• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT SUNNAH DENGAN METODE STAD ( STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION ) PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT SUNNAH DENGAN METODE STAD ( STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION ) PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan "

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI SALAT SUNNAH DENGAN METODE STAD

(

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION

) PADA SISWA

KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 TUNTANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )

Oleh :

DENNY ARIZAL RIFANTO

NIM: 111-13-091

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM MATERI SALAT SUNNAH DENGAN METODE STAD

(

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION

) PADA SISWA

KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 TUNTANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )

Oleh :

DENNY ARIZAL RIFANTO

NIM: 111-13-091

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)
(4)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM MATERI SALAT SUNNAH DENGAN METODE STAD

(

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION

) PADA SISWA

KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 TUNTANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )

Oleh :

DENNY ARIZAL RIFANTO

NIM: 111-13-091

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(5)
(6)
(7)
(8)

vii

MOTTO ADA PERSEMBAHAN

“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.”

(Lessing)

PERSEMBAHAN

Penyusun persembahkan SKRIPSI ini untuk:

1. Ayahanda Muslim dan Ibunda Supianah yang senantiasa memberikan kasih sayang, nasehat, dan jerih payahnya mendidik dari kecil sampai dewasa ini. 2. Adik-adikku Denisa Faridatul A dan Arifah Rahmawanita.

3. Istri saya Hartatik dan anakku Sofia Adawiyatul Latisha yang menjadi penyemangat hatiku.

4. Keluarga besar komisariat Persaudaraan Setia Hati Terate IAIN Salatiga yang banyak memberikan limpahan motivasi.

5. Keluarga besar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Racana Kusuma Dilaga & Woro srikandi yang telah memberikan banyak ruang dan waktu untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan relasinya.

6. Teman-teman Rebonan FC yang telah memberiku kenangan selama mencari ilmu.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari jaman kebodohan menuju jaman yang terang benderang.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini

adalah “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI SALAT SUNNAH DENGAN METODE STAD ( STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION ) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2

TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018.”

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Bapak Prof. Dr. H. Mansur. M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan pendidikan Agama Islam yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai

(10)

ix

7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dalam dunia pendidikan.

Salatiga, 14 Maret 2018 Penulis,

(11)

x ABSTRAK

Denny Arizal Rifanto. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Salat Sunnah Dengan Metode STAD (Student Team Achievement

Devision) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Tahun

Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Prof. Dr. Mansur. M.Ag.

Kata Kunci: hasil belajar, metode STAD.

Dalam suatu pembelajaran, kegiatan belajar mengajar tidak cukup hanya bertujuan menstranfer ilmu atau berceramah saja sebagai model dalam mengajar, seorang guru harus mempunyai skill dan model-model pembelajaran yang menyenangkan supaya bisa membuat peserta didik tidak bosan supaya tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan efektiv dan efisien. Hal ini berkaitan dengan masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VIII semester gasal SMP Negeri 2 Tuntang tahun pelajaran 2017/2018?

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes tertulis dan dokumentasi.

Subyek penelitian ini yakni siswa-siswi kelas VIII semester gasal SMP Negeri 2 Tuntang Tahun pelajaran 2017/2018

(12)

xi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……… . 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Definisi Operasional ... 9

G. Metode Penelitian ... 10

H. Sistematika Penulisan ………... 15

BAB II Landasan Teori A. Belajar dan Hasil Belajar ... 17

B. Pendidikan Agama Islam ... 22

C. Salat Sunnah ... 25

D. Metode STAD (Student Team Achivement Devision)…………. . 34

E. Kajian Pustaka ... 40

(13)

xii

1. Identitas Sekolah ………... 42

2. Sejarah SMP Negeri 2 Tuntang ………... 43

3. Visi Misi SMP Negeri 2 Tuntang………... 43

B. Fasilitas Sarana Prasarana ... 46

1. Data Ruang Kelas ………. 46

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identitas Sekolah ... 42

Tabel 3.2 Data Ruang Kelas ... 46

Tabel 3.3 Data Ruang Lainnya ... 46

Tabel 3.4 Data Fasilitas ... 46

Tabel 3.5 Data Guru dan Karyawan ... 46

Tabel 3.6 Struktur Organisasi ... 47

Tabel 3.7 Data Siswa ... 51

Tabel 4.1 Data Pra siklus ... 59

Tabel 4.2 Hasil tes siklus I ... 63

Tabel 4.3 Klasifikasi siklus I ... 66

Tabel 4.4 Data observasi guru siklus I ... 67

Tabel 4.5 Data observasi siswa siklus I ... 68

Tabel 4.6 Hasil tes siklus II ... 71

Tabel 4.7 Klasifikasi siklus II ... 74

Tabel 4.8 Data observasi guru siklus II ... 74

Tabel 4.9 Data observasi siswa siklus II ... 76

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Prosedur penelitian tindakan kelas ……… 10

Gambar 4.1 Diagram peningkatan hasil belajar PAI pada pra siklus,

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 6 Jawaban instrumen penilaian siklus I Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 8 Jawaban instrumen penilaian siklus II

Lampiran 9 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I dan II Lampiran 10 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I dan II

Lampiran 11 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 13 Laporan SKK

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkunan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi manusia untuk pengembangan manusia yang terbaik dan intelegen, untuk meningkatkan kesejahteraan hidup (Hederson dalam Sadulloh, dkk. 2014:5). Pendidikan juga menentukan kemajuan masyarakat suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan pendidikan di negara tersebut.

(18)

2

Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil dan pengalaman yang diperolehnya (Gege dan Berlier dalam Dimyati, 2009: 116). Belajar merupakan bagian terpenting dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakn oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Dimyati, 2009: 157).

Banyak kalangan pelajar menganggap belajar adalah aktivitas yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian dan pikiran pada suatu pokok bahasan, baik yang sedang disampaikan oleh guru maupun yang sedang dihadapi di meja belajar. Kegiatan itu hampir selalu dirasakan sebagai beban dari pada upaya aktif untuk memperdalam ilmu.

Mereka tidak menemukan kesadaran untuk mengerjakan seluruh tugas-tugas sekolah. Banyak di antara peserta didik menganggap mengikuti pelajaran tidak lebih sekedar rutinitas untuk mengisi daftar absensi, mencari nilai,melewati jalan yang harus ditempuh, dan tanpa diiringi kesadaran untuk menambah wawasan ataupun mengasah ketrampilan.

(19)

3

(20)

4

suatu kondisi di mana akhirnya gurulah yang menjadi pilar utama dalam menerima penyalahan dari pihak-pihak yang memahami. Ketiga, perhatian tidak terfokus, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal seperti peserta didik melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan materi pembelajaran tanpa vareasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru, dan lain-lain. Jelasnya, setiap proses pembelajaran yang kurang menarik akan menyebabkan peserta didik tidak terfokus pada materi. Keempat, pemahaman tidak sesuai atau tidak integratife artinya kerang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati dan dialami perserta didik terjadi secara terpisah sehingga tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hinga timbulnya konsep. Hal ini menyebabkan pengetahuan yang diperolehnya tidak mampu disimpan dalam jangka waktu yang lama. Daya ingat mereka biasanya terkendala oleh simbol-simbol yang seharusnya dapat dijadikan sebagai pengikat antara pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru. Masalah lain yang sering terjadi adalah pemahaman tersebut tidak mampu digunakan untuk mengatasi problem hidupyang dialami peserta didik, baik pada saat sedang belajar, maupun ketika sudah dewasa, secara individu maupun hidup sasial dengan masyarakat.

(21)

5

lebih rendah dibanding dengan hasil nilai evaluasi pokok bahasan yang lain lain. Bertolak dari anggapan tersebut dapat mempengaruhi mental siswa yang dapat menimbulkan sikap negatif siswa, antara lain siswa enggan untuk mengikuti pelajaran dan agak meremehkan atau sudah merasa sudah faham dengan materi tersebut. Dalam suatu kelas di SMP N 2 Tuntang yang terdiri dari kurang lebih tiga puluh anak, maka dari jumlah tersebut memiliki sifat serta karakter yang berbeda dalam tanggapan terhadap pendidikan Agama Islam pada materi salat sunnah. Ada yang menganggap bahwa materi salat sunnah itu sulit, cukup sulit, mudah dan bahkan ada yang menganggap mudah sekali.

Sama halnya permasalahan yang ditemukan di kelas VIII SMP N 2 Tuntang Kabupaten Semarang. Beberapa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran PAI antara lain: (1). Kurangnya perhatian siswa terhadap matapelajaran, (2). Tingkat keaktifan siswa rendah dalam mengikuti pembelajaran, (3). Pembelajaran yang monoton, (4). Penggunaan media yang kurang maksimal.

Permasalahan diatas haruslah dicari jalan keluar untuk menyelesaikannya. Gurulah yang memegang peran penting dalam proses pembelajaran, misalnya untuk menentukan metode atau model pembelajaran yang sesuai dan tepat agar dapat meningkatkan keaktifan, kerjasama dalam kelompok dan hasil belajar PAI yang kurang maksimal.

(22)

6

panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas Model pembelajaran dapat dijadikan pola pikir, artinya para guru dapat memeilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan (Rusman, 2013: 133). Pencapaian konsep merupakan salah satu metode yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran karena pencapaian konsep menunjukkan kepada kita cara untuk menjadi guru yang lebih baik dan menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar, sehingga dengan menggunakan model pembelajaran pencapaian konsep guru akan dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan dapat meningkatkan prestasi hasil belajar.

Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada pembelajaran PAI materi salat sunnah dengan metode STAD ( Student Team Achievement Devision ) pada siswa kelas VIII SMP Semester Gasal Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

(23)

7 C. Tujuan Penelitian

Dengan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi salat sunnah pada siswa kelas VIII SMP Semester Gasal Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajarn 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis menurut Arikunto (1990: 59) adalah tebakan pemecah atas jawaban yang diusulkan. Jadi hipotesis berarti dugaan sementara dari hasil penelitian yang belum tentu benar Hipotesis tindakan dalam pembahasan metode yang akan dilakukan dalam penelitian.

Penggunaan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa PAI materi salat sunnah pada siswa kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajarn 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

(24)

8

meningkatnya prestasi belajar siswa di akhir siklus. Sedangkan untuk indikator keberhasilan individu dari setiap siswa adalah nilai KKM yang ditentukan oleh SMP Negeri 2 Tuntang untuk mata pelajaran PAI yakni 75 (Uk. Kurikulum SMP N 2 Tuntang, 2017: 37).

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis disebut sebagai manfaat akademis. Yakni manfaat yang dapat membantu kita untuk lebih memahami suatu konsep atau teori dalam suatu disiplin ilmu, dan manfaat secara teoritis menurut Juliandi, dkk (2014: 105) adalah pengembangan ilmu pengetahuan.

Maka hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi kontribusi secara teoritis bagi bidang pendidikan khususnya pada mata pelajaran PAI materi salat sunnah pada siswa kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajarn 2017/2018.

2. Manfaat praktis a. Bagi siswa

1) Siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru secara baik dan mendetail.

2) Memotivasi siswa untuk aktif dan meninggkatkan daya belajarnya 3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran PAI khususnya

(25)

9

Sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif dan menyenangkan.

c. Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas pada sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan

F. Definisi Operasional

Agar lebih jelasnya penulis akan menjelaskan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam pembahasan judul dari penelitian ini. Adapun istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini adalah:

1. Salat Sunnah

Salat adalah suatu perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam. Menurut Rifa’I (2011: 32) salat ialah

berhadap hati kepada Allah sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimolai dari takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’. Sedangkan sunnah diartikan sebagai perbuatan, ucapan dan ketetapan Nabi Muhammad SAW(Arifin, 2014: 119). Jadi salat sunnah adalah salat yang apabila dilaksanakan akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan atau ditinggalkan tidak berdosa karena bersumber dari Nabi Muhammad SAW.

(26)

10 2. Metode STAD

Menurut Miftahul Huda (2014: 201) Merupakan salah satu Metode pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras dan etnis. Menurut Rusman (2011: 213) metode STAD

merupakan yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matapelajaran lainnya seperti IPA, IPS Bahasa Ingris, matematika dan banyaksubyek lainnya, dan pada tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

Jadi metode STAD merupakan salah satu metode kooperatif yang di dalamnya merupakan berbagai macam jenis siswa, tidak hanya diacak dengan sembarang melainkan juga melihat kemampuan akademik, gender, ras dan etnis dengan bertujuan kelompok semakin aktif.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(27)

11

Menut Arikunto (2009: 16) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini digambarkan sebagai suatu proses dinamis menggunakan empat (4) tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi hal ini dapat dilihat dalam gambar 1.1

Gambar 1.1

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

( Arikunto, 2009: 17) 2. Subjek Penelitian

Penelitan ini dilaksanakan di SMP Negeri2 tutang, sebuah lembaga pendidikan yang menyelengarakan pendidikan untuk jenjang sekolah menengah pertama, SMP ini berlokasi di Jl. Mertokusumo desa Candi rejo kecamatan Tuntang kabupaten Semarang, mayoritas siwa di SMP ini adalah warga asli Tuntang sendiri.

(28)

12

siswa putra dan 17 siswa putri. Dan penelitian ini akan dilakuakan beberapa siklus dengan menggunakan metode STAD.

3. Lagkah-langkah Penelitian a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan (planing) tindakan, misalnya membuat scenario pembelajaran, lembar observasi, dan lain lain (Arikunto, 2009: 44).

Jadi dalam tahapan ini, yang harus dilakukan adalah membuat rancangan, dimana rancangan tersebut untuk mempermudah peneliti supaya bisa melakukan secra terarah dan terkonsep dengan baik, agar peneliti bisa mendapatkan tujuan sesuai yang diharapkan.

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah melaksanakan yang sudah direncanakan pada tahap perencanaan tersebut. Dan hal yang perlu diperhatikan adalah melaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah disusun diperencanaan, tetapi masih terkesan ilmiah dan tidak ada rekayasa. c. Observasi

(29)

13

pengumpulan data yang berupa proses kinerja pada proses belajar mengajar di sekolah tersebut

d. Refleksi

Melakukan refleksi sebagai sarana untuk mengingat dan merennungkan suatu tindakan pada observasi. Refleksi berfungsi sebagai bentuk pemahaman atas suatumaslah, kendala- kendala yang sedan dialami dan cara pengambilan tindakan pada masalah.

4. Instrument Penelititan

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Silabus

c. Lembar Observasi d. Dokumentasi

5. Pengumpulan Data

a. Pengamatan/Observasi

(30)

14 b. Test

Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan pada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan skor angka (Hamdani dan Doni dkk, 2008: 77). Test ini bertujuan untuk mencari data akhir apakah ada perbedaan antara siklus pertama dengan siklus kedua, dan apakah ada peningkatan lagi pada siklus ketiga. Bentuk tes yang diberikan berupates obyektif pilihan ganda dengan 4 option (a, b, c dan d) dan tes essay.

c. Dokumentasi

Dokumentasi terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat, dan dokumentasi resmi (Hamdan dan Doni dkk, 2008: 76). Dalam hl ini tujuan dokumentasi adalah untuk memperoleh informasi dan data-data tentang sekolah secra keseluruhan yang meliputi data sekolah, data guru, data siswa dan lain-lain yang berhubuangan dengan penelitian.

6. Analisis data

Menurut Sayudi (2010: 85) analisis data adalah menganalisis data yang telah terkumpul guna mengetahui beberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.

(31)

15

(𝑥) =

∑ 𝑥

𝑁

Keterangan:

X : Nilai rata-rata

 x : Jumlah semua nilai siswa N : Jumlah siswa

(Djamarah, 2006: 64)

Sedangkan untuk membuktikan presentase ketuntasan belajar siswa, maka hasil penelitian akan dianalisis dengan rumus sebagai berikut:

𝑃 =

𝐹𝑡𝑏

𝑁 𝑥 100%

Keterangan:

P : Nilai dalam persen Ftb : Frekuensi tingkat belajar N : Jumlah kesuluruhan

(Djamarah, 2006: 225-226) H. Sistematik penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

(32)

16

BAB I Berisi pendahuluan menggambarkan secara global tentang bab-bab berikutnya yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori. Mencakup penjelasan metode Student Team

Achievemen Divisions (STAD), Penjelasan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan penggunaan media.

BAB III Pelaksanaan penelitian. Meliputi subjek penelitian yang berisi tentang tempat dan waktu penelitian, deskripsi pra siklus, siklus I dan siklus II.

BAB IV Meliputi hasil penelitian dan pembahasan, meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan.

BAB V Meliputi penutup, meliputi: kesimpulan dan saran.

(33)

17 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukuan setiap orang secara maksimal untuk dapat memperoleh sesuatu Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pintar dalam berbagai hal. Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajarnya (Irham dan Wiyani, 2013:116).

Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi

belajar memeiliki arti “ berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”

Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu (Fuadyartanto, 2002).

(34)

18

pengetahuan, sikap dan nilai (Dimyati, 2006 : 10). Menurut Skinner belajar suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik dan sebaliknya. (Hamzah.B.Uno, 2007: 54) Menurut Dan menurut Hamzah B.Uno belajar pada hakekatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai (Hamzah.B.Uno, 2007: 54).

Morgan dan kawan-kawan menyatakan dalam Soekamto (1997: 23) bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan menjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan apa yang dikemukakan para ahli yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku di sebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi didalam diri seseorang. Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan genetik atau respon secara ilmiah, kedewasaan, atau keadaan organisme yang bersifat temporer, seperti kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, dan sebagainya. Melainkan perubahan dalam pemahaman, perilaku, presepsi, motivasi, atau gabungan dari semuanya.

(35)

19

Dalam Al Qur’an Allah juga menyerukan perintah untuk membaca,

sedangkan membaca merupakan awal dari kegiatan belajar yakni dalam surat Al- Alaq ayat 1-5:

Artinya: 1. Bacalah (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakanmu, 2. Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, 4. Yang mengajar (manusia) dengan pena, 5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah adanya proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri.

2. Pengertian Hasil belajar

(36)

20

perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan motorik.

Benjamin S. Bloom dalam Taxonomy of Education Objectives

(Winkel, 1996:274) membagi hasil belajar kedalam tiga ranah:( Sagala, 2007: 34)

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif (berkaitan dengan daya pikir, pengetahuan, dan penalaran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berpikir dan bernalar yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai memecahkan masalah, yang menuntut siswa untuk menggabungkan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini berkenaan dengan prestasi 24 belajar dan dibedakan dalam enam tahapan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analsisi, sintesis, dan eveluasi. Pada siswa Sekolah Dasar diutamakan pada ranah pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

b. Ranah Psikomotorik

(37)

21

terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.

c. Ranah Afektif

Ranah afektif (berkaitan dengan perasaan/kesadaran, seperti perasaan senang atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk memilih apa yang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa dalam belajar menghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui perasaan, baik objek itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri lain terletak dalam belajar mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Menurut Krochwall Bloom (dalam Winkel 1996:276) ranah afektif terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.Untuk ranah kognitif, guru menilai kemampuan kognitif siswa berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir pelaksanaan siklus 1 dan 2.

Rumini, dkk yang dikutip oleh Tim Pudi Dikdasmen (2007: 33-34) menyebutkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu:

a. Faktor yang berasal dari individu yang sedang belajar

(38)

22

1) Faktor psikis, antara lain kognitif, afektif, psikomotor, campuran, kepribadian.

2) Faktor fisik, antara lain indera, anggota badan, tubuh, kelenjar, syarat, syaraf, dan organ-organ dalam tubuh. Faktor psikis dan fisik ini, keadaannya ada yang ditentukan oleh faktor keturunan, ada yang faktor lingkungan, dan ada pula yang ditentukan oleh faktor keturunan maupun lingkungan. b. Faktor yang berasal dari luar diri individu

Dengan demikian guru harus memperhatikan perbedaan individu dalam memberi pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani sesuai dengan kondisi peserta didiknya untuk menunjang keberhasilan belajar, karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik, satu dengan yang lainnya sangat berbeda. B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalam program pendidikan agama Islam sebagai suatu mata pelajaran yang wajib secara nasional wajib diberikan di sekolah atau perguruan tinggi umum. Agar, peserta didik menjadi orang yang memiliki kepribadian muslim secara utuh, yakni selalu taat menjalankan perintah agamanya, bukan menjadikan mereka sebagai ahli dalam bidang agama islam ( Wahyudin, 2009: 3)

(39)

23

memahami, menghayati, hingga mengimami, bertakwa, dan berakhlakul karimah dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci AL-Qur’an dan AL-Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunan pengalaman.

Tayar Yusuf (1986: 35), mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, dan berkepribadian yang memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Agama Islam dalam kehidupannya, sedangkan menurut A Tafsir, pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang agar individu mampu berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam. (Majid.2012: 12)

(40)

24 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut (Nazarudin, 2007:17):

a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SAW.

b. Mewujudkan manusia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Sedangkan menurut Omar Muhammad atau Umy Asy-Syaebani tujuan Pendidikan Islam memiliki empat ciri pokok:

a. Sifat yang bercorak agama atau akhlak.

b. Sifat menyeluruh yang menyangkut/ mencakup segala aspek pribadi pelajar atau (subjek didik) dan semua aspek perkembangan dalam masyarakat.

c. Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya perkembangan antara unsur-unsur dan cara pelaksanaan.

(41)

25

kehidupan, memperhitungkan perbedaan-perbedaan, perseorangan diantara individu-individu, (Achmadi:1992:59). Dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan PAI adalah terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia), memiliki pengetahuan tentang ajaran pokok Agama Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Salat Sunnah

1. Pengertian Salat Sunnah

Menurut bahasa salat berarti do’a, sedangkan menurut syara’ salatartinya bentuk perbuatan yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. (Moh Suyono.1998:67).

Menurut Rifa’I (2011: 32) salat ialah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimolai dari takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah

ditentukan syara’.

(42)

26

Jadi, salat Sunnah adalah salat yang apabila dilaksanakan akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan atau ditinggalkan tidak berdosa. Disamping kita diwajibkan menjalankan salat fardlu kita juga dianjurkan untuk menjalankan salat sunah.

2. Macam-macam Salat Sunnah a. Salat Id

Salat Id atau salat hari raya ada dua, yaitu hari raya fitrah tanggal tanggal 1 Syawal dan pada hari raya Adha tangal 10 Dzulhijah. Waktu salat Id dimolai dari terbit matahari sampai tergelincirnya. Hukum melaksanakan salat sunah hari raya adalah sunah muakad

karena Rasulullah SAW.tetap melakukan salat hari raya selama

hidupnya (Rifa’I, 2011: 118). Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Kautsar ayat 2:

Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan

berkorbanlah”.

(43)

27

1) Mengucapkan takbir sebelum membaca Al-Fatihah, tujuh kali pada rakaat pertama setelah takbiratul ikhram dan lima kali pada rakaat kedua setelah takbir bangkit dari sujud rakaat pertama. 2) Membaca tahlil, takbir, dan tahmid diantara takbir-takbir

tambahan.

3) Kebanyakan ulama mengatakan sunnah membaca surat Qaf pada rakaat pertama dan surat Qamar pada rakaat kedua, atau surat Al-A’la pada rakaat pertama dan Al-Ghasiyah pada rakaat kedua.

4) Takbir,Al-Fatihah dan surat dibaca dengan jahar (keras).

5) Disunahkan menyampaikan dua khutbah, seperti halnya dengan salat jumat.

6) Isi khutbah hendaknya berkenaan dengan hukum-hukum mengenai zakat fitrah pada idul fitri dan hukum-hukum kurban pada idul adha.

7) Disunahkan pula mengawali khutbah denga takbir, sembilan kali pada khutbah pertama dan tujuh kali pada khutbah kedua.

b. Salat Sunnah Tarawih

Salat tarawih ialah salat sunnah yang dikerjakan setelah salat

isya’ yang tepat pada malambulan Ramadhan (Nasrul Umam, 2007:

(44)

28

melaksanakan dua puluh rakaat ditambah dengan tiga rakaat salat witir.

Berkaitan dengan hal tersebut Sulaiman Rasyid (2003:150)

menyatakan,”Menurut riwayat ahli hadits, selama hidupnya

Rasulullah SAW. Tiga kali salat tarawih di masjid bersama-sama dengan orang banyak, yaitu pada malam tanggal 23,25 dan 27 Ramadan. Sesudah itu beliau tidak salat berjamaah lagi karena beliau takut salat itu dijadikan wajib atas mereka dikemudian hari. Jumlah rakaat yang beliau kerjakan bersama-sama dengan orang-orang itu

ialah delapan rakaat”.

Ketika Sahabat Umar bin khattab r.a menjadi khalifah,ia mengumpulkan khalayak untuk mengerjakan salat tarawih secara berjamaah, yaitu setelah tidak ada lagi kekhawatiran akan diwajibkannya, mengingat wahyu yang diturunkan telah berhenti. Karena itu sebagian orang mengatakan bahwa mengerjakan salat sunnah tarawih berjamaah lebih afdhol, daripada salat sendirian. Hal ininsesuai dengan hadis Nabi saw., “salat berjamaah itu lebih baik (afdhol) dari pada salat sendirian. Dan salat inipun disunnahkan pada laki-laki dan perempuan (Umam, 2007: 39-40)

c. Salat Witir

(45)

29

biasanya salat witir itu dirang kaikan dengan salat tarawih (rifa’I,

2011: 115)

Menurut Abdurrahman (2006: 188) salat witir merupakan sebagian salat rawatib yang paling muakkadah (dianjurkan). Hukumnya sunnah maakkadah dan waktu pelaksanaannya setelah

mengerjakan salat isya’ sampai sebelum terbitnya fajar sadik

walaupun salat isyak’nya dikerjakan dengan jamak taqdim. Bilangan rakaat nya paling sedikit satu rakaat dan palng banya adalah sebelas rakaat.

Terkait dengan salat witir Rasulullah saw bersabda “Siapa saja yang senang megerjakan salat witir lima rakaat, maka kerjakanlah. Siapa saja yang senang witir tiga rakaat, maka kerjakanlah. Siapa

saja yang senang witir satu rakaat maka kerjakanlah”,(H.R. Abu

Dawud). Rusulullah juga bersabda:

Rusulullah juga bersabda: Janganlah berwitir dengan tiga rakaat menyerupai shalat Maghrib, namun berwitirlah dengan salat witir

lima rakaat atau tujuh atau Sembilan atau sebelas rakaat”

(Abdurrahman, 2006: 188). d. Salat Rawatib

Rawatib berasal dari kata ratbah, yang artinya tetap, menyertai, atau terus menerus. Dengan demikian salat sunnah

(46)

30

salat fardhu, baik sebelum maupun sesudahnya (Ahsan dan Sumiyati, 2014: 33).

Menurut Suyono (1998: 67) Salat rawatib adalah salat sunah yang dilakukan beriringan dengan salat fardhu (wajib), dilakukan sebelum atau sesudahnya.

Ditinjau dari segi hukumnya, salat rawatib ini terbagi menjadi dua macam, yaitu: salat rawātib mu`akkadah dan salat rawātib gairu mu`akkad (Ahsan dan Sumiyati, 2014: 33).

1) Salat rawātib mu`akadah (salat rawātib yang sangat dianjurkan). Adapun yang merupakan salat rawātib mu`akkadah

yaitu:

o Dua rakaat sebelum śalat Zuhur

o Dua rakaat sesudah śalat Zuhur

o Dua rakaat sesudah śalat Magrib

o Dua rakaat sesudah śalat Isya’

o Dua rakaat sebelum śalat Subuh.

2) Śalat rawātib gairu mu`akkadah (śalat rawātib yang cukup

dianjurkan untuk dikerjakan). Adapun yang merupakan śalat

sunnahrawātib gairu mu`akkadah yaitu:

• Dua rakaat sebelum Zuhur (selain dua rakaat yang mu`akkadah)

(47)

31

• Empat rakaat sebelum Asar • Dua rakaat sebelum Magrib.

Jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, śalat rawātib ini terbagi menjadi dua yaitu :

1) Qabliyyah(dikerjakan sebelum śalat fadhu), dan

2) Ba’diyyah(dikerjakan setelah śalat fardhu). e. Salat Tahajjud

Salat tahajjud ialah salat sunnah yang dikerjakan pada waktu

malam; sedikitnya dua raka’at dan sebanyak-banyaknya tidak

terbatas (Rifa’I, 2010: 88). Ahsan dan Sumiyati (2014: 38) memaparkan salat sunnah tahajjud adalah salat sunnah muakkadah

yang dilaksanakan pada sebagian waktu di malam hari. salat tahajjud

adalah bagian dari qiyāmullail (salat malam) yang langsung diperintahkan oleh Allah Swt. Melalui firmannya sebagai berikut:

Artinya: “Dan pada sebagian malam, lakukanlah śalat

tahajjud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan

Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”(QS. al-Isra’ :79)

(48)

32

Jika kita melaksanakan śalat tahajjud, banyak manfaat atau

keutamaan yang dapat kita ambil. Keutamaan-keutamaan śalat tahajjud adalah:

• Dapat membentuk karakter/kepribadian orang saleh.

• Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. Untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

• Dapat mencegah diri dari perbuatan dosa.

• Dapat menghapuskan atau menghilangkan dari segala penyakit hati: iri, dendam, tamak, dan lain sebagainya. Mengobati diri dari penyakit jasmani.

3. Hikmah Salat Sunnah

Hikmah melaksanakan śalat sunnah sebagai berikut (Ahsan dan

Sumiati, 2014: 41).

a. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan senantiasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt.

b. Menambah kesempurnaan salat fardu. Melaksanakan salat sunnah memberikan manfaat untuk menyempurnakan salat fardu baik dari segi kekurangan dan kesalahan melaksanakan salatfardu.

(49)

33

setahap dan setiap satu kali melaksanakan śalat sunnah maka Allah Swt. Akan menghapus satu dari dosa-dosa dan kesalahan kita. Ini merupakan bentuk rida dan cinta Allah Swt. kepada hamba-Nya yang selalu mengupayakan untuk dapat

melaksanakan śalat-śalat sunnah.

d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt, atas berbagai karunia besar yang sering kurang kita sadari. Allah Swt. akan mengaruniakan kebaikan dan keberkahan dalam rumah kita. Setiap saat kita bisa bernafas, bisa melihat, bisa mendengar, dan masih dapat merasakan kesemuanya itu adalah anugerah besar yang kita harus syukuri dengan śalat sunnah.

e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan

untuk śalat sunnah. śalat yang dianjukan dilaksanakan

berjamaah diutamakan dilaksanakan di masjid sedangkan śalat

sunnah yang pelaksanakannya secara munfarīd (sendiri) sebaiknya dilaksanakan di rumah walaupun apabila dilaksanakan di masjid juga diperbolehkan.

f. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram. Bekal terbaik di dalam menempuh perjalanan ke akhirat adalah dengan ketaqwaan. Sedangkan aspek terpenting dalam mewujudkan

taqwa adalah dengan śalat, terutama śalat sunnah sebagai

(50)

34

D. Metode STAD ( Student Team Achievement Devision )

1. Pengetian Metode

Metode adalah teknik-teknik atau cara untuk mencapai suatu tujuan yang akan di gunakan oleh guru pada saat penyajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun kelompok (Sabri, 2007:49). 2. STAD ( Student Team Achievement Devision )

Menurut Miftahul Huda (2014: 201) Merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras dan etnis. Menurut Rusman (2011: 213) metode STAD merupakan yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matapelajaran lainnya seperti IPA, IPS Bahasa Ingris, matematika dan banyaksubyek lainnya, dan pada tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekanya di Johns Hopkins University ( Huda, 2014: 201 ).

(51)

35

tertentu. Menurut Slavin seperti yang dikutip Trianto (2010: 68) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.

Menurut Trianto (2010: 70) Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:

a. Perangkat pembelajaran

Sebelum melaksanakan pembelajaran ini perlu persiapan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajaran (RP), Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.

b. Membentuk kelompok kooperatif

Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya relatif homogen. c. Menentukan skor awal

(52)

36

Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif.

e. Kerja kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masingmasnig individu dalam kelompok.

Menurut Huda (2014: 202) setelah terbentuknya kelompok-kelompok heterogen yang masing-masing terdiri dari 4-5 anggota, untuk pelaksanaan metode STAD terdapat tahapa-tahapan yang harus ditempuh yakni pengajaran, tim, studi, tes, dan rekognisi.

Tahap 1: Pengajaran

(53)

37 Tahap 2: Tim Studi

 Pada tahap ini, para anggota kelompok bekerja secara kooperatif untuk menyelesaikan lembar kerja dan lembar jawaban yang telah disediakan oleh guru.

Tahap 3: Tes

 Pada tahap ujian, setiap siswa secara individu menyelesaikan kuis. Guru men-score kuis tersebut dan mencatat pemeroleh hasilnya saat itu serta hasil kuis pada pertemuan sebelumnya. Hasil dari tesindividu akan diakumulasikan untuk skor tim mereka.

Tahap 4: Rekognisi

 Setiap tim menerima penghargaan atau reward bergantung pada nilai skor rata-rata tim. Missalnya, tim-tim yang memperoleh poin peningkatan dari 15 hingga 19 poin akan menerima sertifikat sebagai TIM BAIK, tim yang memperoleh rata-rata poin peningkatan dari 20 hingga 24 akan memperoleh sertifikat TIM HEBAT, sementara tim yang memoeroleh poin 20 hingga 30 akan menerima sertifikat sebagai TIM SUPER.

3. Kekurangan dan Kelebihan Model STAD (Student Team Achievement Division)

(54)

38

a. Siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar.

b. Siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.

c. Pengelompokan siswa secara heterogen membuat kompetisi yang terjadi di kelas menjadi lebih hidup.

d. Prestasi hasil belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua anggota kelompok.

e. Kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi.

f. Kuis dapat meningkatkan tanggung jawab individu karena nilai akhir kelompok dipengaruhi nilai kuis yang dikerjakan secara individu.

g. Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran.

h. Kelompok yang nilai kurang dapat memperbaiki nilai dalam kelompok tersebut.

(55)

39

Sedangkan kekurangan dalam menggunakan metode STAD menurut Abdul Majid (2014: 188) adalah sebagai berikut:

a. Membutuhkan waktu yang lama;

b. Siswa pandai cenderung enggan apabila disatukan dengan temannya yang kurang pandai, walaupun lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.

c. Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan. Pada tahap ini setiap iswa harus memerhatikan kemampuannya dan menunjukkan apa yang diperoleh dari pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal kuis atau tes sesuai dengan kemampuannya. Pada saat mengerjakan kuis atau tes ini, setiap siswa bekerja sendiri.

d. Penentuan skor. Hasil kuis atau tes diperiksa oleh guru, setiap skor yang diperoleh siswa dimasukkan ke dalam daftar skor individual, untuk melihat peningkatan kemampuan individual. Rata-rata skor peningkatan individual merupakan sumbangan bagi kinerja percapaian hasil kelompok.

(56)

40

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulan bahwa metode STAD adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa ditempatkan dalam beberapa kelompok kecil yang heterogen untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar, yang pada akhirnya hasil belajar pun akan meningkat. Pelaksanaannya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil bersifat heterogen yang bekerja sama saling membantu dengan tetap memperhatikan hasil kerja kelompok dan individu.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan langkah penelitian yang menjelaskan tentang kajian kepustakaan yaitu dengan mengkaji skripsi atau penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahid Kurniawan (2016) yang

berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Ips Materi Sumber Daya Alam

Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SDN Nogosaren Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2015/2016” menunjukkan bahwa melalui penerapan metode STAD

(57)

41

terjadi peningkatan siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa atau 68% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa atau 32%. dengan tingkat ketuntasanya 68% dan nilai rata-rata 72,2. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa, siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa atau 88% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa atau 12%. dengan tingkat ketuntasan 88% dan nilai rata-rata 78,4. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Wahid (2017) yang berjudul

(58)

42 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah 1. Identitas Sekolah

Identitas SMP Negeri 2 Tuntang, Kec. Tuntang, Kab. Semarang dapat dilihat dengan tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Identitas Sekolah

Nama Sekolah SMP NEGERI 2 TUNTANG

NPSN 20320272

Jenjang Pendidikan SMP

Status Sekolahan Negeri Alamat (jalan/kec./kab/kota) Jl. Mertokusumo 1/11

Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang

Kode Pos 50773

Nama Wajib Pajak Bendahara BOS

NPWP 005985627505000

Luas Tanah Milik (m2) 17775

SK Pendirian Sekolah 0557/O/1984

Tanggal SK Pendirian 1984-11-20

Status Kepemilikan Pemerintah Daerah

Waktu Penyelenggaraan Pagi

(59)

43 2. Sejarah SMP Negeri 2 Tuntang

SMP Negeri 2 Tuntang terletak di Jl. Mertokusumo, Desa Candirejo, Tuntang. Meski letak sekolah yang jauh dari jalan raya besar akan tetapi lokasi Smp Negeri 2 Tuntang sangat strategis dan sangat mudah di jangkau oleh mastarakat karena terdapat angotan kota yang sampai di depan sekolah.

SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal 20 November 1984, dan memiliki izin oprasional pada tanggal 20 November 1984. SMP Negeri 2 Tuntang untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam tahun 2017/2018 menerapkan K13 untuk semua kelas meliputi kelas VII, VIII, dan IX. Dari sisi akademik maupun non akademik prestasi yang diraih oleh SMP N 2 Tuntang dari tahun ketahun semakin menunjukkan peningkatan sehingga dapat dikatakan cukup memenuhi harapan dimasyarakat

(http://dapo.dikdasmen.kemendikbud.go.id/sekolah/15:smpn2tuntang. Diakses pada tanggal 16 agusstus 2017 jam 09:25)

3. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Tuntang a. Visi Sekolahan

(60)

44

akhlak, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sejalan degan tujuan pendidikan dasar tersebut, maka visi sekolah di SMP Negeri 2 Tuntang, kab. Seamarang debagai berikut:

“Terselenggaranya Pendidikan bermutu yang ditandai dengan

meningkatnya prestasi dan budi pekerti luhur “ Indikaor Visi:

1) Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif,

2) Terwujudnya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan,

3) Terwujudnya penyelenggaraan proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan;

4) Terwujudnya peningkatan fasilitas pendidikan, 5) Terwujudnya peningkatan kompetensi kelulusan,

6) Terwujudnya peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen; 7) Terwujudnya pengembangan pembiayaan pendidikan yang

memadai wajar, dan adil;

8) Terwujudnya pengembangan penilaian,

(61)

45 b. Misi Sekolah

1) Mewujudkan kurikulum yang adaptif,

2) Meningkatkan pengembangan tenaga pendidikan dan kependidikan

3) Mengupayakan penyelenggaraan proses pebelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan,

4) Mewujudkan peningkatan fasilitas pendidikan, 5) Mewujudkan peningkatan kompetensi kelulusan,

6) Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh, 7) Memperdayakan peran serta masyarakat dalam peningkatan

pembiayaan, pendidikan yang memadai, wajar, dan adil, 8) Meningkatkan pengembangan penilaian,

9) Mewujudkan pendidikan karakter dam imtaq yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran yang baik

(62)

46 B. Fasilitas Sarana dan Prasarana

1. Data Ruang Kelas SMP Negeri 2 Tuntang

Table 3.2 Data Ruang Kelas

Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas

Kelas VII 7

Kelas VIII 7

Kelas IX 7

Jumlah 21

(SMP N 2 Tuntang: profil_-SMP NEGERI 2 TUNTANG-2017-06-13 10-36-32.xlsx. Dibuat: TU SMP N 2 Tuntang)

2. Data Ruang Lainnya SMP Negeri 2 Tuntang

Table 3.3 Data Ruang Lainnya

NO Jenis Ruang Jumlah Ukuran(m2)

(SMP N 2 Tuntang: profil_-SMP NEGERI 2 TUNTANG-2017-06-13 10-36-32.xlsx. Dibuat: TU SMP N 2 Tuntang)

3. Daftar Fasilitas SMP Negeri 2 Tuntang

Tabel 3.4 Data Fasilitas

NO FASILITAS JUMLAH

1 Lapangan Badminton 1

2 Lapangan Basket 1

3 Lapangan Volli 1

(63)

47

5 Parkiran motor 3

6 Musola 1

(SMP N 2 Tuntang: profil_-SMP NEGERI 2 TUNTANG-2017-06-13 10-36-32.xlsx. Dibuat: TU SMP N 2 Tuntang)

C. Guru dan Staf

1. Data Guru dan Karyawan

Tabel 3.5 Data Guru dan Karyawan

No Nama Status Kepegawaian

(64)

48

21 Istirokhah PNS

22 Iwan Erfani PNS

23 L. Sulistyowati PNS 24 Muhammad Tunggono PNS

25 Nugraheni Cahyaningrum Guru Honor Sekolah

26 Nur Salim PNS

27 Pian Honor Daerah TK.II Kab/

28 Pujiyati PNS

29 Retno Haryanti Wahyu W PNS 30 Retno Murdaningsih PNS

31 Riyanti PNS

32 Rochani PNS

33 Rochyadi PNS

34 Sakri Budi Joewono PNS 35 Selamat Pujiono PNS

36 Setyo Budiarti Honor Daerah TK.II Kab/ 37 Shafa Fitriyana PNS

38 Siti Khaeroh PNS

39 Siti Maunah Guru Honor Sekolah

40 Sri Rahayu PNS

41 Suhartatie PNS

42 Sujarwo Honor Daerah TK.II Kab/

43 Sutrisni PNS

44 Suwar Honor Daerah TK.II Kab/

45 Tri Muah PNS

46 Tri Suwarti PNS

47 Veronika Kunthi Hartati PNS

48 Yubaidi PNS

(65)

49 2. Struktur Organisasi

Tabel 3.6 Struktur Organisasi

Kepala Sekolah Agus Triyono,S.Pd,M.Pd Wakep Sekolah Antonia Indarti, S.Pd

Kepala Tu Catur Rusmianto

Kesiswaan Tunggono

Inventaris Rochyadi

Perpustakaan Budiarti

Umum/7k Sujarwo

Perkantoran F.Ratna

Kebersihan Pian Dan Suwar

Uk .KURIKULUM Drs. Hari L dan Andri I. Ur.Kesiswaan Yubaidi S dan Iwan F Urusan Sarpras Edij K

Ur. Humas Retno M

Wali Kelas

7A Siti Khaeroh 7B Antonia Indarti

7C Suhartatie

7D Sri Rahayu

7E Siti Maunah

(66)

50

7G Edij Kismartanto 8A Didik Budi Jatmiko 8B Dinar Efisanti

8C As'adiyati

8D Shafa Fitriyana

8E Dwi Lestari

8F Heny Ratna Yulina Rahmawati 8G Retno Murdaningsih

9A Istirokhah

9B Retno Haryanti Wahyu W

9C Pujiyati

9D Eny Budi Rahayu 9E Elly Murtiningsih

9F Tri Muah

9G Ch. Triningrum

(SMP N 2 Tuntang: profil_-SMP NEGERI 2 TUNTANG-2017-06-13 10-36-32.xlsx. Dibuat: TU SMP N 2 Tuntang)

D. Obyek Penelitian

(67)

51

kegiatan pembelajaran pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Tuntang, kab. Semarang khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Adapun data siswa yang menjadi objek penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.7 Data siswa kelas VIII E SMP N 2 Tuntang

No. Nama Siswa L/P

1. ABIMANYU PRASETYA L

2. AFRIZAL WAHYU PUTU L

3. AHMAD ASROFI L

4. AINAYA KHOIRIL RAMADHAN P

5. ALFIANA PUTRI LESTARI P

6. ANA HANAFI P

7. ANDHIKA AL ITMAM R L

8. ANIK MUHAMADUN L

9. ARIANA LAILATUL HIKMAH P

10. DIMAS KHAIRU KURNIAWAN L

11. DWI LIA ANGGRAINI P

12. FAIZAL ADI MUKTI L

13. FEBI KURNIA AYUNINGTIAS P

14. FINANDA RIYADIN L

15. IRFAN ADITIYA PRAMANA L

16. INDRA PRAMESWATI P

(68)

52

18. LAVELIA P

19. MARCELINO ALESANDRO F L

20. MIFTAKUL AZIZ L

21. MUHAMAD ASHRAFUDIN A L

22. MUHAMAT SOFIAN L

23. NADIA TRI KARTIKA DEWI P

24. NUR YAHYA SAPUTRA L

25. OKTA GUNAWAN WIBISONO L

26. RIDHO SANDY P L

27. RYAN AJI SEPTIAN L

28. SCHATZI ANANDA W P

29. SITI NUR KHASANAH P

30. UMMI SIDIQOH P

E. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang kondisi kelas VIII E tempat penelitian dilakukan disertai penjelasan adanya perbedaan antara metode pembelajaran yang biasa dilakukan dengan metode pembelajaran yang akan diujicobakan dalam penelitian ini.

(69)

53

berlangsung. Hal ini mengingat bahwa salah satu tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah memperbaiki meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas serta kualitas proses pembelajaran. Karena peneliti menyadari bahwa pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak yang positif pada siswa serta belum mampu membangkitkan aktivitas dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan metode STAD pada setiap siklus. Dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa.

Dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada masing-masing siklus, maka peneliti menyajikan definisi dari masing-masing-masing-masing siklus.

2. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I

Pada siklus I dilaksanakan pada hari selasa, 29 Juli 2017 dengan materi Salat Sunnah.

(70)

54 1) Perencanaan

a) Menyiapkan RPP

b) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu terdari 5 orang yang berbeda-beda dari jenis kelamin dan ras

c) Guru menerangkan metode belajar tipe STAD kepada peserta didik

d) Menyusun lembar evaluasi 2) Pelaksanaan

Kegiatan awal

a) Mengucap salam dan memimpin doa bersama.

b) Melakukan apersepsi dengan sedikit mengulang pelajaran kemarin.

c) Memberikan motivasi kepada siswa.

d) Menyampaikan pelajaran yang akan diajarkan hari ini dan tujuan pembelajaran yang akan di capai hari ini.

Kegiatan inti

a) Guru membentuk beberapa kelompok secara heterogen. b) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

c) Guru memberi soal pada siswa untuk dikerjakan per kelompok.

d) Siswa mempresentasikan di depan kelas.

(71)

55 Kegiatan penutup

a) Guru memberikan motivasi pada siswa .

b) Menyiapkan siswa untuk mengakhiri pelajaran.

c) Guru mengucapkan salam tanda pelajaran sudah berakhir.

3) Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang di lakukan oleh peneliti, antara lain:

a) Guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.

b) Peneliti mengamati aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi di kelas atau pada saat proses pembelajaran berlangsung berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I dan II.

(72)

56

b) Mendiskusikan dari hasil analisis untuk bahan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II.

3. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II

Pada siklus II dilaksanakan pada hari selasa, 05 Agustus 2017 dengan materi Salat Sunnah.

1) Perencanaan

a) Menyiapkan RPP

b) Menyiaokan alat pembelajaran

c) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas untuk siklus yang ke dua .

d) Penyipan materi 2) Pelaksanaan

Kegitan awal

a) Guru masuk kelas dan mengucapkan salam

b) Guru menyuruh ketua kelas untuk menyiapkan dan

memimpin do’a

c) Melakukan apersepsi dengan sedikit mengulang pelajaran kemarin

d) Membeikan motivasi kepada siswa

(73)

57 Kegiatan inti

a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

b) Guru membentuk beberapa kelompok secara heterogen. c) Guru memberi soal pada siswa untuk dikerjakan

perkelompok.

d) Siswa mempresentasikan di depan kelas.

e) Kemudian guru memberikan kuis untuk menentukan kelompok yang akan mendapatkan hadiah. Dengan cara buku tertutup guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab dengan angkat tangan terlebih dahulu, yang tercepatlah berhak menjawab pertanyaan.

f) Kemudian guru memberikan soal individu untuk bahan evaluasi.

Kegiatan penutup

a) Guru memberikan motivasi pada siswa .

b) Menyiapkan siswa untuk mengakhiri pelajaran.

(74)

58 3) Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan guru kolabolator, antara lain :

a) Guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.

b) Peneliti mengamati aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4) Refleksi

(75)

59 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus)

Pada observasi pertama juga melakukan observasi hasil belajar. Untuk mengetahui hasil belajar kelas VIII E SMP N 2 Tuntang. Banyak siswa yang hasil belajarnya masih di bawah rata-rata khususnya mata pelajaran PAI sehingga banyak siswa yang mengikuti program remidial.

Hal ini dapat diketahui dari hasil tes awal sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Adapun hasil tes awal dapat dilihat dari tabel data sebagai berikut:

(76)

60

(77)

61

(78)

62 2. Siklus 1

Pada siklus I peneliti mencoba menggunakan metode STAD pada saat proses kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat sunnah, yang di lakukan pada hari sabtu, 29 Juli 2017. Beberapa tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menyiapkan RPP

2) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu terdari 5 orang yang berbeda-beda dari jenis kelamin dan ras

3) Guru menerangkan metode belajar tipe STAD kepada peserta didik

4) Menyusun lembar evaluasi b. Tindakan

Kegiatan awal

1) Mengucap salam dan memimpin doa bersama.

2) Menyuruh siswa berdo’a, dan absensi

3) Melakukan apersepsi dengan sedikit mengulang pelajaran kemarin.

4) Memberikan motivasi kepada siswa.

(79)

63 Kegiatan inti

6) Guru memberitahu siswa tentang jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode STAD

7) Guru membentuk 6 kelompok secara heterogen. 8) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

9) Guru memberi soal pada siswa untuk dikerjakan per kelompok. 10) Siswa mempresentasikan di depan kelas.

Kegiatan penutup

11) Siswa diminta mengerjakan tes, sebagai bahan evaluasi

12) Setelah semua selesai mengerjakan soal tersebut, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa bersama untuk menutup pelajaran yang sudah berlangsung dan salam penutup.

Sebagaimana disebutkan dalam kegiatan diatas bahwa diakhir proses pembelajaran guru memberikan tes tertulis guna mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan kelas Siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil tes siklus I

NO NAMA SISWA NILAI KETUTASAN TUNTAS BELUM

TUNTAS 1 ABIMANYU

PRASETYA

75 V

(80)

64

(81)

65

28 SCHATZI ANANDA W

(82)

66

Tabel 4.3 Klasifikasi Siklus I NO SKOR KRITERIA

(Indikator)

Jumlah siswa

Presentase

1 90-100 Baik Sekali (Sangat Baik)

2 6%

2 75-89 Baik (Tinggi) 11 37% 3 65-74 Cukup Baik

(Cukup)

12 40%

4 ≤30-64 Kurang Baik (Rendah)

5 17%

Jumlah 30 100%

Gambar

Gambar 1.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.4 Data Fasilitas
Tabel 3.5 Data Guru dan Karyawan
Tabel 3.6 Struktur Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Vo ₂ Max Atlet Tenis Meja Senior Putra Daerah Istimewa Yogyakarta adalah jelek dengan pertimbangan rerata dari Tingkat Vo ₂ Max Atlet Tenis Meja Senior Putra

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi pangan, aktivitas fisik, riwayat penyakit, riwayat demensia keluarga, dan kejadian demensia pada lansia di

Sarana prasarana berfungsi menyediakan pelayanan untuk mendukung aktifitas wilayah dengan substansi yang berbeda contohnya jaringan jalan, air bersih, listrik, sarana

Penelitian ini berawal dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII SMPIT Mentari Ilmu Karawang, yaitu banyaknya siswa yang kurang baik dalam

Proses pemesanan dan penjualan tiket bus pada saat ini masih memiliki sistem penjualan tiket secara manual, sehingga sering terjadinya kesalahan dalam pendataan, serta membuat

PERILAKU REMAJA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI SMA PRAYATNA MEDAN TAHUN 2015.

Powered by

[r]