• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

   

(2)

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

Keterangan:

1. Kecamatan Batang Merangin

(3)

Lampiran 2 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN

A. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan keluarga sejahtera I

B. Keluarga Sejahtera I adalah keluarga yang dapat memenuhi indikator-indikator berikut:

1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.

2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah, dan bepergian.

3. Rumah yang ditempati keluarga memiliki atap, lantai, dan dinding yang baik.

4. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan.

5. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi.

6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.

C. Keluarga Sejahtera II adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi indikator tahapan keluarga sejahtera I (indikator 1 s/d 6) dan indikator berikut:

7. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

8. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur.

9. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian dalam setahun.

10. Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni satu rumah. 11. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat

menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.

12. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan.

13. Seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulis latin.

14. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat atau obet kontrasepsi.

D. Keluarga Sejahtera III adalah keluarga yang sudah memenuhi indikator tahapan keluarga sejahtera II (indikator 1 s/d 14) dan indikator berikut:

15. Keluarga berupaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.

16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun barang.

17. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi.

18. Keluarga sering ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.

19. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/radio/ televisi. E. Keluarga Sejahtera III Plus adalah keluarga yang memenuhi indikator

keluarga sejahtera III (indikator 1 s/d 19) dan indikator berikut:

20. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materil untuk kegiatan sosial.

21. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat.

(4)

Lampiran 3 Kesejahteraan keluarga Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia

1. Jumlah anggota keluarga a. Enam orang atau lebih b. Lima orang

c. Empat orang

d. Tiga orang e. Dua orang f. Satu orang

2. Jumlah anggota keluarga yang berusia 5-18 tahun dan masih sekolah a. Tidak semua, atau tidak ada anak usia 5-18 tahun

b. Semua

3. Minggu lalu, jumlah anggota keluarga yang berusia 11 tahun atau lebih yang bekerja

a. Tidak ada

b. Satu atau dua orang c. Tiga orang

d. Empat orang atau lebih 4. Sumber air minum keluarga

a. Sumber air minum umum, sungai, air hujan, dan lainnya. b. Fasilitas umum, pipa, atau sumur bor.

c. Perusahaan Air minum. 5. Tipe toilet yang dimiliki keluarga

a. Lainnya b. Toilet duduk 6. Lantai rumah a. Tanah b. Bukan tanah 7. Langit-langit/loteng rumah

a. Bambu, lainnya, atau tidak ada loteng b. Beton, kayu, gips, atau asbes

8. Kepemilikan kulkas a. Tidak ada

b. Ada

9. Kepemilikan kendaraan bermotor a. Tidak ada

b. Ada

10. Kepemilikan televisi a. Tidak ada

b. Ada

(5)

Lampiran 4 Teori ekologi keluarga Bronfenbrenner

(6)

Lampiran 5 Koefisien korelasi antara karakteristik keluarga dengan kesejahteraan keluarga

VAR TIPE BSR UMKK UMIST KRJIST PDDKK PDDIST PDBLN PDKPT PGBLN PGKPT ASET BPS BKKBN SCRD

TIPE 1 BSR 0.294* 1 UMKK -0.170 0.130 1 UMIST -0.241 0.202 0.823** 1 KRJIST 0.082 -0.043 -0.170 -0,241 1 PDDKK 0.070 0.129 -0.397** -0.255 -0.217 1 PDDIST 0.011 0.125 -0.200 -0.147 -0.131 0.667** 1 PDBLN 0.068 0.417** -0.081 -0.017 0.035 0.362** 0.256 1 PDKPT -0.250 -0.414** -0.184 -0.164 0.106 0.326* 0.259 0.592** 1 PGBLN 0.066 0.419** -0.081 -0.018 0.028 0.364** 0.259 1.000** 0.591** 1 PGKPT -0.250 -0.411** -0.186 -0.166 0.085 0.329* 0.261 0.594** 1.000** 0.594** 1 ASET 0,137 0,210 0,039 0,046 0,235 0,287* 0,336* 0,514** 0,365** 0,515** 0,366** 1 BPS -0.242 -0.450** -0.275 -0.255 0.181 0.228 0.075 0.369** 0.747** 0.365** 0.744** 0,139 1 BKKBN -0.015 -0.132 -0.359* -0.257 0.078 0.487** 0.128 0.282* 0.449** 0.284* 0.452** 0,080 0.456** 1 SCRD -0.002 -0.458** -0.256 -0.216 0.032 0.357* 0.179 0.236 0.751** 0.235 0.749** 0,127 0.676** 0.535** 1

Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% TIPE : Tipe keluarga (0=keluarga inti, 1=keluarga luas) BSR : Besar keluarga (orang)

UMKK : Umur ayah (tahun) UMIST : Umur ibu (tahun)

KRJIST : Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja, 1=bekerja) PDDKK : Pendidikan ayah (tahun)

PDDIST : Pendidikan ibu (tahun) PDBLN : Pendapatan keluarga (Rp/bln) PDKPT : Pendapatan keluarga (Rp/kpt/bln) PGBLN : Pengeluaran keluarga (Rp/bln)

PGKPT : Pengeluaran keluarga (Rp/kpt/bln) ASET : Luas ladang kayu manis (Ha)

BPS : Indikator BPS (0=miskin, 1=tidak miskin) BKKBN : Indikator BKKBN (1=PraKS, 2=KSI, 3=KSII,

4=KSIII, 5=KSIIIPlus)

SCRD : Indikator A simple poverty scorecard for Indonesia

(7)

Lampiran 6 Koefisien korelasi antara karakteristik keluarga dengan gaya pengasuhan dan perkembangan sosial emosi

VAR TIPE BSR UMKK UMIST KRJIST PDDKK PDDIST PDBLN PDKPT PGBLN PGKPT ASET JNGP SOSEM KSOSEM

TIPE 1 BSR 0.294* 1 UMKK -0.170 0.130 1 UMIST -0.241 0.202 0.823** 1 KRJIST 0.082 -0.043 -0.170 -0,241 1 PDDKK 0.070 0.129 -0.397** -0.255 -0.217 1 PDDIST 0.011 0.125 -0.200 -0.147 -0.131 0.667** 1 PDBLN 0.068 0.417** -0.081 -0.017 0.035 0.362** 0.256 1 PDKPT -0.250 -0.414** -0.184 -0.164 0.106 0.326* 0.259 0.592** 1 PGBLN 0.066 0.419** -0.081 -0.018 0.028 0.364** 0.259 1.000** 0.591** 1 PGKPT -0.250 -0.411** -0.186 -0.166 0.085 0.329* 0.261 0.594** 1.000** 0.594** 1 ASET 0,137 0,210 0,039 0,046 0,235 0,287* 0,336* 0,514** 0,365** 0,515** 0,366** 1 JNGP 0.005 0.076 -0.252 -0.245 -0.100 0.492** 0.679** 0.131 0.123 0.123 0.133 0,294* 1 SOSEM -0.310* -0.266 0.104 0.057 -0.198 0.084 0.096 -0.186 0.035 -0.188 0.031 -0,023 0.188 1 KSOSEM -0.255 -0.249 0.157 0.107 -0.167 0.026 0.002 -0.135 0.059 -0.136 0.056 -0,055 0.013 0.848** 1

Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% TIPE : Tipe keluarga (0=keluarga inti, 1=keluarga luas) BSR : Besar keluarga (tahun)

UMKK : Umur ayah (tahun) UMIST : Umur ibu (tahun)

KRJIST : Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja, 1=bekerja) PDDKK : Pendidikan ayah (tahun)

PDDIST : Pendidikan ibu

PDBLN : Pendapatan keluarga (Rp/bln) PDKPT : Pendapatan keluarga (Rp/kpt/bln) PGBLN : Pengeluaran keluarga (Rp/bln)

PGKPT : Pengeluaran keluarga (Rp/kpt/bln) ASET : Luas ladang kayu manis (Ha)

JNGP : Jenis gaya pengasuhan (0=bukan pelatih emosi, 1=pelatih emosi)

SOSEM : Indeks perkembangan sosial emosi

KSOSEM : Kategori sosial emosi (1=rendah, 2=sedang, 3=tinggi)

(8)

Lampiran 7 Koefisisen korelasi antara karakteristik anak dengan gaya pengasuhan dan perkembangan sosial emosi

Var Umank Gender Urtlhr Jngp Sosem

Umank 1

Gender 0.122 1

Urtlhr -0.155 0.054 1

Jngp 0.007 -0.194 -0.207 1

Sosem 0.582** 0.106 -0.102 0.188 1

Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% Umank : Usia anak (tahun)

Gender : Jenis kelamin anak (0=laki-laki, 1=perempuan)

Urtlhr : Urutan kelahiran anak (1= anak sulung, 2=anak tengah, 3=anak bungsu)

Jngp : Jenis gaya pengasuhan (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire, 1=pelatih emosi)

(9)

Lampiran 8 Koefisisen korelasi antara kesejahteraan keluarga, gaya pengasuhan, dan perkembangan sosial emosi anak

Var BPS BKKBN SCRD Jngp Sosem BPS 1 BKKBN 0.456** 1 SCRD 0.676** 0.535** 1 Jngp 0.075 0.038 0.121 1 Sosem 0.018 -0.162 0.109 0.188 1

Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% BPS : Indikator BPS (0=miskin, 1=tidak miskin)

BKKBN : Indikator BKKBN (1=PraKS, 2=KSI, 3=KSII, 4=KSIII, 5=KSIIIPlus)

SCRD : Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia

Jngp : Jenis gaya pengasuhan (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire, 1=pelatih emosi)

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi pada tanggal 8 Maret 1990. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Suryani, S.Pd dan Suryalis, S.Pdi. Pada Tahun 2007, penulis menamat-kan sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Sungai Penuh, Jambi. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan strata satu ke Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Provinsi Jambi.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai organisasi di kampus seperti Staf pada Departemen Politik, Kebijakan Strategis, dan Advokasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (BEM I) periode 2008/2009, Staf pada Kementerian Kebijakan Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM KM IPB) periode 2009/2010, dan Staf pada Divisi Human Resources Himpunan Mahasiswa Ilmu keluarga dan Konsumen (HIMAIKO) periode 2009/2010. Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi mahasiswa daerah yakni Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor (IMKB) dan Himpunan Mahasiswa Jambi (HIMAJA).

 

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Metode Suzuki secara menyeluruh adalah menggunakan buku Suzuki Violin School Volum e 1 beserta CD atau rekaman lagu dan juga harus memperhatikan mengenai

Dalam hal Produk Hukum Daerah memerlukan lampiran maka hal tersebut harus dinyatakan dalam batang tubuh dan pernyataan bahwa lampiran tersebut merupakan bagian yang tidak

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis BTS (Budaya Tudang Sipulung) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memiliki

Penulisan ini untuk mengetahui pengaruh terapi urine dalam pengobatan dan memperoleh manfaat yang dapat diambil dari penerapan pengobatan dengan urine serta dapat memperluas

Metode geolistrik resistivitas (tahanan jenis) adalah salah satu jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara

Berdasarkan hasil analisis, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengembangan LKPD untuk materi reaksi oksidasi dan reduksi yang sesuai dengan kurikulum

Theoretical assumptions of this model include the following: the idea that cognitive systems are modular; the brain and mind are related with specific functions in specific areas of

Tabel 27 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Barat 38 Tabel 28 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Utara