• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN BRIKET ARANG SAMPAH SEBAGAI PENGGANTI ENERGI MINYAK TANAH DALAM RANGKA PENGHEMATAN BBM BAGI MASYARAKAT PEDESAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN BRIKET ARANG SAMPAH SEBAGAI PENGGANTI ENERGI MINYAK TANAH DALAM RANGKA PENGHEMATAN BBM BAGI MASYARAKAT PEDESAAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMANFAATAN BRIKET ARANG SAMPAH SEBAGAI

PENGGANTI ENERGI MINYAK TANAH DALAM RANGKA

PENGHEMATAN BBM BAGI MASYARAKAT PEDESAAN

Oleh : Ahmad Jaelani

ABSTRAK

Kata Kunci: Briket arang sampah, Sampah.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji cara pembuatan briket arang sampah dengan berbagai macam bahan, perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan bahan yang berbeda-beda, perbandingan penggunaanbriket arang sampah dengan bahan bakar lain.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara eksperimen serta studi pustaka. Selain itu, untuk mendukung data, dilakukan dengan dokumentasi berupa foto-foto. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan briket arang sampah sangat mudah dilakukan, briket arang sampah dari sekam padi terbukti paling efektif dibanding briket arang sampah dari bahan lainnya, briket arang sampah tidak kalah bersaing dengan minyak tanah dan gas LPG, dan keberadaan briket arang sampah dimasyarakat kurang mendapat perhatian. Penelitian ini dapat diterapkan masyarakat pada wilayah yang memiliki keterbatasan ekonomi.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Saat ini banyak terjadi masalah tentang kelangkaan bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran. Contoh saja terjadi kelangkaan minyak tanah dan masih belum stabilnya pendistribusian gas LPG yang disebut-sebut dapat menyelesaikan masalah kelangkaan bahan bakar minyak tanah. Belum lagi masyarakat harus merasakan dampak dari sampah yang semakin lama semakin menumpuk.

Sampah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan karena setiap aktivitas pasti menghasilkan sampah. Mulai dari sampah rumah tangga sampai sampah perkebunan, pertanian, serta pabrik yang menghasilkan berton-ton sampah. Sampah perkebunan dan pertanian merupakan sampah yang dihasilkan dari sisa pemanenan. Sisa pemanenan yang dihasilkan merupakan bagian dari produk yang tidak dapat digunakan seperti kulit, biji, dan

(2)

2 bagian lainnya. Contoh sampah perkebunan dan pertanian seperti daun jati, bonggol jagung, dan sekam padi akan menumpuk ketika musim panen tiba. Sampah pabrik merupakan sampah yang dihasilkan akibatpengolahan produk dalam jumlah besar sehingga potensi sampah yang dihasilkan juga besar. Contoh sampah pabrik yaitu serbuk kayu.

Sampah organik seperti daun jati, bonggol jagung, sekam padi, dan serbuk kayu. Sebenarnya briket adalah salah satu inovasi yang inovatif dan dapat mengatasi masalah kelangkaan bahan bakar, juga dapat mengurangi masalah sampah yang semakin hari semakin menumpuk. Dengan hal tersebut peneliti memanfaatkan briket dari beberapa sampah organik berupa daun jati, bonggol jagug, sekam padi, dan serbuk kayu. Selain itu juga membandingkan dengan minyak tanah dan gas LPG dari segi ekonomis.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pembuatan briket arang sampah dari berbagai macam bahan?

2. Bagaimana perbandingan perbedaan penggunaan bahan briket arang sampah dengan sampah yang berbeda-berbeda?

3. Bagaimana perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan bahan bakar lain?

C. Tujuan Peneltian

1. Mengetahui cara pembuatan briket arang sampah dari berbagai macam bahan.

2. Mengetahui perbandingan perbedaan penggunaan briket arang sampah dengan sampah yang berbeda-berbeda.

3. Mengetahui perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan bahan bakar lain.

D. Manfaat Penelitian

(3)

3 2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan briket arang sampah dari

setiap bahan.

3. Dapat memilih bahan bakar yang lebih efektif.

4. Untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak tanah.

E. Hipotesis penelitian

1. Briket arang sampah dari bahan sekam padi lebih efektif dibanding briket arang sampah dari bahan lain

2. Briket arang sampah

3. Briket arang sampah dari bahan dedaunan memerlukan biaya produksi paling kecil dibanding bahan bakar lain

KAJIAN PUSTAKA

A.Sampah

1. Macam-macam sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diharapkan ada dalam sebuah proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, pada proses alam tidak ada yang namanya sampah, yang ada adalah produk-poduk yang bergerak. Sampah anorganik tidak dapat terurai artinya sampah tersebut memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Materi ini sangat sulit dipisahkan dan bergabung dengan produk yang ada di alam.Sampah organik-dapat diuraikan (degredable) artinya sampah ini berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.Sampah ini tidak memerlukan waktu lama untuk menguraikannya.Sampah ini mudah dipisahkan dan bergabung dengan produk yang ada di alam.(wikipedia. Corn)

Secara alamiah, sampah organik akan mudah diuraikan dibanding sampah anorganik. Pemanfaatan sampah-sampah organik juga akan lebih mudah dikembangkan dibanding dengan sampah anorganik. Salah satu pengembangan hasil ciptaan manusia untuk mengembangkan pemanfaatan sampah organik adalah dengan mengembangkan teknologi biogas. Jika kita berjalan-jalan ke tempat produsi hash-hash pertanian di sekitar tempat tinggal kita, pastilah akan kita jumpai sampah-sampah sisa-sisa bahan produksi yang tidak digunakan dalam proses selanjutnya di buang begitu saja dengan berton-ton jumlahnya. Sebagaimana sampah-sampah organik lainnya, umumnya sampah organik tersebut

(4)

4 tidak banyak dimanfaatkan, tetapi dibiarkan menumpuk dan membusuk, sehingga4.dapat menggangu pemandangan dan mencemari lingkungan.(OIeh Beni Hermawan, Lãilal Q, Cgndrarini P, SinlyEvan P Jurusan Kimia FMIPA Univ. Lampung).

2. Penggunaan sampah dalam kehidupan

Hal-hal yang dapat dilakukan dalam penggunaan sampah dalam kehidupan antara lain sebagai berikut.

a. Meminimalisasi bahan-bahan yang akhirnya hanya terbuang menjadi sampah.Contoh sederhananya adalah budaya menghabiskan makanan. b. Menggunakan kembali (re-use) bahan bahan yang sedianya mau dibuang

tetapisebenarnya masih bisa dimanfaatkan kembali. Contoh sederhananya adalahmenyimpan kembali plastik yangsebenarnya bisa dipakai dikemudian hari.

c. Mengolah sampah menjadi energi berguna dengan memanfaatkan sejumlah teknologi.

3. Fakta mengenai sampah

Berikut beberapa fakta mengenal sampah yang berhasil dikoleksi dan berbagal sumber.

a. Bank Dunia (BD) menyatakan komitmennya untuk mengalokasikan dana sebesar

US$4 juta untuk membantu proyek pengolahan sampah dan mengurangi polusi gas metan di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Tamangapa, Kota Makassar.

b. Jasa pengelolaan sampah di TPA Bantar Gebang saat mi senilai Rp52.500 per ton. Sehingga dengan usulan kenaikan tersebut, jasa pengelolaan sampah di lokasi itu akan naik menjadi Rp60.000 perton. c. Di Sleman akan dikembangkan juga energi listrik dan sampah.

Teknologi yang digunakan oleh investor untuk mengubah sampah menjadi energi listnik adalah teknologi yang namah lingkungan yang disebut dengan Thermal Converter, dimana sampah diolah pada suhu

(5)

5 1700 C sehingga menghasilkan uap yang dapat menggerakkan turbin yang pada akhirnya membangkitkan generator listnik, Terkait dengan keluaran berupa Ibstnik tersebut investor juga akan menjalin kenjasama dengan PT. PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIV.

d. Di Bali teknologi pengolahan sampah 500 ton/hari diperlukan dana sekitar 20juta $ dan kapasitas yang diharapkan sebesar 9.6 MW pada tahun 2008.

e. Untuk mengolah sampah organik 1.000 ton/hari menjadi pupuk di TPST Daun Kosambi diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 13,25 M dengan lahan 40 ha. Sedangkan jumlah sampah diiakarta adalah 5.000 ton/han.

f. Sampah di Palembang adalah 2.500-3000 m3/hari. Rencananya diolah menjadi listrik 4OMWh.

g. Jumlah sampah yang ada di Indonesia adalah 11.330 ton per han dan diperkirakan dapat dikonversi menjadi listnik sebesar 566.6 MWh. h. Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah

sampah organik, sebesar 60—70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%.

B. Jagung

1. Kegunaan jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di amerika tengah-dan selatan.Jagung juga menjadi alternative sumber pangan di amerika serikat. Penduduk beberapa daerah di lndonesia (misal : Madura dan nusa tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.

Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (biji), di buat tepung (dan biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau tepung maezena), dan bahan baku industry (dan tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan

(6)

6 pentose yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetikanya juga sekarangjuga ditanam sebagai bahan farmasi.

2. Sejarah jagung

Berdasarkan bukti genetic antropo!ogi diketahui bahwa daerah hasil jagung adalah amerika tengah (meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah mi 10.000 tahun yang lalu. Lalu teknologi mi dibawa ke amerika selatan (ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu dan mencapal daerah pegunungan di selatan peru pada 4.000 tahun yang lalu.kajian filogenetik menunjukan bahwa ( Zea mays ssp. mays) merupakan Keturunan Iangsung dan teosinte (Zea mays ssp.’ parvigilumis ). Dalam proses domestikasinya, yang benlangsung paling tidak 7000 tahun yang lalu oleh penduduk ash setempat, masuk gen-gen dan subspecies lain terutama Zea mays ssp. Mexicana. lstilahteosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas

jagung, baik ras local maupun

kultivar.(http//id.wikipedia.org/wiki/jagung/5/2009).

3. Kandungan jagung

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endosperium.Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dan seluruh bahan kering biji.Karbohidrat dalam bentuk pati umunya berupa campuran pada jagung ketan.Sebagian besar atau seluruh putiknya merupakan Amilopektin.Perbedaan mi tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, teapi lebih berarti dalam pengolahan sebagal bahan pangan. Jagung manis tidak mampumemproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda. (http//id.wikipedia.org/wiki/jagung/5/2009).

Jagung mempunyai kandungan kalsium (Ca) dan fosfor (P) yang relatif rendah dan sebagian besar P terikat dalam bentuk fitat.Jagung mengandung lisin

dan metionin yang relatif renda h di banding

(7)

7 C. Sekam Padi

Tanaman Padi. Gabah dikenal dengan nama latin ORYZA SATIVA adalah famili dari rum rumputan (GRAMINEAE) merupakan salah satu bahan makanan dan biji bijian tertua didunia yang dikonsumsi sebagian besar manusia didunia termasukdi Indonesia.

Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri daridua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan.

Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir berasdan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan aku industri,

pakan ternak dan energi atau bahan bakar.

Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan.

Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti dapat dilihat pada tabel 1. Dengan komposisi kandungan kimia seperti tersebut pada tabel 1, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperlun di antaranya: (a) sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia, (b) sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiC, ) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industry bata merah, (c) sebagai sumber energy panas pada berbagal keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat membenikan pembakaran yang merata dan stabil. Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 k. kalori. Menurut HoIssto(12) sekam memiliki bulk density 0,100 g/ ml, nilai kalori antara 3300 -3600 k. kalori/kg sekam dengan kbnduktivitas panasO,271BTU

(8)

8

Komponen Prosentase kandungan

(%) A.Menurut Suharno( 1979 ) 1 Kadar Air 9.02 2 Protein kasar 3.03 3 Lemak 1.18 4 Serat kasar 35.68 5 Abu 17.71 6 Karbohidrat kasar 33.71

A. Pembuatan Arang Sekam

BIAYA

1 Harga sekam kering 500,-

2 Randenen Arang sekam (70Kg)

3 Upah tenaga kerja(Rp/prosees 10.000.-

4 Pembuatan arang sekam

(Rp/kg)

142.86.-

5 Harga arang sekam belum termasuk keuntungan (Rp/Kg)

147.86.-

B. Pembuatan briket Arang Sekam BIAYA

1 Harga 1kg arang (Rp) 147.86.-

2 Kapasitas mencetak briket (kg/hari) 15(Kg) 3 Upah tenaga kerja ( Rp/orang ) 20.000.- 4 Pembuatan arang sekam (Rp/kg) 1.333.- 5 Harga briket arang sekam belum

termasuk keuntungan (Rp/Kg)

1.480.-

D. Daun Kering

Setiap hari guguran daun-daun kening dan pohon-pohon selalu berjatuhan ke tanah.Apabila daun-daun kering tersebut dikumpulkan, bisa dibayangkan

(9)

9 dalam sekejap diperoleh timbunan yang sangat besar. Sebagai gambaran, untuk hutan seluas 10.000 m2 dalam waktu 3 hari diperoleh daun sebanyak 1 ton, sebulan mencapal 10 ton, dan setahun akan tertimbun 120 ton. Semua daun kering dapat dijadikan bahan baku potensial untuk produksi superkarbon. Hasil eksperimen menunjukan bahwa rendemen karbon yang dicapai pada saat pengarangan sebesar 40% dan berat kasar.Tentu saja hal ini merupakan potensi yang sangat menjajikan karena selama ini dedaunan yang gugur dibiarkan begitu saja atau dibakar menjadi abu.

E. SERBUK KAYU

Di tempat penggergajian kayu atau pabrik pengolahan kayu sering terlihat timbunan limbah serbuk kayu.Selama ini serbuk kayu hanya dimanfaatkan orang untuk media jamur tiram putih, bahan bakar pembuatan gula merah, dan batu bata.Bahkan di beberapa tempat, limbah serbuk kayu sering dibiarkan membusuk begitu saja.Padahal, limbah tersebut dapat dibuat superkarbon.

Serbuk kayu mahoni, albasia, pinus, jati, dan kayu lainnya tanpa pengecualian bias dijadikañ bahan baku super karbon. Kandungan lignin dan selulosa yang tersisa di dalam sel- sel kayu ‘memungkinkan produksi superkarbon berkualitas prima karena arang yang terbentuk mempunyai daya tahan bara cukup lam. Keuntungan lain menggunakan serbuk kayu sebagai bahan baku superkarbon terletak pada materialnya yang sudah halus sehingga tidak memerlukan penghancuran atau pencincangan lagi.

F. Briket Arang Sampah

Salah satu pemanfaatan sampah sebagai energi alternatif adalah dengan dibuat briket sampah dan briket arang sampah.

Bahan bakar berbentuk briket itu pertama dikembangkan oleh kelompok aktivis lingkungan hidup Nepal. Foundation for Sustainable Technologie (F0ST) - nama LSM itu-melirik potensi yang terkandung dalam sampah yang menumpuk dan mengotori jalan dan sungai di Kathmandu dan kota-kota lain di Nepal.Lantas muncullah ide pembuatan briket sampah, meniru briket batu bara yang lebih dulu dikenal masyarakat Nepal. Bedanya, residu dan asap briket batu bara sangat

(10)

10 mengotori udara, sedangkan briket sampah relatif lebih bersih. Tak berasap, tak beresidu. Selain itu, cara memproduksi briket sampah itu terbilang mudah.

Sumber lain mengatakan penemuan tungku berbahan bakar briket arang dan dedaunan telah dikembangkan sejak awal tahun 1980-an (www.jaist.ac.jp/5/2009) oleh Herman Johannes, dengan nama tungku B3 (biomassa, bioarang dan biogas) seorang Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (1961-1966). Herman, mantan Menteri Pekerjaan Umum (1950-1951) mi, berkutat mengembangkan bahan bakar murah ‘dan tidak merusak lingkungan.Bahannya berasal dari limbah organik seperti potongan kayu, ranting, daun-daunan, batang jagung dan alang-alang.Bahan eceng gondok pun jadi. Inilah yang ia sebut biomassa.

G. MinyakTanah

Minyak tanah (bahasa lnggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dan petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dan C1, sampai C15.

Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet(Iebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8).

Sebuah bentuk dari minyak tanah dikenal sebagam RP-1 dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket.Nama kerosene diturunkan dan bahasa Yunani keros (Kepwo, malam). Biasanya, minyak tanah didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau hidrotreater, untuk mengurangi kadar belerang dan pengaratannya. Minyak tanah dapat juga diproduksi oleh hidrocracker,”yang digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.

Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, setelah melalui proses penyulingan seperlunya dan masih tidak murni dan bahkan memilki. pengotor (debris). Avtur (bahan bakar mesin jet)

(11)

11 adalah minyak tanah dengan spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik uap dan titik beku.

Kegunaan lain Di Indonesia, minyak tanah digunakan untuk mengusir koloni serangga sosial, seperti semut, atau mengusir kecoa. Selain itu, beberapa pembasmi serangga bermerek juga menggunakan minyak tanah sebagai komponennya.

H. LPG

Bahan bakar gas cair (juga disebut LPG, GPL, LP Gas, atau autogas) adalah campuran clan zat air arang gas digunakan sebagai bahan bakar pemanas dalam aplikasi dan kendaraan, dan semakin menggantikan chiorofluorocarbons sebagai erosol pembakar dan menyegarkan untuk mengurangi kerusakan pada lapisan ozon. Varietas LPG dibeli dan dijual termasuk Mixes yang terutama propana, terutama yang Mixes butana, dan yang lebih umum, termasuk kedua Mixes propana (60%) dan butana (40%), tergantung pada musim-musim dingin dalam lebih propana, di panas lebih butana. Propylene dan butyenes biasanya juga hadir dalam konsentrasi kecil.Jodorant kuat, ethanethiol, ditambahkan agar kebocoran dapat dideteksi dengan mudah.Standar internasional adalah EN 589. LPG adalah synthesised oleh pengilangan minyak bumi atau ‘basah’ gas alam, dan biasanya berasal dan bahan bakar fosil sumber, yang diproduksi selama memperbaiki dari minyak mentah,atau diekstrak dari minyak atau gas stream karena muncul dari tanah. Ia pertama diproduksi di 1910 oleh Dr Walter Snelling, dari produk-produk komersial pertama muncul pada tahun 1912. Saat ini ia membenikan sekitar 3% dan konsumsi energi, dan luka bakar rapi tanpa jelaga dan belerang emisi sangat sedikit, hal tidak ada pencemaran air tanah atau bahaya. LPG memiliki khas spesifik calorific value dan 46,1 Mi / kg dibandingkan dengan 42,5 MJ / kg untuk solar dan 43,5 MJ / kg untuk grade bensin premium (bensin).Namun, dengan kerapatan energi per unit volume 26 MJ / I adalah lebih rendah dari yang baik dan bensin atau solar.

(12)

12 Pada suhu dan tekanan normal, LPG akan lenyap. Karena itu, LPG disertakan dalam pressurised baja botol. Dalam rangka untuk ekspansi thermal yang benisi cairan, botol tersebut tidak sepenuhnya dipenuhi, biasanya, mereka untuk diisi antara 80% dan 85% dan mereka kapasitas. Rasio antara volume gas dan vaporised dan liquefied gas bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasanya sekitar 250:1. Tekanan yang LPG menjadi cair, yang disebut dengan tekanan uap air, juga bervaniasi tergantung komposisi dan temperatur; misalnya, adalah sekitar 220 kilopascals (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 • C (68 F), dan sekitar 2,2 megapascals (22 bar) bagi propana murni pada 55 • C (131 F). LPG adalah lebih berat daripada udara, dan dengan itu akan mengalir sepanjang lantai dan cenderung untuk menetap di tempat rendah, seperti basements. Hal ini dapat menyebabkan pembakaran atau mati lemas bahaya jika tidak berurusan dengan. LPG adalah rendah karbon emitting zat air arang bahan bakar yang tersedia di daerah pedesaan, emitting 19 persen lebih sedikit CO per kWh dan minyak, 30 persen lebih rendah dari batu bara dan lebih dari 50 persen lebih rendah dan batubara-listnik yang dihasilkan didistribusikan melalui kotak. Menjadi campuran propana dan butana, LPG emits karbon per ioule lebih daripada propana dan LPG emits kurang dan karbon per joule butana. LPG jumlah besar dapat disimpan dalam tangki massal dan dapat terkubur di bawah tanah jika dipenlukan.Atau, gas silinder.

Fungsi:

a. Sebagai bahan bakar motor

LPG bila digunakan untuk bahan bakar mesin pembakaran internal, sering disebut sebagai autogas propana atau otomatis. Di beberapa negara, sudah digunakan sejak tahun 1940-an sebagai alternatif bahan bakar untuk spark penyalaan mesin. Lebih baru-baru ini, Ia juga telah digunakan dalam mesin diesel. keunggulannya adalah bahwa tak beracun, tidak korosif dan bebas Tetra-ethyl lead atau tambahan, dan memiliki tingkat oktan rating (108 RON). It burns lebih rapi daripada bensin atau solar dan terutama bebas dari particulates dari terakhir.

(13)

13 LPG memiliki kepadatan energi yang lebih rendah daripada baik bensin atau solar, sehingga setara konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.Banyak pemerintah kurarig mengenakan pajak LPG dan pada bensin atau solar, yang membantu kerugian yang lebih besar dan konsumsi LPG dan bensin atau solar.Proparia adaIahyantiga paling banyak digunakan bahan bakar notor di dunia. 2008 adalah perkiraan yang Iebih-dari 13 juta kendaraan yang gas propane fueled oleh seluruh dunia. Lebih dan 20juta ton (lebih dan 7 milyar US gallons) tahunan digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.

b. Sebagai pendingin Dalam kendaraan bermotor

LPG adalah instrumental dalam menyediakan off-the-grid refrigeration, biasanya dengan sebuah pendingmn penyerapan gas.Blends murni, kering ‘isopropane (designator pendingin R-290a) dan isobutane (R-600a) telah diabaikan Ozone penipisan potensi sangat rendah dan Pemanasan Global Potensi dan dapat digunakan sebagai pengganti berfungsi untuk R-12, R-22, R -134a, dan chlorofluorocarbon atau hydrofluorocarbon refrigerants di konvensional stationary pendinginan dan sistem pendingin udara.

Seperti substitution banyak kecewa atau dilarang dalam kendaraan bermotor sistem pendingin udara, atas dasar bahwa dengan mudah terbakar dalam sistem hidrokarbön awalnya dirancang untuk melakukan hal-pendingin mudah terbakar menyajikan signifikan resiko kebaka ran atau ledakan.

Vendor dan advokasi yang membantah tehadap zat air arang refrigerants seperti bans atas dasar bahwa telah terjadi insiden seperti itu sangat sedikit relatif terhadap jumlah kendaraan udara diisi dengan sistem hidrokarbon. Satu tes tertentu dilakukan oleh seorang profesor di University of New South Wales yang tidak sengaja diuji dengan skenario terburuk kasus yang tiba-tiba kehilangan pendingin dan lengkap ke dalam kompartemen penumpang kemudian diikuti oleh pengapian. Dia dan beberapa orang lain di dalam mobil kecil berkelanjutan burns

(14)

14 ke wajah mereka, telinga, dan tangan, dan beberapa pengamat diterima lacerations dan burst dan kaca jendela depan penumpang. Tidak ada seorangpun yang parah.

c. Sebagai bahan bakar memasak

Menurut Sensus 2001 dan India, India 17,5% dan 33,6juta rumah tangga atau India LPG rumah tangga yang digunakan sebagai bahan bakar memasak pada tahun 2001.76,64% dan rumah tangga yang berasal dan perkotaan India membuat atas 48% dan rumah tangga perkotaan India sebagal dibandingkan dengan penggunaan hanya 5,7% di pedesaan India rumah tangga. LPG adalah subsidi dari pemerintah. Kenaikan harga LPG telah menjadi masalah politik yang sensitif di Indonesia karena kemungkinan akan mempengaruhi perkotaan kelas menengah voting pola.

LPG pernah memasak bahan bakar yang terkenal di Hong Kong namun yang terus memperluas kota gas ke bangunan telah mengurangi penggunaan LPG untuk kurang dan 24%dari unit perumahan.

LPG adalah yang paling umurn bahan bakar memasak di Brasil perkotaan, digunakan dalam hampir semua rumah tanga. Keluarga miskin yang menenima bantuan pernerintah ( “Vale Gas’) yang diguriakan khusus untuk akuisisi LPG.

d. Perbandingan kegas alam

LPG memiliki tinggi calonific value (94 MJ / rn3 setara denigan 26. lkWh / m3) dan gas alam (methane) (38 Mi / m1 setara dengan 10,6 kWh / rn3’ yang berarti bahwa LPG dapat digantikan tidak akan cukup untuk alam gas. Untuk memungkinkan penggunaan yang sama pembakar kontrol dan untuk menyediakan karakteristik pembka serupa, 1P13 dapat dicampur dengan air untuk menghasikan gas alarn sintetis (SNG) yang dapatdngan mudah digantikan. LPG / pencampuran udara rata-rata 60/40 ratios, meskipun mi banyak variabel berdasarkan yang membuat gas LPG. Metode untuk menentukan pencampuran ratios adalah dengan rnenghitung indeks Wobbe dan campuran. Gas yang sama memiliki Wobbe indeks akan diadakan yang dapat.

LPG berbasis SNG digunakan dalam sistem cadangan darurat bagi banyak masyarakat, industri, dan instalasi militer, dan banyak utilitas menggunakan LPG

(15)

15 puncak pencucian tanarnan dalam waktu yang cukup tinggi untuk membuat permintaan atas kekurangan dalarn gas alam yang disertakan dengan sistem distribusi. LPG-SNG instalasi tersebutjuga digunakan selama awal gas sistem Introductions, ketika distribusi infrastruktur di ternpat sebelurn pasokan gas dapat tersambung. Mengembangkan pasar di India dan Cina (antara lain) menggunakan LPG-SNG sistem untuk membangun basis pelanggan yang sudah ada sebelumriya untuk memperluas sistem gas alam.

e. Kebakaran risiko dan mitigasi

LPG kontainer yang terkena ke api cukup lama dan intensitas dapat melakuan perebusan cair memperluas kukus ledakan (BLEVE). Karena yang merusak alam LPG ledakan, substansi diklasifikasikan sebagai berbahaya baik.

Hal mi biasanya keprihatinan besar refineries Petrochemical dan memelihara tanaman yang sangat besar kontainer.Obat yang seperti itu adalah untuk melengkapi kontainer dengan ukuran untuk memberikar, perlawanan rating-api. Jika kontainer adalah silinder dan horisontal, mereka disebut sebagai “cerutu” atau “bullets”, sedangkan circular ones are “spheres. Besar, bulat LPG kontainer mungkin sampai 15cm baja ketebalan dinding.Biasanya, mereka yang dilengkapi disetujui tekanan relief valve di atas, di pusat. Salah satu bahaya adalah yang kebetulan spills dan hidrokarbon Mei dan panas yang membakar LPG kontainer, yang meningkatkan suhu dan tekanan, berikut dasar hukum gas. Katup yang timbul di atas dirancang untuk menjual kelebihan off tekanan untuk mencegah perpecahan dan tangki itu sendiri. Kebakaran yang diberikan cukup lama dan intensitas, tekanan yang dihasilkan oleh perebusan dan mernperluas gas dapat melebihi kemampuan klep untuk menjual kelebihan. Ketika itu terjadi, sebuah tangki overexposed Mei perpecahan hebat, peluncuran buah di kecepatan tinggi, sernentana produk dapat dilepaskan terbakar juga, benpotensi menyebabkan bencana kerusakan apapun di dekatnya, termasuk tangki Iainnya. Dalam

kasus “cerutu’, sebuah perpecahan di pertengahan Mei. Mengirim dua ‘rockets” terjadi di setiap jalan, dengan banyak bahan bakar di masing-masing untuk mendorong setiap segmen dengan kecepatan tinggi hingga bahan bakar yang dikeluarkan.

(16)

16 Tiridakan mitigasi mencakup memisahkan tangki LPG dan potensi sumber-sumber api. Dalam hat transportasi kereta api, misalnya, tangki LPG bisa staggered, sehingga barang lainnya diletakkan di antara mereka. Hal ml tjdak selalu dilakukan, tetapi tidàk mewakili rendah biaya obat untuk mengatasi masalah. LPG rel mobil mudah spot dan relief valves di atas, biasanya dengan seluruh railings.

Dalam kasus baru LPG kontainer, satu dapat dengan mudah melupakan mereka, dan hanya meninggalkan katup armatures terkçna, untuk memudahkan pemeliharaan.Great perawatan harus diambil walaupun ada, karena dapat terjadi kerusakan mekanis ke primers, yang dapat menyebabkan korosi berbahaya dan kontainer. Untuk dikuburkan kontainer, hanya terkena bagian harus dirawat dengan disetujul firepring materi, seperti intumescent dan atau endothermic Coatings, atau bahkan firepro’ofing plasters. Sisanya adalah AMPLY dilindungi oleh tanah.Khusus meliputi removable ada untuk memudahkan akses ke cepat dan komponen yang harus diakses baik untuk pemeliharaan dan pengoperasian peralatan.

LPG kontainer tergantung dan gerakan signifikan karena ekspansi, kontraksi, mengisi dan endapan; bahkan sangat kental dengan dinding baja.Operasional gerakan mi menjadikan pemakaman pilihan kurang menarik dalam jangka panjang karena lebih sulit untuk mendeteksi kerusakan mekanis ke luar waterproofing dan kapal melalui tanah. Sebagian kecil batu Scraping bolak-balik di seluruh epoxy painted-hull jeopardise yang dapat waterproofing dan jadilah yang menyebabkan untuk korosi.

Sementara satu Mei menghitung di atas kertas dan membenarkan penggunaan anorganik plasters untuk menutup seluruh spheres, dapat sulit untuk menjaga plasters dapat dijalankan untuk perpanjangan masa waktu. Kesalahan besarjuga telah dilakukan di masa lalu dalam bidang ini, karena itu dugaan bahwa baja substrat akan cukup terlmndung dan rusting melalui penggunaan alkaline plasters. The alkalinity dalam plasters disebabkan adanya semen batu. Alkalinity ini, namun tidak biasanya memiliki karakter yang tetap, yang berarti bahwa

(17)

17 waterproofing dengan kualitas tinggi epoxy primers sangat penting. Selain itu, ekstenior waterproofing dan turap diperlukan oleh beberapa vendor fireproofing turap, sebagai dikurangi dalam alkalinity terkena plasters dapat memiliki efek mengganggu pada semen batu, yang mengikat turap di tempat pertama. Dengan kontras, yang intumescent dan endothermic Coatings biasanya epoxy berbasis untuk mulai dengan, yang berarti bahwa korosi dan substrat ada masalah apa-apa. Fireproofing, tidak semua tidak seperti api pasif perlindungan produk, diatur ketat Daftar dan persetujuan penggunaan dan kepatuhan. Masalah ini adalah walaupun, yang luar struktur alam ini tidak tunduk pada kode bangunan api atau kode, yang berarti bahwa satu masih melihat mayoritas LPG kontainer tanpa fireproofing sama sekali, karena sering kali tidak ada peraturan daerah, mari sendirian apapun Otoritas Memiliki Yurisdiksi, selain dari asuransi pemeriksa, untuk memaksa pemilik untuk menggunakan metode mitigasi yang tepat. Perusahaan asuransi juga kompetitif dalam kebingungan, di mana barang-barang seperti prihatin, karena mereka bersaing tidak hanya berdasarkan harga, tetapi juga pada kekenasan dari tuntutan mereka oleh inspektur.LPG kapal fireproofing tes.Barang-barang seperti prihatin, karena mereka bersaing tidak hanya berdasarkan harga, tetapi juga pada kekerasan dari tuntutan mereka oleh inspektur. LPG kapal fireproofing tes yang berbeda-beda. Satu-satunya yang ditawarkan eksposur realistis dilakukan di Braunschweig tes fasilitas ’’ BAM’’ Berlin.. BAM’s prosedur adalah untuk mengungkapkan kecil kontainer ke LPG zat air arang tes melengkung dan mengukur hasilnya. Amerika Utara metode didasarkan pad aUL1709. Sementara UL1709 menggunakan benar waktu / suhucurve untuk pengujian, ia hanya terbatas pada pengujian kolom baja (bahkan tidak beams), sedangkan sebenarnya BAM exposes real LPG kontainer yang telah fireproofed. Tidak peduli dengan menggunakan satu metode fireproofing, sangat penting untuk menutup membayar perhatian ke daftar daftar dan persetujuan penggunaan dan kepatuhan dan untuk memastikan bahwa produk telah mengalami satu memilih prduk sertifikasi, dimana ujianawal meliputi lingkungan eksposurbahwa produk akan terkena selama operasi. Terutama dengan produk-produk organik, seperti emdhothermic dan intumescent orang, satu sama harus meninjau ageing kriteria dan dapat mengukur berapa lama produk ini diharapkan untuk dapat dijalankan. Di sinilah

(18)

18 UL1709 ”bersinar”. Sesuatu yang dapat menahan penuh baterai lingkungan eksposur sebelum ujian api yang sebenarnya, adalah produk yang memang sangat sulit. Idenya adalah untuk menyingkirkan penyakit yang mungkin menyebabkan produk yang dapat dibedah sebelum ia pernah terkena kebakaran. Dengan menggunakan produk yang telah menerima sesuai lingkungn tes FIRST, dan setelah itu api menelanjangi, menggunakan yang sama dengan uji sampel semua eksposur yang berlaku, maka kita dapat menunjukkan due dilligence, namun tidak sebaliknya. Demikian pula, DIB ageing kualifikasi untuk intumescents telah dibuktikan akan sangat handal. Dekat dengan perhatian pada bounding dan jangkauan ageing eksposur dan lingkungan, itu benar-benar dapat membeli banyak waktu intuk firefighting yang meringankan langkah-langkah ke LPG kontainer dari energi dari eksposur kebetulan kebbakaran dan dengan demikian mengurangi kemingkinan yang BLEVE ke maksimum mana mungkin.

Jika kontainer semburan, LPG pertama yang menyebar keluar sebagai supercooled cair. Freezes yang berada dalam jangjauan. Maka boils ke atmosfir dan menjadi displacing-gas oksigen, yang asphyxiates setiap makhluk dalam radius terpengaruh. Gas ini menyebar keluar untuk menutup beberapa ratus kali lebih luas dibandingkan dengan cairan yang berasal dari satu tangki LPG dapat menyebabkan banyak oksigen beratnya mil persegi. Di beberapa titik ini adalah gas diencerkan oleh udara. Maka ia akan mencapai titik yang ignitable campuran.

I. Perekat Kanji

Perekat ini terbuat dari tepung kanji yang mudah dibeli di toko makanan dan di pasar.Perekat ini biasa untuk mengelem perangko dan kertas.Cara mernbuatnya sangat gampang yaitu cukup mencampurkan tepung kanji dengan ari lalu mendidihkannya diatas kompor.Selam pemanasan tepuyng diaduk terus menerus agar tidak mengumpal. Warna tepung yang semula putih akan berubah menjadi transparan setelah bebrapa menit dipanaskan dan terasa lengket di tangan. Jika sudah siap lem didinginkan terlebih dahulu, lalu dituang kedalam wadah yang berisi bubuk arang kering.Saat digunakan perbandingan antara lem yang sudah jadi dengan bubuk karbon harus tepat, supaya briket yang dicetak hasilnya baik. Lem yang terlalu encer atau terlalu pekat akan memperlambat prose

(19)

19 pencentakan. Hal ini disebabkan tingkat kekerasan maupun ketahanan briketterhadap benturan menjadi berkurangdan mudah retak.

Biaya pembuatan lem kanji cukup murah, tetapi produk yang sudah jadi sering ditumbuhi oleh jamur parasit sehingga terkesan kotor.Fenomena demikian merupakan suatu kerugian besar bagi produsen karbon.

J. Karbonisasi

Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan organik menjadi arang. Pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO2, H2O dan tar cair.

Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.

K. Alat Karbonisasi

Alat ini terbuat dari drum bekas yang bagian atas dan bagian bawahnya dilubangi. Sementara itu di bagian tengah drum dipasangi strimin besi yang berguna untuk jalan keluar asap dan masuknya oksigen.

Cara pengunaannya, bahan baku dimasukkan ke dalam drum hingga seperempat bagian lalu nyalakan api hal ini bertujuan sebagai pemicu. Setelah itu masukan bahan baku hingga penuh. Apabila asap mulai keluar dari pipa berarti pembakaran bahan baku telah berlangsung.

Metode pengarangan dalam drum cukup praktis karena bahan bakar tidak perlu ditunggu terus-menerus sampai menjadi arang. Hal ini karena pengarangan dapat dilakukan dalam sekala cukup besar. Mungkin kita hanya cukup memperhatikan apakah asap yang keluar stabil atau tidak.

L. Alat Pencetak

Cetakan yang dibutuhkan dapat dibuat sendiri atau dipesan melalui mediator.Ada berbagai macam alat pencentak yang dapat digunakan.Setiap pencetakkan menghendaki kekerasan atau kekuatan pengempaan.Semakin padat dan keras briketnya, semakin awet daya bakarnya.

(20)

20 Pipa paralon dengan diameter 4 cm dapat dimanfaatkan sebagai alat cetak briket berbentuk silinder.Pipa tersebut dipotong sepanjang 7 cm. Siapkan pula kayu berbentuk lingkaran yang diameternya melebihi pipa pencetak untuk dijadikan alas dan kayu yang ukurannya sesuai dengan lubang diameter pipa pencetak tutup pencetak. Suatu alat press dapat digunakan untuk mempermudah proses pengempaan. Lalu siapkan pula pipa panjang yang kuat untuk digunakan sebagai alat pendorong briket yang sudah dikempa.

Proses pembuatan briket dengan alat ini tergolong mudah. Awalnya, adonan yang akan dicetak imasukan ke pipa pencetak yang telah diberi alas. Lalu tutup bagian atasnya. Dengan alat press tutup tersebut ditekan supaya adonan yang ada didalam pipa menjadi padat. Lalu ambil pipa pencetak tanpa alasnya dan tekan tutup pipa menggunakan pipa panjang tadi supaya adonan yang sudah memadat dapat keluar dari pipa pencentak.

M. Kadar Air

Briket yang sudah kering bisa diketahui kadar airnya. Adapun penentuannya secara matematis melalui persamaan sebagai berikut.

KA = (W1-W2) x 100% W1 Keterangan:

KA = Nilai kadar air

W1 = bobot sebelum dikeringkan W2 = Bobot sesudah dikeringkan N. Kerapatan

Kerapatan merupakan perbandingan antara berat kering dengan besarnya volume pada kadar air tertentu. Besarnya nilai kerapatan mempengaruhi besarnya nilai kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat, dan nilai kalor yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai kerapatannya semakin tinggi nilai kalornya.

Adapun penentuannya secara matematis melalui persamaan sebagai berikut.

 = m V

(21)

21 Keterangan:

 = Nilai kerapatan

m = Massa briket arang sampah V = Volume briket arang sampah

O. Kalor

Jika dua buah benda yang suhunya berbeda dicampurkan, lama-kelamaan suhu kedua benda tersebut akan menjadi sama. Dalam hal ini, ada sesuatu yang berpindah dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin sehingga terjadi pemerataan suhu.Sesuatu yang berpindah menyebabkan pemerataan suhu disebut kalor.

a. Beberapa teori mengenai kalor :

1) Ruford (1753-1814). Rumford adalah seorang ahli fisika dari Amerika. Menurut beliau kalor adalah salah satu bentuk energy dan bukan sebuah zat.

2) Julius Mayer (1814-1878). Julius Mayer adalah seorang ahli fisika dari Jerman. Menurut beliau kalor adalah salah satu bentuk energy

3) James Joule (1818-1889). James Joule adalah seorang ilmuan berkebangsaan Inggris memperlihatkan hasil kegiatannya bahwa kalor adalah salah satu bentuk energi. Dengan menggunakan alat calorimeter, James Joule memperoleh kesetaraan antara kaloti dan joule, sebagai berikut:

1 Kalori = 4,186 Joule 1 Joule = 0,24 kalori

Dari beberapa teori tersebut dapat diketahui bahwa "kalor adalah salah satu bentuk energi."

b. Asas Black

Jika dua benda, misalnya dua zat cair A dan B bersuhu berlainan dimana zat cair A memiliki suhu lebih tinggi daripada zat cair B. Kedua zat dicampurkan, maka disini ada kalor yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah sehingga akhirnya kedua benda memiliki suhu sama yang disebut suhu (temperatur) akhir (Q. Benda yang bersuhu tinggi melepas kalor dan yang bersuhu rendah

(22)

22 menerima kalor atau mengisap kalor. Kenyataan ini memenuhi Asas Black, Yaitu:

Kalor isap = kalor lepas Atau Qisap = Qlepas Dengan Q = m.c.t Keterangan: m = massa benda c = kalor jenis t = perubahan suhu c. Kalor jenis

Kenyataan menunjukan bahwa untuk berbagai zat yang massanya sama, ternyata kalor yang diperlukan untuk menaikan suhunya adalah berbeda. Sehingga kalor jenis (c) setiap zat berbeda-beda. Definisi kalor jenis:

1) Kalor jenis suatu zat menurut sistem CGS adalah bilangan yang menunjukan berapa kalori panas (kalor) yang diperlukan tiap 1 gram zat untuk menaikkan suhunya 10C

2) Kalor jenis suatu zat menurut SI (Sistem Internasional) adalah bilangan yang menunjukkan berapa Joule panas (kalor) yang diperlukan tiap 1 kilogram zat itu untuk menaikkan suhunya 10C

Kalor jenis beberapa zat:

Tabel 1. Kalor Jenis Zat

Zat Kalor jenis Zat Kalor jenis

kal/g0C Joule/kg0C kal/g0C Joule/kg0C

Air 1.00 4.19x103 Kaca 0.16 6.7x102

Air raksa 0.033 1.38x102 Kuningan 0.090 3.8x102 Alcohol 0.55 2.3x102 Minyak tanah 0.52 2.2x103 Aluminium 0.21 8.8x102 Perak 0.056 2.34x102

Besi 0.11 4.6x102 Seng 0.093 3.9x102

Emas 0.031 1.3x102 Tembaga 0.093 3.9x102 Gliserin 0.58 2.4x103 timbal 0.031 1.3x102

(23)

23 P. Kadar Abu

Abu adalah hasil dari suatu proses pemakaran. Besarnya nilai kadar abu berpengaruh terhadap besarnya nilai kalor yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai kadar abu semakin rendah besarnya kalor yang dihasilkan. Dan sebaliknya, semakin rendah nilai kadar abu maka semakin tinggi kaloryang dihasilkan.

Adapun penentuannya secara matematis melalui persamaan sebagai berikut.

Ka = W1x100% W2 Keterangan:

KA = Nilai kadar abu W1 = bobot abu

W2 = Bobot briket arang sampah

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di MA Negeri 3 Kediri. Sedangkan waktunya mulai tanggal 20 Desember 2012 sampai dengan 29 Januari 2013 atau 36 hari.

(24)

24 B. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah sampah pertanian yang ada di Plemahan Kab. Kediri untuk dibuat briket arang sampah khususnya dan bahan bonggol jagung, sekam padi, daun jati dan serbukgergaji.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara eksperimen serta studi pustaka. Selain itu, untuk mendukung data, dilakukan dengan dokumentasi berupa foto-foto.

D. Langkah Penelitian

Secara garis besar kegiatan penelitian ini dapat dilakukan sebagal berikut: 1. Pembuatan BriketArangSampah

Membuat briket arang sampah dengan alat dan bahan yang tersedia dengan langkah kerja yang telah ditentukan

a. Pembuatan briket arang bonggoljagung Bahan-bahan yang harus dipersiapkan: 1) Bonggoljagung 2) Kanji 3) Air Alatyangharusdipersiapkan: 1) Tumbukan 2) Alat karbonisasi 3) Panci 4) Alat Cetak Cara pembuatannya: 1) Persiapan

(25)

25 Menyiapkan bonggol jagungyangtelah dikeringkan

2) Pengarangan

Mengarangisasi bonggol jagung dalam ukuran utuh menggunakan alat karbonisasi

3) Penumbukan

Menumbuk bonggol jagung yang sudah diarangisasi 4) Pencampuran

Mencampurkan bonggol jagung yang sudah hancur dengan adonan kanji denganperbandingan; bonggoljagung: kanji = 6:1

5) Pencentakan

Mencetak briket dengan alat cetak 6) Pengeringan

Mengeringkan briket arang dengan cara dijemur menggunakan 7) Briket siap digunakan

b. Pembuatan briket arang sekam padi Bahan-bahan yang harus dipersiapkan: 1) Sekampadi

2) Tempurung kelapa 3) Kanji

4) Air

Alat yang harus dipersiapkan: 1) Alat karbonisasi 2) Panci 3 Alat Cetak Cara pembuatannya: 1) Persiapan Menyiapkansekam padiyangtelahdikeringkan 2) Pengarangan

Mengarangisasi sekam padi menggunakan alat karbonisasi dengan bantuan tempurung kelapa sebagai pemicu

(26)

26 Mencampurkan sekam padi yang sudah di arangisasi dengan adonan kanji menggunakan perbandingan; sekam padi : kanji = 6:1

4) Pencentakan

Mencetak briket dengan alatcetak 5) Pengeringan

Mengeringkan briket arang dengan cara dijemur 6) Briketsiapdigunakan

C. Pembuatan Briket arang serbuk gergaji Bahan-bahan yang harus dipersiapkan: 1) Serbukgergaji

2) Tempurung kelapa 3) Kanji

4) Air

Alat yang harus dipersiapkan: 1) Alat karbonisasi 2) Panci 3) Alat Cetak Cara pembuatannya: 1) Persiapan Menyiapkan serbukgergaji 2) Pengarangan

Mengarangisasi serbuk gergaji menggunakan alat karbonisasi dengan bantuan tempurung kelapa sebagai pemicu.

3) Pencampuran

Mencampurkan sekam padi yang sudah di arangisasi dengan adonan kanji menggunakan perbandingan; sekam padi : kanji = 6:1

4) Pencentakan

Mencetak briketdengan alatcetak 5) Pengeringan

(27)

27 6) Briketsiap digunakan

d. Pembuatan Briketarangdaunjati

Bahan-bahan yang harus dipersiapkan: 1) Daunjati 2) Kanji 3) Air 4 Alatyangharusdipersiapkan: 1) Alat karbonisasi 2) Panci 3) Alat Cetak Cara pembuatannya: 1) Persiapan

Menyiapkan daun jati kering yang telah dipisahkan dari tulang daunnya 2) Pengarangan

Mengarangisasi daun jati menggunakan alat karbonisasi dengan bantuan tulang daun

3) Pencampuran

Mencampurkan daun jati yang sudah di arangisasi dengan adonan kanji menggunakan perbandingan; bonggol jagung: kanji = 6:1

4) Pencetakan

Mencetakbriketdengan alatcetak 5) Pengeringan

keringkan dengan cara dijemur 6) Briket siap digunakan

2. Perhitungan Biaya Produksi

Mengitung besarnya biaya produksi pada proses pembuatan briket arang sampah.

3. Pengujian Besarnya Kadar Air

Melakukan pengujian terhadap besarnya kadar air pada briket arang sampah. Alat dan bahan yang dipersiapkan:

(28)

28 b. Timbangan

c. Oven Langkah kerja:

a. Siapkanalatdanbahan b. Hitung bobot briket c. Oven brikettersebut d. Hitung bobot briket

e. Masukkan hasil pengamatan ke dalam rumus lalu hitung KA = (Wa-Wb )x 100 %

Wa Keterangan:

KA= Nilai kadar air

Wa = bobot sebelum dikeringkan Wb = Bobot sesudah dikeringkan

Gambar 6.Penghitungan Bobot Briket 3. Pengujian Besarnya Kerapatan

Melakukan pengujian terhadap besarnya kerapatan pada briket arang sampah. Alat dan bahan yang dipersiapkan:

a. Briketarangsampah b. Timbangan

(29)

29 Langkah kerja:

a. Siapkanalatdanbahan b. Hitung bobot briket

c. Hitung volume briket menggunakan gelas ukur 1) Masukan briket kedalam gelas yang penuh berisi air 2) Masukanbriketarangsampahyangtelahdiplastik 3) Tampungairyangtumpahdengangelasukur 4) Lihat besarnya volume airyang tumpah 5) Besarnyaairyangtumpahbesarnyavolumeair

d. Masukkan hasil pengamatan ke dalam rumus lalu hitung p=rn

V Keterangan:

P =Nilai kerapatan

m = Massa briket arang sampah V=Volume briketarangsampah

4. Penggunaan Briket Arang Sampah Dalam Proses Pemasakan Air

Menghitung lamanya waktu memasak air sebanyak 500 ml menggunakan briket arang sampah sebanyak 100 gr.

5. Perhitungan Biaya Pemakaian Dalam proses Pemasakan Air

Menghitung besarnya biaya pemakaian dalam proses pemasakan air sebanyak 500 ml.

6. Pengamatan Nyala etArangSamPah

Mengamati nyala briket arang sampah ketika penyalakan briket arang sampah.

7. Pengujian Besarnya Kadar Abu

Melakukan pengujian terhadap besarnya kadar abu pada briket arang sampah. Alatdan bahan yang diperlukan.

(30)

30 b. Timbangan

Langkah kerja:

a. Siapkanalatdan bahan

b. Hitung bobot briket arang sampah

c. Baker briket arang sampah hingga menjadi abu d. Hitung obot abu dari briket arang sampah.

e. Masukkan hasil pengamatan ke dalam rumus lalu hitung Ka=W1X100%

w2 Keterangan:

KA= Nilai kadarabu Wi = bobot abu

W2 = Bobot briket arang sampah 8. Pengujian Besarnya Kalor

Bahan yang harus dipersiapkan: a. Briketyang sudah jadi b. Air Alatyangharus dipersiapkan a. Gelaskimia b. Termometer c. Tempat peletakan d. Timbangan Langkah kerja:

1) Siapkan alat dan bahan

2) Timbang massa gelas ukur dan massa air 3) Ukursuhu pada air

4) Nyalakan briket

5) Letakan gelas yang sudah diberi air di atas briket 6) Tunggu hingga terjadi kenaikan suhu

(31)

31 7) Catat suhu maksimalnya

Cara perhitungan:

Masukan hasil pengukuran massa gelas, massa air, perubahan suhu dalam rumus, sebagai berikut:

= . . t + . . t

Keterangan: = besarnya kaloryang di hasilkan briket (kalori)

= massagelas = massa air

= kalor jenis gelas ( 0,16 kal/g ) = kalor jenis air ( 1 kal /g )

= massa air - =perubahan suhu

Gambar . Perhitungan Suhu

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

(32)

32 Gambar: Briket Sampah yang sudah jadi

Pembuatan briket arang sampah sangat mudah dilakukan. Biaya produksi pada proses pembuatan tidakterlalu besar. Bahan - bahan dapat diperoleh dengan mudah dan biaya cukup murah. Berbagai macam sampah dapat digunakan untuk bahan pembuatannya .Alat-alat pembuatan dapat dibuat dan dikreasikan sendiri dan alat-alat rumah tangga yang sudah ada. Pada proses pembuatan tidak memerlukan tenaga yangterlalu besar.

Briket arang sampah sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.Apalagi disaat keadaan bahan bakar minyak yang sangat mahal dan cukup terbatas untuk di peroleh maka briket arang sampah dapat digunakan sebagal energi alternatif yang cukup menguntungkan.Briket arang sampah juga dapat menanggulangi masalah sampah yang menumpuk. Briket arang sampah dapat dibuat oleh siapa saja, baik masyarakat kota maupun khususnya masyarakat desa. Briket arang sampah ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan, baik untuk memasak, industri kecil dan sebagainya.

2. Kelebihan dan kelemahan dalam pembuatan briket arang sampah a. Dari bonggoljagung

1. Kelebihan

- Bahan mudah didapat

(33)

33 -Tidak memerlukan media pemicu dalam proses pengarangan

2. Kelemahan:

- Lamanya proses pengeningan dipengaruhi oleh cuaca kecuali pengeringan dilakukan

dengan alat

- Penghancuran bonggol jagung cukup sulit

b. Dari sekam padi: 1. Kelebihan

- Bahan mudah didapat

- Proses pengeringan lebih cepat - Tidak perlu dilakukan penumbukan 2. Kelemahan:

- Memerlukan media pemicu dalam proses pengarangan

c. Dari dedaunan: 1. Kelebihan:

- Bahan mudah didapat

- Proses pengeningan Iebih cepat

- Media pemicu berasal dan bagiannya sendiri 2. Kelemahan:

- Diperlukannya pemisahan tulang daun

d. Dariserbukgergaji: 1. Kelebihan:

- Bahan mudah didapat

- Proses pengeringan lebih cepat - Tidak perlu dilakukan penumbukan

(34)

34 2. Kelemahan:

- Memerlukan media pemicu dalam proses pengarangan 3. Kadar air

Dan hasil pengujian, besarnya kadar air dan masing-masing briket arang sampah dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:

Tabel 2. Kadar Air Pada Briket Arang Bonggol Jagung Pengujian Ke Bobot sebelum

dioven Bobot sesudah di oven Kadar Air 1 16.91 gr 15.70gr 7.16% 2 18.75 gr l7.55gr 6.40% 3 19.11 gr 17.78 gr 6.96 % 4 21.14 gr 19.42 gr 8.13 % 5 23.65 gr 21.91 gr 7.36 % Rata - Rata 7.20 % _

Tabel 3. Kadar Air Pada Briket Arang_Sekam_Padi Pengujian Ke Bobot sebelum

dioven Bobot sesudah di oven Kadar Air 1 21.07 gr 19.19 gr 8.92 % 2 27.07 gr 24.80 gr 8.39 % 3 25.09 gr 23.04 gr 8.17% 4 22.30 gr 20.24 gr 9.24% 5 23.24 gr 21.llgr 9.17% Rata - Rata 8.78%

Tabel 4. Kadar Air Pada Briket Arang Dedaunan Pengujian Ke Bobot sebelum

dioven

Bobot sesudah di oven

Kadar Air

(35)

35 2 14.75 gr 13.60 gr 7.39 % 3 14.60 gr 13.30 gr 8.90 % 4 14.22 gr 13.l2 gr 7.74% 5 16.54gr 15.21 gr 8.04 % Rata - Rata 7 .79 %

Tabel 5. Kadar Air Pada Briket Arang Serbuk Kayu Pengujian Ke Bobot sebelum

dioven Bobot sesudah di oven Kadar Air 1 20.98gr 19.13 gr 8.82 % 2 24.85gr 22.86 gr 7.65 % 3 24.44gr 22.20gr 9.17 % 4 20.41gr 18.84gr 7.69% 5 23.39 gr 21.47 gr 8.21 % Rata - Rata 8.3 %

Tabel 6. Perbandingan Kadar Air

Briket arang bonggol jagung 7.20 % Briket arang sekam padi 8.78 % Briket arang dedaunan 7.79 % Briket arang serbuk kayu 8.3 %

4. Kerapatan

Dan hasil pengujian, kerapatan dan masing-masing briket arang sampah dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah mi:

(36)

36 Pengujian Ke Bobot Briket ( kg ) Volume Briket

( ) Kerapatan ( gr/ ) 1 19.11gr 77 0.24 2 21.14gr 77 0.27 3 23.65gr 77 0.30 Rata - Rata 0.27

Tabel 8. Kerapatan Pada Briket Aran Sekam Padi

Pengujian Ke Bobot Briket ( kg ) Volume Briket ( ) Kerapatan ( gr/ ) 1 21.07gr 77 0.27 2 22.30gr 77 0.28 3 23.24gr 77 0.30 Rata - Rata 0.28

Tabel 9. Kerapatan Pada Briket Aran Sekam Dedaunan Pengujian Ke Bobot Briket ( kg ) Volume Briket

( ) Kerapatan ( gr/ ) 1 16.61gr 77 0.21 2 14.75gr 77 0.19 3 16.54gr 77 0.21 Rata - Rata 0.20

Tabel 10.Kerapatan Pada Briket Arang Serbuk Kayu Pengujian Ke Bobot Briket ( kg ) Volume Briket

( )

(37)

37

1 20.98gr 77 0.27

2 20.41gr 77 0.26

3 23.39gr 77 0.30

Rata - Rata 0.28

Tabel 11. Perbandingan Kerapatan

Briket arang bonggol jagung 0.22 Briket arang sekam padi 0.28 Briket arang dedaunan 0.20 Briket arang serbuk kayu 0.28

5. Biaya Produksi

Dalam proses pembuatan briket arang sampah dibutuhkan biaya produksi yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Briket arang sampah dan bonggol jagung

- Bahan ( bonggol jagung) : harga per karung Rp 5000,00 (berat per karungnya ±15kg) Sehingga harga 1 kg = Rp 400,00 - Tepung kanji : 1 kg = Rp 6.400,00

Sehingga harga 1/6 kg = Rp 1.100,00 - Total biaya : (bahan + tepung kanji)

Rp 400,00 + Rp 1.100,00 = Rp 1.500,00

Dengan briket arang yang dihasilkan 1,2 kg

Jadi harga Briket arang bonggol jagung :± Rp 1.250,00 per kg

b. Briket arang sampah dan sekam padi

- Bahan (sekam padi) : harga 1 kg = Rp 1000,00 - Tepung kanji : 1 kg = Rp 6.400,00

(38)

38 Sehingga harga 1/6 kg = Rp 1.100,00 - Total biaya : (bahan + tepung kanji)

Rp 1000,00 + Rp 1.100,00 = Rp 2.100,00

Dengan briket arang yang dihasilkan 1,1 kg

Jadi harga Briket arang sekam padi : ± Rp 1.900,00 Per kg

c. Briket arang sampah dan dedaunan

- Bahandedaunan :Mengumpulkan dedaunan yang benjatuhan - Tepung kanji :1 kg Rp 6.400,00

Sehingga harga 1/6 kg = Rp 1.100,00 - Total biaya :(bahan + tepung kanji)

Rp 0,00 + Rp 1.100,00 = Rp 1.100,00 Dengan briket arang yang dihasilkan 1,1 kg

Jadi harga Bniket arang dedaunan : ± Rp 1.000,00 per kg

d. Briket arang sampah dan serbuk kayu:

- Bahan (serbuk kayU) : harga per karung Rp 7500 (berat per karungflya ±25kg) Sehingga harga 1kg = Rp 300,00 - Tepung kanji : 1 kg = Rp 6.400,00

Sehingga harga 1/6 kg = Rp 1.100,00 - Total biaya : ( bahan + tepung kanji)

Rp 400,00 + Rp 1.100,00 = Rp 1.500,00

Dengan briket yang dihaslikan 1,1 kg

Jadi harga Briket arang bonggol jagung: ± Rp 1.350,00 per kg

Tabel 12. Biaya Produksi

Jenis Harga per kg

(39)

39 Briket arang sekam padi Rp 1.900,00

Briket arang dedaunan Rp 1.000,00 Briket arang serbuk kayu Rp 1.350,00

6. Percobaan Penggunaan Briket Arang Sampah

Hasil dan percobaan penggunaan arang sampah dapat dilihat pada data pengamatan yang kami uraikan sebagai berikut:

a. Briket arang sampah dan bonggol jagung 1) Mudah dinyalakan

2) Api besar

3) Nyala api tidak tahar lama 4) Asap cukup tebal

b. Briket arang sampah dan sekam Padi: 1) Sangat sulit dinyalakan 2) Api cukup besar 3) Nyala api tahan lama 4) Asap tipis

c. Briket sampah sampah dan dedaunan 1) Sangat mudah dinyatakan 2) Api sangat kecil

3) Nyala api tidak tahan lama 4) Asaptipis

d. Briket arang sampah dan serbuk kayu: 1) Sulit dinyalakan

2) Api kecil

3) Nyala api tahan lama 4) Api cukup tebal

Perbandingan penggunaan briket arang sampah dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 13. Penggunaan Briket Arang Sampah

(40)

40

Sampah Menyala Asap

Bonggol jagung +++ ++++ ++ ++++

Sekam padi ++ +++ ++++ ++

Dedaunan ++++ ++ + ++

Serbuk kayu +++ ++ +++ +++

7. Kalor

Hasil pengamatan dan perhitungan besar kalor:

Dengan variable kontrol: Masa gelas: 100 gram, Masa air: 50 gram Perhitungan: = . . t + . . t =(100.0,16+50 .1) t =(16+5O) t =66. t

Tabel 14. Perhitungan Kalor Pada Briket Arang bonggol Jagung Percobaan

Ke

Suhu yang dihasilkan Besar kalor ( Kalori ) ) ) 1 27 79 52 3432 2 27 75 48 3168 3 27 83 56 3696 Rata – rata 3432

Tabel 15. Perhitungan Kalor Pada Briket Arang Sekam Padi Percobaan

Ke

Suhu yang dihasilkan Besar kalor ( Kalori ) ) )

(41)

41

1 27 85 58 3828

2 27 89 62 4092

3 27 87 60 3960

Rata – rata 3960

Tabel 16. Perhitungan Kalor Pada Briket Arang Dedaunan Percobaan

Ke

Suhu yang dihasilkan Besar kalor ( Kalori ) ) )

27 81 54 3564

27 76 59 3828

27 78 51 3366

Rata – rata 3608

Tabel 17. Perhitungan Kalor Pada Briket Arang Serbuk Gergaji Percobaan

Ke

Suhu yang dihasilkan Besar kalor ( Kalori ) ) )

1 27 83 54 3696

2 27 85 58 3828

3 27 86 59 3894

Rata – rata 3806

Perbandingan besar kalor dibuat dalam bentuk tabel sebagal berikut: Tabel 18.Perbandingan Kalor

(42)

42

Jenis Rata – rata Besar kalor ( Kalori )

Briket arang bonggol jagung 3432 Briket arang sekam padi 3960

Briket arang dedaunan 3608

Briket arang serbuk kayu 3806

Hasil dan percobaan penggunaan briket arang sampah yang digunakan dalam memasak air dapat dilihat pada tabel data pengamatan sebagal berikut: Tabel 19. Pengunaan Briket Arang Sampah Dalam Pemasakan Air

No Jenis Massa (g) Banyaknya air (mL) Waktu mendidih (menit) 1 Briket arang bonggol

jagung

100 500

2 Briket arang sekam padi

100 500 06’08 ”

3 Briket arang dedaunan 100 500 10’41 ” 4 Briket arang serbuk

kayu

100 500 07’10 “

(43)

43 Dari hasilpengujian, kadar abu dari rnasing-masing briket arang sampah dapat dilihat pada tabel-tabet di bawah ini:

Tabel 20. Kadar Abu Pada Briket Arang Bonggol Jagung Pengujian Ke Bobot sebelum

dioven (g) Bobot sesudah di oven (g) Kadar Air (%) 1 19.11 3.21 16.79 2 21.14 3.78 17.88 % 3 23.65 4.12 17.42 % Rata - Rata 17.36 %

Tabel 21. Kadar Abu Pada Briket Arang Sekam Padi Pengujian

Ke

Bobot sebelum dioven (g)

Bobot sesudah di oven (g) Kadar Air (%) 1 21.07 3.34 15.85 2 22.30 4.34 14.97 3 23.24 3.56 15.31 Rata - Rata 15.37

Tabel 22. Kadar Abu Pada Briket Arang Dedaunan Pengujian Ke Bobot sebelum

dioven Bobot sesudah di oven Kadar Air 1 16.61gr 2.87 gr 17.27 % 2 14.75gr 2.45 gr 16.61 % 3 16.54gr 2.57 gr 15.53 % Rata - Rata 16.47 %

(44)

44 Pengujian Ke Bobot sebelum

dioven Bobot sesudah di oven Kadar Air 1 20.98gr 3.18 gr 15.15 % 4 20.41gr 3.21 gr 15.72 % 5 23.39gr 3.77gr 16.11 % Rata - Rata 15.66 %

Tabel 24. Perbandingan Kadar Abu

Jenis Rata – rata Kadar Abu

Briket arang bonggol jagung 17.36 % Briket arang sekam padi 15.37 % Briket arang dedaunan 16.47 % Briket arang serbuk kayu 15.66 %

9. Biaya Pemakaian :

Hasil dan percobaan penggunaan briket arang sampah dapat dilihat pada data pengamatan yang kami uraikan sebagai berikut:

a. Briket arang sampah dan bonggol jagung :

Dalam pemasakan air sebanyak 500 m1 diperlukan briket arang bonggol jagung sebanyak l00gr.Dengan biaya produksi briket arang bonggol jagung adalah Rp 1.250,00 per kg. Sehingga untuk 100 gr adalah Rp 125,00.

Jadi biaya pemakaian briket arang bonggol jagung untuk pemasakan air sebanyak 500 ml adalah Rp 125,00.

b. Briketarangsampah dan sekam Padi :

Dalam pemasakan air sebanyak 500m1 diperlukan briket arang bonggol jagung sebanyak l00gr. Dengan biaya produksi briket arang bonggol jagung adalah Rp Rp 1.900,00 Per kg per kg. Sehingga untuk 100 gr adalah Rp 190,00.

Jadi biaya pemakaian briket arang bonggol jagung untuk pemasakan air sebanyak 500 ml adalah Rp 190,00.

(45)

45 Dalam pemasakan air sebanyak 500m1 diperlukan briket arang bonggol jagung sebanyak l00 gr. Dengan biaya produksi briket arang bonggol jagung adalah Rp 1.000,00 per kg. Sehingga untuk 100 gr adalah Rp 100,00.

Jadi biaya pemakalan briket arang bonggol jagung untuk pemasakan air sebanyak 500 ml adalah Rp 100,00.

d. Briket arang sampah dan serbuk kayu:

Dalam pemasakan air sebanyak 500m1 diperlukan briket arang bonggol jagung sebanyak l00 gr. Dengan biaya produksi briket arang bonggol jagung adalah Rp 1.350,00 per kg.

Sehingga untuk 100 gr adalah Rp 135,00.

Jadi biaya pemakaian briket arang bonggol jagung untuk pemasakan air sebanyak 500 ml adalah Rp 135,00.

e. Minyaktanah:

Dalam pemasakan air sebanyak 500ml diperlukan minyak tanah sebanyak 100 ml. Dengan harga minyak tanah adalah Rp 6.500,00 per liter. Sehingga untuk 100 ml adalah Rp 650,00.

Jadi biaya pemakaian minyak tanah untuk pemasakan air sebanyak 500 ml adalah Rp 650,00.

f. LPG:

Untuk pemasakan air sebanyak 500m1 diperlukaan waktu 314”.Pada selang tabung diberitahukan keluarnya gas adalah 2 kg/h. Sehingga untuk waktu 3 menit menghabiskan gas sebanyak l00 gr. Dengan biaya gas LPG sebesar Rp 15.000,00 per 3 kg.maka 100 gr gas LPG berharga Rp 500,00.

Jadi biaya pemakaian gas LPG untuk pemasakan air Sebanyak 500m1 adalah Rp 500,00.

(46)

46

Jenis Banyak Air Harga Pemakaian

Briket arang bonggol jagung

500 m1 Rp 125,00

Briket arang sekam padi 500 m1 Rp 190,00

Briket arang dedaunan 500 m1 Rp 100,00

Briket arang serbuk kayu 500 m1 Rp 135,00

Minyak Tnah 500 m1 Rp 650,00

LPG 500 m1 Rp 500,00

B. Pembahasan

1.Pembuatan briketarangsampah dengan berbagai macam bahan

Pembuatan briket arang sampah sangat mudah dilakukan.Biaya produksi pada proses pembuatan tidak terlalu besar. Bahan - bahan dapat diperoleh dengan mudah dan biaya cukup murah.Berbagai macam sampah dapat digunakan untuk bahan pembuatannya Alat-alat pembuatan dapat dibuat dan dikreasikan sendiri dan alat-alat rumah tangga yang sudah ada. Padaproses pembuatan tidak memerlukan tenaga yang yang terlalu besar.

2. Perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan bahan yang berbeda- beda.

Briket arang sampah dan sekam padi terbukti paling efektif dibanding briket arang sampah dan bahan lainnya.briket arang sekam padi dapat menghasilkan kalor paling besar (3960 kalori), dan waktu penyalaanya paling lama. Karena besarnya tingkat kerapatan (0,28 gr/ cm3) dan abu yang dihasilkan paling kecil (15.37%). Meskipun tingkat kadar air cukup besar(8.78 %) yang menyebabkan penyalaan cukup sulit. Dan biaya produksi lebih besar Rp 1.900,00.

(47)

47 Briket arang sampah tidak kalah bersaing dengan minyak tanah dan gas LPG. Dengan biaya pemakaian yang sangat kecil daripada minyak tanah dan gas LPG. Dalam penggunaannya briketarangsampahtidakkalah untukbahan bakarmemasak.

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pembuatan Briket arang sampah sangat mudah dilakukan.

2. Briket arang sampah dari sekam padi terbukti paling efektif dibanding briket arang sampah dari bahan lainnya.

3. Briket arang sampah tidak kalah bersaing dengan minyak tanah dan gas LPG.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut tentang Briket arang sampah. 2. Sebaiknya bahan bakar dari Briket arang sampah dipublikasikan

dimasyarakat luas.

3. Sebaiknya masyarakat lebih memanfaatkan briket arang sampah sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah.

(48)

48

DAFTAR PUSTAKA

Balitsereal.litbang_d_eptan.go.id/01/2013 Jahe-gepuk.blogspot.com/01/2013

http://bp0.blogspot.com/01/2013

Marsono, dan Oswan Kurniawan. 2008. Superkarbon bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah dan gas. Jakarta : Penebar Swadaya.

Soetarno. 2007. Fisika untuk SMA / MA kelas X semester2. Surakarta: Pustaka Manngala.

(49)

49 Lampiran:

Dokumentasi 1.Briket Sampah yang sudah jadi

Dokumentasi 2. Perhitungan Suhu

Gambar

Tabel 1. Kalor Jenis Zat
Gambar 6.Penghitungan Bobot Briket  3. Pengujian Besarnya Kerapatan
Gambar . Perhitungan Suhu
Tabel 2. Kadar Air Pada Briket Arang Bonggol Jagung  Pengujian Ke  Bobot  sebelum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil didapat menunjukan pembuatan briket dari sampah ini dapat membantu mengurangi timbunan sampah, khususnya sampah organik serta dapat menjadi alternatif bahan bakar

Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat dilihat bahwa kadar fixed carbon briket arang kulit biji jarak pagar dengan sekam padi masih dibawah SNI 01-6235-2000

Dalam hal ini peneliti akan menghitung kelayakan briket arang dengan menggunakan bahan baku dari sekam padi dan tongkol jagung yang merupakan limbah dari kilang padi dan kilang

Setelah penyiapan karbon tempurung dilakukan, maka getah rumbia digunakan sebagai perekat dalam pembuatan adonan briket arang tempurung.. Proses selanjutnya adalah

Dengan adanya pengolahan sampah menjadi briket dapat mengurangi jumlah sampah di laut maupun di pesisir, dapat menjadi energi terbarukan dengan proses pembuatan yang cukup mudah, biaya