• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN OPTIMUM DAN SUBOPTIMUM TERHADAP VIGOR BENIH STEINBAUER-SADJAD AA FACHRURROZI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN OPTIMUM DAN SUBOPTIMUM TERHADAP VIGOR BENIH STEINBAUER-SADJAD AA FACHRURROZI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN OPTIMUM

DAN SUBOPTIMUM TERHADAP VIGOR BENIH

PADI GOGO

(Oryza sativa

L.)

PADA PERIODE I KONSEPSI

STEINBAUER-SADJAD

Oleh

AA FACHRURROZI

A 29.0493

JURUSAN Bum DAYA PERTANIAN

FAKULTASPERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

AA FACHRURROZI. Pengaruh Kondisi Lingkungan Optimum dan Suboptimum Terhadap Vigor Benih Padi Gogo (Oryza sativa L.) Pada Periode I Konsepsi Steinbauer-Sadjad (di bawah bimbingan FAIZA C. SUWARNO).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh kondisi lingkungan optimum (kondisi cukup air) dan suboptimum (kondisi kekeringan) terhadap vigor benih padi gogo (Oryza sativa L.) pada Periode I Konsepsi Stein-bauer-Sadjad serta mempelajari penentuan saat masak fi-siologis.

Hipotesis pertama adalah kondisi lingkungan optimum (cukup air) dan sUboptimum (kekeringan) berpengaruh terha-dap vigor benih padi gogo (Oryza sativa L.) pada Periode I Konsepsi Steinbauer-Sadjad. Hipotesis kedua adalah garis nilai delta yang didapat dari kondisi optimum dan subopti-mum dapat mengindikasikan ketahanan tanaman terhadap kekeringan. Hipotesis ketiga adalah saat masak fisiologis terjadi pada saat nilai delta dari viabilitas (selisih Vp dan Vg) mencapai titik minimum.

Penelitian merupakan percobaan faktorial dengan menggunakan rancangan petak terbagi (Spli t plot design)

terdiri dari dua faktor yaitu varietas dan taraf kadar air tanah. Faktor pertama terdiri dari empat taraf yaitu varietas Gajah Mungkur, Kalimutu, Dodokan dan Jatiluhur,

(3)

sedangkan faktor kedua terdiri dari dua taraf yaitu kondi-si optimum (47.73% 53.90%) dan kondisi suboptimum

(28.82% 35.00%). Data diolah dengan uji F, analisis regresi dan kecenderungan garis delta dan dilanjutkan dengan uji Duncan.

Perlakuan taraf kadar air tanah memberikan pengaruh terhadap akumulasi fosfat benih dan berat kering benih, tetapi tidak berpengaruh terhadap bobot gabah per rumpun. Akumulasi P yang lebih tinggi diperoleh pada perlakuan kadar air tanah suboptimum,

akibat perlakuan optimum

sedangkan berat kering benih memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan suboptimum.

Setiap varietas menunjukkan respon yang berbeda terhadap pemberian perlakuan taraf kekeringan media tanam berdasarkan pengamatan akumulasi P dan berat kering benih. Akumulasi P benih varietas Gaj ah Mungkur, Kalimutu dan D.odokan pada kondisi optimum lebih tinggi dibandingkan dengan pada kondisi suboptimum, sedangkan pada varietas Jatiluhur memberikan hasil sebaliknya. Perlakuan kadar air tanah memberikan pengaruh nyata terhadap akumulasi P benih, kecuali pada varietas Gajah Mungkur tidak memberi-kan pengaruh nyata pada seluruh momen periode viabilitas.

Berdasarkan kecenderungan nilai delta, varietas Gajah Mungkur memiliki toleransi yang paling tinggi terhadap kondisi kekeringan media tanam. Luas Bidang Vigor varie-tas Gajah Mungkur pada kondisi sUboptimum menunjukkan

(4)

hasil paling kecil dibandingkan dengan varietas lainnya, yaitu sebesar 66.214.

Berdasarkan panjang kecambah normal dan be rat kering kecambah normal didapatkan bahwa MPV masak fisiologi dicapai pada 27 HSA (Hari Setelah Antesis) untuk varietas Gajah Mungkur (Umur tanaman sekitar 89 Hari Setelah Tanam (HST)), Dodokan (Umur tanaman sekitar 102 HST) dan Jatilu-hur (Umur tanaman sekitar 112 HST) , sedangkan untuk varie-tas Kalimutu pada 22 HSA (Umur tanaman sekitar 89 HST). Walaupun berat kering benih tidak berbeda nyata, tetapi pada varietas Gaj ah Mungkur, Kalimutu dan Dodokan berat kering benih cenderung mencapai maksimum pada saat MPV masak fisiologi, sedangkan pada Jatiluhur be rat kering benih maksimum cenderung dicapai pada 22 HSA (Umur tanaman sekitar 107). Fosfat benih mencapai maksimum pada 22 HSA untuk varietas Dodokan (Umur tanaman sekitar 97 HST) dan Jatiluhur (Umur tanaman. sekitar 107 HST) , tetapi tidak berbeda nyata dengan P pada 27 HSA (Umur varietas Dodokan sekitar 102 HST, umur varietas Jatiluhur sekitar 112 HST). Pada Kalimutu P maksimum dicapai pada 27 HSA (Umur tanaman sekitar 112 HST).

Kadar air benih yang teramati mengalami fluktuasi sepanjang periode pengamatan. Kadar air benih sedikit naik turun/berfluktuasi sesuai dengan keadaan lingkungan di lapangan.

(5)

Vigor awal masing-masing varietas berdasarkan tolok ukur kecepatan tumbuh benih pada saat MPV Masak Fisiologi adalah Gajah Mungkur 2.98 %/etmal, Kalimutu 5,75 %/etmal, Dodokan 4,65 %/etmal dan Jatiluhur 1,457 %/etrr.al. Pada penelitian ini satuan etmal dihitung setiap 24 jam.

(6)

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN OPTIMUM DAN SUBOPTIMUM TERHADAP VIGOR BENIH PADI GOGO (Oryza sativa L.)

PADA PERIODE I KONSEPSI STEINBAUER-SADJAD

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

AA FACHRURROZI A 29.0493

JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(7)

Judul

Nama Nrp

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN OPTIMUM DAN SUB-OPTIMUM TERHADAP VIGOR BENIH PADI GOGO (Oryza sativa L.l PADA PERIODE I KONSEPSI STEINBAUER-SADJAD Aa Fachrurrozi A 29.0493 Menyetujui, Dosen Pembimbing, Dr Ir Faiza C. Suwarno, MS NIP. 130 937 898 Mengetahui, Budidaya Pertanian

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 12 Septerr~er 1973 eLL -',

Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Penulis adalah anak kedua dari tujuh bersaudara, keluarga Bapak K.H.A. Sarkosi Subki dan Hj. Wardatul Jannah.

Penulis memulai jenjang pendidikan formal di SD Negeri III Heuleut, dari tahun 1980 sampai tahun 1986. Selanjutnya antara tahun 1986-1989, penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri I Kadipaten. Antara tahun 1989-1992, penulis menempuh pendidikan di SMA Negeri I Kabupa-ten Majalengka.

Pada tahun 1992 penulis diterima menjadi mahasiswa di Tingkat Persiapan Bersama (TPB) , Institut Pertanian Bogor, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Mulai tahun 1993, penulis diterima di Jurusan Budidaya Perta-nian, Fakultas PertaPerta-nian, dan memilih Program Studi Ilmu dan Teknologi Benih.

Selama belajar di IPB, penulis menjadi Asisten Prakti-kum Kimia Dasar I dan II (tahun 1994 1996), Asisten Praktikum Fisiologi Tumbuhan (1996), Asisten Praktikum Dasar-Dasar Agronomi (1996), Asisten Praktikum Penyimpanan Benih (1996) dan Asisten Praktikum Produksi Benih Program So Ilmu dan Teknologi Benih (1997). Pengalaman organisasi penulis meliputi Seksi Infokom Himagron Faperta-IPB (1993-1995), Sekretaris Badan Civa Muslim Jurusan BDP, Faperta-IPB (1993-1994), Ketua Bidang Kerohanian Himpunan Mahasiswa Majalengka (1993-1994), Staf Departemen Pembi-naan BKIM-IPB (1993-1995), Dewan Pengkaji dan Penimbang BKIM-IPB Wilayah Bogor (1996-1997) dan Ketua Bidang Dakwah Masjid Alumni-IPB (1996-1997).

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Al-hamdulillah penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul "pengaruh Kondisi Lingkungan Optimum dan Subopti-mum terhadap Vigor Benih Padi Gogo (Oryza sativa L.) Pada Peri ode I Konsepsi Steinbauer-Sadjad".

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pert ani an pada Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak, Ibu, Kak Nani St. Nadhiroh, Ii Malihah, Ela Nailatul Khoer, St. Uswatun Hasanah, Cucu Syamsul Millah dan seluruh keluarga di Majalengka atas bantuan dan do'anya.

2. Dr Ir Faiza C. Suwarno, MS. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, sejak sebeluITl penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

3. Dr Ir Endang Murniati, MS. dan Ir Eny Widajati, MS. se-laku Dosen Penguj i yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis.

4. Ir Agus Purwito, MSc. yang telah memberikan izin serta serta Bapak Didi yang telah membantu penulis dalam menggunakan fasilitas-fasilitas rumah kaca Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, IPB.

(10)

5. Ir Surjana S. selaku Koordinator Lab. GMSK yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menggunakan fasilitas dari Lab. Kimia Gizi Jurusan GMSK, Faperta, Institut Pertanian Bogor.

6. Ibu Suryati, Mas Heri dan para laboran Lab. Kimia Gizi GMSK, yang telah banyak membantu penulis selama pelak-sanaan penelitian.

7. Maria Advianti dan Poppy Lestiana, atas kerjasamanya sejak sebelum penelitian hingga penyusunan skripsi ini. 8. Anda Suwanda, Dendi Ristiandi, Muhamad Ikhwan serta

teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan kepada penulis, baik sebelum maupun selama pelaksanaan penelitian. 9. Keluarga dan warga Kebon Kelapa 23 atas dukungan dan

dO'anya.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memer-lukannya.

Bogor, Mei 1997

Penulis

(11)

DAFTAR lSI

Halaman

DAFTAR TABEL . . . xii

DAFTAR GAMBAR . . . xi v PENDAHULUAN . . . 1.

Latar Belakang . . . 1

Tujuan . . . 4

Hipotesis . . . 4

TINJAUAN PUS TAKA . . . 6

Fisiologi Benih Padi . . . . . . 6

Padi Tanah Kering . . . 7

Kebutuhan Air Tanaman . . . . . . . . . . 8

Periode I Konsepsi Steinbauer-Sadjad . . . . . . . 13

BAHAN DAN METODE . . . 16

Tempat dan Waktu Pelaksanaan .. , . . . . . . 16

Bahan dan Alat . . . 16

Pelaksanaan Percobaan . . . .... 17

Percobaan Pendahuluan . . . . . . 17

Percobaan Utama . . . 20

Rancangan Percobaan . . . . . . . . . 21

Pengama tan . . . 22

HASIL DAN PEMBAHASAN . . . 27

Periode I Konsepsi Steinbauer-Sadjad . . . . . . . 27

Garis Nilai Delta . . . . . . . . . .... 36

(12)

KES IMPULAN DAN SARAN . . . 45

Kesimpulan . . . 45

Saran . . . 46

DAFTAR PUS TAKA . . . . • . . . • • . . . • . . . 47

LAMPlRAN . . . 52

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Rekapitulasi Nilai F Pengaruh Varietas dan

2 .

Kadar Air Tanah serta Interaksinya

terhadap Kandungan P (mgP20 S/1000 benih) dan Berat Kering Benih (g/SO benih)

pada Lima Periode Pengamatan serta

Bobot Gabah per Rumpun (g) . . . 27 Akumulasi

pada yang

Fosfat Benih (mgp 2os/1000 benih) Varietas dan Kadar Air Tanah

Berbeda . . . 28 3. Kandungan Fosfat Benih (mgP 20 S/1000 benih)

dan Berat Kering Benih (g/SO benih) pada Interaksi antara Varietas dan Taraf Kadar

Air Tanah . . . 29 4. Berat Kering Benih (g/SO benih) dan Bobot

Basah Gabah per Rumpun (g) . . . 32 5. Persamaan Regresi antara Kandungan P Benih

6.

(mgP

2o s /1000 benih) (y) dengan Waktu (harl setelah antes is) (X) dan Persamaan Regresi antara Berat Kering Benih

(g/SO benih) (Y) dengan Waktu (hari

setelah antesis) (X) . . . 35 Nilai Delta (DB - KCT) (%) pada Kondisi

Suboptimum (data transformasi (Y+O.S)~) ... 37 7. Persamaan Regresi antara Nilai Delta (DB - KCT) (%)

pada Kondisi Suboptimum (Y) dengan

Waktu (hari setelah antesis) (X) . . . 38 8. Rekapitulasi Nilai F Pengaruh Periode

Viabilitas terhadap Berat Kering Benih (BKB) , Kandungan Fosfat (PF) , Panjang Keeambah Normal (PK) dan Berat Kering Keeambah Normal (BKKN) untuk Menentukan

Momen Periode Viabilitas Masak Fisiologi .. 40 9. Penentuan MPV Masak Fisiologi Benih Padi

Berdasarkan Berat Kering Benih (gram/50

benih), Kandungan Fosfat (mgP 20 S/1000 benih), Panjang Keeambah Normal (lxlO em) dan

(14)

10. Kadar Air Benih Padi (%) dari Umur 12 HSA

Sampai Masak Fisiologi . . . 42 11. Kecepatan Tumbuh Benih (%/etmal) dari Umur

12 HSA Sampai Masak Fisiologi . . . 43

Lampiran

1. Hasil Analisis Kimia Tanah . . . 52 2. Deskripsi Varietas Padi . . . 53 3. Pengamatan Komponen Tanaman Padi Gogo

Selama Pertumbuhan di Lapang . . . 58 4. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Varietas dan

Kadar Air Tanah serta Interaksinya

terhadap Kandungan P Benih . . . 60 5. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Varietas dan

Kadar Air Tanah serta Interaksinya

terhadap Berat Kering Benih . . . 61 6. Analisis sidik Ragam Pengaruh Varietas dan

Kadar Air Tanah serta Interaksinya

terhadap Bobot Basah Benih per Rumpun . . . 62 7. Analisis Sidik Ragam Nilai Delta Perlakuan

Kadar Air Tanah Suboptimum

(data transformasi (Y+0.5)~) ... 62 8. Analisis Sidik Ragam Penentuan Masak Fisiologi

Berdasarkan Berat Kering Benih . . . 53 9. Analisis Sidik Ragam Penentuan Masak Fisiologi

Berdasarkan Kandungan Fosfat Benih . . . 63 10. Analisis Sidik Ragam Penentuan Masak Fisiologi

Berdasarkan Panjang Kecambah Normal

(data transformasi (Y+O. 5)~) ... 64 11. Analisis sidik Ragam Penentuan Masak Fisiologi

Berdasarkan Berat Kering Kecambah Normal

(data transformasi (Y+0.5)~) ... 65 12. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Umur Benih

Terhadap Kadar Air Benih . . . 66 13. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Umur Benih

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Konsepsi Steinbauer-Sadjad . . . 13

2. Kurva Hubungan antara Umur Benih dengan

Kandungan P Benih . . . 34

3. Kurva Hubungan antara Umur Benih dengan

Berat Kering Benih . . . 34

4. Kurva Nilai Delta pada Kondisi Suboptimum . . . 38

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian jawaban tersebut menunjukkan frekuensi yang terbanyak adalah pada alternatif jawaban Terbantu, yang berarti Bapak/ibu penerima zakat produktif dengan

-DGL .63 ³.$5<$ 0$1',5,´ 6HORQJ WLGDN PHPEXDW EXNX EHVDU QHUDFD VDOGR VDPSDL GHQJDQ ODSRUDQ NHXDQJDQ /DSRUDQ NHXDQJDQ NRSHUDVL EHUXSD ODSRUDQ SHU EXODQ EHULVL ODSRUDQ SLQMDPDQ

Saat operator menekan tombol sesuai dengan arah aksis yang tertera pada kolom fungsi JOG, maka aksis pada simulasi mesin CNC di Solidworks akan bergerak sesuai

Karakterisasi laju penurunan temperature billet baja merupakan faktor penting guna memberikan desain optimal efisiensi energi kalor yang diinginkan.Parameter simulasi

(1) Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil, apabila pegawai

Lapisan terakhir dalam CNN adalah fully connected layer, yang berarti setiap neuron pada lapisan sebelumnya dihubungkan dengan setiap neuron di fully connected layer,

Terjaminnya kepastian hukum yang adil bagi pembeli serta peran perusahaan pengembang/ developer yang dirasa cukup kredible dalam menyusun perjanjian pengikat