• Tidak ada hasil yang ditemukan

Infeksi Odontogenik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Infeksi Odontogenik"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SKENARIO SKENARIO

Gigi Cenat-Cenut Gigi Cenat-Cenut

Seorang laki-laki 20 tahun datang ke Poli Gigi RSUD AWS dengan keluhan rasa sakit Seorang laki-laki 20 tahun datang ke Poli Gigi RSUD AWS dengan keluhan rasa sakit  pada

 pada gigi gigi 36. 36. Rasa Rasa sakit sakit cenat-cenut cenat-cenut ulai ulai ti!ul ti!ul " " hari hari #ang #ang lalu lalu dan dan gigi gigi terasaterasa enon$ol% untuk engun#ah terasa sakit. Setelah dilakukan peeriksaan intraoral dan enon$ol% untuk engun#ah terasa sakit. Setelah dilakukan peeriksaan intraoral dan  peeriksaan

 peeriksaan penun$ang% penun$ang% didapatkan didapatkan hasil hasil peeriksaan% peeriksaan% gigi gigi 36 36 dengan dengan karies karies pro&undapro&unda disertai per&orasi atap pulpa dan terlihat ga!aran radiolusen tidak !er!atas $elas pada disertai per&orasi atap pulpa dan terlihat ga!aran radiolusen tidak !er!atas $elas pada  periapikal. Dari

 periapikal. Dari hasil peeriksaan hasil peeriksaan klinis #ang klinis #ang dilakukan dokter dilakukan dokter di poli di poli gigi RSUD AWgigi RSUD AWS%S% laki-laki terse!ut didiagnosis enderita in&eksi odontogenik.

laki-laki terse!ut didiagnosis enderita in&eksi odontogenik.

S'(P ) * S'(P ) *

).

). +arie+aries prs pro&unda o&unda * kar* karies ies #ang s#ang sudah udah engenai engenai setensetengah dengah dentin tin !ahkan !ahkan engenaiengenai  pulpa ciri-ciri adan#a rasa n#eri pada gigi.

 pulpa ciri-ciri adan#a rasa n#eri pada gigi. 2.

2. PePer&r&ororasasi i atatap ap pupulplpa a * * hihilalangngn#n#a a sese!a!agigian an $a$ariringngan an papada da atatap ap pulpulpa pa , , teter!r!ukaukan#n#aa  !agian atap pulpa aki!at dari peraatan endodontik.

 !agian atap pulpa aki!at dari peraatan endodontik. 3.

3. PePeririapiapikal * dkal * daeaerarah sekh sekititar apar apekeks gigs gigi.i. .

. /n&ek/n&eksi odonsi odontogenitogenik * ink * in&eksi &eksi #ang !er#ang !erasal asal atau !eatau !ersu!rsu!er darer dari dalai dala gigi  gigi #ang#ang  !iasan#a

 !iasan#a dari dari &lora &lora noral noral , , !erhasiln#a !erhasiln#a $aringan $aringan tu!uh tu!uh di di inasi inasi oleholeh ikroorganise patogen #ang !erasal dari dala gigi.

(2)

S'(P 2 * S'(P 2 *

).

). ApApa pea pen#n#e!e!a! ia! in&n&ekseksi odi odonontotogegeninik 1k 1 2.

2. agagaiaiana gana ga!a!araaran kln kliniinis ins in&ek&eksi osi odondontogtogenienik 1k 1 3.

3. Selai Selai in&ekin&eksi osi odontogdontogenik enik apakah apakah ada iada in&eksi n&eksi $enis $enis lain lain 1 e1 elaskalaskan 4n 4 .

. 5a5acaca--acaaca i in&n&ekseksi odi odontontogogenienik 1k 1 ".

". agagaiaiana ana penpen$al$alaraaran darn dari ii in&en&eksi ksi odonodontogtogenienik 1k 1 6.

6. ApaApakah inkah in&eks&eksi odoni odontogtogenienik dapat k dapat elueluas ke spas ke spasiasiu a$u a$ah dan leah dan leher 1her 1 .

. Apa #Apa #ang ang en#en#e!a!e!a!kan gikan gigi tegi terasrasa ena enon$on$ol paol pada skda skenaenario 1rio 1 7.

7. agagaiaiana kana kita ita endiendiagnoagnosis sis in&in&ekseksi odi odontontogenogenik 1ik 1 8.

8. Apa #Apa #ang teang ter$ar$adi !idi !ila inla in&ek&eksi insi ini di!i di!iariarkan lkan le!ie!ih darh dari " hari " hari 1i 1 )0.

)0. 5engapa ga5engapa ga!aran radi!aran radioluseolusen #ang terlihan #ang terlihat di periapikat di periapikal tidak !er!atl tidak !er!atas $elas 1as $elas 1 ))

)).. Apa #ang ter$aApa #ang ter$adi pada !agian peridi pada !agian periapikal $ikapikal $ika ter$adi in&a ter$adi in&eksi odonteksi odontogenik dan apakahogenik dan apakah ada pengaruhn#a dengan tulang aleolar 1

ada pengaruhn#a dengan tulang aleolar 1 )2.

)2. Apa sApa sa$a ga$a ge$ala e$ala in&ekin&eksi odsi odontogeontogenik 1nik 1 )3.

)3. agaiagaiana ekaniana ekanise in&se in&eksi odoneksi odontogenitogenik dan non odontk dan non odontogenik 1ogenik 1 ).

). /n&ek/n&eksi odontogesi odontogenik di periapnik di periapikal asuikal asuk dala in&eksk dala in&eksi akut ataukah in&i akut ataukah in&eksi kronieksi kronis 1s 1 5engapa 1

5engapa 1 )".

)". 9aktor9aktor-&ak-&aktor #ang !etor #ang !erperarperan dala pron dala proses inses in&eksi 1&eksi 1 )6.

)6. agaiagaiana peraaana peraatan untuk intan untuk in&eksi odo&eksi odontogenntogenik dan non odontoik dan non odontogenik 1genik 1 ).

(3)

)7. Apa hu!ungan karies pro&unda disertai per&orasi atap pulpa dengan in&eksi odontogenik 1

)8. 9aktor #ang epengaruhi pen#e!aran in&eksi odontogenik 1

20. Apakah pada gigi posterior sa$a #ang !isa ter$adi in&eksi odontogenik 1 elaskan 4

S'(P 3 *

). /n&eksi odontogenik dise!a!kan oleh !akteri pada plak% sulkus gingia dan ukosa ulut.

akteri #ang utaa *

- !akteri coccus aero! gra positi&  - !akteri coccus anaero! gra posti&  - !asil anaero! gra negati& 

 :antin#a dapat en#e!a!kan karies%gingiitis% periodontitis% apa!ila sudah encapai  $aringan #ang le!ih dala akan ter$adi in&eksi odontogenik. iasan#a setengah dari

kasus in&eksi odontogenik dise!a!kan oleh !akteri anaero! ;sekitar 60<= contohn#a * streptococcus aureus% !acteroides% &uso!acteriu% dan keungkinan !akteri dengan gra negati& karena dinding sel le!iih te!al epun#ai eksotoksin #ag dapat

elarutkan !agian gigi.

(4)

3. >aitu in&eksi non odontogenik * in&eksi #ang dise!a!kan !ukan dari dala gigi isaln#a dise!a!kan oleh irus% parasit% ikotik;$aur=. ?ontohn#a osteoilitis #aitu in&eksi akut atau kronis paa tulang rahang !iasan#a dise!a!kan oleh !akteri atau $aur dan ada $uga candidiasis aki!at $aur #aitu diteukann#a !ercak putih  pada lidah.

. - in&eksi dentoaleolar - selulitis - in&eksi periodontal - osteoilitis - in&eksi #ang en#angkut spasiu

erdasarkan tipe in&eksi *

A. /n&eksi odontogenik lokal ;terlokalisir= * a!ses periodontal% iplantitis . /n&eksi odontogenik luas ;en#e!ar= * deep space in&ection

?. /n&eksi odontogenik li&e threatning * ludig@s angina

". Pen$alarann#a #aitu ada 3 $alur *

A. alur periapikal * dari nekrosis pulpa dan inasi !akteri ke $aringan  periapikal.paling sering ter$adi.

. alur periodontal * dari !akteri patogen pada periodontal poket.

?. alur perikoronal * ter$adi aki!at terperangkapn#a akanan di!aah operkulu tetapi hal ini han#a ter$adi pada gigi #ang tidak atau !elu dapat tu!uh sepurna.

(5)

6. /#a karena ada keungkinan cairan eksudasi asuk kedala spasia.

. +arena adan#a a!ses #ang engaki!atkan tuor sehingga endorong pada !agian  periapikal dari gigi.

7. Dengan cara peeriksaan seperti *

- ananesis - peeriksaan intra oral - peeriksaan ekstra oral - peeriksaan penun$ang

8. Akan ter$adi in&eksi kronis lalu in&laasi kronis ge$ala #ang ti!ul saat akut pus keras dan pada saat kronis ulai elunak ;&luktuasi= !iasan#a )-3 hari ter$adi  pe!engkakan #ang keras% "- hari te$adi &luktuasi% leat dari  hari a!ses aka  pecah.

)0.

)).

(6)

- sulit e!uka ulut ;trisus= - sulit enelan

- kepala sakit

- adan#a in&laasi ; tanda cardinal=

)3. 5ekanisen#a #aitu adan#a karies #ang akan enu$u ke !agian pulpa nantin#a akan ter$adi pulpitis lalu ke !agian periapikal atau periodontal selan$utn#a akan ter!entuk a!ses.

). 5enurut skenario terasuk in&eksi kronis karena sudah le!ih dari " hari.

)". 9aktor #ang !eperan #aitu *

- &aktor uur seakin tua da#a tahan tu!uh enurun. - &akor akanan

- &aktor agent

)6. Peraatan in&eksi odontogenik * - pe!erian anti!iotik 

- diekstraksi

- peraatan saluran akar 

- enghilangkan pen#e!a! in&eksi

(7)

- !erupa peradangan

- pe!engkakan disertai n#eri $ika ditekan - kerusakan $aringan ditepat

- +eatian $aringan ;nekrosis=

)7.

-)8. 9aktor pen#e!aran in&eksi odontogenik * - $enis dan kuan pen#e!a!n#a

- da#a tahan tu!uh penderita

- $enis dan posisi gigi su!er pen#akit - pan$ang akar gigi su!er in&eksi

20. 'idak% karena dari pengertian in&eksi odontogenik #aitu in&eksi #ang !erasal dari dala gigi $adi keungkinan !isa ter$adi di seua gigi.

S'(P  * /:9(+S/ R:GGA 5UBU' /:9(+S/ D:'G(:/+  5(+A:/S5( G(ABA C GA5ARA: +B/:/S P(:>(A(:/S-(:/S /:9(+S/ :: D:'G(:/+  5(+A:/S5( G(ABA C GA5ARA: +B/:/S P(:>(A(:/S-(:/S

(8)
(9)

B *

). /:9(+S/ D:'G(:/+ * A. P(:>(A

. (:/S-(:/S

?. G(ABA DA: GA5ARA: +B/:/S D. 5(+A:/S5(

2. /:9(+S/ :: D:'G(:/+ * A. P(:>(A

. (:/S-(:/S

?. G(ABA DA: GA5ARA: +B/:/S D. 5(+A:/S5(

S'(P 

). /:9(+S/ D:'G(:

/n&eksi odontogen adalah in&eksi #ang !erasal atau !ersu!er dari dala gigi.

A. Pen#e!a!n#a

Pen#e!a!n#a adalah !akteri #ang erupakan &lora noral dala ulut% #aitu !akteri dala plak% dala sulkus ginggia% dan ukosa ulut.

(10)

akteri #ang utaa diteukan adalah !akteri kokus aero! gra positi&% kokus anaero! gra positi& dan !atang anaero! gra negatie. akteri-!akteri terse!ut dapat en#e!a!kan karies% gingiitis% dan periodontitis. ika encapai $aringan #ang le!ih #ang le!ih dala elalui nekrosis pulpa dan  pocket periodontal dala% aka akan ter$adi in&eksi odontogen ;Ari$i et.

al.2002=.

/n&eksi odontogen !iasan#a dise!a!kan oleh !akteri endogen. Be!ih dari setengah kasus in&eksi odontogen #ang diteukan ;sekitar 60 <= dise!a!kan oleh !akteri anaero!. rganise pen#e!a! in&eksi odontogen #ang sering diteukan pada peeriksaan kultur adalah alpha-heol#tic Streptococcus% Peptostreptococcus% Peptococcus% (u!acteriu% acteroides ;Preotella= elaninogenicus% and 9uso!acteriu. akteri aero! sendiri $arang en#e!a!kan in&eksi odontogen ;han#a sekitar " <=. ila in&eksi odontogen dise!a!kan !akteri aero!% !iasan#a organise pen#e!a!n#a adalah species Streptococcus. /n&eksi odontogen !an#ak $uga #ang dise!a!kan oleh in&eksi capuran !akteri aero! dan anaero! #aitu sekitar 3" <. Pada in&eksi capuran ini !iasan#a diteukan "-)0 organise pada peeriksaan kultur  ;Ari$i et. Al. 2002=.

. enis  enis ). Pericoronitis

Pericoronitis dide&inisikan se!agai in&eksi #ang ter$adi di dala rongga ulut dan engeluarkan sito. Secara klinis% perikorontis seperti a!ses periodontal naun !egitu% etiologik n#a !er!eda. ;'opaEian

(11)

et. al.%2002= FPeri-F !erarti Fdi sekitar.F perkataan F-coron-F !agian dari istilah engacu pada FahkotaF dari gigi. Akhiran F-itisF engacu pada adan#a in&eksi. adi% kata perikoronitis secara har&iah !erarti Fin&eksi di sekitar !agian ahkota gigi.F ;Peterson et. al.%2003=

Perikoronitis dapat e!eri e&ek terhadap olar ketiga kerana kasus ipaksi !an#ak ter$adi pada olar ketiga dan ia terletak pada  pinggir anterior andi!ular. leh karena itu% kasus ipaksi olar ketiga  !an#ak ter$adi pada usia deasa uda. ;Peterson et. al.%2003=

Perikoronitis akut ulan#a ter$adi se!agai kesakitan #ang ter$adi secara local dan pe!ekakan gingia. +esakitan in dapat dirasai pada  !ahagian uka% telinga atau sudut pada andi!ular. Apa!ila dilakukan diagnosa secara isual dan palpasi% terdapat pe!ekakan% in&laasi% dan  !ahagian lunak pada $aringan lunak #ang terletak disekeliling koronal

terasuk oklusal. ;'opaEian et. al.%2002=

/nspeksi enun$ukkan terdapt akuulasi plak dan de!ris pada  porsi #ang terdedah pada gigi #ang terin&eksi dan $uga gigi tetangga karena $aringan lunak #ang engalai in&eksi terse!ut enghalang sikat gigi untuk encapai daerah terse!ut. Pus dapat terlihat di!aah argin  $aringan perikoronal atau dapat dikeluarkan apa!ila dilakukan palpasi.

;'opaEian et. al.%2002=

5assa retroolar terdiri dari capuran $aringan kolagenik #ang cukup padat dan pe!engkakan $aringan granulasi% dengan oderat untuk  se$ulah !esar sel in&laasi kronis capuran di seluruh daerah terin&eksi.

(12)

5ukosa superior dapat ulserasi dengan tepat ulkus de!ris nekrotik  &i!rinoid. (pitel !erdekatan dengan gigi #ang terin&eksi !iasan#a en#a$ikan dengan ko!inasi proses rete hiperplasia% degenerasi dan nekrosis% dan ungkin dengan neutro&il. +oloni !akteri% plak gigi dan sisa-sisa akanan nekrotik ungkin elekat pada epitel. Secara patologis harus e!edakan lesi ini dari granuloa piogenik dan gingiitis rutin% dan ini sering e!utuhkan korelasi dengan ga!aran klinis. ;5alik%20))=

(tiologi perikoronitis secara uu adalah in&eksi. :aun !eigtu% ikroorganisa spesi&ik #ang en#e!a!kan perikoronitis ini asih !e lu diketahui. 'etapi terdapat penelitian #ang eneukan S.viridans, capuran &lora oral% spirochetes dan so!akteri terli!at didala kasus ini. 'erdapat penelitian lain $uga eneukan  prevotella intermedia,  Peptostreptococcus micros, F. nucleatum, A. actinomycetemcomitans dan

Veillonella di dala poket lesi akut perikoronal. ;'opaEian et. al.%2002= Disaping itu% etiologi perikoronitis adalah traua dari gigi tetangga dala ter$adin#a ekser!asi dan pe!ekakan $aringan. 9aktor  lainn#a adalah stress eosi% rokok% chronic fatigue, dan in&eksi pada saluran respiratori di !ahagian atas. ;'opaEian et. al.%2002=

Perikoronitis diklasi&ikasikan en$adi kronis dan akut. Perikoronitis kronis dapat hadir tanpa atau han#a ge$ala ringan dan reisi  pan$ang antara setiap peninggian &ase untuk perikoronitis akut. Perikoronitis akut dikaitkan dengan !er!agai ge$ala terasuk sakit parah%

(13)

 pe!engkakan dan dea. +adang-kadang ada a!ses perikoronal terkait ;akuulasi nanah= . /n&eksi ini dapat en#e!ar ke !agian lain dari a$ah atau leher% dan kadang-kadang dapat en#e!a!kan $alan na&as ;isal Budig angina= #ang e!utuhkan peraatan ruah sakit darurat. ;5alik%20))=

Uun#a% !akteri tidak di$upai dala $aringan. :aun% apa!ila terdapat port de entre@% !akteri terse!ut dapat enginasi $aringa. Pertahanan pertaa #aitu P5: akan ter$adi pada daerah terin&eksi terasuk thro!osis #ang eenuhi $aringan askuler dala epertahankan hoeostasis. ulah leukosit dan ikroorganise eningkat seterusn#a en#e!a!kan ter$adin#a pus. akteri #ang sering diteukan adalah Stretococcus Viridians  pada tepat ter$adin#a a!ses. Penelitian dilakukan% eksudat pericoronitis terdapat 80.2< oraganise o!ligate anaero!es@. ;5alik%20))=

2. Abses

di!agi en$adi 2 ada #ang !erat dan tidak !erat*

- erat * en#e!a!kan keatian contohn#a ludig@s angina a!ses di!agian otot pter#goideus% e!esar otot astikator space en#e!a!kan tertutup saluran na&as

- 'idak !erat * !isa ditanggulangi

(14)

A!ses periapikal sering $uga dise!ut a!ses dento-aleolar% ter$adi di daerah periapikal gigi #ang sudah engalai keatian dan ter$adi keadaan eksaser!asi akut. 5ungkin ter$adi segera setelah kerusakan  $aringan pulpa atau setelah periode laten #ang ti!a-ti!a en$adi in&eksi akut dengan ge$ala in&laasi% pe!engkakan dan dea. 5ikro!a  pen#e!a! in&eksi uun#a !erasal dari pulpa% tetapi $uga !isa !erasal

sisteik ;!aktereia=.

 !. A!ses su!periosteal

Ge$ala klinis a!ses su!periosteal ditandai dengan selulitis $aringan lunak ulut dan daerah aksilo&asial. Pe!engkakan #ang en#e!ar ke ekstra oral% arna kulit sedikit erah pada daerah gigi pen#e!a!. Penderita erasakan sakit #ang he!at% !erden#ut dan dala serta tidak terlokalisir. Pada rahang !aah !ila !erasal dari gigi preolar atau olar pe!engkakan dapat eluas dari pipi sapai pinggir andi!ula% tetapi asih dapat dira!a. Gigi pen#e!a! sensiti& pada sentuhan atau tekanan.

c. A!ses su!ukosa

A!ses ini dise!ut $uga a!ses spasiu esti!ular% erupaan kelan$utan a!ses su!periosteal #ang keudian pus !erkupul dan sapai di!aah ukosa setelah periosteu terte!us. Rasa sakit endadak !erkurang% sedangkan pe!engkakan !erta!ah !esar. Ge$ala lain #aitu asih terdapat pe!engkakan ekstra oral

(15)

kadang-kadang disertai dea.lipatan uko!ukal terangkat% pada palpasi lunak dan &luktuasi podotip. ila a!ses !erasal darigigi insisius atas aka sulkus nasola!ial endatar% terangatn#a sa#ap hidung dan kadang-kadang pe!engkakan pelupuk ata !aah. +elen$ar  li&e su!andi!ula e!esar dan sakit pada palpasi.

d. A!ses &osa kanina

9osa kanina sering erupakan tepat in&eksi #ang !ersal dari gigi rahang atas pada regio ini terdapat $aringan ikat dan leak% serta eudahkan ter$adin#a akuulasi cairan $aringan. Ge$ala klinis ditandai dengan pe!engkakan pada uka% kehilangan sulkus nasola!ialis dan edea pelupuk ata !aah sehingga tapak  tertutup. i!ir atas !engkak% seluruh uka terasa sakit disertai kulit #ang tegang !erarna erah

e. A!ses spasiu !ukal

Spasiu !ukal !erada diantara . asseter %. pterigoidus interna dan . usinator. erisi $aringan leak #ang eluas ke atas ke dala diantara otot pengun#ah% enutupi &osa retroEogoatik dan spasiu in&rateporal. A!ses dapat !erasal dari gigi olar kedua atau ketiga rahang atas asuk ke dala spasiu !ukal.

(16)

A!ses ini $arang ter$adi% tetapi !ila ter$adi sangat !er!aha#a dan sering eni!ulkan koplikasi #ang &atal. Spasiu in&rateporal terletak di !aah dataran horisontal arkus-Eigoatikus dan !agian lateral di !atasi oleh raus andi!ula dan !agian dala oleh .pterigoid interna. agian atas di!atasi oleh .pterigoid eksternus. Spasiu ini dilalui a.aksilaris interna dan n.andi!ula% ilohioid% lingual% !usinator% dan n.chorda tipani. erisi pleksus enus pterigoid dan $uga !erdekatan dengan pleksus &aringeal.

g. A!ses spasiu su!asseter 

Spasiu su!asseter !er$alan ke !aah dan ke depan diantara insersi otot asseter !agian super&isialis dan !agian dala. Spasiu ini !erupa suatu celah sepit #ang !er$alan dari tepi depan raus antara origo .asseter !agian tengah dan  perukaan tulang. +eatas dan !elakang antara origo .asseter   !agian tengah dan !agian dala. Dise!elah !elakang dipisahkan

dari parotis oleh lapisan tipis le!ar &i!rouskular. /n&eksi pada spasiu ini !erasal dari gigi olar tiga rahang !aah% !er$alan elalui perukaan lateral raus ke atas spasiu ini.

h. A!ses spasiu su!andi!ular 

Spasiu ini terletak di!agian !aah .#lohioid #ang

(17)

edial !agian !elakang andi!ula. Di!atasi oleh .hiooglosus dan .digastrikus dan !agian posterior oleh .pterigoid eksternus. erisi kelen$ar ludah su!andi!ula #ang eluas ke dala spasiu su!lingual. uga !erisi kelen$ar li&e su!aksila. Pada !agian luar ditutup oleh &asia super&isial #ang tipis dan dite!us oleh arteri su!aksilaris eksterna

i. A!ses su!lingual

Spasiu su!lingual dari garis edian oleh &asia #ang te!al % teletek  diatas .ilohioid dan !agian edial di!atasi oleh .genioglosus dan lateral oleh perukaan lingual andi!ula.

 $. A!ses spasiu su!ental

Spasiu ini terletak diantara .ilohioid dan .plastia. di depann#a elintang .digastrikus% !erisi elen$ar li&e su!ental. Per$alanan a!ses ke!elakang dapat eluas ke spasiu andi!ula dan se!alikn#a in&esi dapat !erasal dari spasiu su!andi!ula. Gigi pen#e!a! !iasan#a gigi anterior atau preolar.

k. A!ses spasiu para&aringeal

Spasiu para&aringeal !er!entuk konus dengan dasar kepala dan apeks !erga!ung dengan selu!ung karotid. agian luar di!atasi oleh uskulus pterigoid interna dan se!elah dala oleh uskulus kostriktor. se!elah !elakang oleh glandula parotis% uskulus

(18)

 preerte!alis dan prosesus stiloideus serta struktur #ang !erasal dari prosesus ini. +e!elakang dari spasiu ini erupakan lokasi arteri karotis% ena $ugularis dan nerus agus% serta sturktur sara&  spinal% gloso&aringeal% sipatik% hipoglosal dan ken$ar li&e.

3. PERIODONTITIS APIKALIS

Periodontitis apikal dapat dide&inisikan se!agai peradangan seua struktur   pendukung gigi di daerah sekitar apeks gigi. /n&laasi periapikal !iasan#a

dise!a!kan oleh in&eksi gigi #ang khas en#e!a!kan sakit gigi dala soketn#a. Hal ini sering disertai dengan kerusakan tulang dan kadang-kadang% apeks akar gigi. :aun $aringan periapikal eiliki keapuan untuk en#e!uhkan $ika pen#e!a! peradangan dihapus. Periodontitis  periapikal dapat di!agi en$adi periodontitis apikal akut dan kronis

 Perioontitis A!i"a#is A"ut

Periodontitis apikalis akut adalah suatu keradangan akut dari $aringan  periodontal dan tulang di daerah apical gigi. Ge$ala su!$ekti& dari  periodontitis apikalis akut !erupa sakit #ang sangat% terutaa !ila gigi #ang !ersangkutan ini digunakan untuk enggigit% selain itu gigi #ang  !ersangkutan terasa le!ih enon$ol. Pada peeriksaan klinis% gigi #ang engalai periodontitis apikalis akut sudah non-ital% pada peeriksaan  perkusi dan $uga drug terasa sakit sekali. Sakit ini dise!a!akan oleh

adan#a keradangan #ang terdapat di $aringan periapikal

(19)

Periodontitis apikalis kronis adalah suatu keradangan kronis pada $aringan  periapikal gigi #ang !iasan#a erupakan kena$utan dari periodontitis

apikalis akut. :aun periodontitis apikalis kronis ini !iasan#a erupakan kelainan #ang ter$adi se$ak aal tanpa enun$ukkan ge$ala akut terle!ih dahulu. Hal ini !ias diaki!atkan oleh karena in&eksi periapikal #ang ada si&atn#a ringan% atau !ias $uga karena resistensi $aringan cukup !aik% atau ga!ungan keduan#a.

Rasa sakit #ang ti!ul !iasan#a !erupa keluhan keeng atau kadang-kadang tidak ada keluhan saa sekali. Pada peeriksaan klinis didapatkan  !erupa gigi #ang telah non-ital% pada peeriksaan perkusi dan drug !ias didapatkan keluhan rasa sakit !erupa keeng atau saa sekali tidak ada respon sakit.

Pen#e!a! paling uu dari pen#akit ini adalah in&eksi !akteri #ang en#e!a!kan kerusakan gigi% #ang engarah ke peradangan pulpa ;#ang erupakan daerah dala tender gigi=. Peradangan ini dise!ut pulpitis. ika  pulpitis ini tidak dio!ati% racun !akteri !isa erangkak ke dala saluran

akar% en#e!a!kan periodontitis.

erdasarkan tipe in&eksi *

(20)

2. /n&eksi odontogen luas,en#e!ar% isaln#a earl# cellulitis% deep-space in&ection

3. /n&eksi li&e- threatening% ludig@s angina

?. Ge$ala dan Ga!aran +linis

Penderita !iasan#a datang dengan keluhan sulit untuk e!uka ulut ;trisus=% tidak !isa akan karena sulit enelan ;dis&agia=% na&as #ang pendek  karena kesulitan !erna&as. Penting untuk ditan#akan ria#at sakit gigi se!elun#a% onset dari sakit gigi terse!ut apakah endadak atau ti!ul la!at% durasi dari sakit gigi terse!ut apakah hilang ti!ul atau terus-enerus% disertai dengan dea atau tidak% apakah sudah endapat  pengo!atan anti!iotik se!elun#a ;Ari$i et. al. 2002=.

Pada peeriksaan &isik diteukan tanda-tanda in&eksi #aitu I

). Ru!or * perukaan kulit #ang terli!at in&eksi terlihat keerahan aki!at asodilatasi% e&ek dari in&laasi

2. 'uor * pe!engkakan% ter$adi karena akuulasi nanah atau cairan eJudat 3. +alor * tera!a hangat pada palpasi karena peningkatan aliran darah ke area

in&eksi

. Dolor * terasa sakit karena adan#a penekanan u$ung sara& sensorik oleh  $aringan #ang !engkak aki!at edea atau in&eksi

". 9ungsiolaesa * terdapat asalah denagn proses astikasi% trisus% dis&agia% dan gangguan perna&asan.

(21)

/n&eksi #ang &atal !isa en#e!a!kan gangguan perna&asan% dis&agia% edea palpe!ra% gangguan penglihatan% o&taloplegia% suara serak% leah lesu dan gangguan susunan sara& pusat ;penurunan kesadaran% iritasi eningeal% sakit kepala he!at% untah=.

Peeriksaan &isik diulai dari ekstra oral% lalu !erlan$ut ke intra oral. Dilakukan peeriksaan integral ;inspeksi% palpasi dan perkusi= kulit a$ah% kepala% leher% apakah ada pe!engkakan% &luktuasi% eritea%  pe!entukan &istula% dan krepitasi su!kutaneus. Dilihat adakah li&adenopati leher% keterli!atan ruang &ascia% trisus dan dera$at dari trisus. +eudian diperiksa gigi% adakah gigi #ang caries% kedalaan caries% italitas gigi% lokalisasi pe!engkakan% &istula dan o!ilitas gigi.

D. 5ekanise

in&eksi !iasan#a diulai dari perukaan gigi #aitu adan#a karies gigi #ang sudah endekati ruang pulpa% keudian akan !erlan$ut en$adi pulpitis dan akhirn#a akan ter$adi keatian pulpa gigi ;nekrosis pulpa=. /n&eksi gigi dapat ter$adi secara lokal atau eluas secara cepat. Adan#a gigi #ang nekrosis en#e!a!kan !akteri !isa ene!us asuk ruang pulpa sapai apeks gigi. 9oraen apikalis dentis pada pulpa tidak !isa endrainase pulpa #ang terin&eksi. Selan$utn#a proses in&eksi terse!ut en#e!ar progresi& ke ruangan atau $aringan lain #ang dekat dengan struktur gigi #ang nekrosis terse!ut ;Green et. Al. 200)=.

(22)

Pen$alaran in&eksi odontogen aki!at dari gigi #ang nekrosis dapat en#e!a!kan a!ses% a!ses ini di!agi dua #aitu pen$alaran tidak !erat ;#ang e!erikan prognosis !aik= dan pen$alaran !erat ;#ang e!erikan  prognosis tidak !aik% di sini ter$adi pen$alaran he!at #ang apa!ila tidak cepat ditolong akan en#e!a!kan keatian=. Adapun #ang terasuk pen$alaran tidak !erat adalah serous periostitis% a!ses su!periosteal% a!ses su!ukosa% a!ses su!gingia% dan a!ses su!palatal% sedangkan #ang terasuk pen$alaran #ang !erat antara lain a!ses periandi!ular% osteoielitis% dan phlegon dasar ulut. Gigi #ang nekrosis $uga erupakan &okal in&eksi pen#akit ke organ lain% isaln#a ke otak en$adi eningitis% ke kulit en$adi deratitis% ke ata en$adi kon$ungtiitis dan ueitis% ke sinus aJilla en$adi sinusitis aJillaris% ke $antung en$adi endokarditis dan perikarditis% ke gin$al en$adi ne&ritis% ke persendian en$adi arthritis ;Green et. al. 200)=.

/n&eksi odontogenik erupakan suatu proses in&eksi #ang prier atau sekunder #ang ter$adi pada $aringan periodontal% perikoronal% karena trauatik  atau in&eksi pasca !edah. ?iri khas dari in&eksi odontogenik adalah !erasal dari karies gigi #ang erupakan suatu proses dekalsi&ikasi eail. Suatu  per!andingan deineralisasi dan reineralisasi struktur gigi ter$adi pada  perke!angan lesi karies. Deineralisasi #ang paling !aik pada gigi ter$adi  pada saat aktiasi !akteri #ang tinggi dan dengan pH #ang rendah. Reineralisasi #ang paling !aik ter$adi pada pH le!ih tinggi dari "%" dan pada salia terdapat konsentrasi kalsiu dan &os&at #ang tinggi. Sekali eail larut%

(23)

in&eksi karies dapat langsung eleati !agian dentin #ang ikroporus dan langsung asuk ke dala pulpa ;Green et. al. 200)=.

Di dala pulpa% in&eksi dapat !erke!ang elalui suatu saluran langsung enu$u apeks gigi dan dapat enggali enu$u ruang edulla pada aksila atau andi!ula. /n&eksi terse!ut keudian dapat elo!angi plat kortikal dan erusak $aringan super&icial dari rongga ulut atau e!uat saluran #ang sangat dala pada daerah &asial. Serotipe dari streptococcus mutans (cricetus, rattus, ferus, sobrinus= erupakan !akteri #ang utaa dapat en#e!a!kan  pen#akit dala rongga ulut. 'etapi eskipun lacto!acilli !ukan pen#e!a! utaa pen#akit% ereka erupakan suatu agen #ang progresi& pada karies gigi% karena ereka epun#ai kapasitas produksi asa #ang !aik ;Green et. al. 200)=.

9aktor-&aktor #ang epengaruhi keapuan pen#e!aran dan kegaatan in&eksi odontogenik adalah*

). enis dan irulensi kuan pen#e!a!. 2. Da#a tahan tu!uh penderita.

3. enis dan posisi gigi su!er in&eksi.

. Pan$ang akar gigi su!er in&eksi terhadap perlekatan otot-otot. ". Adan#a tissue space dan potential space.

2. Infesi !on "ndotogen

(24)

A. Pen#e!a!

Dikarenakan aur% Kirus% Parasit. Apa !ila $ulahn#a !an#ak. ?ontohn#a en$adi candidiasis. Kirus contohn#a harpes Eoster dari pen#akit kelain #ang !edapak ke rongga ulut. Seperti terdapat !ercak-!ercak putih pada  palatu dan o!ilitias gigi terganggu. Selain $aur% irus% parasit !isa $uga

dikarenakan oleh &raktur dan traua. akteri contohn#a tu!ercolosis . enis $enis

). steoilitis

+eadaan in&eksi akut,kronik pada tulang rahang% !iasan#a dise!a!kan oleh  !akteri dan terkadang $aur.

2. ?andidiasis

/n&eksi dikarenakan oleh $aur. Pen#e!a!n#a *

- 'er$adi di lingkungan a!noral tergantung pada kele!apan,panas - Anti!iotik sisteik 

3. Actinoikosis

5en#e!a!kan a!ses di!e!erapa tepat Ge$ala *

- Diulai dengan pe!engkaka kecil% datar dan keras di dala ulut% kulit leher,!aah rahang. 5eni!ulkan n#eri

- 'er!entuk daerah lunak #ang enghasilkan cairan #ang engandung  !utiran !elerang !ulat dan kecil !erarna kekuningan

(25)

- akteri ach#no#ces israell

?. 5ekanise

'er$adi in&eksi diaali aki!at da#a tahan tu!uh #ang kurang sehingga !akteri% irus dan $aur asuk% !ertu!uh dan !erke!ang dala rongga ulut secara pesat sehingga en#e!a!kan in&laasi% lan$utan dari in&laasi terse!utlah ter$adi in&eksi non odontogenik 

D. Ge$ala dan Ga!aran klinis a. ?anidiasi

Ge$alan#a *

- Plak putih dan raputh #ang elekat dilidah% ukosa gigi% gingial% dan  palatu dengan eritea di!aahn#a.

 !. Actinoices Ge$ala *

- Diulai dengan pe!engkaka kecil% datar dan keras di dala ulut% kulit leher,!aah rahang. 5eni!ulkan n#eri

- 'er!entuk daerah lunak #ang enghasilkan cairan #ang engandung  !utiran !elerang !ulat dan kecil !erarna kekuningan

c. Harpes

Di!agian !i!ir dapat !en$olan dan keerahan dan terdapat  pus,nanahcairan #ang $ika pecah dapat en$adi ulkus

(26)

d. steoilitis Ge$alan#a*

a. Sakit gigi dan ter$adi pe!engkakan disekitar pipi dan akhirn#a  !ersi&at kronik e!entuk &istel

Referensi

Dokumen terkait

Om Shri Hrim Klim Gloum Gam- Hrudayaya Namaha (1 far right) Ganapatya Vara Varada- Sirase Swaha (2 far left).. Sarvajanam Me Vasamanaya Swaha-

Biarkan penonton (adi saksi! Abang tidak boleh memberitahu bah9a aku berasal dari ikan dan saat kita saksi! Abang tidak boleh memberitahu bah9a aku berasal dari ikan dan saat

dengan mudah dibaca 6-12 Januari 2014 Jania Reniswa 3 etode (M3) AKP Tim a. Pembagian antara PP dan PA belum terarah dengan jelas sesuai metode asuhan keperawatan onde

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Snowball Throwing untuk Meningkatkan Minat dan Aktivitas Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA

Antara ciri kaedah pembelajaran kontekstual ialah melibatkan kerjasama dimana Antara ciri kaedah pembelajaran kontekstual ialah melibatkan kerjasama dimana

Sering penderita tersebut tidak mempunyai keluhan tertentu sebelumnya dan sebagian besar penderita hanya mempunyai keluhan yang ringan saja, seperti : Nyeri

sedangkan zona publik berupa halaman atau beranda depan tetap dijaga kesimetrisannya (Gambar 14). Hal ini dilakukan agar kesan simetris yang melekat pada pada bangunan rumah

Pada tahun 2014, jumlah aparat yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintahan kecamatan Nusaherang adalah sebanyak 24 orang, yang terdiri