• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Peta Geologi Gunungapi.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyusunan Peta Geologi Gunungapi.pdf"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR NASIONAL INDONESIA STANDAR NASIONAL INDONESIA

SNI 13-4728-1998 SNI 13-4728-1998 ICS 07.060 ICS 07.060

Penyusunan Peta Geologi Gunung Api

Penyusunan Peta Geologi Gunung Api

BADAN STANDARDISASI NASIONAL-BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL-BSN

(2)

Latar Belakang

Latar Belakang

Indonesia adalah suatu kepulauan dan dikenal sebagai negara yang kaya akan gunungapi, Indonesia adalah suatu kepulauan dan dikenal sebagai negara yang kaya akan gunungapi, yang berderet pada jalur tektonik sepanjang lebih kurang 7000 km, mulai dari Busur yang berderet pada jalur tektonik sepanjang lebih kurang 7000 km, mulai dari Busur Sunda (Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara), Busur Banda (Banda, Ternate, Nila, Damar), Sunda (Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara), Busur Banda (Banda, Ternate, Nila, Damar), Busur Sulawesi (Sulawesi Utara, Sangir Talaud), sampai dengan Busur Halmahera Busur Sulawesi (Sulawesi Utara, Sangir Talaud), sampai dengan Busur Halmahera (Halmahera dan sekitarnya).

(Halmahera dan sekitarnya).

Pelaksanaan pemetaan geologi gunungapi baru dimulai pada tahun 1970-an, berupa Pelaksanaan pemetaan geologi gunungapi baru dimulai pada tahun 1970-an, berupa  pemetaan

 pemetaan geologi geologi bersistem, bersistem, dengan dengan menggunakan menggunakan sistem sistem berdasarkan berdasarkan pada pada peta peta dasardasar rupabumi. Mulai tahun1980 pelaksanaan pemetaan berubah menjadi pemetaan geologi rupabumi. Mulai tahun1980 pelaksanaan pemetaan berubah menjadi pemetaan geologi  bertema, yaitu pemetaan geologi khusus bagian gunu

 bertema, yaitu pemetaan geologi khusus bagian gunungapi yang bersangkutan.ngapi yang bersangkutan.

Peta geologi gunungapi ini merupakan data dasar untuk mendukung penelitian lanjutan Peta geologi gunungapi ini merupakan data dasar untuk mendukung penelitian lanjutan kegunungapian lainnya, seperti penyediaan sumberdaya panasbumi dan pemetaan daerah kegunungapian lainnya, seperti penyediaan sumberdaya panasbumi dan pemetaan daerah kawasan rawan bencana gunungapi, di samping menunjang disiplin ilmu lainnya.

kawasan rawan bencana gunungapi, di samping menunjang disiplin ilmu lainnya.

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan informasi kegunungapian, diperlukan Sejalan dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan informasi kegunungapian, diperlukan  pedoman

 pedoman penyusunan penyusunan peta peta geologi geologi gunungapi gunungapi yang yang memuat memuat persyaratan persyaratan dan dan ketentuanketentuan umum dengan format standar Indonesia.

umum dengan format standar Indonesia.

Peristilahan dan simbol-simbol

Peristilahan dan simbol-simbol kegunungapian terutama mengacu kepada,kegunungapian terutama mengacu kepada, 1.

1. Peta-peta geologPeta-peta geologi gunungi gunungapi Indonesia, terbapi Indonesia, terbitan Direktorat Vulkanologi, itan Direktorat Vulkanologi, dari tahundari tahun 1982 sampai dengan 1996.

1982 sampai dengan 1996. 2.

2. Peristilahan geoPeristilahan geologi logi dan ilmu dan ilmu yang yang berhubungan, berhubungan, M.M. Pubohadidjojo, M.M. Pubohadidjojo, 1974.1974. 3.

3. Pyroclastic Pyroclastic RocksRocks oleh Fisher & Scmincke, H.U, yang diterbitkan pada tahun 1984 oleh Fisher & Scmincke, H.U, yang diterbitkan pada tahun 1984 4.

4. Volcanic Volcanic successions, successions, modern modern and and ancient ancient   oleh Cash, R. A.F and wright, J.V, yang  oleh Cash, R. A.F and wright, J.V, yang diterbitkan pada tahun 1987.

diterbitkan pada tahun 1987. 5.

5. Siymbols Siymbols used used on on geological geological mapsmaps oleh Development Bureau of mineral Resourcesoleh Development Bureau of mineral Resources Geology and Geophysics, yang diterbitkan pada t

(3)

 DAFTAR ISI

Halaman

Latar Belakang i

Daftar isi ii

Daftar Gambar iii

Daftar Tabel iii

Daftar Lampiran iii

1. Ketentuan Umum 1

1.1 Maksud dan Tujuan 1

1.2 Ruang Lingkup 1 1.3 Definisi 1 1.4 Pengertian 1 1.5 Istilah 1 2. Persyaratan Teknis 4 2.1 Simbol 4

2.1.1 Huruf dan Angka 4

2.1.2 Tata Warna dan Corak 5

2.1.3 Keterangan Simbol 8 2.2 Spesifikasi 8 3. Unsur Tambahan 10 3.1 Penyusunan Peta 10 3.2 Pengumpulan Peta 10 3.3 Penyiapan Peta 10 3.4 Penyajian Peta 10 3.5 Penelaahan Peta 11 3.6 Penerbitan 11 3.7 Pencetakan 11 3.7.1 Bahan Buku 11 3.7.2 Ukuran 11 3.8 Pengemasan 11 3.9 Pendokumentasian 11

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Standar Warna 6

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penulisan Simbol Huruf dari Nama Batuan/Endapan Gunungapi sebagai Karakter Kedua dalam Pemberian Nama Satuan Peta 5 Tabel 2 Penggambaran Warna dan Corak untuk Tiap Jenis Batuan/Endapan

Gunungapi 7

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Simbol pada Peta Geologi Gunungapi

12

Lampiran 2 Keterangan Bagan Tata Letak Peta Geologi Gunungapi 17

(5)

1.1 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan standardisasi adalah sebagai pedoman untuk penyeragaman dalam tata cara pembuatan peta geologi gunungapi.

1.2 Ruang Lingkup

Standar ini mencakup definisi, pengertian, bobot, skala, persyaratan teknis, serta  penjelasannya.

Standar ini dipakai untuk pembuatan peta geologi gunungapi pada gunungapi yang diketahui sumber erupsinya.

1.3 Definisi

Peta geologi gunungapi adalah peta yang menyajikan bentuk ungkapan data dan informasi geologi, yang memuat informasi jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, gejala kenampakan panasbumi dan sumberdaya mineral, yang secara keseluruhan menggambarkan evolusi/periode kegiatan gunungapi tersebut.

1.4 Pengertian

a) Skala peta merupakan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya yang dinyatakan dengan angka atau garis atau gabungan keduanya.

 b) Peta geologi gunungapi diterbitkan dengan skala 1:100.000, 1:50.000, atau 1:25.000 sesuai dengan luas pelamparan batuan/endapan gunungapinya.

c) Peta geologi gunungapi merupakan peta geologi bertema.

d) Peta geologi gunungapi disajikan dalam bentuk gambar yang memuat simbol-simbol. Penjelasan peta dimuat dalam bentuk keterangan pinggir.

e) Peta geologi gunungapi sebagai informasi kegunungapian terdiri atas

(1) unsur petanya sendiri yang merupakan pencerminan lingkungan geologi gunungapi serta periode kegiatannya.

(2) unsur penampang yang memberikan gambaran matra ketiga, dan (3) unsur uraian dalam bentuk keterangan pinggir.

1.5 Istilah

Gunungapi adalah gunung yang umumnya berbentuk kerucut dan mempunyai lubang kepundan (bekas lubang kepundan) tempat keluarnya magma ke permukaan bumi, yang  berasal dari hasil peleburan mantel atau kulit bumi.

Gunungapi strato  adalah gunungapi yang dibentuk oleh perulangan perlapisan lava dan  piroklastik.

 Magma adalah cairan silikat pijar bersuhu antara 900o sampai dengan 1400o C yang terdapat di dalam bumi di bawah tubuh gunungapi.

(6)

E rupsi pusat 

 adalah erupsi yang terjadi pada kawah utama, umumnya terletak di puncak gunungapi.

E rupsi samping

 adalah erupsi yang terjadi pada bagian lereng tubuh gunungapi.

E ksplosi 

 adalah erupsi bersifat letusan yang menghasilkan material vulkanik.

Efus

iadalah erupsi bersifat leleran yang menghasilkan lava.

E rupsi magmatik 

  adalah proses keluarnya magma dalam bentuk leleran atau lontaran material pijar.

Letusan freatik 

 adalah letusan uap air yang melontarkan material bukan magmatik.

Letusan frcatomagmatik 

 adalah letusan yang melontarkan material bukan magmatik dan sebagian kecil magmati.

Lava adalah magma yang keluar ke permukaan secara efusi.

 Ali ran lava

 adalah lava yang mengalir dari lubang kawah.

Kubah lava

 adalah lava yang menumpuk di dalam kawah yang dan berbentuk kubah.

 Maar 

adalah tubuh gunungapi yang terbentuk akibat letusan freatik.

Kawah

adalah lubang erupsi berdiameter lebih kecil atau sama dengan 2 km.

Kaldera

adalah kawah yang berdiameter lebih dari 2 km.

 Sumber erupsi 

 adalah tempat/titik terjadinya erupsi.

E rupsi celah

 adalah erupsi yang terjadi melalui bidang rekahan akibat struktur pada tubuh atau di luar tubuh gunungapi.

E rupsi eksentrik 

 adalah erupsi yang terjadi di bagian luar tubuh gunungapi, tetapi masih  berasal dari dapur magma gunungapi tersebut.

E ndapan primer 

 adalah batuan/endapan sebagai hasil erupsi gunungapi secara langsung,  baik bersifat eksplosi maupun efusi.

E ndapan sekunder 

 adalah batuan/endapan bukan sebagai hasil erupsi secara langsung. Kerucut sinder adalah kerucut yang terbentuk dari hasil akumulasi sinder atau material  piroklastik yang bersifat skoriaan.

E ndapan aliran piroklastik (endapan awan panas

)  adalah batuan/endapan hasil erupsi  berupa aliran massa yang terdiri atas campuran gas dan material lepas dalam berbagai ukuran dan bersuhu tinggi (3000 —7000C), yang dicirikan oleh tidak adanya struktur  perlapisan dan pemilahan buruk.

E ndapan jatuhan piroklastik 

 adalah batuan/endapan hasil erupsi eksplosi berupa material lepas berukuran abu sampai dengan blok, yang terlontar dan jatuh kembali karena  pengaruh gravitasi, yang dicirikan dengan adanya struktur perlapisan dengan pemilahan  baik.

E ndapan lur uhan (surge

) adalah endapan hasil erupsi eksplosi berupa aliran massa yang terdiri atas campuran material lepas berbutir halus, bercampur dengan gas, bersuhu tinggi, terbentuk bersamaan dengan aliran piroklastik, dan umumnya dicirikan oleh struktur  perlapisan bergelombang dan silang siur.

(7)

I gnimbri t 

adalah batuan hasil erupsi eksplosi berupa aliran piroklastik, terutama tersusun oleh batuapung, yang umumnya termampatkan.

Lahar 

 adalah aliran massa berupa campuran air dan material lepas berbagai ukuran yang  berasal dari kegiatan gunungapi.

Lahar hujan

 adalah lahar yang airnya berasal dari air hujan.

Lahar letusan

 adalah lahar yang terbentuk akibat letusan pada gunungapi yang berdanau kawah.

E ndapan longsoran gunungapi 

 adalah endapan yang terbentuk sebagai akibat longsornya sebagian tubuh gunungapi.

E ndapan guguran lava

 adalah batuan/endapan yang terbentuk sebagai akibat longsornya tubuh lava.

 Solfatara

 adalah hembusan gas gunungapi, terutama mengandung gas belerang.

F umarola

adalah hembusan gas gunungapi, terutama mengandung gas uap air (H2O).

 Mofet 

adalah hembusan gas gunungapi yang beracun, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.

E ndapan aluvial

 adalah endapan material lepas berbagai ukuran dengan media air sungai atau laut.

(8)

2. Persyaratan Teknis

2.1. Simbol

Simbol merupakan tanda yang dipakai untuk menjelaskan sesuatu pada peta geologi gunungapi, berupa huruf, angka, , warna, lambang, corak, atau gabungannya.

2.1.1 Huruf dan Angka

Huruf dan angka digunakan untuk penamaan satuan peta.

Huruf digunakan untuk menunjukkan singkatan nama sumber erupsi dan jenis satuan  batuan/endapan. Angka digunakan untuk menunjukkan urutan kejadian/pengedapan satuan  batuan/endapan gunungapi pada suatu sumber.

Penulisan nama satuan peta menggunakan tiga karakter secara berurutan yang merupakan gabungan huruf dan angka.

a) Karakter pertama, menunjukkan singkatan nama sumber erupsi, ditulis dengan huruf  besar dan terdiri atas satu huruf atau dua huruf.

1) Satu huruf besar adalah huruf pertama nama gunungapi yang merupakan sumber erupsi utama.

Contoh : G. Merapi sebagai sumber erupsi utama disingkat M

2) Dua huruf besar adalah huruf pertama yang diikuti huruf lainnya dari nama gunungapi yang merupakan sumber erupsi yang lain, tetapi masih berada pada  bagian tubuh gunungapi yang merupakan sumber erupsi utamanya.

Penggunaan dua huruf dilakukan jika huruf pertama nama sumber erupsi tersebut sama dengan nama huruf pertama nama sumber erupsi utama.

Contoh : gunungapi parasit Mojo pada bagian tubuh G. Merapi disingkat MO.  b) Karakter kedua, menunjukkan singkatan nama satuan batuan/endapan gunungapi,

ditulis dengan huruf kecil dan terdiri atas satu huruf atau dua huruf (tabel 1)

1) Satu huruf kecil adalah huruf pertama nama batuan/endapan sebagai hasil erupsi primer yang magmatis.

2) Dua huruf kecil adalh huruf pertama yang diikuti huruf lainnya dari nama endapan batuan primer hasil eksplosi yang bukan magmatik

3) Dua huruf kecil adalah huruf pertama yang diikuti huruf lainnya dari nama satuan endapan sekunder.

c) Karakter ketiga, menunjukkan urutan kejadian atau pengendapan satuan  batuan/endapan pada sebuah sumber erupsi, ditulis dengan angka (arabik). Urutan  pertama/tertua dimulai dengan angka 1 (satu).

Contoh : aliran lava satu disingakat 11 aliran piroklastik satu disingkat a1 Contoh penamaan satuan peta :

M13 : Merapi aliran lava tiga Mfr2 : Merapi freatik dua

Mlg1 : Merapi longsoran gunungapi satu MOlh3 : Mojo lahar tiga

(9)
(10)

1) Warna aliran lava adalah merah dan jenis batuan lava lainnya berwarna ungu. Setiap satuan lava yang berbeda urutan pengendapan/kejadiannya, dibedakan  berdasarkan tingkat derajat kekuatan warna serta warna tersebut dapat juga diberi

corak.

2) Warna aliran piroklastik adalah hijau, jatuhan piroklastik berwarna kuning dan  jenis endapan piroklastik lainnya berwarna j ingga. Setiap satuan piroklastik yang  berbeda urutan pengendapannya dibedakan berdasarkan tingkat derajat kekuatan

warna serta warna tersebut dapat juga diberikan corak.

3) Warna satuan batuan/endapan sekunder adalah coklat dan setiap satuan  batuan/endapan yang berbeda urutan pengendapannya dibedakan berdasarkan

tingkat derajat kekuatan warna serta warna tersebut dapat juga diberi corak.

TABEL 2

PENGGAMBARAN WARNA DAN CORAK UNTUK TIAP JENIS BATUAN/ENDAPAN GUNUNGAPI

Batuan/Endapan Warna Corak

LAVA Aliran Kubah Merah Ungu

+ + + +

x x x x

Piroklastik Aliran Jatuhan Luruhan Freatik Freatomagmatik Sinder Ignimbrit Hijau Kuning Jingga -. - . - . –

>>>

<<<

 _ _ _ _ _ Lahar Guguran Lava Longsoran Gunungapi Hujan Letusan Coklat Aluvial Biru . . . . . . . .

(11)

d) Warna satuan peta di luar daerah penelitian diberi warna yang berbeda, dengan pilihan warna bebas.

(1) Warna satuan peta untuk batuan/endapan gunungapi kuarter maupun tersier masing-masing satu warna dengan tidak membedakan jenis  batuan/endapan.

(2) Warna satuan peta bukan batuan gunungapi masing-masing digambar dalam bentuk garis arsir berwarna.

e) Urutan tingkat derajat kekuatan warna dari yang tertua hingga ke yang termuda untuk masing-masing warna mencerminkan urutan satuan batuan/endapan dari tertua ke termuda.

f) Khusus untuk endapan aluvial diberi warna biru dan setiap perbedaan urutan  pengendapannya dibedakan berdasarkan tingkat derajat kekuatan warna.

2.1.2 Keterangan Simbol

Simbol yang tertera pada peta geologi gunungapi harus tertera pada keterangan pinggir dan sebaliknya. Bentuk dan ukurannya disesuaikan, seperti yang ditunjukkan dalam lampiran 1.

2.2. Spesifikasi

a). Peta geologi gunungapi menggunakan peta dasar rupabumi nasional, yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), dan berskala 1:100.000, 1:50.000, atau 1:25.000.

 b). Pencantuman batimetri atau kedalaman laut pada peta geologi gunungapi tidak merupakan keharusan.

c). Batasan ukuran dan bentuk lembar peta geologi gunungapi ditentukan oleh bentuk dan luas gunungapi serta batas pelamparan sebaran aliran batuan/endapannya.

d). Skala peta yang digunakan tergantung pada luas gunungapi yang bersangkutan, yang dikaitkan dengan ukuran kertas yang tersedia. Untuk gunungapi dengan luas yang kecil, digunakan skala besar (1:25.000) dan sebaliknya.

e). Pembuatan peta sebaran batuan yang lebih rinci dengan skala yang lebih besar untuk daerah puncak atau daerah tertentu. Ungkapan data dan informasi dapat digambarkan lebih rinci sebagai berikut.

1). Pembuatan kolom stratigrafi menampilkan informasi urutan dan ketebalan satuan  batuan serta umur. Kolom ini dapat berupa cerminan dari suatu lokasi penelitian

atau gabungan dari beberapa lokasi penelitian. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

(a) Peta sebaran dan kolom stratigrafi tersebut dapat ditempatkan di dalam kolom  peta geologi ataupun pada keterangan pinggir, seperti yang dirinci dalam

lampiran 2.

(b) Simbol yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang ada. (c) Daerah atau lokasi yang dirinci diberi simbol.

(12)

2). Pembuatan peta isopak selebaran jatuhan piroklastik untuk letusan yang tercatat Penjelasannya adalah sebagai berikut.

(a) Peta isopak ditempatkan menyatu dengan peta geologi gunungapinya.

(b) Peta isopak dibuat jika sebaran endapan jatuhan piroklastik tersebut masih dapat dikenal di lapangan ataupun dapat berdasarkan data pustaka.

(13)

3. Unsur Tambahan

3.1 Penyusunan Peta

Peta geologi gunungapi disusun berdasarkan data kegunungapian sebagai hasil  pengamatan dan penelitian di lapangan serta analisis laboratorium. Peta tersebut disajikan dalam bentuk gambar melalui proses kartografi. Semua keterangan ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Keterangan dalam bahasa Inggris ditulis pada paragraf terpisah dengan menggunakan huruf miring.

3.2 Pengumpulan Data

a). Pemetaan geologi gunungapi dilaksanakan melalui tahap periapan, kegiatan lapangan, kegiatan laboratorium, dan pelaporan.

 b). Data kegunungapian berupa data geologi gunungapi meliputi hasil penelitian di lapangan, analisis laboratorium, serta kompilasi data acuan.

c). Data geologi di luar daerah pemetaan, tetapi masih tercakup dalam lembar peta, digunakan sebagai data penunjang untuk melengkapi data geologi gunungapi tersebut. 3.3 Penyiapan Peta

a) Peta dasar rupabumi disiapkan pada bahan yang stabil ( peta garis hijau).

 b) Peta dasar lapangan diusahakan berskala sesuai dengan skala peta yang akan diterbitkan atau lebih besar.

c) Peta tangan atau sketsa digunakan untuk mengoreksi unsur rupabumi dan geografi sebagai bahan perbaikan atau pelengkap peta dasar.

d) Semua data dan informasi pada butir 3.2 diolah kemudian disimpulkan dan selanjutnya dituangkan pada peta sementara.

e) Mutu peta geologi gunungapi ditentukan oleh bobot dan data dasarnya yang terkandung di dalamnya.

f) Penerapan pemakaian huruf , angka, tata warna, lambang, corak, atau gabungannya adalah seperti yang diuraikan pada butir 2.1.

g) Penyiapan penampang geologi, kolom korelasi satuan peta, dan keterangan pinggir disusun sesuai dengan bagan tata letak yang ditentukan.

h) Cara pengambarannya adalah sebagai berikut:

1) Unsur-unsur geologi gunungapi dan keterangan lainnya digambar pada peta garis hijau.

2) Tebal garis mengikuti pedoman yang telah ditentukan.

I) Penyiapan naskah lengkap peta geologi gunungapi disesuaikan dengan data peta terhimpun.

J) Naskah lengkap peta geologi gunungapi diserahkan kepada tim penelaah. 3.4 Penyajian Peta

a) Bagan tata letak dan unsur keterangan pinggir peta geologi gunungapi dapat dilihat  pada lampiran 2. Penyimpangan bagan dapat dilakukan selama proses kartografi

(14)

 b) Korelasi satuan peta digambarkan dalam bentuk penampang melintang dan kolom stratigrafi.

c) Setiap satuan peta dinyatakan dengan warna, huruf, angka, corak, atau gabungan diantaranya.

d) Setiap satuan peta pada kolom korelasi satuan peta dinyatakan dengan kotak satuan yang berisi warna, huruf, angka, corak, atau gabungan di antaranya.

e) Nama setiap satuan peta dituliskan dibelakang kotak satuan peta pada kolom keterangan dan ditulis dengan huruf besar (kapital).

f) Uraian setiap satuan peta dituliskan mengikuti nama satuan peta. 3.5 Penelaahan Peta

Penelaahan naskah peta geologi gunungapi dilakukan oleh para ahli gunungapi dan ahli kebumian lainnya yang tergabung dalam tim penelaah yang ditunjuk oleh Direktorat Vulkanologi.

3.6 Penerbitan

Peta geologi gunungapi dibuat oleh Direktorat Vulkanologi atau instansi lain, baik  pamerintah ataupun swasta, dan penerbitannya disahkan oleh Direktorat Vulkanologi.

3.7 Pencetakan 3.7.1 Bahan Baku

Peta geologi gununapi disajikan dalam bentuk gambar yang dicetak di atas kertas konstruk 3.7.2 Ukuran

Peta geologi gunungapi dicetak di atas kertas yang berukuran sesuai dengan sebaran  batuan gunungapi dan skalanya

3.8 Pengemasan

Peta geologi gunungapi dilipat menurut kaidah yang berlaku untuk memudahkan pemakai melihat judul lembar peta geologi gunungapi itu dan dimasukkan ke dalam kantong yang disediakan.

3.9 Pendokumentasian

a) Peta geologi gunungapi yang sudah diterbitkan disimpan di perpustakaan Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pusat Informasi Nasional, dan Direktorat Vulkanologi. Peta ini terbuka untuk umum.

 b) Peta geologi gunungapi yang sudah terbit dapat diperoleh di Direktorat Vulkanologi.

(15)

SIMBOL YANG DIGUNAKAN PADA PETA GEOLOGI GUNUNGAPI

Simbol Keterangan Tebal Garis (mm)

Kontak  /batas satuan batuan

Garis putus-putus bila diperkirakan 0,2

 Antiklin

Panah utama menunjukkan arah penunjaman 0,2

 Sinklin

Panah utama menunjukkan arah penunjaman 0,2

 N T

 Sesar normal

Panah menunjukan arah kemiringan patahan  N : bagian yang naik

T : bagian yang turun

Garis putus-putus bila diperkirakan Titik-titik bila terpendam

0,3

 Sesar naik

Gerigi menunjukkan bagian yang naik Garis putus bila diperkirakan

Titik-titik bila terpendam

0,3

Kelurusan pada potret udara

0,3

100

(16)

 Sesar mandatar

Arah panah menunjukkan arah gerakan relatif Garis putus bila letaknya diperkirakan

Titik-titik bila terpendam

0,3

K elurusan dan arah perkembangan

titik erupsi

0,2

Kaldera

Ujung segitiga menunjukkan bagian dalam kaldera

Garis putus bila letaknya diperkirakan Titik-titik bila terpendam

0,3

. .

Kawah

Arah garis dalam menunjukan bagian dalam kawah

Garis putus bila letaknya diperkirakan Titik-titik bila terpendam

0,3

 Maar

Lingkaran bagian dalam menunjukkan bagian dasar

0,2

Kubah

0,2

E rupsi celah

0,2

(17)

 Mofet

0,2

 Solfatara

0,2

F umarola

0,2

 Mata air panas

0,2

 Mata air

0,2

+3600

Puncak gunungapi

0,1

D

Danau kawah

0,1

F osil vertebrata

0,1

(18)

F osil tumbuhan

0,1

F osil kayu terarangkan

0,3

F osil benda purbakala (artifak)

0,2

Contoh batuan untuk penanggalan

radiometri

0,2

Pos pengamatan gunungapi

0,2

===

Terowongan

0,2

Lokasi penambangan

0,1

Bekas lokasi penambangan

0,1

(19)

A B

Garis penampang geologi

0,1

5 3

I sopak dengan angka ketebalan

0,1

A

Daerah/lokasi yang dirinci

0,2

(20)

KETERANGAN BAGAN TATA LETAK PETA GEOLOGI GUNUNGAPI 1. Peta geologi gunungapi

2. Instansi penerbit/Direktur (nama) 3. Nama gunungapi

4. Peta lokasi penelitian

5. Peta indeks rupabumi nasional (Bakosurtanal) 6. Deklinasi

7. Daftar istilah

8. Judul peta geologi gunungapi, tim penyusun, dan tahun penerbitan 9. Skala garis dan skala angka

10. Korelasi satuan peta 11. Keterangan peta 12. Nama peserta pemeta 13. Nama penelaah

14. Keterangan simbol 15. Daftar acuan

(21)

2 3 1 4 5 9 6 7 16 14 15 10 11 13 12 8

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Semisal dalam seni grafis terdapat beragam teknik yang material dan cara pengerjaannya berbeda-beda, dari hal-hal tersebut penulis menemukan bahwa seni grafis memiliki

• Manajer operasional harus memahami bahwa perusahaan beroperasi dalam system yang terbuka, sehingga terdapat banyak factor yang dapat mempengaruhi perkembangan

Taraf perlakuan frekuensi dengan penurunan jumlah total bakteri terbanyak dan tidak memengaruhi kualitas fisik dan kimia susu kambing, terpilih untuk tahap perlakuan

Kandungan flavonoid yang banyak ditemukan pada bahan alam memiliki efek antioksidan dan mampu menghambat secara langsung aktivitas tirosinase pada proses

Bagi peserta didik, penelitian dan pengembangan modul implemen-tasi teknik psikodrama ini dapat memberikan pemahaman tentang perlunya memiliki efikasi diri yang

Berdasarkan pertimbangan diatas maka bejana paling cocok digunakan bejana silinder horizontal Berdasarkan pertimbangan diatas maka bejana paling cocok digunakan bejana

Pengaruh perlakuan perendaman benih palem raja pada asam giberelin terhadap tinggi kecambah berdasarkan hasil analisis keragaman menunjukkan pengaruh tidak nyata,

Kemudian dilakukan pengujian dengan melakukan penarikan data dengan besar yang sama menggunakan 2 (dua) kabel jaringan yang menghubungkan 2(dua) switch menggunakan