• Tidak ada hasil yang ditemukan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Ternak Penelitian Ternak yang diamati adalah itik cihateup sebanyak 48 ekor dalam fase grower

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Ternak Penelitian Ternak yang diamati adalah itik cihateup sebanyak 48 ekor dalam fase grower"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

III

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Penelitian

Ternak yang diamati adalah itik cihateup sebanyak 48 ekor dalam fase grower umur 14 minggu dengan berat rata – rata 1040,825 gram + 48,6097 gram. Itik diperoleh dari Breeding Center Ternak Itik Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Itik percobaan ditempatkan pada 4 perlakuan dan diulang sebanyak 6 kali dengan masing – masing ulangan 2 ekor.

3.1.2 Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica)

Produksi minyak esensial diperoleh secara ekstraksi sesuai dengan prosedur penelitian Subeki dkk. (2006), yaitu sebanyak 80 kg tepung buah makasar direndam selama 1 minggu dan setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Selanjutnya filtrat disaring dengan menggunakan kain saring dan kemudian diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L. Filtrat pekat tersebut kemudian diekstrak dengan etil asetat (EtOAc) hingga diperoleh fraksi air dan EtOAc. Fraksi EtOAc diuapkan hingga kering dan selanjutnya dimasukkan ke dalam silika gel kolom khromatografi dan dielusi dengan CHCl3(3 L), MeOH-CHCl³ (3:97,3L), dan MeOH-CHCl³ (1:4, 3 L), secara berurutan. Fraksi CHCl³ diuapkan hingga kering dan kemudian dimasukkan ke dalam silika gel kolom kromatografi dan dielusi dengan clorofom sehingga diperoleh 3 fraksi. Minyak esensial diperoleh dari fraksi 2 (1:2) lalu dievaporasi untuk memperoleh minyak esensial murni.

(2)

3.1.3 Kandang Penelitian

Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang panggung dengan sistem kelompok. Kerangka kandang terbuat dari bambu dan kawat yang disekat sehingga membentuk flock. Setiap flock berukuran 1 m x 0,75 m x 0,5 m dengan kapasitas 2 ekor. masing – masing flock diberi tempat makan dan tempat minum.

3.1.4 Alat Penelitian

a. Tempat pakan dan minum b. Kertas label

c. Timbangan skala 5 kg untuk menimbang ransum.

d. Spuit digunakan untuk memberikan MBM pada itik secara oral. e. vakutainer yang mengandung antikoagulan EDTA

f. Cooling box

g. Real Time PCR Illumina EcoTM h. Jarum Suntik

i. Rneasy Kit Oigen j. Sentrifugasi k. spektrofotometer

3.1.5 Bahan Penelitian a. Alcohol 70% b. Silika gel

c. Minyak buah makasar d. Buffer RW 1

e. INVITROGEN : PureLinkTM Viral RNA/DNA Mini Kit

f. INVITROGEN : SuperScript® III Platinum® SYBR Green One-Step qRT-PCR Kit

(3)

g. INVITROGEN The SuperScript® III First-Strand Synthesis System for RT-PCR

3.1.6 Ransum Percobaan

Ransum yang digunakan selama penelitian berbentuk mash. Pakan yang digunakan selama penelitian merupakan pakan dengan formula sesuai pada tabel 2. Ransum tersebut disusun berdasarkan kebutuhan itik cihateup dan kondisi itiknya, Komposisi zat-zat bahan pakan penelitian disajikan pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Kandungan Zat Dan Energi Metabolis Bahan Pakan

BahanPakan EM PK LK SK Ca P Lisin Metionin Sistin Kkal/kg ...%... Jagungkuning 3370 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 0,18 Dedakhalus 1630 12,00 13,00 12,00 0,12 0,20 0,77 0,29 0,40 Bungkilkedelai 2240 45,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 0,67 Bungkilkelapa 2120 21,00 1,80 15,00 0,20 0,20 0,64 0,29 0,30 Tepungikan 3080 60,00 9,00 1,00 5,50 2,80 5,00 1,80 0,94 Tepungtulang 0 0,00 0,00 0,00 24,00 12,00 0,00 0,00 0,00 Minyakkelapa 8600 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Premix 0 0,00 0,00 0,00 10,00 5,00 0,30 0,30 0,10 Sumber : Data sekunder dari Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas

………….. Peternakan Universitas Padjadjaran, 2015. Keterangan : EM = Energi Metabolis PK = Protein Kasar LK = Lemak Kasar SK = Serat Kasar Ca = Calsium P = Phospor

(4)

Tabel 2. Formula Ransum Percobaan

Bahan Pakan Jumlah

...%... Jagung kuning 65,00 Dedak halus 12,00 Bungkil kedelai 8,00 Bungkil kelapa 3,00 Tepung ikan 8,00 Tepung tulang 2,00 Minyak kelapa 1,50 Premix 0,50 Jumlah 100,00

Sumber : Hasil Perhitungan Berdasarkan Tabel 1.

Tabel 3. Kandungan Formula Ransum Percobaan

Nutrien Total EM (Kkal/kg) 3004 PK (%) 16,06 LK (%) 6,44 SK (%) 3,75 Ca (%) 1,03 P (%) 0,61 Lisin (%) 0,88 Metionin + Sistein (%) 0,66

Sumber : Hasil Perhitungan Berdasarkan dari Tabel 1 dan 2.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Tahapan Persiapan

a. Sanitasi kandang yang meliputi pencucian tempat pakan dan minum, pengapuran lantai dan dinding kandang.

b. Membuat flock – flock dalam kandang.

c. Mempersiapkan ransum itik dengan mencampur beberapa bahan pakan yang telah ditetapkan.

(5)

3.2.2 Tahap Pemeliharaan

Pemberian pakan pada itik adalah sebesar 125 gr/ekor/hari pada umur minggu ke 14 – 17 dan 130 gr/ekor/hari pada umur minggu ke 18 – 20. Minyak buah makasar diberikan pada itik saat umur 16 - 20 minggu dengan perlakuan BJ.A sebanyak 100μl, BJ.B sebanyak 150μl, BJ.C sebanyak 200μl yang dicekokkan menggunakan spluit. Proses tersebut berlangsung awal periode grower dengan pemberian 3 kali dalam seminggu. Dilaksanakan selama 5 minggu.

3.2.3 Tahap Pengambilan Sampel Darah

a. Sebanyak 48 ekor itik cihateup yang telah diberi perlakuan dipersiapkan. b. Bagian vena pektoralis eksterna yang terdapat dibawah sayap dibersihkan

menggunakan alcohol 70%. c. Darah diambil sebanyak 3 mL.

d. Sampel darah segera dimasukkan kedalam vakutainer yang mengandung antikoagulan EDTA untuk mencegah proses pembekuan darah.

e. Vakutainer dimasukkan ke dalam cooling box saat akan dibawa ke laboratorium.

3.2.4 Analisis Ekspresi Gen HSP70

Ekspresi mRNA gen HSP 70 diukur dengan Real Time PCR Illumina EcoTM Real Time PCR . Analsis RT-PCR dengan dengan komposisi : KAPA “SYBR FAST (12,5 µL), 0,5 µL reverse transkriptase, primer forward F: TCCAGAAGTTCGGCATTTCTCA (0,5 µL), primer reverse R: GGAGAAACTCTGCAACCCGA (0,5 µL) (Jingjing dkk., 2014), RNA template (5 µL), PCR water (5 µL). Reaksi berlangsung pada kondisi : 500C, 10 menit untuk aktivasi reverse transcriptase, 95 0C, 5 menit untuk inaktivasi reverse transcriptase, kemudian reaksi diulang sebanyak 40 siklus pada 950C selama 10

(6)

detik (denaturasi), 520C selama 10 detik (annealing) dan 720C selama 10 detik (elongasi). Baseline dan treshold ditetapkan secara otomatis oleh piranti lunak pada mesin RT-PCR. Perpotongan kurva amplifikasi dengan nilai merupakan cycle treshold (Ct). Ekspresi gen (fold change) dihitung dengan Ct ( 2ΔΔ Ct ).

Tahapan analisis ekspresi gen meliputi :

a. Ekstraksi mRNA, cDNA (enzim Reverse Transkriptase/RT), analisis ekspresi gen dengan Real Time PCR. Gen yang diuji adalah HSP 70. Ekstraksi mRNA dari darah itik menggunakan kit komersial (Rneasy Kit, Qiagen) mengikuti prosedur yang ditetapkan produsen.

b. Sampel darah (700 µL) dipindahkan ke kolom spin dan disentrifugasi (8000 g, 15 detik), cairan dibuang.

c. Membran kolom spin dicuci dengan cara menambahkan buffer RW 1 (700 µL)

d. kolom spin disentrifugasi (8000 g, 15 detik), cairan dibuang. Selanjutnya e. membran kolom spin dicuci dengan 500 µL RPE kemudian kolom spin

disentrigugasi (8000 g, 2 menit). Elusi RNA pada membran dengan memindahkan kolom spin ke tabung kolektor 1,5 mL, kemudian ditambahkan 30-50 µL air bebas RNA se dan disentrifugasi (8000 g, 1 menit). Tahap ini bisa diulang untuk mendapatkan RNA lebih banyak.

f. Konsentrasi mRNA kemudian diukur dengan spektrofotometer pada 260 nm.

3.2.5 Parameter yang Diukur

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah dengan mengamati ekspresi gen (fold change) yang dihitung. Kemudian dibandingkan antar perlakuan. Ekspresi mRNA gen HSP 70 diukur dengan Real Time PCR Illumina EcoTM Real Time PCR.

(7)

3.2.6 Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan berdasarkan metode eksperimental dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 macam perlakuan ekstrak minyak buah makasar (MBM) setiap perlakuan diulang 6 kali. Setiap pengulangan terdiri dari 2 ekor itik. Pengaruh perlakuan akan diuji menggunakan analisis ragam polynomial orthogonal dilanjutkan dengan uji contrast orthogonal dengan menggunakan perangkat lunak SPSS.

Perlakuan terdiri dari :

K : Kontrol (tanpa perlakuan) BJ. A : Penambahan MBM 100 µL BJ. B : Penambahan MBM 150 µL BJ. C : Penambahan MBM 200 µL Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : K = BJ.A= BJ.B= BJ.C = 0 artinya tidak terdapat perbedaan antar perlakuan. H1 : K = BJ.A= BJ.B= BJ.C ≠0atau paling sedikit ada sepasang perlakuan

yangtidak sama. Kaidah keputusan :

Jika Fhitung ≤ Ftabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1.

Jika Fhitung > Ftabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1.

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode ortogonal polinomial. Suatu derajat polynomial ke-n digunakan untuk mengetahui hubungan antara peubah respon Y dan peubah predictor X diujikan sebagai berikut :

(8)

Perhitungan untuk mendapatkan koefisien orthogonal polynomial untuk derajat polynomial pertama (linier), derajat polynomial kedua (kuadratik) dan derajat polynomial ketiga (kubik), sebagai berikut :

L = a + X1 Q1 = b + cX1 + Xi2 C1 = d + eX1 + f X12 + X12 Keterangan :

Yij = Pengamatan perlakuan ke-i ulangan ke-j. μ = Rataan umum.

αi = Pengaruh perlakuan ke-i.

εij = Pengaruh acak perlakuan ke-i ulangan ke- j / galat.

Tabel 4. Analisis Ragam Sesuai dengan Perbandingan orthogonal polynomial Sumber Keragaman Derajat Bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) Statistik Uji F Perlakuan Linier Kuadratik Kubik Kuartik t – 1 1 1 1 1 JKP JKP1 JKP2 JKP3 JKP4 KTP KTP1 KTP2 KTP3 KTP4 F F1 F2 F3 F4

Galat Percobaan Sisa JKG KTG

Total n - 1 JKT

Pengambilan keputusan dapat dilihat dari hasil pembandingan nilai statistik uji F yang telah dihitung dengan nilai kritis. Penentuan derajat polinomial didasarkan pada kontras – kontras ortogonal yang nyata, sehingga akan didapatkan hubungan fungsi respon antar perlakuan sesuai dengan derajat polinomial yang signifikan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tentang Analisis Hasil Belajar Pengetahuan “Mengolah Hot And Cold Appetizer Atau Salad” Sebagai Kesiapan Tes Uji Kompetensi Makanan Kontinental pada

Bahwa benar, atas perbuatan Terdakwa yang tidak memenuhi janjinya , Saksi-2 dan Saksi-1 Saksi merasa kecewa karena ekonomi rumah tangganya menjadi berantakan

Di bawah pimpinan H.O.S Tjokroaminoto, Sarekat Dagang Islam menjelma menjadi sebuah organisasi Islam besar yang mampu membuat pemerintah Belanda merasa khawatir jika suatu saat

Awal Waktu Tanam (dasarian) 0 SESUAI PALAWIJA Padi Sawah Jagung/ Kedelai Kedelai Musim Kemarau Luas Tanam (ha) 0 BERA 0 0 Luas Tanam (ha) Awal Waktu

1. Mengidentifikasi biaya dan aktivitas. Langkah pertama dalam merancang sistem activity based costing, adalah melakukan analisis aktivitas untuk mengidentifikasi

Sedangka n di Indonesia, dengan data pengguna internet yang terus m eningkat dan lebih banyaknya jenis barang yang diperjua lbelikan dalam sebuah situs web

sederhana dalam bahasa Jerman. Analisis Kesalahan berbahasa yang dilakukan peneliti pada siswa kelas X IPS 3 SMAN 1 Mojosari dapat memberikan informasi pada pembelajar bahasa

Berdasarkan latar belakang penelitian dan landasan teori yang dikemukakan, maka hipotesis sementara penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara motivasi dan kompetensi