SIMULASI MODEL DISPERSI POLUTAN KARBON
MONOKSIDA DI PINTU MASUK TOL
(Studi Kasus Line Source Di Ruas Tol Dupak, Surabaya )
TESIS
Oleh : Endrayana Putut L.E.
NRP. 1209201004
Dosen Pembimbing :
ABSTRAK
Polusi udara adalah masalah yang sangat penting karena berkaitan dengan penyakit akibat
emisi kendaraan bermotor, yang mengandung SO
2, CO
2, CO, NO
x, dan gas – gas lainnya. Sementara itu,
simulasi model dispersi udara adalah salah satu cara/metode untuk mempelajari kualitas udara yang
sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pada penelitian ini dibahas tentang model matematika dari dispersi
emisi gas CO dari kendaraan bermotor roda empat yang memasuki pintu masuk tol Dupak, Surabaya.
Persamaan Gauss untuk line source disusun berdasarkan mekanisme transpor polutan secara dispersi,
difusi dan adveksi. Dari persamaan tersebut dapat dihitung nilai konsentrasi gas CO untuk level ground
downwind. Validasi model dilakukan dengan membandingkan konsentrasi gas CO hasil perhitungan
model dengan hasil pengukuran konsentrasi gas CO di lapangan. Dengan menggunakan uji R
2diperoleh
nilai R
2yang mendekati satu. Karena itu model Gaussian line source digunakan sebagai model dispersi
polutan CO. Model ini selanjutnya diselesaikan dan disimulasikan dengan komputer menggunakan
bahasa pemrograman Fortran dan divisualisasikan menggunakan perangkat lunak Surfer.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa model Gaussian line source dapat digunakan untuk
memodelkan pola dispersi gas CO level ground downwind di pintu masuk tol Dupak 3, Surabaya. Hasil
visualisasi bulan Januari sampai dengan Maret 2011 menunjukkan bahwa pola dispersi gas CO
dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Konsentrasi CO pada malam hari lebih tinggi daripada pada
siang hari. Dari pola dispersi CO, diusulkan agar di sekitar pintu masuk tol terdapat ruang udara terbuka
yang cukup agar bahaya yang ditimbulkan dari polutan CO yang teremisi dari sumber emisinya dapat
diminimalkan.
•
Berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara,
berupa gas buangan yang sangat beracun
•
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa
•
Konsentrasi CO di udara pada tempat tertentu dipengaruhi
oleh kecepatan emisi (pelepasan) CO di udara dan kecepatan
dispersi dan pembersihan CO dari udara.
•
CO dapat bereaksi dengan hemoglobin darah membentuk
karboksi hemoglobin (Hb-CO) yang tidak bisa mengangkut
oksigen dalam sirkulasi darah ( Mukono, 1997)
•
Kendaraan bermotor ( Fardiaz, 1992) terutama
yang berbahan bakar bensin (Bardeschi dkk,
1991).
•
Pembakaran hutan
•
Pembakaran sampah
•
Metabolisme tubuh manusia
•
mengalami gejala sakit kepala
•
gangguan mental (mental dullness)
•
Pusing
•
Lemah
•
Mual
•
Muntah
•
kehilangan kontrol otot, diikuti dengan penurunan denyut nadi dan
frekuensi pernapasan, pingsan, dan bahkan meninggal
•
perempatan jalan
•
jalan protokol ( A.Yani, Darmo, Mayjen
Sungkono, dll)
•
pintu masuk tol ( Tol Dupak, Tol Waru, Tol
Perak )
•
kawasan industri ( Rungkut Industri, Berbek )
Lokasi konsentrasi CO yang tinggi di Surabaya
a. Bagaimanakah merumuskan Gaussian Model
Line Source dari modifikasi persamaan
Gaussian Plume Model ?
b.Bagaimana validitas dari hasil perhitungan
konsentrasi CO dengan Gaussian Model Line
Source terhadap data primer yang diperoleh
dari hasil pengamatan langsung di lapangan?
c.Bagaimana visualisasi pola dispersi CO di pintu
masuk tol Dupak 3, Surabaya ?
•
Penerapan Gaussian Model Line Source hanya pada polutan CO.
•
Sumber polutan adalah kendaraan bermotor roda empat berbahan bakar bensin.
•
Lingkup kajian adalah pintu masuk tol Dupak 3, Surabaya.
•
Atmosfer udara yang ditinjau adalah atmosfer udara ambien di atas kota Surabaya.
•
Tinggi penerima (receptor) tertentu, yaitu z bernilai konstan.
•
Data meteorologi ( suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, arah angin )
yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari BMKG Tanjung Perak,
Surabaya.
•
Data primer yakni data konsentrasi CO dari pengambilan sampling langsung di
lapangan selama 1 (satu) minggu pada bulan Maret 2011 dengan menggunakan
peralatan inpanger.
•
Data jumlah kendaraan yang masuk di dalam pintu tol Dupak 3 diperoleh dari
pengamatan langsung antara bulan Maret – April 2011 dengan menggunakan
peralatan manual counter
•
Data kecepatan rata-rata kendaraan saat melintasi pintu masuk tol dihitung
dengan menggunakan stopwatch
•
Line source untuk sumber polutannya adalah lurus.
•
Data meteorologi adalah valid.
•
Tidak ada kontribusi polutan dari pabrik di sekitar pintu
masuk tol Dupak 3, Surabaya.
•
Diasumsikan bahwa arah angin di sepanjang tol Dupak
yang mengarah ke pintu tol adalah crosswind.
•
Elevasi muka tanah dan topografi daerah penyebaran
polutan sama dengan elevasi sumber polutan.
•
Polutan CO tidak bersifat reaktif, yaitu tidak mengalami
perubahan fisis dan kimia akibat bereaksi dengan
partikel lain. Laju perubahan bentuk serta
penghilangannya tidak diperhitungkan.
Tujuan Penelitian
1. Merumuskan Gaussian Model Line Source dengan
memodifikasi persamaan Gaussian Plume Model
untuk mengetahui pola dispersi polutan CO di
pintu masuk tol Dupak 3, Surabaya
2. Validasi hasil perhitungan konsentrasi CO dengan
Gaussian Model Line Source terhadap data primer
yang diperoleh dari hasil sampling di lapangan
3. Visualisasi pola dispersi CO di pintu masuk tol
•
Memberikan informasi kepada pemerintah kota Surabaya
yang dapat digunakan sebagai dasar pengambil kebijakan
atau peraturan daerah berkenaan dengan ambang batas
emisi CO yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor minimal
beroda empat.
•
Memberikan hasil penelitian kepada pihak terkait
mengenai pola dispersi polutan CO, sehingga dapat
diterapkan dalam rangka penyempurnaan upaya
pengelolaan kualitas udara di kota Surabaya.
•
Menambah pengetahuan dalam bidang matematika
terapan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengajaran di
sekolah.
•
Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
Menurut Moestikahadi(2001), sumber
pencemar udara meliputi :
1. Sumber titik ( point source ),contohnya emisi
dari cerobong pabrik
2. Sumber kawasan ( area source ), contohnya
pencemaran di kawasan industri
3. Sumber garis ( line source ), contohnya
pencemaran udara di jalan raya
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menggunakan
model Gaussian line source :
1.Irfan (2006) menggambarkan pola penyebaran pencemar
PM
10
.
2.Dewi (2005) untuk dalam perumusan strategi pengelolaan
pencemar gas CO dari aktifitas transportasi di jalan Akhmad
Yani, Surabaya.
3.Sathinukarat dan Satayopas (2003) untuk menggambarkan
pola dispersi polutan CO di Chiang Mai, Thailand.
4. Hassan, dkk.(2000) melakukan penelitian tentang pola
dispersi CO di kota Bandar Seri Begawan, Brunei
Darussalam
•
Gaussian model line source ini adalah perkembangan dari Gaussian plume
dengan mengasumsikan bahwa sebuah line source adalah deretan point
source yang mutually independent, masing – masing menghasilkan
kepulan polutan. Sehingga konsentrasi pada suatu titik di jalan dihitung
sebagai jumlah konsentrasi titik – titik sumber pada jalan tersebut (
Hassan, 2000)
•
Parameter q adalah emisi gas buang kendaraan dalam satu detik pada
saat kendaraan berjalan dalam range satu meter ( Dewi,2005 ). Nilai
dapat dicari dengan menghitung jumlah kendaraan dalam waktu
pengamatan dikalikan dengan kecepatan rata-rata emisi gas buang
kendaraan (2 x 10
-3g/s), kemudian dibagi dengan kecepatan rata-rata
kendaraan dalam m/detik ( Wark dan Warner, 1976).
•
Hassan dkk(2000) menyatakan bahwa hasil perhitungan konsentrasi
polutan dalam satuan µg/m
3apabila dinyatakan dalam ppm,
•
Noenik (1987) menyatakan bahwa fungsi
gamma didefinisikan sebagai berikut:
•
Pengumpulan data sumber emisi utama dengan menentukan
jumlah kendaraan yang melintas di lokasi penelitian berdasarkan
jenisnya pada waktu yang ditentukan dan kecepatan rata – rata
kendaraan
•
Pengumpulan data sekunder ( data meteorologi dari BMKG )
•
Penggunaan model matematika yang sudah ditentukan berdasarkan
data – data yang sudah dikumpulkan
•
Penyelesaian model matematika yang diikuti dengan penggunaan
program komputer untuk penyelesaian model matematika tersebut
•
Pengambilan data primer berupa konsentrasi CO di udara ambien
dan data meteorologi lapangan
•
Validasi model dengan data primer yang diperoleh dari lapangan
•
Simulasi pola dispersi polutan CO
•
Dokumentasi hasil
•
Jumlah kendaraan yang melintas di pintu
masuk tol Dupak 3, antara pukul 06.00 – 21.00
pada waktu sampling.
•
Penentuan ketinggian sumber emisi ( tinggi
knalpot )
•
Kecepatan rata – rata kendaraan
•
Data meteorologi ( kecepatan dan arah angin,
temperatur dan kelembaban udara, kembang
angin selama bulan Januari – Maret 2011)
•
Sampling udara menggunakan inpanger.
Sampel udara akan masuk, lalu diserap oleh
larutan KI 2%, setelah itu larutan KI akan
disimpan dan dianalisis di laboratorium
•
Data meteorologi lapangan, yaitu : arah dan
kecepatan angin saat sampling, temperatur
dan kelembaban udara. Juga cuaca untuk
memperkirakan tutupan awan.
Nilai q = 0,05 g/s
banyak kendaraan rata – rata = 75
faktor emisi CO 0,002 g/s
kecepatan rata – rata kendaraan saat melintasi pintu masuk tol yaitu 3 m/s.
Data meteorologi : arah dan kecepatan angin, kelembaban udara, temperatur
Validasi Model
•
Pada bab ini, model Gaussian line source
digunakan untuk simulasi model dispersi
polutan CO level ground downwind pada
bulan Januari, Februari dan Maret tahun 2011
pada siang hari dan malam hari. Data
meteorologi untuk simulasi model dispersi
polutan CO masing – masing terdapat pada
Tabel 5.1.1, Tabel 5.2.1 dan Tabel 5.3.1 di
bawah ini.
Simulasi Dispersi Polutan CO Bulan
Januari
Simulasi Dispersi Polutan CO Bulan
Februari
Simulasi Dispersi Polutan CO Bulan
Maret
•
Konsentrasi CO tertinggi bulan Maret 2011,
namun masih < baku mutu
•
Konsentrasi CO malam hari > siang hari
a. Model Gaussian line source dapat dirumuskan dengan
memodifikasi model Gaussian plume
b. Validasi model menggunakan
uji R
2
menunjukkan bahwa
model Gaussian line source ini dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi polutan CO di pintu masuk tol
Dupak 3, Surabaya.
c. Dari hasil visualisasi, didapat bahwa konsentrasi CO
maksimum pada siang hari terbesar pada bulan Maret
yakni 2622 µg/m
3
dan terkecil pada bulan Januari yaitu
2268 µg/m
3
. Sedangkan konsentrasi CO maksimum pada
malam hari terbesar pada bulan Maret yakni 5167 µg/m
3
dan terkecil pada bulan Januari 4846 µg/m
3
. Arah angin
selama bulan Januari sampai dengan Maret 2011
dominan dari Barat ke Timur.
1. Penelitian lebih lanjut di pintu masuk tol yang lain,
selain Dupak 3, dan juga tidak hanya untuk dispersi
polutan CO pada level ground downwind.
2. Selain itu, agar dilakukan simulasi untuk bulan –
bulan selain Januari, Februari dan Maret, juga untuk
arah angin yang tidak tegak lurus dengan jalan raya.
3. Rekomendasi kepada PT. Jasa Marga (Persero), Tbk.
Cabang Surabaya Gempol diharapkan menyediakan
ruang udara terbuka yang cukup di sekitar pintu
masuk tol agar bahaya yang ditimbulkan dari polutan
CO yang teremisi dari sumber emisinya dapat
diminimalkan.
• Alina (2010), Statistical Models for Test Equating, Scaling and Linking, Springer
• Atkinson, R., Bremner, S., Anderson, H., Strachan, D., Bland, J.M., (1999), “Short- term Association between Emergency Hospital Admissions for Respiratory and Cardiovascular Disease and Outdoor Air Pollution in London”, Arch Environ health 54(6): 399-411
• Atmakusumah, Maskun, I., Djajanto, W.(1996), Mengangkat Masalah Lingkungan
• Ke Media Massa, Yayasan Obor Indonesia
• Bardeschi, A., Colluci A., Gianelle, V., Gnagnetti, M., Tamponi, M., Tebaldi, G. (1991) Analysis of the impact on air quality of motor vehicle traffic in the Milan urban area. Atmospheric Environment, Vol. 25B No. 3, hal. 415 – 428.
• Chamida. (2004), Strategi Pengendalian Pencemaran Udara Berupa Kebijakan Berdasarkan Pemanfaatan Model Matematika
Dispersi Pencemar Udara (PM10) di Kota Surabaya, Tesis Magister, Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya, Surabaya.
• Costabile, F., Allegrini, I. (2008) A new approach to link transport emission and air quality: An intelligent transport system based on the control of traffic air pollution. Environmental Modelling and Software, Vol.23, hal. 258 – 267.
• Dewi, R. (2005), Penerapan Gaussian Line Source Model Dalam Perumusan Strategi Pengelolaan Pencemar Gas CO Dari
Aktifitas Transportasi Di Sepanjang Jalan Akhmad Yani Kota Surabaya, Tesis Magister, Jurusan Teknik Lingkungan, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya.
• Fardiaz, Srikandi (1992), Polusi Air dan Udara. Kanisius, Yogyakarta
• Hassan Hasnah, Singh,M.P., Gribben, R.J., Srivastava, L.M., Radojevic, M., Latif Azahar (2000),”Application of a line source air quality model to the study of traffic carbon monoxide in Brunei Darussalam”. ASEAN Journal on Science and Technology for
Development, Vol. 17 No 1.
• Hewitt, C.N. dan Jackson, A.V., (2003), Handbook of atmospheric science: principles and applications, Wiley - Blackwell, Inc., New York.
• Sathitkunarat, S., Satayopas, B. (2003). “Effect of Traffic on Carbon Monoxide Concentration in Chiang Mai Urban Area”.
Proceedings of the 2nd Regional Conference on Energy Technology Towards a Clean Environment, Phuket, Thailand
• Setyorini, Titin (2003), Faktor Penentu Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Area Transportasi Dengan Indikator CO, Tesis, Jurusan Teknik Lingkungan, ITS, Surabaya.
• Singh, M.P.(1997). Lecture notes delivered in the Workshop on Air Pollution Modelling conducted at the University of Brunei Darussalam, Brunei Darussalam.
• Soedomo, Moestikahadi, (2001), Pencemaran Udara. ITB, Bandung
• Soenarmo, S, H., (1999), Diktat Kuliah Meteorologi Pencemaran Udara, Penerbit ITB, Bandung
• Sutini, (2009), Simulasi Model Matematika Dari Dispersi Pencemaran SO2Di Kawasan Industri PT. Semen Gresik, Tesis, Jurusan Matematika, ITS, Surabaya.
• Wark, K., Warner, C.,(1976), Air Pollution. Harper & Row. Publishers, New York.
• Widodo, Basuki (2010). MSc in Computational Fluid Dynamics Atmospheric Dispersion. Lecture handouts, Jurusan
Matematika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya.