• Tidak ada hasil yang ditemukan

Linen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Linen"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KEGIATAN

SELAMA MASA

ORIENTASI s/d PRA KONTRAK

DI RUMAH SAKIT MITRA BANGSA PATI

Jl. Kol.Sugiyono No. 75 Pati Telp. (0295) 382555

Disusun Oleh :

TEGUH SESWOYO

RUMAH SAKIT MITRA BANGSA PATI

2013

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan kegiatan masa pra kontrak terhitung tanggal 01 Maret – 31 Mei 2013 di Instalansi Linen dan Laundry Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati diajukan guna memenuhi salah satu syarat menjadi karyawan kontrak.

Pati, 20 juni 2013 Ka. Sie Penujang Non Medis

S u c i p t o, SKM

Penulis

Teguh Seswoyo Direktur

Rs. Mitra Bangsa Pati

(3)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang mempakan salah satu persyaratan untuk menjadi pegawai kontrak pada Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati. Laporan ini merupakan hasil kegiatan penulis selama menjalani masa pra kontrak di Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati terhitung mulai tanggal 01 Maret 2013 sampai dengan 31 Mei 2013.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini khususnya Bapak H. Imam Suroso,S.Sos,SH,MM dan Dra. Hj. Asih Marlina, MBA serta dr. Hj. Kun Werdiningsih, MM sekalu Direktur Rs. Mitra Bangsa Pati atas kepercayaannya yang diberikan kepada penulis. Selanjutnya, penulis juga ikut mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak dan Ibu, beserta kakak, keponakan dan keluarga atas motivasinya dan do'anya selama ini.

2. Rekan-rekan Instalasi Linen dan Laundry atas dukungan semangat, cinta dan kasih sayang, keikhlasan, kesabaran dan kesetiaanya dalam pembuatan laporan ini.

3. Staf Administrasi RSU Mitra Bangsa Pati atas bantuan dan kerjasamanya. 4. Segenap jajaran management dan karyawan RSU Mitra Bangsa Pati dan

sahabat-sahabatku yang telah memberi dukungan dan semangat.

5. Segenap karyawan Yayasan Bumi Wali Songo Pati atas bantuan dan motivasinya.

Penulis menyadari, bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan baik dalam hal penulisan pendalaman materi. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan masukan kritik dan saran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di masa depan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi semua pihak termasuk penulis.

Pati, 20 Juni 2013 Penulis

(4)

CURICULUM VITAE

Nama : Teguh Seswoyo

Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 01 September 1993 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Ds. Ngemplak Kidul Rt. 03 / Rw. 02

Kec. Margoyoso Kab. Pati Kode Pos 59154

Status : Belum Menikah

Pekerjaan : Linen / Laundry Kewarganegaraan : Indoensia

Agama : Islam

No. HP : 085 799 763 462

Latar Belakang Pendidikan

Tahun 2003 s/d 2006 MI Darun Najah Ngemplak Kidul Tahun 2006 s/d 2009 Mts Darun Najah Ngemplak Kidul Tahun 2009 s/d 2012 MA Darun Najah Ngemplak Kidul Pengalaman Kerja

UD. Bawang Putih Aning Trangkil selama 4 bulan terhitung mulai 28 Oktober 2012 s/d 20 Pebruari 2013-06-14

Menjadi Karyawan Orientasi

Rs. Mitra Bangsa Pati selama 3 hari terhitung mulai 26 – 29 Pebruari 2013 Menjadi Tenaga Pra Kontrak

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR...ii

CURICULUM VITAE...iii

BAB I PENDAHULUAN...iv

A. Sejarah dan Perkembangan...1

B. Visi, Misi, Tata Nilai dan Motto...1

C. Tujuan...1

D. Dasar Hukum ...2

E. Tugas Pokok dan Fungsi...2

F. Pejabat Struktur...3

G. Instalansi di Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati...3

BAB II PENGELOLAHAN LINEN DAN LAUNDRY RS. MITRA BANGSA PATI...5

A. Pendahuluan...5

B. Parencanaan Linen Rs. Mitra Bangsa Pati...5

1. Standart Jumlah...6

2. Standart Material...6

3. Standart Desain...6

4. Standart Ukuran (Sizing)...6

5. Standart Kelayakan Pakai...7

C. Pengadaan Linen...7

D. Jenis-Jenis Linen...8

E. Pemilihan Model Linen...8

F. Penanganan Linen Dari Kotor Menjadi Bersih...9

BAB III KEGIATAN SELAMA MASA ORIENTASI DAN PRA KONTRAK DI INSTALANSI LINEN RSU MITRA BANGSA PATI...14

A. Masa Orentasi...14

B. Masa Pra Kontrak di Instalansi Linen...15

C. Kegiatan Selama Masa Pra Kontrak...16

D. Kegiatan Lain yang dilakukan selama masa Pra Kontrak...16

BAB IV KAPITA SELEKTA...19

BAB IV PENUTUP...20

A. Kesimpulan...20

B. Saran...20 BAB V LAMPIRAN

(6)

BAB I PENDAHULUAN

E. Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati

Rumah Sakit Mitra Bangsa merupakan Rumah Sakit swasta murni milik Yayasan Bumi Walisongo yang dipimpin Drs. H. Imam Suroso, MBA dan Dra. Hj. Asih Marlina, MBA berawal dengan Rumah Sakit Bersalin dan diresmikan tanggal 11 Maret 2002 oleh Bapak Bupati Tasiman, SH.

Berikut ini adalah sejarah singkat perubahan status Rumah Sakit Mitra Bangsa.

1. Tahun 2002 - 2003: Rumah Sakit Bersalin Mitra Bangsa Pati.

2. Berdasarkan Surat Keputusan Gubemur Jawa Tengah Nomor : 503/16345/2002/5 tanggal 13 Desember 2002.

3. Tahun 2003 - 2004 : Rumah Sakit Ibu dan Anak Mitra Bangsa Pati.

4. Berdasarkan Surat Keputusan Gubemur Jawa Tengah Nomor : 50/15200/2003/29 Agustus 2003.

5. Tahun 2004 - 2008 : Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati.

6. Berdasarkan keputusan Gubemur Jawa tengah Nomor : 503/4712/2008/5.2 tentang ijin sementara penyelenggaraan sarana kesehatan RSU Mitra Bangsa Pati.

7. Tahun 2010 – sekarang : RS F. Tujuan

Mewujudkan Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati sebagai Rumah Sakit pilihan bagi semua lapisan masyarakat dengan menitik beratkan pada :

1. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelayanan guna menjamin kepuasan pelanggan.

2. Meningkatnya pelayanan yang efisien dan efektif guna menjamin daya saing Rumah Sakit.

3. Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia guna menjamin pelayanan yang bermutu dan profesional.

G. Visi, Misi, Tata Nilai Dan Motto  Visi

Mewujudkan Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati sebagai Rumah Sakit pilihan utama bagi masyarakat Pati dan sekitamya pada tahun 2016.

(7)

 Misi

1. Memberikan pelayanan prima dengan dilandasi sentuhan hati dan etika yang optimal.

2. Memberikan fasilitas yang aman dan nyaman demi kepuasan pasien.  Tata Nilai

Rumah Sakit Mitra Bangsa berkeyakinan

1. Keramahan adalah unsur utama dalam pelayanan 2. Profesionalisme berpengaruh pada mutu pelayanan.

3. Kepercayaan masyarakat kepada Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati merupakan amanah yang harus dilakukan dengan baik.

 Motto

Kami Melayani Anda Dengan Tulus (we care you with honesty) H. Dasar Hukum

1. UU Kesehatan No. 23 tahun 92 tentang kesehatan.

2. Surat Keputusan Bupati Pati No. 503/1127/2004 tentang pemberian izin untuk menyelenggarakan operasional Rumah Sakit Ummn.

3. Keputusan Gubernur Jateng No : 503/4712/2008/5.2 tentang ijin sementara ke satu penyelenggaraan sarana kesehatan Rumah Sakit Umum Mitra Bangsa Pati.

4.

I. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 1992, Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati memiliki tugas pokok untuk membentuk pemerintahan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi, serta melaksanakan upaya rujukan untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut. Rumah Sakit Umum Mitra Bangsa Pati mempunyai beberapa fungsi diantaranya:

1. Menyelenggarakan pelayanan medis

2. Menyelenggarakan penunjang medis dan non medis 3. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan 4. Menyelenggarakan pelayanan obat dan alat kesehatan 5. Menyelenggarakan pelayanan rujukan

(8)

6. Menyelenggarakan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

7. Menyelenggarakan pelayanan pengembangan program dan system informasi manajemen

8. Menyelenggarakan keuangan 9. Menyelenggarakan ketatausahaan

10. Menyelenggarakan pelayanan pembinaan dan pembimbingan kelompok jabatan fungsional.

11. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Yayasan Bumi Walisongo Pati dan Instansi Pemerintah terkait.

J. Pejabat Struktural

Pejabat Direktur : dr. Kun Werdningsih, MM Komite Etik, Hukum, ML : Lilik Suwasno, SKM. M.Kes Komisi Medis : dr. Sudjalmo KS, Sp.Pd Komite Keperawatan : Twi HSL, AMK

SPI : dr. Suworo NC, M.Kes

Bid. Pelayanan : dr. Novi Praktika. W Bid. Penunjang : dr. Prastyo Adi Wijayanto Bag. Keuangan dan Umum : Dra. Hj Asih Marlina, MBA

K. Instalansi di Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati

Instalansi di Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu instalansi yang berada di bawah manajemen pelayanan medis, instalansi yang berada di bawah Manajemen Pelayanan Medis dan Instalansi yang berada di bawah Manajemen Administrasi dan Keuangan.

1. Intalansi di bawah bidang Pelayanan Medis : a. Instalansi Gawat Darurat

b. Keperawatan

c. Instalasi Kamar Bersalin d. Instalansi Bedah Sentral e. ICU

(9)

2. Instalansi di bawah bidang Pelayanan Penunjang

Pelayanan Penunjang Medis Pelayanan Penunjang Non Medis a. Instalansi Farmasi

b. Instalansi Laboratorium c. Instalansi Radiologi d. Instalansi Rekam Medis e. Instalansi Rehabilitasi Medis

a. IPSRS dan Sanitasi

b. Instalansi Pemulasaran jenazah c. Instalansi linen / laundry d. Instalansi gizi

3. Instalansi di bawah bagian Keuangan dan Umum

Sub. Bagian Keuangan Sub. Bagian Umum a. Ur. Mobda dan perbendaharaan

b. Ur. Akuntansi

c. Ur. Perencanaan dan PDE

a. Ur. SDM b. Ur. Diklat

c. Ur. Umum dan Logistik d. Ur. Hukmas dan Mutu

(10)

BAB II

PENGELOLAHAN LINEN DAN LAUNDRY RS. MITRA BANGSA PATI

A. PENDAHULUAN

Laundry merupakan unit penunjang non medis yang keberadannya berkaitan dengan pelayanan linen mulai dari linen kotor menjadi linen bersih. Linen sebagai salah satu kebutuhan yang penting dalam kegiatan perawatan kepada pasien perlu dikelola dengan baik agar Jumlah kebutuhan dapat terpenuhi sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengelolaan yang kurang baik dapat menjadi sumber kebocoran anggaran rumah sakit akibat tingkat kehilangan dan kerusakan linen yang tinggi. Dalam memenuhi kebutukan linen harus sesuai dengan standar yang baik yaitu :

1. Standar jumlah (par stok) 2. Standar desain (model) 3. Standar material (bahan) 4. Standar ukuran (sizing) 5. Standar keiayakan pakai

B. PERENCANAAN LINEN DI RUMAH SAKTI

Dalam sistem pengelolaan linen perlu adanya perencanaan yang matang agar didapatkan mutu linen yang baik dengan biaya yang efisien.

Linen menipakan kebutuhan pokok dalam upaya memberikan perawatan kepada pasien dan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kesembuhan pasien. Namun demikian linen juga menjadi salah satu sebab kebocoran anggaran apabila tidak direncanakan dan dikelola dengan baik Mengingat peranan linen yang sangat besar dalam upaya perawatan kepada pasien, sehingga penyedian kebutuhan linen harus memperhatikan standard yang telah ditentukan. Standard Meliputi :

1. Standar Jumlah (Par stok )

Perencanaan par stok ini penting diJakukan untuk menjaga dan memelihara agar linen tidak mengalami hambatan.

Dalam merencanakan jumlah par stok linen yang di butuhkan, harus memperhatikan jumah tempat tidur yang ada, jenis bed yang dipakai standar pemakaian linen di ruangan dan tingkat hunian kamar serta kualitas dan umur linen.

(11)

Satu par stok linen adalah jumlah perlengkapan linen untuk satu tempat tidur kelas yaitu sprei, , stik laken, perlak, sarung bantal, selimut dan kimono. Kamar VVIP dan VIP ditambah bed cover, handuk mandi dan sarung keset, tapluk meja.

Persediaan linen ideal adalah 5 par (lima set) dengan asumsi:  1 par terpasang

 1 par disimpan diruang perawatan  1 par dicuci

 1 par kotor

 1 par disimpan disentral linen.

Pada umumnya jumlah par stok yang tersedia minimal adalah 3 par:  1 par dipakai

 1 par dicuci  1 par disimpan

2. Standar Material (bahan/kain)

Pemilihan material linen dengan fungsi, kekuatan bahan terhadap bahan pembersih (chemical), gerakan mekanik mesin cuci dan suhu tinggi (s.d 165° C) serta nyaman dipakai dan tidak mehskai kulit pasien.

Contoh : pemilihan bahan katlin 100 % untuk sprei, stik laken, sarung bantal, saning guling, bahan drill untuk selimut dan kimono.

Pemilihan warna juga penting untuk memberikan kesan psikologis baik terhadap pasien muapun netugas.

Contoh : pemilihan warna hijau pada semua Imen untuk kamar operasi untuk memberikan steril, warna biru memberikan kesan kesejukan.

3. Standar Desain (model)

Pemilihan model linen harus memperhatikan : a) Fungsi dan peruntukannya

b) Sederhana dan ergonomic

c) Menghindari penggunaan kancing dan sambungan baju d) Adanya sizing (ukuran)

4. Standar Ukuran (sizing)

Untuk penggunaan linen dengan bahan dasar katun 100% akan terjadi penyiisutan 3 - 5 cm setelah mengalami proses pencucian, sehingga perlu penambahan ukuran ± 3 - 5 cm agar ukuran tidak berkurang dari standar yang ada.

(12)

5. Standar Kelayakan Pakai

Menurut American Hotel Association (AHA)

Linen yang tidak baik mempunyai kelayakan pakai sampai 250 kali cuci dengan prosedur pencucian normal.

Penyebab kemsakan linen teqadi karena beberapa hal: a. Pemakaian yang tidak benar (disfungsi)

Misalnya linen stik laken dipakai untuk membersihkan sepatu, alas seterika, dll.

b. Terkena obat / bahan kimia yang berwarna dan sulit dihilangkan misalnya betadin, dll

c. Pemeliharaan yang kurang baik terutama dalam penyimnanannya d. Kualitas linen yang rendah

e. Frekuensi pemakaian yang tinggi karena par stok yang kurang. Rumus standar kelayakan linen menurut Raharas Sapta adalah :

Hari Pencucian Frekuensi x stok Par Jumlah 30 Contoh : tahun bulan hari cuci kali x stok par 2 25 30 250 3 = = C. PENGADAAN LINEN

Sistem pengadaan linen tergantumg dari kebijakan masing-masing rumah sakit. Melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Ruang perawatan / satuan kerja mengajukan permintaan kebutuhan linen ke instalasi linen

2. Instalasi laundry akan melakukan rekapitulasi linen dari satuan kena dan membuat daftar prioritas pengadaan dengan mengacu pada jumlah parstok yang ada disatuan kerja tersebut.

3. Pengusulan kebutuhan linen setiap triwulan sesuai dengan prioritas disampaikan kepada.

4. Untuk Imen yang yang disetujui pengadaanya oleh direktur keuangan akan dibuatkan SP oleh divisi Perencanaan, Evaluasi dan diserahkan kepada badan penyelenggaraan barang danjasa untuk dilakukan pengadaan.

5. Proses pengadaan didahulin dengan tahan klarifikasi dan negosiasi harga dengan rekanan pembuat linen, agar didapatkan harga yang lebih murah dengan kualitas barang yang sesuai dengan standar.

(13)

7. Linen yang sudah jadi akan diterima Panitia Penerima kemudian diserahkan kepada Instalasi Samtasi untuk distribusikan.

8. Instalasi Sanitasi akan memasukan linen baru tersebut ke dalam stelling, baru kemudian didistribusikan sesuai dengan kebutuhan pdang perawatan. D. JENIS-JENIS LINEN

Dibagi menjadi dua yiatu :

1. Linen Medis adalah Linen yang digunakan untuk kegiatan medis yang harus memenuhi semua standar yang telah ditentukan baik standar desain, standar material maupun standar ukuran.

Contoh : Sprei, stik laken, duk, jas operasi dll

2. Linen non medis adalah Linen yang diperuntukan untuk menunjang kegiatan medis yang memenuhi standar material dan ukuran.

Contoh : korden, taplak meja

Linen medis diklasifikasikan 3 jenis : 1) Linen kamar Operasi

2) Linen Perawatan bayi dan anak (gedong bayi, popok, baju bayi kimono anak, dll)

3) Linen dewasa ( sprei, stik laken, perlak) E. PEMILIHAN MODEL LINEN

Dalam menentukan model linen harus memperhatikan standar material, standar desain dan standar ukuran sesuai dengan peruntukannya.

Sebagai ilustrasi dapat dilihatpada tabel berikut :

Jenis Linen Standar Material Standar Standar Jas Operasi Kuat, tahan panas, tebal,

melindungi dari dingin AC, tidak panas.

Contoh Drill

L, LL Sesuai standar internasional

Hancinco Kuat, tahan panas, tebal, melindungi dari dingin AC, tidak panas

Contoh: Drill

S, M, L, LL Sesuai standar internasional

(14)

Sprei Kuat, tahan panas, halus, menyerap keringat, tidak panas Contoh: Katun

(250x185) cm

F. PENANGANAN LINEN DAM KOTOR MENJADI BERSIH

Sebagai unit pelayanan linen tugas utama dari Laundry adalah mencuci linen kotor menjadi linen yang bersih dari noda dan kuman patogen melalui proses :

1. Pengumpulan Linen

a. Pengumpulan Linen dilakukan di ruang perawatan dan kamar operasi b. Linen infeksius harus segera dipisahkan dan dimasukan kedalam

kantong plastic berwarna kuning.

c. Pisahkan linen kotor sesuai denganjenis linen

d. Masukan linen kotor ke dalam kantong linen kotor, ditutup kemudian dibawa ke Laundry dengan troly linen.

2. Pengiriman Linen

a. Gunakan kantong linen yang berbeda untuk linen kotor dan bersih b. Kantong linen kotor berwarna merah

c. Kantong linen bersih berwarna hijau / biru d. Jangan mengangkut linen melebihi kapasitas 3. Penghitungan dan pemisahan Linen kotor

a. Linen kotor yang masuk ke Laundry diterima petugas kemudian dihitung dan ditimbang menurut asal ruang perawatan

b. Linen kotor yang telah diterima kemudian dipisahkan sesuai dengan jenis linen

c. Dicatat dalam form penerimaan dan petugas ruangan akan diberikan 1 lembar untuk pengambilan linen bersih.

4. Penimbangan

Linen yang sudah dipisahkan kemudian ditimbang kembali untuk disesuaikan dengan kapasitas mesin cuci.

5. Pencucian

Tujuan dari pencucian Linen adalah

a. Membersihkan pakaian dan linen dari segala kotoran dan noda b. Mengembalikan kecemerlangan warna kain

(15)

d. Memperpanjang umur linen

e. Menjaga sitat-sifat asli warna bahan Detergen / Sabun

Detergen akan bekeija dengan baikjika mengandung unsur :

a. Saquestering Agent (sebagai pengikat garam-garam mineral air sebingga kotoran yang ada akan mudah dihilangkan)

b. Synthetic Surfactan (untijk menutunkan tegangan yang timbul karena ikatan antar molekul pada suatu sistem)

c. Optical Brightener (OBA) (sebagai pencemerlang kain setelah dicuci) d. Anti reposisi Agent sebagai bahan pengikat kotoran agar tidak

menempel kembali pada kain yang sudah dicuci. Bleach

Dengan fungsi untuk menghilangkan noda atau sisa kotoran berat yang masih tertinggal pada serat kain.

6. Pengeringan, Penyeterikaan, Pelipatan a. Pengeringan

Proses kegiatan mengurangi kandungan air pada linen dengan menggunakan mesin

Tumbler Dryer

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengeringan :

 Memisahkan linen dengan ketebalan dan jenis linen agar hasil pengeringan dapat seragam. Misalnya sprei harus dipisahkan dari selimut yang terbuat dari kain yang tebal.

 Jangan terlalu kering dalam mengeringkan linen, karena dapat menyebabkan hasil setrika tidak halus.

 Jangan memperpendek waktu cool down karena dapat menyebabkan linen dapat mengalami thermalshock sehingga menjadi rentas.

 Tidak meletakkan linen panas di dalam trolly karena dapat terbakar.

 Tidak mengeluarkan linen dari mesin mengering dalam keadaan panas.

b. Penyetrikaan

Penyeterikaan adalah proses menghaluskan permukaan linen dengan menggunakan plat panas.

(16)

System Penyeterikaan terdiri dari :  Flatwork Ironer

Adalah mesin seterika untuk menyetrika Imen besar dan rata seperti sprei, stik laken, sarung bantal.

 Pressing Mechine

Adalah mesin seterika yang digunakan untuk linen yang tidak rata misalnya kimono.

c. Pelipatan

Adalah proses melipat dan merapikan linen sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasinya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pelipatan adalah:  Tangan petugas harus bersih

 Melipat sesuai dengan aturan yang telah ditentukan  Pisahkan linen yang sobek atau bernoda

 Masukkan linen yang telah dilipat ke dalam almari sesuai dengan jenis linen

7. Penyimpanan dan Distribusi Linen Bersih

 Tangan petugas harus bersih sebelum memegang linen bersih  Pastikan semua permukaan almari dalam keadaan bersih dan kering  Simpan linen sesuai dengan jenis dan asal ruangan agar memudahkan

dalam pendi stribu siannya.

 Pelayanan pengambilan linen / distribusi linen harus menggunakan form pengambilan. Hal-hal yang periu diperhatikan dalam pengeluaran / distribusi linen

 Tangan petugas hanss bers'h sebelum memegang linen

 Pengeluaran linen harus sesuai dengan form pengambilan linen dari petugas ruangan.

 Mencatat jumlah linen yang telah dikeluarkan.

G. INVENTORY DAN PENGENDALIAN LINEN DI RUMAH SAKIT Disamping peranannya yang sangat penting dalam perawatan kepada pasien linen juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab kebocoran anggaran yaitu karena adanya kehilangan dan kerusakan linen. Untuk adanya

(17)

inventor terhadap linen sangat mutlak dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk.

Sebagai gambaran, bahwa RS Dr. Sardjito Yogyakarta yang mempunyai fungsi sebagai sentral linen, maka dalam pelayanannya juga mempunyai kewajiban untuk melakukan pengendalian terhadap linen. Hal penting yang juga harus dilaksanakan dalam pengendalian terhadap linen adalah diadakannya linen inventory / stock opname secara periodic atas linen yang sedang berputar maupun linen yang sedang di dalam stok. Inventarisasi sangat penting untuk mengukur tingkat kerusakan, kehilangan selama pemakaian dibandingkan dengan penerimaan barang, dengan demikian maka akan diketahui tingkat efisiensinya.

Bila hal tersebut dilakukan selama 3-5 tahun, maka bisa merupakan penelitian atas tingkat kebutuhan, kehilangan dan kerusakan (lost dan damage). Dan linen inventory ini akan diketahui jumlah linen yang beredar setiap bulannya, apakah banyak yang hilang (lost), apakah banyak yang rusak (damage) dan apakah harus ditarik dari peredaran (out of order) sehingga periu tambahan linen baru. Untuk pengukuran toleransi tingkat kehilangan dan kerusakan dapat digunakan metode dari AHA (Amerika Hotel Association)

Toleransi Lost dan Demage = XY x Z% 365 Keterangan : X : Par stok Y : Frekuensi pencucian Z : BOR

Adanya tempat penyimpanan linen yang memadai juga sangat diperlukan demi keamanan linen, disamping adanya system pencatatan yang akurat terhadap linen, baik yang sedang beredar atau digunakan dalam operasi maupun cadangannya. Sehingga semua inventory linen dilakukan baik pada : 1. Linen yang sedang beredar dengan melakukan kunjungan lapangan setiap

tahun dan menghitung satu persatn linen yang ada diruang perawatan. 2. Linen yang tersimpan digudang Binatu / Laundry untuk system

pengelolaan sentralisasi petugas yang melakukan inventarisasi adalah petugas yang ditunjnk oleh direktur rumah sakit. Pengendalian linen terdiri atas :

(18)

Pengendalian diruang perawatan dilakukan dengan pencatatan linen yang telah sedang dipakai, linen yang dikirim ke Binatu, linen yang tersimpan.

b. Pengendalian di Binatu / Laundry

Pengendalian linen di Binatu / Laundry dilakukan sejak penerimaan linen kotor, proses pencucian linen sampai dengan pengeluaran linen baik yang bersih ataupun linen baru.

(19)

BAB III

KEGIATAN SELAMA MASA ORENTASI DAN PRA KONTRAK DI INSTALANSI LINEN DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT MITRA

BANGSA PATI A. Masa Orientasi di Rumah Sakit

Masa orientasi diawali tanggal 26 Februari 2011 yang dibimbing langsung oleh oleh ibu Murniati di Aula lantai 2, adapun kegiatan meliputi: 1. Perkenalan

Setiap karyawan dipersilahkan memperkenalkan diri 2. Pemberian Materi

Mated yang diberikan meliputi: a. Kedisiplinan

1) Absensi : Tidak ijin dalam satu bulan pertama kecuali sakit harus dengan ijin dokter RS Mitra Bangsa Pati, setiap datang dan pulang absen di informasi

2) Kelengkapan seragam

a) Pakaian secara umum baik karyawan pria maupun wanita baju atas warna putih celana warna hitam atau gelap. Bagi wanita yang berjilbab, jilbab warna putih polos dimasukkan ke dalam baju. Bagi yang tidak berjilbab memakai helmet.

b) Sepatu : warna hitam

c) Papan nama dipakai sebelah kanan d) Jam kerja : Pagi : 07.00 - 14.00 WIB

Siang : 13.00 - 20.00 WIB b. Tanggung jawab

Setiap karyawan diwajibkan melaksanakan tugas sesuai dengan protap c. Ketrampilan d. Komunikasi e. Penampilan f. Kerjasama g. Kreatifitas 3. Perkenalan RS

Karyawan barn diorientasi kelilmg RS mulai dari lantai 4 sampai 1

 Lantai 4 meliputi : Ruang Aula dan beberapa ruangan barn yang belum dioperasikan

(20)

 Lantai 3 (4 kelas 19 tempat tidur) meliputi : executive II dan I, VIP dan VIP., nurstation 1 dan 2

 Lantai 2 / Ruang Satria (39 tempat tidur ) meliputi: kelas 2 = 15, kelas III = 18, kelas IB = 10 Poliklinik ( mata, akupuntur, gigi)

 Lantai 1 ( 19 tempat tidur ) meliputi : ( kelas arimbi = 3 bad ) R Srikandi ( II = 14 bad ) R Banowati kelas III, ICU, IBS, IKB, R transit untuk pasien jamkesmas, apotik, administrsi, rekam medis, radiology, laboratutium, IGD, GIZI, Linen

B. Masa Pra Kontrak dan Instalansi Linen dan Laundry

Instalansi linen dan laundry merupakan sistem dari sistem kerja di Rumah Sakit Mitra Bangsa yang bertanggungjawab langsung. Instalansi linen dan laundry adalah fasilintas untuk melakukan kegiatan pelayanan laundry rumah sakit yang terdiri dari : pengambilan linen kotor, pencucian linen, penyetrikaan linen, pengembalian linen bersih.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan technologi yang ditandai dengan adanya persaingan pada berbagai pihak diperlukan SDM yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan Negara lain. Demikian juga dengan instalansi linen RS Mitra Bangsa yang senantiasa mengadakan perbaikan diberbagai bidang pelayanan linen yang baik agar membantu mepercepat proses penyembuhan pasien.

Pada dasarnya tugas pokok linen adalah merawat linen RS Mitra Bangsa Pati. Mulai dari mengambil linen kotor, mencuci, menjemur, menyetrika, mengembalikan linen bersih ke ruangan.

C. Masa Pra Kontrak

Setelah masa orientasi selesai kemudian saya memasuki masa pra kontra dimulai bulan April sampai Agustus.

Dimasa pra kontrak ini saya sudah bisa bekerja sendiri dan lebih meningkatkan tanggung jawab.

Pada bulan Juni saya sudah masuk shift yaitu : pagi dan siang. Adapun uraian kegiatan yang saya lakukan adalah :

1. Shift Pagi

a. Pukul 06.30 - 09.00 WIB  Absen masuk

 Persiapan mencuci

(21)

 Menimbang dan menghitung linen

 Membedakan linen infeksius, bernoda dan bersih  Membersihkan linen bernoda

b. Pukul 09.00 - 13.00 WIB

 Mencuci menggunakan mesin besar selama 34 menit  Menjemur pakain dad mesin besar

 Mengambil jemuran yang sudah kering  Menyetrika pakaian

 Memasukkan linen yang bersih dalam buku pengambilan  Mengantarkan linen bersih ke mangan

 Absent pulang 2. Shift Siang

Pukul 12.00 - 20.00 WIB  Absent masuk

 Memilah linen yang bernoda dan infeksium yang ada di rendaman  Menjemur pakaian

 Mengambil linen darijemuran yang telah kering  Menyetrika linen yang telah kering

 Memilah linen kotor yang siang Merendam linen yang bernoda Mencuci pakaian dengan mesin besar

 Menjemur linen yang telah selesai dicuci dengan mesin besar  Absen pulang

D. Kegiatan yang Dilakukan Selama Masa Pra Kontrak

Kegiatan yang saya lakukan selama masa pra kontrak antara lain mengolah linen

1. Prosedur Menyetrika Sarung Bantal

Alat : Setrika gosok, meja gosok, busa untuk alas Bahan : Sarung bantal

 Sarung bantal disetrika bagian depan dan belakang  Sarung bantal dilipat jadi 2 memanjang

 Kemudian dilipat lagi

2. Prosedur Menyetrika Steek Laken

Alat : Setrika gosok, meja, busa untuk alas Bahan : Steek laken

(22)

 Laken dilipat jadi 2 kemudian dihaluskan ke 2 sisinya kemudian menghaluskan bagian luarnya

 Kemudian laken dilipat menjadi 4 lipatan lalu dihaluskan

 Kemudian setelah itu dilipat menjadi ukuran 30 cm x 60 cm lalu dihaluskan kurang lebih membutuhkan 5 menit menyetrika laken

3. Prosedur Menyetrika Seprei

Alat : Setrika gosok, meja setrika, busa untuk alas Bahan : Sprei laken cara menyetrika

 Sprei dilipat jadi 2 kemudian tiap ujung karet disetrika dulu kemudian menyetrika bagian tengah yang sisi luar

 Kemudian dilipat kembali lagi lebih sederhana

 Setelah bentuk seprei memanjang dengan ukuran 30 cm x 120 cm kembali dihaluskan

 Kemudian untuk memanjang dilipat menjadi 3 bagian hingga menjadi ukuran 30 cm x 30 cm

4. Prosedur Menghilangkan Noda ( spooting ) Alat : Ember

Bahan : Linen, broklin, heviklir, air

 Bahasa semua linen/kain yang akan dihilangkan nodanya

 Larutkan broklin 2 sendok takar + heviklir 50 ml/lsendok takar + tambah air kurang lebih 500 ml

 Oleskan larutan tersebut pada bagian yang terkena noda  Kemudian bilas dengan air

5. Prosedur Mencuci Manual

Alat : Alat pelindung diri ( APD )

Bahan : Linen kotor, ember, mesin pengering / mesin cuci kecil Pengertian : Pencucian manual adalah suatu proses pencucian

menggunakan tangan, disebebkan linen terdapat noda darah / infeksius

 Linen yang sudah pilah antara noda berat infeksius dan noda ringan dipoisahkan kemudian untuk yang telah bersih dari noda dicuci setelah dicuci dengan sabun

 Dibilas dengan ember yang berisi sir yang mengalir selama 3 kali  Kemudian dibilas diember yang digunakan untuk bilasan terakhir

kemudian diperas, setelah itu dikeringkan dimesin cuci kecil itupun baru 50 %

(23)

6. Prosedur Menyetrika Pakaian

Alat : Setrika gosok, meja, busa untuk alas

Bahan : Pakaian IBS, pakaian IKB, Pakaian perawatan  Baju ditaruh dimeja setrika pertama yang disetrika lengan  Kemudian bagian dada dalam

 Kemudian bagian dada luar  Bagian punggung

 Dilipat kiri kanan, kemudian dilipat menjadi 2 bagian 7. Prosedur Mencuci Dengan Mesin Besar

Alat : Mesin besar

Bahan : Linen, deterjen, pewangi

 linen dimasukkan dalam mesin besar harus kurang dari 35 kg  Pencucian berlangsung selama 34 menit

 Menit ke 5 pembasahan

 Menit ke 10 pemasukan deterjen ke mesin cuci

 Kemudian pembilasa pertama, lalu pembilasan ke 2 setelah pembilasan ke 2 baru memasukkan pewangi 5 menit terakhir mulai proses pengeringan

 Setelah 34 menit mesin berhenti kain dalam keadaan 75% sudah kering  Lalu linen dijemur

8. Proses Pelipatan

Pelipatan adalah proses melipat dan merapaikan linen sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelipatan  Tangan petugas harus bersih

 Melipat dengan aturan yang ditentukan

 Pisahkan dengan linen yang telah dilipat ke dalam almari sesuai dengan jenis linen

9. Prosedur Perendaman Noda Berat Alat : Ember

Bahan : Linen, broklin, hevikir

 Masukkan air setenganh ember besar untuk perendaman  Masukkan broklin 2 sendok takar + heviklir 2 sendok takar

 Larutkan campuran broklin dan hevikir sampai merata sebelum linen / kain dimasukkan ke dalam ember perendaman kain harus dalam keadaan kondisi basah

(24)

BAB IV KAPITA SELEKTA

Pada hari Selasa, 11 Juni 2013 kebetulan saya jaga siang dan pada saat itulah saya tidak bakal melupakan pengalaman kerja saya di Linen RS Mitra Bangsa yaitu saat itu saya jaga sama 5 orang. Waktu itu saaya yang memasukkan Linen Komesin awalnya baik-baik saja tapi netah kenapa selang beberapa menit mesin tadi berubah sendiri angkanya menjadi angka satu. Yang diangka tersebut mesin tadi menjadi panas dan mengeluarkan asap banyak. Dan teman – teman semua pada takut akupun ikut takut juga karena saya menghidupkan mesin tadi saya saat ityu juga suasana di Linen menjadi panas soalnya teman – teman pada menanyakan ke aku. Tapi aku jawab dengan apa adanya dengan sejujur jujurnya hatiku terus daripada Tanya – Tanya gitu dan supaya tahu kebenarannya. Salah satu teman saya aku suruh telfon teknisi untuk mengeceknya. Dan selang beberapa menit teknisi datang kebetulan itu Pak Joko. Terus mengecek dan ternyata kejadian tersebut dikarenakan salah satu selang air dimesin ada yang mati yang mengakibatkan angka mesin berubah sendiri.

Dengar pak Joko ngomong gitu aku jadi tenang dan bersyukur aku gak salah apa yang aku omongin keteman – teman tadi benar dan suasana di Linen kembali tenang lagi lalu kita lanjutin kerjaan tadi.

(25)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Linen dan laundry merupakan unit penunjang non medis yang keberadaannya berkaitan dengan pelayanan mulai dari linen kotor menjadi linen bersih.

Linen sebagai salah satu kebutuhan yang penting dalam kegiatan perawatan kepada pasien perlu dikelola dengan baik agar jumlah kebutuhan dapat terpenuhi sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Sehingga pasien dan keluarga merasa puas dengan pelayanan yang telah kita berikan.

B. Saran

1. Instalansi linen RS Mitra Bangsa Pati selalu mengadakan perubahan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan linen

2. Meningkatkan koordinasi kerja yang baik antara tenaga instalansi linen 3. Menambah fasilitas untuk menyetrika dan trili untuk menjemur cucian,

serta ditambah pelicin untuk menyetrika

4. Kelengkapan kerja seperti masker, sarung tangan, sepatu bot lebih diperhatikan

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitasi alih teknologi berupa Mesin Penggiling dan Pemeras Kedelai sangat terbukti meningkatkan efisiensi tenaga kerja dalam proses produksi susu kedelai

Temuan penelitian ini memberikan bukti yang kuat bahwa dengan memiliki kebanggaan pada diri seseorang sebagai bagian dari suatu organisasi akan menyebabkan munculnya

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian Organisasi

0HQXUXW 0HUOHDX3RQW\ GDODP IHQRPH nologi yang penting adalah melukiskan, bukan menerangkan atau menganalisis (dalam istilah Husserl: sebuah psikologi deskriptif—untuk kembali

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) menyatakan bahwa secara simultan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional,

Membangun infrastruktur yang berkualitas untuk kawasan investasi agribisnis, pariwisata dan kemaritiman.. - Menumbuhkembangkan infrastruktur dasar dan penunjang pada kawasan

Dalam perencanaan bangunan jet- ty di muara Kuala Beuracan didapatkan bahwa gelombang yang paling dominan adalah arah barat yang membentuk sudut 84° terhadap garis

(2-tailed) adalah 0.00 < nilai alpha 0.05, hal ini menandakan bahwa hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan