• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2017

TENTANG

TATA CARA PEMBAGIAN, PENETAPAN RINCIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN DEMAK

TAHUN ANGGARAN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Bupati menetapkan rincian Dana Desa untuk setiap Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Bupati Demak tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Penggunaan Dana Desa di Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

(2)

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);

7. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 253);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor158);

(3)

11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1883);

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa;

13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 300);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Demak Tahun 2017 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Demak Nomor 12); 15. Peraturan Bupati Demak Nomor 49 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Demak Tahun 2015 Nomor 49);

16. Peraturan Bupati Demak Nomor 59 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Demak Tahun 2015 Nomor 59);

17. Peraturan Bupati Demak Nomor 70 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten Demak Tahun 2016 Nomor 71);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN, PENETAPAN RINCIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN DEMAK TAHUN ANGGARAN 2017.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Demak.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

(4)

4. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat

desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan

yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.

8. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

9. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-jawaban dan pengawasan keuangan desa.

10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

11. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

12. Alokasi Dasar adalah Alokasi Minimal dana desa yang akan diterima oleh setiap desa, yang besarannya dihitung dengan cara 90% (Sembilan puluh perseratus) dari anggaran Dana Desa dibagi dengan jumlah desa secara nasional.

13. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat kesulitan geografis Desa.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

(5)

14. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, pemerintah Desa dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJMDesa adalah perencanaan yang memuat arah kebijakan keuangan Desa, strategi pembangunan Desa dan program perencanaan pembangunan selama enam tahun.

16. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKPDesa adalah penjabaran dari RPJMDesa yang memuat kerangka ekonomi desa, prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

17. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disingkat dengan RKUD adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.

18. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disingkat RKD adalah Rekening tempat penyimpanan uang Pemerintah Desa yang menampung seluruh penerimaan Desa dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran Desa pada bank yang ditetapkan.

19. Kewenangan berdasarkan hak asal usul adalah hak yang merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat.

20. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa.

21. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

22. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa. 23. Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah pilihan kegiatan

yang didahulukan dan diutamakan daripada pilihan kegiatan lainnya untuk dibiayai dengan Dana Desa.

(6)

24. Sisa Dana Desa adalah Dana Desa yang disalurkan oleh Pemerintah kepada Kabupaten yang tidak habis disalurkan ke Desa sampai akhir tahun anggaran atau Dana Desa yang disalurkan oleh Kabupaten kepada Desa yang tidak habis digunakan oleh Desa sampai akhir tahun anggaran dan menjadi bagian dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran APBDesa.

BAB II

TATA CARA PERHITUNGAN, PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA

Pasal 2

Rincian Dana Desa setiap Desa dialokasikan secara berkeadilan berdasarkan:

a. Alokasi Dasar; dan

b. Alokasi formula yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis desa setiap kabupaten.

Pasal 3

Alokasi dasar setiap desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, dihitung berdasarkan alokasi dasar per kabupaten dibagi jumlah desa sebagaimana telah ditetapkan dalam lampiran Peraturan PresidenNomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017.

Pasal 4

Alokasi formula sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, dihitung berdasarkan data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis yang bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik.

Pasal 5

Penghitungan alokasi formula setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut:

W = {(0,25 * Z1) + (0,35 * Z2) + (0,10 * Z3) + (0,30 * Z4)} * (DDkab/kota – ADkab/kota)

Keterangan:

W = Dana Desa setiap Desa yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis Desa setiap kabupaten/kota.

(7)

Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total penduduk Desa nasional.

Z2 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total penduduk miskin Desa nasional.

Z3 = rasio luas wilayah Desa setiap Desa terhadap total penduduk miskin Desa nasional.

Z4 = rasio IKG kabupaten/kota terhadap total IKG Kabupaten/ kota yang memiliki Desa.

DDkab/kota = pagu Dana Desa kabupaten/kota.

ADkab/kota = besaran AD untuk setiap Desa dikalikan jumlah Desa dalam kabupaten.

Pasal 6

Penetapan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III

MEKANISME DAN TAHAP PENYALURAN DANA DESA Pasal 7

(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:

a. tahap I pada bulan Maret sebesar 60% (enam puluh per seratus); dan

b. tahap II pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh per seratus).

(2) Penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan setelah pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD)

(3) Penyaluran Dana Desa kepada Desa dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke Rekening Kas Desa (RKD).

(4) Penyaluran dari RKUD ke RKD dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa di terima di RKUD.

Pasal 8

(1) Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan setelah Kepala Desa menyampaikan:

a. peraturan Desa mengenai APBDesa kepada Bupati; dan b. laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun

anggaran sebelumnya kepada bupati paling lambat minggu kedua bulan Februari.

(8)

(2) Penyaluran Dana Desa tahap II dilakukan setelah Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap I yang menunjukkan paling kurang Dana Desa tahap I telah digunakan sebesar 50% (lima puluh per seratus) kepada Bupati paling lambat minggu kedua bulan Juli.

BAB IV

PRINSIP PENGGUNAAN DANA Pasal 9

Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara digunakan untuk mendanai pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usuldan kewenangan lokal berskala Desa yang diatur dan diurus oleh Desa.

Pasal 10

(1) Dana Desa dikelola secara tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan serta mengutamakan kepentingan masyarakat desa setempat.

(2) Prioritas penggunaan Dana Desa didasarkan pada prinsip- prinsip:

a. keadilan, dengan mengutamakan hak dan kepentingan seluruh warga Desa tanpa membeda-bedakan;

b. kebutuhan prioritas, dengan mendahulukan kepentingan Desa yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat Desa;

c. kewenangan Desa, dengan mengutamakan kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa; d. partisipatif, dengan mengutamakan prakarsa dan

kreatifitas Masyarakat;

e. swakelola dan berbasis sumber daya Desa mengutamakan pelaksanaan secara mandiri dengan pendayagunaan sumberdaya alam Desa, mengutamakan tenaga, pikiran dan keterampilan warga Desa dan kearifan lokal; dan

f. tipologi Desa, dengan mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi Desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan dan kemajuan Desa.

(9)

Pasal 11

(1) Penggunaan Dana Desa untuk prioritas bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat Desa menjadi prioritas kegiatan, anggaran dan belanja desa yang disepakati dan diputuskan melalui Musyawarah Desa.

(2) Prioritas penggunaaan dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipublikasikan kepada masyarakat oleh Pemerintah Desa di ruang publik atau ruang yang dapat diakses Masyarakat Desa.

(3) Hasil keputusan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa dan APBDesa.

(4) Rencana Kerja Pemerintah Desa dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Pasal 12

(1) Pengelolaan Dana Desa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan keuangan Daerah.

(2) Pengelolaan Dana Desa dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan keuangan Desa.

BAB V

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK BIDANG PEMBANGUNAN DESA

Pasal 13

Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan Desa yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dengan prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan untuk pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Desa, yang meliputi antara lain:

a. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana dasar untuk pemenuhan kebutuhan:

1. lingkungan pemukiman; 2. transportasi;

3. energi; dan

(10)

b. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan kebutuhan:

1. kesehatan masyarakat; dan 2. pendidikan dan kebudayaan.

c. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana ekonomi untuk mewujudkan Lumbung Ekonomi Desa yang meliputi:

1. usaha ekonomi pertanian berskala produktif untuk ketahanan pangan;

2. usaha ekonomi pertanian berskala produktif yang difokuskan pada kebijakan satu Desa satu produk unggulan yang meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran; dan

3. usaha ekonomi berskala produktif lainnya yang difokuskan pada kebijakan satu Desa satu produk unggulan yang meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran.

d. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan:

1. kesiapsiagaan menghadapi bencana alam; 2. penanganan bencana alam;

3. penanganan kejadian luar biasa lainnya; dan 4. pelestarian lingkungan hidup.

e. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Desa dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.

BAB VI

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pasal 14

Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desa dengan mendayagunakan potensi dan sumberdayanya sendiri sehingga Desa dapat menghidupi dirinya secara mandiri. Kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa yang diprioritaskan meliputi antara lain:

a. peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa;

b. pengembangan kapasitas masyarakat Desa; c. pengembangan ketahanan masyarakat Desa; d. pengembangan sistem informasi Desa;

(11)

e. dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas;

f. dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup;

g. dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, penanganan bencana alam serta penanganan kejadian luar biasa lainnya;

h. dukungan permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi produktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama;

i. dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok masyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya;

j. pengembangan kerjasama antar Desa dan kerjasama Desa dengan pihak ketiga; dan

k. bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan analisa kebutuhan Desa dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.

BAB VII

MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Pasal 15

Mekanisme penetapan prioritas penggunaan Dana Desa adalah bagian dari perencanaan pembangunan Desa.

Pasal 16

(1) Penggunaan Dana Desa untuk prioritas bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, menjadi prioritas kegiatan, anggaran dan belanja Desa yang disepakati dan diputuskan melalui Musyawarah Desa.

(2) Hasil keputusan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa dan APB Desa.

(3) Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dilaksanakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa.

(4) Pemerintah Kabupaten menyampaikan informasi tentang pagu indikatif Dana Desa sebagai informasi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (3).

(5) Rencana Kerja Pemerintah Desa dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam Peraturan Desa.

(12)

BAB VIII

PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA

Pasal 17

(1) Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan Dana Desa.

(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat melakukan pendampingan atas penggunaan Dana Desa.

(3) Tata Cara pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan- undangan yang berlaku.

Pasal 18

(1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa setiap tahap kepada Bupati.

(2) Laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas:

a. laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya, paling lambat minggu kedua bulan Februari tahun anggaran berjalan; dan

b. laporan realisasi penggunaan Dana Desa Tahap I disampaikan paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan

(3) Laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB IX

PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 19

(1) Dalam rangka Pembinaan dan Pengawasan, Bupati menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan penggunaan Dana Desa dan dapat melimpahkan tugas kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

(2) Camat melakukan tugas pembinaan dan pengawasan dalam penetapan prioritas penggunaan dana Desa melalui fasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif dan program pemberdayaan masyarakat Desa. (3) Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa

melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi penggunaan Dana Desa, dibahas dalam Musyawarah Desa, disesuaikan dengan format laporan Desa yang berlaku, secara berkala.

(13)

(4) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan penilaian oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencanadan disampaikan kepada Bupati dan Menteri melalui sistem pelaporan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 20

(1) Berdasarkan Pemantauan dan Evaluasi atas Sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh perseratus), Bupati:

a. meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai sisa Dana Desa di RKD tersebut; dan/atau

b. meminta aparat pengawas fungsional daerah untuk melakukan pemeriksaan.

(2) Sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh perseratus), sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dari Dana Desa yang diterima pada tahun anggaran berkenaan di tambah dengan sisa Dana Desa tahun anggaran sebelumnya.

(3) Kepala Desa wajib menganggarkan kembali sisa Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya sebagai dasar penggunaan Sisa Dana Desa tersebut.

(4) Dalam hal rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya sebagai mana dimaksud pada ayat (3) telah ditetapkan, sisa Dana Desa tersebut dapat digunakan mendahului penetapan Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa dengan cara menetapkan peraturan Kepala Desa tentang Perubahan Penjabaran APBDesa dan memberitahukan kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk selanjutnya ditampung dalam Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa atau dicantumkan dalam Laporan Realisasi Anggaran bagi pemerintahan Desa yang tidak melakukan perubahan APBDesa.

Pasal 21

Berdasarkan Pemantauan dan Evaluasi atas Sisa Dana Desa di RKD kurang dari/sama dengan 30% (tiga puluh perseratus), maka Dana Desa tahap I Tahun Anggaran berikutnya disalurkan sesuai besaran dan waktu yg ditentukan.

(14)

BAB X

SANKSI ADMINISTRATIF Bagian Kesatu

Penundaan Penyaluran Dana Desa Pasal 22

(1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa, dalam hal :

a. Bupati belum menerima dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1);

b. terdapat sisa Dana Desa di RKD Tahun Anggaran sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh perseratus) sebagaimana tercantum dalam Pasal 20 ayat (1); dan/atau

c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.

(2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran Dana Desa Tahap I tahun anggaran berjalan sebesar Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya.

(3) Dalam hal sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap I, penyaluran Dana Desa tahap I tidak dilakukan.

(4) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan sampai dengan Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya telah direalisasikan penggunaanya, sehingga sisa dana di RKD menjadi paling tinggi sebesar 30% (tiga puluh perseratus) dari anggaran Dana Desa tahun anggaran sebelumnya. (5) Dalam hal sampai bulan Juli tahun anggaran berjalan sisa

Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga puluh perseratus), penyaluran Dana Desa yang ditunda sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) disalurkan bersamaan dengan penyaluran Dana Desa tahap II.

Pasal 23

(1) Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda dalam hal :

a. dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf atelah diterima; dan

b. terdapat rekomendasi (disalurkan atau tidak disalurkan) dari aparat pengawas fungsional daerah.

(2) Dalam hal penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) berlangsung sampai dengan bulan November tahun anggaran berjalan, Dana Desa tidak dapat disalurkan lagi ke RKD dan menjadi Sisa Dana Desa di RKUD.

(15)

(3) Bupati memberitahukan kepada kepala Desa yang bersangkutan mengenai Dana Desa yang ditunda penyalurannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selambat-lambatnya akhir bulan November tahun anggaran berjalan dan agar dianggarkan kembali dalam rancangan APB Desa tahun anggaran berikutnya.

(4) Bupati menganggarkan kembali Sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBD tahun anggaran berikutnya sebagai dasar penyaluran kembali Dana Desa dari RKUD ke RKD.

Bagian Kedua

Pemotongan Penyaluran Dana Desa Pasal 24

(1) Bupati melakukan pemotongan Dana Desa dalam hal setelah dikenakan sanksi penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2), masih terdapat sisa dana di RKD lebih dari 30% (tiga puluh perseratus).

(2) Pemotongan penyaluran Dana Desa dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada penyaluran Dana Desa tahun anggaran berikutnya.

(3) Bupati melaporkan pemotongan penyaluran dana sebagaimana pada ayat (1) kepada Menteri Keuangan cq Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Demak.

Ditetapkan di Demak

pada tanggal 17 Januari 2017 BUPATI DEMAK,

TTD

HM. NATSIR

Diundangkan di Demak pada tanggal 18 Januari 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN DEMAK, TTD

SINGGIH SETYONO

BERITA DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017 NOMOR 8

NO JABATAN PARAF 1 SEKDA 2 ASISTEN I 3 KABAG HUKUM 4 Plt. KA BPKPAD 5 KA DINPERMASDES P2KB

(16)

LAMPIRAN I

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

TATA CARA PEMBAGIAN PENETAPAN RINCIAN

DAN PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017 1 2 3 4 5 6 7 33.21.01 MRANGGEN 13,688,398,000 0.10 3,575,849,523 17,264,247,523 17,264,247,000 33.21.01.2001 1 Banyumeneng 720,442,000.00 0.005218973 190,639,107.37 911,081,107.37 911,081,000 33.21.01.2002 2 Kabonbatur 720,442,000.00 0.008892111 324,811,819.59 1,045,253,819.59 1,045,254,000 33.21.01.2003 3 Sumberejo 720,442,000.00 0.006527547 238,438,806.42 958,880,806.42 958,881,000 33.21.01.2004 4 Kalitengah 720,442,000.00 0.004172867 152,426,831.36 872,868,831.36 872,869,000 33.21.01.2005 5 Kangkung 720,442,000.00 0.006363554 232,448,454.14 952,890,454.14 952,890,000 33.21.01.2006 6 Mranggen 720,442,000.00 0.006086725 222,336,431.26 942,778,431.26 942,778,000 33.21.01.2007 7 Batursari 720,442,000.00 0.012116464 442,591,253.36 1,163,033,253.36 1,163,033,000 33.21.01.2008 8 Bandungrejo 720,442,000.00 0.003701529 135,209,763.29 855,651,763.29 855,652,000 33.21.01.2009 9 Brumbung 720,442,000.00 0.003963127 144,765,453.20 865,207,453.20 865,207,000 33.21.01.2010 10 Kembangarum 720,442,000.00 0.005148816 188,076,404.17 908,518,404.17 908,518,000 33.21.01.2011 11 Karangsono 720,442,000.00 0.004855972 177,379,365.17 897,821,365.17 897,821,000 33.21.01.2012 12 Tamansari 720,442,000.00 0.003568256 130,341,572.93 850,783,572.93 850,784,000 33.21.01.2013 13 Ngemplak 720,442,000.00 0.002632570 96,162,742.04 816,604,742.04 816,605,000 33.21.01.2014 14 Menur 720,442,000.00 0.003715765 135,729,786.49 856,171,786.49 856,172,000 33.21.01.2015 15 Jamus 720,442,000.00 0.003502291 127,932,003.12 848,374,003.12 848,374,000 33.21.01.2016 16 Wringinjajar 720,442,000.00 0.005859897 214,050,840.85 934,492,840.85 934,493,000 33.21.01.2017 17 Waru 720,442,000.00 0.002656828 97,048,860.62 817,490,860.62 817,491,000 33.21.01.2018 18 Tegalarum 720,442,000.00 0.004380208 160,000,628.93 880,442,628.93 880,443,000 33.21.01.2019 19 Candisari 720,442,000.00 0.004529649 165,459,398.33 885,901,398.33 885,901,000 33.21.02 KARANGAWEN 8,645,304,000 0.08 2,875,878,269 11,521,182,269 11,521,183,000 33.21.02.2001 1 Jragung 720,442,000.00 0.007194384 262,797,094.78 983,239,094.78 983,239,000 33.21.02.2002 2 Wonosekar 720,442,000.00 0.008995452 328,586,661.78 1,049,028,661.78 1,049,029,000 33.21.02.2003 3 Margohayu 720,442,000.00 0.006197861 226,396,010.21 946,838,010.21 946,838,000 33.21.02.2004 4 Teluk 720,442,000.00 0.004063722 148,439,984.71 868,881,984.71 868,882,000 33.21.02.2005 5 Tlogorejo 720,442,000.00 0.006327625 231,136,024.29 951,578,024.29 951,578,000 33.21.02.2006 6 Rejosari 720,442,000.00 0.010008355 365,586,053.21 1,086,028,053.21 1,086,028,000 33.21.02.2007 7 Karangawen 720,442,000.00 0.005950624 217,364,920.67 937,806,920.67 937,807,000 33.21.02.2008 8 Kuripan 720,442,000.00 0.004624944 168,940,342.85 889,382,342.85 889,382,000 33.21.02.2009 9 Bumirejo 720,442,000.00 0.005473152 199,923,774.06 920,365,774.06 920,366,000 33.21.02.2010 10 Brambang 720,442,000.00 0.008390277 306,480,750.54 1,026,922,750.54 1,026,923,000 33.21.02.2011 11 Sidorejo 720,442,000.00 0.006197206 226,372,067.08 946,814,067.08 946,814,000 33.21.02.2012 12 Pundenarum 720,442,000.00 0.005307001 193,854,584.63 914,296,584.63 914,297,000

ALOKASI BERDASARKAN FORMULA DANA DESA TAHUN 2017

Total Bobot Alokasi Berdasarkan Formula Pagu Dana Desa Per-Desa Pembulatan

(17)

33.21.03 GUNTUR 14,408,840,000.00 0.08 3,041,776,535.06 17,450,616,535.06 17,450,617,000 33.21.03.2001 1 Blerong 720,442,000.00 0.005095094 186,114,048.44 906,556,048.44 906,556,000 33.21.03.2002 2 Banjarejo 720,442,000.00 0.003227327 117,888,073.23 838,330,073.23 838,330,000 33.21.03.2003 3 Wonorejo 720,442,000.00 0.004315056 157,620,746.80 878,062,746.80 878,063,000 33.21.03.2004 4 Sarirejo 720,442,000.00 0.003173664 115,927,882.34 836,369,882.34 836,370,000 33.21.03.2005 5 Pamongan 720,442,000.00 0.002654084 96,948,620.10 817,390,620.10 817,391,000 33.21.03.2006 6 Tlogoweru 720,442,000.00 0.003104429 113,398,835.54 833,840,835.54 833,841,000 33.21.03.2007 7 Bogosari 720,442,000.00 0.006862058 250,657,844.50 971,099,844.50 971,100,000 33.21.03.2008 8 Sukorejo 720,442,000.00 0.003662535 133,785,385.62 854,227,385.62 854,227,000 33.21.03.2009 9 Sidokumpul 720,442,000.00 0.004196739 153,298,857.03 873,740,857.03 873,741,000 33.21.03.2010 10 Gaji 720,442,000.00 0.003397200 124,093,221.58 844,535,221.58 844,535,000 33.21.03.2011 11 Krandon 720,442,000.00 0.003414947 124,741,493.65 845,183,493.65 845,183,000 33.21.03.2012 12 Tangkis 720,442,000.00 0.003455280 126,214,761.24 846,656,761.24 846,657,000 33.21.03.2013 13 Temuroso 720,442,000.00 0.007807271 285,184,660.23 1,005,626,660.23 1,005,627,000 33.21.03.2014 14 Bakalrejo 720,442,000.00 0.005606582 204,797,709.02 925,239,709.02 925,240,000 33.21.03.2015 15 Guntur 720,442,000.00 0.003771215 137,755,256.37 858,197,256.37 858,197,000 33.21.03.2016 16 Bumiharjo 720,442,000.00 0.004564318 166,725,821.17 887,167,821.17 887,168,000 33.21.03.2017 17 Tlogorejo 720,442,000.00 0.003105637 113,442,960.70 833,884,960.70 833,885,000 33.21.03.2018 18 Trimulyo 720,442,000.00 0.005206376 190,178,941.28 910,620,941.28 910,621,000 33.21.03.2019 19 Sidoharjo 720,442,000.00 0.003622502 132,323,081.47 852,765,081.47 852,765,000 33.21.03.2020 20 Turitempel 720,442,000.00 0.003029952 110,678,334.73 831,120,334.73 831,120,000 33.21.04 SAYUNG 14,408,840,000.00 0.09 3,219,029,744.08 17,627,869,744.08 17,627,872,000 33.21.04.2001 1 Bulusari 720,442,000.00 0.002968278 108,425,516.53 828,867,516.53 828,868,000 33.21.04.2002 2 Dombo 720,442,000.00 0.003256981 118,971,302.74 839,413,302.74 839,413,000 33.21.04.2003 3 Jetaksari 720,442,000.00 0.004403440 160,849,238.28 881,291,238.28 881,291,000 33.21.04.2004 4 Kalisari 720,442,000.00 0.005965699 217,915,555.86 938,357,555.86 938,358,000 33.21.04.2005 5 Karangasem 720,442,000.00 0.003581513 130,825,802.64 851,267,802.64 851,268,000 33.21.04.2006 6 Prampelan 720,442,000.00 0.004283823 156,479,870.38 876,921,870.38 876,922,000 33.21.04.2007 7 Pilangsari 720,442,000.00 0.003528692 128,896,356.91 849,338,356.91 849,338,000 33.21.04.2008 8 Tambakroto 720,442,000.00 0.002814577 102,811,124.98 823,253,124.98 823,253,000 33.21.04.2009 9 Loireng 720,442,000.00 0.003118303 113,905,660.25 834,347,660.25 834,348,000 33.21.04.2010 10 Sayung 720,442,000.00 0.005427482 198,255,532.36 918,697,532.36 918,698,000 33.21.04.2011 11 Sriwulan 720,442,000.00 0.004902111 179,064,724.90 899,506,724.90 899,507,000 33.21.04.2012 12 Bedono 720,442,000.00 0.004711418 172,099,095.39 892,541,095.39 892,541,000 33.21.04.2013 13 Purwosari 720,442,000.00 0.004292109 156,782,537.68 877,224,537.68 877,225,000 33.21.04.2014 14 Sidogemah 720,442,000.00 0.005601704 204,619,529.30 925,061,529.30 925,062,000 33.21.04.2015 15 Gemulak 720,442,000.00 0.003938392 143,861,929.87 864,303,929.87 864,304,000 33.21.04.2016 16 Timbulsloko 720,442,000.00 0.005804410 212,023,984.15 932,465,984.15 932,466,000 33.21.04.2017 17 Surodadi 720,442,000.00 0.003106217 113,464,165.84 833,906,165.84 833,906,000 33.21.04.2018 18 Tugu 720,442,000.00 0.005765911 210,617,688.32 931,059,688.32 931,060,000 33.21.04.2019 19 Sidorejo 720,442,000.00 0.005721380 208,991,053.08 929,433,053.08 929,433,000 33.21.04.2020 20 Banjarsari 720,442,000.00 0.004932344 180,169,074.62 900,611,074.62 900,611,000 33.21.05 KARANGTENGAH 12,247,514,000 0 2,157,756,849 14,405,270,849 14,405,272,000 33.21.05.2001 1 Ploso 720,442,000.00 0.002976145 108,712,892.75 829,154,892.75 829,155,000 33.21.05.2002 2 Grogol 720,442,000.00 0.002566518 93,750,004.77 814,192,004.77 814,192,000 33.21.05.2003 3 Pulosari 720,442,000.00 0.002957984 108,049,510.10 828,491,510.10 828,492,000 33.21.05.2004 4 Donorejo 720,442,000.00 0.005157890 188,407,861.34 908,849,861.34 908,850,000 33.21.05.2005 5 Pidodo 720,442,000.00 0.004005789 146,323,816.67 866,765,816.67 866,766,000 33.21.05.2006 6 Klitih 720,442,000.00 0.003953803 144,424,873.40 864,866,873.40 864,867,000 33.21.05.2007 7 Sampang 720,442,000.00 0.003834641 140,072,089.65 860,514,089.65 860,514,000

(18)

33.21.05.2008 8 Kedunguter 720,442,000.00 0.003984643 145,551,395.78 865,993,395.78 865,993,000 33.21.05.2009 9 Dukun 720,442,000.00 0.003144945 114,878,833.75 835,320,833.75 835,321,000 33.21.05.2010 10 Karangsari 720,442,000.00 0.003767805 137,630,724.62 858,072,724.62 858,073,000 33.21.05.2011 11 Karangtowo 720,442,000.00 0.002735155 99,909,967.44 820,351,967.44 820,352,000 33.21.05.2012 12 Wonowoso 720,442,000.00 0.003005646 109,790,498.28 830,232,498.28 830,232,000 33.21.05.2013 13 Wonokerto 720,442,000.00 0.002791718 101,976,100.08 822,418,100.08 822,418,000 33.21.05.2014 14 Batu 720,442,000.00 0.003632276 132,680,093.07 853,122,093.07 853,122,000 33.21.05.2015 15 Rejosari 720,442,000.00 0.003288799 120,133,549.14 840,575,549.14 840,576,000 33.21.05.2016 16 Wonoagung 720,442,000.00 0.003967651 144,930,700.25 865,372,700.25 865,373,000 33.21.05.2017 17 Tambakbulusan 720,442,000.00 0.003299760 120,533,938.32 840,975,938.32 840,976,000 33.21.06 WONOSALAM 15,129,282,000.00 0.07 2,567,367,382.39 17,696,649,382.39 17,696,648,000 33.21.06.2001 1 Doreng 720,442,000.00 0.003755448 137,179,324.70 857,621,324.70 857,621,000 33.21.06.2002 2 Kalianyar 720,442,000.00 0.003570286 130,415,704.39 850,857,704.39 850,858,000 33.21.06.2003 3 Tlogodowo 720,442,000.00 0.002668627 97,479,824.99 817,921,824.99 817,922,000 33.21.06.2004 4 Karangrowo 720,442,000.00 0.003512042 128,288,163.98 848,730,163.98 848,730,000 33.21.06.2005 5 Lempuyang 720,442,000.00 0.002935229 107,218,306.72 827,660,306.72 827,660,000 33.21.06.2006 6 Kendaldoyong 720,442,000.00 0.003120562 113,988,161.96 834,430,161.96 834,430,000 33.21.06.2007 7 Wonosalam 720,442,000.00 0.003354983 122,551,118.59 842,993,118.59 842,993,000 33.21.06.2008 8 Karangrejo 720,442,000.00 0.003180359 116,172,442.09 836,614,442.09 836,614,000 33.21.06.2009 9 Jogoloyo 720,442,000.00 0.003323139 121,387,916.01 841,829,916.01 841,830,000 33.21.06.2010 10 Botorejo 720,442,000.00 0.003412110 124,637,834.12 845,079,834.12 845,080,000 33.21.06.2011 11 Sidomulyo 720,442,000.00 0.003765604 137,550,298.15 857,992,298.15 857,992,000 33.21.06.2012 12 Pilangrejo 720,442,000.00 0.004414609 161,257,219.91 881,699,219.91 881,699,000 33.21.06.2013 13 Tlogorejo 720,442,000.00 0.003759777 137,337,452.89 857,779,452.89 857,779,000 33.21.06.2014 14 Kerangkulan 720,442,000.00 0.003433637 125,424,175.47 845,866,175.47 845,866,000 33.21.06.2015 15 Bunderan 720,442,000.00 0.002474555 90,390,778.49 810,832,778.49 810,833,000 33.21.06.2016 16 Getas 720,442,000.00 0.004301835 157,137,801.84 877,579,801.84 877,580,000 33.21.06.2017 17 Mojodemak 720,442,000.00 0.003533269 129,063,566.28 849,505,566.28 849,506,000 33.21.06.2018 18 Kuncir 720,442,000.00 0.003323525 121,402,009.02 841,844,009.02 841,844,000 33.21.06.2019 19 Trengguli 720,442,000.00 0.003000388 109,598,450.88 830,040,450.88 830,040,000 33.21.06.2020 20 Mrisen 720,442,000.00 0.002864471 104,633,633.68 825,075,633.68 825,076,000 33.21.06.2021 21 Mranak 720,442,000.00 0.002580294 94,253,198.24 814,695,198.24 814,695,000 31.21.07 DEMPET 11,527,072,000.00 0.06 2,243,580,030.07 13,770,652,030.07 13,770,651,000 31.21.07.2001 1 Merak 720,442,000.00 0.003434866 125,469,090.48 845,911,090.48 845,911,000 31.21.07.2002 2 Karangrejo 720,442,000.00 0.002466318 90,089,885.85 810,531,885.85 810,532,000 31.21.07.2003 3 Dempet 720,442,000.00 0.005095558 186,130,972.55 906,572,972.55 906,573,000 31.21.07.2004 4 Botosengon 720,442,000.00 0.002905457 106,130,792.28 826,572,792.28 826,573,000 31.21.07.2005 5 Jerukgulung 720,442,000.00 0.002850987 104,141,083.45 824,583,083.45 824,583,000 31.21.07.2006 6 Kunir 720,442,000.00 0.004792105 175,046,413.08 895,488,413.08 895,488,000 31.21.07.2007 7 Brakas 720,442,000.00 0.004404432 160,885,490.93 881,327,490.93 881,327,000 31.21.07.2008 8 Balerejo 720,442,000.00 0.004262431 155,698,466.27 876,140,466.27 876,140,000 31.21.07.2009 9 Baleromo 720,442,000.00 0.004142917 151,332,821.81 871,774,821.81 871,775,000 31.21.07.2010 10 Kedungori 720,442,000.00 0.003731960 136,321,342.54 856,763,342.54 856,763,000 31.21.07.2011 11 Kuwu 720,442,000.00 0.004324884 157,979,735.32 878,421,735.32 878,422,000 31.21.07.2012 12 Kebonsari 720,442,000.00 0.002701270 98,672,213.87 819,114,213.87 819,114,000 31.21.07.2013 13 Gempoldenok 720,442,000.00 0.002482191 90,669,681.94 811,111,681.94 811,112,000 31.21.07.2014 14 Sidomulyo 720,442,000.00 0.004011529 146,533,469.92 866,975,469.92 866,975,000 31.21.07.2015 15 Harjowinangun 720,442,000.00 0.004785628 174,809,848.92 895,251,848.92 895,252,000 31.21.07.2016 16 Kramat 720,442,000.00 0.005028151 183,668,720.86 904,110,720.86 904,111,000 33.21.08 GAJAH 12,967,956,000.00 0.05 1,944,081,990.65 14,912,037,990.65 14,912,039,000

(19)

33.21.08.2001 1 Surodadi 720,442,000.00 0.002373448 86,697,522.94 807,139,522.94 807,140,000 33.21.08.2002 2 Jatisono 720,442,000.00 0.002805775 102,489,603.02 822,931,603.02 822,932,000 33.21.08.2003 3 Kedondong 720,442,000.00 0.004008856 146,435,849.15 866,877,849.15 866,878,000 33.21.08.2004 4 Gedangalas 720,442,000.00 0.003572514 130,497,106.38 850,939,106.38 850,939,000 33.21.08.2005 5 Sambiroto 720,442,000.00 0.002263887 82,695,457.56 803,137,457.56 803,137,000 33.21.08.2006 6 Tanjunganyar 720,442,000.00 0.002978238 108,789,328.60 829,231,328.60 829,231,000 33.21.08.2007 7 Wilalung 720,442,000.00 0.002906714 106,176,702.73 826,618,702.73 826,619,000 33.21.08.2008 8 Medini 720,442,000.00 0.003379834 123,458,884.73 843,900,884.73 843,901,000 33.21.08.2009 9 Mlatiharjo 720,442,000.00 0.002875347 105,030,935.37 825,472,935.37 825,473,000 33.21.08.2010 10 Tambirejo 720,442,000.00 0.002815818 102,856,452.90 823,298,452.90 823,298,000 33.21.08.2011 11 Banjarsari 720,442,000.00 0.003392976 123,938,911.91 844,380,911.91 844,381,000 33.21.08.2012 12 Boyolali 720,442,000.00 0.002262938 82,660,778.09 803,102,778.09 803,103,000 33.21.08.2013 13 Gajah 720,442,000.00 0.002841997 103,812,699.48 824,254,699.48 824,255,000 33.21.08.2014 14 Sari 720,442,000.00 0.003883584 141,859,908.59 862,301,908.59 862,302,000 33.21.08.2015 15 Mlekang 720,442,000.00 0.003071879 112,209,876.44 832,651,876.44 832,652,000 33.21.08.2016 16 Sambung 720,442,000.00 0.002515581 91,889,364.85 812,331,364.85 812,331,000 33.21.08.2017 17 Tlogopandogan 720,442,000.00 0.003052819 111,513,634.02 831,955,634.02 831,956,000 33.21.08.2018 18 Mojosimo 720,442,000.00 0.002219360 81,068,973.92 801,510,973.92 801,511,000 33.21.09 KARANGANYAR 12,247,514,000.00 0.06 2,225,711,685.69 14,473,225,685.69 14,473,224,000 33.21.09.2001 1 Jatirejo 720,442,000.00 0.003695133 134,976,148.79 855,418,148.79 855,418,000 33.21.09.2002 2 Ngaluran 720,442,000.00 0.007330547 267,770,845.88 988,212,845.88 988,213,000 33.21.09.2003 3 Wonoketingal 720,442,000.00 0.004876505 178,129,385.22 898,571,385.22 898,571,000 33.21.09.2004 4 Cangkringrembang 720,442,000.00 0.002577173 94,139,186.28 814,581,186.28 814,581,000 33.21.09.2005 5 Cangkring 720,442,000.00 0.003433397 125,415,421.16 845,857,421.16 845,857,000 33.21.09.2006 6 Tuwang 720,442,000.00 0.003059100 111,743,053.36 832,185,053.36 832,185,000 33.21.09.2007 7 Undaan Kidul 720,442,000.00 0.002328082 85,040,377.56 805,482,377.56 805,482,000 33.21.09.2008 8 Undaan Lor 720,442,000.00 0.002454345 89,652,520.74 810,094,520.74 810,095,000 33.21.09.2009 9 Ketanjung 720,442,000.00 0.003102218 113,318,094.96 833,760,094.96 833,760,000 33.21.09.2010 10 Ngemplikwetan 720,442,000.00 0.002515137 91,873,156.50 812,315,156.50 812,315,000 33.21.09.2011 11 Wonorejo 720,442,000.00 0.003534259 129,099,720.07 849,541,720.07 849,542,000 33.21.09.2012 12 Karanganyar 720,442,000.00 0.003096120 113,095,328.53 833,537,328.53 833,537,000 33.21.09.2013 13 Kedungwaru Kidul 720,442,000.00 0.003886516 141,966,988.91 862,408,988.91 862,409,000 33.21.09.2014 14 Kedungwaru Lor 720,442,000.00 0.004061543 148,360,412.20 868,802,412.20 868,802,000 33.21.09.2015 15 Bandungrejo 720,442,000.00 0.003864200 141,151,822.50 861,593,822.50 861,594,000 33.21.09.2016 16 Tugu Lor 720,442,000.00 0.003327800 121,558,162.10 842,000,162.10 842,000,000 33.21.09.2017 17 Kotaan 720,442,000.00 0.003789442 138,421,060.90 858,863,060.90 858,863,000 33.21.10 MIJEN 10,806,630,000.00 0.05 1,993,655,220.26 12,800,285,220.26 12,800,285,000 33.21.10.2001 1 Geneng 720,442,000.00 0.002973513 108,616,756.46 829,058,756.46 829,059,000 33.21.10.2002 2 Ngelowetan 720,442,000.00 0.002765067 101,002,601.52 821,444,601.52 821,445,000 33.21.10.2003 3 Mlaten 720,442,000.00 0.005314905 194,143,306.54 914,585,306.54 914,585,000 33.21.10.2004 4 Bantengmati 720,442,000.00 0.004294281 156,861,879.48 877,303,879.48 877,304,000 33.21.10.2005 5 Ngelokulon 720,442,000.00 0.003659332 133,668,389.80 854,110,389.80 854,110,000 33.21.10.2006 6 Pasir 720,442,000.00 0.007002107 255,773,591.05 976,215,591.05 976,216,000 33.21.10.2007 7 Rejosari 720,442,000.00 0.004478499 163,591,011.03 884,033,011.03 884,033,000 33.21.10.2008 8 Ngegot 720,442,000.00 0.002900160 105,937,310.82 826,379,310.82 826,379,000 33.21.10.2009 9 Jleper 720,442,000.00 0.003733270 136,369,218.49 856,811,218.49 856,811,000 33.21.10.2010 10 Pecuk 720,442,000.00 0.002667774 97,448,684.39 817,890,684.39 817,891,000 33.21.10.2011 11 Tanggul 720,442,000.00 0.003148369 115,003,895.84 835,445,895.84 835,446,000 33.21.10.2012 12 Bakung 720,442,000.00 0.003391811 123,896,375.97 844,338,375.97 844,338,000 33.21.10.2013 13 Bremi 720,442,000.00 0.003114411 113,763,494.06 834,205,494.06 834,205,000

(20)

33.21.10.2014 14 Mijen 720,442,000.00 0.002708288 98,928,572.53 819,370,572.53 819,371,000 33.21.10.2015 15 Gempolsongo 720,442,000.00 0.002426903 88,650,132.29 809,092,132.29 809,092,000 33.21.11 DEMAK 9,365,746,000.00 0.05 1,989,009,150.96 11,354,755,150.96 11,354,755,000 33.21.11.2001 1 Bolo 720,442,000.00 0.004072155 148,748,049.34 869,190,049.34 869,190,000 33.21.11.2002 2 Bango 720,442,000.00 0.004143162 151,341,783.32 871,783,783.32 871,784,000 33.21.11.2003 3 Kedondong 720,442,000.00 0.002779235 101,520,138.28 821,962,138.28 821,962,000 33.21.11.2004 4 Sedo 720,442,000.00 0.003381609 123,523,704.38 843,965,704.38 843,966,000 33.21.11.2005 5 Mulyorejo 720,442,000.00 0.003382251 123,547,174.19 843,989,174.19 843,989,000 33.21.11.2006 6 Turirejo 720,442,000.00 0.009624474 351,563,623.73 1,072,005,623.73 1,072,006,000 33.21.11.2007 7 Raji 720,442,000.00 0.004009894 146,473,761.09 866,915,761.09 866,916,000 33.21.11.2008 8 Cabean 720,442,000.00 0.004610844 168,425,325.74 888,867,325.74 888,867,000 33.21.11.2009 9 Tempuran 720,442,000.00 0.003949258 144,258,843.77 864,700,843.77 864,701,000 33.21.11.2010 10 Karangmlati 720,442,000.00 0.002690615 98,283,005.53 818,725,005.53 818,725,000 33.21.11.2011 11 Katonsari 720,442,000.00 0.002718649 99,307,045.21 819,749,045.21 819,749,000 33.21.11.2012 12 Kalikondang 720,442,000.00 0.004611038 168,432,411.38 888,874,411.38 888,874,000 33.21.11.2013 13 Donorojo 720,442,000.00 0.004478315 163,584,285.02 884,026,285.02 884,026,000 33.21.12 BONANG 15,129,282,000.00 0.11 3,944,186,807.21 19,073,468,807.21 19,073,469,000 33.21.12.2001 1 Jatimulyo 720,442,000.00 0.004035961 147,425,929.31 867,867,929.31 867,868,000 33.21.12.2002 2 Krajanbogo 720,442,000.00 0.004041587 147,631,442.02 868,073,442.02 868,073,000 33.21.12.2003 3 Sukodono 720,442,000.00 0.003466304 126,617,468.04 847,059,468.04 847,059,000 33.21.12.2004 4 Sumberejo 720,442,000.00 0.006798212 248,325,662.62 968,767,662.62 968,768,000 33.21.12.2005 5 Kembangan 720,442,000.00 0.004175651 152,528,560.90 872,970,560.90 872,971,000 33.21.12.2006 6 Karangrejo 720,442,000.00 0.005935686 216,819,257.26 937,261,257.26 937,261,000 33.21.12.2007 7 Gebangarum 720,442,000.00 0.003498190 127,782,173.61 848,224,173.61 848,224,000 33.21.12.2008 8 Gebang 720,442,000.00 0.005594273 204,348,090.23 924,790,090.23 924,790,000 33.21.12.2009 9 Margolinduk 720,442,000.00 0.004207795 153,702,690.98 874,144,690.98 874,145,000 33.21.12.2010 10 Morodemak 720,442,000.00 0.006546739 239,139,867.73 959,581,867.73 959,582,000 33.21.12.2011 11 Purworejo 720,442,000.00 0.009743324 355,904,976.33 1,076,346,976.33 1,076,347,000 33.21.12.2012 12 Betahwalang 720,442,000.00 0.006533422 238,653,411.93 959,095,411.93 959,095,000 33.21.12.2013 13 Serangan 720,442,000.00 0.004648664 169,806,801.64 890,248,801.64 890,249,000 33.21.12.2014 14 Tridonorejo 720,442,000.00 0.006660078 243,279,912.25 963,721,912.25 963,722,000 33.21.12.2015 15 Tlogoboyo 720,442,000.00 0.005323929 194,472,949.91 914,914,949.91 914,915,000 33.21.12.2016 16 Jatirogo 720,442,000.00 0.004941293 180,495,967.07 900,937,967.07 900,938,000 33.21.12.2017 17 Bonangrejo 720,442,000.00 0.003123084 114,080,296.38 834,522,296.38 834,522,000 33.21.12.2018 18 Poncoharjo 720,442,000.00 0.004667203 170,484,008.24 890,926,008.24 890,926,000 33.21.12.2019 19 Wonosari 720,442,000.00 0.004336397 158,400,279.94 878,842,279.94 878,842,000 33.21.12.2020 20 Jali 720,442,000.00 0.003388038 123,758,547.58 844,200,547.58 844,201,000 33.21.12.2021 21 Weding 720,442,000.00 0.006310993 230,528,513.24 950,970,513.24 950,971,000 33.21.13 WEDUNG 14,408,840,000.00 0.09 3,244,749,846.15 17,653,589,846.15 17,653,592,000 33.21.12.2001 1 Wedung 720,442,000.00 0.008234213 300,780,046.76 1,021,222,046.76 1,021,222,000 33.21.12.2002 2 Ngawen 720,442,000.00 0.002584691 94,413,821.40 814,855,821.40 814,856,000 33.21.12.2003 3 Ruwit 720,442,000.00 0.004264291 155,766,394.86 876,208,394.86 876,208,000 33.21.12.2004 4 Kenduren 720,442,000.00 0.005487714 200,455,703.58 920,897,703.58 920,898,000 33.21.12.2005 5 Buko 720,442,000.00 0.003706512 135,391,793.73 855,833,793.73 855,834,000 33.21.12.2006 6 Mandung 720,442,000.00 0.002622793 95,805,628.21 816,247,628.21 816,248,000 33.21.12.2007 7 Berahan Kulon 720,442,000.00 0.003109224 113,573,993.93 834,015,993.93 834,016,000 33.21.12.2008 8 Berahan Wetan 720,442,000.00 0.007659650 279,792,350.05 1,000,234,350.05 1,000,234,000 33.21.12.2009 9 Bungo 720,442,000.00 0.005050193 184,473,883.96 904,915,883.96 904,916,000 33.21.12.2010 10 Tempel 720,442,000.00 0.003639124 132,930,222.88 853,372,222.88 853,372,000 33.21.12.2011 11 Jetak 720,442,000.00 0.003916395 143,058,433.99 863,500,433.99 863,500,000

(21)

33.21.12.2012 12 Jungsemi 720,442,000.00 0.003726249 136,112,744.66 856,554,744.66 856,555,000 33.21.12.2013 13 Jungpasir 720,442,000.00 0.004492866 164,115,817.46 884,557,817.46 884,558,000 33.21.12.2014 14 Mutihwetan 720,442,000.00 0.002833673 103,508,655.99 823,950,655.99 823,951,000 33.21.12.2015 15 Babalan 720,442,000.00 0.007110192 259,721,717.78 980,163,717.78 980,164,000 33.21.12.2016 16 Mutihkulon 720,442,000.00 0.004518018 165,034,549.13 885,476,549.13 885,477,000 33.21.12.2017 17 Tedunan 720,442,000.00 0.004221262 154,194,624.58 874,636,624.58 874,637,000 33.21.12.2018 18 Kendalasem 720,442,000.00 0.003416105 124,783,780.74 845,225,780.74 845,226,000 33.21.12.2019 19 Kedungmutih 720,442,000.00 0.004258421 155,551,965.10 875,993,965.10 875,994,000 33.21.12.2020 20 Kedungkarang 720,442,000.00 0.003977315 145,283,717.37 865,725,717.37 865,726,000 33.21.14 KEBONAGUNG 10,086,188,000.00 0.04 1,505,453,966.66 11,591,641,966.66 11,591,639,000 33.21.12.2001 1 Pilangwetan 720,442,000.00 0.002115079 77,259,806.21 797,701,806.21 797,702,000 33.21.12.2002 2 Kebonagung 720,442,000.00 0.003662512 133,784,548.43 854,226,548.43 854,227,000 33.21.12.2003 3 Klampok Lor 720,442,000.00 0.002089267 76,316,912.71 796,758,912.71 796,760,000 33.21.12.2004 4 Mijen 720,442,000.00 0.002723572 99,486,873.89 819,928,873.89 819,929,000 33.21.12.2005 5 Werdoyo 720,442,000.00 0.003922977 143,298,844.40 863,740,844.40 863,741,000 33.21.12.2006 6 Mangunrejo 720,442,000.00 0.002796294 102,143,282.57 822,585,282.57 822,585,000 33.21.12.2007 7 Babad 720,442,000.00 0.002555323 93,341,063.59 813,783,063.59 813,783,000 33.21.12.2008 8 Mangunanlor 720,442,000.00 0.002735187 99,911,151.90 820,353,151.90 820,353,000 33.21.12.2009 9 Tlogosih 720,442,000.00 0.003881177 141,771,954.84 862,213,954.84 862,214,000 33.21.12.2010 10 Prigi 720,442,000.00 0.002533214 92,533,451.35 812,975,451.35 812,975,000 33.21.12.2011 11 Sarimulyo 720,442,000.00 0.003292044 120,252,052.63 840,694,052.63 840,694,000 33.21.12.2012 12 Solowire 720,442,000.00 0.003683364 134,546,242.89 854,988,242.89 854,988,000 33.21.12.2013 13 Sokokidul 720,442,000.00 0.002625440 95,902,307.19 816,344,307.19 816,344,000 33.21.12.2014 14 Megonten 720,442,000.00 0.002598151 94,905,474.04 815,347,474.04 815,344,000 175,067,406,000 1 36,528,087,000 211,595,493,000 211,595,493,000 211,595,493 BUPATI DEMAK ttd HM. NATSIR JUMLAH

(22)

LAMPIRAN II

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

TATA CARA PEMBAGIAN PENETAPAN RINCIAN

DAN PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 33.21.01 MRANGGEN 13,688,398,000 0.10 3,575,849,523 17,264,247,000 10,358,548,200 6,905,698,800 33.21.01.2001 Mranggen 1 Banyumeneng 720,442,000.00 0.005218973 190,639,107.37 911,081,000 546,648,600 364,432,400 33.21.01.2002 Mranggen 2 Kabonbatur 720,442,000.00 0.008892111 324,811,819.59 1,045,254,000 627,152,400 418,101,600 33.21.01.2003 Mranggen 3 Sumberejo 720,442,000.00 0.006527547 238,438,806.42 958,881,000 575,328,600 383,552,400 33.21.01.2004 Mranggen 4 Kalitengah 720,442,000.00 0.004172867 152,426,831.36 872,869,000 523,721,400 349,147,600 33.21.01.2005 Mranggen 5 Kangkung 720,442,000.00 0.006363554 232,448,454.14 952,890,000 571,734,000 381,156,000 33.21.01.2006 Mranggen 6 Mranggen 720,442,000.00 0.006086725 222,336,431.26 942,778,000 565,666,800 377,111,200 33.21.01.2007 Mranggen 7 Batursari 720,442,000.00 0.012116464 442,591,253.36 1,163,033,000 697,819,800 465,213,200 33.21.01.2008 Mranggen 8 Bandungrejo 720,442,000.00 0.003701529 135,209,763.29 855,652,000 513,391,200 342,260,800 33.21.01.2009 Mranggen 9 Brumbung 720,442,000.00 0.003963127 144,765,453.20 865,207,000 519,124,200 346,082,800 33.21.01.2010 Mranggen 10 Kembangarum 720,442,000.00 0.005148816 188,076,404.17 908,518,000 545,110,800 363,407,200 33.21.01.2011 Mranggen 11 Karangsono 720,442,000.00 0.004855972 177,379,365.17 897,821,000 538,692,600 359,128,400 33.21.01.2012 Mranggen 12 Tamansari 720,442,000.00 0.003568256 130,341,572.93 850,784,000 510,470,400 340,313,600 33.21.01.2013 Mranggen 13 Ngemplak 720,442,000.00 0.002632570 96,162,742.04 816,605,000 489,963,000 326,642,000 33.21.01.2014 Mranggen 14 Menur 720,442,000.00 0.003715765 135,729,786.49 856,172,000 513,703,200 342,468,800 33.21.01.2015 Mranggen 15 Jamus 720,442,000.00 0.003502291 127,932,003.12 848,374,000 509,024,400 339,349,600 33.21.01.2016 Mranggen 16 Wringinjajar 720,442,000.00 0.005859897 214,050,840.85 934,493,000 560,695,800 373,797,200 33.21.01.2017 Mranggen 17 Waru 720,442,000.00 0.002656828 97,048,860.62 817,491,000 490,494,600 326,996,400 33.21.01.2018 Mranggen 18 Tegalarum 720,442,000.00 0.004380208 160,000,628.93 880,443,000 528,265,800 352,177,200 33.21.01.2019 Mranggen 19 Candisari 720,442,000.00 0.004529649 165,459,398.33 885,901,000 531,540,600 354,360,400 33.21.02 KARANGAWEN 8,645,304,000 0.08 2,875,878,269 11,521,183,000 6,912,709,800 4,608,473,200 33.21.02.2001 Karangawen 1 Jragung 720,442,000.00 0.007194384 262,797,094.78 983,239,000 589,943,400 393,295,600 33.21.02.2002 Karangawen 2 Wonosekar 720,442,000.00 0.008995452 328,586,661.78 1,049,029,000 629,417,400 419,611,600 33.21.02.2003 Karangawen 3 Margohayu 720,442,000.00 0.006197861 226,396,010.21 946,838,000 568,102,800 378,735,200 33.21.02.2004 Karangawen 4 Teluk 720,442,000.00 0.004063722 148,439,984.71 868,882,000 521,329,200 347,552,800 33.21.02.2005 Karangawen 5 Tlogorejo 720,442,000.00 0.006327625 231,136,024.29 951,578,000 570,946,800 380,631,200 33.21.02.2006 Karangawen 6 Rejosari 720,442,000.00 0.010008355 365,586,053.21 1,086,028,000 651,616,800 434,411,200 33.21.02.2007 Karangawen 7 Karangawen 720,442,000.00 0.005950624 217,364,920.67 937,807,000 562,684,200 375,122,800 33.21.02.2008 Karangawen 8 Kuripan 720,442,000.00 0.004624944 168,940,342.85 889,382,000 533,629,200 355,752,800 33.21.02.2009 Karangawen 9 Bumirejo 720,442,000.00 0.005473152 199,923,774.06 920,366,000 552,219,600 368,146,400 33.21.02.2010 Karangawen 10 Brambang 720,442,000.00 0.008390277 306,480,750.54 1,026,923,000 616,153,800 410,769,200 33.21.02.2011 Karangawen 11 Sidorejo 720,442,000.00 0.006197206 226,372,067.08 946,814,000 568,088,400 378,725,600 33.21.02.2012 Karangawen 12 Pundenarum 720,442,000.00 0.005307001 193,854,584.63 914,297,000 548,578,200 365,718,800 33.21.03 GUNTUR 14,408,840,000.00 0.08 3,041,776,535.06 17,450,617,000 10,470,370,200 6,980,246,800 33.21.03.2001 Guntur 1 Blerong 720,442,000.00 0.005095094 186,114,048.44 906,556,000 543,933,600 362,622,400 33.21.03.2002 Guntur 2 Banjarejo 720,442,000.00 0.003227327 117,888,073.23 838,330,000 502,998,000 335,332,000 33.21.03.2003 Guntur 3 Wonorejo 720,442,000.00 0.004315056 157,620,746.80 878,063,000 526,837,800 351,225,200 33.21.03.2004 Guntur 4 Sarirejo 720,442,000.00 0.003173664 115,927,882.34 836,370,000 501,822,000 334,548,000 33.21.03.2005 Guntur 5 Pamongan 720,442,000.00 0.002654084 96,948,620.10 817,391,000 490,434,600 326,956,400 33.21.03.2006 Guntur 6 Tlogoweru 720,442,000.00 0.003104429 113,398,835.54 833,841,000 500,304,600 333,536,400 33.21.03.2007 Guntur 7 Bogosari 720,442,000.00 0.006862058 250,657,844.50 971,100,000 582,660,000 388,440,000 33.21.03.2008 Guntur 8 Sukorejo 720,442,000.00 0.003662535 133,785,385.62 854,227,000 512,536,200 341,690,800 33.21.03.2009 Guntur 9 Sidokumpul 720,442,000.00 0.004196739 153,298,857.03 873,741,000 524,244,600 349,496,400 33.21.03.2010 Guntur 10 Gaji 720,442,000.00 0.003397200 124,093,221.58 844,535,000 506,721,000 337,814,000

Kode Desa Nama Desa Alokasi Dasar

Tahap penyaluran Dana

Tahap I ( 60 % ) Tahap II ( 40 % )

Kecamatan

RINCIAN DANA DESA DAN TAHAPAN PENCAIRAN UNTUK SETIAP DESA DI KABUPATEN DEMAK

Referensi

Dokumen terkait

LEMBAGA KURSUS TERTULIS INTERNASIONAL.. LAPORAN KEMAJUAN UNIT III Bagian 1 - Pertanyaan yang Bersifat Umum untuk Unit III Sudahkah saudara membaca semua pasal dalam Unit 3? Bila

Dalam konsep baterai laut ini menggunakan elektrolit air laut (sintetis) yang di reaksikan dengan elektroda alumunium (Al) sebagai anoda dan elektroda tembaga (cu) sebagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh dari penggunaan koil dan busi racing terhadap torsi pada Suzuki Vitara JLX yang mengalami peningkatan sebesar 9,9%

JADWAL UJIAN KOMPREHENSIP BIDANG FARMASI RUMAH SAKIT PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN - XXI FF... Prihwanto Budi,

Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja

Pengaruh umur tanaman dapat dilihat dari hasil penelitian ini, baik buah kelor maupun daun kelor menunjukkan bahwa titik pengambilan sampel C (bagian selatan Desa

(2) Dalam hal rancangan APBD tahun anggaran berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah ditetapkan, Sisa Dana Desa tersebut dapat disalurkan mendahului penetapan

(4) Dalam hal rancangan APBDes tahun anggaran berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah ditetapkan, sisa dana desa di Desa dapat digunakan mendahului penetapan