• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa, dan lainnya sudah paham akan investasi dalam bentuk saham.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa, dan lainnya sudah paham akan investasi dalam bentuk saham."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini dari berbagai kalangan sudah mulai merambah dan tertarik untuk melakukan kegiatan investasi dengan menanamkan modalnya melalui bursa. Kebanyakan masyarakat umum Indonesia mulai berinvestasi di saham maupun reksadana saham, dimana para investor bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang lebih jika pelaksanaan dilakukan dengan tepat dan benar. Masyarakat dalam pengaplikasiaan investasi pada zaman dulu dikaitkan bahwa investasi itu dalam bentuk emas dan tanah. Namun ketika zaman mulai berubah masyarakat mulai mengerti bahwa bukan hanya investasi emas atau tanah, tapi dalam bentuk saham (surat berharga) yang memiliki waktu jangka panjang dalam berinvestasi.

Perubahan dalam waktu ke waktu ini, investasi dalam bentuk saham bukanlah hal asing lagi, namun bagi masyarakat umum, pebisnis, investor, mahasiswa, dan lainnya sudah paham akan investasi dalam bentuk saham. Didorong dengan kecangihan teknologi lebih maju saat ini mempermudahkan investor dalam mencari informasi mengenai investasi saham. Adanya teknologi baik investor pemula dengan investor professional bisa tukar infomasi mengenai investasi saham.

(2)

Dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip dari www.kontan.co.id, jumlah investor pasar modal meningkat 3,53% per Januari 2019. Dimana angka ini menunjukan peningkatan yang cukup signifikan jika dibanding pada akhir tahun 2018 yang hanya mencapai 1,61 juta investor dan selama januari 2019 bertambah sebanyak 57.234 orang atau investor. Ini dapat diartikan bahwa pandangan masyarakat sudah mulai terbuka dan mulai ikut serta dalam investasi di pasar modal baik investasi saham maupun rekasadana saham.

Masyarakat mulai yakin akan menanamkan modal melalui bursa yang menjadi tujuan utamanya akan mendapatkan keuntungan yang begitu besar. Dalam hal ini tentunya sebagai investor sebelum mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya tentu akan mencari informasi tentang saham-saham tersebut, apakah akan memberikan keuntungan yang positif atau negatif.

Pasar saham tidak selalu menguntungkan, dalam hal ini berkaitan dengan definisi return saham, dimana hasil (keuntungan atau kerugian) yang diperoleh dari investasi saham. Dapat diasumsikan bahwa seorang investor yang melakukan kegiatan investasi saham, akan mendapatkan return saham. Tetapi return saham yang didapat bisa keuntungan, namun juga bisa kerugian. Return sahamdapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang (Jogiyanto Hartono ,2016:283).

Investasi tidak hanya infomasi keuntungan return yang positif, namun para investor perlu memperhatikan adanya anomali pasar saham. Jones (2002:329) dalam Ni Nyoman Ayu Suryandari dan I Made Candra Wirawan

(3)

(2018) mendefinisikan Anomali pasar efisien sebagai teknik atau strategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisien. Ada beberapa anomali pasar yang sering muncul yaitu the day of the week effect, Monday effect, weekend effect, namun ada juga anomali pasar rogalski effect, week four effect dan lainnya.

Anomali pasar Monday effect menurut Mehdian dan Perry dalam I Ketut Teguh Putra dan Putu Agus Ardiana (2016) Monday effect adalah salah satu bagian dari the day of the week effect yaitu seasonal anomalies (anomali musiman) atau calendar effect yang terjadi pada pasar financial yaitu ketika return saham secara negatif dan signifikan pada Hari Senin. Sedangkan weekend effectmerupakan suatu pengaruh akhir minggu mengakibatkan adanya suatu gejala yang menunjukan bahwa return saham pada Hari Jumat akan lebih tinggi dibanding hari-hari perdagangan lainnya, sebaliknya Hari Senin akan menunjukan return saham yang lebih rendah Tandelilin (2001) dalam Suci Rahmawati (2016). Sedangkan the day of the week effect merupakan perbedaan return saham antara Hari Senin dengan hari-hari lainnya dalam seminggu secara signifikan Damodaran (1996) dalam Suci Rahmawati (2016). Teori ini cukup menarik, dikarenakan bertentangan dengan teori pasar efisien yang mana menyatakan return saham tidak memiliki perbedaan pada setiap hari perdagangan.

Sektor tekstil dan garmen merupakan salah satu subsektor dari sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan tekstil merupakan perusahaan yang bergerak pada pengolahan dari serat menjadi benang yang kemudian

(4)

menjadi kain dan selesai menjadi tekstil. Tekstil ini sendiri dikelola lagi dibuat pakaian atau produk lainnya. Di Indonesia sendiri banyak perusahaan tekstil berdiri, tidak hanya tekstil namun perusahaan garmen juga ada di Indonesia. Perusahaan tekstil dan garmen juga ada yang sudah menjadi perusahaan go public, dimana banyak investor yang menanamkan modalnya kepada perusahaan tekstil yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan tekstil saat ini dalam kondisi pada revolusi industri 4.0, dimana perusahaan mulai menggunakan teknologi yang menunjang perkembangan dan kemajuan bagi perusahaan tekstil. Di Indonesia perusahaan tekstil sudah mulai menerapkan revolusi industri 4.0 dalam hal teknologi. Namun dalam pengimplementasi terhadap revolusi industri 4.0 masih terdapat hambatan, seperti yang lansir dari berita www.kontan.co.id mengatakan bahwa Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebut pelaku industri tekstil di tanah air saat ini sudah mengimplementasikan revolusi industri 4.0. Namun, implementasi tersebut sebagian besar baru dilakukan dilingkup manajemen perusahaan atau belum sampai pada proses produksi. Saat ini industri tekstil Indonesia harus menghadapi sejumlah pesaing berat seperti China dan Vietnam untuk kawasan regional Asia Tenggara. Dimana posisi Indonesia terhadap pasar tekstil global hingga saat ini baru sebesar 2% jauh lebih kecil dibandingkan China yang menempati posisi pertama di angka 30%. Industri tekstil merupakan penyumbang devisa ekspor terbesar ketiga bagi Indonesia. Tujuan dari implementasi revolusi industri 4.0 ini akan meningkatkan daya saing, daya saing meningkat tentu permintaan dan produksi ikut meningkat, kebutuhan karyawan

(5)

ikut juga,” ujar ketua API. Dengan adanya revolusi industri 4.0 perusahaan dapat berkembang dan maju ketika dalam penerapanya dengan tepat dan benar.

Lalu bagaimana dengan kondisi pasar saham perusahaan tekstil, apakah menghasilkan return positif ? Ketika suatu saham mengalami kenaikan harga saham secara menerus maka akan menghasilkan return saham yang positif, namun ketika harga selalu mengalami penurunan maka akan menghasilkan return saham yang negatif. Dalam akhir-akhir ini harga saham di pasar saham khusus pada emiten tekstil mengalami penurunan.

Gambar 1.1

Grafik Return Saham Perusahaan Tekstil Tahun 2014-2018

Sumber: Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018, (diolah).

Pada data return saham perusahaan tekstil tahun 2014- 2018 yang telah diolah dari harga saham closing price harian, diperoleh hasil dimana return saham tertinggi selama 5 tahun terakhir yaitu pada perusahaan Indo Rama Synthetic Tbk (INDR) dengan return sebesar 0.0040. Sedangkan return saham

-0.0100 -0.0080 -0.0060 -0.0040 -0.0020 0.0000 0.0020 0.0040 0.0060

ESTI INDR PBRX RICY STAR UNIT

RETURN SAHAM

(6)

terendah selama 5 tahun terakhir yaitu perusahaan Ever Shine Tex Tbk (ESTI) dengan return sebesar -0,0100. Dari keenam perusahaan mengalami return saham rata-rata positif selama 5 tahun terakhir. Namun ada perusahan yang menghasilkan return sahamterendah, ini menjadi suatu pertanyaan kenapa bisa menghasilkan return saham dengan nilai tersebut, apa yang menyebabkan itu bisa terjadi, karena suatu hasil return saham bisa dilihat dari harga saham yang selalu meningkat akan menghasilkan return saham yang positif, sedang harga saham turun maka return saham akan menghasilkan return saham yang negatif.

Merujuk dari fenomena bisnis yang terjadi peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak anomali pasar terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan kemudian mengangkat judul analisis pengaruh Monday effect, weekend effect, dan the day of the week effect terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018. Dalam penelitian akan dijalankan dan dikembangkan dengan mengacu pada penelitian terdahulu yang telah mengangkat topik dan variabel dalam pembahasan yang sama.

Jurnal penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Teguh Dharma Putra1 dan Putu Agus Ardiana2 (2016) dengan judul Analisis The Monday Effect Di Bursa Efek Indonesia. Obyek penelitian yang diambil adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2013. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tidak memiliki pengaruh yang yang signifikan antara monday effect terhadap Return Saham. Ditunjukan bahwa return hari Senin bukan merupakan return terendah.

(7)

Sementara jurnal penelitian yang dilakukan oleh Marselia Purnama (2018) dengan judul Anomali Monday Effect Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2016.Obyek penelitian yang diambil adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2016. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Monday Effect terdapat pengaruh negatifyang signifikan Return Saham. Hasil ini bertentangan dengan jurnal I Ketut Teguh Dharma Putra1 dan Putu Agus Ardiana2 (2016).

Pada Jurnal penelitian oleh Radian Muhammad, Brady Rikumahu,dan, Aldilla Iradianty (2016) dengan judul Analisis Pengaruh Weekday Effect Dan Week-Four Effect Terhadap Return Saham indeks Kompas100 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2015. Obyek penelitian yang diambil adalah perusahaan indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2015. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa memiliki pengaruh positif dan signifikan antara weekend effectterhadap Return Saham. Dimana Hari Jumat memiliki nilai paling tinggi dalam pembagian return. Sedangkan Week-Four Effect memiliki pengaruh signifikan yang berbeda terhadap return saham.

Jurnal penelitian Ni Nyoman Ayu Suryandari dan I Made Candra Wirawan (2018) dengan judul The Day Of The Week Effect Dan The Month Of The Year Effect dalam Perolehan Return Saham Indonesia. Obyek penelitian yang diambil adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Februari 2015 - Agustus 2016. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa The Day Of The Week Effect terdapat perbedaan return dalam masing-masing hari. Dimana terdapat perbedaan return Hari Senin dengan hari lain secara signifikan.

(8)

Sedangkan The Month Of The Year Effect terdapat perbedaan return saham pada masing-masing bulan secara signifikan ditunjukan bahwa rata-rata return tertinggi terjadi di bulan April.

Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Komang Agus Rudi Indra Laksmana1 dan Ni Luh Gede Sri Artika Dewi2 (2019), dengan judul Studi Komparatif The Day Of The Week Effect Dan The Month Of The Year Effect Dalam Perolehan Return Saham Di Bursa Efek Indonesia Pada Perusahaan LQ 45 Periode Februari 2017-Januari 2018. Objek penelitian yang diambil adalah Perusahaan Lq 45 terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2017-Januari 2018. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa The Day Of The Week Effect tidak terdapat perbedaan return masing-masing hari. Hal ini dibuktikan bahwa tidak terjadi Monday effect di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2017-Januari 2018. Sedangkan The Month Of The Year Effect terdapat perbedaan return masing-masing bulan secara signifikan, ditunjukan bahwa pada di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2017-Januari 2018 rata-rata return tertinggi terjadi pada bulan Januari.

Jurnal penelitian yang dilakukan Suci Rahmawati (2016) dengan judul Analisis Monday Effect dan Weekend Effect pada Return Saham perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Obyek penelitian yang dilakukan di perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Monday effect mengakibatkan return saham negatif dan signifikan, yang berarti return saham pada Hari Senin bernilai negatif.

(9)

Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Saraswati dan Made Gede Wirakusuma (2017) yang meneliti Analisis Day Of The Week Effect dan Rogalski effect pada Perusahaan Lg 45 Tahun 2015. Hasil penelitian menyatakan bahwa day of the week effect terdapat perbedaan yang signifikan terhadap return saham dimana adanya perbedaan masing-masing hari dalam satu minggu. Sedangkan Rogalski effect tidak terdapat perbedaan return saham Hari Senin di Bulan Januari dan non Januari.

Jurnal penelitian yang dilakukan Iswadi dan Nurul Hafni (2018) yang meneliti tentang Pengaruh Day Of The Week Effect Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks (JII). Dimana dalam objek penelitian pada Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks (JII). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Day Of The Week Effect terdapat pengaruh perbedaan yang signifikan terhadap return saham dalam masing-masing hari perdagangan.

Jurnal yang dilakukan oleh yunisa Rahardian Saraswati, dkk (2015) yang meneliti tentang Pengaruh The Day The Week Effect ,Week Four Effect Dan Rogalsky Effect Terhadap Return Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia. Pada objek penelitian ini adalah di perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa the day the week effect terdapat perbedaan masing-masing hari terhadap return Saham, sedangkan week four effect membuktikan adanya return saham negatif pada Hari Senin minggu keempat dan kelima setiap bulannya. Pada fenomena rogalsky effect tidak terdapat perbedaan antara return Senin pada bulan April dan bulan non april.

(10)

Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Nova Ardila,dkk (2018) yang meneliti tentang Analisis The Day Of The Week Effect, Week Four Effect Dan Rogalsky Effect Terhadap Return Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini menjelaskan the day of the week effect tidak tejadi perbedaan terhadap return saham harian rata-rata dalam seminggu. Lalu pada variabel week four effect adanya perbedaan antara minggu ke 1-3 terhdap minggu 4 pada setia bulan dihari perdagangan. Pada variabel rogalsky effect dibuktikan ada perbedaan antara return saham senin pada bulan April dan pada bulan non April. Jurnal penelitian yang dilakukan Oki Tjandra Suryo Kurniawan dan IB. Anom Purbawangsa (2018) dalam penelitiannya tentang pengujian anomali pasar size effect dan the day the week effect di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengujian the day of the week effect terdapat perbedaan terhadap return saham dalm satu minggu pada return terkecil terjadi hadi selasa dan return tertinggi terjadi hari rabu. Pada pengujian size effect tidak terdapat adanya size effect pada return saham perusahaan, karena saham perusahaan kecil memberikan return lebih kecil dari perusahaan besar.

Jurnal penelitian yang dilakukan Mellisa Fitri Andriyani Muzakir (2017) dalam penelitiannya tentang pengujian analisis gejala akhir pekan (the weekend effect) terhadap return saham LQ 45 di bursa efek Indonesia periode 2016. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengujian weekend effect berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, hal ini berlawanan dengan teori yang mengatakan bahwa return saham terendah Hari Senin.

(11)

Jurnal penelitian yang dilakukan Rifatun Nuroniyah, dkk (2017), dalam penelitiannya tentang Anomali pasar dari return saham perusahaan LQ 45 terdaftar di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengujian monday effect berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengujian weekend effect berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, hal ini berlawanan dengan teori yang mengatakan bahwa return saham terendah Hari Senin dan tertinggi Hari Jumat.

Jurnal penelitian yang dilakukan, Dian Safitri, dkk (2017) dalam penelitiannya tentang Monday effect, week four effect and January effect in Indonesia Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengujian monday effect tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengujian week four effect tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengujian January effect berpengaruh terhadap return saham .

Jurnal penelitian yang dilakukan, onoh, john okey, (2016) dalam penelitiannya tentang day of the week effect: evidence from the Nigerian stock exchange Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengujian day of the week effect berpengaruh terhadap return saham. Hal ini menunjukan bahwa return saham setiap minggu mempunyai pengaruh yang beda terhadap masing- masing hari.

Jurnal penelitian yang dilakukan, Arvydas Jadevicius, (2018) dalam penelitiannya tentang day of the week effect and Baltic stock exchange. Hasil

(12)

penelitian ini menyatakan bahwa pengujian day of the week effect tidak berpengaruh terhadap return saham.

Berdasarkan uraian diatas yang hasilnya ada perbedaan dari penelitian maka diperlukan penelitian lebih lanjut lagi Monday effect, Weekend effect, The Day Of The Week Effect terhadap Return saham. Dengan obyek penelitian di perusahan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data closing price tahun 2014-2018.

1.2 Ruang Lingkup

Batasan dalam ruang lingkup penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Variabel independen adalah Monday Effect, Weekend Effect dan The Day Of The Week Effect.

2. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return Saham.

3. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan tesktil yang terdaftar di BEI periode 2014-2018 sebanyak 6 perusahaan.

4. Return saham didapat dari perhitungan harga saham penutupan (closing price) harian pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI.

5. Waktu penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu bulan Januari sampai Juli 2020.

(13)

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada jurnal-jurnal penelitian yang dijadikan sumber referensi oleh peneliti, dimana hasil penelitiannya menunjukan perbedaan disebagian besar hasil penelitiannya menyatakan bahwa fenomena monday effect berpengaruh terhadap return saham, tetapi dalam jurnal lain menyatakan tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan fenomena weekend effect dalam penelitian menyatakan berpengaruh terhadap return saham, pada fenomenathe day of the week effect berpengaruh terhadap return saham, tetapi dalam jurnal lain menyatakan tidak berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan uraian diatas dan didasari oleh fenomena bisnis, Sektor tekstil di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan pada harga saham dipasar saham pada tahun 2019.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat timbul beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh monday effect terhadap return saham Pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018?

2. Apakah ada pengaruh weekend effect terhadap return saham Pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018?

3. Apakah ada pengaruh the day of the week effect terhadap return saham Pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018?

(14)

4. Apakah monday effect, weekend effect,dan the day of the week effect secara berganda berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018 secara berganda?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk:

1. Menguji pengaruh monday effect terhadap return sahampada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Menguji pengaruh weekday effectterhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Menguji pengaruh the day of the week effect terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Menguji pengaruh monday effect, weekend effect,danthe day of the week effect terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018 secara berganda.

(15)

1.5 Manfaat Penelitian

Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan manfaat kepada berbagai pihak diantaranya;

1.5.1 Manfaat praktis

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam strategi investasi yang efektif untuk memprediksi harga saham di masa yang akan datang dan dalam menetapkan keputusan investasi.

1.5.2 Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dapat menambah wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai sumber referensi untuk mengembangkan penelitian yang sama selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

dan jamur tempe bubuk putih yang menghasilkan efektivitas retting lebih tinggi di antara perlakuan retting embun lainnya mampu menghasilkan serat dengan tingkat

Pada tahap ini, klasifikasi menggunakan JST Backpropagation akan dilakukan dalam beberapa percobaan dengan mengombinasikan persentase pembagian data latih dan data uji,

Faktor- faktor yang mempengaruhi proses pengadukan dan pencampur diantaranya adalah perbandingan antara geometri tangki dengan geometri pengaduk, bentuk dan jumlah

Adapun data primer dalam penelitian ini adalah hasil angket untuk mengetahui ada tidaknya pengerauh persepsi masyarakat pada partai politik terhadap perilaku

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan, kekuatan, serta hidayah dan kesabaran, sehingga penulis

Terkait dengan hal itu, dalam Vinaya (Vinaya pitaka, Suttavibhanga:volume 1:71), disebutkan ada lima macam Pandaka (homoseks).. Seorang pria yang mendapatkan kepuasan

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar prinsip transparansi yang diukur dengan indikator dari Buku Pedoman Akuntabilitas Pengelolaan Bantuan Kemanuasiaan