ANALISIS KINERJA SISTEM RSI PKU MUHAMMADIYAH
KABUPATEN TEGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADE
Hardiyanti Armala1 , MY. Teguh Sulistyono, M.Kom2
1,2Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro 1,2Jln. Nakula I No. 5-11 Semarang, Kode Pos 50131, Telp. (024) 3520165
E-mail : 112201204775@mhs.dinus.ac.id1, micellines@gmail.com2
Abstrak
RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal memiliki sebuah sistem layanan SIMRS Singkil yang dibuat dengan tujuan agar sistem tersebut membantu para pengguna untuk memudahkan pegawai dalam mendata pasien. Namun seiring banyaknya pasien penggunaan sistem SIMRS Singkil masih mengalami beberapa masalah.Pada proses registrasi pasien terdiri dari proses pendataan pasien yang digunaknakan untuk mengisi data pasien. Namun, sering terjadi penumpukan data pasien yang melakukan registrasi pada bagian pendaftaran. Sistem Informasi yang belum optimal, jaringan yang terputus,kurangnya ketepatan waktu dalam penginputan data pasien.Oleh karena itu perlu diadakan pengukuran kinerja dan kualitas sistem untuk mengetahui kendala yang dihadapi pada penggunaan SIMRS agar lebih membantu memperbaiki kinerja dan kualitasnya sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kuisioner. Kemudian dilakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui kinerja yang sedang berjalan dengan menggunakan tahapan kinerja menurut Training Resources Data Exchange (TRADE). Hasil dari penelitian ini digunakan sebagai rekomendasi dalam perbaikan agar kinerja bisa berjalan sesuai dengan sasaran perusahaan. Kata kunci : Kinerja Sistem, Pengukuran Kinerja, TRADE, SIM RS Singkil, Analisis xvii + 77 halaman; 15 gambar; 14 tabel; 2 lampiran Daftar Acuan: 10 (1989 – 2014)
Abstract
RSI PKU Muhammadiyah Tegal has a service system SIMRS Singkil created with the aim that the system helps users to facilitate the employee in the patient record. But as the number of patients using the system SIMRS Singkil still having some problems. In the patient registration process consists of the data collection process digunaknakan patients to fill patient data. However, often the accumulation of the data of patients who register in the registration section. The information system is not optimal, the network is disconnected, the lack of timeliness in inputting patient data. Therefore it is necessary to measure the performance and quality of the system to know the obstacles encountered in the use of SIMRS to better help improve the performance and quality in accordance with the desired objectives. The method used is observation, interviews, documentation and questionnaires. Then measuring performance to determine the performance of the running by using the stage performance by Training Resources Data Exchange (TRADE). The results of this study are used as recommendations for improvement so that performance can be run in accordance with the company's goals.
Keywords
:
System Performance, Performance Measurement, TRADE, SIM RS Singkil,Analysis xvii +77pages; 15 images; 2 tables; 14 appendixes
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang MasalahPerusahaan yang berkembang pada saat ini di tuntut untuk meningkatkan teknologi yang mendukung perkembangan perusahaan, baik dalam pembangunan dan pengembanganya. Pada setiap perusahaan memerlukan informasi yang berkualitas agar dapat memaksimalkan setiap pengambilan keputusan baik yang bersifat operasional maupun yang bersifat stratergis untuk semua masalah yang mempengaruhi kinerja sistem perusahaan. Teknologi informasi banyak diterapkan untuk pengolahan banyak diterapkan untuk pengolahan pekerjaan karena daya efektivitas dan efesiensinya yang sudah terbukti mampu mempercepat kinerja. Perkembangan teknologi peningkatanya sangat cepat ini mempengaruhi berbagi segi kehidupan dan profesi. Tidak terkecuali dalam bidang kesehatan. Sistem informasi di Rumah Sakit Islam KPU Muhammadiyah Kabupaten Tegal telah menerapkan penggunaaan teknologi sebagai penunjang pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal, merupakan Rumah Sakit kelas C. Rumah Sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari puskesmas [1]. RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal, memiliki berbagai pelayanan seperti, Unit Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Jalan, dan sebagainya. Dalam menunjang pelayanan publik, RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal mengolah data tagihan, apoteker, dan manajemen rumah sakit itu sendiri. Seperti halnya Rumah Sakit Islam KPU Muhammadiyah Kabupaten Tegal dimana dalam penerapan SI tersebut
masih perlu adanya perbaikan , untuk melakukan perbaikan diperlukan Analisis Kinerja Sistem.Informasi di Rumah sakitMuhammadiyah KabupatenTegal pada bagian pendaftaran,setiap harinya pegawai melayani banyaknya pasien. Arsip yang dihasilkan juga meningkat. dalam sebuah server. Saat ini, RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal sudah menggunakan ”Sistem Informasi Manajemn RSI Singkil”. Pada proses registrasi pasien terdiri dari proses pendataan pasien yang digunaknakan untuk mengisi data pasien. Namun, seiring berjalanya waktu, dimana sering terjadi penumpukan data pasien yang melakukan registrasi pada bagian pendaftaran. Sistem Informasi yang belum optimal, kurangnya ketepatan waktu dalam penginputan data pasien.Oleh karena itu, Kinerja SI perlu dilakukan karena masih adanya sistem yang belum bekerja secara maksimal untuk dilakukan perbaikan. Sistem Informasi Manajemen RS Singkil, Sistem informasi tersebut masih terdapat kekurangan pada Standart Operational Procedure (SOP) yang tidak berjalan dengan semestinya. Oleh karena itulah SOP menjadi salah satu kendala dalam kinerja dan diperlukan adanya pengukuran kinerja sistem pelayanan pasien tersebut dengan menggunakan teori Training Resources Data Exchange. Sehingga dapat diketahui bagaimana kondisi sistem yang ada saat ini dan diharapkan pengukuran sistem ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja sistem di Rumah Sakit ini.
Oleh sebab itu dengan melihat masalah yang ada diatas maka penulis mengambil judul“Analisis Kinerja Sistem RSI Muhammadiyah Kabupaten Tegal
dengan Menggunakan Metode TRADE ”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja sistem dari pelayanan RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal dalam menangani pasien dengan menggunakan teori Training Resources Data Exchange ( TRADE ) .
2. Bagaimana gambaran strategi perbaikan untuk sistem pelayanan pasien berdasarkan analisis kinerja sistem menurut Training Resources Data Exchange (TRADE)
1.3 Batasan Masalah
1. Menganalisis kinerja sistem pada pelayanan pasien di RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal dengan menggunakan teori Training Resources Data Exchange( TRADE ).
2. Pemberian solusi atas masalah yang didapatkan dalam menangani pelayanan pasien di RSI PKU Muhammadiyah Kbupaten Tegal.
3. Data acuan yang digunakan adalah hasil dari studi dokumen, wawancara dan hasil kuesioner yang dilakukan berdasarkan panduan Training Resources Data Exchang (TRADE)
1.4 Tujuan Penelitian
1 Untuk melakukan analisis kinerja sistem dari pelayanan pasien di RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal dalam menangani pasien dengan menggunakan teori Training Resources Data Exchange ( TRADE )
2 Untuk memberikan gambaran strategi perbaikan untuk sistem
pelayanan berdasarkan analisis kinerja sistem menurut Training Resources Data Exchange (TRADE )
1.5 Tinjauan Pustaka
2. Berikut terdapat penelitian-penelitian yang terkait dengan menggunakan teori TRADE sebagai pengukuran kinerja sistemnya. Diantaranya adalah oleh [2] Rolando Jacobis, yang penelitianya dilakukan pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada paseien rawat inap peserta Jamkesmas di BLU RSUP PROF.DR.D Kandou Manado. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kehandalan dalam pelayanan, daya tanggap, jaminan, empati, dan sarana fisik berpengaruh dalam kepuasan pasien rawat inap peserta jamkesmas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dimana data diperoleh dari responden. Dalam penelitian ini dibahas tentang kualitas pelayanan di rumah sakit yang dapat dilihat dari kepuasan pasien. Aspek-aspek kualitas pelayanan meliputi aspek kenyataan, keandalaan, tanggung jawab, jaminan, dan kepedulian. Dan kulaitas pelayanan di rumah sakit diukur melalui standar pelayanan yang di susun oleh Departemen Kesehatan RI yaitu standar falsafah dan tujuan, standar administrasi dan pengolahan, standar staf dan karyawan, standar fasilitas dan peralatan, standar kebijakan dan prosedur, standar pengembangan staf dan program pendidikan dan pusat
rujukan pelayanan kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan Indonesia Timur.
3. Saat ini Pemerintah sedang menetapkan penjaminan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui Jminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) sebagai bagian dari pengembangan jaminan secara menyeluruh. Hasil observasi awal di Unit Pelayanan Ansuransi Kesehatan (UPAK) BLU RSUP Prof. Dr. R D. Kandou Manado atau biasa dikenal dengan loket JAMKESMAS rumah sakit sering kali terdengar langsung dari pasien dan keluarga baik secara lisan maupun tertulis, diantaranya sikap petugas loket yang kurang ramah, kurang komunikatif, pasien merasa dinomorduakan, antrian yang lama, berkas yang tercecer dan hilang, sarana kurang memadai, serta prosedur administrasi yang berbelit- belit. Dari keluhan- keluhan diatas menunjukan petugas loket kurang memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini sangat mempengaruhi kepuasan pasien JAMKESMAS terhadap pelayanan rumag sakit dan membuktikan bahwa kualitas pelyanan petugas loket JAMKESMAS masih sangat kurang. Oleh karena nya di lakukan penelitian ini dengan membahas mengenai pasien rawat inap yang menggunakan kartu JAMKESMAS guna mengetahui analisa kinerjanya.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Metode Pengumpulan Data 1. ObservasiObservasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati langsung dengan cara melihat dan mengambil data yang dibutuhkan ditempat survei penelitian itu dilakukan. Atau observasi juga dapat diartikan sebagai proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis [10]
Pengumpulan data dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal secara langsung, seperti melihat bagaimana sistem pelayanan pasien dipendaftaran yang berjalan dalam menangani banyaknya pasien.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti sumber atau sumber data. Wawancara dilakukan dengan perawat RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal yang berhubungan langsung dengan data yang diperlukan terkait penelitian, yaitu bagian pendaftaran yang setiap harinya melayani pasien dan berhubungan langsung dengan sistem.
3. Dokumentasi
Adalah pengumpulan data dengan cara melihat atau membaca sumber-sumber dokumen yang ada pada lembaga yang terkait. Atau dokumentasi juga dapat diartikan sebagai pengambiln data melalui
dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
4. Kuesioner
Adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama didalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
2.2 Metode Analisis
2.2.1 Uji Alat Ukur 2.2.1.1 Uji ValiditasValiditas (validity) menunjuksn seberapa jauh suatu set dari operasi-operasi mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasaran. Validitas juga merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesasihan suatu instrument penelitian. Suatu instrument penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Dalam pengujian validitas alat yang digunakan adalah SPSS for Windows. Dalam Validitas itemyang valid ditunjukan dengan adanya korelasi antara item terhadap skor total item. Biasanya dalam pengujian SPSS untuk uji alat ukur validitas digunakan metode Korelasi Pearson atau Corrected Item-Total Correlation [7]
2.2.1.2 Uji Reabilitas
Reabilitas ( reability ) suatu pengukur menunjukan stabilitas dan
konsentrasi dari suatu instrument yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengatur suatu konsep dan berguna untuk mengakses kebaikan dari suatu pengukur . Suatu alat pengukur dikatakan realibel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukanhasil yang sama [7]
2.3 Tahap – tahap Pengukuran
Kinerja Sistem
Berikut adalah tahapan pengukuran kinerja sistem yang dilakukan : 1. Identifikasi proses
Pada tahap ini, identifikasi proses proses pendaftaran dalam menangani pasien. Dengan indikator proses kegiatan antara lain.
a. Proses pendataan pasien b. Proses Registrasi c. Kebutuhan User
2. Identifikasi aktivitas kritis Pada tahap ini, seluruh proses didentifikasi secara menyeluruh sehingga didapatkan proses yang merupakan aktivitas kritis. Seperti pada input data yang dilakukan oleh pegawai saat menerima keluhan pelanggan kemudian diinputkan pada sistem untuk kemuian disimpan pada database dan dikirimkan pada database cabang sesuai dengan keluhanya pada proses ini akan mempunyai pengaruh atau dampak yang signifikan pada sistem pelayanan paseien dipendaftaran yang dimiliki oleh RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal. 3 Menetapkan sasaran atau standar kinerja
Sasaran atau standar kinerja sistem pada pelayanan pasien dipendaftaran di RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal ini guna menangani banyaknya pasien 98% efektif dan 2% toleransi kesalahan pada teknikisi dan para user (pegawai). 4. Menetapkan ukuran kinerja Ukuran kinerja yang digunakan berfokus pada Metode Pengukuran Kinerja yang digunakan. Faktor dan kriteria dalam kualitas perangkat lunak adalah sebagai berikut : a. Correctness : rata- rata jumlah kesalahan entri data yang dilakukan perhari.
b. Completeness : Rata-rata jumlah data kurang lengkap atau jumlah data seluruh data yang sudah di entri. c. Usability :Tingkat kemudahan dan kenyamanan user menggunakan program komputer.
d. Efficiency : Ketepatan waktu dalam menyelesaikan seluruh data yang dientri.
5. Identifikasi penganggung jawab Pada tahap ini bagian penelitian dan penembangan sistem atau user pengguna dalam sistem, pelayanan pasien dipendaftaran padsa RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal merupakan pihak yang bertanggung jawab akan semua aktifitas yang berhubungan dengan keluhan pelanggan.
6. Koleksi data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pembagian kuesioner, wawancara, dan dokumentasi selama 30 hari di RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal. Hasil dari
pengumpulan data itu dibuat secara harian, dilihat dari jumlah data frekuensi kesalahan yang terjadi setiap harinya.
7. Analisis atau pelaporan kinerja actual
Pada tahap ini merupakan hasil dari identifikasi aktivitas kritis dengan anaisis perhitungan sebagai berikut : a. Correctness : Rata-rata jumlah kesalahan update data yang diakukan perharinya.
Kinerja aktual : 100% - presentase kesalahan
b. Completness : Rata- rata jumlah data kurang lengkap / jumlah seluruh data yang dientri.
Kinerja aktual : 100% - presentase kesalahan
c. Usability : Tingkat kemudahan dan kenyamanan operator dalam menggunakan atau menjelaskan sistem pelayanan pasien dipendaftaran.
Kinerja Aktual : 100% - presentase Usability
d. Efficiency : Ketepatan waktu dalam menyelesaikan seluruh data yang di entri.
Kinerja Aktual 100% - presentase Efficiency
Presentasi :rata- rata kesalahan user x 100% Jumlah seluruh aktifitas
Presentasi : rata- rata kesalahan user x 100% Jumlah seluruh aktifitas
8. Membandingkan kinerja aktual dengan sasaran / standar/.
Pada tahap ini merupakan kesimpulan dari seluruh proses kinerja Aktual yang telah di analisis dibandingkan dengan Sasaran atau Standar yang telah ditetapkan pada pihak RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal 98% dengan 2% toleransi kesalahan operator ( Pengguna ). Apakah kenyataan yang ada telah bisa diterima sesuai dengan sasaran atau standar atu kurang bisa diterima.
9. Strategi Perbaikan.
Tahap ini merupakan pengambilan keputusan. Kita dapat mengubah prosedur atunproses demi perbaikan sistem atau mengubah sasaran atau standar.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengukuran Kinerja Sistem
3.1.1 Tahap 1 Identifikasi Proses
Berdasarkan hasil survei dan observasi, Sistem Informasi Manajemen yang terdapat pada RSI PKU Muhammadiyah Kab. Tegal secara umum adalah terdiri atas beberapa proses, meliputi :1. Proses Pendataan
Dari hasil pendataan pasien, yang mengkomunikasikan antara user dengan pasien
a. Pendataan pasien b. Pendaftaran pasien c. Edit hapus data pasien 2. Proses Registrasi
Dari hasil diatas, SIM RS yang mengkomunikasikan antara user dengan Sistem antara lain : a. File data pasien b. Arsip data pasien
c. Simpan dan Kirim data pasien
3. Kebutuhan User
Dari hasil diatas, SIM RS yang mengkomunikasikan antara user dengan Sistem antara lain: a. Pendaftaran pasien
b. Edit dan hapus data pasien c. Simpan dan Kirim data
pasien.
3.1.2 Tahap 2 Identifikasi Aktifitas Kritis
Kritis merupakan aktivitas yang dilakukan karena kebenaran kelengkapanya yang dihasilkan mempengaruhi proses kinerja aktivitas yang lainya.
N o Aktifit as Basis Ke t Pertimb angan 1 Pendaf taran Pasien Kom puter Kri tis Aktivita s user untuk mendat a 1pasien sesuai dengan data yang dibutuh kan 2 Edit / Hapus data pasien Kom puter - Aktivita s user untuk melaku kan pengedi tan, jika terjadi kesalah an penginp ut data pasien 3 Simpa n dan Kirim Data pasien Kom puter Kri tis Aktivita s user untuk melaku kan penyim panan dan langsun g
tersamb ung pada proses pengiri man data 4 Arsip Data pasien Kom puter - Aktivita s petugas untuk melaku kan pengars ipan data pasien
3.1.3 Tahap 3, Tahap 4, Tahap 5, Tahap 6
Tahap ini penulis melakukan penelitian dimulai tanggal 01 Mei 2016- 4 Mei 2016 : 1. Proses : Pendataan Pasien Hasil : File data pasien Sasaran/Standart : 100% data yang diinput sesuai dengan informasi yang ada dan diselesaikan tepat waktu
Ukuran Kinerja
a. Correctness : 100% rata-rata jumlah salah entri transaksi atau jumlah seluruh data yang entri perhari
b. Completeness : 100% rata-rata jumlah data tidak lengkap atau jumlah data yang dientri perhari
c. Usabillity : 100% tingkat kemudahan dan kenyamanan sistem pada user
d. Efficiency : 100% ketepatan waktu dalam menyelesaikan proses pendataan
Penanggung jawab : Anis (Pendaftaran Admin)
Kebutuhan Data a. Correctness
1) Data : Jumlah salah entri transaksi perhari
Jumlah seluruh data yang entri perhari 2) Metode : Observasi (selama 30 hari) 3) Instrumen : Data base SIM RS 4) Sumber : Bagian pendaftaran dan Bagian pengarsipan
b. Completeness 1) Data :
Jumlah data yang dintri tiap hari 2) Metode : Observasi (selama 30 hari) 3) Instrumen : Wawancara 4) Sumber : Bagian pendaftaran dan Bagian Pengarsipan
c. Usability
1) Data : 100% Tingkat kemudahan user (staff)
2) Metode : Survei (selama 30 hari)
3) Instrumen :
Kuisioner dan wawancara
4) Sumber : Bagian pendaftaran dan Bagian pengarsipan
d. Efficiency (time)
1) Data : 100% Tingkat ketepatan waktu 2) Metode : Observasi
3) Instrumen : Kuisioner dan wawancara
4) Sumber : Bagian pendaftaran dan bagian pengarsipan 2. Proses : Proses Registrasi Hasil : Data pasien Sasaran/Standart : 98% data transaksi di entri dengan cepat, benar dan lengkap
Ukuran Kinerja
a. Correctness : 98% rata-rata jumlah update data yang dilakukan perhari
b. Completeness : 98% tingkat kebutuhan informasi yang dihasilkan telah sesuai kebutuhan user (staff) c. Usability : 98%
tingkat kemudahan user (staff) menggunakan program komputer
Penanggung jawab : Muh Syifa (SIMRS)
Kebutuhan Data a. Correctness
1) Data : Jumlah salah entri transaksi perhari Jumlah seluruh data yang entri per hari 2) Metode : Observasi (selama 30 hari) 3) Instrumen :
Database SIM RS dan Bagian pengarsipan 4) Sumber : Bagian
Pendaftaran dan Bagian pengarsipan
b. Completeness
1) Data : 98% tingkat kelengkapan data yang dikirim telah sesuai dengan kebutuhan (user/staff) 2) Metode : Observasi (selama 30 hari) 3) Instrumen : Kuisioner dan wawancara 4) Sumber : Bagian pendaftaran dan Bagian pengarsipan
c. Usability
1) Data :98% tingkat kemudahan user (staff) dalam menggunakan program komputer
2) Metode : Survei (selama 30 hari)
3) Instrumen :
Kuisioner dan wawancara
4) Sumber : Bagian pendaftaran dan Bagian pengarsipan
3. Proses : Kebutuhan User
Hasil :
Kepuasan user dalam menggunakan sistem
Sasaran/Standart : 98% data transaksi di entri dengan cepat, benar dan lengkap
Ukuran Kinerja
d. Correctness : 98% rata-rata jumlah update data yang dilakukan perhari
e. Completeness : 98% tingkat kebutuhan informasi yang dihasilkan telah sesuai kebutuhan user (staff) f. Usability : 98%
tingkat kemudahan user (staff) menggunakan program komputer
Penanggung jawab : Evi Rovita, Amk
Kebutuhan Data d. Correctness
5) Data : Jumlah salah entri transaksi perhari Jumlah seluruh data yang entri per hari 6) Metode : Observasi (selama 30 hari) 7) Instrumen :
Database SIM RS dan Bagian pengarsipan 8) Sumber : Bagian
Pendaftaran dan Bagian pengarsipan
e. Completeness
5) Data : 98% tingkat kelengkapan data yang dikirim telah sesuai dengan kebutuhan (user/staff) 6) Metode : Observasi (selama 30 hari) 7) Instrumen : Kuisioner dan wawancara 8) Sumber : Bagian pendaftaran dan Bagian pengarsipan
f. Usability
5) Data :98% tingkat kemudahan user (staff) dalam menggunakan program komputer
6) Metode : Survei (selama 30 hari)
7) Instrumen : Kuisioner dan wawancara
8) Sumber : Bagian pendaftaran dan Bagian pengarsipan
3.1.4 Tahap 7, Tahap 8
Tahap ini penulis melakukan penelitian dimulai tanggal 01 Mei 2016- 4 Mei 2016 :
1. Proses : Proses Pendataan Pasien
Sasaran/Standart : 100% data transaksi di entri yang cepat, benar dan lengkap.
Ukuran Kinerja
a. Correctness : 0,014% rata-rata jumlah salah entri transaksi/jumlah seluruh data yang entri
Jenis Kinerja : Correctness ( Kebenaran Entri Data)
Total transaksi : 4255 Kesalahan : 6 Prosentase salah entri :0.014% Kinerja actual : 99,86% Dari hasil tabel 4.11 proses pendataan pasien dapat dilihat kesalahan perharinya dan dapat terlihat jumlah kesalahan
tertinggi terletak pada hari ke 13 dimana dari hasil proses pendataan pasien dengan transaksi 202 user melakukan kesalahan penginputan sebanyak 3 kali. b. Completeness:
33% menyatakan setuju, 22% menyatakan sangat setuju, 0% menyatakan cukup, dan 65% menyatakan tidak setuju. Dari hasil prosentase diatas maka dapat dikatakan bahwa informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
c. Usability:
33% menyatakan setuju, 11% menyatakan sangat setuju, 75% menyatakan cukup, dan 0% tidak setuju. Dari hasil prosentase dapat menggambarkan bahwa tingkat usability (kepuasan dan kemudahan) kurang baik. d. Efficiency:
11% menyatakan setuju,22% menyatakan sangat setuju, 0% menyatakan cukup, dan 66% tidak setuju. Dari hasil prosentasi dapat di tanyakan bahwa waktu penyelesaian pekerjaan khususnya dalam penginputan data pasien tidak tepat waktu.
e. Kesimpulan :
Proses entri data tidak mencapai sasaran yang diharapkan, dilihat dari tiap prosesnya, proses ini melakukan kesalahan sebesar 0,014% karena kesalahan dilakukan oleh pengguna/ user melebihi sasaran/standart kinerja yaitu sebesar 98,86% melampaui batas peyimpangan yang diinginkan yaitu sebesar 0% (100% benar)
Dari hasil pengukuran diatas pada aspek correctness kesalahanmencapai 0% dikarena penginputan data pasien yang terkadang terjadi kesalahan sehingga terjadi penginputan datayang salah dan belum pasti akan terjadi hari apa,sistem informasi yang ada belum bisa dipahami oleh user dengan baik sehingga
penginputan data pasien memakan waktu yang lama.
Pada aspek usabilityhasil responden mengarah pada tidak kepuasaan, karena prosentase usabiity tidak sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dimana letak kepuasan terletak pada desain interface program yang mudah dan simple sehingga user atau operator seharusnya cepat dalam proses penginputan.
Pada aspek effciencyjawaban para responden menyatakan bahwa pada proses pendataan pasien tidaktepat pada waktunya dikarenakan data yang dibutuhkan langsung dapat ditanyakan oleh pasien. Namun, sumber daya manusia yang melakukan penginputan tidak selalu pada jumlah yang sama perharinya sehingga terkadang mengakibatkan terjadi penginputan dengan data yang salah.
3.2 Rekomendasi
yang
Perlu
Dilakukan
Berikut merupakan penjelasan serta hasil pengukuran kinerja sistem pelayanan pasien SIMRS Singkil Kabupaten Tegal. Pada proses pendataan,kebutuhan pengguna. interprestasi hasil kuisioner responden aspek completeness ( Kelengkapan informasi) 33% menyatakan setuju, 22% menyatakan sangat setuju, 0% menyatakan cukup, dan 65% menyatakan tidak setuju. Dari hasil prosentase diatas maka dapat dikatakan bahwa informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.aspek Usability menunjukan menunjukan bahwa 33% menyatakan setuju, 11% menyatakan sangat setuju, 75% menyatakan cukup, dan 0% tidak setuju. Dari hasil prosentase dapat menggambarkan bahwa tingkat usability (kepuasan dan kemudahan) kurang baik, aspek efficiency (ketepatan waktu) sehingga pada aspek dikatakan masih
kurang sesuai karena masih ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pengguna/user yang ditetapkan yaitu 0% dari 100% pada seluruh aktifitas kritis proses pendataan pasien tidak tepat waktunya, dan pada hasil pengukuran kinerja aktual correctness tingkat kesalahan melebihi 0% (sasaran/standart) yaitu 0.014% sehihingga dinyatakanmelebihi sasaran.
Pada Proses Registrasi, interprestasi hasil pengamatan responden aspek completeness(Kelengkapan Informasi) menunjukan 22% mengatakan setuju dan 44% sangat setuju sehingga dapat dinyatakan aspek ini telah sangat baik sesuai kebutuhan pengguna nya, aspek Usability menunjukan bahwa 22% merasa setuju, 33% sangat setuju dan 44% menyatakan cukup pada proses pengiriman data. Dan pada hasil pengukuran kinerja aktual correctnes tingkat kesalahan tidak mencapai 2% (sasaran/standart) (kecuali pada proses pendataan pasien standar yang ditetapkan yaitu 100% dengan 0%) yaitu 1,01% sehingga dinyatakan sudah mencapai sasaran dan telah memnuhi standart yang diinginkan.
Pada Kebutuhan User, interprestasi hasil pengamatan reponden aspek completeness (Kelengkapan informasi) menunjukan 13,3% mengatakan setuju dan 56% mengatakan sangat setuju sehingga dapat dinyatakan aspek ini telah sangat baik sesuai kebutuhan pengguna nya, aspek Usability menunjukan bahwa 13,3% merasa setuju, 6,7% sangat setuju pada proses kebutuhan user dan pada hasil pengukuran kinerja aktual correctness tingkat kesalahan dibawah 2% (sasaran/standart) (kecuali pada proses pendataan pasien standar yang ditetapkan yaitu 100% dengan 0%) yaitu 1,03% sehingga dinyatakan telah
mencapai sasaran dan telah memenuhi standart yang diinginkan.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan pengukuran kinerja menunjukan bahwa kinerja sistem SIM RS Singkil Kabupaten Tegal msih dapat dipertahankan dilihat dari :
1. Setiap proses yang telah memenuhi standart atau sasaran yang telah ditetapkan yaitu 98% 2. Pada pengukuran kinerja ini penulis melakukan pengukuran aspek correctness, completeness, usability, dan efficiency pada aktifitas-aktifitas yang merupakan aktifitas kritis yang mana hasilnya sudah ditentukan. Sedangkan strategi perusahaan untuk mengatasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Dilakukan pelatihan menambah pengalaman dan kualitas SDM untuk dapat menjalankan kegiatan pengelolaan data SIMRS sesuai dengan perencanaan.
2. Kepada pegawai RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal untuk memberi respon yang lebih cepat apabila terjadi gangguan dan keterlambatan pengelolaan data SIMRS Singkil. Dengan begitu diharapkan proses pengelolaan data dapat berjalan sesuai dengan target pencapaian
3. Mendefinisikan secara jelas mengenai kebijakan standar yang ada pada kegiatan pengelolaan data SIMRS Singkil. Kebijakan tersebut juga harus disosialisasikan kepada seluruh pegawai agar dapat terlaksana secara baik.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pebahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan berikut ini saran yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan masukan sehingga dapat membantu meningkatkan kinerja.
1. Memberikan pelatihan kepada para pengguna SIM RSI PKU Muhammadiyah Singkil Kabupaten Tegal agar lebih menguasai sistem yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit sehinggaa memudahkan para pengguna dalam mengoprasikan untuk memberi respon yang lebih cepat apabila terjadi gangguan dan keterlambatan pengolahan data dengan kebijakan yang ada.
2. Alangkah lebih baiknya apabila pelayanan paien pada RSI PKU Muhammadiyah Singkil Kabupaten Tegal, untuk mencegah terjadinya hambatan dalam menangani pasien pada bagian pendaftaran karena Dokter yang membatasi jumlah pasien maka disarankan untuk melakukan pengecekan atau perbaikan kinerja system yang telah dibuat secara berkala agar dapat menunjang kinerja sistem tersebut baik dalam segi interface maupun jaringanya.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] G.H. Golub, Wolter R. Mears, and Fajrian Nur Adnan, Matrix Computations. 2nd ed. Baltimore: The Johns Hopkins University Press., 1989. [2] Andini Kartika, " Analisis dan Evaluasi Kinerja
Sistem Informasi Registrasi Kartu Tanda Anggota (KTA) Pada BPD GAPENSI Jawa Tengah, " Juli 2014.
[3] Rolando Jacobis, " Faktor-faktor Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Peserta Jamkesmas di BLU RSUP Prof.Dr R.D Kandou Manado, " Jurnal EMBA, vol. 1,pp. 619-629, Desember 2013. [4] William S. Davis, Sistem Pengolahan Informasi,
Gunawan Hutaruk, Ed. Jakarta, Indonesia : Erlangga, 1991.
[5] (2013, April) Kajian Putaka. [Online]
http://www.kajianpustaka.com/2013/04/kualitas-pelayanan-pelanggan.html.
[6] Pengukuran Kinerja Sistem.[Online]. http://docstoc.com/docs/63443067
[7] Training Resources Data Exchange (TRADE), How To Meansurance Perfomance : A Hound Book Tecniques and Tools: Spesial Interest Group, 2007.
[8]
[9]
[10]
Duwi Priyanto, Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakakarta, Indonesia: Mediakom, 2013.
(2013, januari) pengertian spss dan keunggulan
spss. [0nline].
http://tarantulaibob.wordpress.com
Sugianto, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung, Indonesia: A;fabeta, 2008.