• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANTANGAN DAN STRATEGI FISKAL UNTUK AKSELERASI PEMULIHAN EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TANTANGAN DAN STRATEGI FISKAL UNTUK AKSELERASI PEMULIHAN EKONOMI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TANTANGAN DAN STRATEGI FISKAL

UNTUK AKSELERASI PEMULIHAN

EKONOMI

HIDAYAT AMIR

KEPALA PUSAT KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO

BADAN KEBIJAKAN FISKAL, KEMENTERIAN KEUANGAN

8 Februari 2021

(2)

2

PERKEMBANGAN PANDEMI

DAN RESPON KEBIJAKAN

1

(3)

J-20 F-20 M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20 D-20 J-21

Kasus Harian Covid-19 Global

(7 Feb 2021)

496.890

11.528

M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20 D-20 J-21

Kasus Harian Covid-19 Indonesia

(7 Feb 2021)

1,16

juta KASUS KUMULATIF (2,7%)

31,6

ribu KEMATIAN (15,2%)

176,3

ribu KASUS AKTIF (82,0%)

950,0

ribu SEMBUH

106,7

juta KASUS KUMULATIF (2,2%)

2,3

juta KEMATIAN (24,3%)

26,0

juta KASUS AKTIF (73,5%)

78,4

juta SEMBUH

7 days moving average 7 days moving average

COVID-19 MASIH MENJADI TANTANGAN TERBESAR BAGI PEREKONOMIAN GLOBAL DAN INDONESIA

Vaksinasi menjadi salah satu kunci utama untuk pengandalian pandemi dan pemulihan ekonomi global dan Indonesia

• Kasus kumulatif Covid-19 terus meningkat di tingkat dunia dan Indonesia • Pengetatan restriksi di

berbagai negara sejak akhir tahun berhasil

memperlambat laju

penambahan kasus global. • Indonesia akan terus

meningkatkan upaya 3T, 3M, dan penguatan fasilitas kesehatan untuk

mengendalikan laju pandemi.

• Vaksinasi global dan

Indonesia terus diakselerasi, sebagai salah satu langkah kunci pengendalian

pandemi dan pemulihan ekonomi.

Sumber: Worldometer & Kemenkes

(4)

2.9

2.3

-1.0

-2.1

-3.1

-3.5

-5.0

-5.8

-8.3

-8.4

-8.8

-9.5

-25.0 -20.0 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0

Vietnam China South Korea Indonesia Russia United States

Germany Singapore Mexico France Italy Philippines

Q1 Q2 Q3 Q4 2020

Vietnam dan Tiongkok mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif

Kontraksi ekonomi

Indonesia relatif moderat, salah satu yang terkecil di antara G-20 dan ASEAN

Momentum pemulihan global diperkirakan berlanjut di 2021 didukung vaksinasi dan kebijakan berbagai negara yang masih ekspansif

Resiliensi ekonomi Indonesia didukung kebijakan yang cepat, terukur, dan extraordinary

Pertumbuhan Ekonomi Berbagai Negara (%, yoy)

TEKANAN EKONOMI INDONESIA SALAH SATU YANG PALING MODERAT

Daya tahan ekonomi Indonesia didukung berbagai kebijakan cepat, terukur, dan extraordinary

(5)

2017

5,1

2018

5,2

2019

5,0

Q1 2020

2,97

Q2 2020

-5,32

Q3 2020

-3,49

Q4 2020

-2,19

APBN 2021

5,0

PANDEMI COVID-19

• Melalui pelebaran defisit APBN 2020 hingga 6,1% PDB,

realisasi belanja negara Rp2.589,9 triliun, termasuk realisasi PEN Rp579,8 triliun, negara hadir mencegah kontraksi

ekonomi lebih dalam akibat pandemic di 2020.

• Pada 2021, APBN dan kebijakan fiskal melanjutkan perannya

sebagai alat pendorong pemulihan ekonomi nasional.

APBN berhasil menahan

kontraksi ekonomi lebih

dalam akibat tekanan

pandemi Covid-19.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%, yoy)

Kerja keras APBN berlanjut di 2021

Tanpa intervensi APBN

& PEN,

kontraksi

ekonomi 2020 akan

lebih dalam

APBN BEKERJA KERAS MENGATASI DAMPAK PANDEMI COVID-19

APBN berhasil sebagai instrumen countercyclical menahan kontraksi ekonomi yang lebih dalam

5 APBN & PEN

Sumber: BPS

Realisasi

Sementara 2020 (per 5 Feb 2021)Alokasi 2021

Belanja APBN Rp2.589,9 T Rp2.750,0 T

Pemulihan Ekonomi

Nasional (PEN) Rp579,8 T Rp627,9 T Kesehatan Rp63,5 T Rp133,1 T Perlindungan Sosial Rp220,4 T Rp148,7 T

Dukungan UMKM &

Pembiayan Korporasi Rp173,2 T Rp157,6 T Insentif Usaha & Pajak Rp56,1 T Rp47,3 T Program Prioritas Rp66,6T Rp141,4 T

(6)

108.7 98. 1 59. 5 52. 6 72. 3 30. 5 57. 2 37. 0 130.0 41. 1 43. 4 1 3 1 .2 1 1 8 .7 7 3 .3 6 1 .7 89 .3 3 8 .5 6 7 .6 4 8 .9 1 3 1 .2 5 0 .4 4 6 .6 133.6 118. 6 72. 2 66. 5 89. 9 41. 8 66 .0 52. 5 132.4 56. 4 47. 1

US FRA GER CHN IND INA MAS PHP SGP THA VIE

2019 2020f 2021f

6

• Kebijakan pelebaran defisit

dilakukan berbagai negara

untuk mendukung penanganan Covid-19 dan pemulihan

ekonomi.

• Pelebaran defisit fiskal Indonesia

relatif moderat dibanding

negara ASEAN dan G20.

PROYEKSI IMF ATAS

UTANG PUBLIK (% THD PDB)

• Rasio utang publik Indonesia tetap termasuk yang paling

rendah.

• Pertambahan utang di 2020 juga salah satu yang paling

kecil di antara negara ASEAN

dan G20.

PROYEKSI DEFISIT FISKAL (% THD PDB)

*) Realisasi Sementara 2020 22.5% 20.6% 13.8% 9.1% 17.0% 8.0% 10.4% 11.9% 1.2% 9.3% 3.2%

Sumber: IMF’s World Economic Outlook - Oktober,, Pemerintah AS, Indonesia, Tiongkok & Vietnam

LANGKAH EXTRAORDINARY INDONESIA DIBARENGI SIKAP PRUDEN

Pelebaran defisit dan kenaikan utang Indonesia lebih kecil dibanding sebagian besar perekonomian

-4. 9 -3. 1 1. 4 -4. 3 -7. 0 -2. 3 -2. 9 -0.7 3. 9 -0.1 -2. 9 -1 4 .9 -10 .8 -8.2 -1 1 .9 -1 3 .1 -6 .1 -6 .5 -8 .1 -10 .8 -5 .2 -4.0 -8. 6 -6.5 -3. 2 -1 1 .8 -10. 9 -5. 7 -4. 7 -7. 3 1 .2 -4. 9 -4. 0

US* FRA GER CHN IND INA* MAS PHP SGP THA VIE*

(7)

5.02 -2.07 5.06 5.05 5.01 4.96 2.97 -5.32 -3.49 -2.19 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Tahunan Triwulanan

Pertumbuhan PDB Indonesia (%, YoY)

▪ Pemerintah berperan sebagai sentral

pemulihan, menjadi satu-satunya komponen

yang tumbuh positif

. Komponen pengeluaran

lainnya menunjukkan arah perbaikan

▪ Arah pemulihan

ini akan terus

didorong lebih

cepat di 2021

melalui APBN yang tetap

countercyclical

, program vaksinasi yang efektif,

dan PEN yang diperkuat.

2019

2020

2.8 -5.5 -4.0 -3.6 -2.6 -10 -5 0 5 10 Q1 Q2 Q3 Q4 3.7 -6.9 9.8 1.8 1.9 Q1 Q2 Q3 Q4 1.7 -8.6 -6.5 -6.2 -5.0 Q1 Q2 Q3 Q4 0.2 -11.7 -10.8 -7.2 -7.7 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 Q1 Q2 Q3 Q4 -2.2 -17.0 -21.9 -13.5 -14.7 Q1 Q2 Q3 Q4 Konsumsi Rumah Tangga

(57,7%)* Konsumsi Pemerintah (9,3%) Investasi (PMTB) (31,7%) Ekspor (17,2%) Impor (16.0%)

* (…%) Kontribusi terhadap PDB Nominal 2020

Sumber: BPS (diolah)

PERTUMBUHAN EKONOMI MELANJUTKAN FASE PEMULIHAN

Belanja pemerintah berhasil mendorong pemulihan ekonomi

(8)

10.6 1.1 -0.9 2.4 3.3 Q1 Q2 Q3 Q4 9.8 10.9 10.7 10.9 10.6 3 5 7 9 11 13 15 17 Q1 Q2 Q3 Q4 10.4 3.7 15.316.5 11.6 Q1 Q2 Q3 Q4 5.9 1.2 2.4 1.4 2.6 Q1 Q2 Q3 Q4

TREN PEMULIHAN JUGA DITUNJUKKAN DARI SISI PRODUKSI

Informasi dan Komunikasi

(4,5%) Jasa Kesehatan (1,3%) Jasa Pendidikan (3,6%) Real Estat

(2,9%) Jasa Keuangan & Asuransi(4,5%)

(…%) Kontribusi terhadap PDB Nominal 2020 Sumber: BPS (diolah) 2.1 -6.2 -4.3 -3.1 -2.9 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 Q1 Q2 Q3 Q4 Industri Pengolahan (19,9%)* 1.3 -30.8 -16.7 -13.4 -15.0 Q1 Q2 Q3 Q4 Transportasi & Pergudangan (4,5%) 0.4 -2.7 -4.3 -1.2 -2.0 Q1 Q2 Q3 Q4 Pertambangan (6,4%) 1.9 -22.0 -11.8 -8.9 -10.2 -35.0 -25.0 -15.0 -5.0 5.0 Q1 Q2 Q3 Q4

Akomodasi & Makan Minum (2,6%) 2.9 -5.4 -4.5 -5.7 -3.3 Q1 Q2 Q3 Q4 Konstruksi (10,7%) Tahunan Triwulanan 0.0 2.2 2.1 2.6 1.8 -1 1 3 5 7 9 11 Q1 Q2 Q3 Q4 Pertanian (13,7%) 1.6 -7.6 -5.1 -3.6 -3.7 Q1 Q2 Q3 Q4 Perdagangan (12,9%)

PERTUMBUHAN TINGGI PERTUMBUHAN POSITIF MODERAT

PERTUMBUHAN NEGATIF MODERAT

PERTUMBUHAN NEGATIF DALAM

3.8 2.3 2.0 1.3 2.3 Q1 Q2 Q3 Q4 • Sebagian sektor berdaya tahan (resilient) tumbuh positif di masa pandemi

• Sebagian besar sektor

strategis yang

menghadapi tekanan telah menunjukan arah pemulihan • Kontraksi industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan semakin moderat • Pemerintah hadir dalam memberikan bantalan bagi dunia usaha

(9)

9

PERAN PENTING KEBIJAKAN FISKAL DALAM PENANGANAN PANDEMI COVID-19

Pemerintah bergerak cepat dan terukur dalam menjaga kesehatan serta mendorong pemulihan ekonomi nasional

REFOCUSING DAN REALOKASI ANGGARAN Prioritas anggaran ke kegiatan penanganan Covid-19. STIMULUS I Rp8,5 TRILIUN Memperkuat ekonomi dometik melalui percepatan belanja, kebijakan mendorong padat karya, serta stimulus belanja.

STIMULUS II Rp22,5 TRILIUN

Menjaga daya beli masyarakat dan kemudahan ekspor-impor melalui stimulus fiskal, non-fiskal, dan kebijakan di sektor keuangan. PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN) Rp405,1 TRILIUN Implementasi Perppu No. 1 tahun 2020 terkait kebijakan keuangan negara

(kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan pemulihan ekonomi) serta kebijakan di sektor

keuangan.

PERLUASAN

STIMULUS PEN

Rp695,2 TRILIUN

Perluasan program untuk penguatan aspek

kesehatan serta ekonomi.

Perkembangan Kebijakan Fiskal Extraordinary dalam Penanganan Covid-19

Instrumen Kebijakan Fiskal yang Diambil Pemerintah

Penerbitan Perppu No. 1/2020

Penyesuaian APBN Tahun 2020

(Perpres 54 & 72) Program PEN

Pembiayaan & Burden

Sharing

Menjadi landasan hukum dalam mengambil extraordinary

measure untuk menghadapi

Covid-19. Sudah disahkan

menjadi UU Nomor 2 Tahun 2020.

Melalui perubahan APBN 2020, Pemerintah melebarkan defisit ke 6,34% dari PDB sebagai langkah

extraordinary menghadapi Covid-19.

Sebesar Rp695,2 triliun (4,2% dari PDB) dialokasikan Pemerintah untuk mempercepat penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Pelebaran defisit APBN memerlukan sumber pembiayaan tambahan antara lain melalui skema burden

(10)

10

1. Realisasi Pendapatan Negara tahun 2020 sebesar

Rp1.633,6 T terkontraksi 16,7% terutama dipengaruhi terkontraksinya perekonomian, belum pulihnya sektor riil dan pemberian insentif fiskal untuk pemulihan ekonomi;

2. Belanja masih tumbuh 12,2% dari realisasi 2019 untuk countercyclical dalam rangka mendukung penanganan Covid-19 dan akselerasi pemulihan ekonomi;

3. Secara umum realisasi penangan program penangan COVID-19 dan PEN cukup optimal mencapai Rp579,8 T (83,4% dari pagu Rp695,2T), dan dapat menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan serta mencegah pemburukan yang semakin dalam bagi UMKM dan dunia usaha;. 4. Defisit dapat dikendalikan 6,09% PDB T

5. Terdapat Silpa Rp234,7 T yang didalamnya

termasuk Rp66,75 T untuk dukungan dunia usaha melalui perbankan, serta Rp50,9 T akan

di-carryover untuk penanganan kesehatan dan PEN

lainnya di tahun 2021.

REALISASI APBN 2020 TELAH MENCERMINKAN KEHADIRAN NEGARA DALAM

MENANGANI DAMPAK COVID-19 TERHADAP MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA

(11)

11 53 % KESEHATAN Realisasi sementara

Rp63,51 T

Anggaran kesehatan PEN a.l. telah

menopang insentif nakes serta belanja intervensi penanganan Covid-19 (sarpras, biaya klaim, dan vaksin)

• Anggaran ini tidak termasuk Silpa

earmark Rp47,07 T* untuk program vaksinasi 2021 100 % PERLINDUNGAN SOSIAL Realisasi sementara

Rp220,39 T

Anggaran perlindungan sosiala.l.

mampu memberikan dukungan daya beli kepada masyarakat untuk menekan laju peningkatan kemiskinan dan

kesenjangan.

• Target anggaran ini yaitu untuk KPM

pada DTKS, pekerja terdampak, serta peserta dan tenaga didik

100 % SEKTORAL & PEMDA Realisasi sementara

Rp66,59 T

Anggaran sektoral & Pemdaa.l. telah dimanfaatkan pemda serta K/L dalam proses pemulihan ekonomi

• Anggaran ini termasuk dukungan

pariwisata, padat karya K/L, DID

Pemulihan, DAK Fisik, serta Food Estate

97%

DUKUNGAN UMKM

Realisasi sementara

Rp112,44 T

Anggaran UMKM a.l. membantu

permodalan dan cashflowUMKM agar

tetapsurvivedan dapat melakukanjump

start pada masa pemulihan ekonomi

• Anggaran sebesar Rp3,87 T* akan

digunakan untuk pendanaan dukungan UMKM/Korporasi 2021 100 % PEMBIAYAAN KORPORASI Realisasi sementara

Rp60,73 T

• Dukungananggaran pembiayaan korporasi

diberikan melalui BUMN dan penjaminan kredit modal kerja

• Secara spesifik, anggaran ini meliputi PMN

untuk 6 BUMN dan 2 Lembaga (LPEI dan LPI/INA) serta Pinjaman untuk 5 BUMN dalam Rangka PEN telah direalisasi pada akhir Desember 2020 47 % INSENTIF USAHA Realisasi sementara

Rp56,12 T

Anggaran insentif usahadiberikan dalam bentuk insentif perpajakan untuk menjaga kelangsungan dunia usaha serta daya beli masyarakat

• Analisis Awal mengindikasikan insentif fiskal

memberikan pengaruh terhadap kelangsungan usaha WP

*diluar realisasi sementara

PROGRAM PEN 2020 MEMBERI DUKUNGAN PADA BERBAGAI ASPEK PENTING DI MASYARAKAT

Realisasi PEN 2020 mencapai Rp579,8 triliun

(12)

12

Simulasi Perubahan Pengeluaran Rumah Tangga Akibat Covid-19 dan Perlinsos ▪ Manfaat terbesar Perlinsos dirasakan oleh

penduduk miskin dan rentan (kelompok 50% termiskin)

▪ Program Perlinsos menjangkau hingga penduduk kelas menengah yang terdampak (misal bantuan upah, kartu prakerja, dan subsidi kuota internet)

▪ Tanpa program PEN, kemiskinan diperkirakan tertekan lebih dalam di tahun 2020

▪ Kelas menengah dan kaya (kelompok 10% ke-6 ke atas) cenderung menahan konsumsi, akibat terbatasnya mobilitas. Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan tumbuh mencapai 10,9%

Sumber: Perhitungan BKF, atas realisasi berbagai program Perlinsos 2020

Catatan: a) simulasi dilakukan terhadap pertumbuhan konsumsi RT nominal 2020 menggunakan Susenas 2019. b) distribusi Program Perlinsos dilakukan berdasarkan penerima manfaat di Susenas

Realisasi

Perlinsos PEN

Rp220,39 T

PKH 10 jtKPM Kartu Sembako 19,4 jtKPM Bantuan Sembako Jabodetabek 2,2 jtKPM Bansos Tunai Non Jabodetabek 9,2 jtKPM

Bantuan Tunai Sembako Non PKH9 jtKPM

Bantuan Beras peserta PKH10 JutaKPM

Kartu pra Kerja5,6 juta

penerima BLT Dana Desa

8 juta penerima Bantuan Upah

12,4 juta karyawan BSU Tenaga Pendidik Honorer2,6 juta guru honorer Subsidi Kuota Internet PJJ51 Jutaorang penerima

Diskon Listrik32,1 Jutarumah tangga

-6.8% -7.7% -8.2% -7.8% -7.6% -7.8% -8.1% -8.1% -7.6% -3.6% 10.9% 7.8% 6.8% 5.9% 5.1% 2.3% 1.9% 1.5% 1.2% 0.7% 4.0% 0.1% -1.4% -1.9% -2.5% -5.5% -6.2% -6.5% -6.5% -3.0% -15% -10% -5% 0% 5% 10% 15% 10% Termiskin 2 3 4 5 6 7 8 9 10% Terkaya Perubahan Pengeluaran Karena Covid-19 Perubahan Pengeluaran Karena Perlinsos Net Perubahan Pengeluaran RT

PROGRAM PERLINSOS 2020 DIESKALASI UNTUK MITIGASI DAMPAK NEGATIF

(13)

0.92 0.76 2.39 (5.62) (0.84) 4.55 (8) (6) (4) (2) 2 4 6 2019 2020 J uta orang

Buruh/Karyawan Tetap Terdampak Pandemi Beralih Menjadi Buruh Informal atau Menjalankan Usaha

Usaha

Buruh/Karyawan Tetap Buruh Informal

PROGRAM DUKUNGAN UMKM PEN MENJADI BANTALAN DUNIA USAHA

Terutama bagi sektor informal dan UMKM dalam bertahan menghadapi dampak Pandemi Covid-19

Sumber: BPS, diolah, dalam juta orang

Banpres Usaha Mikro (BPUM) 12 Jutausaha

Subsidi Bunga UMKM

19,1 jt debitur Pembiayaan investasi LPDB 63 mitra Koperasi &

101.011UMKM

Penjaminan kredit UMKM 890,2 rbdebitur

➢ Selain membantu UMKM terdampak COVID-19 agar dapat bertahan, Program Dukungan UMKM PEN turut mendukung

sektor informal sebagai bantalan penurunan pekerja formal terdampak COVID-19.

➢ Terjadi penciptaan kesempatan kerja baru dari buruh

informal dan UMKM per Agustus 2020:

▪ Buruh informal naik 4,55 juta pekerja

▪ Terdapat tambahan 0,76 juta orang menjalankan usaha ▪ Sementara, buruh atau karyawan tetap (sektor formal)

mengalami penurunan sebesar 5,62 juta orang

Penempatan Dana 4,7 jtdebitur PPh Final 245,65 rbWP UMKM 13

Subsidi dan

dukungan usaha

PEN membantu

UMKM dan Sektor

(14)

14

ARAH KEBIJAKAN FISKAL

2021

2

(15)

POSTUR APBN 2021

Kebijakan fiskal ekspansif-konsolidatif untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi

Tingkat Kemiskinan

9,2 – 9,7%

Tingkat Pengangguran

7,7 – 9,1%

Rasio Gini

0,377 – 0,379

IPM

72,78-72,95

Pendapatan

Negara

1.743,6

Perpajakan

1.444,5

PNBP

298,2

Hibah

0,9

Belanja

Negara

2.750,0

Bel. Pusat

1.954,5

TKDD

795,5

Pembiayaan

1.006,4

Defisit

5,7% PDB

Growth Inflasi SBN 10 Thn Nilai Tukar ICP Lifting Minyak

5% 3,0% 7,29% Rp14.600/USD 45 US$/barel 705rb barel/hr

Lifting Gas

(16)

16

KEBIJAKAN

STRATEGIS

APBN 2021

mendukung akselerasi pemulihan & transformasi ekonomi menuju Indonesia

Maju

PENDIDIKAN

(Rp550,0T)

• Peningkatan skor PISA • Penguatan PAUD,

• Peningkatan kompetensi guru.

Melalui belanja Pem. Pusat & TKDD: BOS, Dana Desa untuk PAUD, PIP, Tunjangan Guru, Bidik Misi/KIP Kuliah, LPDP.

PERLINDUNGAN

SOSIAL (Rp408,8T)

• Melanjutkan perlinsos, • Reformasi secara bertahap:

perlinsos komprehensif berbasis siklus hidup dan antisipasi aging

population,

• Penyempurnaan DTKS.

Prioritas 2021 a.l. PKH (10 juta KPM), Bansos Tunai (9 juta KPM), Kartu Sembako (20 juta KPM), PBI JKN (96,8 juta jiwa).

KETAHANAN PANGAN

(Rp99,0T)

• Meningkatkan produksi pangan

(padi, jagung, kedelai, daging, dll),

• Revitalisasi sistem pangan nasional,

dan

• Pengembangan Food Estate

(Kalteng, Sumsel, Papua)

KESEHATAN

(Rp169,7T)

• Akselerasi pemulihan kesehatan

akibat Covid-19,

• Reformasi JKN,

• Health Security Preparedness

Prioritas 2021: antisipasi pengadaan vaksin & vaksinasi, pemenuhan sarpras/lab/litbang/PCR, bantuan iuran peserta PBI JKN,

pembangunan/rehab Puskesmas & RS, BOK.

INFRASTRUKTUR

(Rp417,4T)

• Penyediaan layanan dasar (rusun,

bendungan, akses sanitasi, jaringan irigasi)

• Peningkatan konektivitas (jalan,

jembatan, bandara, rek kereta)

• Dukungan pemulihan ekonomi

serta melanjutkan program prioritas yang tertunda.

BIDANG TIK

(Rp26,0T)

• Optimalisasi memanfaatkan TIK untuk

mendukung dan meningkatkan kualitas layanan publik (efisiensi, kemudahan dan percepatan)

• Prioritas a.l. Penyediaan BTS 5.053

lokasi desa, Penyediaan akses internet di 12.377 lokasi layanan publik, Pusat Data Nasional, dll.

PARIWISATA

(Rp14,2T)

• Mendorong pemulihan sektor

pariwisata dengan fokus 5 kawasan super prioritas (Danau Toba,

Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang)

• Pengembangan skema KPBU

(17)

17

TANTANGAN PELAKSANAAN APBN 2021

Perekonomian global dan domestik mulai menunjukan trend pemulihan namun masih dibayangi ketidakpastian, sehingga perlu

langkah antisipasi

Dukungan pendanaan untuk:

1. Mendukung kebutuhan program

vaksinasi;

2. Melanjutkan trend pemulihan ekonomi: (Kesehatan, Perlinsos

al.PKH,Sembako, Bansos tunai, Kartu Pra Kerja, diskon listrik, dan

dukungan UMKM dan dunia usaha);

3. Refocusing dan realokasi untuk

mendukung program vaksinasi dan

akselerasi pemulihan ekonomi;

Pemerintah tetap menjaga agar defisit terkendali dilevel 5,7% PDB dan menjaga program pemulihan nasional

Potensi pencapaian target penerimaaan perpajakan masih menghadapi

tantangan, seiring recovery ekonomi yang

belum sepenuhnya pulih, maka perlu diantisipasi dan mitigasi risikonya

Tantangan dalam pelaksanaan APBN 2021, perlu dimitigasi sejak dini untuk

mengendalikan risiko dalam rangka

mendukung konsolidasi fiskal di tahun 2023,

defisit kembali maksimal 3% PDB

Perkembangan kasus COVID-19 masih eskalatif, namun perkembangan vaksin lebih cepat akan meningkatkan ekspektasi pelaku usaha dan masyarakat sehingga

dapat membangkitkan optimisme;

1

2

3

4

5

6

(18)

Semester 1 2021

• Melanjutkan paket insentif dunia usaha existing, termasuk insentif yang tergabung dalam PMK 9/2021 berlaku hingga 30 Juni 2021 • Paket Kebijakan Terpadu KSSK untuk

peningkatan pembiayaan dunia usaha dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi.

Semester 2 2021

• Pemberian dukungan bagi dunia usaha secara lebih targeted pada sektor-sektor potensial sumber pemulihan ekonomi • Mendorong efektivitas Paket Kebijakan

Terpadu untuk mendukung ekspansi dunia usaha

Menjaga tren pemulihan menuju zona positif Dunia usaha fase pemulihan lebih kuat dan menjadi motor pertumbuhan yang berkelanjutan

Program PEN &

paket-paket kebijakan dunia

usaha

untuk mendorong

lebih jauh pemulihan dan

mengantisipasi tekanan

pandemi

Vaksinasi bersama

penguatan 3T dan 3M

sebagai upaya

pengendalian pandemi dan

landasan utama pemulihan

ekonomi yang solid

ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS UNTUK MENJAGA MOMENTUM PEMULIHAN

Akselerasi vaksinasi dan pengendalian pandemi, serta penguatan program-program stimulasi ekonomi

0.8 0.9 2.6 3.2 4.2 5.4 16.5 31.2 40.5 128.7 Rusia Indonesia Turki Brazil UEA India EU Tiongkok AS Dunia

Progres vaksinasi di beberapa negara

(7 Feb 2021, dalam juta dosis)

Sumber: Bloomberg Vaccine Tracker, negara pilihan

PENTAHAPAN SASARAN PENERIMA VAKSIN COVID-19

PETUGAS KESEHATAN Vaksinasi dilakukan tersebar di 34 provinsi 1,3 jt PETUGAS PUBLIK 17,4 jt LANSIA Setelah mendapat informasi keamanan

vaksin untuk umur tersebut 21,5 jt MASYARAKAT RENTAN Masyarakat di daerah dengan resiko penularan tinggi 63,9 jt MASYARAKAT LAINNYA Dengan pendekatan kluster sesuai ketersediaan vaksin 77,4 jt

WAVE II : APR 2021-MAR 2022 WAVE I : JAN-APR 2021

(19)

19

PEN INSTRUMEN UTAMA PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI 2021

Bukti komitmen pemerintah untuk mendorong keberlanjutan pemulihan ekonomi

Kesehatan

Rp133,07 T

2020 : Rp63,51 T 1. Pengadaan dan operasional vaksin Covid-19

2. Sarpras dan Alkes 3. Biaya klaim perawatan 4. Insentif Nakes dan

Santunan Kematian 5. Bantuan Iuran BPJS utk

PBPU/BP

6. Insentif perpajakan Kesehatan (termasuk insentif PPN dan BM pembelian vaksin)

*) Angka 2021 temasuk usulan tambahan dan angka 2020 merupakan realisasi sementara, Insentif usaha bisa mencapai Rp62,44 T (menunggu audit BPK)

Program

Prioritas

Rp141,36 T

1. Dukungan Pariwisata 2. Ketahanan Pangan/Food Estate 3. Pengembangan ICT 4. Pinjaman ke daerah dan

subsidi pinjaman daerah 5. Padat Karya K/L

6. Kawasan Industri

7. Program Prioritas lainnya

Sektoral K/L dan Pemda 2020 : Rp66,59 T

Insent

Rp141,36 T

Insentif Usaha

Rp47,27 T

Perlindungan

Sosial

Rp148,66 T

1. PKH 10 jt KPM 2. Kartu Sembako 3. Pra Kerja 4. BLT Dana Desa 5. Bansos Tunai 10 juta

KPM

6. Subidi Kuota PJJ 7. Diskon Listrik

1. Subsidi bunga KUR dan non-KUR

2. Penjaminan Loss Limit UMKM dan Korporasi 3. IJP UMKM dan Korporasi 4. Pembebasan Rekmin dan

Biaya Abonemen Listrik 5. Pembiayaan PEN Lainnya 6. Penempatan Dana dan

Cadangan

7. PMN kepada BUMN yang menjalankan penugasan (HK, ITDC, Pelindo III, KIW)

Dukungan UMKM &

Pembiayaan

Korporasi

Rp157,57 T

2020 : Rp173,17 T 1. PPh 21 DTP 2. Pembebasan PPh 22 Impor 3. Pengembalian Pendahuluan PPN 4. PPh Final DTP UMKM 5. Pengurangan angsuran PPh pasal 25 6. Penurunan tarif PPh Badan 7. PPN tidak dipungut KB/KITE

8. Insentif Bea Masuk

Proyeksi Alokasi 2021 Rp627,9 T* (2020 sebesar Rp579,78 T)*

2020 : Rp220,39 T

(20)

20

STRATEGI KONSOLIDASI

FISKAL

3

(21)

MENDORONG KONSOLIDASI FISKAL YANG SMOOTH

Langkah konsolidasi fiskal yang smooth sangat dipengaruhi efektivitas penanganan COVID-19 dan PEN, keberhasilan reformasi serta kemampuan merespon uncertainty

Efektivitas

penanganan

COVID-19

Efektivitas

Program

PEN

Efektivitas

Reformasi

Struktural

Kemampuan

merespon

uncertainty

▪ Apabila penanganan COVID-19 efektif, recovery cepat, reformasi berjalan,kemampuan meredam uncertainty

optimal → Konsolidasi fiskal smooth (risiko fiskal terkendali dan terhindar dari opportunity loss) →defisit

dapat kembali maksimal 3% PDB di 2023;

▪ Apabila penanganan COVID-19 kurang efektif, recovery lambat, reformasi terhambat, kemampuan meredam

uncertainty kurang optimal → Konsolidasi fiskal kurang smooth bila defisit kembali maksimal 3% PDB di

2023, (trade off antara pengendalian risiko dan menghindari opportunity loss);

(22)

KONSOLIDASI FISKAL JANGKA MENENGAH SECARA BERTAHAP

Reformasi yang holistik menjadi kunci untuk mendukung langkah konsolidasi fiskal 2023

▪ Efisiensi belanja kebutuhan dasar

▪ Fokus program prioritas ▪ Berorientasi pada hasil

(result based)

▪ Transformasi subsidi ke bansos

▪ Efektivitas perlinsos

(akurasi data dan integrasi atau sinergi program) ▪ Quality control TKDD ▪ Skema KPBU lebih masif ▪ Daya tahan (automatic

stabilizer).

Penguatan spending better

2

▪ Inovasi penggalian potensi

▪ Perluasan basis perpajakan ▪ Sistem perpajakan yang

sejalan dengan struktur perekonomian

▪ Optimalisasi pengelolaan aset dan inovasi layanan ▪ Penguatan tata kelola dan

kebijakan melalui implementasi peraturan pelaksanaan UU PNBP. Peningkatan Pendapatan

1

▪ Inovasi pembiayaan ▪ Pendalaman pasar (financial deepening) ▪ Penguatan peran SWF &

SMV

▪ Utang sebagai instrumen untuk countercyclical lebih kuat namun dikelola secara prudent

▪ Mendorong efektivitas pembiayaan investasi a.l pemberian PMN ke BUMN dilakukan secara selektif.

Pembiayaan inovatif &

sustainable

3

▪ Mensinkronkan waktu penerbitan SBN dengan posisi kas

▪ Menjaga batas efisien

fiscal buffer yang aman

▪ Mengembangkan manajemen kas yang fleksibel dan terkoneksi dengan pasar keuangan ▪ Meminimalisir idle cash

dan menjaga likuiditas untuk menopang

kebutuhan prioritas.

Fiscal buffer yang handal &

efisien

4

(23)

Terima Kasih

@KemenkeuRI

KEMENTERIAN KEUANGAN

Referensi

Dokumen terkait

merasa bahwa tradisi upacara Cue lak di kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riauini adalah salah satu kebudayaan masyarakat Tionghoa yang sangat unik dalam perayaan

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk.. Penanganan

Hasil penelitian didapat bahwa upaya pemerintah dalam membantu pelaku usaha UMKM yang terdampak pandemi covid-19 yaitu adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional

Selain penerapan kewajiban penyampaian IKD sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tersebut, mulai tahun 2016 juga diimplementasikan regulasi

Dalam rangka mendukung penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi, Pemerintah Daerah harus melakukan pengutamaan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu (refocusing)

Untuk tahun 2021, pemerintah melanjutkan program penanganan Covid- 19 dan pemulihan ekonomi nasional dengan anggaran sebesar Rp 699,43 triliun. Fokus

Metode pengelolaan limbah dapat mengadopsi yang telah dilakukan pada program vaksinasi lainnya, aturan teknis sudah tercakup pada Permenkes 12 Tahun 2017. Mekanisme pengawasan

Untuk terus menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi nasional dan stabilitas perbankan serta kinerja debitur restrukturisasi Covid-19 yang sudah mulai mengalami