pelatihan

pengelolaan sempadan sungai yang berkelanjutan

 Pemanfaatan potensi pesisir  Wilayah pesisir  Rancangan strategi pemulihan kerusakan sempadan sungai  Masyarakat pesisir Diusulkan pada perancangan bisnis Pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan

 Penataan kawasan

pariwisata

 Menyusun grand desain

pariwisata daerah

Tersusunnya konsep pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan

 Apartur daerah  Pelaku usaha pariwisata 5. Pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah atau kawasan pemukiman Pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah atau kawasan pemukiman karena faktor eksternal

 Penyuluhan tentang

gangguan kesehatan karena faktor hewan pemeliharaan

 Penyuluhan tentang

gangguan kesehatan akibat polusi dan limbah industri

Tidak adanya atau

turunnya angka kesakitan karena faktor lingkungan rumah seperti; diare, tipes, leptosirosis, flu burung, toksoplasma, dsb

 Semua lapisan

masyarakat

 LSM

(29)

29 Lampiran 3 FORMAT PROPOSAL Format Proposal :  Kertas ukuran A4  Halaman pengesahan  Isi proposal SAMPUL (COVER)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Universitas Airlangga

PROPOSAL PROGRAM

Oleh

Nama Mahasiswa NIM Institusi/Lokasi : ……… Kelurahan : ……… Kecamatan : ………. Kab/Kota : ………....

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga

(30)

30

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

KULIAH KERJA NYATA – BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT (KKN BBM) KE - 63

UNIVERSITAS AIRLANGGA

DI LOKASI/INSTITUSI ……. KELURAHAN ... KECAMATAN ...

KAB / KOTA ... Nama Mahasiswa NIM 1. ... ... 2. ... ... 3. dst Rencana Biaya : Rp ... Sumber Dana : ... Surabaya, ...

Dosen Pembimbing Koord Kelompok/Mandiri,

Lapangan

... ... NIP. NIM.

Mengetahui

Ketua LPPM Unair Koordinator KKN: …

... ………..

NIP NIP.

(31)

31

SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan kegiatan

4. Manfaat

BAB II RENCANA BIDANG GARAPAN

Disesuaikan dengan kondisi wilayah KKN BBM ke 63 BAB III RENCANA ANGGARAN

1. Anggaran Kegiatan 2. Sumber Anggaran PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN (BILA ADA)

(32)

32

Lampiran 4

FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

Format penyusunan laporan dalam bentuk soft file 1. Halaman sampul/cover

2. Halaman pengesahan 3. Isi Laporan

4. Lampiran – lampiran (termasuk daftar sponsor)

SAMPUL COVER UNAIR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Universitas Airlangga

LAPORAN AKHIR

Oleh

Nama Dosen Pembimbing Lapangan: NIDN :

Nama Mahasiswa N I M ………. ……….. ……… ………. ……….. ……….

Nama Mahasiswa NIM Institusi/Lokasi : ……… Kelurahan : ……… Kecamatan : ………. Kab/Kota : ………....

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga

(33)

33

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

Halaman Pengesahan Laporan

KULIAH KERJA NYATA –BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT (KKN BBM) KE - 63

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lokasi/Institusi…… DI KELURAHAN ... KECAMATAN ...

KAB / KOTA ... Nama Mahasiswa NIM 1. ... ... 2. ... ... 3. dst

Surabaya, ... Dosen

Lurah/Kepala Desa/Institusi/Lokasi, Ketua kelompok,

... ... NIP. NIM.

Mengetahui,

Koordinator KKN Dosen Pembmbing Lapangan

... ... NIP. NIP.

Ketua LPPM Universitas Airlangga

Dr. Gadis Meinar Sari, dr., M.Kes. NIP. 196605041996032001

(34)

34

ISI LAPORAN AKHIR

SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan kegiatan 4. Manfaat

BAB II RENCANA KEGIATAN PER BIDANG GARAPAN BAB III REALISASI KEGIATAN

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN REKOMENDASI

1. Untuk Insitusi/Lokasi tempat KKN 2. Untuk Unair – LPPM

3. Untuk Mahasiswa LAMPIRAN-LAMPIRAN

 RINGKASAN KEGIATAN dalam bentuk tabel per bidang

 DAFTAR HADIR MAHASISWA

 DAFTAR SPONSOR

(35)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MSAYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS AIRLANGGA

JADWAL KKN-BBM KE-63

NO TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN

1 26 Oktober – 7 November 2020 Pendaftaran KKN-BBM Google Form LPPM

(online di web lppm)

2 17 November 2020

Pengumuman kelompok KKN-BBM

dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

LPPM

3 22 November 2020 Pembekalan Koordinator KKN

4 27 November 2020 Pengumpulan Proposal Koordinator dan DPL KKN

5 30 November – 23 Desember 2020 Pengurusan perijinan dan survey

program kerja (online) Mahasiswa

6 18 Januari 2021 Upacara pelepasan KKN-BBM Oleh Rektor UNAIR

7 19 Januari 2021 Penerjunan KKN-BBM LPPM

8 10 – 11 Februari 2021 Seminar Hasil KKN-BBM Koordinator KKN

9 13 Februari 2021 Penarikan KKN-BBM Koordinator KKN

10 22 Februari 2021 Pengumpulan Laporan Akhir

KKN-BBM Mahasiswa (dikumpulkan di WEB LPPM) 11 1 Maret 2021 Penilaian KKN-BBM DPL Jadwal KKN Universitas Airlangga

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan isoasi ketat adalah mencegah penyebaran semua penyakit yang sangat menular, balk melalui kontak langsung maupun peredaran udara. Tehnik ini kontak langsung maupun

Selain jarak yang jauh dan medan yang berliku-liku juga rusaknya jalur alternatif lewat Desa Lemukih, jarak antara daya tarik wisata yang satu dengan yang lain berjauhan

Dengan membandingkan data penerimaan dosis seperti disajikan pada Tabel 1 dan 2 terlihat bahwa pengoperasian pesawat sinar-X diagnostik dengan kVp tinggi dan mA.s

Mengingat Indeks Pembangunan Manusia adalah nilai yang menunjukkan seberapa tinggi tingkat pembangunan manusia yang dapat dikategorikan menjadi 4 kategori, yaitu : rendah,

Hasil penelitian yang kedua berhasil mendukung hipotesis kedua seperti pada hipotesis pertama yaitu bahwa variabel kualitas layanan dan kepuasan secara parsial mempunyai pengaruh

Penelitian ini dilakukan untuk memahami bagaimana penggambaran laki-laki yang terdapat dalam lirik lagu “Selir Hati”, dengan menggunakan kajian pustaka yaitu komunikasi

Karena dalam alur kerja umumnya mempunyai agen yang berbeda yang melakukan langkah yang berbeda dari proses alur kerja ke dalam kelompok yang menunjukkan agen

Benih disimpan pada temperatur tertentu sebelum disemai pada temperatur yang cocok untuk perkecambahannya.. pertumbuhan atau agar terjadi pembentukan bahan-bahan yang