2
Accounting: Proses Konstruktif
Output: Laporan Keuangan
Laba / Rugi
Auditing: Proses evaluative Output: Laporan Audit
Opini Audit
Proses utama dalam akuntansi:
PENCATATAN KLASIFIKASI IKHTISARKAN PELAPORAN TRAN
SAKSI
BUKTI
TRANSAKSI JURNAL BUKU BESAR
TRIAL
BALANCE ADJUSTMENT ADJUSTEDTB L/R NERACA
NERACA LAJUR LAPORAN LABA KOMPREHENSIF LAPORAN PERUB MODAL LAPORAN POSISI KEUANGAN JURNAL PENUTUP TRIAL BALANCE SETELAH PENUTUPAN Proses Update CLOSING AKUN: Expense Revenue Modal - Prive 2-lebih akun Runtut waktu Monetray Unit Rp. , $, dll Konsep Matching
5
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI:
Harta = Utang + Modal
TUJUAN
Pembukuan tersebut dapat dengan mudah dilakukan berdasarkan
konsep dasar persamaan akuntansi. Dengan menggunakan konsep tersebut, dengan begitu dapat mengetahui pengaruh transaksi
terhadap posisi keuangan perusahaan.
SAAT TERJADI PENJUALAN
PENERAPAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI DALAM JURNAL :
Penjualan Kredit Metode Fisik:
Perusahaan menjual Barang Dagang secara kredit sebesar 2.000.000 Dengan termin 2/10 n/30 jurnalnya sebagai berikut:
Saat Penjualan: Account Receivable Rp.
Sales Rp.
2.000.000,-Saat Pelunasan 30 hari kemudian: Cash Rp.
Account Receivable Rp.
2.000.000,-Melibatkan minimal 2 akun atau lebih Masih terjadi kesetimbangan akuntansi :
= Kewajiban Aset + Modal/Equity + 2.000.000 = + 2.000.000 + 2.000.000 - 2.000.000 Sales AR Cash AR SAAT PELUNASAN PIHUTANG = + +
SAAT TERJADI PENJUALAN
PENERAPAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI DALAM JURNAL :
Pembelian Kredit Metode Fisik:
Perusahaan membeli Barang Dagang secara kredit sebesar 4.000.000 jurnalnya sebagai berikut:
Saat Pembelian: Purchases Rp.
Account Payable Rp. 2.000.000,-Saat Pelunasan 30 hari kemudian:
Account Payable Rp.
Cash Rp.
2.000.000,-Melibatkan minimal 2 akun atau lebih Masih terjadi kesetimbangan akuntansi :
= Kewajiban Aset + Modal/Equity - 2.000.000 + 2.000.000 = + 2.000.000 - 2.000.000 AP Purchase
20/11/2020 8
ASPEK-ASPEK
UMUM LAIN
DARI
PENGEN-DALIAN KAS
ADANYA JAMINAN KASIR
PENGUNAAN ALAT BANTU MEKANIS SECARA MAKSIMUM
PENYELENGGARAAN CATATAN PEMBUKUAN YG MUTAKHIR &
PELAPORAN YANG SEGERA PENGENDALIAN YANG MEMADAI
TERHADAP BLANKO-BLANKO DOKUMEN
REKONSILIASI SALDO BANK
PEMERIKSAAN KAS SECARA BERKALA DAN MENDADAK
20/11/2020 9
KEGIATAN
20/11/2020 10
BERKURANG/HAPUSNYA
PIUTANG DISEBABKAN:
•
ADANYA PELUNASAN PIUTANG
•
ADANYA RETUR PENJUALAN
•
PENGHAPUSAN PIUTANG YG TAK
20/11/2020 11
PENGENDALIAN ATAS
PIUTANG
MEMBUAT AGING SCHEDULE
• Membuat analisis umur pihutang untuk menetapkan besarnya cadangan kerugian pihutang di masa mendatang dengan memperhitungkan keterlambatan pelunasan pihutang
MELAKUKAN PENGAWASAN ATAS POTENSI LAPPING
• Memperhatikan upaya fraud dengan melihat pergeseran pembayaran angsuran pihutang
MELAKUKAN PENGAWASAN ATAS PROSES PENGHAPUSAN PIHUTANG
• Penentuan kebijakan yang memadai atas penghapusan pihutang PENGAWASAN ATAS KLASIFIKASI PIHUTANG
• Melakukan pencatatan pihutang yang memadai dan pengklasifikasian pihutang
20/11/2020 12
KEGIATAN
20/11/2020 13
PENGENDALIAN
ATAS PELUNASAN UTANG
REVIEW KECOCOKAN DOKUMEN-DOKUMEN PENDUKUNG
PENANGANAN KLAIM
Prosedur pengendalian diperlukan untuk mengidentifikasikan semua klaim yang belum diselesaikan yang harus
dikurangkan dari utang yang harus dibayar.
PENYIAPAN CHECK
Permohonan penyiapan cek harus didukung oleh seperangkat dokumen pendukung dan disetujui pejabat yang berwenang
sebelum diteruskan kepada pejabat yang akan menyiapkan cek. REVIEW AKHIR & PENYERAHAN CHECK
20/11/2020 14
20/11/2020 15 AUDIT KEUANGAN
MEMAHAMI BISNIS KLIEN
PROSEDUR ANALITIK PROSEDUR PEMERIKSAAN:
1. Test Of Control (Menguji Pengendalian Internal) 2. Test Subtantive (menguji subtansi/saldo akun)
KEGIATAN DALAM PROSES PEMERIKSAAN
20/11/2020 16
AUDIT
AKUNTANSI
MANAJEMEN
PAJAK
JENIS JENIS OPINI DALAM PELAPORAN AUDIT
1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Opini wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika auditor tidak menemukan kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan dan laporan keuangan dibuat sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku (SAK)
2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
•
Auditor setelah memperoleh bukti yang cukup dan tepatmenyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara
individual maupun secara agregasi adalah material tetapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan, atau
•
Auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat yangmendasari opini, tetapi auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat menjadi material tetapi tidak pervasif.
JENIS JENIS OPINI DALAM PELAPORAN AUDIT
3. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified Opinion)
Jenis opini yang satu ini diberikan oleh auditor atas dasar keadaan tertentu yang tidak memiliki dampak secara langsung terhadap
pendapat wajar. Perbedaan dari kenis opini ini terletak pada
paragraph penjelasan yang diberikan oleh auditor terkait dengan keadaan tertentu yang telah dinyatakan sebelumnya.
4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Audit harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor setelah melakukan pemeriksaan memperoleh bukti yang cukup dan tepat kemudian menyimpulkan bahwa ada kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan. Pervasif sendiri diartikan sebagai kesalahan yang akan membawa dampak kemana-mana atau mendalamtetapi tidak pervasif.
JENIS JENIS OPINI DALAM PELAPORAN AUDIT
5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
Opini tidak menyatakan pendapat diberikan auditor ketika auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk mendasari opini, dan auditor tidak menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul
terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
1. Self Assessment System
Self Assessment System adalah sistem penentuan pajak yang membebankan penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan secara mandiri..
2. Official Assessment System
Official Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang membebankan wewenang untuk menentukan besarnya pajak
terutang pada fiskus atau aparat perpajakan sebagai pemungut pajak kepada seorang wajib pajak.
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
3. Withholding Systemem
besarnya pajak biasanya dihitung oleh pihak ketiga. Bukan mereka wajib pajak dan bukan juga aparat pajak/fiskus. Cont. pemotongan penghasilan karyawan yang dilakukan oleh bendahara instansi atau perusahaan terkait
CONTOH PAJAK DI INDONESIA
1. PPN
pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan
yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP). 2. PPnBM
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang tergolong mewah yang
dilakukan oleh produsen (pengusaha) untuk menghasilkan atau mengimpor barang tersebut dalam kegiatan usaha atau
CONTOH PAJAK DI INDONESIA
3. PBB
pungutan atas tanah dan bangunan yang muncul karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi bagi seseorang atau badan yang memiliki suatu hak atasnya, atau memperoleh manfaat dari padanya.
4. PPH
pajak yang dibebankan atas suatu penghasilan yang diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri.
ANGGARAN FLEXIBLE VS ANGGARAN
1. ANGGARAN FLEXIBLE
anggaran yang dibuat bila output (keluaran) berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Karakteristik:
•
Ditujukan ke arah aktivitas keseluruhan yang berada dalam rangerelevan daripada hanya ditujukan ke arah satu tingkat aktivitas.
•
Bersifat dinamis daripada statis. Anggaran variabel dapat disesuaikandengan tingkat aktivitas apa pun yang berada dalam range relevan, sekalipun periode sudah berlalu
2. ANGGARAN TETAP
anggaran yang dibuat berdasarkan produksi atau penjualan yang tetap.
20/11/2020 SLIDE AUDIT OPERASIONAL