• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Teknis. Penggunaan Sistem E-Learning. Untuk Pengajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Petunjuk Teknis. Penggunaan Sistem E-Learning. Untuk Pengajar"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Digital Library & Distance Learning Lab

Petunjuk Teknis

Penggunaan Sistem E-Learning

Untuk Pengajar

(2)

KATA PENGANTAR

Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan besar pada berbagai segmen kehidupan masyarakat, tidak terkecuali pada bidang pendidikan yakni dengan adanya pembelajaran yang difasilitasi dan didukung oleh penggunaan teknologi informasi yang dikenal dengan istilah e-learning (Martin Jenkins dan Janet Hanson). E-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer dan internet tanpa harus meninggalkan tempat mereka berada. E-Learning bukan hanya sekedar proses mengunduh materi yang sudah disediakan di internet, tetapi harus memberikan sebuah lingkungan untuk melakukan proses pembelajaran seperti halnya pembelajaran melalui kelas konvensional (tatap muka).

Aplikasi e-learning di Indonesia juga didukung dengan pengembangan infrastruktur Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas) yang merupakan Virtual Private Network (VPN) yang menghubungkan semua kantor Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) tingkat provinsi dan kabupaten, sekolah dan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. Tujuan Jardiknas adalah untuk memfasilitasi dan mengoptimalkan aliran data dan informasi serta pembelajaran (learning resources) di antara lembaga-lembaga pendidikan Khusus untuk perguruan Tinggi, hampir 200 perguruan tinggi sudah terhubung jaringan berpita lebar (broadband). Sementara untuk tingkat sekolah, pemanfaatan jaringan ini belum optimum dalam mendukung proses pembelajaran.

Melihat peluang pemanfaatan E-learning yang sangat luas di Indonesia, beberapa perguruan tinggi antara lain Universitas Indonesia terutama Laboratorium Distance Learning and Digital Library Fasilkom UI telah melakukan kajian dan implementasi E-learning.

Atas dasar pengalaman dalam kegiatan ini, penulis menuangkan intisari pengalaman tersebut dalam bentuk buku dengan tema “Petunjuk Penggunaan LMS berbasis Moodle bagi Pengajar tingkat Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi”. Tujuan lainnya adalah untuk memperkaya wawasan para pengajar karena berdasarkan pengamatan penulis, belum banyak situs atau portal

(3)

dan buku yang membahas pemanfaatan teknologi informasi sebagai pendukung proses pembelajaran.

Buku ini terdiri dari enam bab, dengan susunan sebagai berikut: • Bab I yang berisi pengantar atau pengenalan e-learning.

Bab II berisi tentang pengenalan LMS (Learning Management System) diantaranya definisi dan manfaat LMS, serta penjabaran tentang SCeLE (Student

Centered e-Learning Environment).

• Bab III berisi tentang fitur-fitur yang terdapat pada LMS sehingga bisa dioptimalkan penggunaannya oleh para pengajar.

• Bab IV berisi tentang penggunaan dan penerapan fitur-fitur yang ada dalam LMS.

Akhir kata, penulis yakin bahwa buku ini masih banyak kekurangannya, dengan senang hati penulis akan menerima saran perbaikan dari para pembaca.

Penulis

e-mail:

Jakarta, 23 Januari 2012

(4)

ABSTRAK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) banyak memberi pengaruh dalam kehidupan masyarakat berkembang. TIK membantu masyarakat dalam menyelesaikan dan menyederhanakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak luput dari pergerakan dan pertumbuhan TIK yang semakin pesat, sektor pendidikan juga dipengaruhi dengan perkembangan TIK yang sangat pesat ini. Menanggapi kemajuan teknologi yang cepat dan seiring pergerakannya, maka sistem pembelajaran online yang familiar disebut dengan e-learning(electronic

learning : pembelajaran melalui media jaringa (intranet ataupun internet)) menjadi

sebuah paradigma baru dalam membantu percepatan dan perluasan pembelajaran disemua tingkat. Sistem pembelajaran e-learning memungkinkan para pesertanya untuk beraktifitas layaknya pembelajaran konvensional, baik distribusi materi pembelajaran, diskusi, tugas, hingga kuis ataupun ujian.

E-learning yang baik akan tercipta apabila seluruh komponen penggunanya aktif

dalam pemanfaatanya. Salah satu komponen utama adalah pengajar. Pengajara bereperan sangat penting dalam menciptakan proses pembelajaran online,dengan kemampuan yang maksimal dari para pengajar dalam berperan serta dalam

e-learning memungkinkan para peserta ajar nyaman dan kondusif dalam sistem

pembelajaran tersebut.Kunci utama dalam sitem yang baik adalah setiap komponen sistem harus mengoptimalkan medianya dan perlahan membentuk sistem yang berbudaya, dalam hal ini adalah budaya pembelajara berbasi TIK. Kata Kunci:

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan ... 2 BAB 2 Pengenalan LMS ... 3 2.1. Pengertian LMS ... 3 2.2. Manfaat LMS ... 5 2.3. SCeLE ... 6

BAB 3 Fitur SCeLE ... 7

3.1. Edit Profile ... 7 3.2. Report ... 7 3.3. Setting ... 7 3.4. Modul Resource ... 8 3.4.1. Upload Files ... 8 3.4.2. Display Directory/Folder ... 8 3.4.3. Label ... 8 3.4.4. Link to URL/Website ... 9 3.5. Modul Activity ... 9 3.5.1. Assigment ... 9 3.5.2. Forum ... 9 3.5.3. Quiz ... 10

BAB 4 Penggunaan fitur scele ... 11

4.1. Edit Profile ... 11 4.2. Report ... 12 4.3. Setting ... 13 4.4. Modul Resource ... 14 4.4.1. Upload Files ... 14 4.4.2. Display Directory/Folder ... 15 4.4.3. Label ... 16 4.4.4. Link to URL/Website ... 17 4.5. Modul Activity ... 18 4.5.1. Assigment ... 18

(6)

4.5.2. Forum ... 19

4.5.3. Quiz ... 20

BAB 5 PENUTUP ... 22

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Edit Profil - Pengajar (1) ... 11

Gambar 2. Edit Profil (2) ... 12

Gambar 3. Report- Pengajar ... 12

Gambar 4. Setting - Pengajar ... 13

Gambar 5. File - Pengajar (1) ... 14

Gambar 6. File - Pengajar (2) ... 14

Gambar 7. Folder - Pengajar (1) ... 15

Gambar 8. Folder - Pengajar (2) ... 15

Gambar 11. Label- Pengajar (1) ... 16

Gambar 12. Label- Pengajar (2) ... 16

Gambar 13. URL - Pengajar (1) ... 17

Gambar 14. URL- Pengajar (2) ... 17

Gambar 15. Assigment- Pengajar (1) ... 18

Gambar 16. Assigment- Pengajar (2) ... 18

Gambar 17. Forum - Pengajar (1) ... 19

Gambar 18. Forum - Pengajar (2) ... 19

Gambar 19. Quiz - Pengajar (1) ... 20

Gambar 20. Quiz - Pengajar (2) ... 20

Gambar 21. Quiz - Pengajar (3) ... 21

(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) banyak memberi pengaruh dalam kehidupan masyarakat berkembang. TIK membantu masyarakat dalam menyelesaikan dan menyederhanakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak luput dari pergerakan dan pertumbuhan TIK yang semakin pesat, sektor pendidikan juga dipengaruhi dengan perkembangan TIK yang sangat pesat ini. Peran TIK dalam hal pendidikan diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan kualitas pendidikan, dikarenakan peningkatan kualitas merupakan salah satu pilar pembangunan pendidikan. Selain itu peningkatan kualitas terutama di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT) semakin mendapatkan prioritas dan penekanan karena adanya kesadaran bahwa masa depan suatu bangsa sangat tergantung pada keberhasilan bangsa tersebut menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Salah satu peran TIK dalam peningkatan kualitas pembelajaran adalah dengan melaksanakan pembelajaran berbasis e-learning. E-learning yang bisa diadaptasikan dengan pembelajaran diharapkan dapat membantu menumbuhkembangkan minat belajar peserta didik dan kualitas pembelajaran di seluruh institusi pendidikan yang tersebar di Indonesia. E-learning yang terintegrasi di seluruh Indonesia juga memungkinkan untuk pemerataan kualitas materi pembelajaran, sehingga memungkinkan terjadinya resource sharing antar institusi di seluruh Indonesia. Dengan demikian e-learning memberikan harapan baru sebagai alternatif solusi atas sebagian besar permasalahan pendidikan di Indonesia, dengan fungsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, baik e-learning yang diberdayakan sebagai metode ajar full menggunakan e-e-learning, blended (konvensional dan e-learning), ataupun e-learning sebagai supporting system.

(9)

2

1.2. Tujuan

Panduan pelaksanaan ini disusun untuk memberikan panduan teknis kepadapara pengajar tingkat SMA atau PT dalam mengimplementasikan proses peningkatan kualitas pembelajaran dengan pemanfaatan TIK. Selain itu, panduan ini juga bisa dijadikan acuan untuk memahami pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran dan mengembangkan materi pembelajaran berbasis multimedia.

(10)

3

BAB 2

PENGENALAN LMS

2.1. Pengertian LMS

LMS merupakan singkatan dari Learning Management System yang merupakan aplikasi yang mengotomatisasi dan memvirtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik (Wahono,2007). Learning Management System dikembangkan untuk mendukung proses belajar mengajar dimana pengajar dan peserta ajar tidak bertemu secara langsung [Toedt,2006].

Learning Management System (LMS) merupakan seperangkat software yang dapat digunakan untuk mengirimkan, melacak (tracking), dan mengelola berbagai aktifitas yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar beserta berbagai servis yang terdapat didalamnya (Naidu, 2006)(Learning Management System). LMS dibangun dengan berbagai platform, diantaranya yaitu Java EE, Microsoft.NET, dan PHP. LMS juga banyak diintegrasikan dengan Learning Content Management System (LCMS). LCMS merupakan multi-user environment dimana learning developer dapat membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola, mengimpor dan mengekspor konten learning, serta menyampaikan konten pembelajaran digital dari sebuah repository objek pusat yang akan dikirimkan melalui LMS (Colace, De Santo, & Vento, 2003)(LCMS, 2009) (Learning Management System).

Menurut (Ellis, 2009), LMS yang baik harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

• Dapat melakukan otomatisasi dan sentralisasi administrasi • Menggunakan self-service dan self-guided services

• Dapat merakit dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat • Dibuat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan bersifat portable

(11)

4

• Dapat melakukan personalisasi terhadap konten learning dan memungkinkan pengetahuan untuk dapat digunakan kembali.

Pada umumnya LMS memiliki fitur-fitur seperti pengelolaan aktifitas kelas online, chating, fasilitas untuk pengirimann learning object maupun pengumpulan tugas, pelacakan dan pelaporan kemajuan peserta didik, penilaian hasil pembelajaran, manajemen arsip mahasiswa, pengumuman akademik, kalender, serta berbagai forum diskusi online yang lainnya. Bahkan di masa mendatang LMS dapat diintegrasikan dengan wireless dan perangkat portable lainnya sehingga dapat terbentuk trend baru dalam proses belajar mengajar yang memanfaatkan e-learning, yaitu mobile learning. LMS akan semakin mudah digunakan, lebih robust, scalable, dan customizable.

Pada sistim e-learning konvensional, LMS dapat meningkatkan kecepatan dan efektifitas dalam proses belajar mengajar serta komunikasi antara siswa, pengajar, dan staf administrasi. Sementara pada system pembelajaran jarak jauh LMS memberikan kemudahan kepada pembelajar untuk tetap dapat melakukan proses belajar meskipun berada di lokasi yang berbeda-beda. Pelajar dapat mengakses learning object kapan saja dan dimana saja melalui internet. Proses belajar mengajar melalui LMS dapat dilakukan baik secara synchronous maupun asynchronous, misalkan dengan mengadakan video conference, kuis online, diskusi online, dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat menghemat besarnya biaya dan waktu yang harus dikeluarkan akibat adanya perbedaan lokasi geografis. Meskipun LMS memiliki banyak kelebihan, akan tetapi LMS tidak memiliki kemampuan untuk membuat konten baru dan mengirimkannya dengan ukuran yang lebih kecil. Pengembangan LMS lebih ditekankan pada pembuatan laporan dan pelacakan kehadiran, registrasi, daftar kelas, nilai, jadwal pembelajaran, serta berbagai masalah administratif lainnya dalam proses belajar mengajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuatlah desain LCMS yang digunakan untuk menangani learning object pada level atomik

(12)

5

2.2. Manfaat LMS

LMS akan sangat berguna bagi para pengajar dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK karena LMS mengakomodasi proses belajar-mengajar layaknya kelas konvensional. Adapun beberapa fitur utama LMS adalah sebagai berikut :

No Fitur Kegunaan

1 Sharing Material Fitur untuk mempermudah proses publikasi konten. Dengan

menggunakan fitur tersebut, pendidik dengan mudah menyimpan konten ajar sesuai dengan silabus yang dibuat. konten ajar yang disimpan bisa dalam berbagai format.

2 Forum and Chats Fitur ini digunakan sebagai media komunikasi dua arah antara

pendidik dengan peserta didik. Kemudian dengan adanya fasilitas ini memungkinkan juga peserta didik untuk berdiskusi dengan pembelajar lainnya.

3 Quizzes and Surveys Kuis dan survei online dapat digunakan untuk memberikan feedback

secara cepat dari pendidik untuk peserta didik.

4 Gathering and

Reviewing assignment

Fitur ini memfasilitasi pserta didik untuk mengumpulkan tugas secara online dan memungkinkan pendidik untuk melakukan review terhadap tugas yang dikumpulkan oleh peserta didik.

5 Recording Grades Fitur ini berfungsi menyimpan nilai peserta didik sesuai konfigurasi

yang dilakukan oleh pendidik.

6 Recording Log Fitur ini berguna untuk merekam log semua kegiatan peserta didik.

Dengan adanya fitur ini pendidik dengan mudah memperoleh informasi terkait keaktifan peserta didik yang akan digunakan untuk personalisasi pembelajaran.

Dengan fitur-fitur yang disediakan LMS memungkinkan bagi para pengajar menyampaikan materi kepada para peserta ajar dan fungsi kontrol kepada para peseta ajarpun dapat dipantau dengan pemanfaatan LMS ini secara optimal.

(13)

6

2.3. SCeLE

SCELE adalah singkatan dari Student Centered E- Learning Environtment yang dibangun pertama kali oleh Fakultas Ilmu Komputer UI (Fasilkom UI). SCELE merupakan salah satu sistem pembelajaran online di Fasilkom UI yang digunakan oleh seluruh sivitas akademis Fasilkom UI. SCELE dikembangkan berdasarkan LMS Moodle yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan Fasilkom UI. Adapun arsitektur SCELE dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Arsitektur SCeLE

SCELE juga dilengkapi dengan sebuah “miniSCELE” yang bisa digunakan oleh siswa untuk mengurangi ketergantungan terhadap infrastruktur internet. SCELE dibangun dengan menggunakan konsep yang moduler, modul-modul bisa ditambah dan dikurangi dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.

(14)

7

BAB 3 FITUR SCELE

Pada bab ini akan dibahas fitu-fitur yang ada pada SCeLE yang dapat dimanfaatkan oleh para pengajar. Secara umum terdapat 6 (enam) fitur utama pada SCeLE, adapun fitur –fitur tersebut adalah sebagai berikut :

3.1. Edit Profile

Fitur edit profile merupakan fitur untuk menyimpan data profil pengguna LMS. Pada halaman edit profile nantinya sistem akan menampilkan formulir yang berisi profil pengguna, mulai dari username, first name, surname, email address dan lainnya.

3.2. Report

Fitur report ini merupakan fitur yang sangat berguna bagi para pengajar, hal ini disebabkan pengajar dapat melihat keseluruhan aktifitas para pengguna LMS. Fitur report ini sendiri memungkinkan para pengahar untuk mendapatkan aktifitas secara kesuluruhan para peserta kelas online maupun aktifitas per-individu peserta kelas online. Hal ini dapat membantu para pengajar mengamati dan memantau sejauh mana keterlibatan dan keaktifan peserta ajarnya.

Selain dapat menampilkan keseluruhan aktifitas peserta ajar fitur report ini juga mengakomodasi dokumentasi aktifitas peserta ajar persatuan waktu, maksudnya adalah setiap peserta ajar dapat diamati kegiatannya pada LMS mulai dari waktu tertentu hingga waktu ternty, misalnya awal semester hingga pertengahan semester.

3.3. Setting

Fitur berikutnya adalah fitur Setting. Fitur ini memungkinkan para pengajar untuk mengkostumisasi kelas online yang akan ataupun sedang diampu. Hal ini membantu para pengajar untuk menjelaskan dan memberikan batasan apa saja yang ada pada kelas tersebut.

(15)

8

Pada fitur Setting ini terdapat beberapa field yang akan diisi oleh pengampu kelas yang bersangkutan, diantaranya field Full Name Course, Short Name Course,

Summary, dan masih banyak lagi. Field Full Name Course adalah nama kelas

online yang akan dibuat, sedangkan Short Name Course merupakan nama pendek dari kelas tersebut. Field Summary merupakan field yang dapat diisikan tentang penjelasan secara umum kelas tersebut.

3.4. Modul Resource

Modul Resources merupakan modul yang berisikan fitur-fitur yang dapat dijadikan resources bagi para pengguna LMS. Pada modul resources ini terdapat beberapa fitur utama diantaranya :

3.4.1. Upload Files

Upload Files merupakan fitur untuk mengunggah file kedalam LMS sehingga memungkinkan pengajar untuk mem-publish file pelajaran untuk dapat diunduh oleh para peserta ajar. Pada fitur File ini juga mengakomodasi pengunggahan berbagai tipe file dan berbagai tingkatan kapasitas file, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

3.4.2. Display Directory/Folder

Pada pembelajaran berbasis LMS ini mengakomodasikan manajemen data yang struktural dalam bentuk direktori. Hal ini memudahkan para pengajar dalam mengelompokan materi ajarnya dalam suat direktori yang tersetruktur sehingga para peserta ajar dapat memanfaatkan materi tersebut dengan mudah. Sebagai contoh materi pemebelajaran berbasis animasi yang dikelompokan didalam direktori “Materi ajar berbasis Animasi”, dengan direktori ini para peserta ajar dapat mempelajari dan mengunduh semua bahan ajar yang hanya bersifat animatif saja.

3.4.3. Label

Fitur Label merupakan fitur yang bersifat informatif, yaitu fitur yang memungkinkan para pengajar menampilkan text langsung pada halaman mata ajar,

(16)

9

baik text tersebut untuk menjelaskan materi ajar tertentu ataupun sebagai pengumuman kepada seluruh peserta ajar.

3.4.4. Link to URL/Website

Fitur ini mengakomodasi para pengajar menampilkan URL ataupun tautan luar menuju website lain yang terkait dengan pembelajaran. Hal ini berguna apabila informasi yang dibutuhkan sangat banyak dan tersebar diberbagai website, dengan fitur ini para pengajar dapat menampilkan URL website terkait dan dengan satu kali klik pada URL tersebut para pengguna dapat langsung ter-direct ke URL yang dimaksud.

3.5. Modul Activity

Modul activity merupakan modul interaktif, hal ini terlihat dari fitur yang ada yang memungkinkan terjadinya interaksi antar para pengguna, baik interaksi yang bersifat langsung ataupun tidak langsung. Berikut beberapa fitur yang terdapat dalam modul activity :

3.5.1. Assigment

Fitur Assignment merupakan fitur yang mengakomodasi para peserta ajar untuk mengikuti ataupun mengumpulkan tugas-tugas yang ada. Hal ini merupakan tindakan yang menyerupai pembelajaran konvensional. Pada fitur assignment ini pula nantinya dapat diatur kapan tugas tersebut dimulai dan berakhir. Selain hal tersebut, fitur ini juga merekam jejak para peserta ajar yang telah mengumpulkan tugas dan jumlah tugas yang sudah dikumpulkan.

3.5.2. Forum

Forum merupakan fitur interaktif yang bersifat tidak langsung. Fitur ini memungkinkan para peserta pembelajaran online untuk berdialog dimanapun dan kapanpun, hal ini dimungkinkan karena pada fitur forum semua peserta dapat

(17)

10

memulai dan membalas percakapan, hal ini akan direkam jejaknya oleh LMS sehingga dapat terlihat waktu dan siapa yang memberikan komentar.

3.5.3. Quiz

Fitur Quiz juga merupakan fitur yang terinspirasi dari pembentukan pembelajaran konvensional. Fitur ini layaknya pembelajaran konvensional mengkomodasi para peserta ajar mengikuti kuis dengan berbagai format pertanyaan. Hal ini membantu para pengajar dalam memberikan evaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Pada fitur ini setiap aktifitas peserta akan direkam. Selain itu para pengajar juga dapat membatasi peserta kuis dan melihat hasil kuis yang telah dilaksanakan.

(18)

11

BAB 4

PENGGUNAAN FITUR SCELE

Pada bab ini akan dibahas tentang penggunaan dari fitur-fitur SCeLE yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Penjabaran penggunaan dari fitur-fitur SCeLE ini bersifat panduan langsung yang maksudnya adalah panduan yang dapat langsung diterapkan atau dipraktikan pada saat penggunaan SCeLE oleh para pengajar. Adapun penjabaran terhadap fitur-fitur SCeLE bagi para pengajar adalah sebagai berikut :

4.1. Edit Profile

Untuk mengubah profil pengguna, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Pada Block Settings, klik My profile settings  Edit profile.

 Kemudian sistem akan menampilkan formulir yang berisi profil pengguna, lalu isi setiap field pada formulir.

(19)

12

Gambar 2. Edit Profil (2)

Selanjutnya, klik tombol Update proFile. 4.2. Report

Untuk melihat log suatu course, lakukan langkah-langkah berikut ini :  Pada Block Navigation, klikCourseCourse 1 

Reports  Logs

 Tentukan waktu, participants, activity, dan format log yang diperlukan, kemudian klik tombol Get these logs.

 Catatan : Course 1 adalah nama suatu course, untuk melihat log course 2 atau course lainnya, lakukan hal yang sama dengan langkah-langkah diatas.

(20)

13

4.3. Setting

Untuk mengedit pengaturan pada Course, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Pada Block Settings, KlikCourse administration  Edit settings

 Selanjutnya akan muncul formulir yang berisi pengaturan

course, edit pengaturan course dan klik tombol Save

changes untuk menyimpan pengaturan course.

(21)

14

4.4. Modul Resource

4.4.1. Upload Files

Untuk menambahkan File ke halaman course, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Klik tombol Turn editing on  Add a resource  File.

 Kemudian sistem akan menampilkan formulir yang berisi pengaturan File, lalu isilah setiap field pada formulir.  Selanjutnya, klik tombol Add  Upload a File  Browse

( Pilih berkas yang akan diunggah ) Upload this File  Save and return to course.

Gambar 5. File - Pengajar (1)

(22)

15

4.4.2. Display Directory/Folder

Untuk menambahkan Folder ke halaman course, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Klik tombol Turn editing on  Add a resource  Folder.

 Kemudian sistem akan menampilkan formulir yang berisi pengaturan Folder, lalu isilah setiap field pada formulir.

 Selanjutnya, klik tombol Add  Upload a File  Browse ( Pilih berkas yang akan diupload ) Upload this File  Save and return to course.

Gambar 7. Folder - Pengajar (1)

(23)

16

4.4.3. Label

Untuk menambahkan Label ke halaman course, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Klik tombol Turn editing on  Add a resource  Label.

 Kemudian sistem akan menampilkan formulir yang berisi pengaturan Label, lalu isilah setiap field pada formulir.

(24)

17

Selanjutnya, klik tombol Save and return to course. 4.4.4. Link to URL/Website

Untuk menambahkan URL ke halaman course, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Klik tombol Turn editing on  Add a resource  URL.

 Kemudian sistem akan menampilkan formulir yang berisi pengaturan URL, lalu isilah setiap field pada formulir.

\

Selanjutnya, klik tombol Save and return to course.

Gambar 11. URL - Pengajar (1)

(25)

18

4.5. Modul Activity

4.5.1. Assigment

Untuk menambahkan Assigment ke halaman course, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Klik tombol Turn editing on  Add an activity  Upload a single File.

 Kemudian sistem akan menampilkan formulir yang berisi pengaturan Assigment, lalu isilah setiap field pada formulir.

(26)

19

Selanjutnya, klik tombol Save and return to course. 4.5.2. Forum

Untuk menambahkan Forum ke halaman course, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Klik tombol Turn editing on  Add an activity  Forum.

 Kemudian sistem akan menampilkan formulir yang berisi pengaturan Forum, isi setiap field pada formulir.

(27)

20

 Selanjutnya, klik tombol Save and return to course.

4.5.3. Quiz

Untuk menambahkan Quiz ke halaman course, lakukan langkah-langkah berikut ini :

 Klik tombol Turn editing on  Add an activity  Quiz.

 Kemudian sistem akan menampilkan formulir yang berisi pengaturan Quiz, lalu isilah setiap field pada formulir.

Gambar 17. Quiz - Pengajar (1)

(28)

21

 Selanjutnya, klik tombol Save and return to course

 Pada Block Setting, klik Quiz administration  Edit quiz

 Klik tombol Add a question  Pilih Multiple choice  Next. Kemudian sistem akan menampilkan formulir pertanyaan, isi setiap field pada formulir, dan selanjutnya klik tombol Save changes.

Gambar 19. Quiz - Pengajar (3)

(29)

BAB 5 PENUTUP

Implementasi e-learning merupakan salah satu upaya dalam rangka mendayagunakan media teknologi informasi dan komunikasi. Keberhasilan kegiatan ini sangat tergantung pada komitmen dari berbagai pihak. Untuk itu kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak terkait sangat diperlukan demi suksesnya pelaksanaan kegiatan.

Pelaksanaan e-learning dilakukan dengan mekanisme yang berlaku, untuk itu prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan seperti transparansi, akuntabilitas, efesien, efektif dan tepat sasaran perlu diterapkan dengan sebaik-baiknya.

(30)
(31)

DAFTAR PUSTAKA

Digital Library and Distance Learning Lab. (2011). Strategi Implementasi

e-Learning Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi.

Gambar

Gambar 3. Report- Pengajar
Gambar 4. Setting - Pengajar
Gambar 6. File - Pengajar (2)
Gambar 7. Folder - Pengajar (1)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Pengungkapan Wajib Laporan

Kendala yang dihadapi KPP Pratama Medan Petisah dalam Pelaksanaan Tunggakan Pajak Pasif dan Pajak Aktif terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi ....

The A2 Physical Education Olympic Weight Lifting Rank Order Assessment Form should be completed in rank order (most able candidate with highest mark at the top).. Candidate DVD ID

pellita yang dihasilkan dari penelitian ini sebesar 0,89%(b/b) yang ditentukan dari nilai perbandingan antara berat minyak atsiri hasil penyulingan dengan berat

Changes in aerosol characteristics such as aerosol size distribution parameters (e.g., number concentrations, geometric median diameters), and optical depths will also be

Sebuah mesin stempel akan bergerak bergantian untuk menstempel benda kerja. Silinder akan bekerja bergantian setelah selesai menstempel. Pertama silinder A akan maju dan

• Mahasiswa dapat membuat perencanaan secara strategis, taktis dan operasional berdasarkan visi, misi, tujuan dan fungsi organisasi pengelolaan.. 3/28/2016 nts/pik/ti

pembangunan Instalasi Jaringan Air Bersih Sirin Meragun setiap tahun anggaran dan melakukan pembayaran kepada pembangun sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan