• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN

PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani1∗, M. Imran2, S. Putra2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika

2 Laboratorium Matematika Terapan, Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia

evi [email protected]

ABSTRACT

This paper discusses free derivative iterative methods based on a Taylor expansion to solve a nonlinear equation. It is analytically shown that the methods are the third order. Numerical comparisons among the proposed iterative methods, Chebyshev method, Halley method, and Chebyshev-Halley method show that the proposed methods are better in performance, in terms of succeeding in obtaining the root. Keywords: Chebyshev method, Halley method, Chebyshev-Halley method, free deriva-tive iteraderiva-tive method, nonlinear equation.

ABSTRAK

Artikel ini membahas metode iterasi tanpa turunan berdasarkan ekspansi Taylor un-tuk menyelesaikan persamaan nonlinear. Secara analitik ditunjukkan bahwa metode ini mempunyai kekonvergenan orde tiga. Perbandingan numerik dari tiga metode yang diperoleh, yaitu modifikasi dari metode Chebyshev, metode Halley, dan metode Chebyshev-Halley yang tidak memuat turunan dengan metode Chebyshev, metode Halley, metode Chebyshev-Halley menunjukkan keunggulan metode yang dibahas dalam aplikasinya.

Kata kunci: metode Chebyshev, metode Halley, metode Chebyshev-Halley, metode iterasi tanpa turunan, persamaan nonlinear.

1. PENDAHULUAN

Berbagai masalah dibidang ekonomi, kimia, dan kelistrikan sering berakhir dengan suatu model yang berbentuk persamaan nonlinear [5, h. 4–10]

(2)

Penelitian dalam menemukan berbagai metode analitik untuk menyelesaikan per-samaan (1), sudah banyak dihasilkan. Akan tetapi keterbatasan metode analitik, seperti tidak tersedianya metode analitik untuk menemukan akar-akar polinomial berderajat lebih besar atau sama dengan lima, menyebabkan peneliti matematika mencari alternatif ke metode iterasi yang memberikan solusi aproksimasi sampai ketelitian tertentu.

Semua metode iterasi yang sudah dikembangkan bertujuan menghasilkan metode iterasi yang konvergen dengan cepat ke akar. Namun, kebanyakan metode tersebut masih memuat bentuk turunan dalam formulanya, sehingga jika terdapat nilai tu-runan cukup dekat ke nol atau sama dengan nol, metode yang ada menghasilkan rounding error yang besar atau bahkan tidak dapat diterapkan.

Beberapa metode iterasi yang masih memuat turunan dengan orde kekonverge-nan tiga yang cukup dikenal adalah Metode Chebyshev [2] dengan bentuk iterasi

xn+1 = xn− f (xn) f′(xn)  1 + Lf(xn) 2  n = 0, 1, 2, . . . , (2) metode Halley [2] dengan bentuk iterasi

xn+1 = xn− f (xn) f′(xn)  1 + Lf(xn) 2 − Lf(xn)  n = 0, 1, 2, . . . , (3) dan metode Chebyshev-Halley [3] dengan bentuk iterasi

xn+1 = xn− f (xn) f′(xn) 1 + Lf(xn) 2 −Lf(xn) α ! , α ∈ R= R − {0}, (4) dengan Lf(xn) = f′′(x n)f (xn) f′(xn)2 . (5)

Bila diperhatikan formula metode Chebyshev (2), metode Halley (3), dan metode Chebyshev-Halley (4), maka ketiga metode ini dapat diperoleh dari formula iterasi

xn+1 = xn− f (xn) f′(xn)  1 + Lf(xn) 2(1 − θLf(xn)) + cLf(xn)2  , (6)

dengan θ dan c adalah suatu parameter dan Lf(xn) diberikan persamaan (5).

Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menghindari munculnya turunan di formula iterasi adalah dengan menaksir turunan melalui bantuan ekspansi Taylor, sebagaimana yang dikemukakan Haijun Wang dan Subei Li dalam ”A family of derivative-free methods for nonlinear equations”[6]. Inilah yang merupakan topik yang dibahas dalam artikel ini.

Stuktur penyajian artikel ini adalah dibagian kedua dibahas bagaimana cara mendapatkan metode iterasi tanpa turunan yang dilanjutkan dengan melakukan analisis kekonvergenannya. Pada bagian ketiga dilakukan perbandingan secara nu-merik untuk membandingkan metode iterasi tanpa turunan dengan metode iterasi

(3)

yang masih memuat turunan seperti metode Chebyshev, metode Halley, dan metode Chebyshev-Halley dengan menggunakan tujuh persamaan nonlinear.

2. METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR

Taksiran Turunan

Proses taksiran turunan dimulai dengan melakukan ekspansi Taylor dari fungsi f (xn+ v) disekitar xn + v = xn, dengan f (xn) 6= 0, dan mengabaikan suku yang

memuat vi,

i ≥ 2 sehingga didapat

f (xn+ v) = f (xn) + vf′(xn), (7)

dengan cara yang sama diperoleh ekspansi Taylor dari fungsi f (xn − u) disekitar

xn− u = xn, dengan f (xn) 6= 0, yaitu f (xn− u) = f(xn) − uf′(xn) + u2 2 f ′′(x n). (8)

Misalkan v = v(xn) = f (xn), maka dari persamaan (7), f′(xn) dapat diaproksimasi

dengan f′(x n) ≈ f (xn+ f (xn)) − f(xn) f (xn) . (9)

Misalkan u = u(xn) = f(xf(x)n), maka dengan menggunakan persamaan (9) didapat

u(xn) =

f2(x n)

f (xn+ f (xn)) − f(xn)

. (10)

Kemudian dari persamaan (8) dan persamaan (9) diperoleh f (xn− un) = f (xn) − unf′(xn) + u2 n 2 f ′′(x n), u2 n 2 f ′′(x n) = f (xn− un),

sehingga diperoleh taksiran turunan f′′(x

n) dengan f′′(x n) = 2 f (xn− u(xn)) u2(x n) . (11)

Penurunan Metode Iterasi Tanpa Turunan (MITT)

Untuk mendapatkan metode iterasi tanpa turunan diawali dengan pensubstitusian taksiran turunan (9) dan (11) ke persamaan (5), sehingga setelah penyederhanaan diperoleh

Lf(xn) ≈ 2

f (xn− u(xn))

f (xn)

(4)

Mengingat f(xn)

f′(xn) = u(xn) maka persamaan (6) dapat ditulis menjadi

xn+1 = xn− u(xn)  1 + Lf(xn) 2(1 − θLf(xn)) + cLf(xn)2  . (13)

Kemudian dengan mensubstitusikan persamaan (12) ke persamaan (13), setelah penyederhanaan diperoleh xn+1 = xn− u(xn)  1 + f (xn− u(xn)) f (xn) − 2θf(xn− u(xn)) + 4cf 2(x n− u(xn)) f2(x n)  . (14) Selanjutnya, misalkan λ = 2θ dan τ = 4c, sehingga persamaan (14) dapat ditulis

xn+1 = xn− u(xn)  1 + f (xn− u(xn)) f (xn) − λf(xn− u(xn)) + τf 2(x n− u(xn)) f2(x n)  , (15) dengan u(xn) diberikan persamaan (10) yaitu

u(xn) =

f2(x n)

f (xn+ f (xn)) − f(xn)

.

Persamaan (15) disebut dengan bentuk umum dari metode iterasi tanpa turunan berdasarkan ekspansi Taylor untuk menyelesaikan persamaan nonlinear. Jika diberikan nilai berbeda untuk λ dan τ pada persamaan (15), maka ditemukan sebuah keluarga dari metode iterasi tanpa turunan, yang tiga bentuk khususnya diberikan oleh:

1. Untuk λ = 0 dan τ = 0, dinamakan Modifikasi Metode Chebyshev Tanpa Turunan (MMCTT). xn+1 = xn− u(xn)  1 + f (xn− u(xn)) f (xn)  . (16)

2. Untuk λ = 1 dan τ = 0, dinamakan Modifikasi Metode Halley Tanpa Turunan (MMHTT). xn+1 = xn− u(xn)  1 + f (xn− u(xn)) f (xn) − f(xn− u(xn))  . (17)

3. Untuk λ = 12 dan τ = 0, dinamakan Modifikasi Metode Chebyshev-Halley Tanpa Turunan (MMCHTT). xn+1 = xn− u(xn)  1 + f (xn− u(xn)) f (xn) −12f (xn− u(xn))  . (18) Analisis Kekonvergenan

Pada bagian ini akan dibahas mengenai analisis kekonvergenan dari metode iterasi tanpa turunan berdasarkan ekspansi Taylor.

(5)

Teorema 1 [6] Asumsikan bahwa fungsi f : D ⊆ R → R untuk suatu interval terbuka D yang mempunyai akar sederhana x∗ ∈ D dan fungsi f(x) mempunyai

turunan pertama, kedua, dan ketiga yang kontinu di dalam interval D. Jika x0

cukup dekat ke x∗ maka orde konvergensi dari metode iterasi pada persamaan (15)

adalah tiga dengan persamaan tingkat error en+1 =  −  c22+c 2 2 c2 1 +2c 2 2 c1  λ −  c22+ c 2 2 c2 1 + 2c 2 2 c1  τ + 2c 2 2 c2 1 + 3c 2 2 c1 + c22  e3n.

Bukti. Perhatikan persamaan (15) setelah disamakan penyebutnya menjadi xn+1 = xn− u(xn) 1 + f (xn− u(xn))f 2(x n) + τ f2(xn− u(xn))(f (xn) − λf(xn− u(xn))) f (xn) − λf(xn− u(xn))f2(xn) . (19) Misalkan en= xn− x∗, dengan x∗ adalah akar sederhana dari persamaan f (x) = 0

maka f (x∗) = 0. Selanjutnya ekspansi Taylor [1, h. 184-185] dari f (x

n) disekitar

xn = x∗, dengan mengabaikan suku yang memuat (xn− x∗)i, dengan i ≥ 4 adalah

f (xn) = f′(x∗)en+ 1 2!f ′′(x)e2 n+ 1 3!f ′′′(x)e3 n. (20) Dengan menyatakan Fj = f(j)(x∗) j ≥ 1, (21) dan ci = Fi i! i = 1, 2, 3, ..., (22)

maka persamaan (20) menjadi

f (xn) = c1en+ c2e2n+ c3e3n. (23)

Selanjutnya, hitung xn+ f (xn) dan dengan mengingat xn= en+ x∗, maka diperoleh

xn+ f (xn) = en+ x∗+ c1en+ c2e2n+ c3e3n. (24)

Selanjutnya dihitung ekspansi Taylor dari f (xn+ f (xn)) disekitar xn+ f (xn) = x∗,

dan mengingat persamaan (20) dan (21) diperoleh

f (xn+ f (xn)) = (c1+ c21)en+ (3c2c1+ c2+ c2c21)e2n+ (4c1c3+ c3+ 3c3c21

+ c3c31 + 2c22 + 2c22c1)e3n. (25)

Selanjutnya dengan menggunakan persamaaan (23) dan persamaan (25) dihitung selisih antara f (xn+ f (xn)) − f(xn) dan f2(xn), sehingga diperoleh berturut-turut

f (xn+ f (xn)) − f(xn) = c21en+ (c2c21+ 3c2c1)e2n+ (2c22+ c3c13+ 2c22c1+ 4c1c3

(6)

dan

f2(xn) = c21e2n+ 2c1c2e3n+ (2c1c3+ c22)e4n. (27)

Untuk menghindari pembagian dua polinomial maka digunakan deret geometri 1

1 + r = 1 − r + r

2

− r3. (28)

Dengan membagi persamaan (27) dan persamaan (26) setelah penyederhanaan diper-oleh u(xn), yaitu

u(xn) = c2 1e2n+ 2c1c2en3 + (2c1c3+ c22)e4n 1 +c2+3cc12  en+ 2c2 2 c2 1 + c1c3+ 2c2 2 c1 + 4c3 c1 + 3c3  e2 n . (29) Misalkan r = c2+3cc12  en + 2c2 2 c2 1 + c1c3+ 2c2 2 c1  e2

n, maka dengan mengingat

per-samaan (28), perper-samaan (29) setelah penyederhanaan dapat ditulis menjadi u(xn) = en+ − c2− c2 c1 e2 n+ − 3c3+ 2c2 2 c2 1 − 2c3 c1 + 2c 2 2 c1 + c22 − c1c3e3n. (30)

Selanjutnya dihitung selisih antara xn− u(xn) dengan xn = en+ x∗ diperoleh

xn− u(xn) = x∗+ c2+ c2 c1 e2 n+ 3c3− 2c22 c2 1 − c 2 2+ c1c3 +2c3 c1 − 2c2 2 c1 e3 n. (31)

Kemudian dengan melakukan ekspansi Taylor dari f (xn − u(xn)) disekitar xn −

u(xn) = x∗, dan mengabaikan suku yang memuat (xn− u(xn) − x∗)i, dengan i ≥ 4,

dan dengan mensubstitusikan persamaan (31) ke persamaan yang dihasilkan didapat f (xn− u(xn)) = c2+ c2c1e2n+ − 2c22+ 2c3− c22c1+ 3c1c3 − 2c 2 2 c1 + c3c21e3n. (32) Selanjutnya dihitung B = f (xn) − λf(xn− u(xn))f2(xn) , dan

A = f (xn− u(xn))f2(xn) + τ f2(xn− u(xn))(f (xn) − λf(xn− u(xn)))

 dengan menggunakan persamaan (23), (27) dan (32), sehingga diperoleh berturut-turut

B = (3c2− λc2− λc2c1)e3n+ c1e 2

(7)

dan A = 2λc 2 2 c1 − λc3 c21+ c22c1+ 2c22− 2λc3 + 2λc22+ λc22c1− 3λc1c3+ c2 2 c1 e3 n + − λc2c1− λc2e2n. (34)

Untuk menghindari pembagi dua polinomial dalam menghitung A/B maka di-gunakan deret geometri seperti pada persamaan (28). Untuk itu terlebih dahulu menghitung B c3 1e 3 n dan A c3 1e 3 n didapat berturut-turut B c3 1e3n = 1 + − λc2 c1 − λc 2+ 3c2 c1 en+ λc22 − 3λc3+ 3c2 2 c2 1 − 2λc3 c1 − c 1λc3 + 3c3 c1 e2 n+ 3λc3 2 c2 1 +2λc 3 2 c1 +3λc 3 2 c3 1 − 2λc3c2− 8λc3c2 c1 +c 3 2 c3 1 −6λc3c2 c2 1 + 6c2c3 c2 1 +3c4 c1 e3 n. (35) dan A c3 1e3n = c2+ c2 c1 en+ τ c2 2 c2 1 + τ c22+ 2τ c 2 2 c1 + 3c3 − c22+ c1c3+ 2c3 c1 e2 n + −3τ λc 3 2 c1 − 3τ λc3 2 c2 1 − 2c3 2 c1 + 2c1τ c3c2+ 4τ c2c3 c2 1 − 3τ c3 2 c3 1 −6τ c 3 2 c2 1 − τc 3 2λ − 3c3 2 c2 1 + 2c3c2+ 8c3c2 c1 − 3c3 2 c3 1 − 5τ c3 2 c1 + 8τ c3c2+ 10τ c3c2 c1 +6c2c3 c2 1 − 2τc 3 2− τ λc3 2 c3 1 e3 n. (36) Selanjutnya dihitung C = u(xn) 1 − A c3 1e 3 n B c3 1e 3 n ! , (37)

dengan menggunakan persamaan (30), (36) dan (35) dan bantuan deret geometri (28) didapat setelah penyederhanaan

C = en+ 2λc2 2 c1 + λc22 3c 2 2 c1 − c 2 2+ τ c22+ 2τ c2 2 c1 + λc 2 2 c2 1 − 2c 2 2 c2 1 +τ c 2 2 c2 1 e3 n. (38)

Bila persamaan (38) disubstitusikan ke persamaan (19), dan mengingat xn= en+x∗

dan en+1 = xn+1− x∗, maka diperoleh setelah penyusunan ulang

en+1 = − c22+ c2 2 c2 1 + 2c 2 2 c1 λ − c 2 2+ c2 2 c2 1 +2c 2 2 c1 τ + 2c22 c2 1 + 3c 2 2 c1 + c22e3 n. (39)

(8)

Dari Definisi orde kekonvergenan [4, h.77] terlihat bahwa orde kenvergensi dari metode iterasi pada persamaan (15) adalah tiga, maka Teorema tersebut terbukti. ✷

3. SIMULASI NUMERIK

Pada bagian ini dibahas simulasi numerik untuk membandingkan metode-metode yang dibahas pada artikel ini. Adapun fungsi-fungsi yang digunakan dalam melakukan perbandingan keenam metode yang didiskusikan yaitu

1 f (x) = x3+ cos(x) − 2, x= 1.17257796475397, 2 f (x) = x3− 3x2 + x − 2, x= 2.8932891963045, 3 f (x) = 2 sin(x) + 1 − x, x∗ = 2.38006127313934, 4 f (x) = exp(−x) + cos(x), x∗ = 1.74613953040801, 5 f (x) = x − 3 log(x), x∗ = 1.85718386020784, 6 f (x) = (sin(x))2− x2+ 1, x= 1.40449164821534, 7 f (x) = cos(x) − x, x∗ = 0.73908513321516.

Dalam menentukan solusi numerik dari ke tujuh fungsi di atas, digunakan tebakan awal x0 yang berbeda, karena tebakan awal berpengaruh terhadap keberhasilan

dalam menghampiri akar dan juga terhadap jumlah iterasi yang dihasilkan. Hasil solusi numerik dari contoh dengan menggunakan metode Chebyshev(MC), metode Halley(MH), metode Chebyshev-Halley(MCH), dan modifikasi metode iterasi tanpa turunan seperti modifikasi metode Chebyshev tanpa turunan (MMCTT), modifikasi metode Halley tanpa turunan (MMHTT), dan modifikasi metode Chebyshev-Halley tanpa turunan (MMCHTT). Perbandingan keenam metode untuk ke tujuh fungsi di atas menggunakan program komputer Matlab 7.6, dengan M-file seperti Lampiran 4, 5, 6, dan 7. Hasil dari simulasi numerik untuk ke tujuh fungsi di atas ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 merupakan tabel perbandingan dari metode iterasi yang masih memuat bentuk turunan yaitu MC, MH, dan MCH dengan modifikasi metode tanpa turunan yaitu MMCTT, MMHTT, dan MMCHTT. Pada kolom pertama merupakan fungsi, kolom kedua merupakan tebakan awal yang dinotasikan dengan x0, kolom ketiga

sampai kedelapan merupakan metode yang dibandingkan, dan kolom terakhir meru-pakan nilai dari akar hampiran yang dinotasikan dengan x∗. Tanda ∗ pada jumlah

iterasi menyatakan bahwa metode konvergen ke akar lain (tidak sama dengan ni-lai akar hampiran pada setiap fungsi yang ditetapkan). Fail menyatakan bahwa metode tidak dapat diterapkan, kemudian jumlah iterasi 100+ merupakan jum-lah iterasi dari metode yang melebihi maksimum iterasi sedangkan Div (Divergen) menyatakan bahwa iterasi yang dihasilkan tidak konvergen.

Secara keseluruhan untuk semua fungsi setelah melakukan perbandingan terlihat bahwa metode modifikasi tanpa turunan yang lebih unggul adalah metode modifikasi tanpa turunan seperti MMCTT, MMHTT, dan MMCHTT lebih unggul daripada metode iterasi yang masih memuat turunan seperti MC, MH, dan MCH. Hal ini terlihat dari jumlah iterasi yang diperlukan dan kesuksesan metode tanpa turunan dalam mendapatkan akar dari persamaan nonlinear yang diberikan.

(9)

Tabel 1: Perbandingan Metode Iterasi Yang Memuat Turunan Dengan Modifikasi Metode Iterasi Tanpa Turunan

f(x) x0 MC MMCTT Jumlah iterasi metodeMH MMHTT MCH MMCHTT

f1

0.0 Fail 5 Fail 9 Fail 7

0.1 17 6 6 6 7 6 1.2 3 3 3 3 3 3 f2 1.8 24 5 12 7 9 7 1+ √ (6)

3 Fail 4 Fail 6 Fail 7

2.0 19 6 5 4 10 5 f3 1.5 7 3 4 4 5 3 3.0 3 3 3 3 3 3 π 3 Div 4 1∗ 4 100+ 4 f4 0.0 4 3 4 3 4 3 1.0 3 3 3 3 3 3 3.0 5∗ 3 5 3 33 f5 1.0 4 3 4 3 4 3 2.0 3 3 3 3 3 3 2.5 8∗ 5 4 4 4 4 f6 0.5 9∗ 4 5 4 54 1.0 5 3 4 4 4 3 1.5 3 3 3 3 3 3 f7 -1.0 Div 4 5 4 100+ 4 1.0 3 3 3 3 3 3 3.0 Div 3 4 4 5 3 DAFTAR PUSTAKA

[1] Bartle, R.G. & D.R. Shebert. 1999. Introduction to Real Analysis, 3rd Ed. John

Wiley & Sons, Inc, New Work.

[2] Gander, W. 1985. On Halley’s Iteration Method, American Mathematical Monthly. 92:131-134.

[3] Hernandez, M.A & M.A Salanova. 1993. A Family of Chebyshev-Halley Type Method, International Journal of Computer Mathematics. 47:59-63.

[4] Mathews, J.H. 1992. Numerical Methods for Mathematics, Science, and Engi-neering, 2rd Ed. Prentice Hall. Englewood Cliffs, New Jersey.

[5] Wait, R. 1979. The Numerical Solution of Algebraic Equation. John Wiley & Sons,Inc.,Chicester.

[6] Wang, H & S. Li. 2011. A Family of Derivative-Free Methods for Nonlinear Equation. 24:375-389.

Gambar

Tabel 3.2 merupakan tabel perbandingan dari metode iterasi yang masih memuat bentuk turunan yaitu MC, MH, dan MCH dengan modifikasi metode tanpa turunan yaitu MMCTT, MMHTT, dan MMCHTT
Tabel 1: Perbandingan Metode Iterasi Yang Memuat Turunan Dengan Modifikasi Metode Iterasi Tanpa Turunan

Referensi

Dokumen terkait

Transparansi merupakan suatu pengungkapan informasi kepada semua pihak yang berkepentingan untuk mengetahui dengan pasti apa yang telah dan akan terjadi dalam

Arahan wilayah untuk 5 jenis komoditas unggulan yaitu ubi kayu, ubi jalar, padi, jagung, kacang tanah didasarkan pada pertimbangan analisis LQ > 1, SSA >

Hasil pengujian hipotesis kedua berdasarkan rumusan masalah kedua dalam penelitian ini yaitu pengaruh tidak langsung Tingkat Kesehatan Perbankan dengan menggunakan variabel Risk

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Fendi Kurnia Hutama, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL ” adalah

Penggunaan jenis dan fungsi eufemisme serta relasinya terhadap aspek budaya terdapat implikasi bahwa kandidat menggunakan eufemisme dan fungsinya dengan intensitas

Perancangan Karakter dalam Tokoh Alkitab Raja Salomo dan Raja Daud dalam Motion Comic dengan ini menyatakan bahwa, laporan dan karya Tugas Akhir ini adalah asli dan belum

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka terkait dengan grafik perilaku annoying other sebelum dan sesudah mendapatkan

Faktor penghambat adalah hal-hal yang berpengaruh sehingga sesuatu menjadi mundur, tidak berkembang (stagnan), berkurang, dan lebih buruk dari sebelumnya. Faktor penghambat