KAMUS
KAMUS
BAHASA INDONESIA
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JAKARTA, 2008
499.213
KAM Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun k Kamus Pusat Bahasa.
Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm ISBN 978-979-689-779-1
TIM REDAKSI
KAMUS BAHASA INDONESIA
Pemimpin Redaksi Dendy Sugono Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani Redaksi Pelaksana Ketua
Meity Taqdir Qodratillah
Anggota
Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto
Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita
Pembantu Pelaksana
Endang Supriatin, Dede Supriadi Delia Saparini, Rini Maryani
PRAKATA
Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa.
Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju).
Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan.
Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa
Dendy Sugono
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN
KAMUS BAHASA INDONESIA
Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar
Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam
maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja.
Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata.
Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan
kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban
bangsa Indonesia.
Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional
Daftar Isi
Tim Redaksi v
Prakata vii
Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix
Daftar Isi xi
Petunjuk Pemakaian Kamus xiii
PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS
A. Ejaan
Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah
ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah.
B. Bentuk Susunan Kamus
Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa
Indonesia disusun seperti berikut.
1. Kata Dasar dan Kata Turunan
Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan
kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya
(kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai
sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata
bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk
derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai
berikut.
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus
asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;
tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl
menghadapi setiap masalah;
menyabarkan
v menenangkan perasaan (pikiran dsb);
menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;
penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak
lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap
kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang
(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;
tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan
temanku yg ~di antara teman-temanku
2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang
Kata
ulang
atau
bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini
diatur atau disusun sebagai berikut.
a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti
alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema.
b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema.
c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan
sebagai sublema. Contoh:
bersaf-saf diletakkan sesudah saf
tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng
3. Gabungan Kata
a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi
diper-lakukan sebagai lema. Contoh:
salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak
sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg
diberikan;
penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;
penyelewengan
b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di
per-lakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang
berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut
abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda
hubung ganda (--) Contoh:
sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang
pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb);
-- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda
penghargaan, kenangkenangan, dsb); pisang hati batang pisang;
-- tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah;
c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan
atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di
bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak
dengan tanda tilde (~). Contoh:
saji n ...;
menyajikan v ...;
tersaji v ...;
sajian n ...;
penyaji n ...;
-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan
ilmiah
C. Tanda Baca
1. Tanda Hubung (-)
a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
a) main-main
b) saban-saban
b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan
tingkat atau urutan. Contoh:
ke-4
ke-7
ke-9
2. Tanda Hubung Ganda (--)
Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat
dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia
menjalankan usahanya;
3. Tilde (~)
Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam
contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:
sabar a ...;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~
dl menghadapi setiap masalah;
4. Cetak Miring
Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label
kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat.
Contoh:
a) Label Kelas Kata
a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p
(par-tikel), pron (pronomina), dan v (verba)
b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak
lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini
dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu:
dng – ia menjalankan usahanya;
5. Cetak Tebal
Contoh:
piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih
dan
sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk
meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan
malam sudah disiapkan;
...;
b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem
(kata yg memiliki lebih dari satu makna).
Contoh
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus
asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;
tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata.
Contoh:
saji n ...;
menyajikan v ...;
...
penyaji n ...;
-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan
ilmiah
6. Koma (,)
1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf
kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh:
a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia
b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata
yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh:
3)
Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian
sebagai pilihan bentuk kata. Contoh:
sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum
disiarkan
7. Titik Koma (;)
1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang
bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada
penjelasan makna.
Contoh:
salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak
sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg
diberikan;
penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;
penyelewengan
2) Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna
sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi
terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk
derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun).
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan
usahanya;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl
menghadapi setiap masalah;
menyabarkan
v menenangkan perasaan (pikiran dsb);
menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;
penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak
lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap
kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang
(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;
tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku
yg ~di antara teman-temanku
8. Titik Dua (:)
Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir
deskripsi dan sebelum contoh pemakaian.
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan
usahanya;
9. Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau
bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh
tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau
pernyataan yang terdapat di depannya.
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan
usahanya;
10. Garis Miring (/.../)
Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur
bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan
kata.
Contoh:
sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum
11. Tika Atas atau Superskrip
Tika atas atau superskrip (
1...,
2...,
3...) dipakai untuk menandai bentuk
homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di
depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke
atas.
Contoh:
a)
1bisa a mampu; dapat: dia
C berenang;
2bisa n zat racun dr binatang (spt ular);
b)
1seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola
itu berakhir ─
2seri n cahaya:
─ wajahnya;
12. Angka Arab
Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, ...) dipakai untuk menandai
makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan
seterusnya).
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan
usahanya;
D. Label dan Singkatan Kata
1) Label Kelas Kata
n
nomina
v
verba
a
adjektiva
adv adverbia
num numeralia
p
partikel
pron pronomina
2) Singkatan Kata
dl
dalam
dng dengan
dp
daripada
dr
dari
dsb dan sebagainya
kpd kepada
krn karena
msl misalnya
pd
pada
sbg sebagai
spt seperti
thd terhadap
tt
tentang
yg
yang
1796
V, v /vé/ n huruf ke-22 abjad
Indonesia; 2 (dng huruf kapital) lambang bilangan 5 angka Romawi
vagina n saluran antara leher rahim dan alat
kelamin perempuan
vaginal a berkenaan dng vagina
vak n 1 mata pelajaran; mata kuliah; 2 kepandaian khusus tt suatu hal
(kete-rampilan); 3 penguasaan keterampilan khusus; kejuruan
memvalidasi 2 menguji v 1 mengesahkan;
vakansi n libur; liburan
bervakansi v berlibur: keluarga kami ~
ke Puncak
vakasi n uang imbalan bagi penguji atau
pemeriksa kertas ujian
vaksin n bibit penyakit yg sudah
dilemah-kan yg digunadilemah-kan untuk vaksinasi;
vaksinasi n penanaman bibit penyakit yg
sudah dilemahkan ke dl tubuh manusia atau binatang agar manusia atau binatang tsb menjadi kebal;
memvaksinasi v melakukan vaksinasi:
ibu-ibu PKK membantu tim kesehatan yg sedang ~ balita
vakum a 1 hampa udara: ruang -- dapat
digunakan untuk menyimpan bahan ma-kanan agar tidak cepat busuk; 2 kosong
(tidak ada orangnya, pejabatnya, dsb):
posisi direktur masih -- semenjak direktur lamanya meninggal dunia;
kevakuman n 1 hal (keadaan) hampa
udara; 2 kekosongan (tt penguasa, pe-jabat, dsb, yg tidak ada di tempat atau tidak berfungsi)
vakuola n ruang di dl sitoplasma yg berisi
cairan dan dikelilingi oleh satu selaput
valas n akr valuta asing
valensi /valénsi/ n 1 tenaga gabungan,
reak-si atau interakreak-si; 2 pangkat; derajat;
-- bebas valensi yg tidak tampak untuk
dipenuhi spt valensi radikal bebas
valentin /valéntin/ n hari kasih sayang
valid a menurut cara yg semestinya;
ber-laku; sahih: kuitansi itu -- apabila
dibubuhi tandatangan yg berwenang
validasi n 1 pengesahan; 2 pengujian
kebe-naran atas sesuatu;
validitas n sifat valid; sifat benar menurut
bahan bukti yg ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum; kesahihan
valis n tas kulit kecil; tas tentara (ransel) valium n Dok obat penenang
valuta n alat pembayaran yg dijamin oleh
cadangan emas atau perak yg ada di bank pemerintah; nilai uang;
-- asing mata uang asing yg digunakan dl
perdagangan internasional
vampir n 1 kelelawar raksasa yg mengisap
darah; 2 ki pemeras; 3 makhluk halus yg menurut kepercayaan (orang Barat) bang-kit dr kubur, kemudian menghisap darah manusia yg sedang tidur pd malam hari
vanadium n Kim logam berwarna
keabu-abuan, unsur dng nomor atom 23, ber-lambang V, dan berbobot atom 50,94
vandal n 1 perusak hasil karya seni
(kein-dahan alam dsb); 2 orang yg suka meru-sak secara kasar dan ganas
vandalisme n 1 perusakan hasil karya seni
(keindahan alam dsb); 2 perusakan secara kasar dan kejam
vandalistis a 1 bersifat suka merusak hasil
karya seni (keindahan dsb); 2 bersifat suka merusak secara kasar dan kejam
vandel n semacam bendera kadang
berum-bai-rumbai pd tepinya, memuat tulisan atau gambar, dan diberikan tali untuk menggantungkannya, biasa diberikan sbg kenang-kenangan
vanila a berasa vanili
vanili n 1 tanaman menjalar yg buahnya
berbentuk polong, berisi biji harum yg
1797
dikeringkan untuk pengharum makanan,
Vanilla mexicana; 2 serbuk (hablur)
berwarna putih yg dibuat dr biji vanili untuk pengharum makanan
varia n aneka warna; serba-serbi;
rupa-rupa; bermacam-macam
variabel a 1 dapat berubah (bervariasi,
berubah-ubah, bermacam-macam, ber-beda-beda) harga, kuaIitas, mutu, dsb;
2 (sesuatu yg) dapat berubah; (faktor,
unsur yg) ikut menentukan perubahan: --
yg perlu diperhatikan dl penelitian itu diantaranya usia dan latar belakang pendidikan responden;
-- bebas faktor-faktor yg dapat
mem-pengaruhi suatu gejala; -- lingkungan faktor di luar kekuasaan perusahaan yg sangat besar pengaruhnya thd permintaan spt keadaan ekonomi, perkembangan teknologi, peraturan pemerintah, kebuda-yaan, dsb; -- pelanggan faktor yg berhu-bungan dng jumlah pelanggan di dl pasar dan tingkat penggunaan barang atau jasa;
-- pesaing faktor yg berada di bawah
kekuasaan para pesaing dan mempenga-ruhi penjualan produk perusahaan; --
terikat faktor-faktor yg diakibatkan
pengaruh variabel lain; -- transformer faktor pengubah; -- voltase faktor tenaga listrik yg diukur dl volt
variabilitas n kecenderungan berubah-ubah varian n bentuk yg beda atau lain dr yg ada
semula atau dr yg baku dsb
varians n Fis kuadrat simpangan baku dl
statistika
variasi n 1 tindakan, keadaan, atau hasil
perubahan dr keadaan semula; peru-bahan; seIingan; 2 bentuk (rupa) yg lain; yg berbeda bentuk (rupa); 3 Bio peru-bahan rupa (bentuk) yg turun-temurun pd binatang yg disebabkan oleh perubahan lingkungan; 4 hiasan tambahan;
-- kebetulan perbedaan dr hasil
pene-litian thd sejumlah sampel yg berlainan dr satu populasi yg terjadi krn adanya faktor kebetulan;
bervariasi v mempunyai variasi;
mem-punyai berbagai bentuk (rupa, jenis, dsb); ada selingannya: ukuran baju itu ~ dari
yg paling kecil hingga yg paling besar
memvariasikan v menyelang-nyeIing:
para petani ~ penanaman tanaman palawija
varietas /variétas/ n jenis atau spesies
tertentu yg dapat dibedakan dr kelompok lain berdasarkan sifat-sifat tertentu, spt jenis tanaman;
-- unggul jenis (tanaman padi dsb) yg
di-anggap lebih baik yg disebarkan langsung kpd petani krn memiliki keistimewaan tertentu
varises /varisés/ n pelebaran pembuluh
darah balik yg antara lain disebabkan oleh kebiasaan terlalu lama berdiri, biasa diderita oleh wanita yg sedang hamil
vas n 1 tempat bunga untuk hiasan di atas
meja dsb; jambangan; 2 Dok pembuluh
vasal a serikat; takluk (negara kpd negara
lain)
vasektomi /vaséktomi/ n operasi
peman-dulan pd kaum pria dng cara memotong saluran sperma atau saluran mani dr bawah buah zakar sampai ke kantong sperma
vaselin n zat lemak yg terbuat dr minyak
bumi dipakai untuk bahan campuran pembuatan salep, pomade, gemuk, dsb
vaskular a Dok mengenai pembuluh darah;
penuh dng pembuluh darah
Vatikan n 1 tempat kediaman Paus di
Roma; 2 pemerintahan dan kekuasaan Paus
voucer n kupon atau kartu diskon untuk
1798
Veda /véda/n kitab suci agama Hindu Vedda /védda/n bangsa primitif yg tinggal
di hutan Srilangka
vegetarian /vegétarian/ n orang yg (krn
alasan keagamaan atau kesehatan) tidak makan daging, hanya makan sayur-sayuran atau hasil tumbuh-tumbuhan
vegetari /végétari/ n yg bersifat
sayur-sayuran
vegetaris /végetaris/ a hanya makan
sayur-sayuran atau hasil tumbuh-tumbuhan (tidak makan daging)
vegetarisme /végetarisme/ n paham yg
menyatakan untuk berpantang makan makanan hewani dan hanya boleh makan makanan nabati
vegetasi /végetasi/ n Tan (dunia)
tumbuh-tumbuhan;(dunia) tanam-tanaman
-- perintis kehidupan (dunia)
tumbuh-tumbuhan yg dilaksanakan sbg percobaan untuk vegetasi yg lebih besar
vegetatif /vegétatif/ n cara
perkembang-biakan secara tak kawin;
1vektor /véktor/ n hewan (serangga dsb) yg
menjadi perantara menularnya penyakit
2vektor /véktor/ n besaran yg memiliki
ukuran dan arah msl gaya kecepatan;
-- diagram besaran yg memiliki ukuran
dan arah diagram; -- kecepatan besaran yg memiliki ukuran dan arah kecepatan
velamen /vélamén/ n membran; velum velar /vélar/ a berhubungan dng
peng-gunaan langit-langit lembut (pd mulut)
veld /véld/ n padang rumput yg sangat luas
dng pohon dan semak tersebar, terdapat di sebelah timur bagian tengah Afrika Selatan
velodrom /vélodrom/ n tempat berlatih atau
bertanding balap sepeda; arena balap sepeda
velositas /vélositas/ n kecepatan yg diukur
dl satuan jarak per satuan waktu
velum /vélum/ n bagian belakang dr
langit-langit lembut
vena /véna/ n pembuluh darah balik; -- kaya inferior vena yg mengembalikan
darah dr lobus bawah paru kanan ke atrium kiri jantung; -- kaya superior vena yg mengembalikan darah dr lobus atas dan media paru kanan ke atrium kiri jantung; -- pulmonalis pembuluh darah balik yg mengembalikan darah kaya oksigen dr paru-paru ke atrium kiri jantung
venarismus /vénarismus/ n penyakit
kelamin
venerologi /vénérologi/ n cabang ilmu
kedokteran yg mempelajari penyakit kelamin
ventilasi /véntilasi/ n 1 pertukaran udara;
perputaran udara secara bebas dl ruangan;
2 lubang tempat udara dapat keluar
masuk secara bebas;
-- alam perputaran udara (msl tambang
bawah tanah) sbg akibat adanya per-bedaan suhu pd dua titik
ventilator /véntilator/ n peralatan mekanik
untuk menghasilkan putaran udara, dapat berupa kipas angin tiup atau isap
ventral n permukaan bawah atau sisi perut
pd organ tubuh hewan
ventrikel /véntrikel/ n 1 rongga kecil; 2 rongga pd otak; 3 bilik utama jantung ventrikulus /véntrikulus/ n bilik jantung
atau bilik otak
ventura /véntura/ n usaha
Venus /vénus/ n 1 Dewi Cinta dan
Kecan-tikan pd zaman Romawi; 2 Astr planet kedua dr matahari; bintang barat; bintang kejora; bintang timur; bintang fajar
verba /vérba/ n kata yg menggambarkan
proses, perbuatan, atau keadaan; kata kerja
1799
verbal /verbal/ a 1 (secara) lisan (bukan
tertulis): kemampuan -- sekarang mulai
diujikan dalam proses penerimaan karyawan baru 2 Dik (bersifat) hafalan: memberi pelajaran yg bersifat -- sudah tidak diperbolehkan lagi; 3 Ling
(ber-sifat) kata kerja
verbalisasi /vérbalisasi/ n penjelasan
(pengungkapan) dng kata-kata
verbalisme /vérbalisme/ n Dik ajaran
(pan-dangan) dI dunia pendidikan (pengajaran) yg mendidik anak untuk banyak menghafal
verbalistis /vérbalistis/ a Dik bersifat
ver-balisme; bersifat hafalan: karena dipakai
secara -- saja, makna yg jelas dr kata-kata itu tidak diketahui
verifikasi /vérifikasi/ n pemeriksaan tt
benar tidaknya laporan, perhitungan uang, dsb;
memverifikasi v membuktikan,
mengecek
verivikatur /vérifikatur/ n petugas yg
memverifikasi; pemeriksa buku keuangan
verkoper n pegawai pabrik yg bertugas
berkeliling menawarkan barang hasiI pabrik itu (spt obatobatan dan tekstiI); penjaja keliling
vermes /vérmes/ n istilah kuno untuk
kelompok invertebrata yg disebut cacing
vermiseli /vérmiseli/ n makanan (spt
maka-roni) yg bentuknya spt benang panjang tipis terbuat dr adonan gandum
vermut /vérmut/ n anggur putih
vernal /vérnal/ n masa di akhir musim semi vernier /vérniér/ n 1 ahli fisika Prancis
(1580-1637); 2 suatu skala yg terbagi lebih teliti sbg tambahan untuk skala yg terbagi lebih kasar untuk mengukur fraksi-fraksi pembagian selanjutnya
vernis /vérnis/ n minyak yg dikentalkan
dng pemanasan atau dng penambahan getah, arpus, dan bahan lain
verset /versét/ n Huk perlawanan; banding versi /vérsi/ n 1 bentuk terjemahan cerita dl
bahasa lain; 2 model; menurut cara;
3 anggapan (pelukisan, penggambaran,
dsb) tt sesuatu dr seseorang atau suatu sudut pandang
versus /vérsus/ p lawan; terhadap (di pakai
dl pertandingan olahraga, dl perselisihan hukum di pengadilan, dsb)
vertebrata /vértebrata/ n Bio binatang
ber-tulang belakang (spt binatang menyusui dan burung)
verteks /vértéks/ n Fis 1 titik tempat
per-mukaan kanta berpotongan dng sumbu optis; 2 titik tembus sumbu optik dng permukaan lensa dl optika geometri
vertikal a tegak lurus dr bawah ke atas atau
sebaliknya; membentuk garis tegak lurus (bersudut 90o) dng permukaan bumi,
garis horizontal, atau bidang datar: tiang
listrik itu sudah tidak -- lagi
vespa /véspa/ n 1 merek sekuter buatan
Italia; 2 kendaraan bermotor beroda dua, rodanya lebih kecil dr sepeda motor dan tidak berjari-jari; sekuter
veste /véste/ n jas (dr bahan wol); baju
rompi
vestibula /véstibul/ n 1 ruang kecil; lobi;
beranda; 2 pintu sambungan antara dua gerbong (dl kereta api) yg tertutup
vet /vét/ n 1 lemak; 2 tebal (tt huruf) veter /véter/ n tali sepatu
veteran /véteran/ n 1 bekas prajurit
(pa-sukan perang, pejuang); 2 orang yg sudah banyak pengalaman (dl suatu pekerjaan dsb)
veterinarian /véterinarian/ n Dok ahli tt
1800
veteriner /véteriner/ n Dok mengenai
penyakit hewan (kedokteran hewan)
veto /véto/ n 1 hak konstitusional penguasa
(pemegang pemerintahan dsb) untuk mencegah, menyatakan, menolak atau membatalkan keputusan; 2 hak mem-batalkan (melarang secara mutlak);
memveto v menggunakan hak veto thd;
membatalkan (menolak) keputusan:
ne-gara itu ~ resolusi PBB untuk mengutuk Israel thd tindakan membantai penduduk sipil Palestina
vetsin /vétsin/ n bumbu tambahan untuk
menyedapkan masakan berupa serbuk berwarna putih bersih, bahannya terdiri atas monosodium glutamat
via p lewat; jalan; melalui: ia mengirim
surat -- kantor pos
viabel a mampu hidup
viabilitas n kemungkinan untuk dapat
hidup
viaduk n jembatan yg melintang di atas
jalan raya atau di atas lembah yg lebar
viatis n tumbuhan sepanjang tepi jalan vibrasi n getaran
vibrator n perkakas yg dapat menimbulkan
(menghasilkan) getaran (msl yg dipakai untuk memijat)
vibrio n bakteri berupa sekerup pendek yg
dapat menyebabkan penyakit
vide /vidé/ v lihatlah: -- Keputusan Menteri
No 43/2005
video /vidéo/ n 1 bagian yg memancarkan
gambar pd pesawat televisi; 2 rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi
videofon /vidéofon/ n telepon berkamera
yg mempunyai layar kaca sehingga dapat melihat lawan bicara
videoklip /vidéoklip/ n rekaman pendek
potongan adegan video yg diambil dr rekaman video yg lebih panjang
videoteks /vidéotéks/ n pelayanan data
melalui jaringan telepon yg menyangkut kegiatan, spt jadwal penerbangan pesa-wat, acara kesenian daerah, melalui ter-minal video
vikariat n Kat daerah atau jabatan Vikaris vikaris n Kat pembantu (pengganti)dl
ja-batan pemimpin gereja
-- jenderal pembantu Paus
vila n rumah mungil di luar kota atau di
pegunungan; rumah peristirahatan (digu-nakan hanya pd waktu-waktu liburan)
vinil n serat sintetis (bahan plastik) yg
tahan api (untuk piringan hitam, bahan pelapis dinding, lantai, dsb)
vinometer /vinométer/ n Kim hidrometer
untuk mengukur kadar alkohol dl anggur
vinyet /vinyét/ n Sen 1 lukisan ornamental
(pd halaman judul buku, awal atau akhir bab, dsb); 2 gambar kepala (muka) dng latar belakang tertentu tanpa garis batas tertentu
viol n biola
1viola n biola besar
2viola n tanaman perdu berbunga ungu
violet /violét/ n warna ungu lembayung violin n biola kecil, yg wilayah nadanya dr
G bawah ke tengah C, ke atas lebih dr 4½ oktaf
violinis n pemain biola yg masih muda atau
kanak-kanak
violis n pemain biola
viper n ular kecil berwarna merah, cokelat,
atau abu-abu yg sangat berbisa; Vipera
berus
virga n Geo hujan yg turun sedikit sekali
dan tidak sampai ke bumi
virginia n varietas tembakau yg biasa
digunakan untuk rokok tanpa campuran cengkih
virgo n 1 nama gugus bintang yg terletak
digam-1801
barkan dng wanita kembar sbg lambang bagi orang yg lahir antara tanggal 23 Agustus—22 September
virilokal n Huk adat bertempat pd keluarga
laki-laki (istri harus tinggal pd keluarga suami)
virion n virus yg terbentuk secara penuh
dan sudah dewasa
virogen /virogén/ n Bio gen virus yg
memiliki kemampuan untuk menghasil-kan virus tumor yg lengkap
virologi n ilmu tt virus
virosis n Dok penyakit yg disebabkan oleh
infeksi virus
virtual a maya: buku harian --
virtuoso n orang yg mempunyai
kemam-puan luar biasa atau kecakapan khusus
virulen /virulén/ a Dok beracun ganas;
bersifat mematikan; jahat: penyakit --
virulensi /virulénsi/ n Dok keganasan;
kejahatan
virus n makhluk hidup yg sangat kecil
(mikroorganisme) yg tidak dapat dilihat dng menggunakan mikroskop biasa (ha-nya dapat dilihat dng menggunakan mikroskop elektron) yg menyebabkan dan menularkan penyakit;
-- desrues penyakit anjing yg asalnya dr
binatang mati; -- enteritis radang usus yg disebabkan oleh virus; -- fiksa virus yg bisa didapat dng masa tunas yg tidak dapat dipendekkan; -- flu burung virus yg menyerang unggas dan makhluk hidup yg lain; -- hepatitis infeksiosa virus atau gen yg menyebabkan hepatitis infeksiosa yg didapat melalui inokulasi parenteral atau dng penelanan; -- mosaik Kim virus yg menginfeksi daun tembakau; --
vaccinicum benih cacar asal dr sapi virusidal a bersifat memiliki kemampuan
menghancurkan virus
visa n izin masuk ke negara lain atau izin
tinggal sementara di negara lain yg diberikan oleh pejabat pemerintah yg berwenang di negara yg dikunjungi
visi n 1 pandangan; wawasan; kemampuan
untuk melihat pd inti persoalan; 2 apa yg tampak dl daya khayal; 3 apa yg terlihat oleh mata
visibel a dapat dilihat atau diteliti; jelas:
keuntungan dari usaha ini seharusnya --
visibilitas n keadaan dapat dilihat (terutama
untuk keadaan cuaca yg benda-bendanya pd jarak jauh dapat dilihat dng jelas); kejernihan; kejelasan
visiun n bayangan atau gambaran khayal di
balik kenyataan; gambaran yg terlihat sebagaimana dl mimpi; penglihatan yg berada di luar kemampuan pikiran;
viskometer /viskométer/ alat untuk
mengu-kur viskositas (kekentalan) suatu zat cair
viskose n selulose yg diperoleh dr kapas
dan dipakai untuk industri sutera buatan
viskositas n sifat fisik zat yg tergantung pd
geseran molekul-molekul komponennya; kekentalan
vista n 1 pemandangan (dr ujung jalan yg
kanan kirinya berpohon); 2 rangkaian kejadian (pemandangan dsb)
visual a berdasarkan penglihatan; dapat
dilihat dng indera penglihatan; secara pandang
visualisasi n pemberian gambaran tentang;
penjelasan tentang sesuatu yg diberikan dng bantuan alat peraga supaya dapat dilihat
visum n Dok tanda pernyataan atau
kete-rangan bahwa sudah mengetahui atau menyetujui
visum et repertum /visum ét répertum/ n
Dok surat keterangan dokter tt
1802
vital a sangat penting (untuk kehidupan
dsb): air adalah kebutuhan — untuk
manusia
vitalis n penganut aliran vitalisme
vitalisme n pandangan yg optimis tt hidup vitalitas n 1 daya hidup; kemampuan untuk
bertahan hidup; 2 ki kehidupan (dl seni, sastra, dsb)
vitamin n zat yg sangat penting untuk
metabolisme normal, pertumbuhan dan perkembangan badan;
-- A makanan pelindung untuk
men-cegah rabun senja, biasanya terdapat pd buah-buahan dan sayur-sayuran;
-- A2 bentuk vitamin A yg diperoleh dr
hati ikan; -- B makanan pelindung yg berguna untuk pertumbuhan, biasanya terdapat pd kacang-kacangan, telur, daging, sayuran; -- B1 tiamina; -- B
vokabularium n 1 semua kata yg terdapat
dl suatu bahasa; perbendaharaan kata; kosakata; 2 daftar kata yg diurutkan per abjad, biasanya disertai dng makna atau terjemahannya
2
bagian dr vitamin B terdapat dl susu, ragi, hati, ginjal, dan putih telur; riboflavin; --
B6 piridoksina; -- B12 vitamin yg larut dl
air, diperoleh dr ikan, penting untuk pembentukan darah -- C makanan pelindung yg terdapat pd buah-buahan dan sayur-sayuran spt jeruk, tomat, mangga, bermanfaat untuk kesehatan kulit dan gusi; -- D makanan pelindung yg bermanfaat untuk tulang dan gigi, terdapat pd susu, sayuran hijau, kacang-kacangan; -- D3 bentuk vitamin D,
dibentuk oleh sinar matahari pd kulit; --
K1 bentuk vitamin K, ditemukan pd
sayuran hijau; -- K2 bentuk vitamin K,
ditemukan pd ikan; -- P bioflavonoid
vitrifikasi n proses pengubahan material
menjadi kaca
vivipar n Tern reproduksi pd hewan
meng-akibatkan telur berkembang di dl tubuh hewan betina dan (perkembangan) janin-nya mendapat makanan dr indukjanin-nya
vla n saus yg dibuat dr susu, kuning telur,
gula, dan vanili atau aroma lainnya;
-- cokelat saus yg dibuat dr susu, kuning
telur, gula dan cokelat dng aroma lainnya untuk makan puding; -- vanili saus yg dibuat dr susu, kuning telur, gula, dan vanili dng aroma lainnya untuk makan puding
vlek /vlék/ n bercak
vokabuler n 1 semua kata yg terdapat dl
suatu bahasa; perbendaharaan kata;
2 daftar kata diurutkan per abjad yg
biasa-nya disertai makna atau ter-jemahannya
vokal n 1 Ling bunyi bahasa yg dihasilkan
dng getaran pita suara dan tanpa penyempitan dl saluran suara di atas anak tekak; 2 satuan fonologis yg diwujudkan dl lafal tanpa pergeseran (msl /a/, /i/; /u/, dan /o/);
-- bawah vokal yg dihasilkan dng lidah
di bagian bawah mulut, msl/a/; --
belakang vokal yg dihasilkan dng lidah
tidak ditarik ke arah belakang rongga mulut, msl /u/; -- depan vokal yg dihasil-kan dng menggerakdihasil-kan bagian lidah ke arah langit-langit, msl /e/; -- tengah vokal yg dihasilkan dng lidah dl posisi tidak tinggi, tidak rendah
vokalia n lagu-Iagu yg dinyanyikan;
nyanyian
vokalis n penyanyi (tunggal)
voksel n unit terkecil dr ruang tiga dimensi
dl citra komputer, setara dng piksel tiga dimensi
voli n permainan olahraga dng bola sebesar
masing-1803
masing terdiri atas enam orang, bola dipukul dng tangan ke arah lawan yg dibatasi dng net (jaring) tinggi dan dng tidak membiarkan bola jatuh ke tanah;
-- pantai permainan voli di pantai dng
setiap regu terdiri atas dua orang, diada-kan di lapangan berpasir atau di pantai
volt n 1 satuan tenaga listrik yg diperlukan
untuk mengalirkan satu ampere arus listrik melalui rintangan satu aliran; 2 satuan tenaga listrik (diberi nama me-nurut nama penemunya Allessandra Volta, orang Italia, hidup tahun 1745— 1827)
voltmeter /voltméter/ n alat untuk
mengukur arus listrik dl satuan volt;
-- tembaga alat untuk mengukur arus
listrik untuk tembaga dl satuan volt; --
Hoffman alat untuk mengukur arus
listrik dr Hoffman dl satuan volt
voltase n tegangan listrik diukur dl volt; -- deviden pembagian tegangan listrik
diukur dl volt; -- dobeler perangkap tegangan listrik diukur dl volt
volum n ruangan yg ditempati oleh suatu
benda
volume n 1 isi atau besarnya benda dl
ruangan; 2 kuat; kekuatan (tt bunyi, suara, dsb); 3 bobot; banyaknya; besar-nya (tt ekspor, pekerjaan, dsb);
-- penjualan jumlah penjualan yg
ber-hasil dicapai atau yg ingin dicapai oleh suatu perusahaan dl suatu jangka waktu tertentu; -- molar Fis volume yg ditem-pati oleh satu mole zat dl bentuk padat, cair, atau gas
volumeter /voluméter/ n Kim alat untuk
mengukur volume zat padat, cair, dan gas
volumetri /volumétri/ n pengukuran
vo-lume gas atau larutan
volumetrik /volumétrik/ a berhubungan
dng pengukuran volume
volunter /voluntér/ n orang yg melakukan
suatu pekerjaan secara sukarela; (pekerja, tentara, dsb) sukarelawan
volunterisme /voluntérisme/ n praktik
penggunaan pekerja sukarelawan, ter-utama dl pelayanan masyarakat atau program dan organisasi kependidikan
vonis n Huk putusan hakim pd sidang
pengadilan yg berkaitan dng perseng-ketaan perkara pidana atau perdata
voting n pemungutan suara krn tidak
ter-capai kata mufakat
votum n 1 suara (dl pemilihan); hari
pemu-ngutan suara (untuk menentukan se-suatu); 2 Kris pembacaan ayat-ayat suci pd acara kebaktian di gereja Protestan sebelum khotbah;
-- kepercayaan pernyataan percaya kpd
kebijaksanaan (pemerintah)
vulgar a kasar (tt perilaku), tidak sopan vulkan n gunung berkawah, yg hampir
selalu mengeluarkan gas, abu, lahar, dsb; gunung berapi
vulkanik n magma yg mencapai
per-mukaan bumi
vulkanis a memiliki sifat-sifat gunung
berapi ( vulkan)
vulkanisasi n proses kimia untuk
mem-bentuk berbagai karet mentah menjadi lebih kuat atau elastis; hal mengolah karet dng api dsb
vulkanisir → vulkanisasi
vulkanisme n semua gejala alam yg terjadi
akibat adanya aktivitas magma
vulkanologi n ilmu pengetahuan tt gunung
berapi, gempa dsb
vulva n alat kelamin perempuan bagian
luar; aurat
vulvitis n pembengkakan pd vulva; radang