• Tidak ada hasil yang ditemukan

Electronic brake force distribution

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Electronic brake force distribution"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Electronic brake force distribution

Disusun oleh :

HAMZAH ABDULLAH

5315110430

S1 REGULER 2011

TEKNIK MESIN

(2)

ABSTRAK

Pada saat ini kendaran adalah sebuah alat transportasi yang sudah menjadi alat yang sangat dibutuhkan. Tak heran produksi kendaraan saat ini semakin meningkat dan terus meningkat. Mulai dari kendaraan bermotor roda dua sampai kendaraan bermotor roda empat. Pada kendaraan terdapat sistem inti dan Assoseries.

Assoseries berfungsi untuk melengkapi kendaraan serta membuat pengendara lebih

nyaman dan lebih terjaga keselamatannya. Pada dasarnya sebuah kendaraan dapat berjalan tanpa adanya Assoseries, namun Assoseries ini dapat mendukung kenyamanan pengguna kendaraan dalam berkendara dan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan yang dapat mengakibatkan kematian.

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi pada saat ini mulai bermunculan teknologi – teknologi terbaru dari sistem keamanan (safety system). Bermula dari seat belt hingga berbagai fitur keamanan dalam berkendaraan lainnya yang saat ini semakin canggih. Dari fitur keamanan yang umum digunakan sampai yang tidak semua kendaraan memilikinya, semua fitur itu dibuat untuk meningkatkan tingkat keamanan dan meminimalisir terjadinya kecelakaan.

Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang electronic brake force

distribution. Dimana electronic brake force distribution adalah sub bagian dari

system ABS yang gunanya untuk mengontrol secara efektif penggunaan roda-roda belakang sebagai adhesi (perekat)

Penulis mencoba menjabarkan tentang electronic brake force distribution dari mulai pengertian sampai kronologi perkembangannya. Penulis pun memberikan contoh mobil yang menggunakan fitur ini. Untuk lebih jelasnya, electronic brake

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan kemudahan-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan “Karya Tulis Ilmiah Sasis dan Bodi dengan Judul ELECTRONIC BRAKE FORCE

DISTRIBUTION”.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna kesempurnanaan karya tulis ilmiah ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Adi Tri Tyassmadi, Mpd yang telah membimbing saya dalam hal mata kuliah ini.

2. Teman – teman kami yang tidak dapat kami cantumkan satu persatu yang telah mensupport dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Atas segala bantuan yang telah diberikan kepada saya selama penyusunan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi saya dan bagi pembaca.

Jakarta, 23 November 2011

(4)

DAFTAR ISI

JUDUL ABSTRAK...2 KATA PENGANTAR...3 DAFTAR ISI... 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 5

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Ruang Lingkup Masalah... 6

1.4 Permasalahan... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fitur Keselamatan... 7

BAB III ISI 3.1 Pengertian electronic brake force distribution... 12

3.2 Kronologi Pengembangan electronic brake force distribution13 BAB IV PENUTUP 4.1Kesimpulan……….. 15

4.1Saran... .. 15

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

Untuk mengawali makalah ilmiah ini, dimulai dari Bab I Pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan permasalahan.

5.1 Latar Belakang Masalah

Tingkat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan besar seperti truk tahun 2011 ini meningkat dari tahun 2010 lalu. Seperti contoh kasus kecelakaan yang tinggi prosentasenya pada musim mudik lebaran taun 2011 ini. Penyebabnya di antaranya kondisi dari kendaraan yang tidak layak untuk dijalankan, keadaan jalanan yang dilalui banyak mengalami kerusakaan, dan human error atau kesalahan manusia yang menjalankan kendaraan tersebut.

Hal ini tentu saja membuat tidak nyaman bagi pengguna jalan yang lain. Keutamaan dalam berkendara ialah keselamatan. Keselamatan selalu dinomor satukan. Namun belum semua sadar akan kepentingan keselamatan dalam berkendara. Contoh kecilnya adalah dalam menggunakan seat belt (sabuk pengaman). Masih banyak kendaraan roda 4 atau lebih yang tidak disertai dengan fitur keselamatan tersebut.

Pada umumnya banyak sekali fitur yang menawarkan keselamatan kepada para pengendara mobil. Fitur keselamatan yang umum terdapat di kendaraan bermotor adalah Antilock Brake System (ABS), Adaptive Front Lighting System, Side Airbag, Brake Assistance (BA), Back Sonar, Collapsible Steering Column, Corner Sensor, Dual Front SRS (Suplemental Restrain System) Airbag, Electronically Braking Distribution (EBD), Global Outstanding Assesment (GOA), Head Impact Protection Structure, New Wishplash Injury Lessening (WIL), Rem Cakram, serta Seat Belt.

(6)

electronic brake force distribution inilah yang menjadi latar belakang masalah dalam pembuatan makalah ini. Rasa ingin tahu yang tinggi yang melatarbelakangi penyusun menguak lebih dalam lagi mengenai fitur keselamatan canggih ini.

5.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang diidentifikasi atau dikenali di dalam makalah ini, yaitu : • Apakah yang dimaksud dengan electronic brake force distribution?Bagaimana sejarah perkembangan electronic brake force distribution?Apa contoh kendaraan yang menggunakan fitur electronic brake force

distribution?

5.3 Ruang Lingkup Masalah

Makalah ini membahas tentang fitur keselamatan dalam berkendara yaitu

electronic brake force distribution namun pada pokok bahasan kali ini hanya

di batasi pada masalah :

• Alternatif mengatasi permasalahan tingginya kecelakaan lalu lintas. • Pengertian dari electronic brake force distribution.

Perkembangan dari fitur electronic brake force distribution. • Kendaraan yang telah dilengkapi fitur ini.

5.4 Permasalahan

Permasalahan yang sering ditemukan dalam berlalu lintas ialah kecelakaan dengan faktor utama pengendara ngantuk. Dari permasalahan ini maka dibuatlah fitur untuk kendaraan agar masalah tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dinihilkan.

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori berisi mengenai dasar-dasar atau teori khusus yang berkaitan dengan judul makalah yang dibahas secara umum.

2.1 Fitur Keselamatan

Ada beberapa fitur keselamatan yang umumnya ada di beberapa kendaraaan roda 4 atau lebih. Fitur-fitur tersebut di antaranya:

2.1.1 Antilock Brake System (ABS)

Fitur ini mencegah terjadinya penguncian roda-roda saat terjadi pengereman mendadak di jalan.

Gambar 2.1 Antilock Brake System

2.1.2 Adaptive Front Lighting System (AFS)

Teknologi lampu depan yang telah dilengkapi sensor mampu menyesuaikan sorotan lampu bahkan pada saat kendaraan berbelok ke kanan atau ke kiri.

(8)

Gambar 2.2 Adaptive Front Lighting System

2.1.3 Side Airbag

Perlindungan optimal bagi penumpang pada sisi kiri dan kanan pengemudi dan penumpang dengan tersedianya kantong udara pada sisi samping interior.

Gambar 2.3 Side Airbag

2.1.4 Brake Assistance (BA)

Menambah tenaga pengereman kendaraan pada saat ingin berhenti.

2.1.5 Back Sonar

Mendeteksi penghalang yang ada di belakang kendaraan saat dioperasikan gigi mundur.

(9)

2.1.6 Collapsible Steering Column

Struktur batang kemudi yang akan melipat dan patah saat kendaraan mengalami benturan, sehingga menghindari kecelakaan yang parah akibat benturan.

Gambar 2.5 Collapsible Steering Column

2.1.7 Corner Sensor

Dengan corner sensor dapat mendeteksi kendaraan maupun penghalang pada sisi samping, semua ini memberikan kenyamanan berkendara dan

ketenangan saat mengemudi melewati tempat sempit maupun parkir.

2.1.8 Dual Front SRS (Suplemental Restrain System) Airbag

Memperkecil cidera pada pengemudi dan penumpang depan dengan mengembangkan kantong udara saat terjadi benturan frontal dari depan.

(10)

Gambar 2.6 Dual Front SRS (Suplemental Restrain System) Airbag

2.1.9 Electronically Braking Distribution (EBD)

Saat kendaraan membawa beban berat dan melakukan gerakan berbelok, maka teknologi EBD akan mendeteksi beban yang diterima roda-roda dan membagi tenaga pengereman sesuai dengan beban yang diterima kendaraan.

2.1.10 Global Outstanding Assesment (GOA)

Menyerap dan menyalurkan energi akibat benturan sehingga melindungi kabin penumpang.

2.1.11 Head Impact Protection Structure

Struktur pilar atas kendaraan yang dapat menyerap benturan jika terjadi kecelakaan yang menimpa sisi atas kendaraan, atau kendaraan terguling.

Gambar 2.7 Head Impact Protection Secure

2.1.12 New Wishplash Injury Lessening (WIL)

Desain headrest yang akan menyerap energi benturan pada leher pengemudi saat terjadi benturan dari belakang.

(11)

2.1.13 Rem Cakram

Dengan dilengkapi rem cakram berventilasi (depan) dan solid (belakang) untuk ke empat rodanya.

Gambar 2.9 Rem Cakram

2.1.14 Seat Belt

Sabuk pengaman kombinasi dua tipe yaitu ELR (Emergency Locking Retractor) dan ALR (Automatic Locking Retractor) baik pada sisi penumpang maupun pengemudi memberikan perlindungan maksimal saat berkendara dan tubuh tidak terlempar dari kursi.

(12)

BAB III

ISI

3.1 PENGERTIAN ELECTRONIC BRAKE FORCE DISTRIBUTION

EBD (Electronic Brake Force Distribution) adalah sub bagian dari system ABS yang gunanya untuk mengontrol secara efektif pemakaian roda-roda belakang sebagai adhesi (perekat). Untuk penggunaan selanjutnya pengembangan ABS dikontrol oleh setiap roda belakang dengan range pengereman memihak. Gaya pengereman dipindahkan bahkan bisa lebih mendekati optimal dan dikontrol secara elektronik, kemudian disalurkan ke proportioning valve yang membutuhkannya.

Proportioning valve, karena merupakan alat mekanikal maka mempunyai keterbatasan dalam mendistribusikan gaya rem secara ideal ke roda belakang, begitu juga saat mendistribusikan gaya rem secara seimbang yang mengacu pada beban atau berat kendaraan yang bertambah. Dan apabila ada kerusakan pengemudi tidak dapat mengetahui adanya kerusakan tersebut, EBD dikontrol oleh ABS Control Modul, sepanjangwaktu menghitung rasio setiap ban dan mengatur tekanan rem roda belakang supaya tidak melebihi tekanan rem roda depan. Jika EBD mengalami kegagalan, lampu peringatan EBD (Parking Brake Lamp) akan menyala.

(13)

3.2 KRONOLOGI PENGEMBANGAN ELECTRONIC BRAKEFORCE

DISTRIBUTION

Keselamatan Mengemudi telah menjadi fokus utama dari industri otomotif selama bertahun-tahun. Produsen mobil telah menginvestasikan jutaan dolar ke dalam perangkat keselamatan dan hasilnya telah menunjukkan perbaikan yang menakjubkan dalam keselamatan bahkan pada kendaraan yang paling murah sekalipun. Cukup beberapa teknologi keamanan baru otomotif berbasis komputer, mikro-sirkuit yang dapat merasakan apa yang mobil dan pengendaranya lakukan dan kompensasi untuk setiap masalah yang mungkin mengancam keselamatan mobil dan penumpangnya. Beberapa perbaikan keselamatan yang paling mengesankan yaitu pengereman.Kemampuan untuk menghentikan sebuah mobil dengan cara yang aman sangat penting dalam mencegah kecelakaan. Sistem pengereman anti penguncian (ABS) sekarang

(14)

seperti kontrol selip elektronik (ESC) sistem ini, bersama dengan pengemudi yang waspada, dapat menghentikan banyak kecelakaan sebelum terjadi. Salah satu perbaikan terbaru yang paling sukses untuk sistem pengereman anti penguncian adalah rem distribusi gaya elektronik, atau EBD. EBD didasarkan pada prinsip bahwa setiap roda tidak perlu diberikan upaya yang sama agar mobil berhenti. EBD didasarkan pada prinsip bahwa berat roda mobil anda tidak merata. Beberapa roda membawa beban lebih berat dari yang lain dan akan memerlukan kekuatan rem agar mobil berhenti terkendali. Selanjutnya, jumlah berat yang didukung oleh roda berubah selama proses pengereman, sehingga jumlah gaya yang diperlukan pada setiap roda dapat berubah dengan cepat. Sebuah sistem EBD tidak hanya dapat mendeteksi berapa banyak berat yang sedang dibawa oleh setiap roda, tetapi mengubah jumlah daya pengereman dikirim ke setiap roda secara instan.

(15)

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

EBD (Electronic Brake Force Distribution) adalah sub bagian dari system ABS yang gunanya untuk mengontrol secara efektif pemakaian roda-roda belakang sebagai adhesi (perekat). Untuk penggunaan selanjutnya pengembangan ABS dikontrol oleh setiap roda belakang dengan range pengereman memihak. Gaya pengereman dipindahkan bahkan bisa lebih mendekati optimal dan dikontrol secara elektronik, kemudian disalurkan ke proportioning valve yang membutuhkannya.

Proportioning valve, karena merupakan alat mekanikal maka mempunyai keterbatasan dalam mendistribusikan gaya rem secara ideal ke roda belakang, begitu juga saat mendistribusikan gaya rem secara seimbang yang mengacu pada beban atau berat kendaraan yang bertambah. Dan apabila ada kerusakan pengemudi tidak dapat mengetahui adanya kerusakan tersebut, EBD dikontrol oleh ABS Control Modul, sepanjangwaktu menghitung rasio setiap ban dan mengatur tekanan rem roda belakang supaya tidak melebihi tekanan rem roda depan. Jika EBD mengalami kegagalan, lampu peringatan EBD (Parking Brake Lamp) akan menyala.

4.2 SARAN

Yang terpenting dari semuanya adalah harus disadari bahwa perangkat pengaman aktif, seperti ABS, EBD dan lain-lain, serta perangkat pengaman pasif, seperti sabuk pengaman dan kantung udara, hanyalah alat pembantu. Yang sangat berperan dalam menghindari kecelakaan adalah pengendara itu sendiri, orang yang duduk di depan setir. Jika ia selalu fokus, disiplin, berkepala dingin, dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas, maka kecelakaan bisa dihindari tanpa EBD harus mengintervensi.

(16)

pembaca, khususnya mahasiswa jurusan Teknik Mesin, sehingga dapat mendorong kita semua untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang kita miliki.

(17)

www.google.co.id

http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_brakeforce_distribution

http://www.youtube.com/watch?v=K1DpymMuezY

http://www.youtube.com/watch?v=NwlEslInxyE

http://www.nissan.co.id/id/web/models/ALL%20NEW

%20TEANA/Safety/105610_360352.htm

http://www.scribd.com/doc/54750870/EBD

http://www.toyota.co.id/technology/safety/article.php?

article_id=1885

Gambar

Gambar 2.2 Adaptive Front Lighting System
Gambar 2.5 Collapsible Steering Column
Gambar 2.6 Dual Front SRS (Suplemental Restrain System) Airbag
Gambar 2.10 Seat Belt

Referensi

Dokumen terkait

Kadar nitrat pada dosis introduksi memungkinkan tidak terjadi pencemaran lingkungan karena kadar nitrat yang dihasilkan cenderung tidak tercuci di dalam tanah dibandingkan

Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa (peserta didik). Di dalam penelitian yang relevan yaitu penelitian dari berbagai

Berdasarkan hasil uji analisis dapat diketahui bahwa pemasaran melalui e-mail di internet berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap pemrosesan informasi produk UKM pada

Sebagaimana dipaparkan di atas, peningkatan mutu pelayanan harus dilakukan secara terus menerus, sehingga penting untuk menjadikan quality improvement sebagai bagian

(2006) yang me- nyatakan bahwa konversi ransum pada kelompok ayam yang mendapat pembatasan lebih baik dibandingkan dengan ayam yang diberi ransum ad libitum selama 2

perhitungan kebutuhan Jabatan Fungsional Pengawas Alat dan Mesin Pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 kepada pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi

Digunakan untuk mengetahui pengaruh besaran daya resap air hujan ke dalam tanah terhadap konservasi air di Kota Batu, yakni dengan menghitung daya resap air

Hasil penelitian yang dilakukan pada konsumen bisnis modern di Yogyakarta ini diketahui bahwa untuk meningkatkan pengambilan keputusan pembelian konsumen khususnya pada