• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 8, No. 4, Juli 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol. 8, No. 4, Juli 2020"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

562

Hubungan Umur, Status Gizi dan Pengetahuan Remaja Putri tentang

Menarche dengan Kesiapan Menghadapi Menarche di Mtss Durian

Kawan Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan

Fathimi1, Yenni Sasmita1,Orisinal1

1

Poltekkes Kemenkes Aceh Prodi Keperawatan Aceh Selatan

Alamat Korespondensi: Jl. Merdeka No.253 Gampoeng Pasar Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan/ Email: fathimi81@gmail.com/ yennisasmit@gmail.com/

oriebasri@gmail.com/ Telp:082385669042.

ABSTRAK

Latar Belakang: Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita

terhadap perubahan siklik dari alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan. Di Indonesia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi antara 10-16 tahun dan rata-rata 12,5 tahun. Di Provinsi Aceh sekitar 26,5% anak perempuan mengalami ketidakteraturan menarche pada vegetarian, 4,9% pada nonvegetarian. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan umur, status gizi, pengetahuan remaja putri dengan kesiapan menghadapi menarche. Metode: Menggunakan metode deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study dengan cara total sampling, dilakukan di MTsS Durian Kawan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 11-12 Maret tahun 2020 dengan jumlah responden 51. Teknik pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner pada responden. Hasil: Umur remaja saat menarche mayoritas pada rentang 11-12 tahun (60,8%), status gizi remaja mayoritas baik (68,6%), pengetahuan remaja tentang menarche mayoritas baik (74,5%), kesiapan remaja menghadapi menarche mayoritas baik (94,1%). Hubungan umur dengan kesiapan menarche signifikan P value:0,000, hubungan status gizi dengan kesiapan menarche signifikan P value:0,000, hubungan pengetahuan dengan kesiapan menarche signifikan P value:0,001. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kesiapan menghadapi menarche adalah pengetahuan tentang menarche OR:25,62.

Kesimpulan dan Saran: Secara umum umur remaja putri saat menarche adalah

11-12 tahun, status gizi remaja putri baik, pengetahuan remaja putri tentang menarche baik, kesiapan remaja menghadapi menarche baik. Secara statistik umur, status gizi dan pengetahuan berhubungan dengan kesiapan menghadapi menarche. Diharapkan kepada siswi, keluarga dan pihak sekolah dapat lebih memperhatikan pentingnya pendidikan kesehatan terutama yang berkaitan dengan perubahan fisik dan mental pada masa remaja.

(2)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2020 eISSN 2657- 0998

563

ABSTRACT

Background: Menstruation is a characteristic of a woman's maturity to the cyclic changes of the uterus in preparation for pregnancy. In Indonesia, teenage girls at the time of menarche vary between 10-16 years and an average of 12.5 years. In Aceh Province, about 26.5% of girls experience irregular menarche in vegetarians, and 4.9% in non-vegetarians. Objective: To determine the relationship of age, nutritional status, knowledge of young women with readiness to face menarche. Method: Using the correlative descriptive method with cross sectional study design by total sampling, conducted at MTsS Durian Kawan Kluet Timur Selatan Aceh District on 11-12 March 2020 with the number of respondents 51. Data collection techniques by distributing questionnaires to respondents. Results: The majority of

adolescents at menarche are in the range of 11-12 years (60.8%), the majority of adolescents' nutritional status is good (68.6%), the majority of adolescents' knowledge of menarche is good (74.5%), the majority of adolescents' readiness to face menarche good (94.1%). The relationship between age and menarche readiness was significant P value: 0.000, the relationship between nutritional status and menarche readiness was significant P value: 0.000, the relationship between knowledge and menarche readiness was significant P value: 0.001. The most dominant variable affecting readiness to face menarche is knowledge of menarche OR: 25.62. Conclusion and Suggestion: In general, the age of young women at menarche is 11-12 years, the nutritional status of young women is good, the knowledge of young women about menarche is good, the readiness of adolescents to face menarche is good. Statistically age, nutritional status and knowledge are related to readiness to face menarche. It is hoped that students, families and schools can pay more attention to the importance of health education, especially those related to physical and mental changes during adolescence.

Keywords: Knowledge, Menarche, Youth. PENDAHULUAN

Menstruasi (haid) merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, terhadap perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan (HS, Zuska, & Rifai, 2019). Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa(Maulida dkk, 2017). Hal ini ditandai dengan pertumbuhan yang terus berlanjut menuju kondisi somatik, seksual dan psikologi yang lebih matur. Perubahan-perubahan tersebut tidak terjadi secara spontan, tetapi melalui proses pertumbuhan yang cepat setelah menstruasi pertama (menarche) (Chumlea et al., 2003). Pada akhir masa kanak-kanak sebenarnya terjadi yaitu pada masa menjelang kedatangan masa remaja (Ludwig, 1994).

Masa remaja adalah usia antara masa anak-anak dan dewasa, yang secara biologis antara 10 sampai 19 tahun (Aryati, 2008). Perubahan terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur 10

(3)

564

dengan 16 tahun. Di suatu daerah, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan dan yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugas-tugas sebagai seorang wanita. Di Amerika sekitar 95% anak perempuan mempunyai tanda pubertas pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun (Bata, 2012). Sebuah penelitian di Sidney mengatakan bahwa dari 1200 gadis remaja yang diteliti, lebih tiga perempatnya mengatakan jika dapat memilih maka mereka lebih suka tidak mengalami haid. Pandangan negatif tentang haid berlanjut sampai menjelang dewasa (Tan, Haththotuwa, & Fraser, 2017).

Menarche atau menstruasi pertama merupakan salah satu perubahan pubertas yang pasti dialami setiap anak perempuan. Di Indonesia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi antara 10-16 tahun dan rata-rata menarche 12,5 tahun, usia menarche lebih dini di daerah perkotaan dari pada yang tinggal di desa dan juga lebih lambat wanita yang kerja berat (Wiknjosastro H. 2008).

Di Provinsi Aceh sekitar 26,5% anak perempuan mengalami ketidak teraturan menarche, pada vegetarian dan 4,9% pada non vegetarian[4]. Ilmu pengetahuan dapat memberikan rasa aman kepada manusia, pengetahuan mengenai reproduksi memberitahukan apa yang dialami oleh seorang perempuan yang sedang dalam masa puber adalah normal. Diwilayah pedalaman aceh pengetahuan perempuan tentang kesehatan reproduksi sangat rendah disamping masih banyak adat dan kebiasaan tradisional yang tidak benar turut membebani perempuan(Masyudi & Usman, 2019). Adanya perasaan bingung saat pertama kali mengalami menstruasi disebabkan oleh remaja putri tersebut kurang pengetahuan tentang menstruasi (Darvill W. & powell K.(2003).

Berdasarkan hasil survey awal yang didapatkan dari sepuluh siswi MTsS Durian Kawan, enam siswi yang tidak memiliki persiapan terhadap menstruasi pertama cenderung memperlihatkan sikap negatif yaitu kerepotan (membawa pembalut pengganti), ketidaknyamanan fisik yang menyebabkan keterbatasan tingkah laku dan menciptakan perubahan emosional. Ada yang merasa saat datang haid selalu mengantuk dan ingin tidur saja sehingga mengakibatkan kurang rapi, empat diantaranya merasa menjadi wanita yang lebih dewasa. Untuk itu penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan umur saat menarche, status gizi dan pengetahuan tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche.

METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode descriptif corelatif dengan desain penelitian cross sectional study[6]. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara dan observasi, populasi dan sampel dalam penelitian ini seluruh siswi kelas 1 MTsS Durian Kawan dengan jumlah 51 orang, adapun teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah populasi secara keseluruhan (total sampling) sesuai tata cara pengambilan sampel minimal[7].

Penelitian ini dilakukan di MTsS Durian Kawan Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan pada tgl 11-12 Maret 2020. Data dianalisis melalui analisa univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan chi square test dan regresi logistik model determinan/prediksi dengan tingkat kepercayaan 95% (a 0,05)[8]. Data disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.

(4)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2020 eISSN 2657- 0998

565

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil analisis univariat berkaitan dengan karakteristik responden menunjukkan bahwa mayoritas responden saat menarche umur 11-12 tahun sebanyak (60,8%), status gizi mayoritas baik sebanyak (68,6%) mayoritas pengetahuan tentang menarche berada pada kategori baik sebanyak (74,5%), kesiapan menghadapi menarche mayoritas baik (94,1%) [Tabel.1]. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa umur saat menarche berhubungan signifikan dengan kesiapan menarche dengan P value:0,000 (OR:15,75), status gizi berhubungan signifikan dengan kesiapan menarche dengan P value:0,000 (OR:26,00), pengetahuan berhubungan signifikan dengan kesiapan menarche dengan P value:0,001 (OR:12,50), [Tabel.2]. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap kesiapan menghadapi menarche adalah pengetahuan remaja tentang menarche dengan OR:25,62. Ini menunjukkan bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik tentang menarche 25.62 kali lebih siap menghadapi menarche dibandingkan remaja putri yang memiliki pengetahuan kurang [Tabel.3].

PEMBAHASAN

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan kognitif yang domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo S : 2012).

Remaja dikenal adanya suatu tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna dan secara faal alat-alat kelamin tersebut sudah berfungsi secara sempurna pula (Sarwono, 2010).

Semakin bertambah umur maka seseorang akan mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan fisik yang lebih matang. Begitu juga dengan pengetahuan semakin bertambah umur maka semakin banyak pengetahuan yang diperoleh. Dengan usia remaja ini seseorang sangat mudah untuk mendapatkan informasi yang disampaikan oleh orang lain (Putra, 2016).

Menarche sebenarnya hanya sebuah istilah medis untuk menjelaskan peristiwa menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang wanita. Menarche menjadi hal yang penting bagi seorang wanita dan perlu mendapatkan perhatian khusus, karena hal ini menandai awal kedewasaan biologis seorang wanita. Usia ketika mengalami menarche sangat beragam, ada yang mengalaminya pada usia 11 tahun bahkan ada yang lebih muda lagi. Namun ada juga yang mengalaminya pada usia 18 tahun (Damayanti, 2001).

Seorang anak gadis telah dipersiapkan akan kedatangan mentruasi, hal ini biasa menjadi saat yang mengecewakan baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal

(5)

566

dapat mengalami rasa malu yang amat dalam dan perasaan kotor saat mentruasi pertama mereka (Novitasari, Wardani, & Ariwinanti, 2018).

Hal tersebut terjadi karena tidak mengetahui apa-apa tentang menstruasi dan mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan yang sedang mengalami pendarahan yang dapat menyebabkan kematian (Anggraeni & Sari, 2019).

Remaja putri membutuhkan informasi tentang proses menstruasi dan kesehatan selama menstruasi. Remaja putri akan mengalami kesulitan dalam menghadapi menstruasi yang pertama sekali terjadi jika sebelumnya ia belum pernah mengetahui atau membicarakan baik dengan teman sebaya atau dengan ibu mereka. Pada umumnya, gadis remaja belajar tentang haid dari ibunya, tetapi tidak semua ibu memberikan informasi yang memadai kepada putrinya. Sebahagian lagi remaja putri enggan membicarakan secara terbuka kepada siapa saja sampai anak gadisnya mengalami haid pertama (Anwar & Febrianty, 2017).

Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah umur seseorang semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya. Majunya teknologi dan tersedia bermacam-macam faktor pendukung seperti media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan remaja tentang informasi baru. Begitu juga dengan pengalaman seseorang semakin banyaknya pengalaman semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh seseorang.

Keterbatasan penelitian:

Adapun keterbatasan penelitian ini adalah peneliti hanya melihat hubungan antara umur, status gizi dan pengetahuan remaja tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche tanpa melihat lebih jauh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan remaja dalam menghadapi menarche.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat peneliti sampaikan adalah bahwa gambaran umur remaja saat menarche berada pada rentang 11-12 tahun, pengetahuan remaja tentang menarche berada pada kategori baik. Terdapat hubungan bermakna antara umur saat menarche dengan kesiapan menarche. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan tentang menarche dengan kesiapan menarche. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kesiapan remaja menghadapi menarche adalah pengetahuan tentang menarche.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, W., & Sari, K. I. P. (2019). HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS IV DAN V SDI DARUL HIKMAH KRIAN SIDOARJO. Nurse and Health: Jurnal Keperawatan.

https://doi.org/10.36720/nhjk.v7i1.36

Anwar, C., & Febrianty, R. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Peran Ibu dengan Kesiapan Remaja Putri Menghadapi Menarche pada Siswi Kelas 4-6 di SD 3 Peuniti

(6)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2020 eISSN 2657- 0998

567 Kota Banda Aceh. JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE. https://doi.org/10.33143/jhtm.v3i2.267

Aryati, D. (2008). Usia Menarche pada Siswi SD dan SLTP di Kota Bandung. Kesmas: National Public Health Journal. https://doi.org/10.21109/kesmas.v2i6.243

Bata, M. S. (2012). Age at menarche, menstrual patterns, and menstrual characteristics in Jordanian adolescent girls. International Journal of Gynecology and Obstetrics. https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2012.07.009

Chumlea, W. C., Schubert, C. M., Roche, A. F., Kulin, H. E., Lee, P. A., Himes, J. H., & Sun, S. S. (2003). Age at menarche and racial comparisons in US girls. Pediatrics. https://doi.org/10.1542/peds.111.1.110

Damayanti, D. (2001). Faktor-faktor yang berhubungan dengan umur menarche mahasiswi baru S1 reguler Universitas Indonesia Tahun ajaran 2000/2001 [tesis]. Depok:

Universitas Indonesia.

HS, N., Zuska, F., & Rifai, A. (2019). Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Kota Juang Bireun. Serambi Saintia : Jurnal Sains Dan Aplikasi.

https://doi.org/10.32672/jss.v7i1.990

Ludwig, H. (1994). Menarche. Therapeutische Umschau. Revue Thérapeutique. https://doi.org/10.4324/9781351035620-3

Masyudi, & Usman, S. (2019). Creating Synergy between Village Midwives and

Traditional Midwives : To Reduce the Mortality Rate of Mothers and Babies : In the Central Kluet Sub-District Health Centre in South Aceh Creating Synergy between Village Midwives and Traditional Midwives : To. Journal of Physics: Conference Series, 1232. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1232/1/012051

Maulida, M., Masyudi, & Fitri. (2017). Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon. Serambi Saintia : Jurnal Sains Dan Aplikasi, V(1), 23–32. Novitasari, S., Wardani, H. E., & Ariwinanti, D. (2018). HUBUNGAN PENGETAHUAN

TENTANG MENSTRUASI DENGAN KESIAPAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SDN ASRIKATON 1. Preventia : The Indonesian Journal of Public Health. https://doi.org/10.17977/um044v3i2p131-135

Putra, G. N. E. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Umur Menarche (Menstruasi Pertama) Pada Siswi Sekolah Dasar Di Kota Denpasar. BIMKMI.

Tan, D. A., Haththotuwa, R., & Fraser, I. S. (2017). Cultural aspects and mythologies surrounding menstruation and abnormal uterine bleeding. Best Practice and Research: Clinical Obstetrics and Gynaecology.

(7)

568

LAMPIRAN

Tabel [1]. Hasil Analisis Univariat (n=51)

Variabel Frekuensi Persentase

Umur saat Menarche: - 11-12 tahun - 9-10 tahun Status Gizi: - Baik - Kurang Pengetahuan ttg Menarche: - Baik - Kurang Kesiapan Menghadapi Menarche: - Baik - Kurang 31 20 35 16 38 13 48 3 60,8 39,2 68,6 31,4 74,5 25,5 94,1 5,9

Tabel [2]. Hasil Analisis Bivariat (n=51) Variabel Kesiapan mengahadapi

Menarche Nilai P OR CI 95% Baik (+) % Krg (-) % Jm l % Umur saat Menarche: - 11-12 tahun 27 87,1 4 12,9 31 (60,8) 0,00 15,75 3,81-65,2 - 9-10 tahun 6 30,0 14 70,0 20 (39,2) - - - Status Gizi: - Baik 30 85,7 5 14,3 35 (68,6) 0,00 26,00 5,4-125,3 - Kurang 3 18,8 13 81,3 16 (31,4) - - - Pengetahuan tentang Menarche: - Baik 30 78,9 8 21,1 38 (74,5) 0,001 12,50 2,77-56,4 - Kurang 3 23,1 10 76,9 13 (25,5) - - -

Tabel [3]. Hasil Analisis Multivariat (n=51)

No Variabel P OR 95% CI

1 Pengetahuan tentang menarche 0,000 25,62 4,54-144,60 2 Umur saat menarche 0,019 12,10 1,50-97,63

Referensi

Dokumen terkait

Definisi Permintaan terhadap barang dan jasa adalah kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk membelinya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode

Herki Artani R., Himpunan Makalah, Artikel dan Rubrik Yang Berhubungan Dengan Masalah Hukum dan Keadilan Dalam Varia Peradilan IKAHI Mahkamah Agung Republik Indonesia, Perpustakaan

Jual beli limbah sudah sesuai dengan dalil-dalil Al-Quran maupun Hadis, sehingga hasil penjualan yang dapat memberikan pendapatan keluarga yang berasal dari limbah

Untuk mendukung proses keberlanjutan usaha tersebut sangat dibutuhkan berbagai kemudahan-kemudahan dalam mendapatkan : bahan baku, modal, sumber tenaga, tempat

Błoński nie- jako broni się przed tym, co go pociąga; prowadzi rachunek zysków i strat, ale tak naprawdę oczekuje, aż ktoś nim zawładnie; lubi posmakować tego, co zakazane,

DASAR, FUNGSI, TUJUAN, dan ASAS PENDIDIKAN. Disusun

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada PT Panah Jaya Sejahtera,. praktikan menghadapi beberapa kendala

(The carrier’s technicians open the network to receive and process calls from your phone numbers, but don’t send an order to your local carrier to make any changes.) During that