• Tidak ada hasil yang ditemukan

331033287-Laporan-3-Sintesis-Urea-Hidrogen-Peroksida.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "331033287-Laporan-3-Sintesis-Urea-Hidrogen-Peroksida.docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERCOBAAN 3 PERCOBAAN 3

Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida

Aviv Sigit Cahyono (10513035) Aviv Sigit Cahyono (10513035)

Della Valentina H. ( Della Valentina H. (10514026)10514026) Kelompok D-2 Kelompok D-2 I. I. PendahuluanPendahuluan

Senyawa hidrogen peroksida (H

Senyawa hidrogen peroksida (H22OO22), dapat), dapat

mengoksidasi atau mereduksi berbagai macam mengoksidasi atau mereduksi berbagai macam senyawa anorganik maupun senyawa organik senyawa anorganik maupun senyawa organik  pada

 pada kondisi kondisi reaksi reaksi tertentu. tertentu. Senyawa Senyawa HH22OO22

dapat mengoksidasi ion Fe

dapat mengoksidasi ion Fe2+2+  menjadi Fe  menjadi Fe3+3+, ion, ion SO

SO332-2-  menjadi SO  menjadi SO442-2-  dalam suasana asam.  dalam suasana asam.

Kemudian KMnO

Kemudian KMnO44 direduksi menjadi Mn direduksi menjadi Mn2+2+ oleh oleh

H

H22OO22  pada kondisi asam. Hidrogen peroksida  pada kondisi asam. Hidrogen peroksida

 banyak

 banyak digunakan digunakan dalam dalam berbagai berbagai industriindustri kimia. Hidrogen peroksida merupakan bahan kimia. Hidrogen peroksida merupakan bahan kimia yang ramah lingkungan, karena H kimia yang ramah lingkungan, karena H22OO22

mudah terdekomposisi menjadi H

mudah terdekomposisi menjadi H22O dan gas OO dan gas O22

secara spontan dalam larutan. secara spontan dalam larutan. 2 H

2 H22OO22 2 H2 H22O + OO + O22

(( ΔHΔHᵒᵒ = -98,2 kJ/mol) = -98,2 kJ/mol) Untuk menstabilkan H

Untuk menstabilkan H22OO22 adalah mereaksikanadalah mereaksikan

H

H22OO22 dengan urea, yang akan menghasilkandengan urea, yang akan menghasilkan

 padatan

 padatan urea-hidrogen urea-hidrogen peroksida peroksida (UHP) (UHP) yangyang relatif lebih stabil dibandingkan larutan H relatif lebih stabil dibandingkan larutan H22OO2.2.

Padatan UHP terbentuk dengan adanya ikatan Padatan UHP terbentuk dengan adanya ikatan hidrogen antara urea dan H

hidrogen antara urea dan H22OO22. Reaksi. Reaksi

 pembuatan

 pembuatan padatan padatan UHP UHP relatih relatih mudah mudah dandan murah dan kemampuan sebagai oksidator mirip murah dan kemampuan sebagai oksidator mirip dengan H

dengan H22OO22. Kadar H. Kadar H22OO22  dalam sampel UHP  dalam sampel UHP

hasil sintesis dapat ditentukan dengan hasil sintesis dapat ditentukan dengan menggunakan metoda titrasi permanganometri. menggunakan metoda titrasi permanganometri.

Hidrogen peroksida mereduksi KMnO

Hidrogen peroksida mereduksi KMnO44 menjadi menjadi

Mn

Mn2+2+  dalam suasana asam, dengam persamaan  dalam suasana asam, dengam persamaan  berikut:

 berikut: 2 MnO

2 MnO44-- + 5 H + 5 H22OO22+ 6 H+ 6 H++ 2 Mn2 Mn2+2+ + 8 + 8

H

H22O + 5 OO + 5 O22 (E (Eᵒᵒselsel = 0,81 V) = 0,81 V)

Berdasarkan

Berdasarkan perbandingan perbandingan mol mol antara antara KMnOKMnO44 dan dan

H

H22OO22  pada persamaan reaksi di atas, kadar H  pada persamaan reaksi di atas, kadar H22OO22

dalam sampel padatan UHP dapat ditentukan. dalam sampel padatan UHP dapat ditentukan. Dalam titrasi, larutan KMnO

Dalam titrasi, larutan KMnO44  digunakan sebagai  digunakan sebagai

titran. Perubahan warna larutan yang diamati pada titran. Perubahan warna larutan yang diamati pada titik ekivalen adalah dari tidak berwarna menjadi titik ekivalen adalah dari tidak berwarna menjadi merah muda, yang menandakan bahwa MnO merah muda, yang menandakan bahwa MnO44

--tereduksi menjadi Mn

tereduksi menjadi Mn2+2+. Tujuan percobaan ini. Tujuan percobaan ini adalah melakukan sintesis kristal urea-hidrogen adalah melakukan sintesis kristal urea-hidrogen  peroksida

 peroksida (UHP), (UHP), menentukaan menentukaan hasil hasil analisisanalisis kualitatif dan analisa kuantitatif kadar H

kualitatif dan analisa kuantitatif kadar H22OO22 dalam dalam

UHP hasil sintesis dengan metode titrasi UHP hasil sintesis dengan metode titrasi  permanganometri.

 permanganometri. II.

II. Bahan kimia, peralatan, dan cara kerjaBahan kimia, peralatan, dan cara kerja Bahan Kimia

Bahan Kimia

Bahan kimia yang diperlukan dalam percobaan ini Bahan kimia yang diperlukan dalam percobaan ini meliputi: hidrogen peroksida (H

meliputi: hidrogen peroksida (H22OO22) 30 %, mangan) 30 %, mangan

dioksida (MnO

dioksida (MnO22), urea (CON), urea (CON22HH44) larutan standar) larutan standar

KMnO

KMnO44, 0,02 M., 0,02 M.

Peralatan Peralatan

Peralatan yang diperlukan dalam percobaan ini Peralatan yang diperlukan dalam percobaan ini meliputi: gelas kimia 100 mL, buret 25 mL, meliputi: gelas kimia 100 mL, buret 25 mL,

(2)

labu takar 100 mL, pipet seukuran 10 mL, pipet tetes, filter, termometer dan lain-lain.

Cara Kerja

Bagian 1: Sintesis Urea-Hidrogen peroksida (UHP)

a. Larutan H2O2 30 % sebanyak 3,4 mL dipipet

dengan menggunakan pipet seukuran, kemudian larutan tersebut dipindahkan ke dalam labu erlenmenyer 10 mL

 b. Padatan urea ditimbang sebanyak 1,2 g, kemudian dimasukkan ke dalam larutan H2O2

dan diaduk sampai padatan urea larut seluruhnya.

c. Gelas kimia 250 mL diisi dengan air kran sebanyak 150-200 mL dan dipanaskan sampai suhu 60ᵒC. Air tersebut akan digunakan sebagai penangas air.

d. Erlenmeyer yang berisi campuran H2O2 dan

urea dicelupkan ke dalam penangas air di atas, leher labu erlenmeyer dijepit dengan klep. Kemudian, larutan tersebut dipanaskan untuk beberapa menit sampai larutan menjadi  jernih. Perhatikan: jangan sampai air  penangas masuk ke dalam labu erlenmeyer. e. Setelah larutan menjadi jernih, larutan

 pindahkan pada kaca arloji agar pelarut dapat mesetenguap secara perlahan-lahan sampai adanya kristal yang terbentuk jarum.

f. Setelah proses kristalin selesai, kristal tersebut diletakkan pada kertas saring dan dikeringkan. Setelah kering, kristal hasil ditimbang.

g. Amati bentuk kristal UHP hasil sintesis dengan menggunakan mikroskop. Kemudian deskripsikan bentuk kristalnya.

Bagian 2: analisis Kualitatif

Sebagian kristal hasil sintesis tersebut ditimbang sebanyak 0,1 g dan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dilarutkan dengan 2-3 mL air. Sedikit padatan MnO2  dimasukkan ke dalam

tabung reaksi tersebut dan diamati gelembung gas O2yang terbentuk

Bagian 3: Analisis Kuantitatif

a. Disiapkan 1 set alat untuk titrasi (buret, klep, statip) dan dipasang dengan baik. Buret diisi dengan larutan standar KMnO4 0,02 M

 b. Padatan UHP hasil sintesis ditimbang sebanyak 0,62 g dengan teliti, kemudian  padatan UHP tersebut dimasukkan ke dalam gelas kimia mL dan dilarutkan dengan 50 mL aqua dm. Kemudian ditambahkan 5 mL H2SO4 saat di erlenmeyer.

c. Larutan tersebut dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL dan diencerkan dengan air sampai tanda batas. Larutan tersebut dipipet sebanyak 10 mL dan dipindahkan ke labu erlenmeyer 50 mL. Kemudian dititrasi dengan larutan standar KMnO4  0,02 M

sampai warna larutan menjadi merah muda. d. Larutan blanko H2O2. 1 mL H2O2

dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL dan diencerkan dengan air sampai tanda batas. Larutan tersebut dipipet, dipindahkan ke labu erlenmeyer dan ditambahkan 5 mL H2SO4.

(3)

KMnO4 0,02 M. Dicatat volume KMnO4

yang digunakan untuk titrasi tersebut.

e. Titrasi larutan UHP dan larutan dilakukan sebanyak 2 kali.

III. Data Pengamatan dan Pengolahan Data Data Pengamatan

I. Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida (UHP) Massa urea = 1,2 gram

Larutan H2O235% yang digunakan = 3,4 mL

Massa kristal UHP yang diperoleh 0,8721 gram. Kristal UHP berwarna bening dan  berbentuk jarum.

II. Analisis Kualitatif Urea-Hidrogen Peroksida (UHP)

Kristal yang terbentuk sebanyak 0,1 gram ditambahkan air = kristal larut (bening) Krital UHP + air + MnO2 = larutan berubah

warna menjadi abu-abu kehitaman, dan terbentuk gelembung-gelombung gas. Gas yang terbentuk ini adalah gas O2.

III. Analisis Kuantitatif Kristal Urea-Hidrogen Peroksida (UHP)

Massa kristal UHP yang digunakan adalah 0,62 gram

Kristal dilarutkan menggunakan air

ditambah 5 mL H2SO4 dan dititrasi KMnO4

0,0217 M. Titran ke-V KMnO4 (mL) Perubahan warna 1 10,5 Bening Merah muda 2 10,3 Bening Merah muda Vrata’’ = 10,4 mL Untuk titrasi H2O2 Volume H2O2  = 1 mL, diencerkan 100 mL

yang dititrasi 5 mL H2O2 dititrasi dengan

KMnO4  0,0217 M diperoleh hasil volume

KMnO4sebesar 21,4 mL.

Pengolahan Data: Reaksi yang terjadi

2 MnO4- + 5 H2O2+ 6 H+ 2 Mn2+ +

8 H2O + 5 O2

Mol H2O2saat volumenya 5 mL

=5 2 mol MnO4 -=5 2  [MnO4 -] x Volume MnO 4 -=5 2 0,0217 M x 10,4 mL = 0,5642 mmol

Mol H2O2 saat volumenya 100 mL

= 20 x mol H2O2 saat V.H2O2 5 mL

= 20 x 0,5642 mmol = 11,284 mmol

Mol H2O2 saat volumenya 1 mL

= mol H2O2 saat volumenya 100 mL

= 11,284 mmol karena cuma diencerkan Massa H2O2 = mol H2O2 x Mr H2O2 = 11,284 x 10-3 mol x 34 gram/mol = 0,3836 gram Massa 1 mL H2O2= ρ x v = 1,11 gram/mL x 1 mL = 1,11 gram % H2O2 dalam 1 mL H2O2 =0,3836  1,11   x 100 % = 34,5585 % % rendemen kristal UHP

CO(NH2)2 + H2O2 UHP

Mol CO(NH2)2 =

   

(4)

= 1,2  60,06 

= 0,0199 mol

Mol UHP = mol urea = 0,0199 mol

Massa teoritis UHP = mol UHP x Mr UHP = 0,0199 mol x 94,07 gram/mol = 1,8719 gram % rendemen UHP =  ℎ     x 100 % = 0,8721 gram 1,8719  x 100 % = 46,589 %

Perhitungan Kuantitatif Kristal UHP Mol H2O2 saat Volume 10 mL

=5

2 x mol KMnO4 =5

2 x 0,0217 M x 10,4 mL = 0,5642 mmol Mol H2O2 saat V. 100 mL = 10 x mol H2O2

saat V. 10 mL = 5,642 mmol

Mol H2O2saat V-Nya 1 mL = mol H2O2

saat V-Nya 100 mL (diencerkan) = 5,642 mmol Massa H2O2

= 5,642 mmol x 34 mg/mmol = 191,828 mg = 0,191828 gram Kadar H2O2 dalam UHP =

0,191828 

0,62   x100 % = 30,94 %.

IV. Pembahasan

Pada percobaan ini, telah berhasil disintesis Urea-Hidrogen Peroksida (UHP), kemudian menganalisis kristal UHP yang terbentuk secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada kristal UHP disintesis dari H2O2  dan urea. Reaksi yang

terjadi adalah akan terbentuk ikatan hidrogen antara H2O2 dan urea. Ikatan hidrogen yang

terbentuk seperti di bawah ini:

Kristal UHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan H2O2. Dimana kristal H2O2  memiliki

sifat oksidator yang mirip dengan urea dan UHP lebih stabil dibandingkan H2O2, hal ini

dikarenakan pada senyawa UHP terdapat ikatan hidrogen dengan adanya ikatan hidrogen ini mengakibatkan energi ikat masing-masing atom di dalam UHP meningkat yang membuat senyawa UHP menjadi stabil. Sedangkan senyawa H2O2  tidak terdapat ikatan hidrogen,

sehingga ikatan antar atom dalam senyawa H2O2  lebih lemah dan senyawa H2O2  mudah

terdekomposisi menjadi H2O dan O2. Pada

sintesis kristal UHP diperoleh massa kristal UHP yang diperoleh 0,8721 gram. Kristal yang diperoleh berwarna bening dan berbentuk  jarum.

(5)

Pada kualitatif, kristal hasil sintesis larut sempurna di dalam air. Hal ini karena senyawa urea dan senyawa H2O2  larut baik di dalam air

dan akan terjadi ikatan hidrogen. Ketika dilakukan penambahan MnO2 (berwarna

kehitaman) adanya gelembung gas yang terbentuk pada tabung reaksi. Tujuan  penambahan MnO2  untuk mengkatalisis

 penguraian H2O2menjadi H2O dan O2. Sehingga

akan terbentuk gas O2  pada tabung reaksi dan

dapat dengan mudah untuk diamati. Larutan  pada tabung reaksi berwarna abu-abu kehitaman, dan adanya gelembung-gelombung gas O2. Reaksi yang terjadi:

MnO2 + H2O2 MnO3- + H2O

MnO3-+ H2O2 MnO2 + O2 + H2O

Pada kuantitatif, kadar H2O2  didapatkan

dengan melakukan titrasi redoks dengan KMnO4.

Ketika dilakukan titrasi dengan larutan standar KMnO4 pada labu erlenmeyer larutan berwarna

merah muda pada 2 tetes penambahan larutan KMnO4. Padahal belum mencapai titik ekivalen.

Keadaan ekivalen artinya secara stoikiometri titran dan titer tepat habis bereaksi yang  biasanya ditandai dengan perubahan warna indikator. Kemudian labu erlenmeyer yang  berwarna merah muda dipanaskan agar warna merah muda hilang. Hal ini terjadi karena di labu erlenmeyer masih ada senyawa yang belum  bereaksi sempurna sehingga indikator bekerja secara prematur artinya belum bekerja secara sempurna atau maksimal dan perlu dilakukan  pemanasan. Pemanasan ini berfungsi untuk

mempercepat reaksi yang terjadi. Pada senyawa H2O2 akan mereduksi KMnO4  menjadi Mn2+

sehingga ketika seluruh H2O2  telah bereaksi

akan terbentuk warna merah muda yang menandakan adanya senyawa KMnO4. Pada

 percobaan ini diperoleh kadar H2O2 dalam UHP

adalah 30,94 % sedangkan literatur kadar H2O2

dalam UHP adalah 36,1715 %. Reaksi yang terjadi pada kadar H2O2  dengan metode

 permanganometri adalah 2 MnO4- + 5 H2O2+ 6

H+ 2 Mn2+ + 8 H2O + 5 O2.

Persen senyawa H2O2  dalam 1 mL H2O2

diperoleh sebesar 34,5585 % dan persen rendemen kristal UHP dalam percobaan ini diperoleh sebesar 46,589 %. Persen rendemen kristal UHP yang diperoleh masih sanagt kecil hal ini karena terjadi kesalahan-kesalahan dalam  praktikum antara lain: reaksi yang terjadi pada  pencampuran pereaksi-pereaksi kimia belum terjadi secara sempurna/maksimal, terjadi kesalahan ketika penambahan senyawa kimia dalam percobaan, dan adanya pengotor di dalam larutan sehingga diperoleh massa kristal yang kecil dan sebagainya.

V. Kesimpulan

Dari percobaan Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida diperoleh massa kristal UHP adalah 0,8721 gram. Pada analisis kualitatif diperoleh hasil dimana larutan berwarna abu-abu kehitaman, dan terbentuk gelembung-gelombung gas O2. Pada analisis kualitatif UHP

diperoleh % H2O2  dalam 1 mL H2O2 adalah

(6)

46,589 %, dan kadar H2O2  dalam UHP adalah

30,94 %.

VI. Daftar Pustaka

Canham, Geoff Rayner. Descriptive Inorganic Chemistry. 2nd ed. W. H. Freeman and Company: new York. 1999. p. 273

Housecroft, C.E., Sharpe, A.G. (2005). Inorganic Chemistry, 3nd ed. Pearson- prentice Hall.

Vogel. Analisis Anorganik Kualitatif. Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta. 1979. Hal 207-211.

Referensi

Dokumen terkait

Tim pelaksana memilih kelas- kelas yang sudah pernah mengikuti lokakarya Riung Desain (Design Thinking) sebelumnya untuk mengingatkan metode menemukan masalah &

Penentuan jenis kelamin pada khuntha> merupakan kemaslahatan pada tingkatan qat}‘i>, memastikan dan menentukan jenis kelamin khuntha> sebagai laki-laki

Taufik Siraj dalam bukunya Pembelajaran Bahasa Arab MI mengungkapkan bahwa salah satu strategi pembelajaran berbicara adalah metode dialog berpasangan (Al-Hiwar

Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki daerah sebagai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 diatas, Pemerintah Daerah mengajukan Retribusi Jasa Umum dengan 8

Apabila lari wanita dari rumah suaminya tidak diterima solatnya sehingga kembali ia dan menghulurkan tangannya kepada suaminya (meminta ampun). Mana-mana perempuan yang

yang sama. dalam kasus ini adalah satu-satunya nilai eigen dari A.. adalah proyeksi orthogonal pada bidang xy. Vektor-vektor pada bidang Vektor-vektor pada bidang xy dipetakan

3erdasarkan praktikum yang telah dilakukan selama  minggu diperoleh data pada minggu pertama memiliki rataan tinggi tanaman jagung sebesar 19+B; (m dan tanaman ka(ang hijau

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang, membuat prototipe dan menganalisis performa antena heliks X-Band pada frekuensi 8,2 GHz untuk satelit mikro, yang mengacu