• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan E- Posyandu di Posyandu Mekarsari Rw.vi Kelurahan Pedalangan Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan E- Posyandu di Posyandu Mekarsari Rw.vi Kelurahan Pedalangan Semarang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

24 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 24

PERANCANGAN E- POSYANDU DI POSYANDU MEKARSARI RW.VI KELURAHAN PEDALANGAN SEMARANG

Achmad Nuruddin Safriandono

Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Diponegoro 1B Jogoloyo Demak Telpon (0291) 686227

Abstrak : Pengembangan Sistem Informasi Posyandu berbasis Web (e-Posyandu) dilakukan oleh kader Posyandu dengan melakukan pencatatan dan pelaporan menggunakan instrumen Sistem Informasi Posyandu berbasis Web (e-Posyandu) Informasi yang dihasilkan Sistem Informasi Posyandu berbasis Web (e-Posyandu) antara lain hasil timbang, status gizi anak, imunisasi, tingkat risiko ibu hamil, imunisasi TT, daftar ibu dan anak yang hidup dan mati, Kartu Menuju Sehat Interaktif serta presensi petugas kader pada saat layanan Posyandu. Aplikasi berbasis web (web based application) adalah aplikasi yang dapat dijalankan langsung melalui web browser bisa menggunakan internet ataupun intranet dan tidak tergantung pada sistem operasi yang digunakan. Dalam mengembangkan sebuah sistem, menggunakan sebuah metode pengembangan sistem sehingga kegiatan yang dilakukan menjadi lebih teratur dan terstruktur. menggunakan Dynamic System Development Method (DSDM). Penyimpanan data anak sejak balita sangatlah diperlukan sehingga para peserta maupun kader posyandu bisa mudah mengakses data tumbuh kembang anak. Dengan penggunaan e-posyandu atau system informasi posyandu berbasis web diharapkan bisa digunakan secara mudah oleh peserta maupun kader posyandu

Kata Kunci : e-Posyandu, web

PENDAHULUAN

Indonesia akan menuju

kebangkitan kedua, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045. Inilah yang melatarbelakangi kebangkitan generasi emas. Inilah saat yang tepat bagi dunia kesehatan untuk berperan menciptakan generasi emas Indonesia. Ini adalah momentum sangat tepat bagi para pemangku kepentingan kesehatan untuk menata dengan sebaik-baiknya kesehatan anak bangsa yang berkualitas tidak hanya melalui pendidikan, dengan tumbuh kembang anak dan otak yang sehat sejak dini akan mencetak anak cerdas di bidang apapun.

Pada tahun 2012 Masyarakat Neurosains Indonesia (MNI) elemen masyarakat lain dengan disaksikan Menteri Negara Riset dan Teknologi

telah mencanangkan gerakan

³0HPEDQJXQ NHVHKDWDQ RWDN PHQXMX

bangsa berkarakter unggul dan bermoral, melalui dasawarsa otak 2012-2021.

Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari

(2)

25 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 25

Perancangan E- Posyandu di Posyandu Mekarsari RW.VI Kelurahan Pedalangan Semarang ±Achmad Nuruddin Safriandono

tujuan pembanguann nasional (DepKes RI, 2008).

Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar dalam pembangunan kesehatan sebagai modal dasar pembangunan nasional, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan adalah menumbuh kembangkan Posyandu. (DepKes RI, 2008).

Salah satu indikator

kesejahteraan suatu bangsa adalah derajat kesehatan masyarakat. Masyarakat merupakan sumber daya yang dapat digunakan untuk mewujudkan derajat kesehatan, sumber daya tersebut diwujudkan dalam peran srta masyarakat yaitu kader kesehatan. (Rita, 2009).

Salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat adalah dengan memberdayakan masyarakat. Salah satu upaya

pemberdayaan yaitu dengan

mengikutsertakan anggota masyarakat atau kader yang bersedia secara sukarela terlibat dalam masalah-masalah kesehatan. Kader merupakan orang

terdekat yang berada ditengah-tengah masyarakat yang diharapkan dapat memegang pekerjaan penting khususnya setiap permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan. (Rita, 2009).

Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat

dan bertugas mengembangkan

masyarakat. Kader kesehatan mempunyai peran besar dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Kader juga berperan dalam pembinaan masyarakat di bidang kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan di posyandu . (Rita, 2009).

Promosi kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

(3)

26 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 26 Integrasi antara bidang kesehatan

dengan teknologi informasi sudah banyak dilakukan bahkan dikembangkan salah satunya di tingkat paling dasar yaitu Posyandu sebagai pintu utama dalam pembentukan tumbuh kembang anak yang sehat dan bisa menjadi generasi Emas Indonesia. Dari sekian bentuk integrasi yaitu adanya system informasi posyandu berbasis web atau pengusul menyebutnya e-Posyandu.

Pengembangan Sistem Informasi Posyandu berbasis Web (e-Posyandu) dilakukan oleh kader Posyandu dengan melakukan pencatatan dan pelaporan menggunakan instrumen Sistem Informasi Posyandu berbasis Web (e-Posyandu) Informasi yang dihasilkan Sistem Informasi Posyandu berbasis Web (e-Posyandu) antara lain hasil timbang, status gizi anak, imunisasi, tingkat risiko ibu hamil, imunisasi TT, daftar ibu dan anak yang hidup dan mati, Kartu Menuju Sehat Interaktif serta presensi petugas kader pada saat layanan Posyandu.

. Persoalan utama yang ada di lapangan adalah belum adanya system informasi posyandu berbasis web(e-Posyandu) yang bisa diberdayakan oleh kader posyandu dan kurangnya kemampuan

kader dalam penggunaan peralatan teknologi informasi dan pemanfaatan aplikasi internet serta pembuatan sarana promosi kesehatan dari para kader posyandu secara mandiri.

TINJAUAN PUSTAKA Posyandu

Menurut Effendy (2000) menyebutkan pengertian posyandu adalah Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini, Pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana, Pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus pelayanan profesional oleh petugas sektor, serta non profesional (oleh kader) dan

(4)

27 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 27

Perancangan E- Posyandu di Posyandu Mekarsari RW.VI Kelurahan Pedalangan Semarang ±Achmad Nuruddin Safriandono

diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri (Suryanah, 1996 ).

Tujuan posyandu, Tujuan posyandu adalah:

a. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak.

b. Meningkatkan pelayanan

kesehatan ibu untuk menurunkan IMR

c. Mempercepat penerimaan

NKKBS.

d. Meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat.

e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat dalam usaha

meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada penduduk berdasarkan letak geografi.

f. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan. Fungsi posyandu

Menurut Effendy (2000) fungsi posyandu adalah:

1. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dalam dengan pelayanan KB.

2. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana.

Sasaran Posyandu

Menurut Effendy(2000) yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan posyandu adalah:

1) bayi berusia kurang dari 1 tahun; 2) anak balita usia 1-5 tahun

3) ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas, wanita usia subur.

Pembentukan posyandu

Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:

1. Pos penimbangan balita 2. Pos imunisasi

3. Pos keluarga berencana desa 4. Pos kesehatan

5. Pos lainnya yang dibentuk baru (Effendy, 2000).

(5)

28 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 28 Lokasi posyandu

Adapun lokasi posyandu:

1) Berada yang mudah didatangi oleh masyarakat;

2) ditentukan oleh masyarakat itu sendiri;

3) dapat merupakan lokal tersendiri; 4) bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya (Effendy, 2000).

Pelaksanaan posyandu

Pada pelaksanaan posyandu melibatkan petugas puskesmas, petugas BKKBN dan peran serta masyarakat, dillihat dari segi petugas kesehatan yang dilakukan adalah: 1) pendekatan yang dipakai adalah pengembangan dan pembinaan PKMD; 2) perencanaan terpadu tingkat puskesmas (mikro planing), loka karya mini; 3) pelaksanaan melalui sistem 5 meja dan alih teknologi. Dari segi masyarakat yang dilakukan adalah: 1) kegiatan swadaya masyarakat yang dilakukan kader kesehatan; 2) perencanaannya melallui masyarakat desa; 3) pelaksanaanya melalui sistem 5 meja (Effendy, 2000).

Penyelenggara posyandu

Menurut Effendy (2000) penyelenggara posyandu adalah: 1. Pelaksana kegiatan

Adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat di bawah bimbingan puskesmas.

2. Pengelola posyandu

Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada diwilayah tersebut.

Kegiatan posyandu

Dalam posyandu terdapat lima kegiatan posyandu (panca krida posyandu) yaitu: 1) kesehatan ibu dan anak; 2) keluarga berencana; 3) imunisasi; 4) peningkatan gizi; 5) penanggulangan diare. Terdapat juga tujuh kegiatan posyandu (sapta krida posyandu) yaitu; 1) kesehatan ibu dan anak; 2) keluarga berencan; 3) imunisasi; 4) peningkatan gizi; 5) penanggulangan diare; 6) sanitasi dasar; 7) penyediaan obat essensial (Effendy, 2000).

(6)

29 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 29

Perancangan E- Posyandu di Posyandu Mekarsari RW.VI Kelurahan Pedalangan Semarang ±Achmad Nuruddin Safriandono

Pelayanan kesehatan yang dijalankan Dalam posyandu pelayanan kesehatan yang diberikan di antaranya: 1) pemeliharaan kesehatan bayi, dan balita, meliputi: penimbangan bulanan, pemberian makanan tambahan bagi yang berat badannya kurang, imunisasi bayi 3-14 bulan, pemberian oralit untuk menanggulangi diare, pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama, dan pertolongan pertama pada kecelakaan (Effendy, 2000).

Sistem Informasi Posyandu

Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah tatanan dari berbagai komponen kegiatan Posyandu yang menghasilkan data dan informasi tentang pelayanan terhadap proses tumbuh kembang anak dan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan program, pencapaian program, kontinuitas penimbangan, hasil penimbangan dan partisipasi masyarakat.

Manfaat SIP

1. Sebagai dasar acuan bagi Kader Posyandu untuk memahami permasalahan sehingga dapat mengembangkan kegiatan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran.

2. Sebagai informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai pengelolaan Posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu dapat menggunakannya untuk

membina Posyandu demi

kepentingan masyarakat.

Macam-Macam Format Sistem Informasi Posyandu

1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahirkan, nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran Posyandu.

2. Registrasi bayi dan balita di wilayah Posyandu. Berisi catatan pemberian tablet besi, Vitamin A, pemberian oralit, tanggal imunisasi, dan apabila bayi meninggal, maka perlu dicatat tanggal bayi meninggal di wilayah kerja Posyandu tersebut. 3. Register WUS dan PUS di

wilayah kerja Posyandu. Berisi daftar ibu hamil, catatan umur kehamilan, pemberian tablet tambah darah, imunisasi, pemeriksaan kehamilan, resiko kehamilan, tanggal dan penolong

(7)

30 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 30 kelahiran, data bayi yang hidup

dan meninggal, serta data ibu meninggal di wilayah kerja Posyandu.

4. Register Ibu Hamil dan Nifas di wilayah kerja Posyandu. Berisi daftar wanita dan suami istri usia produktif yang memiliki kemungkinan mempunyai anak (hamil).

5. Data Posyandu. Berisi catatan jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS, PUS, ibu hamil, menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader

Posyandu, kader PKK,

PKB/PLKB, paramedic dan sebagainya.

6. Data hasil kegiatan Posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang diperiksa dan mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta KB ulang yang dilayani, penimbangan balita, semua balita yang mempunyai KMS (K), balita yang timbangannnya naik dan yang di Bawah Garis Merah (BGM), balita yang mendapatkan

Vitamin A, KMS yang

dikeluarkan (dibagikan), balita

yang mendapat sirup besi, dan imunisasi (DPT, polio, campak, hepatitis B) serta balita yang menderita diare.

Aplikasi Berbasis Web

Aplikasi berbasis web (web based application) adalah aplikasi yang dapat dijalankan langsung melalui web browser bisa menggunakan internet ataupun intranet dan tidak tergantung pada sistem operasi yang digunakan.

Aplikasi berbasis web adalah

aplikasi perangkat lunak

konvensional yang bersandar pada web atau menggunakan infrastruktur web untuk pelaksanaannya. (Simarmata, 2010).

Metoda Analisis pengembangan system yang Digunakan

Dalam mengembangkan sebuah sistem, penulis menggunakan sebuah metode pengembangan sistem sehingga kegiatan yang dilakukan menjadi lebih teratur dan terstruktur. menggunakan Dynamic System Development Method (DSDM).

(8)

31 Perancangan E- Posyandu di Posyandu Mekarsari RW.VI Kelurahan Pedalangan JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 31

Semarang ±Achmad Nuruddin Safriandono HASIL DAN PEMBAHASAN

Context Diagram

Gambar 1. Diagram Konteks

Desain Permodelan Rancangan form Login

Gambar 2. Menu Login

Gambar 2. Tampilan hompage e-LKS

Gambar 3. Contoh Tampilan hompage e-e Posyandu

Keterangan:

a. Gambar sebagai simbol posyandu b. Identitas posyandu

c. Menu Pilihan

1) Home merupakan menu kembali ketampilan awal website.

2) Layanan berisi beberapa layanan di posyandu mekarsari.

3) KMS Kartu menuju sehat yaitu kartu menuju sehat yang di tampilkan secara online sehingga orang tua balita yang bekerja di tempat jauh bias mengetahui tumbuh kembang putra-putrinta 4) Kader Posyandu, para peserta

posyandu bisa mengetahu kader posyandu yang ada di posyandu mekarsari

b. Menu Utama Kartu Menuju Sehat

Gambar 5.4.. Contoh Tampilan Menu KMS Sistem Inform asi Posya ndu Admin Non Admin Header Background Posyandu User Name Password Footer Login 31

(9)

32 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 24 - 32 32 Pada menu KMS para peserta posyandu

bisa melihat tumbuh kembang anak sejak bayi hingga balita, data terseimpan di dalam system informasi sehingga orang tua bisa memantau perkembangan anak melalui online

KESIMPULAN

Penyimpanan data anak sejak balita sangatlah diperlukan sehingga para peserta maupun kader posyandu bisa mudah mengakses data tumbuh kembang anak.

Dengan penggunaan e-posyandu atau system informasi posyandu berbasis web diharapkan bisa digunakan secara mudah oleh peserta maupun kader posyandu.

DAFTAR PUSTAKA

Denti Monika, 2012, Sistem Pengelolaan dan Pemantauan Posyandu Berbasis Web di Kota Palembang,

Depkes RI. Buku Kader Posyandu Dalam Upaya Perbaikan Gizi

Keluarga. DIPA Program

Perbaikan Gizi Masyarakat

Dinkesprop Jawa

Timur,Surabaya, 2006.

Fathansyah. Basis Data. Penerbit Informatika. Bandung,1999.

Husein, M. Fahri. Wibowo, Amin.

Sistem Informasi Manajemen.

AMP JPKM, Yogyakarta, 2002. Jogiyanto, HM. Analisis & Disain

Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Teori dn Praktek

Aplikasi Bisnis. Andi,

Yogyakarta, 2005.

Nugroho, Bunafit. PHP & MySQL

dengan Menggunakan

Dreamweaver MX. Penerbit

Andi, Yogyakarta, 2004.

Simarmata, Jenner. Rekayasa Web. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2010.

Gambar

Gambar 1. Diagram Konteks

Referensi

Dokumen terkait

Jika dikaitkan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam UU Pemerintahan Daerah, kewenangan penerbitan izin apotek dilegitimasi

Bagaimana peran Desa/Kelurahan, peran petugas puskesmas, ketersediaan sarana, pembinaan kader posyandu, pelatihan kader posyandu, alignment, capability, trust,

Musculoskeletal disorders didefinisikan sebagai keluhan atau ketidaknyamanan pada otot rangka yang diakibatkan oleh pembebanan statis pada otot rangka dalam jangka waktu

Peluang pengembangan potensi wisata kuliner di desa Tongging sangat terbuka karena daerah ini memiliki kearifan lokal baik budaya maupun kuliner dan hal ini juga didukung

Harapan kami, semoga sambil mendapatkan tegur-sapa yang membangun terutama dari Bapak dan Ibu PaguyubanOrangtua/Pokja Kelas Orangtua, Bapak-ibu Guru/wali Kelas

77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan

Pada aplikasi yang dikerjakan pada artikel ini menerapkan aplikasi berbasis Java dengan sistem User Manual pada aplikasi Sistem Informasi Posyandu untuk para kader Posyandu

Studi tentang distribusi kuantitatif logam berat Pb dan Cd dalam air dan sedimen di sekitar perairan pelabuhan Kayu Bangkoa bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan