• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Teknik pengumpulan Data

Dalam hal ini disajikan gambaran proyek TA dan penjelasan tentang budaya yang di kerjakan secara praktis. Data-data dari proyek yang akan dikerjakan untuk analisis didapatkan dari hasil survey buku tentang bela diri tangan kosong merpati putih dan budaya Indonesia di berbagai toko buku di Jakarta, wawancara, Pengamatan lapangan, serta pencarian informasi di internet.

Berikut ini adalah data-data yang berhasil saya kumpulkan dalam penyusunan laporan proyek TA tentang buku referensi M erpati Putih.

2.1.1 Riset Kepustakaan (Library research)

Yaitu pengumpulan data dan informasi serta teori-teori yang bersifat ilmiah dan sudah diuji kebenarannya melalui literatur atau data kepustakaan yang ada, termasuk dari situs-situs yang mendukung dari internet.

Judul : Pencak silat: Seni bela diri Indonesia

Pengarang : George F. de Groot dan Notosoejitno Penerbit : Dian Rakyat

(2)

Judul : Materi Tata gerak Merpati Putih

Pengarang : Alm. H. Tonton, M as Adli, Djatnika Soehardja Penerbit : _

Tahun : 2002

Judul : Grids: the structure of graphic design

Pengarang : Andre Jute Penerbit : Rotovision Tahun : 1996

Judul : How to understand and use design and layout

Pengarang : Alan swann Penerbit : Quarto Tahun : 1999

Judul : 1000 Type Treatments

Pengarang : Wilson Harvey Penerbit : PageOne Tahun : 2005

(3)

Alamat refrensi internet di website : http://www.wikipedia.org http://silat.blogsome.com http://persilat.org/ http://silatindonesia.com http://sahabatsilat.com http://silatmerpatiputih.com

2.1.2 Riset Lapangan (Field research)

Yaitu dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan sehingga dapat diperoleh data mengenai keadaan yang sebenarnya yang kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang ada. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara metode survey yang terdiri dari :

2.1.2.1 Wawancara tidak berstruktur

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan praktisi pencak silat merpati putih di Indonesia mengenai hal-hal dasar yang berhubungan dengan pencak silat merpati putih

Nama : M as Ketut (praktisi) Organisasi : Kolat MP Binus

Alamat perusahaan : Jl. K.H. Syahdan 9, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta 11480Tahun berdiri : 1997

(4)

2.2 Sejarah singkat

2.2.1 Sejarah singkat Pencak Silat

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. M eskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku M elayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung M alaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa M elayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri.

Dalam historisasi pencak silat dapat disimpulkan bahwa terdapat dua kategori akar aliran pencak silat, yaitu:

1. Aliran bangsawan 2. Aliran rakyat

Aliran bangsawan, adalah aliran pencak silat yang dikembangkan oleh kaum bangsawan (kerajaan). Ada kalanya pencak silat ini merupakan alat pertahanan dari suatu negara (kerajaan). Sifat dari pencak silat yang dikembangkan oleh kaum bangsawan umumnya tertutup dan mempertahankan kemurniannya. Aliran rakyat, adalah aliran pencak silat yang dikembangkan oleh kaum selain bangsawan. Aliran ini dibawa oleh

(5)

para pedagang, ulama, dan kelas masyarakat lainnya. Sifat dari aliran ini umumnya terbuka dan beradaptasi. Bagi setiap suku di M elayu, pencak silat adalah bagian dari sistem pertahanan yang dimiliki oleh setiap suku/kaum. Pada jaman M elayu purba, pencak silat dijadikan sebagai alat pertahanan bagi kaum/suku tertentu untuk menghadapi bahaya dari serangan binatang buas maupun dari serangan suku lainnya. Lalu seiring dengan perjalanan masa pencak silat menjadi bagian dari adat istiadat yang wajib dipelajari oleh setiap anak laki-laki dari suatu suku/kaum. Hal ini mendorong setiap suku dan kaum untuk memiliki dan mengembangkan silat daerah masing-masing. Sehingga setiap daerah di M elayu umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa M elayu terutama di Semenanjung M alaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat. Hal seperti itu juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah M ada. Adapun sesungguhnya kedua tokoh ini benar-benar ada dan bukan legenda semata, dan keduanya hidup pada masa yang sama.

2.2.2 Sejarah Merpati Putih

Perguruan Pencak Silat Beladiri tangan Kosong (BETAKO) M erpati putih merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu beladiri rahasia keraton yang diwariskan secara turun menurun, sehingga rakyat jelata tidak diperbolehkan

(6)

untuk mempelajari. Konon Pangeran Diponegoro pernah diwarisi ilmu ini. Namun pada akhirnya atas wasiat Sang Guru (Saring Hadi Poernomo) ilmu M erpati Putih diperkenankan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuh kembangkan agar berguna bagi bangsa dan negara. Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu M angkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Prabu Amangkurat II atau Sunan Tegal Wangi atau Sunan Tegal Arum kemudian ke BPH Adiwidjojo. Karena kondisi yang ditimbulkan oleh penjajah Kolonial Belanda pada saat itu, Pangeran Prabu Amangkurat II mengadakan pengungsian didaerah Bagelen (wilayah terpencil di Yogyakarta). Bersama cicit perempuannya yaitu R.A. Nyi Djojo Redjoso (Grat III). Disela-sela kesibukkannya dalam memikirkan, mengatur situasi kerajaan beliau sempat membimbing, menggembleng serta mengawasi cicitnya dalam menekuni ilmu beladiri. Kemudian R.A Nyi Djojo Redjoso dikaruniai 3 orang anak laki-laki, mereka adalah Gagak Seto, Gagak Handoko dan Gagak Samudro. Kepada dan lewat ketiga putranya inilah ilmu bela diri diwariskan. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto diwariskan ilmu Sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan penerusnya yang lain, yakni kepada Gagak Handoko. Lewat Raden Gagak Handoko inilah garis sejarah warisan Ilmu (sekarang kita kenal sebagai “M erpati Putih” ) yang tidak terputus. Namun Gagak Handoko mengerti bahwa ajaran perguruan tersebut sebenarnya kurang lengkap, maka beliau tidak segera mengembangkan /

(7)

menurunkan kepada keturunannya, akan tetapi berusaha keras menelaah dan menjabarkan ilmu tersebut lalu menuangkan dalam gerakan silat dan tenaga tersimpan yang ada di naluri suci. Tidak berhenti di situ saja, beliau juga berusaha mencari kelengkapannya, yaitu dari aliran Gagak Samodra dan Gagak seto. Akan tetapi beliau belum berhasil menemukan langsung. Kemudian beliau memberi mandat penuh dan amanat kepada keturunannya yang pada silsilah termasuk R. Bongso permono ing Ngulakan Wates, untuk melanjutkan perkembangan perguruan. Dan setelah itu Gagak Handoko menyerahkan perguruan, beliau lalu pergi menyepi/bertapa. Dalam kepemimpinan R. Bongso Permono, perkembangan perguruan semakin mundur, R. Bongso Permono sadar akan keadaan itu. M aka setelah menurunkan ilmunya kepada keturunannya, beliau mengikuti jejak ayahnya mencari kesempurnaan. Keturunannya itu bernama R.M . Wongso Widjojo. Pada masa kepemimpinan R.M . Wongso Widjojo, perguruan juga tidak dapat berkembang seperti yang diharapkan ayahnya, oleh karena tidak mempunyai keturunan, maka beliau mengambil murid yang kebetulan dalam keluarga masih ada hubungan cucu yang bernama R. Saring Siswo Hadi Poernomo.

(8)

2.3 Data

2.3.1 Gambaran umum tentang Merpati Putih

PROFIL PERGURUAN PPS BETAKO MERPATI PUTIH

Nama : Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong M ERPATI

PUTIH

Tgl berdiri : 2 April 1963 di Yogyakarta

M otto : Sumbangsihku Tak Seberapa Namun Keikhlasanku Nyata Nama Pendiri : Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu M angkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro

Nama Guru Besar saat ini : M as Poerwoto Hadi Poernomo (M as Pung)

FALS AFAH MERPATI PUTIH

Falsafah dari PPS Betako M erpati Putih yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu :

Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening

M ersudi : M engupayakan dengan sungguh-sungguh; mencari sampai mendapatkan

Patithising : Ketepatan sasaran; tanpa meleset Tindak : Perbuatan, tindakan

Pusakane : Andalan; bersenjatakan Titising : Perwujudan, kristalisasi Hening : Keheningan, konsentrasi

(9)

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia yang baik maka bunyinya sebagai berikut :

"M encari sampai mendapat kebenaran dengan keheningan " atau dapat berarti pula

"M encari sampai mendapatkan suatu titisan kedamaian lahir batin, akan segala tindakan yang terpuji, untuk bekal / pusaka ketentraman selama hidup di dunia"

TRY-PRASETIA adalah janji yang harus diucapkan oleh setiap anggota yang menunjukkan tekad mereka akan sebuah kesepakatan. Keterikatan dan peran serta baik pribadi maupun bersama dengan anggota lain adalah suatu konsensus, yang meliputi :

a. Taat dan Percaya Kepada Tuhan Yang M aha Esa

b. M engabdi dan berbakti pada Nusa, Bangsa dan Negara Republik Indonesia

c. Setia dan Taat Kepada Perguruan

2.3.2

Pernafasan dan Tenaga dalam

M erpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat M erpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa

(10)

beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).

Setiap saat kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. M enghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha membersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan energi. Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai

Adenose Triposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini

adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.

Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.Teknik getaran inilah yang dimanfaatkan M erpati Putih untuk memecahkan benda-benda keras seperti balok es, batang pompa dragon, ataupun benda-benda keras lainnya bisa berupa beton cor, kikir atau per mobil.

(11)

Dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala akan mempengaruhi susunan molekul pada benda yang akan dipatahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam keadaan labil, maka sasaran itu kita hantam. Jadi yang terpenting disini bukan kekuatan fisik akan tetapi momentum dari sebuah pukulan yang kita lakukan.

Dengan alat yang disebut osciloscope telah berhasil dideteksi lima macam getaran yang ada pada murid M erpati Putih. Sedangkan menurut Dewan Guru masih ada getaran keenam, tetapi masih dalam taraf pengujian. Apakah getaran keenam ini merupakan " Senjata Pamungkas" dari M P kita tunggu saja kiprah M erpati Putih lebih lanjut.

2.3.3 Data Penyelenggara

Penerbit Gramedia mulai menerbitkan buku sejak tahun 1974. Buku pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila, karya M arga T. Sedangkan untuk buku non-fiksi pertama adalah Hanya Satu Bumi, yang ditulis oleh Barbara Ward dan René Dubois (diterbitkan bekerjasama dengan Yayasan Obor). Yang kemudian disusul oleh buku seri anak-anak pertama Cerita dari Lima Benua, dan kemudian seri-seri yang lain.

Dengan misi “Ikut mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa serta masyarakat Indonesia” , Gramedia Pustaka Utama berusaha keras untuk

(12)

menjadi agen pembaruan bagi bangsa ini dengan memilih dan memproduksi buku-buku yang berkualitas, yang memperluas wawasan, memberikan pencerahan, dan merangsang kreativitas berpikir.

M elalui pengalaman jatuh-bangun dan melihat kebutuhan pasar, Gramedia Pustaka Utama akhirnya mengkonsentrasikan diri untuk menggarap dua bidang utama, yakni fiksi dan non-fiksi. Bidang fiksi dibagi menjadi fiksi anak-anak dan pra-remaja, remaja, dewasa. Bidang non-fiksi dibagi menjadi humaniora, pengembangan diri, bahasa dan sastra Indonesia, bahasa Inggris/ELT, kamus dan referensi, sains dan teknologi, kesehatan, kewanitaan (masakan, busana), dsb.

Karena misi dan visi itu pula, Gramedia berusaha memilih penulis-penulis yang berkualitas. Di deretan fiksi kita mengenal nama-nama yang memiliki reputasi internasional seperti: John Grisham (penulis legal thriller), Sidney Sheldon, A gatha Christie, Danielle Steel, Sir Arthur Conan Doyle, dll.; dan lima penulis wanita paling top di Indonesia: M arga T., M ira W, M aria A. Sardjono, V. Lestari, dan S. M ara Gd. Di deretan non-fiksi untuk penulis lokal ada Hermawan Kartajaya, Kwik Kian Gie, Rhenald Kasali, Husein Umar, Vincent Gaspers, Andreas Harefa, Anand Krishna, Hembing W., Nila Chandra, M arry Winata, Rudy Choirudin, dll.; dan untuk penulis asing (terjemahan) ada: Jack Canfield & M ark Victor Hansen (Seri Chicken Soup for the Soul), John Gray, Daniel Goleman, John P. Kotter, Joe Girard, Andrew Weil, dll.

(13)

2.3.4 Kompetitor

Kompetitior dari M erpati putih adalah:

Judul : Teknik Oyama Karate Pengarang : J.B Sujoto

Penerbit : PT. Elex M edia Komputindo

Judul : Aikido: Seni Bela Diri dan Filosofi Pengarang : Bambang Ali Utomo

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Semua kompetitior merupakan buku-buku beladiri yang berasal dari luar Indonesia dan sudah sangat dikenal oleh banyak orang.

(14)

2.4

Sasaran

2.4.1 Geografi

Daerah domisili : Kota-kota besar tempat berkembangnya pencak silat di Indonesia.

Wilayah : Jakarta, Bandung, M edan, Padang, Yogyakarta, surabaya, dan kota besar lainnya.

2.4.2 Demografi

Usia : 25-35 tahun Gender : Laki laki dan perempuan Status ekonomi : B - A

Pendidikan : mahasiswa

2.4.3 Psikogafi

Lifestyle : sederhana

Attitude : terbuka dengan hal-hal baru, positive thinking Behaviour : Rasa ingin tahu yang besar

Suka membaca

M enghargai dan suka seni dan budaya Indonesia Suka bela diri

Suka sejarah dan budaya.

(15)

2.5

Analisa

S trength :

• Ditampilkan dengan visual yang menarik.

• Pembahasannya secara detail dan lengkap disertai penjelasan berupa ilustrasi.

Weakness :

• Tidak semua orang tertarik dengan pencak silat pada umumnya, merpati putih pada khususnya.

• Anggapan bahwa silat itu kampungan dan diidentikkan dengan hal-hal mistis.

Opportunities :

• Buku ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.

• Sangat sedikitnya buku tentang bela diri pencak silat pada umumnya, merpati putih pada khususnya

• Pencak silat merpati putih sudah cukup dikenal.

Threat :

• Perbandingan jumlah buku silat dan olah raga lain sangat tidak sebanding. • Banyak buku-buku bacaan yang lain yang lebih menarik.

Referensi

Dokumen terkait

Bila KAP (Kantor Akuntan Publik) mempunyai tujuan yang sama bagi profesinya, valensi dari pengaruh yang dihipotesiskan disini adalah sama dengan hipotesisi H 1 dan

Karena nelayan memilih untuk mempertahankan bentuk yang lama, maka perlu dilakukan analisa khususnya stabilitas kapal supaya performa kapal akan tetap baik meskipun

pengembangan bahan ajar LKPD pembelajaran cerpen yang berbasis multikultural dalam pembelajaran di kelas yang nantinya bertujuan untuk siswa dapat menerapkan nilai-nilai

The purpose of this study was to assess the effect of service quality, customer satisfaction, and perceived value on customer loyalty of users insurance manulife in

STUDENTS' PERCEPTION TOWARD TEACHERS ’ CLASSROOM MANAGEMENT IN ENGLISH AS FOREIGN LANGUAGE (EFL) CLASS..

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan pendekatan observasi serta pengumpulan data sekaligus pada suatu kurun waktu yang bersamaan

Indikator penilaian soal dengan presentase tertinggi terdapat pada indikator 1, yaitu indikator mengidentifkasi masalah yaitu mencapai presentase sebesar 62,5%,

6. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas departemen di provinsi. Susunan Organisasi Kantor