• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PERHITUNGAN INTERFERENSI SATELIT (SPIS) BERDASARKAN FILING ITU PADA PT.TELKOM DIVISI NETWORK BIDANG OPERASI SATELIT CIBINONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PERHITUNGAN INTERFERENSI SATELIT (SPIS) BERDASARKAN FILING ITU PADA PT.TELKOM DIVISI NETWORK BIDANG OPERASI SATELIT CIBINONG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PERHITUNGAN INTERFERENSI SATELIT (SPIS) BERDASARKAN FILING ITU PADA PT.TELKOM DIVISI NETWORK BIDANG OPERASI SATELIT

CIBINONG

Sussy Agustina¹, Arfianto Fahmi², Indrama Y.m Purba³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

Banyaknya jumlah satelit di angkasa menimbulkan berbagai masalah komunikasi satelit karena keterbasan ruang (hanya 360o) dan terbatasnya bandwidth frekuensi reuse yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Masalah serius dan perlu mendapat perhatian adalah masalah

interferensi. Terjadinya interferensi menyebabkan menurunnya kinerja satelit. Untuk itu harus dianalisa seberapa besar interferensi yang terjadi agar masalah tersebut teratasi.

Interferensi adalah gangguan pada komunikasi satelit yang disebabkan penggunaan frekuensi yang sama dan jarak satelit berdekatan. Parameter yang menunjukkan bahwa interferensi yang terjadi mengganggu satelit lain atau tidak adalah nilai margin. Agar interferensi yang terjadi tidak menggagu satelit lain maka nilai margin tidak boleh negatif.

Dalam Tugas Akhir ini dianalisa besarnya interferensi satelit GEO dengan studi kasus satelit GARUDA-4 menginterferensi INSAT-2E82. Perhitungan dilakukan berdasarkan rekomendasi ITU dan perhitungan pada SPU Cibinong. Dilakukan optimalisasi kinerja satelit dengan mengubah parameter daya sampai batas minimum. Untuk mempermudah proses perhitungan dibuat software dengan bahasa pemrograman Visual Basic. Output dari software adalah nilai dari ? T/T, C/I, C/N, dan Margin yang disimpan pada Microsoft Excel. Data yang digunakan berupa data satelit real dari database ITU yang berisi segala karakteristik dari satelit.

Dari hasil analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa interferensi antara satelit GARUDA-4 dan INSAT-2E82 saling menggangu. Margin yang didapatkan dari perhitungan interferensi

berdasarkan rekomendasi ITU lebih besar dibandingkan dengan perhitungan SPU Cibinong. Dari hasil perhitungan interferensi satelit berdasarkan rekomendasi ITU, optimalisasi kinerja satelit dengan menurunkan daya didapatkan margin positif. Sedangkan dari hasil perhitungan SPU cibinong penurunan level daya sampai batas minimum belum menghasilkan margin positif, sehingga perlu mengubah parameter lain seperti antena dan frekuensi.

Kata Kunci :

-Tugas Akhir - 2007

(2)

Abstract

A lot of satellite in outer space causing many satellite telecommunication problems because of space limitation (only 360°) and limitation of bandwidth reuse that can be used repeatedly. A serious consideration is interference. The satellite performance has decrease because of interference happened. For that have to be analyzed the level of interference that happened to solved that problem.

Interference is a disturbance in satellite communication which caused by using the same frequencies and the satellites distance are too near. Parameter indicating that interference disturbance the other satellite or not is value of margin. In order to interference that happened don’t disturbance the other satellite so the value of margin can’t be negative.

This Final Project analyzed the level of interference GEO satellite with case study of GARUDA-4 satellite interfering INSAT-2E82.The Calculation of interference doing based on ITU

recommendation and calculation at SPU Cibinong. Satellite performance improvement by decreasing of power to minimum level. Software development to be easy the calculation of

interference process by Visual Basic. Output of software is value of ?T/T, C/I, C/N, and Margin that save at Microsoft Excel. The data that we use is real satellite data from ITU database that

contains all the characteristics of the satellite.

From the result of analyzed is got that interference between satellite of GARUDA-4 and INSAT-2E82 is disturbing each other. The result of margin calculation based on ITU recommendation is larger than calculation at Cibinong SPU. From the result of satellite interference calculation based on ITU recommendation, satellite performance improvement by decreasing of power getting positive margin. While from the result of calculation at Cibinong SPU decreasing of power to minimum level not yet got positive margin, so that require to changes the other parameter like antenna and frequency.

Keywords :

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan komunikasi yang semakin meningkat dan informasi yang sangat beragam, tidak hanya suara saja tapi telah berbentuk data, suara dan gambar bergerak. Komunikasi tidak hanya dilakukan untuk wilayah regional, melainkan secara global mencapai seluruh dunia.

Untuk mengatasi masalah di atas, satelit merupakan solusi yang terbaik. Satelit dapat melewatkan informasi dengan bandwidth yang sangat besar dan dapat menjangkau wilayah yang sangat luas. Hal ini mendukung terciptanya komunikasi global.

Banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh dari komunikasi dengan menggunakan satelit, maka setiap negara memiliki keinginan untuk mempunyai satelit sendiri. Hal ini menyebabkan jumlah satelit yang ada di angkasa semakin banyak.

Dengan banyaknya satelit di angkasa, maka menimbulkan banyak masalah. Hal itu disebabkan karena terbatasnya jumlah ruangan yang ada di angkasa untuk meletakkan satelit (hanya sebatas 360o) dan terbatasnya bandwidth frekuensi reuse yang dapat digunakan secara berulang-ulang.

Selain masalah keterbatasan ruang dan frekuensi, masalah serius yang perlu mendapat perhatian yaitu masalah interferensi. Penggunaan frekuensi yang sama pada dua satelit yang berdekatan menyebabkan interferensi.

Karena itu diperlukan mekanisme yang tepat menyangkut daya pancar, gain antena, pola radiasi, daerah layanan dan frekuensi yang digunakan. Sehingga diperlukannya perhitungan interferensi antara dua satelit untuk memudahkan koordinasi dengan satelit lain.

1.2 Rumusan Masalah

Penggunaan frekuensi yang sama pada dua satelit yang berdekatan menyebabkan terjadinya interferensi. Interferensi ini menyebabkan menurunnya kinerja satelit.

Tugas Akhir - 2007

(4)

Hal ini menarik untuk dianalisa, seberapa besar interferensi yang terjadi dan bagaimana caranya untuk meminimalkan dampaknya. Parameter apa saja yang bisa diubah untuk menurunkan niali interferensi yang terjadi agar satelit masih bisa beroprasi dan tidak mengganggu satelit lain.

Dalam Tugas Akhir ini dibahas tentang perhitungan interferensi satelit pada SPU Cibinong yang disebabkan satelit lain yang berdekatan. Data yang digunakan adalah data-data satelit real yang berasal dari database ITU yang berisi segala karakteristik dari satelit. Dan akan dibuat software yang digunakan untuk membantu mempermudah dalam perhitungan besar dampak interferensi.

1.3 Batasan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini dilakukan beberapa pembatasan sebagai berikut: 1. Menghitung interferensi antara dua satelit yang telah didaftarkan

ke ITU(satelit SPU Cibinong dengan satelit lain) 2. Hanya menganalisa satelit GEO

3. Hanya mengubah nilai parameter daya untuk mendapatkan nilai margin yang diinginkan

4. Tidak menghitung pengaruhnya dari / ke jaringan terestrial

5. Database yang digunakan berupa data filing satelit yang didaftarkan ke ITU

1.4 Tujuan dan Kegunaan 1.4.1 Tujuan

Tujuan TugasAkhir ini adalah:

1. Membuat software untuk memudahkan perhitungan interferensi. 2. Menganalisa besarnya interferensi yang muncul akibat penggunaan

frekuensi yang sama.

1.4.2 Kegunaan

Kegunaan TugasAkhir ini adalah:

1. Untuk memudahkan dalam melakukan proses perhitungan interferensi.

2. Dapat digunakan sebagai acuan dalam optimalisasi kinerja satelit.

(5)

3 3. Untuk membantu proses koordinasi satelit.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini yaitu: 1. Studi Literatur

Studi Literatur berisikan pembahasan teoritis melalui studi literatur dari buku-buku atau jurnal ilmiah yang berkaitan dengan sistem komunikasi satelit terutama menyangkut koordinasi satelit.

2. Studi Lapangan

Studi Lapangan dilakukan dengan pengamatan atau studi lapangan langsung di Stasiun Pengendali Utama Cibinong. Kemudian data diolah dengan menggunakan rumusan yang ada pada teori pendukung.

3. Analisa

Analisa yang dilakukan berkaitan dengan dampak interferensi terhadap kinerja satelit.

4. Konsultasi dengan para pembimbing

5. Memberikan alat bantu penghitungan interferensi antara dua satelit menggunakan software.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara umum keseluruhan Tugas Akhir ini akan dibagi menjadi lima bab bahasan, ditambah dengan lampiran dan daftar istilah yang diperlukan. Penjelasan masing-masing bab adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang perlunya adanya analisa dampak filing satelit baru terhadap satelit existing, tujuan penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Bab II berisikan teori-teori yang mendukung dan melandasi penulisan tugas akhir ini, yaitu tentang sistem komunikasi satelit.

Tugas Akhir - 2007

(6)

BAB III : INTERFERENSI PADA SATELIT GEO

Bab ini akan membahas tentang aspek-aspek yang mempengaruhi besarnya interferensi, serta model perhitungan kemungkinan terjadinya interferensi antar satelit GEO. Bab ini juga dilengkapi dengan penjelasan software yang telah dihasilkan untuk mempermudah perhitungan intrferensi antar satelit.

BAB IV : ANALISA PERHITUNGAN INTERFERENSI

SATELIT GEO

Bab ini membahas tentang parameter-parameter perhitungan, perhitungan interferensi yang akan menentukan tingkat gangguan untuk beberapa model dan optimalisai kinerja satelit.

BAB V : PENUTUP

Bab V berisikan kesimpulan dan saran dari analisa yang telah dilakukan, serta rekomendasi atau saran untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.

(7)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis perhitungan interterferensi pada satelit GEO dengan perhitungan menggunakan software yang telah dibuat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada kasus satelit GARUDA-4 menginterferensi INSAT-2E82, hasil perhitungan margin berdasarkan rekomendasi ITU lebih besar dibanding dengan perhitungan yang dilakukan oleh SPU Cibinong. 2. Margin minimum yang didapat berdasarkan perhitungan

rekomendasi ITU pada kasus satelit GARUDA-4 menginterferensi INSAT-2E82 sebesar -68,189 dB, agar didapatkan margin positif daya satelit GARUDA-4 diturunkan sampai batas minimum sebesar 8 dBW arah uplink dan 2,8 dBW arah downlink serta penurunan daya downlink satelit INSAT-2E82 menjadi -66 dBW.

3. Margin minimum uplink dan downlink dari hasil perhitungan SPU Cibinong pada kasus satelit GARUDA-4 menginterferensi INSAT-2E82 masing-masing sebesar-72,937 dB dan -82,370 dB, meskipun daya pada kedua satelit sudah diturunkan sampai batas minimum belum didapatkan margin positif, sehingga perlu mengubah parameter lain seperti antena dan frekuensi.

4. Perubahan parameter daya hanya bisa dilakukan antara range daya maksimum sampai daya minimum. Di luar range tersebut service yang dilayani satelit tidak bisa beroperasi.

5. Proses koordinasi antara satelit GARUDA-4 dan INSAT-2E82 diperlukan karena hasil perhitungan interferensi menunjukkan bahwa margin yang didapatkan bernilai negatife.

Tugas Akhir - 2007

(8)

5.2 Saran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, antara lain :

1. Buat software untuk mengubah parameter antena dan frekuensi untuk mendapatkan margin positif dan analisa perhitungan.

2. Perhitungan interferensi sebaiknya dilakukan berdasarkan rekomendasi ITU agar didapatkan hasil yang lebih akurat.

3. Data power minimum yang lengkap pada semua satelit untuk mempermudah analisa yang dilakukan.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. Aer, Karlo Juliano, “Analisis Perhitungan Interferensi Sistem Teresterial Terhadap Sistem GMPCS Globalstar”, Bandung: STT Telkom, 2004

2. Agung, W.U., “Analisa Dampak Filing Satelit Baru Terhadap Satelit Existing Dengan Menggunakan Database International Telecomunication Union (ITU) ”, Bandung: STT Telkom, 2005

3. Aubineau, Philippe, “Implementation Of Carrier To Interference Ratio (C/I) Calculations”, Geneva: Space Service department Radiocommunication Bureau, 2004

4. Fahmi, Arfiyanto, “Handout Kuliah : Sistem Komunikasi Satelit”, Bandung: STT Telkom, 2003

5. Gerard, Maral and Michel, Bousquet, “Satellite Communications Systems”, Fourth Edition, 2002

6. International Radio Consultative Commite, “Handbook : Satellite Communications, Fixed-Satellite Service”, Geneva: International Telecommunicatin Union (ITU), 1988

7. Mehrotra, Rajesh, “Appendix 8 Of The Radio Regulations, Coordination Arc Approach And Calculation Of Carrier To Interference Ratio”, Bureau : 2004 8. Pritchard, W.L., H.G. Suyderhoud, and R.A., Nelson, “Satellite

Communication Systems Engineering, Second Edition ”, New Jersey: Prentice-Hall International Edition, 1993

9. Sudjai, Miftadi, “Diktat Kuliah : Sistem Komunikasi Satelit”, Bandung: Laboratorium Antena STT Telkom, 2003

10.The BR International Frequency Information Circular (BR IFIC), Radiocommunication Bureau

11.Tomasi, Wayne, “Advanced Electronic Communications System”, Prentice Hall, Fifth Edition

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2007

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 7 menunjukan kondisi pasang perbani pada saat angin timur yang masing-masing terjadi pada tanggal 12 Juli 2006 dengan beberapa kondisi yaitu surut menuju pasang yang terjadi

)elemahan ne-ara tertent# a*at mem*en-ar#hi oran- lain :nvestor instit#si *inah investasi mere)a )el#ar  ari zona e#ro an )e aerah lain.. investor instit#si

Berdasarkan penjelasan di atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Apakah teknik permainan efektif untuk meningkatkan keterampilan komunikasi

Subunit 2 Perbandingan Trigonometri ateri yang dibahas dalam sub unit ini adalah perbandingan trigonometri yang sangat berguna dalam pengukuran – pengukuran panjang dengan

Latar Belakang : Visum et repertum adalah surat keterangan yang dibuat oleh dokter untuk kepentingan hukum.Dokter umum telah memiliki pengetahuan mengenai visum et

Data yang diolah berasal dari Formulir Pendaftaran yang telah diverifikasi oleh Kasi Mapenda/Kependa Islam Kab/Kota setempat. (Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni -

Pendekatan arsitektur yang akan digunakan dalam perancangan Pekalongan convention center ini yaitu arsitektur vernakular yang berarti memunculkan suatu produk

Pasalnya, dalam menetapkan harga tentu tidak bisa dipungkiri adanya perbedaan pendapat antara pemilik dari sebuah perusahaan kepada penjaminnya yang telah melakukan