• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh ARTIKEL E-JURNAL YERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh ARTIKEL E-JURNAL YERA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA

DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 SATU ATAP PIABUNG

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

TAHUN AJARAN 2012/2013

ARTIKEL E-JURNAL

Oleh

YERA 090388201358

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Analisis Penggunaan Tanda Baca Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Ajaran 2012/2013 oleh Yera. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Yera_giyear@yahoo.co.id. Drs. H. Abdul Malik, M. Pd., DP 1, Hj. Dewi Murni, M. Hum., DP 2.

Abstrak

Penggunaan tanda baca merupakan salah satu masalah pokok dalam menulis. Tanpa menguasai tanda baca, kita tidak mampu menulis dengan baik dan benar. Pada saat peneliti melakukan penelitian, masih ditemukan banyak kesalahan penggunaan tanda baca dalam penulisan siswa, baik dalam bentuk karangan maupun tugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kesalahan yang dilakukan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Ajaran 2012/2013. Teknik analisis data yang dilakukan peneliti adalah teknik analisis kesalahan dengan pengumpulan data yang berupa teknik tes, dengan menganalisis tanda baca, seperti tanda titik (.), tanda koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda hubung dan tanda kurung (()). Objek dalam penelitian ini adalah karangan narasi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung dengan jumlah sampel 40 orang siswa kelas VII. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang paling banyak terdapat pada penggunaan tanda baca titik, siswa menggunakan tanda titik pada akhir kata, diakhir kalimat menggunakan tanda koma, dan ada yang tidak menggunakan tanda baca pada akhir kalimat.

Kata Kunci: Penggunaan Tanda Baca, Karangan Narasi

Abstract

The using of punctuation is the main problem in the writing. Without the punctuation, we are not able to write appropriately. At the time when the researcher did the research, there are some mistakes in using puncatution on the student’s text. The purpose of this research is to know the mistakes of using punctuation on the student’s text In SMP number 3 a roof piabung Anambas Archipelago Regency In the year of 2012 / 2013. The technic of analysis is to accumulate the data such as: such as fullstop, comma, dot two, exclamation mark, conjugate mark, and bracket. The object of Narasi's composition this research is 40 students Grade 7th. The result of this research can be concluded that the most mistakes exist on dot punctuation, mark purpose, student’s don’t use fullstop in the and of centence, they used comma to and their sentences.

(6)

ii 1. Pendahuluan

Penggunaan tanda baca merupakan salah satu masalah pokok dalam menulis. Tanpa menguasai tanda baca, kita tidak mampu menulis dengan baik dan benar. Pada saat peneliti melakukan penelitian, masih ditemukan banyak kesalahan penggunaan tanda baca dalam penulisan siswa, baik dalam bentuk karangan maupun tugas. Siswa yang menggunakan tanda titik disetiap akhir kata, pada akhir kalimat mereka menggunakan tanda koma, tidak menggunakan tanda baca, dan sering menyingkat suatu kata sehingga sulit untuk dipahami. Karangan narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu (Finoza, 2010: 244). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik mengangkat masalah “Analisis Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Ajaran 2012/2013”.

Dalam pembeberan masalah ini terdapat beberapa masalah yaitu penggunaan tanda baca yang dilakukan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung perlu ditingkatkan lagi, kesalahan penggunaan tanda baca dalam penulisan yang dilakukan siswa menyebabkan pembaca sulit memahami pesan yang disampaikan penulis, penggunaan tanda baca sangat penting di sekolah karena termasuk kriteria dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu aspek menulis. Pembatasan masalah yaitu hanya dibatasi pada penggunaan tanda baca titik (.), tanda koma (,) tanda titk dua (:), tanda seru (!), tanda hubung (-), dan tanda kurung (()), khususnya dalam karangan narasi.

Rumusan masalah tersebut ialah bagaimana penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung?, kesalahan apa saja yang dilakukan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung menggunakan tanda baca dalam karangan narasi? Serta tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung dan untuk mengetahui kesalahan apa saja yang menjadi kesulitan menggunakan tanda baca dalam karangan narasi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung. Manfaat penelitian ialah Sebagai masukan bagi guru dalam rangka upaya memecahkan permasalahan kesulitan dalam penulisan dengan memperhatikan tanda baca di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung. Bagi siswa, supaya lebih meningkatkan lagi hasil belajar sesuai dengan standar pendidikan yang diharapkan oleh dinas pendidikan dan standar ketuntasan minimal di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung, dan sebagai masukan bagi sekolah tentang pentingnya memperhatikan tanda baca dalam penulisan siswa terhadap pertumbuhan dan wawasan ilmu pengetahuan. Peneliti juga menyajikan tiga kajian penelitian yang relevan, yang ketiga penelitian tersebut menyebutkan kurangnya penguasaan dalam penggunaan EYD yaitu Ari Firmanda (2012) yang berjudul Analisis Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Indonesia dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Tanjungpinang, Nurhayati (2012) yang berjudul Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam Surat Dinas pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bintan, dan Urai Uciana (2012) yang berjudul Analisis Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca Titik pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Tanjungpinang.

(7)

iii 2. Metode Penelitian

Sampling Jenuh adalah teknik menentukan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi yang relatif kecil (Sugiyono, 2012: 85). Dalam penelitian ini yang jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yang diteliti, yaitu 40 orang siswa kelas VII. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa tes. Analisis data yaitu dengan membaca seluruh karangan narasi yang akan dijadikan objek penelitian, menganalisis tanda baca titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda hubung (-), tanda seru (!), dan tanda kurung (()), hasil dari analisis data tersebut kemudian diberikan interpretasi sesuai tingkat kesalahannya dengan berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Indonesia.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik

Hasil penelitian yang peneliti peroleh berdasarkan penggunaan tanda baca titik dapat dilihat melelui tabel sebagai berikut:

TABEL 8

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA TITIK (.)

No Nama Kesalahan penggunaan tanda baca titik (.)

Penggunaan tanda baca yang benar

1 Agus Arpiandi Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah, ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya, Banyak sekali lalu kendaraan yang lewat didepannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudian ibunya pun datang untuk menjemputnya,

Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah. Ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya. Banyak sekali kendaraan yang lewat di depannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudian ibunya pun datang untuk menjemputnya.

Kesalahan Penggunaan Tanda Koma (,)

Hasil penelitian yang peneliti peroleh di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung berdasarkan penggunaan tanda baca koma dapat dilihat pada tabel berikut:

(8)

iv

TABEL 9

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA KOMA (,)

No Nama Kesalahan penggunaan tanda baca koma (,)

.

Penggunaan tanda baca yang benar

1 Angga Yushadi Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah, ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya, Banyak sekali lalu kendaraan yang lewat didepannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudian ibunyapun datang untuk menjemputnya,

Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah. Ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya. Banyak sekali kendaraan yang lewat di depannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudian ibunya pun datang untuk menjemputnya.

Kesalahan Penggunaan Tanda Hubung (-)

Hasil penelitian yang peneliti peroleh di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung berdasarkan penggunaan tanda hubung dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

TABEL 10

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA HUBUNG (-)

No Nama Kesalahan penggunaan tanda hubung (-) Penggunaan tanda baca yang benar

5 Baiti Saya merasa bersalah karena sudah berbohong kepada

temanxx saya sendiri.

Saya merasa bersalah karena sudah berbohong kepada teman-teman saya sendiri.

Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik

Nama : Agus Arpiandi

Judul Karangan : Anak Kecil yang Pendiam Penulisan kalimat yang salah :

1. Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah,

2. Ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya,

3. Banyak sekali lalu kendaraan yang lewat di depannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudian ibunyapun datang untuk menjemputnya,

(9)

v

Kalimat Pertama:

1. Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah,

Pada kalimat pertama ini salah dalam penggunaan tanda baca titik, karena tidak sesuai dengan EYD yang ada, karena pada akhir kalimat harus menggunakan tanda titik sesuai dengan aturan EYD. Seharusnya kalimat yang benar adalah:

1. Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah.

Kalimat kedua:

2. ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya,

Pada kalimat kedua ini salah dalam penggunaan tanda baca titik, karena tidak sesuai dengan EYD yang ada, karena pada akhir kalimat harus menggunakan tanda titik sesuai dengan EYD. Seharusnya kalimat yang benar adalah:

2 Ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya.

Kalimat Ketiga:

3. Banyak sekali lalu kendaraan yang lewat di depannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudian ibunyapun datang untuk menjemputnya,

Pada kalimat kedua ini salah dalam penggunaan tanda baca titik, karena tidak sesuai dengan EYD yang ada, karena pada akhir kalimat harus menggunakan tanda baca titik sesuai dengan aturan EYD. Seharusnya kalimat yang benar adalah:

3. Banyak sekali kendaraan yang lewat di depannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudian ibunya pun datang untuk menjemputnya.

Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma 1. Nama : Agus Arpiandi

Judul Karangan : Anak Kecil yang Pendiam Penulisan kalimat yang salah :

1. Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah,

2. ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya,

3. Banyak sekali lalu kendaraan yang lewat didepannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudia Ibunya pun datang untuk menjemputnya,

(10)

vi

Kalimat Pertama:

1. Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah,

Pada kalimat pertama ini salah dalam penggunaan tanda baca koma, karena tidak sesuai dengan EYD yang ada, karena pada akhir kalimat harus menggunakan tanda titik sesuai dengan aturan EYD. Seharusnya kalimat yang benar adalah:

1. Ia terus memandangi anak-anak yang pergi ke sekolah.

Kalimat Kedua:

1. ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya,

Pada kalimat kedua ini salah dalam penggunaan tanda baca koma, karena tidak sesuai dengan aturan-aturan EYD yang ada, karena pada akhir kalimat harus menggunakan tanda titik sesuai dengan aturan EYD. Seharusnya kalimat yang benar adalah:

1. Ketika disapa tiada jawaban darinya, anak kecil itu terdiam sambil tersenyum dengan mengayunkan kedua tangannya.

Kalimat Ketiga:

1. Banyak sekali lalu kendaraan yang lewat di depannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudia ibunya pun datang untuk menjemputnya,

Pada kalimat ketiga ini salah dalam penggunaan tanda baca koma, karena tidak sesuai dengan aturan-aturan EYD yang ada, karena pada akhir kalimat harus menggunakan tanda titik sesuai dengan EYD. Seharusnya kalimat yang benar adalah:

1. Banyak sekali kendaraan yang lewat di depannya, lalu anak kecil itu pun berjalan pelan-pelan, tak lama kemudia ibunya pun datang untuk menjemputnya.

Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Hubung

1. Nama : Baiti

Judul Karangan : Bangun Kesiangan Penulisan kalimat yang salah:

1. Saya merasa bersalah karena sudah berbohong kepada temanxx saya sendiri.

Kalimat Pertama:

1. Saya merasa bersalah karena sudah berbohong kepada temanxx saya sendiri.

Pada kalimat pertama ini salah dalam penggunaan tanda baca hubung, karena tidak menggunakan tanda hubung untuk menyambung kata ulang sesuai dengan sesuai EYD. Seharusnya kalimat yang benar adalah:

(11)

vii 4. Simpulan dan Rekomendasi

Penggunaan tanda baca titik dapat dikategorikan sangat kurang sekali, penggunaan tanda baca koma kurang, dan penggunaan tanda hubung baik. Setelah diteliti dan dianalisis satu persatu secara keseluruhan dari karangan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung, khususnya kelas VIIA dan VIIB dengan jumlah 40 orang siswa, terdapat 35 orang salah dalam penggunaan tanda baca titik, 23 di antaranya salah dalam penggunaan tanda baca koma, dan 5 orang di antaranya salah dalam penggunaan tanda hubung.

Ada pun rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan, yaitu guru agar lebih meningkatkan lagi pemahaman tentang penggunaan tanda baca titik (.), tanda koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda hubung (-), dan tanda kurung (()) dengan cara memberikan pemahaman kepada siswa yang berkaitan dengan penggunaan tanda baca, khususnya pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung.

Daftar Pustaka

Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Firmanda, Ari. 2012. “Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Indonesia dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tanjungpinang.”Skripsi Sarjana FKIP UMRAH (tidak diterbitkan).

Nurhayati 2012. Berjudul “Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Dalam Surat Dinas Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bintan” Skripsi Sarjana FKIP UMRAH (tidak diterbitkan).

Rahardi, Kunjana. 2006. Dimensi-Dimensi Kebahasaan Aneka Masalah Bahasa

Terkini. Yogyakarta: Erlangga.

Sudarsana, Gunawan. 2007. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

dan Uraian Sederhana Tentang Gaya Bahasa Atau Majas. Yogyakarta: Indonesia

Tera.

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta Tim Penyusun. Pusat Bahasa Depdiknas. 2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Uciana, Urai. 2012. “Analisis Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca Titik dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Tnjungpinang (tidak diterbitkan).

(12)
(13)
(14)
(15)

1

HAMDANI PRADANA, 2013, Analisis Nilai-Nilai Pendidikan dalam novel Atan

(BudakPulau) karya Ary Sastra, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang. Pembimbing (1): Drs. Suhardi, M.Pd., Pembimbing (II) . Erwin Pohan, M.Pd.

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang Analisis nilai-nilai pendidikan dalam novel Atan Budak Pulau karya Ary Sastra. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Nilai-nilai Pendidikan dalam novel Atan budak Pulau karya Ary Sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis karya. Peneliti menggunakan teori dramatik dan analitik. Hasil penelitian ini menunjukan adanya nilai-nilai pendidikan yang berperan penting dalam cerita. Nilai-nilai pendidikan dalam Novel Atan Budak Pulau karya Ary Sastra sangat beragam. Nilai pendidikan yang paling dominan dalam novel yang dianalisis, seperti nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya dan nilai dan nilai pendidikan moral. Berdasarkan hasil peneliian, dapat dikemukakan beberapa saran. Bagai peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji lebih mendalam lagi tentang nilai-nilai pendidikan dalam novel ini supaya pesan-pesan yang ingin disampaikan peneliti dalam novel ini bisa lebih maksimal lagi.

Kata Kunci: Nilai – Nilai Pendidikan

Abstract

This study discusses the Analysis of educational values in novel Atan (Budak Pulau) work Ary Sastra. Education is the process of changing attitudes and code of conduct a person or a group people in a mature business man through teaching and training. Purpose of this study is to determine the values of education in novel Atan (Budak Pulau) work Ary Sastra. This study is a qualitative research and using descriptive methods analysis technique works. Research institute, using dramatic and analytic. The result of this study indicate the values of education which plays an important role in the story. Education values in the novel are very diverse Atan (Budak Pulau) work Ary Sastra. Educational value of the most dominant in the novel are analyzed, as the value of social education, value of cultural education and value of moral education. Based on the result of the

(16)

2

research can be presented some suggestion. For further research to be able to examine more deeply about the educational value of the novel so that the massages to be conveyed researchers in this novel can be maximum again.

Keywords: Values Education

1. Pendahuluan

Sastra adalah sebuah ide atau gagasan yang keluar dari pemikiran seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan social yang berada disekelilingnya dan menggunakan bahasa yang indah. Sastra adalah pembayangan atau pelukisan kehidupan dan pikiran imajinatif ke dalam bentuk-bentuk dan struktur-struktur bahasa.(Tarigan 1995:3). Salah satu bentuk karya sastra adalah novel.

Novel merupakan cerita yang berbentuk prosa, seperti halnya pada roman, novel hanya lebih sederhana dan lebih singkat dari pada roman. Novel menceritakan kejadian yang luar biasa yang melahirkan konflik, yang pada akhirnya melahirkan perubahan nasib para pelakunya dengan uraian-uraian yang sederhana (Ikhtisar Materi-Materi penting Bahasa Indonesia:2000:154).

Novel yang diteliti dalam penelitian ini adalah novel Atan (Budak Pulau) karya Ary Sastra. Karena dalam novel ini terdapat banyak pembelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan novel ini merupakan novel pembangun jiwa dan inspiratif karena terdapat nilai pendidikan sosial, budaya, religi, moral dan etika.

Dalam sebuah novel memiliki beragam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, ini bertujuan pengarang dapat mengapresiasikan amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui nilai-nilai tersebut. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya sastra (novel) adalah sebagai berikut. Nilai Budaya, nilai budaya yaitu nilai yang dapat memberikan hubungan yang mendalam dalam masyarakat. Nilai Relegius, nilai relegius yaitu nilai yang memuat ajaran-ajaran yang berkaitan dengan agama. Nilai Sosial. Nilai social yaitu nilai yang mengandung hal-hal sosial yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai Moral, nilai moral yaitu nilai yang bertujuan untuk mendidik manusia.

Dari latar belakang di atas maka peneliti sangat berminat untuk menganalisis novel Atan (Budak Pulau) karya Ary Sastra. Dalam menganalisis novel tersebut peneliti membatasi analisisnya dari segi nilai pendidikan. Alasan mengapa peneliti memilih dari segi nilai pendidikan adalah, karena di dalam novel tersebut banyak memberikan inspirasi

(17)

3

dan pelajaran bagi pembaca tentang bagaimana seharusnya pendidikan itu diutamakan walaupun dalam ekonomi yang kurang.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan hal yang terjadi menjadi masalah, kemudian menganalisis dan menafsirkan data yang ada mulai dari pengumpulan data, penyususunan data, sekaligus menginterprestasikan data tersebut. Malik (2013:3) menyatakan, “Pengertian penelitian deskriptif adalah kajian ilmiah yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian itu dilakukan sehingga dapat diperikan secara sistematis, baik dengan maupun tanpa menguji hipotesis, dan tanpa mengadakan perlakuan terhadap variable-variabel yang diamat”.

3.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan pembahasan permasalahan nilai-nilai pendidikan dalam novel Atan (Budak pulau) karya Ary Sastra. Dapat kita ambil kesimpulannya sebagai berikut.

a. Nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Atan (Budak Pulau) meliputi sikap yang saling menghormati dan menghargai.

b. Nilai pendidikan sosisial yang terdapat dalam Novel (Atan Budak Pulau) karya Ary Sastra meliputi sikap saling tolong menolong anatr sesama sahabat.

c. Nilai pendidikan budaya yang terdapat dalam novel Atan (Budak Pulau) karya Ary Sastra, meliputi tata cara kehidupan masyarakat melayu khususnya masyarakat Pulau Ketam, yaitu dari tata cara berbicara dengan orang yang lebih tua, kebiasaan menggunakan transportasi sehari-hari, dari segi makanan khas masyarakat setempat, hingga pealatan nelayan untuk pergi mencari ikan.

5 Simpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil peneltian yang didapat, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan dalam novel Atan (Budak Pulau) karya Ary Sastra sebagai berikut. Nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Atan (Budak Pulau) meliputi sikap yang saling menghormati dan menghargai

(18)

4

Nilai pendidikan sosial, yang terdapat dalam novel Atan (Budak Pulau) meliputi sikap saling tolong menolong anatar sesame teman atau sahabat.

Nilai pendidikan budaya yang terdapat dalam novel Atan (Budak Pulau) meliputi dari tata cara kehidupan masyarakat melayu yaitu, kebiasaan menggunakan transportasi sehari-hari

Rekomendasi yang peneliti sampaikan kepada seluruh pembaca novel tersebut untuk menerapkan nilai-nilai yang disampaikan dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Keempat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Malik, Abdul. 2010. Penelitian Deskriftif (Untuk Penelitian Bahasa, Pendidikan

sosial,dan Budaya). FKIP, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Tarigan, Hendry Guntur. 2011. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.

Tim Yayasan Pendidikan Haster. 1994. Materi – Materi Penting Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya.

Referensi

Dokumen terkait

53) menyatakan bahwa dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini

Stadium organisasi terjadi saat kantong-kantong nanah yang terlokulasi akhirnya dapat mengembang menjadi rongga terjadi saat kantong-kantong nanah yang terlokulasi akhirnya

Kolom adalah tempat berlangsungnya proses pemisahan komponen yang terkandung dalam cuplikan. #i dalam kolom terdapat fasa diam yang dapat berupa cairan! waC! atau padatan

Koperasi Sidi merupakan koperasi yang berada di Desa Sanur yang membawahi 14 Unit Usaha Otonom (UUO). Dalam 5 tahun terakhir kinerjanya berfluktuasi karena munculnya pesaing

(2) Prekursor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai IP-Prekursor atau penunjukan

Atribut ACCOUNTABLE (A) merupakan posisi dimana stakeholder terkait merupakan pihak yang berwenang atau memiliki kekuasaan tertinggi terhadap berbagai aset terkait

Giliran dalam penyajian makanan atau disebut dengan Courses pada masa sekarang dikenal dengan Menu Moderen atau Modern Menu yang terdiri dari 4 giliran makan atau courses

Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui suhu yang didapatkan dari hasil objek yang sama dan waktu yang sama, hasil di atas merupakan hasil dari dua alat ukur yang berbeda